EVALUASI TUTUPAN LAHAN DARI CITRA RESOLUSI TINGGI DENGAN METODE KLASIFIKASI DIGITAL BERORIENTASI OBJEK (Studi Kasus: Kota Banda Aceh, NAD)

dokumen-dokumen yang mirip
Latar Belakang. Penggunaan penginderaan jauh dapat mencakup suatu areal yang luas dalam waktu bersamaan.

Metode Klasifikasi Digital untuk Citra Satelit Beresolusi Tinggi WorldView-2 pada Unit Pengembangan Kertajaya dan Dharmahusada Surabaya

Jurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Anita Dwijayanti, Teguh Hariyanto Jurusan Teknik Geomatika FTSP-ITS, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya,

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Juni, 2013) ISSN:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (2013) ISSN: ( Print) 1 II. METODOLOGI PENELITIAN

KAJIAN CITRA RESOLUSI TINGGI WORLDVIEW-2

Studi Perhitungan Jumlah Pohon Kelapa Sawit Menggunakan Metode Klasifikasi Berbasis Obyek

Indra Jaya Kusuma, Hepi Hapsari Handayani Program Studi Teknik Geomatika, FTSP, ITS-Sukolilo, Surabaya,

Aninda Nurry M.F., Ira Mutiara Anjasmara Jurusan Teknik Geomatika FTSP-ITS, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya,

Aplikasi Penginderaan Jauh Untuk Monitoring Perubahan Ruang Terbuka Hijau (Studi Kasus : Wilayah Barat Kabupaten Pasuruan)

ANALISA PERUBAHAN POLA DAN TATA GUNA LAHAN SUNGAI BENGAWAN SOLO dengan menggunakan citra satelit multitemporal

Analisis Ketelitian Geometric Citra Pleiades 1B untuk Pembuatan Peta Desa (Studi Kasus: Kelurahan Wonorejo, Surabaya)

Updating Peta Tutupan Lahan Menggunakan Citra Satelit Resolusi Tinggi (Studi Kasus : Kecamatan Pakal, Kota Surabaya)

ANALISIS PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN TANAH DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA DAN AQUA MODIS (STUDI KASUS : DAERAH KABUPATEN MALANG DAN SURABAYA)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (XXXX) ISSN: XXXX-XXXX (XXXX-XXXX Print) 1

Evaluasi Kesesuaian Tutupan Lahan Menggunakan Citra ALOS AVNIR-2 Tahun 2009 Dengan Peta RTRW Kabupaten Sidoarjo Tahun 2007

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

PENGGUNAAN CITRA RESOLUSI TINGGI SEBAGAI DATA DASAR UNTUK RENCANA TATA RUANG KOTA (Studi Kasus : Kecamatan Rungkut, Surabaya)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMANFAATAN CITRA SATELIT ALOS HASIL METODE PAN SHARPENING UNTUK PEMETAAN RUANG TERBUKA HIJAU WILAYAH PERKOTAAN PATI

ANALISA PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN WILAYAH SURABAYA BARAT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT QUICKBIRD TAHUN 2003 DAN 2009

Ayesa Pitra Andina JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

Stella Swastika Putri Projo Danoedoro Abstract

UPDATING PETA UNTUK IDENTIFIKASI TUTUPAN LAHAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT WORLDVIEW 2 (STUDI KASUS : KECAMATAN PAKAL, KOTA SURABAYA)

Analisa Ketelitian Planimetris Citra Quickbird Guna Menunjang Kegiatan Administrasi Pertanahan (Studi Kasus: Kabupaten Gresik, 7 Desa Prona)

EVALUASI KLASIFIKASI BERBASIS OBJEK UNTUK PEMETAAN LIPUTAN HUTAN DAN LAHAN

ANALISA PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN WILAYAH SURABAYA BARAT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT QUICKBIRD TAHUN 2003 DAN 2009

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Analisa Ketelitian Geometric Citra Pleiades Sebagai Penunjang Peta Dasar RDTR (Studi Kasus: Wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur)

ANALISA KESEHATAN VEGETASI MANGROVE BERDASARKAN NILAI NDVI (NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX ) MENGGUNAKAN CITRA ALOS

BAB II TEORI DASAR. Beberapa definisi tentang tutupan lahan antara lain:

Abstrak PENDAHULUAN.

