BAB I PENDAHULUAN. International Financial Reporting Standars (IFRS) merupakan standar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA IFRS (International Financial Reporting Standards) oleh International Accounting Standard Board (IASB).

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mendorong berkembangnya perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi yang semakin deras telah menghilangkan batas-batas

BAB I PENDAHULUAN. akibat dari globalisasi, para pelaku kegiatan bisnis antar negara membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mendorong berkembangnya Negara-negara dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan suatu investasi atau operasi perusahaan dengan minimal

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan dalam usaha mengharmonisasikan standar-standar akuntansi dan

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu entitas

BAB I PENDAHULUAN. Konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS) telah. awal lagi dalam menerapkan IFRS yaitu dari tahun 2002.

BAB I PENDAHULUAN. penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan harus sesuai dengan standarstandar

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya laporan keuangan digunakan oleh perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. IFRS ( International Financial Reporting Standard ) adalah standar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laporan keuangan yang relevan dan andal. Standar akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi merupakan proses integrasi internasional yang dapat ditandai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam penyajian informasi laporan keuangan dibutuhkan sebuah aturan

BAB I PENDAHULUAN. bagi para pemakai informasi keuangan dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. baik organisasi profit maupun non profit untuk menghasilkan informasi yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I bermanfaat bagi pemakainya? IASB (International Accounting Standard Board)

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir International Financial Reporting Standards (IFRS)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. modalnya pada perusahaan mereka. Akuntansi mengalami perkembangan yang

1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbedaan kondisi ekonomi, hukum, sosial, dan politik di berbagai negara,

3. Standar Akuntansi Syariah Standar Akuntansi Syariah akan diluncurkan dalam tiga bahasa yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Arab.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public

BAB I PENDAHULUAN. International Accounting Standards Board (IASB) dan International Accounting

BAB I PENDAHULUAN. kalangan profesi yang bergabung dalam sebuah lembaga resmi. Seperti banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menindaklanjuti pertemuan di London tersebut Ikatan Akuntansi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. International Financial Reporting Standards (IFRS) yang sebelumnya

BAB I PENDAHULUAN. dari pihak ekstern dan pihak intern. Pihak ekstern terdiri dari masyarakat, UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku pasar modal memerlukan informasi untuk membuat keputusan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian yang terbuka banyak melibatkan perusahaan dalam suatu rangkaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Berikut uraian beberapa penelitian terdahulu :

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan yang terjadi di lingkungan pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di perusahaan dengan optimal. Dengan demikian perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. (Statement Membership Obligation), yang mensyaratkan antara lain penggunaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hubungan antara agen dengan prinsipal yang dapat memicu

BAB I PENDAHULUAN. properti di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan sekitar 20% di

BAB I PENDAHULUAN. suatu laporan keuangan yang memiliki kredibilitas tinggi. International Financial Reporting Standards (IFRS) merupakan pedoman

BAB I PENDAHULUAN. IFRS diklaim sebagai standar akuntansi yang berkualitas tinggi. IFRS menghapus

BAB I PENDAHULUAN. International Financial Reporting Standards (IFRS) yang dirumuskan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Telah banyak Negara mengadopsi International Financial Reporting Standars

BAB 1 PENDAHULUAN. berkepentingan (Margaretta dan Soeprianto 2012). Keberhasilan. tingkat kepercayaan investor dalam berinvestasi.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. dipatuhi. Setiap negara memiliki standar akuntansi yang berbeda-beda dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Nilai relevansi informasi akuntansi (value relevance) mempunyai arti

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan haruslah memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan. Laporan keuangan adalah ringkasan data moneter sebuah perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang

BAB I PENDAHULUAN. Proses konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS) di

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas beberapa alasan yang menjadi latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, serta

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat beberapa perdebatan di dalam ilmu akuntansi yang telah berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. melakukan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang. Konvergensi Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) ke

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan perekonomian seperti transaksi penjualan dan pembelian, melakukan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan konsep dasar akuntansi, yakni konsep kesatuan usaha (entity theory),

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan standar akuntansi yang berlaku secara internasional sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu negara yang terlibat dalam forum G-20 (Group of

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah sebuah unit kegiatan produksi yang mengolah sumber

NAMA : MELISA MARIA NPM : JURUSAN : AKUNTANSI PEMBIMBING : NOVA ANGGRAINIE, SE., MMSI

BAB I PENDAHULUAN. menuju International Financial Reporting Standards (IFRS) telah menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. dan hasil kinerja perusahaan. Tujuan akuntansi secara keseluruhan adalah

BAB I PENDAHULUAN. pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi (PSAK No.1, revisi 2009).

