BAB III DASAR PERANCANGAN LIFT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASANTEORI

JENIS-JENIS LIFT DAN FUNGSINYA

Program pemeliharaan. Proses pemeliharaan. Staf pemeliharaan. Catatan hasil pemeliharaan

UTILITAS 02 PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS GUNADARMA

LIFT (ELEVATOR) Berikut yang perlu diketahui tentang lift, antara lain : A. Jenis Jenis Motor Penggerak Lift. 1. Motor Gear

MAKALAH ELEVATOR (LIFT) Disusun oleh: Jhon Fetra Sitepu Miftahudin TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

BAB II TEORI ELEVATOR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TEORI PENUNJANG. penggerak frekuensi variable. KONE Minispace TM

TUGAS MEKATRONIKA SISTEM LIFT

PROSEDUR PENYELAMATAN PENUMPANG

TUGAS BESAR PERANCANGAN SISTEM MEKANIK

Jenis transportasi vertikal. 1. elevator/lift 2. Gondola 3. Dumb waiters

PERANCANGAN LIFT PENUMPANG KAPASITAS 1000Kg KECEPATAN 90M/Menit DAN TINGGI TOTAL 80M DENGAN SISTEM KONTROL VVVF

BAB I PENDAHULUAN. Sistem alat angkat Elevator Barang sangat dibutuhkan pada industri

PERBAIKAN KERUSAKAN LIFT BARANG KAPASITAS 1,6 TON DI IRM

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang...

Instalasi Listrik II Makalah Instalasi Passenger Lift

BAB II TEORI DASAR. Elevator merupakan alat untuk menaikkan dan menurunkan. pada tahun Elevator ini hanya dapat melayani dua tingkat, namun tali

MAKALAH MOTOR LISTRIK 3 FASA

BAB IV PEMBAHASAN. objek yang nanti berisi penumpang dan counterweight sebagai pemberatnya. Serta

OL E H : ICHA AN DOSEN : E

BAB II PEMBAHASAN MATERI. lain, dimana jumlah, ukuran dan jarak pemindahannya terbatas. meningkatkan efisiensi dari aktivitas tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

LIFT ELEVATOR & ESCALATOR

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN SIMULATOR LIFT 3 LANTAI MENGGUNAKAN SMART RELAY ZELIO SR2B201BD

Realisasi Plant Elevator Miniatur

BAB II DISKRIPSI BUKA TUTUP PINTU YANG DIBANGUN. Fungsi lift merupakan alat transportasi pada gedung atau bangunan bertingkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN MINIATUR LIFT BERBASIS ARDUINO DENGAN MENGGUNAKAN RFID SEBAGAI SISTEM IDENTIFIKASI LANTAI

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengangkat/memindahkan muatan dari suatu tempat ke tempat lain, dimana jumlah, ukuran dan jarak pemindahannya terbatas.

TUGAS AKHIR ANALISA PERENCANAAN LIFT PENUMPANG BERKAPASITAS MAKSIMUM 1150 KG MODEL P-17-CO-105 SANYO

Lift traksi listrik pada bangunan gedung Bagian 2: Pemeriksaan dan pengujian berkala

SIRKULASI (VERTIKAL & HORIZONTAL) PADA BANGUNAN BERTINGKAT.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan

MODUL SSLE 08 : TEKNIK PEMERIKSAAN & UJI

MAKALAH PERAWATAN DAN PERBAIKAN ELEVATOR/LIFT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE

PERANCANGAN ELEVATOR DAN PEMBUATAN PROTOTIPE PENGENDALI OTOMATIS ELEVATOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega 8535

Hitachi Hoists.

