BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment)

BAB IV HASIL PENELITIAN. penambahan berat badan Mencit (Mus musculus). Jarak penimbangan pada

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen. Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan persoalan yang diteliti, yang bertujuan untuk meneliti pengaruh perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan terhadap objek dan adanya kontrol sebagai pembanding. Penelitian

BAB V PEMBAHASAN. STAIN Palangka Raya. Sedangkan pengukuran atau penimbangan berat

BAB III METODE PENELITIAN. (treatment) terhadap objek penelitian serta adanya kontrol penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian murni (Pure Eksperimen)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014 bertempat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karena penelitian ini dilakukan dengan membuat manipulasi yang diatur

BAB III METODE PENELITIAN. selatan kota Gorontalo. Penelitian berlangsung selama dua bulan mulai dari bulan

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Skema Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembanding. Penelitian eksperimen adalah suatu percobaan yang berhubungan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah eksperimen karena dalam

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2015 di Laboratorium Zoologi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perekonomian rakyat Indonesia, namun dilain pihak dampak

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian merupakan penelitian

BAB III BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, pada Agustus 2012 hingga September

MATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.

BAB III METODE PENELITIAN. (TREATMENT) TERHADAP OBJEK PENELITIAN SERTA ADANYA KONTROL PENELITIAN. 50

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

Lampiran 1. Data Bobot Badan Ayam Arab (Gallus turcicus) Sebelum Diberi Perlakuan dan Perhitungan Koefisiensi Keragaman Bobot Badan

BAB III METODE PENELITIAN A.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di

PROFIL MINERAL KALSIUM (Ca) DAN BESI (Fe) MENCIT (Mus musculus) LAKTASI DENGAN PERLAKUAN SOP DAUN TORBANGUN (Coleus amboinicus L.)

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek. penelitian serta adanya kontrol penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05%

II. METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. larutan kulit bawang dengan konsentrasi 10%-100%. Penelitian ini terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 2009, bertempat di Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Alat yang Digunakan dalam Penelitian.

MATERI DAN METODE. Materi

III. METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Lampung pada bulan Juni sampai Juli 2015.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen karena

BAB III METODE PENELITIAN. konversi pakan ayam arab (Gallus turcicus) ini bersifat eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN. penghambatan pertumbuhan. Daerah hambat yaitu jarak antara koloni

Lampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) 3. Netralkan indera pengecap anda dengan air putih setelah selesai mencicipi satu sampel.

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan gurami

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Proses Fermentasi Substrat Padat Tepung Kulit Ubi Kayu

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. dilaksanakan pada bulan Maret Juni Lokasi penelitian di kandang

Tabel 1.2 Data skor warna kuning telur ayam petelur strain Isa Brown pada akhir penelitian berdasarkan Yolk Colour Fan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 dengan tiga

Pengumpulan daun apu-apu

BAB III METODE DAN PROSEDUR. adanya perlakuan yang diberikan pada objek yang diteliti serta adanya kontrol

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium

Lampiran 1. Prosedur Pemeliharaan Kelinci Lokal Koloni dan Individu. 1. Pembuatan kandang untuk 2 perlakuan, yaitu koloni dan individu.

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Hasil analisis proksimat bahan pakan No Bahan Protein (%)

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi campuran tepung tulang

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

METODE. Materi. Metode

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2015 selama 50

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli hingga Agustus 2011 yang bertempat di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung

MATERI DAN METODE. Prosedur

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan yang diberikan pada objek yang diteliti serta adanya control

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di kandang Mutiara Robani Jalan Sekuntum Gang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2015 di Laboratorium

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kelinci lokal dengan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Kelinci Peranakan New Zealand White Jantan Sumber : Dokumentasi penelitian (2011)

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak 20 ekor dan umur

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

BAB III METODE PENELITIAN. RAL (Rancangan Acak Lengkap), dengan menggunakan 2 faktor (macam diet dan

