BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN GAJI DAN UPAH PADA. PT. JASA MARGA (PERSERO) Tbk. CABANG BELMERA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI PADA BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT

BAB III TOPIK PENELITIAN. Setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya sudah pasti membutuhkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian

BAB III PENGENDALIAN INTERN GAJI DAN UPAH PADA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 MEDAN. yang terampil, cerdas dan ahli dalam bidangnya masing-masing.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II CV. SINAR MUARA MEDAN. Perseroan Komanditer(CV) Sinar Muara Medan adalah usaha yang

BAB III PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN PEGAWAI PADA KANTORWILAYAH DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARASUMATERA UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Tujuan Pengawasan Internal. Pengawasan internal yang baik merupakan alat yang dapat membantu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai dasar acuan pelaksanaan program-program penanggulangan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut beberapa pengertian prosedur menurut para ahli, antara lain: a. Pengertian prosedur menurut Mulyadi (2001) adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akurat, dan berdaya guna maka didesain suatu sistem akuntansi. Sistem akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi sebagai sutu sistem informasi, mengidentifikasi, mengumpulkan dan. bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.

BAB IV ANALISIS. 4.1 Penerapan Akuntansi Penggajian pada PT. Pindad (Persero)

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem dan Prosedur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya. Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi ( 2001 : 2 ) : Suatu sistem pada dasarnya adalah

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Tujuan Pengawasan Internal. yang ditetapkan telah dilaksanakan dengan baik sehingga tujuan perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan kegiatan operasi perusahaan diperlukan adanya

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data

pengertian sistem pengendalian intern ada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL (Studi pada Rumah Sakit Teja Husada Kepanjen-Malang)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BIAYA TENAGA KERJA A. Pengawasan Biaya Tenaga Kerja 1. Perencanaan dan analisa biaya tenaga kerja a. Product engineering (pengembangan produk).

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGGAJIAN PADA PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Barat. Dalam pelaksanaan kuliah kerja praktek tersebut penulis diberikan

PERANAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN DALAM MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN SESUAI DENGAN PSAK No. 24 ( STUDI KASUS PT.

BAB II TINJAUN PUSTAKA

Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Dan Unsur-Unsur Sistem Akuntansi. atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (inter-related) atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 11 LANDASAN TEORI. setiap departemen tanpa mengesampingkan tanggung jawab masingmasing

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT KELOLA JASA ARTHA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Badridwan (2009:1), prosedur adalah urutan-urutan kegiatan

keuangan saja sehingga rawan akan terjadinya kecurangan.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia sebagai sarana untuk mencapai tujuan perusahaan,

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mardi (2011:3) pengertian sistem adalah : (tujuan/sasaran/target pengoperasian suatu sistem).

EVALUASI SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang harus dicapai baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANA KERJA PRAKTEK. keuangan yang ada di Dinas Kesehatan Kota Bandung. Dalam pelaksanaan kerja

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Soon Poh

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Akuntansi dan Keuangan PT Kimia Farrna (Persero) Tbk. Cabang

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. agar tujuan yang ingin dicapai oleh entitas atau perusahaan dapat tercapai.

LIABILITAS LANCAR dan PENGGAJIAN

A. Pengertian Gaji dan Upah

ANALISIS SISTEM DAN PENGENDALIAN INTERN PEMBAYARAN GAJI DAN UPAH KARYAWAN PADA PT BARA DINAMIKA MUDA SUKSES DI MALINAU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kemudian pengertian Audit menurut Arens dan Loebbecke (2006:4), audit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

"EFEKTIVITAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KEBUMEN" Dwi Suprajitno. Abstrak

BAB II RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang ingin

II.LANDASAN TEORI. terjadi demi berlangsungnya hidup perusahaan. Tanggung jawab atas keamanan aktiva perusahaan, kesalahan-kesalahan dan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dengan prosedur penggajian yang ditetapkan. pemotongan gaji dan pembayaran gaji yang salah. Hal tersebut akan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENDAHULUAN Pembayaran gaji dan upah harus mendapat perhatian pimpinan perusahaan karena karyawan sangat sensitif terhadap kesalahan-kesalahan dalam p

BAB I PENDAHULUAN. A;Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I.

ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN (Studi Kasus PT CHERIA ALAM MANDIRI) Mita Kurniasih EB10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERLINDUNGAN DAN PENGAWASAN TENAGA KERJA (2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Akuntansi, Gaji dan Upah. 1. Pengertian Sistem Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

STRUKTUR ORGANISASI CV. CISARUA

Pert 13 BIAYA TENAGA KERJA. Team Teaching Universitas Islam Malang 2016

BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sistem Penggajian BMT Usaha Mandiri Sejahtera

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku bisnis dan manajemen merasakan bahwa semakin lama

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Pengertian Sistem

COST ACCOUNTING MATERI-10 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

AKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR DAN PENGGAJIAN

Transkripsi:

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN GAJI DAN UPAH PADA PT. JASA MARGA (PERSERO) Tbk. CABANG BELMERA A. Pengertian Gaji dan Upah Setiap badan usaha dalam melaksanakan kegiatan pasti membutuhkan pegawai/karyawan yang berhibungan dengan operasinya. Adalah tidak mungkin suatu badan usaha berdiri sendiri tanpa adanya orang-orang yang akan menjalankan aktifitas perusahaan tersebut. Sebagai kompensasinya orangorang akan menuntut gaji dan upah sebagai balasan atas pekerjaan yang sudah dilakukannya. Kompensasi adalah suatu fungsi manajemen personalis yang pengertiannya merupakan balas jasa yang diberikan kepada karyawan sesuai dengan pekerjaan yang dilakukannya dalam rangkai mencapai tujuan suatu badan usaha. Berdasarkan atas kesadaran dan loyalitas, bukan berdasarkan pada adanya unsur paksaan dari pihak pimpinan. Dalam usaha memotivasi para pekerja, seorang pimpinan harus dapat mengetahui dan memahami kebutuhan para pekerjanya. Kebutuhan-kebutuhan inilah yang sebenarnya mau bekerja dengan baik dan memic kreatifitas masingmasing individu, jadi mereke memberikan prestasi yang memuaskan bila kebutuhan mereka dapt terpenuhi oleh hasil dari suatu badan usaha. Balas jasa yang diberikan dapat berupa gaji, upah, dan tunjangan-tunjangan lainnya. 21

22 Pada dasarnya upah dibedakan dengan gaji. Berikut ini peneliti akan mengemukakan beberapa pengertian gaji dan upah menurut beberapa pendapat para ahli yaitu: Menurut Mulyadi(2001:373), gaji umumnya merupakan pembayaran jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan dan dibayarkan secara bulanan, sedangkan upah merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh) umumnya dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan. Menurut Ahmad dan Ruky (2001 : 8): gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh para karyawan yang mempunyai jenjang jabatan PNS, anggota TNI dan POLRI dan anggota pemerintah yang dibayarkan secara bulanan. Sedang upah merupakan penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada tenaga kerja untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah dilakukan dan dinilai dalam bentuk uang sesuai dengan perjanjian kerja antara pengusaha dan pekerja termasuk tunjangan, baik untuk pekerjaan sendiri maupun keluarganya. Menurut Malthis dan Jackson ( 2002 : 119-378) upah adalah bayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah waktu kerja, sedangkan gaji merupakan yang konsisten dari satu periode ke periode lain dengan tidak mengandung jumlah jam kerja.. Defenisi lain menyebutkan bahwa upah itu sendiri mempunyai arti sebagai jumlah keseluruhan yang ditetapkan sebagai pengganti jasa yang telah dikeluarkan oleh tenaga kerja meliputi massa atau syarat tertentu. Sedangkan gaji merupakan pengganti jasa tenaga kerja dengan tugas yang sifatnya lebih konstan. Ditetapkan dengan multi perhitungan yang lebih panjang misalnya bulanan, triwulan bahkan tahunan (Poernomo, 1991:208). Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa gaji adalah balas jasa bagi karyawan tetap yang diberikan oleh perusahaan yang masa kerjanya lebih panjang, biasanya gaji dibayar secara teratur, berkala dan jumlahnya tetap. Sedangkan upah adalah balas jasa yang diberikan pada karyawan yang pembayarannya didasarkan oleh waktu atau hasil kerja. Karena itu jumlah upah

