BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Profitabilitas, Kepemilikan Saham Oleh Publik dan Leverage terhadap Pengungkapan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yang lebih sedikit. Hal ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu suatu metode

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

Biaya operasional terendah adalah dialami oleh PT. Centrin Online Tbk (CENT), dan tertinggi di alami oleh Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan adalah Laporan Laba-Rugi, Laporan Posisi Keuangan, dan Catatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

CHAIRUNNISA NURSANI

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Prosedur penarikan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hasil analisis statistik secara umum dari data yang digunakan: Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengaruh penggunaan derivatif keuangan, board of director, return on

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data jadi jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 sampel. Tabel 4.1. Kriteria Pemilihan Sampel

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam Bab ini penulis akan melakukan analisis perhitungan Pengaruh Size, Profitabilitas, Kepemilikan Saham Oleh Publik dan Leverage terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility pada Perusahaan Sektor Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2012. Dalam analisis perhitungan tersebut penulis menggunakan beberapa tekhnik atau metode untuk mendapatkan hasil perhitungan. Adapun pembahasan dari tekhnik atau metode tersebut, yaitu: A. ANALISIS HASIL 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, perusahaan yang memenuhi kriteria dari penelitian ini sebanyak 15 sampel dengan periode 2009-2012. Berikut hasil analisis deskriptif yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 berikut : 61

62 Tabel 4.1 STATISTIK DESKRIPTIF Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation SIZE 60 12.54 14.80 13.9187.56352 PROFITABILITAS 60.01.06.0178.00917 KEP.SAHAM 60.02.50.2990.12845 LEVERAGE 60 4.42 15.42 8.7018 2.19798 CSR 60.25.76.4711.12761 Valid N (listwise) 60 Sumber : Output Perhitungan SPSS 21.0 Berdasarkan hasil perhitungan statistik deskriptif pada tabel 4.1, menunjukkan jumlah sampel (N) 60 yang terdiri dari 15 perusahaan perbankan selasa 4 tahun (2009-2012) yang terdiri dari variabel size, profitabilitas, kepemilikan saham oleh publik dan leverage. Tabel 4.1 menyatakan hasil statistik deskriptif dari variabel yang telah diteliti. Hasil statistik deskriptif disajikan sebagai berikut: 1) Variabel Size memiliki nilai minimum 12.54 dan maksimum 14.80 dengan rata-rata Size adalah 13.9187 sedangkan standar deviasinya sebesar 0. 56352 dengan jumlah data sebanyak 60. 2) Variabel Profitabilitas memiliki nilai minimum 0.01 dan maksimum 0.06 dengan rata-rata profitabilitas 0.0178 sedangkan standar deviasinya sebesar 0.00917 dengan jumlah data sebanyak 60. 3) Variabel Kepemilikan Saham oleh Publik memiliki nilai minimum 0.02 dan maksimum 0.50 dengan rata-rata Kepemilikan Saham oleh Publik

63 0.2990 sedangkan standar deviasinya sebesar 0.12845 dengan jumlah data sebanyak 60. 4) Variabel Leverage memiliki nilai minimum 4.42 dan maksimum 15.42 dengan rata-rata Leverage 8.7018 sedangkan standar deviasinya sebesar 2.19798 dengan jumlah data sebanyak 60. 5) Variabel Corporate Social Responsibility (CSR) memiliki nilai minimum 0.25 dan maksimum 0.76 dengan rata-rata CSR 0.4711 sedangkan standar deviasinya sebesar 0.12761 dengan jumlah data sebanyak 60. 2. Uji Asumsi Klasik Beberapa hal yang mendasari tentang perlunya melakukan uji asumsi klasik atau uji persyaratan regresi linier berganda adalah agar besaran dan koefisien statistik yag diaperoleh benar-benar merupakan penduga parameter yang memang dapat dipertanggung jawabkan atau akurat. Pengujian terhadap penyimpangan asumsi klasik dalam penelitian ini terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, error yang dihasilkan mempunyai distribusi normal ataukah tidak (Singgih Santoo. 2012:230). Tujuan dari normalitas data adalah untuk mengetahui