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

MATERI. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap objek penelitian serta adanya kontrol penelitian. penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan sesuatu hal yang terjadi bila variabel-variabel tertentu dikontrol atau dimanipulasi secara tertentu. Fokus penelitian pada ukuran antar variabel. Penelitian ini dapat dikatakan sebagai penelitian pengujian hipotesa yang menguji hubungan sebab akibat diantara variabel yang diteliti. 1 Penelitian dirancang dengan perlakuan pada proses pengaruh pemberian ampas tahu sebagai suplemen protein dalam pakan alternatif Mencit (Mus musculus), kemudian dilihat pengaruhnya terhadap penambahan berat badan Mencit (Mus musculus). B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. 2 Populasi dalam penelitian ini yaitu Mencit (Mus musculus) betina berumur dewasa kelamin betina yaitu 35 hari atau 4-5 minggu yang telah 1 Liqa Mawaddah. 2011. Skripsi. Pengaruh Lama Waktu Penyimpanan terhadap Kualitas Fisik dan Organoleptik Tempe Kedelai (Soja max L.) 2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Citra, 2006, h. 130.

dikembangbiakkan terlebih dahulu di Rumah Kaca Program Studi Tadris Biologi STAIN Palangka Raya. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. 3 Sampel pada penelitian ini ialah 27 ekor Mencit (Mus musculus) betina, berumur dewasa yaitu 35 hari atau 4-5 minggu. C. Instrumen Penelitian Instrumen Penelitian yang akan digunakan dalam penelitian mencakup sebagai berikut: 1. Alat-alat yang diperlukan dalam pembuatan pakan ialah alat penggiling atau pengayak, alat penimbang dan penakar, alat pengaduk, alat pemasak, alat pengering dan alat penyimpan. Sedangkan alat untuk kandang atau tempat mencit adalah berupa baki yang digunakan berukuran 36 x 28 x 12 cm 3 yang terbuat dari plastik dan dilengkapi dengan botol air minum juga tempat makan serta ditutup dengan kawat. 2. Bahan-bahan yang digunakan ialah; limbah ampas tahu, dan Pakan Kontrol berupa BR2. Rineka Citra, 2006, h. 131 3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:

D. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juli 2014 sampai dengan bulan Agustus 2014. Lokasi penelitian selama pembuatan pakan, pemeliharaan mencit, pemberian perlakuan, serta pengukuran berat badan dilaksanakan di Rumah Kaca Prodi Tadris Biologi STAIN Palangka Raya. E. Variabel Penelitian Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemberian ampas tahu sebagai suplemen protein dalam pakan alternatif. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pertambahan berat badan Mencit (Mus musculus). F. Rancangan Percobaan Rancangan percobaan pada penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan menggunakan model tetap. 4 Taraf perlakuan pemberian ampas tahu sebagai suplemen protein dalam pakan alternatif Mencit (Mus musculus) mengacu pada penelitian terdahulu yaitu Pemanfaatan Spirulina platensis Sebagai Suplemen Protein Sel Tunggal (Pst) Mencit (Mus musculus) yang memerlukan waktu 17 hari. 5 Akan tetapi dari penelitian sebelumnya proses pertambahan berat badan mencit hanya terjadi sampai pada hari ke-13 sedangkan setelah hari ke-14 terjadi penurunan 4 Liqa Mawaddah. 2011. Skripsi. Pengaruh Lama Waktu Penyimpanan terhadap Kualitas Fisik dan Organoleptik Tempe Kedelai (Soja max L.) 5 Dewi Susanna. Skripsi. 2007. Pemanfaatan Spirulina Platensis Sebagai Suplemen Protein Sel Tunggal (Pst) Mencit (Mus Musculus). Depok: Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.