23 yang diterima setiap pegawai atau karyawan bisa berfluktuasi antara satu periode. Disamping itu tingkat upah juga dipengaruhi oleh hal-hal seperti pendidikan, pengalaman, kecakapan, inisiatif, kejujuran, serta keberanian karyawan itu sendiri. Upah biasanya tidak ditetapkan dengan perbandingan langsung terhadap faktor-faktor tersebut di atas. Dengan kata lain upah itu dibayar pada tingkat yang memungkinkan produktifitas buruh yang menguntungkan. Dalam praktek diperusahaan dan dalam buku-buku manajemen sumber daya manusia istilah upah dan gaji digunakan dalam konteks yang berbeda yaitu : 1. Upah digunakan untuk menggambarkan pembayaran jasa kerja untuk satuan waktu pendek, misalnya per hari atau per jam. Gaji menggambar kan pembayaran jasa kerja untuk satuan waktu lebih panjang biasanya dibayarkan per sebulan. 2. Upah menggambarkan kaitan pekerja penerima upah dengan proses produksi pada industri manufaktur. Upah dibayar kepada pekerja yang terlibat langsung dalam proses industri. Gaji menggambarkan kaitan karyawan. Dapat disimpulkan baik gaji maupun upah adalah merupakan balas jasa yang diberikan kepada karyawan yang telah memberikan jasanya kepada perusahaan. Jumlah gaji yang dibayar biasanya secara berkala dan tetap sedangkan besarnya upah tergantung kepada hasil kerja dan waktu kerja.

24 Gaji dan upah pegawai dan karyawan pelaksana di kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera mungkin memperoleh manfaat-manfaat lain yang diberikan dalam bentuk tunjangan misalnya tunjangan jabatan, tunjangan umum, uang lembur, uang makan, dan lain-lain. Berdasarkan perbandingan diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa gaji merupakan sejumlah uang yang dibayarkan kepada karyawan sebagai balas jasa kepada karyawan pada suatu periode tertentu. Pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, Cabang Belmera pengertian gaji dan upah yang digunakan sudah cukup baik dan dapat mensejahterakan para karyawannya. B. Unsur-unsur Gaji dan Upah Tenaga kerja merupakan elemen penting dari suatu perusahaan, oleh karena itu harus diperhitungkan dengan sebaik-baiknya tenaga dan keahlian yang diberikan karyawan harus diberi penilaian atau imbalan sebagaimana mestinya. Tenaga kerja mengharapkan bahwa perusahaan sebagai pembeli jasa mereka dapat menjamin kesejahteraan hidupnya dan keluarga yang diwujudkan dalam pemberian gaji dan upah serta tunjangan-tunjangan. Pemerintah telah mempunyai kebijaksanaan dalam hal gaji dan upah, dimana pemerintah telah menentukan jumlah gaji minimun yang harus diterima oleh karyawan. Dan hal ini harus menjadi pertimbangan perusahaan dalam menetapkan gaji karyawannya. Kebijakan pemerintah ini disebut dengan Upah Minimun Provinsi (UMP), yang dulu lebih dikenal dengan Upah Minimum Regional (UMR).

25 Adapun unsur-unsur gaji dan upah pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, Cabang Belmera: 1. Gaji Pokok Gaji pokok adalah gaji dan upah yang harus dibayar kepada pegawai atau buruh yang bekerja sesuai dengan kontrak kerja. Dan gaji pokok ini dibayarkan pada awal bulan atau akhir bulan sesuai dengan peraturan yang berlaku pada perusahaan tersebut. 2. Uang lembur Uang lembur merupakan gaji yang dibayarkan kepadaa pegawai atau buruh yang bekerja melebihi jam normal kerja yang ditetapkan. Biasanya upah jam kerja lembur, tarifnya lebih tinggi dari jam kerja biasa. 3. Bonus a. Uang yang diberikan sebagai balas jasa atau hasil pekerjaan. b. Diberikan secara efektif dan khusu pada pekerja yang berhak menerima. c. Diberikan secara sekali tanpa suatu ikatan dimasa yang akan datang. d. Dalam perusahaan yang menggunakan sistem intensif lazimnya beberapa persen dari laba yang melebihi jumlah tertentu dimasukkan kedalam dana bonus, kemudian jumlah tersebut dibagi-bagikan antara pihak yang akan menerima bonus. 4. Upah Perangsang (Intensif) Secara umum istilah intensif dapat diartikan sebagai perangsang yang diberikan kepada karyawan untuk mendorong meningkatkan gairah

