Penilaian Proses yang Berfokus pada Kemahiran Menulis, Berbicara dan Menyimak. Oleh Novi Resmini Universitas Pendidikan Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat keterampilan

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan. Gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar. Oleh SITI JULAEHA NIM A.

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

Maksimum. 1. Kebenaran jawaban Bahasa (ejaan dan tambahan) Ketepatan waktu 20. Pagerpelah, 13 Juli Mengetahui

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. lain. Pada masyarakat modern dikenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu. menulis dan membaca merupakan komunikasi tertulis.

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali.

dkk, 2006, hlm. 64 Wendi Widya R. D., Indonesia 5 SD/MI, Buku Bahasa (5 35 menit) Dengarkan terdapat Ular n Daung cerita rakyat cerita yang

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di zaman yang modern ini kiranya tidaklah terlalu berlebihan bila

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. mengambil manfaat bagi perkembangan dirinya. Keterampilan menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori saja, tetapi

PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA SISWA KELAS VIII SMP TAHUN AJARAN

PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA. DI SEKOLAH DASAR Oleh Novi Resmini, M.Pd Universitas Pendidikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah.

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan perbaikan di sana sini, mulai dari kurikulum, sarana dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam menimba berbagai ilmu. Banyak ilmu dan keterampilan diperoleh

RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER (RPS) JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG SEMESTER GASAL 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan salah satu bagian dari empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses

keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keterampilan menulis

BAB I PENDAHULUAN. menulis (St. Y. Slamet, 2008: 57). Keterampilan menulis dan membaca

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Hartono Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS UNY

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK. Kelas XI Semester 1. Meita Sandra Santhi Apriyanto Dwi Santoso Ika Yuliana Putri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses yang cukup

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

Kisi-Kisi Soal UKK Bahasa Jawa Kelas VII

I. PENDAHULUAN. nasionalisme, menumbuh kembangkan kecintaan kepada Bahasa Indonesia

Menyampaikan tanggapan. Memberikan tanggapan terhadap pernyataanpernyataan. Melakukan tanya jawab dengan teman. terhadap isi penjelasan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) saat ini

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. merupakan upaya penguasaan yang menggunakan bahasa lisan, sementara

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

RINGKASAN. Meringkas karya ilmiah yang sudah ada dengan menggunakan bahasa pengarang asli.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. pelaksanaan, dan hasil penelitian. Untuk memahami hal tersebut, akan diuraikan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ENTENG KARYANA, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil pengamatan penulis di lapangan, ternyata pembelajaran

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

SILABUS MATAKULIAH : BAHASA INDONESIA KODE MATAKULIAH : 2 (SKS TEORI ) PROGRAM STUDI : PTBB DOSEN PENGAMPU : Endang Mulyatiningsih

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Bahasa juga pada umumnya digunakan untuk menyampaikan perasaan,

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisahpisahkan

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik dan. Salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan

NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan terjun ke masyarakat. keterampilan yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

MODEL PENILAIAN KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA LISAN SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF

Transkripsi:

Penilaian Proses yang Berfokus pada Kemahiran Menulis, Berbicara dan Menyimak Oleh Novi Resmini Universitas Pendidikan Indonesia

Penilaian Proses yang Berfokus pada Kemahiran Menulis

Hal-Hal yang Dinilai / Dievaluasi Dalam Kegiatan Menulis: Pengolahan gagasan Penataan kalimat Pengembangan paragraf Pengembangan model karangan (penggunaan ejaan, penggunaan diksi/kosa kata, penggunaan kalimat, penggunaan jenis komposisi)

a.penilaian Kegiatan Menulis Permulaan Sikap duduk yang baik dalam menulis Cara memegang pensil/alat tulis Cara memegang buku Melemaskan tangan dengan cara menulis di udara Melemaskan jari-jari melalui kegiatan menggambar, menjiplak, dan melatih dasar-dasar menulis

b.ragam Teknik Penilaia Kemajuan Tes menulis berdasarkan rangsangan visual Tes menulis berdasarkan rangsangan suara Tes menulis berdasarkan rangsangan buku Tes menulis laporan Tes menulis surat Tes menulis berdasarkan tema tertentu Tes menulis karangan bebas

Teknik Penyekoran Tes Menulis Teknik penyekoran holistik Teknik penyekoran analitik Teknik penyekoran unsur-unsur yang diutamakan

Teknik penyekoran holistik adalah penyekoran karangan yang didasarkan pada kesan secara keseluruhan dari suatu karanga, Diantaranya: Kejelasan karangan, topik dan pengembangan ide Efektivitas masalah yang dimunculkan Kesesuaian dan ketepatannya Tingkat kekohesifan gramatikal dan laksikal serta kekoherensinya secara keseluryhan Keefektipan penggunaan piranti retoriknya