64 variabel dependen dan variabel independen memiliki distribusi normal atau tidak. Jika distribusi dari nilai-nilai residual tersebut tidak dapat dianggap berdistribusi normal, maka dikatakan ada masalah terhadap normalitas. Data berdistribusi normal dilihat melalui normal probability plot dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan : jika data menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari arah diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Hasil Uji Normalitas disajikan pada gambar 4.1. Sumber : Output perhitungan SPSS 21.0 Gambar 4.1 Normal P-P Plot

65 Dengan melihat gambar 4.1, maka dapat disimpulkan uji normalitas dengan P- Plot memberikan pola distribusi mendekati normal.dengan demikian model persamaan regresi memenuhi asumsi normalitas. Untuk mendeteksi normalitas data juga dapat menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov (K-S) melalui program SPSS (Statistical Product and Service Solution) version 21,0 for window. Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis: H 0 H a : Data residual berdistribusi normal : Data residual tidak berdistribusi mormal Apabila nilai Asymmtoticn significant > alpha (α) 0,05 maka data dikatakan telah terdistribusi secara normal. Tabel 4.2 Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 60 Normal Parameters a,b Mean.0000000 Std. Deviation.11000750 Most Extreme Differences Absolute.062 Positive.062 Negative -.057 Kolmogorov-Smirnov Z.478 Asymp. Sig. (2-tailed).977 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Output perhitungan SPSS 21.0

66 Hasil penelitian (output) dari tabel 4.2 dapat disimpulkan sebagai berikut: Dari tabel diatas, hasil pengolahan data diperoleh bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi normal, dimana variabel memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yang lebih besar dari 0.05 yaitu 0.977 (0.977 > 0.05) sehingga data telah berdistribusi secara normal. b. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan kesalahan penggangu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi autokorelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Dalam hal ini peneliti memilih Uji Durbin Watson (DW test) untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi. Menurut Santosa (2005:175), dasar pengambilan keputusan dengan uji Durbin Watson adalah: 1) Angka Durbin Watson dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif 2) Angka Durbin Watson diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi.

67 Tabel 4.3 Model Summary Durbin-Watson Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1.507 a.257.203.11394.745 a. Predictors: (Constant), LEVERAGE, KEP.SAHAM, SIZE, PROFITABILITAS b. Dependent Variable: CSR Sumber : Output perhitungan SPSS 21.0 Dari data di atas didapat nilai Durbin-Watson dari model regresi adalah 0.745 dan pedoman suatu model regresi yang bebas dari autokorelasi jika angka Durbinwatson di antara -2 dan +2. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukkan tidak adanya autokorelasi c. Uji Multikolonieritas Uji multikolinoeritas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolonieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah Jika nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya mutikolonieritas adalah tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10.

68 Dalam penelitian ini, hasil uji multikolonieritas dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Uji Multikolonieritas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF SIZE.767 1.304 1 PROFITABILITAS.710 1.409 KEP.SAHAM.957 1.045 LEVERAGE.944 1.059 a. Dependent Variable: CSR Sumber : Output perhitungan SPSS 21.0 Berdasarkan tabel 4.4 nilai Tolerance dan VIF, terlihat bahwa: 1) Angka Tolerance Size sebesar 0.767 > 0.1, demikian pula dengan nilai VIF Size sebesar 1.304 < 10. 2) Angka Tolerance Profitabilitas sebesar 0.710 > 0.1, demikian pula dengan nilai VIF Profitabilitas sebesar 1.409 < 10. 3) Angka Tolerance Kepemilikan saham oleh publik sebesar 0.957 > 0.1, demikian pula dengan VIF Kepemilikan saham oleh publik sebesar 1.045 < 10. 4) Angka Tolerance Leverage sebesar 0.944 > 0.1, demikian pula dengan VIF Leverage sebesar 1.059 < 10.

69 Dari hasil perhitungan diketahui bahwa nilai Tolerance menunjukkan tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang daro 0.1 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama, tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi. d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas atau model regresi yang homokedastisitas. Pada penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat gambar Scatterplot dengan dasar analisis: 1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang terarur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

70 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar 4.2. Sumber : Output perhitungan SPSS 21.0 Gambar 4.2 Scatterplot Dari scatterplot di atas, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 dan sumbu Y, maka hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini, sehingga model regresi layak digunakan dalam penelitian ini.