26 bekerja. Sehingga dapat mencapai produktifitas yang tinggi, serta yang diharapkan perusahaan. Jenis-jenis intensif : a. Intensif material, dapat diberikan dalam bentuk uang atau barang jaminan sosial, seperti : 1) Bonus Yaitu imbalan tambahan yang diberikan kepada seluruh karyawan karena perusahaan memperoleh laba/keuntungan atau dengan kata lain perusahaan mengalami bonafit pada tahun fiskal. Bonus biasanya diberikan pada per tengahan tahun. 2) Tunjangan, yaitu berupa penghasilan diluar gaji menyesuaikan kehidupan pegawai dan keluarganya. Jenis tunjangan ini antara lain: a) Tunjangan Kesehatan Adanya pemberian fasilitas kesehatan serta pemberian dana buat bantuan rumah sakit (BPJS) b) Tunjangan Transport Adanya pemberian dana buat transport para pekerja sesuai dengan pangkat atau golongan masing-masing. c) Tunjangan Kematian Adanya pemberian pemberian dana buat bantuan bagi yang berduka cita. d) Tunjangan Pendidikan

27 Adanya pemberian fasilitas beasiswa serta pemberian dana buat karyawan yang berprestasi. e) Tunjangan Hari Raya tunjangan ini diberikan pada saat mendekati hari keagamaan (tunjangan hari raya). 5. Upah natura atau catu Merupakan upah yang diterima pegawai atau buruh dalam bentuk barangbarang seperti susu Ultra Milk. 6. Perlengkapan dan sarana lainnya Merupakan upah yang diterima pegawai atau buruh secara tidak langsung, melainkan bentuk jasa perusahaan, seperti layanan kesehatan, hiburan, perumahan dan lain-lain. 7. Potongan-potongan Potongan adalah suatu nilai yang memotong jumlah gaji pokok+ tunjangan, lembur dan premi. Potongan digunakan karena adanya hutanghutang karyawan diperusahaan. Potongan dicantumkan guna mengetahui besarnya jumlah gaji yang akan dibayarkan kepada karyawan. Berikut ini adalah jenis-jenis potongan : a. iuran BPJS, b. iuran pensiun, c. pph psl 21, d. iuran mtsi, e. iuran spbun,

28 f. asuransi, g. hutang lainnya. Menurut Drs. Achmad S. Ruky (2001:156), unsur-unsur gaji dan upah adalah sebagai berikut : a. imbalan langsung terdiri dari : 1) upah/gaji pokok, 2) tunjangan tunai sebagai suplemen gaji dan upah yang diterima setiap bulan atau minggu, 3) tunjangan hari raya keagamaan, 4) bonus yang dikaitkan dengan prestasi kerja atau kinerja perusahaan, 5) insentif sebagai penghargaan untuk prestasi, 6) sejenis pembagian catu b. imbalan tidak langsung 1) fasilitas/kemudahan seperti transportasi, kesehatan, dll. 2) bantuan dan santunan untuk musibah, 3) bantuan biaya pendidikan, 4) iuran jamsostek, 5) iuran dana pensiun, 6) premi asuransi. Berdasarkan uraian diatas dapat diperoleh kesimpulan, bahwa unsur-unsur gaji dan upah yang terdapat pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, Cabang Belmera telah diterapkan dengan baik dan layak demi meningkatkan efektifitas kegiatan operasional serta menigkatkan kesejahteraan karyawannya. Jadi tenaga kerja yang bekerja di perusahaan ini sudah mendapatkan imbalan atas tenaga dan keahliannya sesuai dengan yang semestinya yang dapat menjamin kesejahteraan hidupnya. Dan para karyawan tidak punya alasan untuk mengatakan perusahaan tidak memperhatikan mereka palagi sampai melakukan tindakan-tindakan yang merugikan perusahaan, seperti mogok kerja dan demontrasi dengan alasan gaji terlalu kecil.