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan informasi bagi investor dan kreditur, serta calon investor dan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. kepentingan yang berbeda (Jensen dan Meckling, 1976). Perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dunia. Selama tahun tersebut siklus laporan keuangan untuk International Financial

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan pengukuran berbasis nilai wajar didorong oleh perkembangan regulasi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. standar akuntansi internasional International Financial Reporting Standard (IFRS)

BAB I PENDAHULUAN. operasional rutin perusahaan, terutama aset tetap (fixed asset). Aset tetap

BAB I PENDAHULUAN. multinasional yang membutuhkan Standar Akuntansi Internasional. Dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. membuat laporan keuangan yang dihasilkan menjadi tidak seragam.

BAB I PENDAHULUAN. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang disusun oleh Ikatan

BAB I PENDAHULUAN. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengklaim bahwa konvergensi Standar Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. pemakai lainnya untuk proses pengambilan keputusan. Informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pengungkapan dan penyajian informasi merupakan suatu upaya. fundamental untuk menyediakan informasi mengenai laporan keuangan bagi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang digunakan setiap negara berbeda beda. Investor akan menemui

BAB II TINJAUAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Adopsi International Accounting Standards (IAS) pada standar akuntansi di

BAB I PENDAHULUAN. aturan, standar, dan prinsip yang mengatur penyajian laporan keuangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. adanya perbedaan standar akuntansi yang berlaku di masing-masing negara.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keberadaan perusahaan. Perusahaan dikatakan memiliki legitimasi ketika sistem

BAB I PENDAHULUAN UKDW. keuangan suatu entitas yang akan digunakan oleh stakeholder sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dalam mengelola sumber daya. Laporan keuangan merupakan produk

BAB 1 PENDAHULUAN. dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang telah bergabung dengan International

ALASAN PERLUNYA KONVERGENSI IFRS DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan bisnis dalam skala nasional dan. intemasional, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah mencanangkan

BAB I PENDAHULUAN. internasional. Sehingga muncul organisasi yang bernama International

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah International Financial Reporting Standars (IFRS) merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan olehinternational Accounting Standard Board (IASB) atau International Accounting Standards Committee (IASC). Standar AkuntansiInternasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empatorganisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC),dan Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC).Sejarah IFRS berawal padatahun 1982, International Financial Accounting Standard (IFAC) mendorong IASC sebagai standar akuntansi global. Hal yang sama dilakukan FederasiAkuntan Eropa pada 1989. Pada 1995, negara-negara Uni Eropamenandatanganikesepakatan untuk menggunakan IAS, kemudian terjadi proses yang panjang sehingga terbentuk suatu standar yang sekarang disebut sebagai IFRS, yangmerupakan suatu tata cara bagaimana perusahaan menyusun laporan keuangannyaberdasarkan standar yang bisa diterima secara global. Indonesia sebelum berkomitmen untuk menggunakan IFRS menggunakan standar akuntansi keuangan (SAK) yang berkiblat pada US GAAP yang mengacupada rule based. Sementara dalam standar yang digunakan dalam IFRS ini, tidaklagi mengacu pada rule based, melainkan principle based. 1

Dengan rule based,akuntan akan menjalankan keputusan sesuai dengan aturan, sedangkandengan principle based, akuntan akan diberi kewenangan untuk menentukan suatuproses akuntansi dan disinilah letak professional.ifrs diterapkan di Indonesia melalui tahapan konvergensi yang dimulai pada tahun 2007.Terdapat dua macam strategi adopsi yaitu bigbang strategy yang mengadopsi IFRS secara penuh tanpa melalui tahapan tertentu digunakan oleh negara-negara maju dan gradual strategy yang dilakukan secara bertahap dilakukan oleh negara-negara berkembang sepertiindonesia. Konvergensi IFRS di Indonesia dilakukan secara bertahap.tahap adopsi dilakukan pada periode 2008-2011 meliputi aktivitas adopsi seluruh IFRS ke PSAK, persiapan infrastruktur, evaluasi terhadap PSAK yang berlaku, pada 2009 proses adopsi IFRS/ IAS, kemudian pada tahun 2011 tahap persiapan akhirdilakukan dengan menyelesaikan seluruh infrastruktur yang diperlukan.dewan StandarAkuntansi Keuangan IAI (DSAK- IAI) mulai melakukan konvergensi IFRS yang ditargetkan selesai pada tahun 2012 yang lalu, pada tahun 2012 telah dimulai tahap pengimplementasian PSAK berbasis IFRS serta dilakukan evaluasi secara komprehensif bagi perusahaanperusahaan yang memiliki akuntabilitas public (Purba, 2009).Konvergensi IFRS dilakukan di Indonesia dengan tujuan agar tidak diperlukan rekonsiliasi antara laporan keuangan berdasarkan PSAK dengan laporan keuangan berdasarkan IFRS. Konvergensi ini juga bermanfaat untuk menarik minat investor secara global melalui transparansi dan kemudahan dalam memahami laporan keuangan karena telah menggunakan standar yang berlaku secara 2