Jurnal Geodesi Undip OKTOBER 2015

BAB III METODE PENELITIAN

Seminar Nasional Penginderaan Jauh ke-4 Tahun Staf Pengajar Jurusan Teknik Geodesi FT-UNPAK.

Sudaryanto dan Melania Swetika Rini*

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Ahmad Mauliyadi M, Hizir Sofyan, dan Muhammad Subianto. Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Syiah Kuala

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman (Tahura

PERBANDINGAN KLASIFIKASI TUTUPAN LAHAN DENGAN METODE OBJECT-BASED DAN PIXEL- BASED

PERHITUNGAN VOLUME DAN SEBARAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN CITRA IKONOS MULTI TEMPORAL 2011

APLIKASI PENGINDERAAN JAUH UNTUK PEMANTAUAN PERUBAHAN RUANG TERBUKA HIJAU STUDI KASUS: WILAYAH BARAT KABUPATEN PASURUAN

PENGGUNAAN CITRA SATELIT RESOLUSI TINGGI UNTUK PEMBUATAN PETA DASAR SKALA 1:5.000 KECAMATAN NGADIROJO, KABUPATEN PACITAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Apr, 2013) ISSN:

Fathurrofi Braharsyah Habibi R. Suharyadi

STUDI PEMBUATAN PETA BATAS DAERAH KABUPATEN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH DENGAN DATA CITRA LANDSAT 7 ETM DAN DEM SRTM

Analisis Perubahan Lahan Tambak Di Kawasan Pesisir Kota Banda Aceh

III. METODE PENELITIAN. berlokasi di kawasan Taman Nasional Way Kambas. Taman Nasional Way

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. x, No. x, (2014) ISSN: xxxx-xxxx (xxxx-x Print) 1

Perumusan Masalah Bagaimana kondisi perubahan tutupan lahan yang terjadi di daerah aliran sungai Ciliwung dengan cara membandingkan citra satelit

Analisa Kondisi Ekosistem Mangrove Menggunakan Data Citra Satelit Multitemporal dan Multilevel (Studi Kasus: Pesisir Utara Surabaya)

DISKRIMINASI TEGAKAN HTI (Hutan Tanaman Industri) MENGGUNAKAN OBJECT ORIENTED CLASSIFICATION Studi kasus PT. HTI Wira Karya Sakti, Jambi 1

SEMINAR TUGAS AKHIR. Oleh: Aninda Nurry M.F ( ) Dosen Pembimbing : Ira Mutiara Anjasmara ST., M.Phil-Ph.D

Sistem Informasi Pertanahan untuk Evaluasi Bidang Tanah (Studi Kasus : Perumahan Bumi Marina Emas Kelurahan Keputih Kecamatan Sukolilo Surabaya)

EVALUASI KEMAMPUAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGANN PARIWISATA DENGAN MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT FELIK DWI YOGA PRASETYA

EVALUASI PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN WILAYAH PERAIRAN PESISIR SURABAYA TIMUR SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT MULTITEMPORAL

III. METODOLOGI. Gambar 2. Peta Orientasi Wilayah Penelitian. Kota Yogyakarta. Kota Medan. Kota Banjarmasin

PEMANFAATAN GLOBAL NAVIGATION SATELLITE SYSTEM (GNSS) UNTUK PEMETAAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN SUKOLILO SURABAYA TIMUR

III. BAHAN DAN METODE

MODIFIKASI ALGORITMA AVHRR UNTUK ESTIMASI SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) CITRA AQUA MODIS

III. METODOLOGI 3.1 Waktu Penelitian 3.2 Lokasi Penelitian

Jurnal Geodesi Undip April 2016

STUDI ANALISIS KETELITIAN GEOMETRIK HORIZONTAL CITRA SATELIT RESOLUSI TINGGI SEBAGAI PETA DASAR RDTR PESISIR (STUDI KASUS: KECAMATAN BULAK, SURABAYA)

Analisis Ketelitian Geometric Citra Pleiades 1A untuk Pembuatan Peta Dasar Lahan Pertanian (Studi Kasus: Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Studi Banding antara Metode Minimum Distance dan Gaussian Maximum Likelihood Sebagai Pengklasifikasi Citra Multispektral