berat badan mencit secara drastis. Berdasarkan penelitian tersebut, maka peneliti akan membuat rentangan waktu pemberian pakan hanya sampai diperolehnya pertambahan berat badan mencit yaitu sampai pada hari ke 14. Selanjutnya rentangan perlakuan dalam penelitian disusun menjadi 9 taraf perlakuan yang mengacu pada taraf perlakuan penelitian sebelumnya, yaitu: P 0 = Pemberian pakan kontrol BR2 + 0 % ampas tahu. P 1 = Pemberian pakan kontrol (BR2) 90 % + 10 % ampas tahu. P 2 = Pemberian pakan kontrol (BR2) 80 % + 20 % ampas tahu. P 3 = Pemberian pakan kontrol (BR2) 70 % + 30 % ampas tahu. P 4 = Pemberian pakan kontrol (BR2) 60 % + 40 % ampas tahu. P 5 = Pemberian pakan kontrol (BR2) 50 % + 50 % ampas tahu. P 6 = Pemberian pakan kontrol (BR2) 40 % + 60 % ampas tahu. P 7 = Pemberian pakan kontrol (BR2) 30 % + 70 % ampas tahu. P 8 = Pemberian pakan kontrol (BR2) 20 % + 80 % ampas tahu. Jumlah ulangan ditentukan berdasarkan rumus: (t-1) (r-1) 15. 6 Sehingga jumlah ulangan atau kelompok adalah 3 kali. Total unit penelitian adalah 9 taraf perlakuan x 3 ulangan = 27 unit. Adapun perhitungan jumlah ulangan sebagai berikut: (t-1) (r-1) 15 (9-1) (r-1) 15 8r-8 15 8r 15 + 8 8r 23 r 23/8 = 2,875 = 3 t = perlakuan r = ulangan 2001, h. 9. 6 Kemas ali hanafiah, rancangan percobaan & teori aplikasi, Palembang: USP,

G. Prosedur Kerja 1. Tahap Persiapan a. Aklimatisasi Mencit (Mus musculus) Pemeliharaan sebelumnya dilakukan di rumah kaca Tadris Prodi Biologi STAIN Palangkaraya. Sebelum diberi perlakuan, mencitmencit akan diaklimatisasi pada suhu ruangan rata-rata 23-26ºC, periode ini dilaksanakan selama seminggu dengan tujuan agar hewan uji dapat beradaptasi dengan kondisi yang akan dilakukan selama penelitian. Untuk penempatan setiap Mencit (Mus musculus) akan digunakan wadah atau baskom yang berukuran 30 cm x 20 cm x 12 cm, dengan perlakuan satu Mencit (Mus musculus) satu tempat atau wadah. Pada proses aklimatisasi ini Mencit (Mus musculus) tersebut hanya diberi pakan biasa yaitu BR2, dengan air minum. Untuk makanan diberikan ±20 gr/hari 7 dan botol minuman dibersihkan setiap 3 (tiga) hari sekali aklimasitasi ini bertujuan agar Mencit (Mus musculus) dapat menghadapi faktor-faktor yang terjadi dalam lingkungan lebih terkontrol di Rumah Kaca. Mencit atau hewan uji yang sudah mampu melewati masa aklimatisasi, selanjutnya akan ditimbang berat badan awalnya sebelum perlakuan, dan ditempatkan pada masing-masing wadah 7 Raysa Tanjung sari. Penelitian 2012. Perbedaan Kadar Kolesterol LDL Darah Tikus Sprague Dawley pada Pemberian Kopi Filter dan tanpa Filter. Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro.

hewan uji. Wadah hewan uji dan semua peralatan yang akan digunakan sebelum pelaksanaan penelitian, dicuci dan disterilkan dengan alkohol 70% sebelum dimasukkan sekam pada masingmasing wadah. b. Pembuatan Pakan Alternatif Pembuatan pakan alternatif menggunakan bahan dasar berupa limbah ampas tahu. Untuk limbah ampas tahu agar tidak cepat basi dan busuk, maka terlebih dahulu dikeringkan dengan menggunakan oven. Pembuatan Pakan Alternatif Ampas Tahu (AT) menggunakan pedoman penyusunan pakan protein sebagaimana tersaji pada tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1 Komposisi Protein dalam Pakan Bahan Kandungan Protein (%) Ampas Tahu 23,55% Dedak Halus 11,35% Tepung Ikan 22,65 % Tepung Tapioka 10% 8 Telur 12,08% Total 79,63% 8 Ahmad, Mujiman. 1989. Makanan Ikan. Jakarta: Penebar Swadaya.

