BAB VI PENUTUP. tentunya ada keinginan untuk dapat diterima dalam lingkungan tersebut. Salah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bantuan dari sesama di sekitarnya, dan untuk memudahkan proses interaksi manusia

BAB VI PENUTUP. 1. Mataraga dalam rumah adat Sa o Tiwu Pau merupakan sebagai simbol dari

ADAPTASI DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ( Studi Kasus pada Masyarakat Pendatang dari suku-suku di Flores, di Desa Baumata Timur RT 008/RW 004) SKRIPSI

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PROSES ASIMILASI PERNIKAHAN JAWA DAN MINANGKABAU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sumarsono (2009) mengemukakan bahwa bahasa sebagai alat manusia untuk. apabila manusia menggunakan bahasa. Tanpa bahasa, manusia akan

Sugeng Pramono Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Konflik yang pernah terjadi antara mahasiswa Alor dan Sumba adalah

Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab-bab sebelumnya, komunikasi

ANALISI DATA. Dalam penelitian kualitatif, teknik analisis di lakukan bersamaan dengan

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan data-data yang penulis peroleh di lapangan baik melalui

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi terhadap data-data hasil

DINAMIKA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DI KALANGAN MAHASISWA FISIP USU DALAM MENJAGA HARMONISASI. Fipit Novita Sari

BAB VI PENUTUP. sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan bahwa dari jabat tangan yang

I. PENDAHULUAN. Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dihadapkan kepada masalah sosial

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pembelajaran. (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Memahami materi perkuliahan secara Umum/Menyepakati kontrak belajar

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dalam hidupnya. Kebutuhan akan komunikasi diawali dengan asumsi

BAB VI PENUTUP. penggunaan smartphone dalam kehidupan sehari hari telah memberikan efek pada perilaku

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA THAILAND DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS FARMAKOLOGI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB VI PENUTUP. Setelah melakukan penelitian mengenai komunikasi interpersonal antara

POLA KOMUNIKASI MAHASISWA ETNIS MINANGKABAU YANG MENGALAMI CULTURE SHOCK

Efek kognisi yang didapat dari apa yang mereka tonton, benar-benar. bermanfaat. Manfaat tersebut kiranya dapat berguna. Kegunaan yang diharapkan

PASAR SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA (Studi Deskriptif Pedagang Pasar Segiri Samarinda)

BAB VI PENUTUP. penulis menyimpulkan bahwa jabat tangan yang dilakukan mahasiswa Fisip

BAB VI PENUTUP. 1. Masyarakat Desa Be a Pawe, Kecamatan Golewa Barat, Kabupaten. dilakukan untuk mengucap syukur kepada arwah para leluhur atau

AKULTURASI BAHASA ANTAR ETNIS MELAYU SAMBAS DAN ETNIS JAWA

BAB V PENUTUP. pendatang yang kebanyakan berasal dari daerah Cilacap yang datang ke Pantai

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang multi culture yang berarti didalamnya

BAB VI PENUTUP. sebelumnya kemudian penulis menarik kesimpulan terakhir sebagai berikut

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB VI PENUTUP. jelaskan pada bab sebelumnya, dapat peneliti simpulkan persepsi. masyarakat Desa Noenoni mengenai tradisi sifon dalam beberapa bagian

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi antarpersonalnya menjadi berbeda satu dengan yang lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. belakang sosiokultural seperti ras, suku bangsa, agama yang diwujudkan dalam

SKRIPSI. Oleh: NIRMALA PUTRI KUSUMANINGTYAS DOSEN PEMBIMBING : 1. Nasrullah, S.Sos, M.Si 2. Isnani Dzuhrina, S.Sos, M.Adv

DAFTAR PUSTAKA. Interaksional dan pragmatis Terjemahan oleh Soejono Trimo. Bandung:

Merp proses yang berlangsung sepanjang hidup indv, dlm hal mengolah perasaan, hasrat, napsu, emosi shg terbentuk kepribadian

MODUL KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ( 3 SKS) Oleh : Ira Purwitasari

BAB I PENDAHULUAN. Budaya berkenaan dengan cara manusia hidup. Manusia belajar berpikir,

IDENTITAS ETNIS DAN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA SKRIPSI YUANITA EVIANI BR SITEPU

KOMUNIKASI ANTAR PERSONAL DALAM MEMBINA KERUKUNAN ANTARSUKU

AKULTURASI BUDAYA ISLAM DAN BUDAYA HINDU (Studi Tentang Perilaku Keagamaan Masyarakat Islam Tradisional di Gununggangsir Beji Pasuruan)

PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DAN HUBUNGAN YANG HARMONIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. interaksi manusia antara lain imitasi, sugesti, simpati, identifikasi, dan empati.