STUDI TENTANG IDENTIFIKASI LONGSOR DENGAN MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT DAN ASTER (STUDI KASUS : KABUPATEN JEMBER)

Kajian Nilai Indeks Vegetasi Di Daerah Perkotaan Menggunakan Citra FORMOSAT-2 Studi Kasus: Surabaya Timur L/O/G/O

PENAJAMAN DAN SEGMENTASI CITRA PADA PENGOLAHAN CITRA DIGITAL. Moehammad Awaluddin, Bambang Darmo Y *)

STUDI PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) MENGGUNAKAN SATELIT AQUA MODIS

Perbandingan Penentuan Volume Obyek Menggunakan Metode Close Range Photogrammetry- Syarat Kesegarisan dan Pemetaan Teristris

Aplikasi Object-Based Image Analysis (OBIA) untuk Deteksi Perubahan Penggunaan Lahan Menggunakan Citra ALOS AVNIR-2

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

Studi Akurasi Citra Landsat 8 dan Citra MODIS untuk Pemetaan Area Terbakar (Studi Kasus: Provinsi Riau)

Analisis Indeks Vegetasi Menggunakan Citra Satelit FORMOSAT-2 Di Daerah Perkotaan (Studi Kasus: Surabaya Timur)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) A-572

LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH KOMBINASI BAND PADA CITRA SATELIT LANDSAT 8 DENGAN PERANGKAT LUNAK BILKO OLEH: : HILDA ARSSY WIGA CINTYA

KAJIAN KETELITIAN KOREKSI GEOMETRIK DATA SPOT-4 NADIR LEVEL 2 A STUDI KASUS: NUSA TENGGARA TIMUR

PEMANFAATAN CITRA SATELIT ALOS HASIL METODE PAN-SHARPENING UNTUK PEMETAAN RUANG TERBUKA HIJAU WILAYAH PERKOTAAN PATI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bangunan Berdasarkan Citra Landsat 5 TM dan Sentinel 2A MSI (Kasus: Kota Salatiga) Anggito Venuary S

EVALUASI PENGEMBANGAN AREA UNTUK KABUPATEN SIDOARJO MENGGUNAKAN MOHAMMAD RIFAI

q Tujuan dari kegiatan ini diperolehnya peta penggunaan lahan yang up-to date Alat dan Bahan :

III. METODE PENELITIAN

Pembangunan Geodatabase Ruang Terbuka Hijau Kota Bandung

EVALUASI PERKEMBANGAN DAN PERSEBARAN PEMBANGUNAN APARTEMEN SESUAI DENGAN RTRW SURABAYA TAHUN 2013 (Studi Kasus : Wilayah Barat Kota Surabaya)

PENGINDERAAN JAUH DIGITAL UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN SURVEI PEMETAAN DI INDONESIA: BEBERAPA ASPEK MANFAAT DAN KETERBATASANNYA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lahan, Penggunaan Lahan dan Perubahan Penggunaan Lahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

5. PEMBAHASAN 5.1 Koreksi Radiometrik

STUDI KONSENTRASI KLOROFIL-A BERDASARKAN TEKNIK PENGINDERAAN JAUH

LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH KOMPOSIT BAND CITRA LANDSAT DENGAN ENVI. Oleh: Nama : Deasy Rosyida Rahmayunita NRP :

ORTHOREKTIFIKASI CITRA RESOLUSI TINGGI UNTUK KEPERLUAN PEMETAAN RENCANA DETAIL TATA RUANG Studi Kasus Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur

Evaluasi Ketelitian Luas Bidang Tanah Dalam Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan

KLASIFIKASI DARATAN DAN LAUTAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT ALOS Studi Kasus di Pesisir Timur Kota Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

EVALUASI TUTUPAN LAHAN DARI CITRA RESOLUSI TINGGI DENGAN METODE KLASIFIKASI DIGITAL BERORIENTASI OBJEK (Studi Kasus: Kota Banda Aceh, NAD) Dosen Pembimbing: Dr.Ing.Ir. Teguh Hariyanto, MSc Oleh: Bayu Nasa Purwaindra S. 3508100019