29 C. Prosedur Pencatatan dan Perhitungan Gaji dan Upah Sebelum membahas masalah prosedur pencatatan gaji dan upah, ada baiknya terlebih dahulu dikemukakan pengertian prosedur itu sendiri. Dimana prosedur merupakan rangkaian kegiatan administrasi yang biasanya melibatkan beberapa orang, untuk mencapai keseragaman tindak dalam melakukan transaksi- transaksi yang sering terjadi. Sistem pencatatan yang diterapkan oleh PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, Adalah Sistem Payroll, dimana data-data tentang gaji dan upah dicatat dalam bentuk daftar gaji dan upah secara terperinci oleh para staf akuntansi dengan maksud sebagai bukti yang menerangkan bahwa gaji dan upah dibayarkan kepada karyawan dengan sebaik-baiknya tanpa ada kesalahan kelebihan dalam pemberian gaji dan upah. Perhitungan terhadap gaji dan upah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui besarnya gaji dan upah yang diberikan kepada karyawan berdasarkan kegiatan yang telah dikerjakannya.

30 Berikut ini Flow Chart Pay Roll pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, Cabang Belmera: Gambar 2.3 Flow Chart Pay Roll pada PT.Jasa Marga (Persero) Tbk, Cabang Belmera Sumber: PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, Cabang Belmera

31 Adapun hal hal yang diperhatikan dalam memilih prosedur pencatatan gaji dan upah menurut Usry (1994:73) adalah sebagai berikut: a. Time Keeping Department Tugas departemen ini adalah mengumpulkan atau menggabungkan data tentang jumlah perincian waktu menyelesaikan suatu tugas kerja, hasil produksi atau produksi dalam suatu departemen perusahaan tertentu. b. Payroll Department Tugas Departemen ini adalah menjabarkan jumlah upah dan menjatahkan jumlah upah tiap tiap tugas, proses dari departemen pekerjaan, prosedur dan fungsi fungsi departemen tersebut ditentukan oleh keserbarumitan perusahaan. Departemen gaji dan uaph diwajibkan menyelenggarakan tugas pencatatan klasifikasi tugas, departemen perusahaan dan tarif upah untuk tiap pekerjaan. Daftar gaji dan upah perusahaan disusun berdasarkan clock card atau kartu waktu kerja atau berdasarkan komputer. c. Cost Department Tugas departemen ini mencatat pegawai bagian upah dan gaji mungkin harus ditempatkan pada masing masing departemen produksi, untuk membantu pekerjaan mengumpulkan dan mengklasifikasi biaya upah. Dengan memakai kartu rangkuman, kartu waktu dan menjabarkan biaya produksi dan jasa jasa untuk tiap pesanan karyawan, unit output, kegiatan departemen dan masing masing jenis produk. Adapun prosedur perhitungan gaji dan upah pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, Cabang Belmera meliputi : 1. Gaji pokok untuk setiap jabatan dan untuk setiap karyawan dapat dipastikan setiap bulan jumlahnya. 2. Besarnya tunjangan untuk karyawan jumlahnya juga dapat dipastikan. 3. Sedangkan untuk insentif dan upah lembur untuk setiap karyawan akan berubah jumlah setiap bulan sesuai dengan produktivitas karyawan itu sendiri. 4. Jumlah potongan gaji sesuai dengan jabatan dan tingkatan setiap karyawan.