internasional. Selain itu juga menghasilkan efisiensi penyusunan laporan keuangan dan menurunkan biaya modal dalam mencari dana melalui pasar modal. Pengadopsian terhadap IFRS berdampak pada aspek-aspek pengukuran item pelaporan keuangan seperti laba bersih dan ekuitas (Jermakowixz, 2004) serta penelitian Daske dan Leuz (2008) menyatakan bahwa pengadopsian IFRS meningkatkan kualitas laporan keuangan. Pengadopsian standar akuntansi internasional ke dalam standar akuntansi domestik bertujuan untuk menghasilkan laporan keuangan yang memiliki tingkat kredibilitas tinggi. Sebelumnya telah ada beberapa penelitian yang mengindikasikan bahwa pengadopsian IFRS umumnya mampu meningkatkan kualitas standar akuntansi di sebagian besar negara (Chen et al., 2010; Bartov et al., 2005; Leuz et al., 2003; Ashbaugh dan Pincus, 2001; Leuz dan Verrecchia, 2000). Perubahan-perubahan yang terjadi setelah pengadopsian IFRS seperti perubahan metode pencatatan persediaan yang dahulu metode LIFO diperkenankan untuk digunakan setelah mengaopsi IFRS tidak diperkenankan untuk digunakan lagi. Dampak tidak diperkenankannya lagi metode LIFO untuk digunakan menyebabkan laba perusahaan menjadi tinggi yang akan menyebabkan EPS menjadi tinggi pula. EPS dapat memprediksi harga saham, sehingga EPS yang tinggi dapat mempengaruhi keputusan investor. Investor menganggap apabila EPS dalam suatu perusahaan tinggi maka investasi yang dilakukan pada perusahaan itu akan menguntungkan. Dalam hal inilah 3

diharapkan relevansi nilai informasi akuntansi mengalami peningkatan setelah konvergensi IFRS. Perubahan selanjutnya dapat dilihat dalam PSAK 50 revisi 2010 juga terdapat perubahan setelah konvergensi IFRS, didalam PSAK 50 dijelaskan bahwa terjadi pengalihan yang awalnya ekuitas beralih menjadi kewajiban, contohnya adalah pengalihan saldo saham preferen pada laporan keuangan yang awalnya berada di ekuitas harus beralih ke posisi kewajiban. Hal inimenyebabkan kewajiban dalam suatu perusahaan meningkat yang berarti akan mempengaruhi penilaian investor dan pengambilan keputusan investor dalam melakukan investasi pada perusahaan tersebut. Salah satu dampak yang signifikan dengan adanya Konvergensi IFRS terhadap dunia bisnis adalah meningkatkan kualitas laporan keuangan sehingga memberikan kemudahan dalam mengakses pasar modal secara global.nilai wajar yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan akan meningkatkan relevansi laporan keuangan.faktor penentu kualitas utama dari laporan keuangan salah satunya adalah mempunyai relevansi nilai informasi akuntansi. Dengan adanya kualitas laporan keuangan yang semakin tinggi maka akan menghasilkan kualitas informasi yang semakin baik. Kualitas informasi yang semakin baik ini juga akan menyebabkan relevansi informasi akuntansi juga akan semakin tinggi. Suatu informasi dalam laporan keuangan dinyatakan memiliki relevansi jika informasi tersebut mampu mempengaruhi keputusan investor. Relevansi nilai informasi akuntansi mempunyai arti bahwa informasi akuntansi mampu untuk menjelaskan hubungannya terhadap harga dan 4