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. terdengar istilah organisasi. Menurut Edgar H. Schein, organisasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan komunikasi. Dalam buku Komunikasi AntarBudaya, Jalaluddin Rakhmat dan Deddy

PERILAKU KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MAHASISWA SUMBAWA DALAM UPAYA ADAPTASI BUDAYA. Studi Pada Paguyuban Mahasiswa Sumbawa di Malang

DAFTAR PUSTAKA. . (2011). Penelitian Kualitatif edisi Kedua. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

BAB VI PENUTUP. perasaan akan memberi makna atas stimuli tersebut. Secara sederhana persepsi dapat dikatakan

POLA KOMUNIKASI PEMBIMBING DENGAN KLIEN DALAM PROSES REHABILITASI DI BALAI REHABILITASI SOSIAL KARYA WANITA KECAMATAN PALIMANAN KABUPATEN CIREBON

BENTURAN NILAI SOSIAL BUDAYA DALAM KEHIDUPAN RUMAH KOST

PERAN KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MASYARAKAT DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK DI PERUMAHAN TALANG SARI KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman etnik yang ada di Indonesia dapat menjadi suatu kesatuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pelanggaran prosedur perceraian bagi PNS di

Indonesia memiliki banyak suku bangsa, di mana setiap suku bangsa yang. melahirkan satu sudut pandang dan pola pikir tersendiri pada masyarakatnya,

AKULTURASI BUDAYA PEKERJA ASING DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI ANTARBUDAYA

CULTURE SHOCK SANTRI LUAR JAWA DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN DI JAWA PUBLIKASI ILMIAH. Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

KELOMPOK SOSIAL. Oleh Firdaus

2013 POLA PEWARISAN NILAI-NILAI SOSIAL D AN BUD AYA D ALAM UPACARA AD AT SEREN TAUN

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI KEPALA DESA DALAM MELESTARIKAN TRADISI GOTONG ROYONG DI DESA TABA PASEMAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN. kebudayaan daerah harus dilestarikan dan dipertahankan. 1 Salah satu usaha dalam

sebagai bentuk eksistensi.

POLA KOMUNIKASI DAN PROSES AKULTURASI MAHASISWA ASING DI STAIN KEDIRI

BAB V PENUTUP. Dari berbagai data dan fakta yang sudah diperoleh dari lapangan dan dikonfirmasikan

BAB IV ANALISA DATA. A. Temuan Penelitian. Temuan penelitian berupa data lapangan yang diperoleh melalui

BAB II KAJIAN TEORITIS. a) Pengertian Komunikasi Antar Budaya. perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. 13

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 2 Juni 2012 ETIKA PERGAULAN MAHASISWA KOS DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT DUKUH KRUWED SELOKERTO SEMPOR

BAB II INOVASI GABRIEL TARDE DAN DIFUSI KEBUDAYAAN A.L KROEBER

BAB VI PENUTUP. efektif dan prosesnya dapat dilakukan dengan cara sangat sederhana. Komunikasi antarpribadi

ADAPTASI SOSIAL MAHASISWA ASLI PAPUA DALAM MELANJUTKAN STUDI DI PERGURUAN TINGGI (Studi Pada Mahasiswa Asli Papua di Universitas Halu Oleo Kendari)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yaitu seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah

BAB VI SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Persepsi Masyarakat terhadap Warisan Adat Istiadat tentang. Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga

MODEL KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN ANAK DALAM HUBUNGAN JARAK JAUH

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya interaksi sosial disebabkan interkomunikasi. pengirim, dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima.

