JURNAL PRAKTIKUM GERAK LURUS BERATURAN DAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN ANGGI YUNIAR PUTRI KELOMPOK IF2B

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBAR KERJA MAHASISWA FISIKA SEKOLAH II

Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar

PESAWAT ATWOOD. Herayanti, Lisna, Arsyam Basri, Rafika Rahmatia PENDIDIKAN FISIKA 2014 Abstrak

SILABUS : : : : Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan beberapa jenis alat ukur.

PESAWAT ATWOOD. Kegiatan Belajar 1 A. LANDASAN TEORI

1. Tujuan 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood.

MAKALAH PESAWAT ATWOOD

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 2 PESAWAT ATWOOD

BAB IV DINAMIKA PARTIKEL. A. STANDAR KOMPETENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel).

A. Tujuan. 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood.

PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017

SILABUS PEMBELAJARAN

SOAL DINAMIKA ROTASI

SILABUS. Kegiatan pembelajaran Teknik. Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan beberapa jenis alat ukur.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 5 MOMEN INERSIA

FISIKA XI SMA 3

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 PESAWAT ATWOOD NAMA : GIA.I.T.HENGKENG NIM : KELAS : 1B

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 10. PESAWAT SEDERHANALatihan Soal 10.2

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 6. GERAK, GAYA DAN HUKUM NEWTONLATIHAN SOAL BAB 6

Dinamika Rotasi 1. Dua bola bermassa m 1 = 2 kg dan m 2 = 3 kg dihubungkan dengan batang ringan tak bermassa seperti pada gambar.

KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

A. Judul Percobaan : HUKUM NEWTON

Satuan dari momen gaya atau torsi ini adalah N.m yang setara dengan joule.

Mengukur Kebenaran Konsep Momen Inersia dengan Penggelindingan Silinder pada Bidang Miring

C. Momen Inersia dan Tenaga Kinetik Rotasi

BAHAN AJAR FISIKA GRAVITASI

GURUMUDA.COM. KONSEP, RUMUS DAN KUNCI JAWABAN ---> ALEXANDER SAN LOHAT 1

momen inersia Energi kinetik dalam gerak rotasi momentum sudut (L)

MATERI PENGAYAAN FISIKA PERSIAPAN UJIAN NASIONAL

PENGARUH PERBEDAAN PANJANG POROS SUATU BENDA TERHADAP KECEPATAN SUDUT PUTAR

5. Tentukanlah besar dan arah momen gaya yang bekerja pada batang AC dan batang AB berikut ini, jika poros putar terletak di titik A, B, C dan O

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume

Bagaimana Menurut Anda

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

Momen inersia yaitu ukuran kelembapan suatu benda untuk berputar. Rumusannya yaitu sebagai berikut:

SASARAN PEMBELAJARAN

A. Pengertian Gaya. B. Jenis-Jenis Gaya

Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak?????

GuruMuda.Com. Konsep, Rumus dan Kunci Jawaban ---> Alexander San Lohat 1

BAB DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN

TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA

MENERAPKAN HUKUM GERAK DAN GAYA

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN

SOAL SOAL FISIKA DINAMIKA ROTASI

KETEIMBANGAN GAYA. (Percobaan IV)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

Hukum Newton dan Penerapannya 1

BAB III GERAK LURUS. Gambar 3.1 Sistem koordinat kartesius

BAB 1 Keseimban gan dan Dinamika Rotasi

GERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik.

TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP MATERI : DINAMIKA ROTASI

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

ULANGAN UMUM SEMESTER 1

Uji Kompetensi Semester 1

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

Fisika Dasar 9/1/2016

JURNAL PRAKTIKUM GERAK MELINGKAR BERATURAN ALDA DELAS IF KELOMPOK 14F

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROVINSI

Dinamika. DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya.

SOAL MID SEMESTER GENAP TP. 2011/2012 : Fisika : Rabu/7 Maret 2012 : 90 menit

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

Di unduh dari : Bukupaket.com

bermassa M = 300 kg disisi kanan papan sejauh mungkin tanpa papan terguling.. Jarak beban di letakkan di kanan penumpu adalah a m c m e.