OLEH : NAMA : SITI MALAHAYATI SARI KELAS : EL-3E NIM :

Prototipe Lift Barang 4 Lantai menggunakan Kendali PLC

PERANCANGAN MESIN LISTRIK PEMOTONG RUMPUT DENGAN ENERGI AKUMULATOR ABSTRAKSI

RANCANG BANGUN MINIATUR PALANG PINTU PERLINTASAN KERETA API BERBASIS PLC

BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS)

kendali pemotongan kertas pada industri rumah tangga, dimana dengan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERANCANGAN SISTEM EMERGENCY GENSET PADA KAPAL

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK

TRANSMISI LIFT KAPASITAS 10 ORANG KECEPATAN 1 METER/DETIK MAKALAH SEMINAR PERANCANGAN MESIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NASKAH PUBLIKASI DESAIN MESIN PEMOTONG RUMPUT MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK AC 100 WATT

Gambar Lampu kepala

DC TRACTION. MK. Transportasi Elektrik. Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 1

BAB I PENDAHULUAN. potensial yang menjadi perhatian penulis saat ini adalah penghematan biaya dalam

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

Apa itu Kontaktor? KONTAKTOR MAGNETIK / MAGNETIC CONTACTOR (MC) 11Jul. pengertian kontaktor magnetik Pengertian Magnetic Contactor

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Bab 1 Pendahuluan Otomasi Sistem

SISTEM PANEL KENDALI LIFT SCHINDLER BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER DI PRSG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

Perawatan Peralatan Lift

BAB I PENDAHULUAN. yang terjangkau, hal yang terpenting adalah keselamatan, keamanan dan

OTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC

BAB IV INSTALASI SISTEM DETEKSI KEBAKARAN

BAB III DASAR TEORI. makanan kaleng yaitu ikan kaleng. Water Decaunting adalah proses dimana

Perencanaan Lift Hotel Bertingkat Tiga Puluh Berdasarkan SNI Nomor:

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik

BAB III PERANCANGAN ALAT

4.3 Sistem Pengendalian Motor

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan.

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Obyek Penelitian

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

3.3.3 Perancangan dan Pembuatan Rangkaian Mekanis Pemasangan Sistem Telemetri dan Rangkaian Sensor

HANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBAHASAN. pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lobang

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 14

Rancang Bangun Alat Ukur Berat Menggunakan Load Cell kapasitas 300 kg

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

ANALISA KEMAMPUAN ANGKAT DAN UNJUK KERJA PADA OVER HEAD CONVEYOR. Heri Susanto

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV PEMBAHASAN PROSEDUR PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN MANUAL 1. Hubungkan control panel pada tegangan listrik 380V / 50Hz / 3 Phase.

Liftt traksi listrik pada bangunan gedung Bagian 1: Pemeriksaan dan pengujian serah terima

PERCOBAAN I PENGAMATAN GENERATOR

TI-3222: Otomasi Sistem Produksi

Transkripsi:

BAB III DASAR PERANCANGAN LIFT 3.1. Sejarah Perkembangan Lift Elevator atau yang lebih akrab dikenal oleh masyarakat luas dengan nama lift. Lift adalah salah satu alat Bantu dalam kehidupan manusia yang berfungsi untuk mempermudah aktifitas manusia yang rutinitasnya lebih sering berada didalam gedung-gedung bertingkat. Elevator merupakan alat transportasi yang pengendaliannya tidak dilakukan oleh manusia secara langsung, sehingga semua pengguna elevator sepenuhnya tergantung pada kehandalan teknologi dari alat transportasi vertikal ini. Keberadaan dari elevator ini merupakan sebagai pengganti fungsi dari pada tangga dalam mencapai tiap-tiap lantai berikutnya pada suatu gedung bertingkat, dengan demikian keberadaan elevator tidak dikesampingkan ini dikarenakan dapat mengefisienkan energi dan waktu sipengguna elevator tersebut. Sistem keberadaan elevator dan segala kemajuan dan kehandalannya tidak serta merta mengalami perkembanganperkembangan secara bertahap, sejak keberadaannya pertama kali dibangun. Sejak pertama kali dibangun, sistem penggerak elevator pada awal perkembangannya dimulai dengan cara yang sangat sederhana, yaitu dengan menggunakan tenaga non mekanik. Sejarah perkembangan elevator modern sebenarnya baru dimulai sejak tahun 1830-an, setelah diperkenalkannya pasangan kawat selling ( wire rope ) dengan katrol ( pully ). Awal mulanya penggunaan elevator ini digunakan untuk pertambangan di eropa dan segera diikuti oleh negara-negara lain termasuk amerika. Perkembangan elevator sangat lambat pada awal tahun 1970-an, namun sejak diperkenalkannya transistor dan alat pendukung elektronik 12