BAB IV PENUTUP. remaja etnis Jawa di Pasar Kliwon Solo, sejauh ini telah berjalan baik,

HUBUNGAN PENGGUNAAN SMARTPHONE DENGAN PERILAKU MEMBACA (Studi pada Pengunjung Warung Kopi Gapura Malang) SKRIPSI

BAB IV PENUTUP. karakteristik visual dan perkembangan tema komunikasi Google Doodles

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi telah menciptakan dunia yang tanpa batas. Sebuah artikel dalam Institut

BAB I PENDAHULUAN. mendidik mempunyai tujuan tertentu, bahwa pada umumnya dapat. Perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesat telah

Memahami Perilaku Komunikasi dalam Adaptasi Budaya Pendatang dan Hostculture berbasis Etnisitas

BAB I PENDAHULUAN. Interaksi itu terjadi kalau satu individu dalam masyarakat berbuat sedemikian rupa,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat itu sifatnya tidaklah statis tetapi dinamis, mengikuti. berbagai faktor, diantaranya adalah pemenuhan kebutuhan hidup.

Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial, dimana kehidupan manusia ditandai dengan komunikasi

Hubungan antara Iklim Komunikasi Organisasi dengan Kinerja Karyawan Zoya

BAB I PENDAHULUAN. dilahirkan manusia sudah mempunyai naluri untuk hidup berkawanan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, bahasa maupun sikap dan perasaan (Kamanto Sunarto, 2000:149).

KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PADA MASYARAKAT PENDATANG DENGAN MASYARAKAT LOKAL DI LAMONGAN (Studi pada Masyarakat Sedayulawas, Kec Brondong, Kab Lamongan)

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI PENELITIAN. tersebut memiliki kaitan erat dengan cara pandang orang Sabu tentang sesama

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN PENANGKAPAN WAKIL KETUA KPK BAMBANG WIDJOJANTO (Studi di Majalah Berita Mingguan Tempo Edisi Februari 2015)

Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal Dengan Penyesuaian Diri Pada Guru Di Sekolah Dasar Negeri Yang Dimerger

sebagai makhluk sosial maka manusia akan senantiasa berinteraksi dengan orang lain

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. postur, dan berdiam diri, pada lingkungan sekolah. Hal ini dapat dilihat dari

PERAN IDENTITAS ETNIS DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA PADA KOMUNITAS INDIA TAMIL DI KAMPUNG MADRAS KOTA MEDAN SRI HANDAYANI TAMPUBOLON

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Ketika seseorang atau sekelompok orang dihadapkan pada suatu lingkungan sosial budaya yang berbeda akibat adanya suatu perpindahan, tentunya ada keinginan untuk dapat diterima dalam lingkungan tersebut. Salah satu cara untuk bisa mencapai hal tersebut adalah melalui sebuah proses yakni proses adaptasi. Proses adaptasi merupakan suatu proses penyesuaian diri yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang ketika memasuki suatu lingkungan sosial budaya yang baru. Proses adaptasi diperlukan untuk mengenal serta mempelajari nilai, norma, adat, kebiasaan serta masyarakat yang ada di lingkungan sosial budaya tertentu sehingga memudahkan proses komunikasi yang terjalin yaitu komunikasi antarbudaya mengingat bahwa mereka berasal dari budaya yang berbeda dalam hal ini masyarakat pendatang dengan budayanya dan masyarakat asli dengan budayanya. Namun selain menyangkut adaptasi dan komunikasi antarbudaya, dalam pertemuan tersebut juga terjadi penyebaran unsur-unsur kebudayaan yang meliputi tiga proses yakni symbiotic, asimilasi dan akulturasi. Masing-masing proses ini bisa saja terjadi dan ditemukan dalam kehidupan bersama antara budaya yang berbeda. Namun yang sering ditemukan adalah proses akulturasi yakni saling mempengaruhi namun tidak menghilangkan kebudayaan asli itu sendiri dan proses akulturasi ini sangat berhubungan erat dengan proses adaptasi. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Young Yun Kim (dalam Mulyana dan Rakhmat, 2003:144) yang mengidentikan 1