Pembahasan Soal Gravitasi Newton Fisika SMA Kelas X

1. Sebuah mobil memiliki kecepatan awal sebesar 6 m/s. Setelah 1 menit, kecepatan mobil tersebut menjadi 9 m/s. Berapakah percepatan mobil tersebut?

Hukum Newton tentang Gerak

SOAL TRY OUT FISIKA 2

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika. Hukum Newton. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

FIsika DINAMIKA ROTASI

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

Dari gamabar diatas dapat dinyatakan hubungan sebagai berikut.

DINAMIKA (HKM GRK NEWTON) Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

KHAIRUL MUKMIN LUBIS IK 13

Kegiatan Belajar 3 MATERI POKOK : JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN

Fisika Dasar. Dinamika Partikel. Siti Nur Chotimah, S. Si, M. T. Modul ke: Fakultas Teknik

FISIKA I. OSILASI Bagian-2 MODUL PERKULIAHAN. Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik sederhana

Antiremed Kelas 11 FISIKA

SP FISDAS I. acuan ) , skalar, arah ( ) searah dengan

GAYA DAN HUKUM NEWTON

Antiremed Kelas 10 Fisika

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 6. GERAK, GAYA DAN HUKUM NEWTONLatihan Soal 6.2

Hukum I Newton. Hukum II Newton. Hukum III Newton. jenis gaya. 2. Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika.

BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA

Latihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA MENENTUKAN KOEFISIEN GESEK STATIS (FT-)

r 21 F 2 F 1 m 2 Secara matematis hukum gravitasi umum Newton adalah: F 12 = G

SMP kelas 8 - FISIKA BAB 2. GAYA DAN HUKUM NEWTONLatihan Soal 2.5

BAB I PENDAHULUAN. hukum newton, baik Hukum Newton ke I,II,ataupun III. materi lebih dalam mata kuliah fisika dasar 1.Oleh karena itu,sangatlah perlu

KINEMATIKA DAN DINAMIKA: PENGANTAR. Presented by Muchammad Chusnan Aprianto

TUJUAN PERCOBAAN II. DASAR TEORI

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

dengan g adalah percepatan gravitasi bumi, yang nilainya pada permukaan bumi sekitar 9, 8 m/s².

Transkripsi:

JURNAL PRAKTIKUM GERAK LURUS BERATURAN DAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN ANGGI YUNIAR PUTRI 1301154492 KELOMPOK IF2B LABORATORIUM FISIKA DASAR PROGRAM PERKULIAHAN DASAR DAN UMUM UNIVERSITAS TELKOM 2015-2016

GERAK LURUS BERATURAN DAN BERUBAH BERATURAN I. TUJUAN 1. Mempelajari Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) menggunakan pesawat attwood. 2. Menentukan momen inersia roda katrol pada pesawat attwood. II. III. ALAT ALAT 1. Pesawat Attwood lengkap Tiang berskala Katrol dan tali Dua (2) bebas bermassa 2 Beban tambahan Penjepit beban Penyangkut beban Landasan akhir 2. Jangka sorong 3. Stopwatch 4. Neraca teknis lengkap TEORI DASAR Hukum I Newton menyatakan bahwa, jika resultan gaya yang bekerja pada suatu system (benda) sama dengan nol, maka system dalam keadaan setimbang, artinya benda tersebut akan Bergerak Lurus Beraturan (GLB). Pada hokum II Newton, disimpulkan bahwa: 1. Arah percepatan benda sama dengan arah resultan gaya yang bekerja pada benda. 2. Besarnya percepatan sebanding gayanya 3. Bila ada gaya bekerja pada benda maka benda mengalami percepatan, sebaliknya bila benda mengalami percepatan tentu ada gaya penyebabnya. Untuk percepatan (a) yang tetap/konstan, maka berlaku persamaan gerak yang disebut sebagai gerak lurus berubah beraturan sebagai berikut : x = x 0 + v 0 + t + ½ at 2 dengan a = F/m Jadi, GLB adalah gerak benda pada lintasan lurus dengan kecepatan tetap tanpa ada percepatan dan GLBB adalah gerak benda pada lintasan lurus dengan percepatan atau perlambatan tetap. Grafik GLB S V T t Grafik s terhadapt Grafik v terhadap t