71 Pada penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya heterokedastisitas juga digunakan uji Glejser. Uji Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Dengan dasar analisis: a. Tingkat signifikansi > 5%, maka disimpulkan tidak terjadi heterokedastisitas. b. Tingkat signifikansi < 5%, maka terjadi heterokedastisitas. Tabel 4.5 Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Standardized t Sig. Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant).086.009 9.829.000 Unstandardized Residual.073.080.119.911.366 a. Dependent Variable: AbsUt Sumber : Output perhitungan SPSS 21.0 Dari hasil tampilan output SPSS diatas dengan jelas menunjukkan bahwa secara keseluruhan tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Ut (AbsUt). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 0.05 atau 5% yaitu 0.366 > 0.05. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung Heteroskedastisitas.

72 3. Uji Hipotesis a. Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R 2 ) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antar 0 dan 1. Nilai R 2 yang kecil menunjukkan kemampuan variabel independen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Tabel 4.6 Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.507 a.257.203.11394 a. Predictors: (Constant), LEVERAGE, KEP.SAHAM, SIZE, PROFITABILITAS b. Dependent Variable: CSR Sumber : Output perhitungan SPSS 21.0 Dari tabel 4.6 dapat diketahui bahwa angka koefisien determinasi atau Adjusted R Square adalah 0.203 atau sebesar 20.3%. Hal ini menyatakan bahwa presentase kontribusi variabel antara Size, Profitabilitas, Kepemilikan saham Oleh Publik dan Leverage terhadap pengungkapan Corporate Social responsibility (CSR) sebesar 20.3%. Sedangkan sisanya merupakan Standard error of the Estimate (SEE) sebesar 79.7% dipengaruhi variabel lain diluar variabel penelitian

73 ini, antara lain dewan komisaris, growth perusahaan, profil perusahaan, umur perusahaan, sensitivitas industri, international listing, dan lain lain. Semakin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen. b. Uji Signifikansi Simultan ANOVA (Uji F) Uji simultan (Uji F) ini dilakukan untuk menggambarkan seberapa jauh pengaruh variabel bebas atau independen (Size, profitabilitas, kepemilikan saham oleh publik dan leverage) secara bersama-sama dalam menerangkan variabel terikat atau dependen (Corporate Social Responsibility). Kriteria uji hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut : 1) Berdasarkan probabilitas: a) Jika p-value < 0,05. Maka H o ditolak, ini berarti bahwa secara bersama-sama empat (4) variabel independen tersebut yaitu size, profitabilitas, kepemilikan saham oleh publik, dan leverage, mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen (CSR). b) Jika p-value > 0,05. Maka H 0 diterima, ini berarti bahwa secara bersama-sama empat (4) variabel independen tersebut yaitu size, profitabilitas, kepemilikan saham oleh publik, dan leverage, tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen (CSR).

74 2) Berdasarkan F hitung terhadap F tabel a) Jika F hitung > F tabel, maka H 0 ditolak, ini berarti bahwa secara bersama-sama empat (4) variabel independen tersebut yaitu size, profitabilitas, kepemilikan saham oleh publik, dan leverage, mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen (CSR). b) Jika F hitung < F tabel. Maka H 0 diterima, ini berarti bahwa secara bersama-sama empat (4) variabel independen tersebut yaitu size, profitabilitas, kepemilikan saham oleh publik, dan leverage, tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen (CSR) Berikut ini adalah hasil uji F (Uji Simultan/bersama-sama) sebagai berikut: Tabel 4.7 Uji F ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression.247 4.062 4.752.002 b 1 Residual.714 55.013 Total.961 59 a. Dependent Variable: CSR b. Predictors: (Constant), LEVERAGE, KEP.SAHAM, SIZE, PROFITABILITAS Sumber : Output perhitungan SPSS 21.0 Dari uji ANOVA atau F test didapat nilai F hitung 4.752 dan F tabel (α: 0.05, df: 55), maka F hitung 4.752 > F tabel 2.539 dan dapat dilihat dari nilai signifikan atau probabilitas (kolom Sig.) sebesar 0.002 < 0.005. Hasil tersebut

