BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerapan Business Intelligence (BI) pada perusahaan perbankan merupakan kunci sukses dalam mengefisiensikan dan mengefektifkan kegiatan bisnis utama dengan kemampuan dalam mendapatkan, mengelola dan menganalisa data nasabah, produk, layanan, kegiatan operasional dan rekan kerja dalam jumlah yang sangat besar. Contoh penerapan BI pada perusahaan perbankan (Sundjaja, 2015) adalah Customer Relationship Management, Customer Credit Analysis, Risk Management, Credit Card Analysis, Customer Segmentation, dll. Peranan Business Intelligence dalam kegiatan bisnis dapat menyediakan layanan yang lebih personal kepada nasabah dan meningkatkan kualitas service dari bank tersebut. Pengelola produk perbankan bersaing dalam mendesain produk dan layanan yang dapat menjawab setiap kebutuhan pada suatu segmen tertentu. Salah satu penerapan Business Intelligence pada industri perbankan yaitu Customer Credit Analysis (Sundjaja, 2015). Customer Credit Analysis adalah penerapan model penilaian kredit nasabah. Penilaian kredit nasabah dalam dunia perbankan dikenal dengan Credit Analysis (CA) merupakan kegiatan paling penting untuk mengevaluasi aplikasi pinjaman yang diajukan oleh nasabah. Sistem penilaian kredit digunakan untuk memodelkan potensi resiko dari aplikasi pinjaman, dimana sistem tersebut memiliki keuntungan karena dapat menangani aplikasi pinjaman 1
dalam jumlah besar dengan cepat, tanpa membutuhkan sumber daya yang banyak, sehingga dapat menurunkan biaya operasional dan efektif dalam mengurangi penalaran dalam pengambilan keputusan (Sundjaja, 2015). Dengan persaingan dan pertumbuhan pasar kredit konsumen, para pemain di industri perbankan saling berlomba untuk mengembangkan strategi yang lebih baik, berkat bantuan penerapan model penilaian kredit. Tujuan dari penilaian kredit adalah memberikan kemampuan kepada bagian analisa kredit untuk menentukan aplikasi pinjaman nasabah yang diterima dari pihak marketing bank termasuk kredit yang baik, dimana para nasabah yang termasuk dalam kategori tersebut memiliki kemungkinan yang cukup besar untuk membayar kewajiban finansialnya kepada bank. Adapun kredit macet dimana para nasabah yang termasuk dalam kategori tersebut memiliki ketidakmungkinan yang cukup besar untuk memenuhi kewajiban finansialnya. Pada dasarnya ada 3 (tiga) pihak dari dalam dan luar bank yang bertanggung jawab untuk menjaga agar operasi bank tetap sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan sejalan dengan prinsip-prinsip yang ada. Pihak pihak yang bertanggung jawab tersebut adalah sebagai berikut : 1. Berasal dari dalam bank itu sendiri yakni fungsi pengendalian intern bank itu sendiri. 2. Pihak kedua adalah pihak dari luar bank seperti akuntan publik selaku auditor laporan keuangan bank. 3. Pihak ketiga adalah Bank Indonesia selaku regulator dan pengawasan bank. 2
PT. Bank Danamon Indonesia Tbk. didirikan pada 1956. Nama Bank Danamon berasal dari kata Dana Moneter dan pertama kali digunakan pada 1976, ketika perusahaan berubah nama dari Bank Kopra. Danamon adalah salah satu institusi keuangan terbesar di Indonesia dari jumlah pegawaisekitar 67,456 (termasuk karyawan anak perusahaan) pada Juni 2014. Bank Danamon mempunyai visi perusahaan: Kita peduli dan membantu jutaan orang mencapai kesejahteraan. Danamon adalah bank ke-enam terbesar di Indonesia berdasarkan aset, dengan jaringan sejumlah sekitar 2.450 pada akhir Juni 2014, terdiri dari antara lain kantor cabang konvensional, unit Danamon Simpan Pinjam (DSP) dan unit Syariah, serta kantor-kantor cabang anak perusahaannya. Danamon juga didukung oleh serangkaian fasilitas perbankan elektronik yang komprehensif. Analisis kredit merupakan penilaian terhadap suatu permohonan kredit (baik permohonan kredit baru, perpanjangan atau pembaharuan, maupun restrukturisasi) layak atau tidak untuk disalurkan kepada debitur. Ada beberapa prinsip-prinsip penilaian kredit yang sering dilakukan menggunakan prinsif The Five C of Credit Analysis (5 C) yaitu Penilaian Watak (Character), Penilaian Kemampuan (Capacity), Penilaian terhadap Modal (Capital), Penilaian terhadap Agunan (Collateral), dan Penilaian terhadap prospek usaha nasabah debitur (Condition of Economy) (I Wayan Budi Sentana, 2011), untuk itu dirancang suatu Business Intelligence (BI) yang dapat membantu para internal atau top executive dijajaran Bank 3
Danamon yang dapat menganalisis prinsif 5C tersebut pada penerapan Customer Credit Analysis BI di Bank Danamon. Maka dari itu Bank Danamon perlu menganalisis dan mengevaluasi terhadap Customer Credit Analysis dalam dunia perbankan dikenal dengan CA (Credit Analysis). CA befungsi untuk menganalisis nasabah yang layak atau tidak layak mendapatkan kredit pada bank tersebut. CA memiliki dua kategori yaitu katagori kredit yang baik atau kategori kredit yang jelek. Dimana para nasabah yang termasuk dalam kategori kredit yang baik yang akan diproses untuk mendapatkan kredit dan debiturharusmemenuhi kewajiban finansialnya secara tepat waktu, hasil analisis evaluasi CA diambil nilai tertinggi untuk nantinya diadopsi kepada sistem Business Intelligence (BI) berbasis Cloud Computing. Pada dasarnya Cloud Computing merupakan teknologi komputer berbasis internet yang biasanya diwujudkan dalam bentuk layanan yang dapat diakses melalui internet dimanapun, kapanpun dan mampu menghubungkan langsung antara pihak CA dan UM (Unit Manager) atau pihak pemberi keputusan pada bank tersebut. Aplikasi Cloud computing yang akan digunakan berbasis Software as a Server (SaaS), teknologi SaaS dapat menyediakan layanan akses remote ke perangkat lunak, cloud computing pada saat ini mengalami perkembangan yang dinamis dan mulai didukung oleh produsen terbesar sistem Enterprise Resource Planning (ERP) atau Material Requirements Planning (MRP) (Adnyana, 2013). Data transaksi diambil dari lingkungan pengguna kemudian diolah dan disimpan pada data warehouse. Data warehouse dan data mining tool pada lingkungan cloud digunakan untuk penyedia informasi yang berguna 4
untuk menentukan keputusan operasional maupun strategi bisnis (Adnyana, 2013). Dengan alasan tersebut diatas maka penulis bermaksud melakukan penelitian tesis dengan judul : Evaluasi Kriteria Adopsi Business Intelligence Berbasis Saas Cloud Computing Dengan Menggunakan Metode Fuzzy AHP (Studi kasus : PT. Bank Danamon). Bank Danamon melalui salah satu lini bisnisnya yaitu Danamon Simpan Pinjam (DSP), secara khusus melayani dan membantu pengembangan usaha mikro dan kecil, terutama yang berada pada komunitas pasar dan sekitarnya, seperti pedagang pasar, ritel, dan lain-lain. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana mengevaluasi kriteria Customer Credit Analysis pada penerapan Business Intelligence Berbasis SaaS Cloud Computing di PT. Bank Danamon? 2. Bagaimana penerapan hasil evaluasi kriteria Customer Credit Analysis di PT. Bank Danamon dapat diterapkan pada aplikasi Software as a Server (SaaS) Cloud Computing? 5
1.3. Tujuan Dan Manfaat 1.3.1. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Melakukan evaluasi dan menganalisis kriteria Customer Credit Analysis pada penerapan Business Intelligence Berbasis SaaS Cloud Computing di PT. Bank Danamon. 2. Mengevaluasi kriteria Customer Credit Analysis di PT. Bank Danamon akan disimulasikan pada aplikasi Software as a Server (SaaS) Cloud Computing. 1.3.2. Manfaat Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Hasil penelitian dapat dijadikan rekomendasi untuk untuk membantu Credit Analysis (CA) dan pengambil keputusan di PT Bank Danamon. 2. Hasil penelitian dapat dijadikan referensi untuk perusahaan yang bergerak dalam jasa keuangan atau perbankan dan juga sebagai referensi kepada para pengembang aplikasi cloud computing berbasis Software as a Server (SaaS) yang ingin mengembangkan layanan pengkreditan debitur. 1.4. Ruang Lingkup Karena penelitian ini memerlukan waktu yang sangat panjang dan karena keterbatasan waktu dan sumber daya yang dibutuhkan dalam penelitian ini maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi sebagai berikut : 6
1. Metode analisis yang digunakan untuk mengevaluasi Business Intelligence pada penerapan Customer Credit Analysis di PT. Bank Danamon menggunakan metode Fuzzy AHP meliputi : a. Penilaian Watak (Character). b. Penilaian Kemampuan (Capacity). c. Penilaian terhadap Modal (Capital). d. Penilaian terhadap Agunan (Collateral). e. Penilaian terhadap prospek usaha nasabah debitur (Condition of Economy). 2. Merancangan dan menyusun kriteria Customer Credit Analysis yang dibutuhkan pada aplikasi cloud computing berbasis Software as a Server (SaaS) berupa blue print. 3. Simulasi dilakukan dengan salah satu aplikasi Business Intelligence Berbasis Saas Cloud Computing yang sesuai dengan kebutuhan. 1.5. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dalam penyusunan penelitian ini, maka sistematika penyusunan terdiri atas lima bab seperti berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan beberapa hal pokok yang menjadi dasar research atau dasar dirancangnya suatu research, seperti: 1. Latar Belakang. 2. Rumusan Masalah. 3. Tujuan dan Manfaat. 4. Ruang Lingkup Research. 7
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini dijelaskan dan disajikan kerangka teori yang mendukung analisis dan bahasan penelitian yaitu rancangan penyelesaian masalah pokok yang akan dibahas. Bahasan penelitian pada bab ini adalah tentang: 1. Business Intelligence. 2. Cloud Computing. 3. Software as a Server (SaaS) Cloud Computing. 4. Metode AHP dan Fuzzy AHP. 5. The Five C of Credit Analysis (5 C). BAB III : METODOLOGI Berisi tentang objek dan metode yang akan digunakan dalam penelitian, dari prosedur atau sistem yang sedang berjalan pada objek yang sedang diteliti. Bahasan penelitian pada bab ini adalah tentang : 1. Latar Belakang Studi Kasus. 2. Kerangka Pikir BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Berisi tentang pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan dari Bab 1 sampai dengan Bab 3, serta implementasi dari hasil pembahasan selama dalam penelitian. BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN Berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil tesis. 8