Grafik GLBB v (m/s) V V 0 t(s) t Grafik v terhadap t Grafik v terhadap t dengan v 0 s (m) a pecepatan t (s) waktu t Grafik s terhadap t Grafik a terhadap t Momen inersia adalah ukuran kelembaman suatu benda untuk berotasi terhadap porosnya, Momen Inersia (I) suatu benda terhadap poros tertentu besarnya sebanding dengan massa benda tersebut dan sebanding dengan kuadrat dari jarak benda terhadap poros. I ~ m I ~ r 2 Untuk katrol dengan beban seperti pada gambar 1 maka berlaku persamaan: Sehingga berlaku persamaan: R a = m 3g m 1 + m 2 + m 3 + ½ Dengan : a = percepatan gerak beban (m/s 2 ) m = massa beban ( kg) l = momen inersia katrol ( kg m 2 ) r = jari jari katrol (m) g = percepatan gravitasi ( m / s 2 )

IV. PENGOLAHAN DATA Tentukan Data-data awal berikut : Data massa beban dan jari-jari katrol m 1 ± m 1 = 78,1 ± 0,005 gram m 2 ± m 2 = 78,1 ± 0,005 gram m 3 ± m 3 = 4 ± 0,005 gram. (beban tambahan 1) m 4 ± m 4 = 2 ± 0,005 gram. (beban tambahan 2) R ± R = 6,466 ± 0,001 cm. Cara mencari m = ½. 0,01 = 0,005 Cara mencari R = ½. 0,002 = 0,001 r = jari-jari d = 12,9 + 0,032 12,932 ½ Jadi r = 6, 466 Table Data Pengamatan Gerak Lurus Berubah Beraturan No. Dengan 1 beban tambahan Dengan 2 beban tambahan Jarak AB T AB Jarak AB T AB 1. 0,15 m 1,31 s 0,15 m 0,83 s 2. 0,20 m 1,41 s 0,20 m 1,01 s 3. 0,25 m 1,66 s 0,25 m 1,12 s 4. 0,30 m 1,95 s 0,30 m 1,28 s Cara mencari percepatan S = S 0 + V 0 t + ½ a t 2 0 0 S = a ½ t 2 x b y Dengan 1 Beban Tambahan No. X Y x 2 y 2 Xy 1. 0,15 0,8580 0,0225 0,7361 0,1287 2. 0,20 0,9940 0,04 0,9880 0,1988 3. 0,25 1,3778 0,0625 1,8983 0,3444 4 0,30 1,9012 0,09 3,6145 0,5703 0,9 5,131 0,215 7,2369 1,2422 a = percepatan n = banyak percobaan y = t 2 : 2 s = ½ a t 2

b = N (xy) - x - y N x 2 - ( x) 2 = 4 (1,2422) (0,9)(5,131) 4 (0,215) (0,9) 2 = 4,9688 4,6179 0,86 0,81 = 0,3509 b = 7,018 y 2 = ½ y 2 - x2 ( y) 2 2 x y (xy) + N ( xy) 2 N x 2 - ( x) 2 = ½ 7,2369-0,215 (5,131) 2 2 (0,9) (5,131) (1,2422) + 4 (1,2422) 2 4 (0,215) (0,9) 2 = ½ 7,2369-0.215 ( 26,3271) 11,4727 + 6,1722 0,86 0,81 = ½ 7,2369-5,6603 11,4727 + 6,1722 = ½ 7,2369-0,3598 = ½ ( 7,2369-7,196 ) = ½ ( 0,0409 ) y 2 = 0,02045 y = 0,1430034965 = 0,1430

b = y N N x 2 ( x) 2 = 0,1430 4 4 (0,215) (0,9) 2 = 0,1430 4 0,86 0,81 = 0,1430 4 = 0,1430 80 = 0,1430 ( 8,9442) = 1,2790206 b = 1,2790 Pelaporan b ± b = 7,018 ± 1,2790 m/s 2 TK = 1 - b x 100% b = 1-1, 2790 x 100% 7,018 = ( 1 1,82245654 ) x 100% = ( 1 1,8224) x 100% = 0,8224 x 100% = 82,24%