75 menunjukkan bahwa H 0 ditolak, yang artinya bahwa secara bersama-sama ke empat variabel independen tersebut yaitu size, profitabilitas, kepemilkan saham oleh publik dan leverage mempunyai pengaruh secara bersama-sama dan signifikan terhadap variabel dependen (CSR). c. Uji Parsial (Uji t-test) Pengujian dilakukan dengan menggunakan level signifikan 0,05 (a=5%), penerimaan dan penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria-kriteria sebagai berikut: 1) Berdasarkan probabilitas: a) Jika p-value < 0,05. Maka H 0 ditolak, ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. b) Jika p-value > 0,05. Maka H 0 diterima, ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. 2) Berdasarkan t-hitung terhadap t-tabel a) Jika t-hitung > t-tabel, maka H 0 ditolak, ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.

76 b) Jika t-hitung < t-tabel, maka H 0 diterima, ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Berikut ini adalah hasil uji parsial (uji t-test) sebagai berikut: Tabel 4.8 Uji Parsial (Uji t-test) Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. (Constant) -.778.412-1.889.064 SIZE.098.030.431 3.246.002 1 PROFITABILITAS.657 1.920.047.342.734 KEP.SAHAM -.187.118 -.188-1.583.119 LEVERAGE -.007.007 -.128-1.073.288 a. Dependent Variable: CSR Sumber : Output perhitungan SPSS 21.0 Untuk menguji hasil yang didapat dari persamaan regresi linear, maka dilakukan uji parsial (uji t-test) dengan ketentuan p-value < 0.05 dan t hitung > t tabel maka H 0 ditolak, begitupun sebaliknya jika p-value > 0.05 dan t hitung < t tabel maka H 0 diterima. a) Pengujian parsial variabel Size perusahaan. Hipotesis:

77 H0 1 : Tidak terdapat pengaruh secara parsial Size terhadap pengungkapan CSR. Ha 1 : Terdapat pengaruh secara parsial Size terhadap pengungkapan CSR. Berdasarkan tabel 4.8, hasil perbandingan antara t hitung (3.246) > t tabel (2.004) dengan nilai signifikansi atau p-value (0.002 < 0.05), maka H0 1 ditolak dan Ha 1 diterima. Dapat disimpulkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara Size perusahaan terhadap pengungkapan CSR. b) Pengujian parsial variabel Profitabilitas. Hipotesis: H0 2 : Tidak terdapat pengaruh secara parsial Profitabilitas terhadap pengungkapan CSR. Ha 2 : Terdapat pengaruh secara parsial Profitabilitas terhadap pengungkapan CSR. Berdasarkan tabel 4.8, hasil perbandingan antara t hitung (0.342) < t tabel (2.004) dengan nilai signifikansi atau p-value (0.734 > 0.05), maka H0 2 diterima dan Ha 2 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Profitabilitas terhadap pengungkapan CSR

78 c) Pengujian parsial variabel Kepemilikan Saham Oleh Publik. Hipotesis: H0 3 : Tidak terdapat pengaruh secara parsial Kepemilikan saham oleh publik terhadap pengungkapan CSR. Ha 3 : Terdapat pengaruh secara parsial Kepemilikan saham oleh publik terhadap pengungkapan CSR. Berdasarkan tabel 4.8, hasil perbandingan antara t hitung (-1.583) < t tabel (2.004) dengan nilai signifikansi atau p-value (0.119 > 0.05), maka H0 3 diterima dan Ha 3 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemilikan saham oleh publik terhadap pengungkapan CSR. d) Pengujian parsial variabel Leverage. Hipotesis: H0 4 : Tidak terdapat pengaruh secara parsial Leverage terhadap pengungkapan CSR. Ha 4 : Terdapat pengaruh secara parsial Leverage terhadap pengungkapan CSR. Berdasarkan tabel 4.8, hasil perbandingan antara t hitung (-1.073) < t tabel (2.004) dengan nilai signifikansi atau p-value (0. 288 > 0.05), maka H0 4 diterima dan Ha 4 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa secara parsial tidak