PENDAHULUAN Latar Belakang Klasifikasi digital dilakukan menggunakan sistem yang terkomputerisasi sehingga proses klasifikasi citra menjadi lebih cepat dan mudah. Klasifikasi berbasis objek cocok digunakan untuk pekerjaan klasifikasi citra resolusi tinggi yang secara umum tersusun oleh piksel-piksel yang heterogen, karena pada unit dasar proses analisisnya berupa objek/segmen bukan piksel tunggal yang tidak berhubungan dengan piksel-piksel tetangganya, sehingga hasil klasifikasi menjadi lebih baik dan akurat. Penginderaan jauh berbasis citra satelit dapat digunakan untuk pemantauan tutupan lahan, khusunya untuk keberadaan RTH di kawasan perkotaan. Berdasarkan peraturan UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, proporsi RTH di wilayah kota paling sedikit 30% dari luas wilayah kota.

Rumusan Masalah Bagaimana melakukan klasifikasi dan evaluasi tutupan lahan berupa kawasan RTH dan Non-RTH di Kota Banda Aceh dari citra satelit Quickbird dengan metode berorientasi objek? Batasan Masalah Wilayah studi yang digunakan adalah Kota Banda Aceh, Propinsi NAD. Data citra satelit yang digunakan adalah citra Quickbird Tahun 2007. Objek tutupan lahan yang diamati seperti lahan terbangun, lahan kosong, lahan pertanian, lahan perkebunan, badan air, dan jalan.

Tujuan Penelitian 1. Melakukan klasifikasi tutupan lahan dari citra Quickbird dengan metode berorientasi objek. 2. Melakukan evaluasi tutupan lahan berupa kawasan RTH dan Non-RTH terhadap peraturan UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang. 3. Membuat peta tutupan lahan di Kota Banda Aceh dari hasil klasifikasi citra Quickbird. Manfaat Penelitian Memberikan informasi berupa peta tutupan lahan dari hasil pengolahan dan klasifikasi citra Quickbird yang nantinya dapat membantu dalam pemantauan, pengelolaan, dan perencanaan tata ruang di Kota Banda Aceh.

METODOLOGI PENELITIAN Lokasi Penelitian

Data Citra satelit Quickbird Kota Banda Aceh Tahun 2007 Peta garis Kota Banda Aceh skala 1:10000 tahun 1999 Peralatan Perangkat Keras (Hardware) 1 unit Laptop 1 unit Printer Perangkat Lunak (Software) ENVI 4.6.1 ArcGIS 9.3 MATLAB R2010a

Diagram Alir Pengolahan Data

HASIL DAN ANALISA Hasil Koreksi Geometrik Koordinat Citra (Actual) Koordinat Citra (Predict) X Y X Y Error X Kesalahan Error Y RMS Error 8578,00 1201,75 8577,41 1201,27-0,5945-0,4768 0,7621 5829,50 10397,00 5828,59 10397,46-0,9063 0,4648 1,0186 2746,75 9363,75 2746,91 9363,28 0,1570-0,4683 0,4940 2061,00 6264,00 2061,42 6263,32 0,4157-0,6821 0,7988 7059,75 8976,00 7059,40 8974,98-0,3463-1,0160 1,0734 5709,75 6339,25 5709,92 6339,88 0,1729 0,6322 0,6554 4971,25 8436,25 4971,78 8437,48 0,5310 1,2349 1,3442 8415,75 6744,50 8415,91 6743,69 0,1644-0,8059 0,8225 11299,25 5206,00 11300,04 5205,84 0,7880-0,1615 0,8044 10402,00 3458,25 10402,09 3458,40 0,0871 0,1489 0,1725 4813,50 3303,50 4813,36 3303,64-0,1443 0,1437 0,2036 7973,25 4434,50 7972,93 4435,49-0,3246 0,9862 1,0382 Total RMS Error 9,1877 Rata-rata RMS Error 0,7656 Dari hasil koreksi geometrik menggunakan 12 titik GCP, nilai rata-rata RMS error adalah 0,7656 piksel

Perhitungan Strength of Figure Jumlah Titik = 12 Jumlah Baseline = 25 N Ukuran = Jumlah Baseline x 3 25 x 3 = 75 N Parameter = Jumlah Titik x 3 12 x 3 = 36 U = N Ukuran N Parameter 75 36 = 39 SoF = [Trace(A T.A) -1 ] U = 0,00051282

Pemotongan Citra Citra Sebelum Dipotong Citra Setelah Dipotong

Klasifikasi Berbasis Objek Tahapan Segmentasi Bertujuan untuk membagi citra menjadi wilayah-wilayah yang homogen dengan mengelompokkan piksel-piksel yang memiliki kesamaan warna. Skala Level 35 Skala Level 65 Skala Level 80 Skala Level 95 Pada penelitian ini skala level yang digunakan adalah 65 karena dianggap paling baik untuk pemisahan antar objek yang berbeda dibandingkan dengan tiga skala level lainnya. Semakin kecil atau besarnya skala level berakibat pada kurang baiknya pemisahan antar objek pada citra.