32 5. Jumlah gaji dikurangi dengan potongan adalah jumlah bersih yang diterima karyawan setiap bulannya, disebut juga dengan gaji bersih. Prosedur perhitungan gaji dan upah tersebut diatas dituangkan dalam gaji dan upah setiap karyawan. Daftar upah tersebut merupakan formulir yang berkolom yang dipakai untuk menghitung, menyusun dan merangkum datadata yang diperlukan pada suatu akhir periode pemmbayaran gaji. Dalam mengitung gaji dan upah yang akan dibayarkan pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, Cabang Belmera dapat diperhatikan ketentuan-ketentuan yang telah dibuat: 1. Hari Kerja Hari kerja dalam seminggu adalah lima hari yaitu dari hari senin sampai dengan hari jumat dan jam kerja adalah sembilan jam sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan. 2. Kelebihan Kelebihan hari kerja dan jam kerja diberikan upah lembur. Upah lembur dihitung berdasarkan jam kerja lembur dengan ketentuan-ketentuan : a. Untuk jam kerja pertama 1,5 x upah perjam b. Upah untuk jam berlanjut 2 x upah perjam c. Upah untuk lembur dihari libur 2 x 2 jam 3. Hari-hari Istirahat a. Waktu istirahat mingguan, yaitu pada hari sabtu dan minggu b. Waktu istirahat makan siang hanya 1 jam c. Hari libur nasional

33 d. Cuti 1) Dalam satu tahun terdapat hari untuk cuti. 2) Cuti hamil. 3) Cuti. 4) Cuti karena menikah 5) Cuti karena karyawan yang istrinya melahirkan atau ada kematian kelurga terdekat selama satu hari. D. Sistem Pembayaran Gaji Untuk penyerahan gaji dan upah PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, Cabang Belmera menerapkan penyerahan gaji dilakukan dengan transfer ke rekening karyawan di bank yang bekerja sama dengan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, Cabang Belmera dalam hal ini yaitu Bank Sumut. Peneliti akan melampirkan slip gaji pada bulan maret karyawan tetap (Administration Officer Seksi Budgeting Belmera) pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, Cabang Belmera di lampiran 1. upah adalah : Menurut James A. Hall (2001:89) pelaksanaan pembayaran gaji dan 1. Menyiapkan daftar gaji yang menunjukkan pembayaran kotor, pengurangan, pembayaran lembur, pembayaran bersih. 2. Memasukkan daftar gaji kedalam pembayaran gaji pegawai. 3. Menyiapkan cek pembayaran. 4. Mengirimkan cek pembayaran ke bagian pengeluaran kas dan satu salinan daftar gaji kebagian utang dagang. 5. Menyiapkan time card dan salinan daftar gaji.

34 Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa pembayaran gaji dan upah pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, Cabang Belmera dilakukan dengan baik dan dengan cara yang singkat. Hal ini dikarenakan adanya rekening karyawan di Bank yang mempermudah proses pembayaran gaji dan upah. E. Pengawasan Intern Gaji dan Upah Pengawasan intern gaji dan upah adalah seluruh kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan transaksi gaji dan upah yang diterapkan oleh suatu satuan usaha guna mendapatkan kepastian yang layak bahwa transaksi gaji da upah telah dilaksanakan. Ada dua pengertian pengawasan intern, yaitu : 1. Dalam arti luas Pengawasan tidak hanya meliputi pemeriksaan tahap akhir pimpinan, tetapi meliputi semua bagian yang berwewenang untuk mengadakan pemeriksaan, 2. Dalam arti sempit Pengawasan intern merupakan pengecekkan/pemeriksaan jumlah angka yang tertera dalam daftar pemeriksaan masalah. Pengawasan intern gaji terdiri dari : a. Control environment atas gaji dan upah Komponen lingkungan pengawasan yang bersfat umum dan berlaku untuk semua siklus kegiatan termasuk gaji dan upah, sub unsur yang paling utama ialah struktur organisasi b. Risk Assesment atas gaji dan upah

35 Risk assesment adalah identifikasi resiko yang mungkin terjadi oleh menejemen dan bagaimana cara mengantisipasi serta mengurangi resiko tersebut. c. Information and communication atas gaji dan upah Pengawasan intern gaji dan uoah akan tercapai apabila setiap individu dalam perusahaan memahami dengan baik setiap tugas dan tanggung jawabnya. Hal ini dapat jika sistem informasi dan komunikasi yang baik sehingga setiap aryawan dapat melakukan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif. d. Monitoring atas gaji dan upah Monitoring adalah suatu proses penilaian mutu pelaksanaan struktur pengawasan intern. Sedangkan monitoring atas gaji dan upah adalah pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan proses gaji dan upah mulai dari pencatatan waktu, perhitungan gaji dan upah sampai pada pembayaran telah sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Jika menyimpang dapat dilaporkan pada manajer untuk mengambil tindakan yang diperlukan. Unsur-unsur pengawasan intern gaji dan upah berdasarkan AICPA (1999 : 48) antara lain : 1. Suatu organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tepat, jelas dan tegas. 2. Suatu sistem otorisasi dan prosedur pencatatan secara efektif yang memungkinkan untuk mengadakan pengawasan akuntansi terhadap harta milik, hutang, pendapatan serta biaya. 3. Adanya praktek-praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi disetiap bagian dalam organisasi. 4. Suatu tingkat kecakapan kualitas pegawai yang sesuai dengan syarat yang diminta oleh tanggung jawabnya.