Berdasarkan pedoman kandungan proteindalam tabel diatas, disusun formulasi pakan sebagaimana dalam tabel 3.2 berikut: Tabel 3.2 Formula dasar Pakan Alternatif Bahan Kadar Protein Nilai Ubah Bagan formulasi Ampas Tahu 19% 5 19 Dedak Halus 20% 5 20 Tepung Ikan 10% 2 10 Tepung Tapioka 50% 5 50 Telur 1% 1 1 TOTAL 100% 9 18 100 Selanjutnya akan dibuat pakan alternatif yang merujuk pada masing-masing bagan formulasi diatas, dengan rincian sebagai berikut: Ampas Tahu Tepung Ikan = 1000gr x 19% = 1000gr x 10% = 190 gr = 100 gr Dedak Halus = 1000gr x 20% = 200 gr Tepung Tapioka Premiks = 1000gr x 50% = 1000gr x 1% = 500 gr = 10 gr 1 kg = 1000 gr 9 Saepan, Jismi. 2008. Skripsi: Profil Mineral Kalsium (Ca) dan Besi (Fe) Mencit (Mus musculus) Laktasi dengan Perlakuan Sop Daun Torbangun (coleus amboinicus L.).

Formulasi diatas menggambarkan jumlah protein yang terkandung dalam pakan dasar, yaitu: Ampas Tahu Tepung Ikan = 15 x 23,55 % = 10 x 22,65 % = 3,53 % = 2,27 % Dedak Halus = 20 x 11,35 % = 2,27 % Tepung Tapioka Telur = 50 x 10 % = 1 x 8 % = 5 % = 0,08 % Total Kandungan Protein dalam 1 kg pakan = 13,15% Analisis kandungan protein yang dibuat dalam formulasi dasar pakan diketahui sebesar 13,15 %, jika ditinjau dari Nilai Ubah atau Nilai Konversi pakan untuk menambah berat badan hewan uji per gram kenaikan, maka dapat dihitung menjadi 18 : 6 = 3 maka 13,15% > 3, nilai konversi tersebut telah memenuhi syarat untuk memenuhi pertambahan berat badan hewan uji. 10 2. Tahap Penelitian Proses penelitian dilakukan di Rumah Kaca dengan kandang yang telah disediakan sebelumnya dengan 3 ekor Mencit dalam 1 tempat baki kecil sesuai perlakuan, pemberian pakan akan diberikan pada mencit yang sudah berumur 35 hari atau 4-5 minggu. Untuk tempat atau kandang mencit (Mus musculus) dapat dilihat berikut: Pemberian pakan yang mengandung protein dari ampas tahu dilakukan setiap hari pada pagi hari pukul 06.00 WIB dan setiap 3 hari sekali sekam akan diganti dengan yang baru sebelum penimbangan bobot 10 Ahmad, Mujiman. 1989. Makanan Ikan. Jakarta: Penebar Swadaya. h. 140

mencit. Air minum adalah air ledeng biasa yang diisi dalam botol minuman yang telah dibersihkan dengan alkohol 70%. Mencit pada Kelompok Kontrol diberi makan berupa BR2 saja, sedangkan Kelompok perlakuan akan diberi BR2 dan Pakan alternatif ampas tahu. Banyaknya pakan alternatif ampas tahu yang diberikan sebanyak 10% (Perlakuan I), 20% (Perlakuan II), 30% (Perlakuan III), 40% (Perlakuan IV), 50% (Perlakuan V), 60% (Perlakuan VI), 70% (Perlakuan VII), dan 80% (Perlakuan VIII) dari total makanan yang diberikan. Pakan alternatif ampas tahu tersebut diberikan bersama-sama dengan pelet BR2 yang merupakan makanan utama mencit. H. Teknik Pengumpulan Data Untuk pengumpulan data dilakukan dengan menimbang berat badan mencit (Mus musculus) pada pagi hari sebelum diberikan pakan. Tekhnik pengambilan berat badan mencit (Mus musculus) ditimbang pada hari ke 5, 10 dan 15. I. Analisis Data Untuk data yang akan diperoleh akan dianalisa dengan menggunakan statistik inferensial, yaitu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Selanjutnya pengujian dilakukan dengan uji Analisis Variance (ANOVA), sehingga dapat diketahui perbedaan rata-rata dari masing-masing perlakuan.