Dengan 2 Beban Tambahan No. X Y x 2 y 2 xy 1. 0,15 0,34445 0,0225 0,1186 16 2. 0,20 0,51005 0,04 0,2601 0,102 3. 0,25 0,6272 0,0625 0,3933 0,1568 4 0,30 0,8192 0,09 0,6710 0,2457 0,9 2,3009 0,215 1,443 0,5561 b = N (xy) - x - y N x 2 - ( x) 2 = 4 (0,5561) (0,9)(2,3009) 4 (0,215) (0,9) 2 = 2,2244 2,07081 = 0,15359 b = 3,0718 0,86 0,81 y 2 = ½ y 2 - x2 ( y) 2 2 x y (xy) + N ( xy) 2 N x 2 - ( x) 2 = ½ 1,433-0,215 (2,3009) 2 2 (0,9) (2,3009) (0,5561) + 4 (0,5561) 2 4 (0,215) (0,9) 2 = ½ 1,433-0.215 ( 5,2941) 2,3031 + 4 (0,3092) 0,86 0,81 = ½ 1,433-1,1382 2,3031 + 1,2369 = ½ 1,433-0,072 = ½ ( 1,443-1,44 ) = ½ ( 0,003 ) y 2 = 0,0015 y = 0,0387

b = y N N x 2 ( x) 2 = 0,0387 4 4 (0,215) (0,9) 2 = 0,0387 4 0,86 0,81 = 0,0387 4 = 0,0387 80 = 0,0387 ( 8,9442) = 0,34614054 b = 0,3461 Pelaporan b ± b = 3,0718 ± 0,3461 m/s 2 TK = 1 - b x 100% b = 1-0,3461 x 100% 3,0718 = ( 1 0,1126 ) x 100% = ( 0,8874) x 100% = 88,74%

Momen Inersia (I) a 1? a 2? I = m. r 2 I 1 = m3. g - m 1 m 2 m 3 r 2 a I 1= 0,004. 9,78-78,1 78,1 0,004 6,466 2 7,018 Diketahui I = m. r 2 g = 9,78 d = 12,9 + 0,032 12,932 = 6,466 2 Jadi r = 6,466 a = percepatan a1 = 7,018 a2 = 1,443 = 0,03912-78,1 78,1 0,004 41,8091 7,018 = [-156,1985] 41,8091 = 156,1985. 41,8091 = 6530,5232 I 2 = ( m3 + m4 ) g -- m 1 m 2 m 3 m 4 r 2 a2 I 2 = ( 0,004 + 0,002 ) 9,78-78,1 78,1 0,004 0,002 6,466 2 1,443 = 0,006. 9,78-78,1 78,1 0,004-0,002 41,8091 1,443 = 868-78,1 78,1 0,004-0,002 41,8091 1,443 = [0,0406-78,1 78,1 0,004-0,002] 41,8091 = [-156,1654] 41,8091 = 156,1654. 41,8091 = 6529,1348 I rata-rata = 6530,5232 + 6529,1348 = 13059,658 = 6529,829 2 2 I Maks [ I - I 1 ] = [ 6529,829 6530,5232] = [- 0,6942] = 0,6942 [ I I 2 ] = [ 6529,829 6529,1348] = [ 0,6942] = 0,6942

Pelaporan { I ± Imaks} = { 6529,829 ± 0,6942} kg m 2 TK = 1 0,6942 x 100% 6529,829 = 1 0,0001063121255.. x 100% = 0,9999 x 100% = 99,99% Grafik table GLBB 1. Grafik a terhadap t a percepatan 7,018 1,31 1,41 1,66 1,95 t Grafik table GLBB 2. Grafik a terhadap t a percepatan 1.443 0,83 1,01 1,12 1,28 t