akulturasi sama dengan adaptasi, yaitu proses yang dilakukan imigran untuk menyesuaikan diri dengan memperoleh budaya pribumi namun tidak menghilangkan kepribadian kebudayaan itu sendiri. Dengan demikian ketiga proses tersebut yakni proses adaptasi, proses komunikasi antarbudaya dan proses akulturasi merupakan tiga proses yang saling berkaitan satu sama lain dan saling berkesinambungan dalam sistem hidup bersama diantara orang-orang yang berbeda budaya. Adaptasi dilakukan dengan mempelajari nilai, norma, adat dan kebiasaan setempat seperti norma sosial dan norma agama serta bahasa namun tidak menghilangkan kepribadian kebudayaan asli itu sendiri dan dengan demikian proses komunikasi antarbudaya yang terjalin dapat berjalan dengan baik. Dan ketiga proses inilah yang juga dapat ditemukan dalam kehidupan bersama di Desa Baumata Timur RT 008/RW 004 antara masyarakat pendatang dari suku-suku di Flores dengan masyarakat asli setempat. Masyarakat pendatang dari suku-suku di Flores berusaha untuk menyesuaikan diri dengan adap, kebiasaan serta norma/aturan yang berlaku di desa tersebut serta berusaha untuk menyesuaikan diri dengan masyarakat asli dengan terlibat dalam acara maupun kegiatan yang diadakan oleh masyarakat setempat dan juga sebaliknya melibatkan masyarakat setempat dalam kegiatan maupun acara yang diadakan oleh masyarakat pendatang dari suku-suku di Flores. Berdasarkan pemaparan di atas, ada beberapa hal yang dapat penulis simpulkan yakni: Masyarakat pendatang dari suku-suku di Flores mampu menyesuaikan diri dengan masyarakat setempat dengan terlibat serta melibatkan masyarakat 2

setempat dalam acara atau kegiatan yang ada sehingga mendukung proses komunikasi antarbudaya yang terjalin antara dua golongan masyarakat tersebut. Proses adaptasi yang dilakukan oleh masyarakat pendatang dari suku-suku di Flores adalah proses akulturasi yakni tidak menghilangkan kebudayaan asli. Masyarakat pendatang dari suku-suku di Flores mampu menyerap nilai dan norma masyarakat setempat (sosial dan agama) yang dibuktikan dengan minimnya konflik yang timbul antara masyarakat pendatang dari suku-suku di Flores dan masyarakat asli setempat. 6.2 Saran berikut: Sesuai dengan kesimpulan di atas maka penulis memberikan saran sebagai Masyarakat dari suku-suku di Flores tetap menjaga keharmonisan dengan masyarakat asli melalui komunikasi antarbudaya yang baik dan tetap melakukan adaptasi dengan selalu terlibat maupun melibatkan masyarakat setempat dalam kegiatan yang ada. Proses akulturasi yang terjadi hendaknya tetap dipertahankan sehingga kepribadian kebudayaan dari masing-masing tidak hilang. Masyarakat pendatang dari suku-suku di Flores hendaknya meningkatkan pemahaman terhadap berbahasa daerah setempat agar mempermudah proses komunikasi yang terjalin mengingat masyarakat asli khususnya orang tua yang tidak bisa berkomunikasi dalam bahasa Indonesia. 3

Hendaknya masyarakat pendatang dari suku-suku di Flores juga mengajarkan proses adaptasi kepada generasi berikutnya sehingga tidak hanya orang tua yang berhasil melakukan adaptasi, tetapi anak-anak juga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan budaya di sekitarnya. 4

DAFTAR PUSTAKA Aw Suranto, Komunikasi Sosial Budaya, Yogyakarta; Graha Ilmu, 2010. Bungin Burhan, Sosiologi Komunikasi, Jakarta: Kencana, 2006. Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta; Rineka Cipta,2009. Liliweri Alo, Dasar-dasar Komunikasi Antarbudaya, Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 2004., Gatra-gatra Komunikasi Antarbudaya, Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 2001. Mulyana Rakhmat, Komunikasi Antarbudaya, Bandung; Remaja Rosdakarya, 2003. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta; Balai Pustaka, 2005. Ratna Nyoman Kutha, Metodologi Penelitian Kajian budaya dan Ilmu social Humaniora Pada Umumnya, Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 2010. Non publikasi: Darus Antonius, Metode Penelitian Komunikasi, Kupang, 2009. Liliweri Alo, Teori Komunikasi, Kupang, 2007. Dokumen RPJM Desa Baumata Timur, 2011. Saku Bouk Hendrikus,Komunikasi Antarbudaya,2011. Setyaningsih FD, Pengantar Ilmu Komunikasi, Kupang, 2007. 5