lainnya pada sistem kontrol elevator pada saat itulah perkembangan kontroller elevator begitu pesat. Elevator dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu : 1. Elevator penumpang 2. Elevator barang atau dumb waiter 3. Elevator service 4. Elevator hidraulik 3.1.1. Elevator Penumpang Elevator penumpang ini merupakan elevator yang sifatnya berfungsi dan sangat khusus untuk manusia saja, elevator ini sangat dijaga kehandalannya dan juga sangat dijaga keamanan dan keselamatan manusianya. 3.1.2. Elevator Barang atau Dumb Waiter Elevator ini sangat khusus fungsinya untuk barang saja, elevator ini juga tak kalah handalnya dengan elevator penumpang namun ada sedikit perbedaan dalam system keamanannya. 3.1.3. Elevator Service Elevator service ini biasanya dipasang diperhotelan, yaitu fungsinya untuk pelayan-pelayan hotel untuk mengantarkan barang ke kamarkamar penghuni hotel. Namun disini pula elevator ini tak kalah handalnya dengan elevator penumpang, perbedaan dari elevator service dengan elevator penumpang ini sangat jelas dari sistrem pengangkutannya, yaitu elevator penumpang hanya khusus untuk manusia saja tapi elevator service ini juga berfungsi sebagai pengangkutan manusia dan barang. 3.1.4. Elevator Hidraulik Elevator hidrolik ini sangat lain darpada yang lain, ini dilihat dari cara kerjanya dan juga fisiknya. Elevator ini biasanya digunakan oleh pasukan pemadam kebakaran dan kapasitas daya angkutnya pun sangat terbatas, 13

elevator hidrolik ini sekarang tidak hanya dipakai oleh pemadam kebakaran saja. Sekarang elevator hidrolik sering dipakai oleh perusahaan telekomunikasi, bengkel-bengkel kendaraan bermotor, dan lain-lain. 3.2. Komponen Utama Lift Apabila kita ingin mengetahui sistem kerja elevator, maka kita harus mengetahui komnponen utama dalam elevator tersebut. Untuk mempermudah kita mengetahui cara kerja elevator secara keseluruhan, disini penulis akan menggolongkan tata letak komponen-komponen elevator dalam dua bagian ruangan, yaitu ruang mesin ( Machine Room ) dan ruang luncur ( Hoistway ). 3.2.1. Ruang Mesin (Machine Room) Ruang mesin adalah ruang terpenting, dimana ruang tersebut terjadinya semua proses pengoperasian elevator berlangsung secara keseluruhan. Didalam ruang mesin terdapat beberapa alat penggerak elevator. 3.2.2. Motor Penggerak Motor penggerak elevator ini memiliki asupan daya tegangan bolak-balik (Ac) dari PLN yang sangat berperan dalam pelaksanaan kerja elevator, motor penggerak ini mempunyai kemampuan putar antara 50 putaran per menit sampai dengan 210 putaran per menit. Dengan kapasitas tegangan motor 7.5 KW dan menggunakan arus maksimal 25 Ampere. Motor penggerak ini dilengkapi dengan rem magnet ( magnetic brake ) yang berfungsi menahan motor ketika kereta elevator telah sampai pada lantai yang dituju, pergerakan cepat atau lambatnya elevator diatur oleh PLC (Programable Logic Control).Motor penggerak dalam menarik dan menurunkan elevator menggunakan tali baja ( rope ) yang melingkar pada puli mesin ( sheave ). Dibawah ini adalah gambar motor listrik yang digunakan pada elevator. 14