Klasifikasi Berbasis Objek Tahapan Merging Bertujuan untuk menggabungkan kelompok piksel yang telah disegmentasi menjadi sebuah objek. Merge Level 25 Merge Level 50 Merge Level 75 Merge Level 90 Pada penelitian ini merge level yang digunakan adalah 50 karena dianggap paling baik dalam menggabungkan objek yang mewakili tiap kelas tutupan lahan. Semakin kecil merge level berakibat kurang baiknya hasil penggabungan objek yang homogen, sedangkan semakin besar merge level berakibat pada kaburnya batas antar objek tutupan lahan yang letaknya berdampingan.

Hasil Klasifikasi

Analisa Uji Ketelitian Klasifikasi Berdasarkan uji ketelitian dengan menggunakan metode confusion matrix, didapatkan ketelitian hasil interpretasi (overall accuracy) sebesar 90,43% dengan ketelitian untuk masing-masing kelas sebagai berikut: No Kelas Tingkat Kebenaran (%) Tingkat Kesalahan (%) 1 Bangunan 57,50 42,50 2 Sawah 91,22 8,78 3 Badan Air 100,00 0 4 Lahan Kosong 75,38 24,62 5 Jalan 81,22 18,18 6 Kebun 37,50 62,50 7 Pantai 100,00 0 8 Hutan 100,00 0 Kelas badan air, pantai, dan hutan memiliki tingkat kebenaran yang paling tinggi yaitu 100%, sedangkan kelas kebun memiliki tingkat kebenaran yang paling rendah dengan persentase 37,50%.

Uji Ketelitian Klasifikasi Berdasarkan hasil klasifikasi, besarnya hasil ketelitian dapat dipengaruhi beberapa faktor: Tingkat keterpisahan antar objek (segmentasi) yang kurang baik dapat berdampak pada rendahnya tingkat akurasi, misalnya tingkat keterpisahan antara kelas bangunan dan jalan, maupun antara objek di daratan dan lautan (yang berbatasan langsung) yang kurang baik dapat memungkinkan tercampurnya hasil klasifikasi dari kelas tersebut. Adanya kelas yang memiliki kesamaan warna atau homogen secara spektral, misalnya kelas sawah dan kebun sama-sama berwarna hijau tua, atau kelas jalan dan lahan disekitarnya sama-sama berwarna keabu-abuan juga dapat memungkinkan tercampurnya hasil klasifikasi dari kelas tersebut. Kurang telitinya interpreter dalam mengambil sample untuk tiap kelas tutupan lahan yang diklasifikasi.

Luas Tutupan Lahan Luas tutupan lahan di Kota Banda Aceh pada Tahun 2007 yang meliputi 9 Kecamatan adalah sebagai berikut: No Kelas Luas (Ha) Luas (%) 1 Bangunan 972,937 16,26 2 Badan Air 1605,402 26,84 3 Jalan 884,265 14,78 4 Lahan Kosong 435,912 7,29 5 Pantai 118,332 1,98 6 Hutan 109,851 1,84 7 Kebun 1066,430 17,83 8 Sawah 789,289 13,19 Jumlah 5982,418 100 Tutupan lahan didominasi oleh kelas badan air dengan luas terbesar sebesar 1605,402 Ha (26,84%) dan kelas hutan dengan luas terkecil sebesar 109,851 Ha (1,84).