36 Pengawasan Intern terhadap gaji dan upah yang dilakukan oleh PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, Cabang Belmera adalah mulai dari pembuatan daftar gaji dan upah, pemeriksaan, serta mengoreksi daftar gaji dan upah, penanda tanganan hingga penyerahan gaji dan upah kepada karyawan. Pengawasan dilakukan guna menghindari adanya jumlah gaji yang lebih yang dapat merugikan perusahaan. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam buku Standard Profesi Akuntan Publik (2002: 341) menyatakan bahwa: Pengawasan Intern adalah kebijakan dan prosedur untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa tujuan satuan yang spesifik akan dicapai. Menurut Mulyadi (2001: 211) pengawasan intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris manajemen dan personel lainnya yang didesain untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan. Adapun bagian-bagian yang berhubungan dengan pengawasan intern gaji dan upah menurut Baridwan (2002:127) adalah: 1. Mandor Tugas seorang mandor dalam pengawasan gaji dan upah untuk mencapai atau melunasi jam kerja dari setiap pekerja setiap hari. 2. Bagian Gaji dan Upah Fungsi atau tugas bagian gaji dan upah dalam pengawasan gaji dan upah untuk seluruh karyawan, membuat formulir dan laporan tentang gaji dan upah dan menyusun statistik gaji dan upah. 3. Bagian Personalia Tugas bagian personalia dalam pengawasan gaji dan upah meneliti kebenaran nama nama yang tertera dalam daftar gaji dan upah, daftar tariff gaji dan daftar potongannya. 4. Auditor Tugas auditor dalam pengawasan gaji dan upah adalah mengawasi pelaksanaan prosedur pembayaran gaji dan upah.

37 5. Kasir Tugas kasir dalam pengawasan gaji dan upah adalah untuk melakukan pembayaran gaji dan upah kepada setiap pekerja. Berdasarkan uraian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa pengawasan intern merupakan suatu proses yang dilaksanakan dengan penuh ketelitian guna menghindari adanya kesalahan dalam pencatatan, serta diperoleh suatu efisiensi tentang proses penggajian dan pengupahan. F. Tujuan Pengawasan Intern Dari uraian pengertian pengawasan intern, dapat disimpulkan bahwa pengawasan intern itu merupakan suatu sistem yang mempunyai tujuan. Tujuan dari pengawasan intern tesebut adalah : 1. Melindungi kekayaan perusahaan, 2. Menjamin ketelitian dan reabilitas data akuntansi, 3. Menjamin tercapainya efisiensi kerja, 4. Menjamin dipatuhinya kebijaksanaan dan peraturan yang telah digariskan. Menurut Nugroho Widjajanto (2001:89) tujuan pengawasan intern meliputi, yaitu: 1. Mengamankan aktiva perusahaan, 2. Mengecek kecermatan dan ketelitian data akuntansi, 3. Mendorong agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh segenap jajaran organisasi. Menurut Mulyadi (2001:212) tujuan pengawasan intern terdiri dari 3 golongan, yaitu :