Gambar 3.1. Mesin Elevator 3.2.3. Governor Governor adalah komponen penggerak utama dalam elevator, didalam governor ini terdapat saklar yang berfungsi untuk menonaktifkan semua rangkaian sehingga otomatisasi elevator mati dan tidak berfungsi. Selain saklar juga terdapat pengait rem, pengait rem ini berfungsi untuk menghentikan kawat selling dan kawat selling ini menarik rem yang ada di kereta elevator. Gambar 3.2. Governor 15

3.2.4. Panel Panel ini adalah tempat control elevator secara otomatis, panel ini terdapat inverter motor dan program logic control yang berfungsi untuk mengatur geraknya elevator. 3.2.5. Ruang Luncur Ruang luncur ini adalah tempat dimana elevator beroperasi berbentuk lorong vertikal, disinilah elevator menjangkau tiap-tiap lantainya.didalam ruang luncur ini terdapat beberapa komponen utama yang tak kalah pentingnya dibandingkan dalam ruang mesin. Gambar 3.3. Ruang Luncur 16

3.2.6. Kereta Kereta elevator beroperasi pada ruang luncur dan menapak pada rail di kedua sisinya, pada sisi kanan dan kiri terdapat pemandu rail ( sliding guide ) yang berfungsi memandu atau menapaki rail. Gambar 3.4. Pemandu Rel ( Slidding Guide ) Selain pemandu rail ( sliding guide ) juga terdapat karet peredam ( silencer rubber ) yang berfungsi untuk mengurangi kejutan ketika elevator berhenti maupun mulai start, selain itu pula terdapat pendeteksi beban ( switch overload ) yang terdapat dibawah kereta elevator. Pada pintu kereta elevator juga terdapat sensor gerak ( safety ray ) dan sensor sentuh ( safety shoe ) yang terpasang pada pintu kereta dan berfungsi supaya untuk penumpang elevator tidak terjepit pintu elevator, didalam kereta elevator juga terdapat tomboltombol pemesanan lantai ( floor button ) yang akan dituju oleh pengguna elevator. Kereta elevator memiliki pintu otomatis yang digerakkan oleh motor stepper yang bekerja berdasarkan sinyal digital yang asalnya dari sensor kedekatan ( proximity ) yang berfungsi menentukan level atau tidaknya lantai, 17

setelah lantai dinyatakan level atau rata maka motor stepper akan membuka pintu secara otomatis. Gambar 3.5. Sensor Kedekatan ( Proximity ) Selain yang disebutkan diatas, ada beberapa komponen pendukung kerja elevator antara lain seperti dibawah ini : 1. Saklar pintu ( door contact ) Saklar pintu ( door contact ) ini termasuk dalam komponen pengaman elevator. 2. Kunci pintu ( door lock ) Berfungsi untuk mengunci pintu agar pintu tidak dapat dibuka dari luar 3. Saklar batas atas ( final up ) dan bawah ( final down ) Saklar batas atas dan bawah berfungsi untuk mengamankan kereta elevator terhadap kemungkinan terjadinya kelebihan kecepatan. Penjelasan mengenai komponen pengaman elevator akan dibahas pada bahasan keamanan pada elevator. 18

3.2.7. Saklar Pintu Saklar pintu atau sering disebut dengan door contact adalah salah satu komponen yang termasuk penting dalam pengamanan elevator, cara kerja dari saklar pintu ( door contact ) ini adalah saklardihubungkan kabel saklar pintu ( door contact ) tiap-tiap lantai secara seri. Apabila salah satu pintu dibuka secara sengaja maka elevator tidak akan bekerja, ini dikarenakan untuk keselamatan pengguna elevator atau bagian perawatan elevator. Gambar 3.6. Saklar Pintu ( Door Contact ) 3.2.8. Bobot Imbang ( Couterweight ) Bobot imbang atau counterweight biasanya terpasang dibelakang atau disamping kereta elevator, bobot dari bobot imbang ini harus sesuai dengan ketentuan yang ada. Faktor-faktor yang menentukan berapa berat dari bobot imbang ini diantaranya harus memperhitungkan berat kereta, kapasitas penuh pada kereta dan faktor keseimbangan. Besar faktor keseimbangan biasanya sebagai berikut : 19