Kesesuaian Hasil Klasifikasi Terhadap UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Dari hasil klasifikasi tutupan lahan dapat dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu kelas tutupan lahan yang termasuk kawasan RTH dan kawasan Non-RTH. Dengan perbandingan luasan sebagai berikut: Kawasan Luas (Ha) Luas (%) Non-RTH 4016,848 67,14 RTH 1965,570 32,86 Dari luas total Kota Banda Aceh sebesar 5982,418 Ha diperoleh luasan kawasan Non-RTH (bangunan, badan air, jalan, lahan kosong, dan pantai) sebesar 4016,848 Ha (67,14%), sedangkan luasan kawasan RTH (hutan, kebun, dan sawah) sebesar 1965,570 Ha (32,86%), maka luas RTH kawasan perkotaan di Kota Banda Aceh sebesar 32,86% dapat dikategorikan sebagai kawasan perkotaan yang telah memenuhi proporsi RTH sesuai dengan yang ditetapkan dalam UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.

PENUTUP Kesimpulan Dari hasil klasifikasi tutupan lahan di Kota Banda Aceh pada tahun 2007, diperoleh kelas badan air dengan luas 1605,40 Ha, Kebun 1066,43 Ha, Bangunan 972,94 Ha, Jalan 884,27 Ha, Sawah 789,29 Ha, Lahan Kosong 435,91 Ha, Pantai 118,33 Ha, dan Hutan 109,85 Ha. Luas RTH kawasan perkotaan di Kota Banda Aceh sebesar 32,86% dapat dikategorikan sebagai kawasan perkotaan yang telah memenuhi proporsi RTH sesuai dengan yang ditetapkan dalam UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang. Sebaran tutupan lahan kelas badan air terletak pada Kecamatan Syiah Kuala, Kecamatan Kuta Alam, Kecamatan Kutaraja, dan Kecamatan Meuraksa, sedangkan sebaran kelas hutan terletak pada Kecamatan Ulee Kareng.

Saran Untuk penelitian lebih lanjut dapat digunakan citra dengan resolusi spasial yang lebih tinggi 1-0,5 meter, agar kenampakan objek pada citra menjadi lebih jelas sehingga mempermudah dalam proses segmentasi untuk mendapatkan tingkat keterpisahan antar objek yang lebih baik dan mempermudah penetapan kelas tutupan lahan yang diklasifikasi. Untuk mendapatkan hasil klasifikasi yang lebih baik perlu dilakukan proses segmentasi ulang ataupun pengambilan sample ulang untuk tiap kategori tutupan lahan yang diklasifikasi.

DAFTAR PUSTAKA Anderson, James R., Ernest E. Hardy, John T. Roach, and Richard E. Witmer. 1976. A Land Use and Land Cover Classification System For Use With Remote Sensor Data. USGS Professional Paper 964. A revision of the land use classification system as presented in the USGS circular 671. Baatz, M., Shape, A. 2000. Multiresolution Segmentation an Optimization Approach for High Quality Multiscale Image Segmentation. In: Strobl, Angewandte Geographische Informationsverabeitung XII. Wichmann, Heidelberg. Danoedoro, P. 2012. Pengantar Penginderaan Jauh Digital. Yogyakarta: Penerbit ANDI. Hasyim, A. W., Hariyanto, T., Taufik, M., Sulistyarso, H. 2011. Urban Land Use Change Analysis Using Temporal Multispectral Imagery and Image Difference. Baku: Progress Publishing Company, Vol. 3, No. 3, Pages 246-251, May 2011. Li, X., Zhao, S., Rui, Y., Tang, W. 2007. An object-based classification approach for high-spatial resolution Imagery. Nanjing: Remotely Sensed Data and Information, edited by Weimin Ju, Shuhe Zhao Proc. of SPIE Vol. 6752, 67523O. Sukojo, B. M. 2006. Modul Ajar Hitung Kerangka Geodesi. Surabaya: Teknik Geomatika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Undang-Undang No. 26 tahun 2007 Tentang Penataan Ruang. Zhang, Y., Maxwell, T. 2006. A Fuzzy Logic Approach to Supervised Segmentation for Object-Oriented Classification. ASPRS Annual Conference, Reno, Nevada, May 1-5, 2006. Zhou, X., Jancso, T., Chen, C., Verone, M. W. 2012. Urban Land Cover Mapping Based on Object Oriented Classification Using Worldview 2 Satellite Remote Sensing Images. Sopron, Hungary: International Scientific Conference on Sustainable Development & Ecological Footprint, Sopron, Hungary March 26-27 2012.

TERIMA KASIH