Kelebihan : terletak pada kemampuannya untuk menggambarkan kemampauan menulis sebagai suatu keutuhan Kelemahan : Kelelahan penyekor Pengetahuan sebelumnya Perubahan standar antara karangan yang satu dengan yang lainnya

Teknik penyekoran analitik Teknik penyekoran karangan yang dikenakan pada komponen-komponen pembentuk karangan dengan melakukan penghitungan kesalahan yang ada pada karangan secar rinci. Kelebihan: dapat menilai semua komponen yang mendukung kemampuan secara rinci Kelemahan : sulit untuk mengkuantifikasi hasil penyekoran setiap komponen

Contoh Format Penilaian Analitik Aspek yang Dinilai Skala Penilaian A B C D E 1. Judul 2. Gagasan 3. Organisasi gagasan kesatuan Kepaduan kelogisan 4. Penggunaan struktur 5. Penilaia diksi 6. Tanda baca dan ejaan

Teknik penyekoran unsur-unsur yang diutamakan Teknik penyekoran karangan yang dilakukan dengan cara penyekoran secara keseluruhan yang didasarkan pada komponen tertentu yang diutamakan dalam suatu karangan. Kelebihan: penilaiannya dapat terpusat pada aspek kemampuan yang diukur Kelemahan: adanya kemungkinan tidak diukurnya komponen penting mengarang lainnya.

Penilaian Proses yang Berfokus pada Kemahiran Berbicara

a. Penilaia kegiatan Berbicara 1. Aspek Kebahasaan 2. Aspek nonkebahasaan

Penilaian kemajuan belajar berbicara 1. Tes berbicara berdasarkan gambar 2. Wawancara 3. Bercerita 4. Diskusi 5. Ujaran terstruktur -Mengatakan kembali -Membaca kutipan -Mengubah kalimat -Membuat kalimat

Teknik Penyekoran 1. Penyekoran aspektual (penilaian pada aspek tertentu) * Aspektual individu @ Aspek kebahasaan @ Aspek non-kebahasaan

* Aspektual kelompok Pemerataan kesempatan berbicara Keter arahan pembicaraan Kejelasan bahasa yang digunakan Kebakuan bahasa yang digunakan Penalaran dalam berbicara Kemampuan menggunakan ide baru Kemampuan menarik kesimpulan Kesopanan dan rasa saling menghargai Keterkendalian proses berbicara Ketertiban berbicara Kehangatan dan kegairahan berbicara Pengendalian emosi

2. Penyekoran komprehensif (penilaian secara utuh) * Komprehensif individu * Komprehensif kelompok

Penilaian Proses yang Berfokus pada Keterampilan Menyimak

Model-Model Tes Mengukur Kemampuan Menyimak Berupa perintah/petunjuk yang menghendaki perbuatan sebagai jawaban Pertanyaan atau pernyataan yang diikuti dengan butir soal pilihan ganda Dialog, percakapan atau ceramah yang diikuti soal pilihan ganda Kegiatan menungggu telepon Tes dalm bentuk dikte

Tujuan Penilaian o o Mengukur kemampuan siswa dalam melakukan suatu kegiatan dan melaporkan hasilnya. Memberikan balikan tentang tugas yang dilakukan siswa

Aspek yang diukur dan informasi yang diperoleh Menentukan tujuan kegiatan/kunjungna Merumuskan pertanyaan sesuai dengan tujuan kegiatan Merencanakan kegiatan dan pembagian tugas untuk mencapai tujuan Melakukan pengumpulan bahan melalui kegiatan wawancara, mengamati, atau kegiatan lain, sesuai dengan tujuan Membuat kerangka laporan kegiatan Menyusun laporan kegiatan Menyajikan laporan secara lisan di depan kelas

Waktu pelaksanaan penilaian Selama pembelajaran berlangsung Sesudah kegiatan pembelajaran Penagamatan proses kegiatan Tugas dan pekerjaan rumah Tes formatif Tes tindakan Tes tulis

Umpan Balik yang Diberikan Memberikan pujian, dorongan, dan bimbingan selama kegiatn berlangsung Memberikan masukan dan pengarahan kepada siswa yang mengalami kesulitan Memberikan catatan-catatan yang dipandang perlu terhadap laporan yang dibuat oleh siswa/kelompok Memberiakn rangkuman secara keseluruhan terhadap kegiatan yang telah dilakukan siswa/kelompok

Tindak lanjut Hasil rangkuman dijadikan dasar pertimbangan perencanaan kegiatan yang sama di masa mendatang Hasil pekerjaan siswa yang dianggap paling baik dijadikan arsip untuk dijadikan contoh bagi kegiatan sejenis