79 terdapat pengaruh yang signifikan antara Leverage terhadap pengungkapan CSR. 4. Analisis Regresi Berganda Dari tabel 4.7 dapat diketahui persamaan regresi sebagai berikut: CSR = a 1 + b 1 size + b 2 Profit + b 3 KP + b 4 lev + e CSR = -0.778 + 0.098size + 0.657Profit -0.187KP -0.07lev + e Keterangan: CSR a : Presentase Corporate Social Responsibility : Konstanta b 1-5 : Koefisien X 1 X 5 Size Profit KP Lev e : Ukuran Perusahaan : Profitabilitas : Kepemilikan Saham Oleh Publik : Leverage : Error term, yaitu tingkat kesalahan penduga dalam penelitian

80 Persamaan regresi pada tabel 4.8 dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Konstanta sebesar -0.778 artinya jika Size (X 1 ), Profitabilitas (X 2 ), Kepemilikan Saham Oleh Publik (X 3 ) dan Leverage (X 4 ) nilainya 0, maka CSR (Y) nilainya adalah -0.778. 2) Koefisien regresi Size (X 1 ) sebesar 0.098 artinya pada variabel Size perusahaan terdapat hubungan positif dengan luas pengungkapan CSR. Hal ini menunjukkan setiap kenaikan 1% dari size perusahaan maka akan menyebabkan bertambahnya jumlah pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan sebesar 0.098. 3) Koefisien regresi Profitabilitas (X 2 ) sebesar 0.657 artinya pada variabel Profitabilitas terdapat hubungan positif dengan luas pengungkapan CSR. Hal ini menunjukkan setiap kenaikan 1% dari Profitabilitas maka akan menyebabkan bertambahnya jumlah pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan sebesar 0.657. 4) Koefisien regresi Kepemilikan Saham Oleh Publik(X 3 ) sebesar -0.187 artinya pada variabel Kepemilikan saham oleh publik terdapat hubungan negatif dengan luas pengungkapan CSR. Hal ini menunjukkan setiap kenaikan 1% dari kepemilikan saham oleh publik maka akan menyebabkan menurunnya jumlah pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan sebesar 0.187. 5) Koefisien regresi Leverage (X 4 ) sebesar -0.07 artinya pada variabel Leverage terdapat hubungan negatif dengan luas pengungkapan CSR.

81 Hal ini menunjukkan setiap kenaikan 1% dari Leverage maka akan menyebabkan menurunnya jumlah pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan sebesar 0.07. B. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil uji-f yang telah peneliti lakukan menunjukkan bahwa secara bersama-sama terdapat pengaruh signifikan antara Size, Profitabilitas, Kepemilikan Saham Oleh Publik dan Leverage terhadap pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Dalam uji Koefisien determinasi atau Adjusted R Square juga telah didapatkan hasil bahwa 20.3% variabel dependen yaitu Corporate Social Responsibility dipengaruhi oleh keempat variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini seperti Size, Profitabilitas, Kepemilikan saham Oleh Publik dan Leverage Sedangkan sisanya merupakan Standard error of the Estimate (SEE) sebesar 79.7% dipengaruhi variabel lain diluar variabel penelitian ini, Pembahasan mengenai uji-t untuk mengetahui adanya hubungan secara parsial antara variabel dependen dan independen adalah sebagai berikut: 1. Analisis Pengaruh Size perusahaan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility. Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa Size yang diwakili oleh SIZE (X 1 ) menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Size

82 perusahaan dengan pengungkapan Corporate Social Responsibility, yang menunjukkan bahwa H 0 ditolak dan H a diterima. Ini mengartikan bahwa besar kecilnya Size perusahaan mempengaruhi tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility. Sesuai dengan teori stakeholder, semakin besar ukuran perusahaan maka tuntutan stakeholder atas manfaat keberadaan perusahaan tersebut cenderung lebih besar. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Irma Rahmayanti (2012), Agatha Aprinda Kristi (2011), dan Belkoui & Karpik (1989) yang menyatakan bahwa secara bersama-sama maupun secara parsial Size perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility. Perusahaan besar akan berusaha mempengaruhi opini publik dan mengurangi tekanan stakeholder dengan jalan pengungkapan yang lebih beragam, salah satunya adalah dengan melakukan pengungkapan corporate social responsibility. 2. Analisis Pengaruh Profitabilitas terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility. Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa Profitabilitas yang diwakili oleh PROFITABILITAS (X 2 ) menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh antara profitabilitas dengan pengungkapan Corporate Social Responsibility, yang