returnsaham yang kemudian akan juga akan mempengaruhi pengguna laporan keuangan dalam pengambilankeputusan. Relevansi nilai informasi akuntansi harus dapat memenuhi dua aspek, yaitu predicting value dan confirmatory value. Informasi yang relevan akanmembantu pemakai membuat prediksi tentang hasil akhir dari kejadian masa lalu, masa kini, dan masa depan; yaitu, memiliki nilai prediktif. Informasi yang relevan juga membantu pemakai menjustifikasi atau mengoreksi ekspektasi atau harapan masa lalu; yaitu, memiliki nilai konfirmasi.relevansi nilai informasi akuntansi harus bisa mengkonfirmasi kinerja keuangan historis perusahaan sehingga bisa memperbaiki kesalahan yang terjadi di masa lalu. Relevansi nilai informasi juga harus bisa memprediksi variasi harga saham yang akan terjadi di masa yang akan datang sehingga informasi akuntansi tersebut bisa membantu investor dalam pengambilan keputusan. Penerapan dan adopsi mengenai IFRS ini merupakan suatu hal yang menimbulkan perdebatan dan berbagai macam reaksi dari berbagai negara di dunia, baik reaksi yang mendukung maupun reaksi yang menentang.pihak yang mendukung adanya adopsi IFRS diantaranya adalah Gebhardt dan Farkas (2011),Chen et al (2010) dan Armstrong et al. (2010).Penelitian oleh Armstrong et al. (2010) yang menemukan bahwa pasar secara positif merespon adanya adopsi IFRS.Chen et al. (2010) juga menemukan bukti empiris bahwa dengan adopsi IFRS secara mandatory dapat meningkatkan kualitas informasi akuntansi dan menurunkan manajemen laba dibandingkan sebelum mengadopsi IFRS. Penelitian yang sama oleh Gebhardt dan Farkas 5

(2011) dan Paglietti (2009), juga memberikan bukti empiris bahwa kualitas informasi akuntansi meningkat setelah adopsi IFRS di negara anggota Uni Eropa. Sementara menurut Goncharov dan Zimmerman (2006), Santy et al. (2013), Zhou et al. (2013), yang menyatakan bahwa adopsi IFRS ternyata tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Hal ini kemungkinan disebabkan karena IFRS belum tentu sepenuhnya sesuai apabila diimplementasikan di negara yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan negara maju, sehingga implementasi dari penerapan standar ini belum dapat berjalan secara efektif sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Selain itu, manajemen laba merupakan perilaku yang rasional oleh seorang manajer untuk memperhatikan kepentingan dirinya sendiri, sehingga meskipun adopsi IFRS telah dilakukan, tidak menutup kemungkinan perilaku perekayasaan laporan keuangan masih bisa dilakukan oleh manajer demi tujuan-tujuan tertentu. Penelitian-penelitian lain mengenai dampak IFRS telah banyak dilakukan.armstrong et al. (2008) melakukan penelitian mengenai reaksi pasar terhadap adopsi IFRS di Eropa. Penelitian ini telah memberikan bukti empiris bahwa IFRS telah membuat perusahaan-perusahaan lebih mudah untuk dibandingkan yang mana hal ini akan membuat alokasi modal menjadi efisien. Konsisten dengan penelitian ini, penelitian Daske et al. (2008, 2011) memberikan bukti bahwa adopsi IFRS baik secara wajib maupun sukarela telah menurunkan biaya modal. Loureiro dan Taboada (2012) yang telah melakukan pengujian pengaruh adopsi IFRS baik secara wajib maupun 6

sukarela terhadap keinformatifan harga saham dengan sampel sebanyak 3.994 perusahaan di 30 negara, hasil penelitian ini membuktikan bahwa adopsi IFRS baik secara wajib maupun sukarela telah meningkatkan keinformatifan harga saham. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Alali dan Foote (2009) yang dilakukan pada perusahaan-perusahaan di Uni Emirat Arab yang terdaftar pada Abu Dhabi Stock Exchange. Penelitian Alali dan Foote ini mencoba menguji relevansi nilai informasi akuntansi di perusahaanperusahaan yang menggunakan IFRS sebagai standar dalam penyusunan laporan keuangannya.alali dan Foote (2009) menemukan bahwa dengan penerapan IFRS yang dilakukan olehperusahaan dalam penyusunan laporan keuangan dapat meningkatkan relevansi nilai informasi akuntansi dimana informasi yang relevan dapat menjelaskanvariasi harga saham.relevansi nilai informasi menjelaskan sekitar 23% dalam variasi harga saham. Adanya hasil penelitian yang tidak konsisten ini dikarenakan oleh penelitian-penelitian tersebut dilakukan di negara yang mempunyai keadaan pasar yang berbeda-beda.seperti yang dilakukan oleh Alali dan Foote yang melakukan penelitian mereka di Uni Emirat Arab yang mempunyai pasar berkembang.perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Fatima A. Alali adalah penelitian ini mencoba menguji periode sebelum dan sesudah konvergensi IFRS. Dimana periode sebelum konvergensi IFRS adalah tahun 2009 dan 2010 dan periode setelah konvergensi IFRS tahun 2011 dan 2012. Penelitian ini juga mencoba menguji seberapa besar kemampuan dari 7