38 1. Keandalan informasi keuangan, 2. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, 3. Efektifitas dan efisiensi operasi. Berdasarkan uraian diatas, penulis menyimpulkan bahwa tujuan dilakukannya pengawasan intern adalah : 1. Menjamin keamanan harta perusahaan, dengan mengawasi kelebihan pembayaran gaji dan upah karyawan, 2. Menciptakan catatan gaji dan upah yang sangat efektif. G. Penerapan Sistem Pengawasan Intern Pada dasarnya suatu sistem pengawasan intern yang baik tidak hanya terbatas pada masalah yang berhubungan langsung dengan bagian akuntansi dan keuangan. Sistem pengawasan intern meliputi pengawasan anggaran, analisis statistik, suatu staf pemeriksaan intern, penyelidikan waktu. Sistem pengawasan intern dibagi menjadi dua kelompok, yaitu : 1. Pengawasan Manajerial Meliputi struktur organisasi dan semua metode, ukuran dan prosedur terutama yang menyangkut efisiensi operasi dan dipatuhinya kebijaksanaan manajemen perusahaan dan biasanya tidak berhubungan langsung dengan masalah keuangan melainkan berhubungan dengan proses pengambilan keputusan yang mengarah dikeluarkannya otorisasi pimpinan terhadap transaksi-transaksi. 2. Pengawasan Akuntansi

39 Meliputi struktur organisasi dan semua prosedur dan catatan yang berhubungan langsung dengan pengamanan harta dan dapat dipercayainya catatan keuangan, dan karenanya hendaknya disusun sedemikian rupa sehingga memberikan jaminan yang memadai a. Transaksi-transaksi dilaksanakan sesuai dengan otorisasi pimpinan baik otorisasi yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus, b. Transaksi dicatat seperlunya, sehingga memungkinkan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan kriteria yang berlaku. Sistem pengawasan intern gaji dan upah yang dilakukan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, cabang Belmera sudah sesuai dengan teori yang peneliti sajikan dan sistem pengawasan intern aktiva tetap yang dilakukan perusahaan sudah efektif. Pengawasan intern gaji dan upah tidak memberikan atau menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Bahkan sebaliknya dengan adanya pengawasan intern ini akan lebih terkoordinir lagi seluruh kegiatan yang terjadi di perusahaan.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisa peneliti sistem pengawasan intern gaji dan upah yang dilaksanakan pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Belmera Medan, maka penulis daoat mengambil kesimpulan dan mencoba memberikan saran yang mungkin nanti berguna bagi perusahaan khususnya serta bagi para pembaca umumnya. A. Kesimpulan 1. Unsur-unsur gaji dan upah pada pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Belmera Medan telah dipenuhi dengan baik ditandai dengan pemberian kesejahteraan para karyawan dengan memberikan tunjangan-tunjangan dan bantuan-bantuan lainnya dari perusahaan. 2. Prosedur pencatatan gaji dan upah terlah dilakukan dengan baik ditandai dengan tidak adanya penyelewengan dan kecurangan terhadap gaji dan upah, agar tidak terjadi penyelewengan dan kecurangan maka pencatatan gaji dan upah dilakukan pada bagian terpisah. 3. Sistem pengawasan intern gaji dan upah telah dilaksanakan dengan baik dan ditandai dengan adanya pengawasan yang cermat atas gaji dan upah mulai dari perhitungan sampai pembayaran kepada masing-masing karyawan serta tidak terlalu berbelit-belit untuk menciptakan suatu efisiensi kerja. 4. Sistem dan prosedur pencatatan gaji dan upah telah dilakukan dengan sebaik-baiknya dengan menggunakan sistem Payroll, serta sistem 40

41 5. penyerahan gaji dan upah pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, Cabang Belmera dilakukan dengan proses transfer ke rekening masing-masing karyawan. B. Saran Dengan berbekal kemampuan yang diperoleh selama kegiatan akademis, peneliti mencoba untuk memberikan saran yang mungkin berguna di masa yang akan datang. 1. Sebaiknya perhatian terhadap internal control agar dapat lebih ditingkatkan, mengingat perkembangan zaman yang semakin maju diiringi kebutuhan yang semakin tinggi. 2. Dalam rangka untuk meningkatkan kecakapan dan efisien kerja, maka perlu diadakan job training bagi para pegawai. 3. Sebaiknya perhatian terhadap internal control agar dapat lebih ditingkatkan, mengingat perkembangan zaman yang semakin maju diiringi kebutuhan yang semakin tinggi. 4. Dalam rangka untuk meningkatkan kecakapan dan efisien kerja, maka perlu diadakan job training bagi para pegawai.