83 menunjukkan bahwa H 0 diterima dan H a diterima. Ini berarti bahwa besar kecilnya profitabilitas sebuah perusahaan tidak mempengaruhi tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility. Hasil penelitian ini tidak mampu mendukung teori Stakeholder bahwa perusahaan dengan profitabilitas tinggi akan melakukan pengungkapan Corporate Social Responsibility lebih banyak. Perusahaan yang mempunyai profitabilitas tinggi belum tentu lebih banyak melakukan aktivitas sosial karena perusahaan lebih berorientasi pada laba semata. Manajemen lebih tertarik untuk memfokuskan pengungkapan informasi keuangan saja dan menganggap tidak perlu melaporkan hal-hal yang dapat mengganggu informasi tentang sukses keuangan perusahaan seperti corporate social (Sembiring,2005). Argumen lain adalah manajemen merasa tidak perlu memberikan pengungkapan lingkungan karena tidak mempengaruhi posisi dan kompensasi yang diterimanya. Menurut Belkaoui & Karpik (1989) tuntutan terkait pengungkapan lingkungan yang lebih banyak akan ditujukan terhadap perusahaan dengan ukuran besar, bukan kepada perusahaan dengan prifitabilitas tinggi. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Irma Rahmayanti (2012) dan Agatha Aprinda Kristi (2011) yang menyatakan bahwa secara bersama-sama profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility, namun secara parsial profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility.

84 3. Analisis Pengaruh Kepemilikan Saham Oleh Publik terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility. Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa Kepemilikan Saham Oleh Publik yang diwakili oleh KEP.SAHAM (X 3 ) menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh antara Kepemilikan saham oleh publik dengan pengungkapan Corporate Social Responsibility, yang menunjukkan bahwa H 0 diterima dan H a ditolak. Ini berarti bahwa besar kecilnya presentase kepemilikan saham oleh publik tidak mempengaruhi tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility. Menurut teori stakeholder, pemilik saham publik akan menuntut perusahaan untuk mengungkapan Corporate Social Responsibility lebih banyak. Namun hasil penelitian ini tidak mampu mendukung teori stakeholder dan konsisten dengan penelitian Cahyono (2010) dan Mulyono (2010) yang menunjukkan bahwa kepemilikan publik tidak berpengaruh terhadap pengungkapan lingkungan. Hasil penelitian yang tidak berpengaruh ini dilatar belakangi oleh presentase kepemilikan saham publik pada perusahaan sampel masih relatif kecil. Rendahnya komposisi tersebut menyebabkan pemegang saham publik memiliki pengaruh yang lemah terhadap keputusan manajerial, termaksud dalam keputusan pengungkapan Corporate Social Responsibity.

85 4. Analisis Pengaruh Leverage terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility. Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa Leverage yang diwakili oleh LEVERAGE (X 4 ) menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh antara Leverage dengan pengungkapan Corporate Social Responsibility, yang menunjukkan bahwa H 0 diterima dan H a ditolak. Ini berarti bahwa besar kecilnya Leverage tidak mempengaruhi tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility. Menurut Maria Ulfa (2009), hal tersebut dimungkinkan terjadi karena untuk melakukan Corporate Social Responsibility tidak tergantung pada tingkat leverage, namun tergantung pada tingkat kepekaan peusahaan terhadap kepedulian sosial dan tanggung jawabnya terhadap lingkungan. Lebih lanjut dinyatakan bahwa meskipun jumlah utang perusahaan besar namun jika perusahaan memiliki kepedulian dan tanggung jawab yang besar terhadap lingkungan sosialnya maka perusahaan tersebut akan tetap melakukan Corporate Social Responsibility. Hubungan yang baik dengan antara perusahaan yang memiliki utang dengan debtholders diperkirakan menjadi penyebab tidak adanya pengaruh leverage terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility. Sehingga leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Sembiring (2005) yang dalam penelitiannya tidak menemukan hasil terdapatnya hubungan antara tingkat leverage perusahaan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility yang

86 dilakukan oleh perusahaan. Dan penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Belkoui & Karpik (1989) yang menemukan hubungan antara tingkat leverage perusahaan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility.