KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

dokumen-dokumen yang mirip
KEADAAN UMUM Sejarah PT Perkebunan Tambi Letak Wilayah Administratif

KEADAAN UMUM Sejarah PT Perkebunan Tambi

KONDISI UMUM UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH

KONDISI UMUM PERKEBUNAN

KONDISI UMUM Sejarah Perkebunan

KONDISI UMUM PERKEBUNAN

KEADAAN UMUM PERKEBUNAN

Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Karyawan Harian Lepas (KHL) di Unit Perkebunan Tambi Tahun 2010

PEMBAHASAN. Tipe Pangkasan

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

PENGELOLAAN PEMUPUKAN PADA TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN TAMBI PT TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH

PEMBAHASAN Potensi Pucuk

PEMBAHASAN Prosedur Gudang

KEADAAN UMUM. Wilayah Administratif

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif

Pengelolaan Pemangkasan Tanaman Teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) di Unit Perkebunan Tambi, Wonosobo, Jawa Tengah

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

PEMBAHASAN. Waktu Pangkas

PEMBAHASAN. Analisis Hasil Petikan

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

PENGELOLAAN PEMETIKAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN TAMBI, PT. TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif

KEADAAN UMUM KEBUN Letak Geografis Keadaan Iklim, Tanah, dan Topografi

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

KONDISI UMUM KEBUN. Letak Geografis Kebun. Keadaan Iklim dan Tanah

PEMBAHASAN. Analisis Petik. Tabel 7. Jenis Petikan Hasil Analisis Petik Bulan Maret - Mei 2011

PENGELOLAAN KETENAGAKERJAAN PADA PEMETIKAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN TAMBI, PT PERKEBUNAN TAMBI WONOSOBO, JAWA TENGAH

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM KEBUN Sejarah Perkebunan

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Luas Areal dan Tata Guna Lahan

KONDISI UMUM LOKASI MAGANG

PENGELOLAAN PEMETIKAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kunt.) DI UNIT PERKEBUNAN TAMBI PT TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH DINA MUTIARA A

PEMBAHASAN Sistem Petikan

BAB I PENDAHULUAN. kopi, dan kakao. Pada tahun 2012, volume perusahaan pemerintah pada

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG. Lokasi Kebun

PELAKSANAAN EVALUASI KEBUN SUMBER BENIH TEH KP GAMBUNG DAN KP PASIR SARONGGE

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

METODE MAGANG Tempat dan Waktu Metode Pelaksanaan

METODE MAGANG Tempat dan Waktu Metode Pelaksanaan

BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

METODE MAGANG Waktu dan Tempat Metode Pelaksanaan Pengamatan dan Pengumpulan Data

Gambar 9. Peta Batas Administrasi

PEMBAHASAN Tinggi Bidang Petik

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Teh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan

KEADAAN UMUM KEBUN. Sejarah Kebun. Letak Geografis dan Administratif Kebun

III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terkecil lingkup Balai Besar TNBBS berbatasan dengan:

PENERAPAN GOOD AGRICULTURAL PRACTICES

IV. KONDISI UMUM 4.1 Letak Geografis dan Aksesibilitas

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

VI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

PROGRAM STUDI AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM KEBUN. Profil Perusahaan

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR GAMBAR...

KONDISI UMUM KEBUN Sejarah dan Perkembangan Letak Geografis Kebun Keadaan Iklim dan Tanah

PENGELOLAAN PEMETIKAN PADA TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH PT TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, KARAKTERISTIK USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU, DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis Gambaran Umum Lahan Pertanian di Area Wisata Posong Desa Tlahap terletak di Kecamatan Kledung,

KEADAAN UMUM Letak Geografis dan Administratif Luas Areal dan Tata Guna Lahan

Pengelolaan Pemangkasan Tanaman Teh (Cammellia sinensis (L.) O. Kuntze) di Unit Perkebunan Bedakah, PT Tambi Wonosobo, Jawa Tengah

PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O.Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN TAMBI PT TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH ALDI RADIFAN A

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

KEADAAN UMUM PERKEBUNAN

Tz 1 = (28,4 0,59 x h ) o C

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN WILAYAH PEGUNUNGAN KENDENG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