Table Data Pengamatan Gerak Lurus Beraturan No. Jarak BC T BC 1. 0,10 m 0,26 s 2. 0,15 m 0,36 s 3. 0,20 m 0,53 s 4. 0,25 m 0,73 s Mencari kecepatan rata-rata v = s / t s = v. t x b y No. X Y x 2 y 2 Xy 1. 0,10 0,26 0,01 0,0676 0,026 2. 0,15 0,36 0,0225 0,1296 4 3. 0,20 0,53 0,04 0,2809 0,106 4 0,25 0,73 0,0625 0,5329 0,1825 0,7 1,88 0,135 1,011 0,3685 b = N (xy) - x - y N x 2 - ( x) 2 = 4 (0,3685) (0,7)(1,88) 4 (0,135) (0,7) 2 = 1,474 1,316 1,54 0,49 = 0,158 b = 3,16 y 2 = ½ y 2 - x2 ( y) 2 2 x y (xy) + N ( xy) 2 N x 2 - ( x) 2 = ½ 1,011-0,135 (1,88) 2 2 (0,7) (1,88) (0,3685) + 4 (0,3685) 2 4 (0,135) (0,7) 2 = ½ 1,011-0.135 ( 3,5344) 0,969892 + 0,543169 0,54 0,49 = ½ 1,011-0,477144 0,969892 + 0,543169

= ½ 1,011-0421 = ½ ( 1,011-1,00842 ) = ½ ( 0,00258 ) y 2 = 0,00129 y = 0,03591656999 = 0,0359 b = y N N x 2 ( x) 2 = 0,0359 4 4 (0,135) (0,7) 2 = 0,0359 4 0,54 0,49 = 0,0359 4 = 0,0359 80 = 0,0359 ( 8,944) = 0,3210896 b = 0,3210 Pelaporan b ± b = 3,16 ± 0,3210 m/s 2 TK = 1 - b x 100% b = 1-0,3210 x 100% 3,16 = ( 1 0,1016106329 ) x 100% = ( 1 0,1016 ) x 100% = 0,8984 x 100% = 89,84%

Grafik GLB, grafik v terhadap t v kecepatan 3,16 0,26 0,36 0,53 0,73 t V. ANALISA 1. Lakukan analisa apakah gerak tersebut benar-benar beraturan mengingat ketilitian alat-alat yang anda gunakan Jika melihat grafik akan terlihat bahwa gerak-gerak tersebut terjadi secara beraturan 2. Jelaskan kekurangan-kekurangan yang ada pada percobaan yang dilakukan dan jelaskan pula pengaruhnya dalam percobaan Pesawat attwood harus berada dalam keadaan tidak bergerak sedikitpun, karena akan sangat mempengaruhi waktu. Dimana beban tidak akan tepat jatuh di celah penyangkut 3. Jika beban tambahan ditambah lagi, jelaskan pengaruhnya pada percepatan dan kecepatan benda Jika massa benda ditambah maka kecepatan dari benda tersebut juga akan bertambah karena massa dan kecepatan berbanding lurus berbeda dengan percepatan yang apabila massa benda ditambah maka percepatan semakin rendah karena mereka saling berbanding terbalik. 4. Dari hasil pengamatan anda, apakah Hukum Newton II benar-benar berlaku, jelaskan jawaban anda Hukum II Newton berlaku disini karena terlihat bahwa percepatan berbanding lurus dengan gayanya dan berbanding terbalik dengan massanya. 5. Jelaskan pengaruh momen inersia (I) pada percobaan anda Dengan adanya momen inersia. Maka akan berpengaruh pada percobaa, yaitu bila dua buah partikel berinteraksi. Maka dikatakan bahwa tiap partikel mengerjakan gaya pada benda lain. Menurut Newton, laju perubahan momentum pada sebuah partikel merupakan ukuran sebuah gaya yang bekerja padanya. Momen inersia berpengaruh karena hasil percepatan yang diperoleh sesuai dengan hokum 2 newton yaitu massa secara kuantitatif. Memperlihatkan antara gaya gerak dengan gaya benda secara kuantitatif. 6. Bagaimana pengaruh perubahan massa beban terhadap nilai momen inersia Momen inersia sangat berpengaruh pada massa. Percepatan gerak benda, jari-jari katrol, dan percepatan gravitasi bumi. Jika momen inersianya besar maka massa yang dimiliki benda juga pasti besar, karena saling berbanding lurus. 7. Adakah cara yang lain untuk menentukan nilai momen inersia katrol Cara untuk menentukan momen inersia katrol dengan menggunakan momen torsi yaitu Ʈ = la

Tugas Screen Shoot pada blog http://anggiyuniarputri.student.telkomuniversity.ac.id/