informasi akuntansi yang digunakan untuk memprediksi variasi harga saham dan returnsaham. Oleh karena itu penulis mengambil penelitian dengan judul PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP RETURN SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. B. Rumusan Masalah Penelitian Pada penelitian ini penulis memilih perusahaan manufaktur karena menurut penulis, perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang mempunyai jumlah yang cukup banyak dalam list perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan lebih banyak menguasai sektor perekonomian di Indonesia. Sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah perusahaan - perusahaan manufaktur dari tahun 2010-2013.Dimana pada tahun 2010-2011 (sebelum pengadopsian IFRS secara penuh) di Indonesia dan pada tahun 2012-2013 (sesudah pengadopsian IFRS secara penuh) di Indonesia. Penelitian ini berfokus untuk menguji relevansi nilai informasi akuntansi dalam memprediksi harga saham dan returnsaham. Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas sebelumnya, maka rumusan masalah yang diungkapkan dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah adopsi IFRS secara penuh terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2010 & 2012? 8

2. Apakah terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah adopsi IFRS secara penuh terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2011& 2013? 3. Apakah terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah adopsi IFRS secara penuh terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2010 & 2013? 4. Apakah terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah adopsi IFRS secara penuh terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2011 & 2012? 5. Apakah terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah adopsi IFRS secara penuh terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2010, 2011 & 2012, 2013? C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakakan diatas, maka penelitian ini bertujuanuntuk : 1. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah adopsi IFRS secara penuh terhadap return sahamperusahaan manufakturyang terdaftar di BEI tahun 2010 & 2012. 2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah adopsi IFRS secara penuh terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011 & 2013. 9

3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah adopsi IFRS secara penuh terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010 & 2013. 4. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah adopsi IFRS secara penuh terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011 & 2012. 5. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah adopsi IFRS secara penuh terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010, 2011 & 2012, 2013. 2. Kontribusi Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak,antara lain sebagai berikut: 1. Bagi kalangan akademik, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bagiandari bahan kajian referensi khususnya terkait masalah pengaruhkonvergensi IFRS terhadap return saham perusahaan manufaktur, yangdiharapkan untuk dikembangkan pada penelitian selanjutnya. 2. Bagi kalangan investor, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi. 3. Bagi pembaca, dapat menambah ilmu pengetahuan baru mengenaikonvergensi IFRS, khususnya yang berkaitan dengan return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 10

D. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini dimaksudkan untuk memudahkan para pembaca dalam memahami isi penelitian. Sistematika penulisan dalam penelitian ini terbagi menjadi lima bab. BAB I: PENDAHULUAN Bab pertama adalah pendahuluan.bab ini mengemukakan mengenai latar belakang, rumusan masalah yang menjadi dasar penelitian, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan berupa laporan penelitian. BAB II: KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN &HIPOTESIS Mengemukakan tentang tinjauan pustaka.pada bagian ini akandiuraikan perbedaan IFRS dan GAAP, Agency Theory, return saham. Bab II juga membahas penelitian-penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan dan kerangka pemikiran teoritis dalampenelitian ini, serta hipotesis penelitian dan kerangka pemikiran yang dijadikan alur dalampenyusunan penelitian ini. BAB III : METODE PENILITIAN Berisi tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian.pada bab ini dikemukakan variable penelitian, objek 11

penelitian, metode pengumpulan data yang terdiri dari jenis data dan sumber data. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Mengemukakan tentang hasil dan pembahasan yang menguraikan secara rinci analisis yang telah dibuat. Dalam bab ini akan dijawab permasalahan yang diangkat berdasarkan hasil pengolahan data dan landasan teori yang relevan. Sebagai pembuka babini juga menguraikan gambaran umum penelitian dan data yang digunkan. BAB V: SIMPULAN DAN SARAN Yang sering disebut dengan bab penutup berisi tentang kesimpulan, saran dan keterbatasan penelitian. Pada bab ini dikemukakan keimpulan penelitian sesuai dengan hasil yang ditemukan dari pembahasan serta saran yang diharapkan berguna bagi kebijkan pemerintah atau instansi yang terkait tentang pengaruh adopsi IFRS terhadap return laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Dengan keterbatasan penelitian diharapkanakan terdapat perbaikan bagi penelitian selanjutnya. 12