I. PENDAHULUAN. bercocok tanam. Berdasarkan luas lahan dan keragaman agroekosistem, peluang

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak semua kerusakan alam akibat dari ulah manusia. yang berbentuk menyerupai cekungan karena dikelilingi oleh lima gunung

Pengelolaan Pemangkasan Teh (Camellia Sinensis (L.) O. Kuntze) Di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

PEMANGKASAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis L. (O) Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN TAMBI, PT TAMBI WONOSOBO, JAWA TENGAH ROSIANTIM LYDIA SEPTIANINGRUM

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan

LATAR BELAKANG JATI PURWOBINANGUN 5/13/2016

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Natar terdiri dari 24 desa yaitu Desa Banda Rejo, Suka Bandung,

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus merupakan salah satu dari 11 (sebelas)

PEMBAHASAN Tinggi dan Diameter Bidang Petik Persentase Pucuk Burung

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Propinsi Sulawesi Tenggara

PENGELOLAAN PEMETIKAN TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI UNIT PERKEBUNAN TAMBI PT. TAMBI, WONOSOBO, JAWA TENGAH

KONDISI UMUM PT. KUSUMA SATRIA DINASASRI WISATAJAYA

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Luas Areal Perkebunan Kopi Robusta Indonesia. hektar dengan luas lahan tanaman menghasilkan (TM) seluas 878.

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

BAB I PENDAHULUAN. Menurut FAO (dalam Arsyad 1989:206) mengenai pengertian lahan, Adapun pengertian dari FAO (1976) yang dikutip oleh Sitorus (1998)

Transkripsi:

13 KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Kantor induk Unit Perkebunan Tambi terletak di Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Unit Perkebunan Tambi ini terletak pada ketinggian 1 200-2 100 m dpl. Jarak dari kota Wonosobo ± 16 km ke arah utara dan di lereng Gunung Sindoro. Batas-batas area Perkebunan Tambi adalah sebagai berikut : - Utara : Dusun Tambi, Desa Kejajar, Perhutani - Timur : Dusun Sikatok, Desa Canggal, Perhutani - Selatan : Dusun Kalitengah, desa Tlogo, Perhutani - Barat : Desa Maron, Perhutani Unit Perkebunan Tambi terbagi menjadi empat blok, yaitu: 1. Blok Taman, yang terletak di Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. 2. Blok Pemandangan, yang terletak di Desa Sigedang, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. 3. Blok Tanah Hijau, yang terletak di Desa Jengkol, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo. 4. Blok Panama, yang terletak di Desa Tlogo, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo. Keadaan Iklim dan Tanah Curah hujan rata-rata selama sepuluh tahun terakhir (2000 2009) adalah 3 372.5 mm per tahun dan rata-rata hari hujannya adalah 154 hari per tahun. Ratarata bulan kering 3.1 dan rata-rata bulan basah 7.9, sehingga tipe iklim berdasarkan curah hujan menurut Schmidth Ferguson adalah tipe C (Lampiran 4). Suhu di Unit Perkebunan Tambi berkisar antara 17-23 C dengan kelembaban udara berkisar antara 80-95 %. Jenis tanah di Unit Perkebunan Tambi adalah Andosol dengan ph 4.5-5.0. Keadaan drainase di lahan Unit Perkebunan Tambi adalah sedang sampai