Langkah-langkah analisis data untuk pengujian hipotesis menggunakan analisis varian adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 Contoh Tabel Pengumpulan Data Berat Badan Mencit No Perlakuan Kelompok Mencit I Mencit II Mencit III Total Rata-rata 1 P0 0% 2 P1 10% 3 P2 20% 4 P3 30% 5 P4 40% 6 P5 50% 7 P6 60% 8 P7 70% 9 P8 80% Jumlah 1. Menghitung faktor korelasi (FK) : Faktor Koreksi (FK) = 2. Menghitung jumlah kuadrat (JK) : JK Total = T (Yij 2 ) FK JK Kelompok = FK = FK JK Perlakuan = FK = FK

JK Galat = JK Total JK Kelompok JK Perlakuan 3. Menghitung derajad bebas (db) : DB Kelompok (v1) = k - 1 DB Perlakuan (v2) = t 1 Db galat (v3) = vt v1 v2 Db total (vt) = (k.t) 1 4. Menghitung kuadrat tengah (KT) : KT Kelompok = KT Perlakuan = KT Galat = 5. Menghitung harga F hitung : F Hitung Kelompok = F Hitung Perlakuan = 6. Menghitung harga koefesien keragaman (KK) : 11 USP. H: 45-46 11 I Kemas Ali Hanafiah. 2001. Rancangan Percobaan & Teori Aplikasi. Palembang:

Koefisien keragaman (KK) bertujuan untuk mengukur besarnya variasi data yang dinyatakan dalam satuan persen (%). Makin besar harga KK, maka variasi data akan makin besar pula. Hubungan nilai KK dan macam uji beda yang sebaiknya dipakai yaitu : a. Jika KK besar, (minimal 10% pada kondisi homogen atau minimal 20% pada kondisi heterogen), uji lanjutan yang sebaiknya digunakan adalah uji Duncan, karena uji ini dapat dikatakan yang paling teliti. b. Jika KK sedang, (antara 5-10% pada kondisi homogen atau antara 10-20% pada kondisi heterogen), uji lanjutan yang sebaiknya dipakai adalah uji BNT (Beda Nyata Terkecil) karena uji ini dapat dikatakan juga berketelitian sedang. c. Jika KK kecil (maksimal 5% pada kondisi homogen atau maksimal 10% pada kondisi heterogen), uji lanjutan yang sebaiknya dipakai adalah uji BNJ (Beda Nyata Jujur) karena uji ini tergolong kurang teliti.

7. Membuat tabel ringkasan analisis variansi : Sumber Keragaman Kelompok Perlakuan Galat Total DB JK KT F Hitung F Tabel 5 % 1 % Kriteria Pengujiann Hipotesis Hipotesis statistik ini ada dua cara pembandingan, yaitu F-hitung kelompok dengan diuji F-tabel kelompok, dan selanjutnya dengan cara membandingkan F-hitung perlakuan dengan F-tabel perlakuan. Adapun kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: H 0 = Perlakuan/kelompok pemberian pakan ampas tahu sebagai suplemen protein tidak mempunyai pengaruh nyata terhadap penambahan badan Mencit (Mus musculus). H 1 = Perlakuan/kelompok pemberian pakan ampas tahu sebagai suplemen protein mempunyai pengaruh nyata terhadap penambahan badan Mencit (Mus musculus). Hipotesis statistik ini diuji dengan cara membandingkan harga F hitung dengan F tabel. Adapun kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : Jika F-hitung F-tabel 5% berarti H o diterima, sedangkan H 1 ditolak dan dinyatakan bahwa perlakuan yang diberikan tidak berpengaruh nyata.

Jika F-hitung F-tabel 5% berarti H o ditolak, sedangkan H 1 diterima dan dinyatakan bahwa perlakuan yang diberikan berpengaruh nyata atau sangat nyata. 12 J. Jadwal Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan Agustus 2014. Tabel 3.5 : Jadwal Penelitian No Kegiatan 1 Persiapan a. Persiapan dan penyusunan instrumen penelitian b. Seminar proposal c. Revisi proposal d. Perijinan 2 Pelaksanaan penelitian a. uji pendahuluan b. pelaksanaan penelitian dan pengambilan data 3 Penyusunan laporan a. analisis data b. pembuatan laporan (pembahasan) c. ujian d. revisi Bulan Februari April Juni Juli Agustus Desember 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v 12 Kemas Ali Hanafiah, Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi, Jakarta : Rajawali Pers, 2010, h. 36-41

K. Alur Penelitian Persiapan Alat dan Bahan Proses Aklimasi Mencit Pembuatan Pakan Limbah Ampas Tahu dan Limbah Kulit Pisang Pengolahan Data Penelitian Mencit (Mus musculus) di Rumah Kaca STAIN Palangkaraya Gambar 1.1 Bagan Alur Penelitian