Kapasitas Elevator Faktor Keseimbangan >> 1200 kg 40 % s/d 42,5 % 600 kg s/d 1150 kg 45 % 300 kg s/d 580 kg 50 % s/d 55 % Tabel 3.1. Besar Faktor Bobot Imbang Sebagai contoh, elevator dengan kapasitas Q = 1200 kg dengan berat kereta kosong 2400 kg dan faktor bobot imbang sebesar 42,5 % maka perlu diimbangi dengan bandul ( filler weight )? Penyelesaian : 2400 + 42,5 % x 1200 = 29310 Kg Mengenal Secara umum peralatan pengaman safety device pada lift: 1. Circuit Breaker Berfungsi untuk memutuskan sumber ( aliran ) listrik dari panel induk ( sub panel ) ke panel control lift. 2. Governor Berfungsi untuk memutuskan power/aliran listrik ke control panel lift jika governor mendeteksi terjadinya over speed (kecepatan lebih) pada traffict lift (putaran roda pulley governornya). Menjepit sling governor ( catching ).Secara mekanik bandul governor akan menjepit sling governor (rope governor) dan dengan terjepitnya sling ini,maka sling ini akan menarik safety wedge pada unit safety gear/safety wedge yang terletak di bawah car lift dan akan mencengkaram rail untuk melakukan pengereman secara paksa terhadap lift. 3. Final Limit Switch ( Upper/Bagian Atas ) Merupakan double proteksi untuk menghentikan operasi lift jika limit switch (upper) gagal beroperasi. 20

4. Limit Switch Berfungsi menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai tertingginya. 5. Emergency Exit ( Manhole ) Penumpang dapat di tolong/evakuasasi dari dalam sangkar melalui manhole ini pada saat emergency.manhole ini hanya dapat di buka dari sisi luar bagian atas.jika pintu ini terbuka lift otomatis akan berhenti. 6. Emergency Light Lampu emergency akan menyala secara otomatis jika terjadi pemadaman sumber listrik. Lampu ini dapat bertahan rata-rata sampai dengan 15 menit. 7. Safty Gear/ Safty Wedge Berfungsi melakukan pengereman (menjepit) terhadap rail jika governor mendeteksi terjadinya over speed. 8. Limit Switch ( Lower/ Bagian Bawah ) Berfungsi menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai terendahnya. 9. Final Limit Switch ( Lower/ Bagian Bawah ) Merupakan double proteksi untuk menghentikan opersi lift jika limit swich gagal beroperasi. 10. Lubang Kunci Pintu Luar Terletak di sisi sebelah atas dari pintu luar lift yang memungkinkan untuk di buka jika ingin melakukan pertolongan darurat pada penumpang jika terjadi emergency. 11. Door Lock Switch Mencegah pintu terbuka pada saat lift sedang beroperasi (running).pintu hanya dapat di buka setelah sangkar berhenti. 12. Interphone Penumpang dapat berkomunikasi dengan petugas teknisi (building maintenance) di ruang mesin,ruang control atau ruang security jika terjadi pemdaman listrik atau hal emergency. 21

13. Safty Shoe Mendeteksi gangguan pada saat pintu akan menutup dan membuka kembali jika mendeteksi sesuatu.photocell dapat di gunakan secara bersamaan safety shoe ini. 14. Weighing Device ( Pendeteksi Beban ) Memberikan / mengaktifkan buzzer alarm pada saat weighing device ini mendeteksi beban sangkar yang berlebih.jika weighing device ini aktif pintu lift akan tetap terbuka sampai dengan sangkar di kurang bebannya. 15. Apron Mencegah penumpang terjatuh ke dalam hoistway (ruang luncur lift) pada saat penumpang mencoba keluar ketika lift berhenti tidak level. 16. Buffer Jika sangkar atau counterweight (beban penyeimbang) bergerak kearah paling bawah,buffer akan mengurangi terjadinya shock (guncangan). 22