dengan cepat. Topografi lahan pada umumnya adalah datar sampai berbukit dengan tingkat kemiringan 0 sampai dengan > 45 %. 14 Luas Area dan Tata Guna Lahan Luas keseluruhan area Unit Perkebunan Tambi berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2010 adalah 273.17 ha. Area tanaman keseluruhannya adalah 245.85 ha yang meliputi area tanaman tua menghasilkan (TTM) dan area tanaman muda menghasilkan (TMM). Area non tanaman antara lain untuk jalan, emplasemen, pabrik, lapangan, agrowisata dan alur jurang. Data penggunaan lahan di Unit Perkebunan Tambi dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Penggunaan Lahan Unit Perkebunan Tambi Tahun 2010 No. Uraian Luas Area (ha) I. Tanaman Teh 1. Tanaman Tua Menghasilkan (TTM) 70.78 2. Tanaman Muda Menghasilkan (TMM) 175.07 3. Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) - 4. Replanting - Jumlah 245.85 II. Lain-Lain 1. Pembibitan 1.5 2. Emplasemen dan kantor 11.29 3. Pabrik 1.66 4. Agrowisata 2.05 5. Jalan Besar 7.88 6. Alur Jurang 2.25 7. Lapangan 0.69 8. Tanaman Akasia - Jumlah 27.32 Jumlah Total 273.17 Sumber: RKAP Unit Perkebunan Tambi Tahun 2010 Unit Perkebunan Tambi terbagi atas empat blok dengan luas area masingmasing blok berbeda. Tanaman teh di Unit Perkebunan Tambi keseluruhannya merupakan tanaman menghasilkan yang terbagi atas tanaman tua menghasilkan (TTM) seluas 70.78 ha dan tanaman muda menghasilkan (TMM) seluas

175.07 ha. Tabel 3 menyajikan luas area TM pada masing-masing blok berdasarkan RKAP Unit Perkebunan Tambi Tahun 2010. Tabel 3. Luas Area Tanaman Menghasilkan Tiap Blok di Unit Perkebunan Tambi Tahun 2010 No Blok Luas Area (ha) TTM TMM Jumlah (ha) 1 Taman 11.77 46.12 57.89 2 Pemandangan 15.60 61.16 76.76 3 Panama 20.57 49.28 69.85 4 Tanah Hijau 22.84 18.51 41.35 Jumlah 70.78 175.07 247.55 Sumber : RKAP Unit Perkebunan Tambi Tahun 2010 15 Keadaan Tanaman dan Produksi Bahan tanaman yang digunakan di Unit Perkebunan Tambi berasal dari klonal dan seedling. Tanaman asal klonal biasanya merupakan tanaman baru yang diusahakan oleh perusahaan. Tanaman asal seedling umumnya tanaman tua menghasilkan yang merupakan peninggalan jaman Belanda yang umurnya sudah puluhan tahun. Tanaman teh asal klonal yang ditanam di Unit Perkebunan Tambi antara lain Cin 143, TRI 2024, TRI 2025, Gambung 3, Gambung 4, Gambung 7, Ranca Bolang 3, Ranca Bolang 8, dan Tambi Merah (TB Merah). Sedangkan, tanaman teh asal seedling yang ditanam adalah Assamica, Malabar Pasir Sarongge (MPS), Kiara 8, dan Hibrid. Populasi untuk bahan tanam yang berasal dari klonal berkisar 11 000 tanaman/ha dengan jarak tanam 120 cm x 75 cm. Sedangkan populasi untuk bahan tanam yang berasal dari seedling berkisar 8 000 tanaman/ha. Jarak tanam pada area seedling tidak diketahui jelas karena merupakan peninggalan jaman Belanda. Klon yang diunggulkan di Unit Perkebunan Tambi adalah Gambung 3, 4 dan 7 karena lebih tahan penyakit cacar daun, tahan kondisi kekeringan dan produksi pucuknya yang tinggi. Klon TRI 2024 dan TRI 2025 sangat rentan terhadap cacar daun tetapi mempunyai cita rasa yang disukai oleh konsumen. Gambung 4 dan 7 mempunyai ciri bentuk yang hampir sama yaitu daun besar dan bulat, tetapi perbedaannya adalah Gambung 4 daunnya terlihat lebih kusam dan Gambung 7 daunnya terlihat mengkilat. Ciri Gambung 3 adalah daun

besar meruncing seperti daun mangga dan terlihat mengkilat. Klon TRI 2024 dan TRI 2025 mempunyai ciri yang hampir sama yaitu mempunyai frame yang besar karena merupakan tanaman tua. Klon TRI 2024 mempunyai daun yang sempit dan meruncing serta warnanya terlihat hijau kekuningan. Klon TRI 2025 mempunyai daun bulat dan sedikit lebih lebar dari TRI 2024 serta warna daunnya terlihat hijau tua. Pemasaran produksi yang dilakukan oleh Unit Perkebunan Tambi sebagian besar diekspor ke berbagai negara, seperti India, Jepang, Uni Emirat Arab, USA, dan Rusia. Untuk pemasaran dalam negeri biasanya dalam jumlah sedikit. Tabel 4 menyajikan rincian produksi dan produktivitas teh di Unit Perkebunan Tambi selama 5 tahun terakhir. Produktivitas teh kering mengalami kenaikan dan penurunan pada kisaran tahun 2005 sampai 2009 (Tabel 4). Tahun 2009 produktivitasnya paling rendah yaitu 2 285.25 kg/ha/thn. Hal ini disebabkan penurunan kualitas tanaman teh akibat kesalahan teknik pemetikan. Dengan demikian, rata-rata produktivitas teh kering selama kurun waktu 5 tahun terakhir adalah 3 024.38 kg/ha/thn. Tabel 4. Produksi dan Produktivitas Teh Unit Perkebunan Tambi Tahun 2005 2009 Tahun Luas TM Produksi Produktivitas (ha) Basah Kering Basah Kering...(kg/tahun)......(kg/ha/tahun)... 2005 230.58 3 256 525 693 165 14 123.18 3 006.00 2006 235.65 2 985 587 649 890 12 669.58 2 757.86 2007 222.72 3 058 485 673 587 13 732.42 3 024.00 2008 247.55 3 388 798 730 316 13 689.34 2 950.17 2009 247.55 2 624 055 565 715 10 600.10 2 285.25 Jumlah 1 089.46 15 169 480 3 284 096 13 923.85 15 121.92 Rata-rata 217.89 3 033 896 656 819 13 923.97 3 024.38 Sumber: Kantor Induk Unit Perkebunan Tambi (2010) Penurunan produktivitas teh di Unit Perkebunan Tambi tahun 2009 dapat dilihat pada rencana dan realisasi produksi pucuk basah. Unit Perkebunan Tambi merencanakan target produksi pucuk basah pada tahun 2009 sebesar 3 437 000 kg, sedangkan realisasi produksi yang tercapai adalah 2 624 055 kg atau sebesar 76.35 % dari produksi yang telah direncanakan. Rencana dan realisasi produksi teh pada tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 5. 16

Tabel 5. Rencana dan Realisasi Produksi Unit Perkebunan Tambi Tahun 2009 Uraian Rencana Realisasi Persentase Tercapai (%) Luas area TM (ha) 247.55 247.55 - Produksi pucuk basah (kg) 3 437 000 2 624 055 76.35 Produksi teh kering (kg) 739 000 565 715 76.55 Produktivitas 2 985.25 2 285.25 76.55 Sumber: Kantor Induk Unit Perkebunan Tambi 17 Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan PT Tambi dipimpin oleh seorang direktur yang berasal dari salah seorang pemegang saham atau wakil yang berasal dari pemerintah daerah Wonosobo sesuai dengan kesepakatan. Hal ini terkait kepemilikan saham yang sebagian dipegang oleh perorangan dan sebagian dipegang oleh pemerintah daerah Wonosobo. Unit Perkebunan Tambi dipimpin oleh seorang pemimpin yang diangkat oleh Direksi PT Tambi. Seorang Pemimpin Unit Perkebunan Tambi bertugas dalam memimpin, merencanakan, mengkoordinasikan, mengatur dan mengawasi setiap kegiatan pengelolaan dan administrasi bagian kebun, pabrik dan kantor untuk mencapai tujuan perusahaan secara efisien dan efektif. Pemimpin Unit Perkebunan Tambi secara langsung membawahi kepala bagian kantor, kepala bagian kebun, asisten kepala bagian pabrik, asisten kepala bagian kebun beserta seluruh jajarannya. Kepala bagian kantor bertugas memimpin, mengkoordinasikan dan mengawasi setiap kegiatan kantor berupa pengelolaan keuangan, pembukuan, sumber daya manusia dan masalah umum lainnya dalam ruang lingkup Unit Perkebunan Tambi. Asisten kepala bagian pabrik bertugas memimpin, mengkoordinasikan dan mengawasi setiap kegiatan administrasi, teknik dan pengolahan teh di pabrik. Kepala bagian kebun bertugas dalam memimpin, merencanakan, mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan yang berhubungan langsung dengan kebun dan tanaman, ketenagakerjaan di kebun serta administrasi kebun. Struktur organisasi Unit Perkebunan Tambi disajikan pada Lampiran 5.

18 Tenaga kerja di Unit Perkebunan Tambi terdiri atas karyawan lepas/borong, karyawan II dan karyawan I. Tingkatan karyawan mulai dari yang tinggi sampai dengan yang rendah adalah karyawan I, karyawan II, dan karyawan lepas/borong. Karyawan borong tetap adalah tenaga pelaksana kegiatan di kebun yang tidak terikat oleh perusahaan seperti tenaga pemetik dan pemeliharaan. Upah seorang karyawan borong tetap dibayar berdasarkan hasil kerja atau pendapatan yang diperolehnya dalam satuan tertentu (patok, ha, m, kg). Sistem pengupahan karyawan borong dilaksanakan setiap sepuluh hari sekali dan biasanya dilaksanakan pada tanggal 3, 13 dan 23. Karyawan II terdiri atas karyawan II A, II B, II C dan II D. Karyawan II merupakan karyawan tetap yang mempunyai hubungan terikat dengan perusahaan. Syarat untuk menjadi karyawan II harus memiliki ijasah minimal SLTP, telah melalui tahapan sebagai karyawan borong, dikaderkan oleh atasan, mengikuti tes kesehatan dan ujian tertulis mengenai pengetahuan jabatan, Bahasa Indonesia, pengetahuan umum dan etika. Calon karyawan yang lulus tes jabatan pertamanya adalah karyawan II A. Kenaikan jabatan dari tahap A ke B sampai E dapat dipertimbangkan dengan melihat jabatan, peningkatan prestasi, dan masa kerja karyawan tersebut di perusahaan Karyawan I merupakan jabatan paling tinggi di Unit Perkebunan Tambi dan merupakan golongan pegawai. Syarat untuk menjadi karyawan I antara lain ijasah minimal SLTA, selama bekerja berprestasi sehingga layak untuk dipromosikan, mengikuti tes kesehatan dan tertulis serta membuat sebuah karya tulis yang kemudian dipresentasikan. Karyawan I biasanya setingkat dengan pimpinan, wakil pimpinan, kepala bagian kantor, kepala bagian pabrik, dan asisten kepala bagian kebun. Gaji yang dibayarkan kepada karyawan II dan karyawan I ditetapkan berdasarkan upah minimal kabupaten (UMK). Tahun 2010 UMK Wonosobo adalah Rp 715 000,00 dan merupakan gaji pokok masing-masing karyawan. Selain itu, karyawan II juga akan mendapatkan fasilitas serupa dengan karyawan borong ditambah dengan tunjangan cuti, bonus dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Gaji karyawan II dibayarkan satu bulan sekali dan biasanya

pada tanggal 3. Fasilitas yang diperoleh karyawan I sama dengan karyawan II ditambah dengan jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek), tunjangan hari raya (THR), pelayanan kesehatan, tunjangan cuti, bonus dan Dana Pensiun (Dapen). Jumlah dan komposisi tenaga kerja di Unit Perkebunan Tambi tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 6. Indeks tenaga kerja (ITK) pada Unit Perkebunan Tambi adalah 1.27 orang/ha. Status Tabel 6. Kondisi Tenaga Kerja di Unit Perkebunan Tambi 2010 Berdasarkan Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan Tenaga Tingkat Pendidikan Jumlah L P S2 S1 D3 SLTA SLTP SD TTSD 19 Jumlah (orang). Karyawan I 6 2 8-3 - 5 - - - 8 Karyawan II E 3-3 - - - 2-1 - 3 Karyawan II D 15 1 16 - - - 8 4 4-16 Karyawan II C 8 1 9 - - 1 3 2 3-9 Karyawan II B 26-26 - - - 13 4 8 1 26 Karyawan II A 46 7 53 - - - 6 9 29 9 53 Pekerja Lepas 61 171 232 - - - 2 18 171 41 232 Gabungan - - - - - - - - - - - Jumlah: 165 182 347 3 1 39 37 216 51 347 Sumber: Kantor Induk Unit Perkebunan Tambi (2010)