PERTEMUAN 7! Hal-Hal yang Perlu Dimiliki Seorang Pewarta Foto. 1. Naluri Berita. 2. Rasa Ingin Tahu. 3. Pantang Menyerah. 4. Perilaku yang Baik

dokumen-dokumen yang mirip
Komposisi dalam Fotografi

LCC LP3I Balikpapan 20 Maret

Basic Photography. Setting & Composition PART II

Jenis - jenis Fotojurnalistik!

Siapa Saja Bisa Motret! FB:

PHOTOGRAPHY DEFINISI Photography adalah ilmu melukis dengan cahaya

11/15/2013 JENIS KAMERA FOTOGRAFI KAMERA TWIN LENS REFLEX ( TLR )

Komposisi dalam Foto Portrait

A. TEKNIK FOTO JURNALISTIK

Dasar-Dasar Fotografi. Multimedia SMKN 1 Bojongsari

a) Kamera film, sekarang juga disebut dengan kamera analog oleh beberapa orang.

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

Teknik Dasar Fotografi. Daniar Wikan Setyanto, M.Sn

THE ART OF PHOTOGRAPHY. M.S. GUMELAR

SEKILAS TENTANG PHOTOGRAPHY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perahu adalah salah satu alat transportasi bagi manusia yang berada di

concept&creation Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel. SUMBER Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel

Setting Kamera. mengcapture gambar Freezing, Panning, Moving. Fotografi. berdasar Kondisi lapangan. Bayu Widiantoro. Unika SOEGIJAPRANATA

MODUL MATERI FOTOGRAFI Oleh: Drs. NandangRukanda, M.Pd NIDN :

Modul. SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) JURNALISTIK MEDIA ELEKTRONIK (FOTOGRAFI) 1 Kamaruddin Hasan 2

Aperture adalah bukaan pada lensa yang membenarkan cahaya melaluinya dan jatuh ke atas sensor.

Lensa Tele (Telephoto)

JENIS-JENIS FOTO DAN TEKNIS DASAR PEMOTRETAN

Fotografi 2. Lighting. Pendidikan Seni Rupa UNY

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Supaya Foto Tidak Blur

Teknik dan Komposisi Fotografi/Sinematografi

PAV SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR (CAMERA ANGLE) Camera angle adalah sudut dimana kamera mengambil gambar suatu obyek, pemandangan atau adegan.

ESTETIKA BENTUK Pengertian. Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang

PEMBUATAN SIMULATOR KAMERA DSLR DENGAN PENGATURAN NILAI APERTURE, SHUTTER SPEED, DAN ISO

Jurus Komposisi dan Lensa

mari membuat video cara praktis membuat video dan foto

Pelatihan Dasar Fotografi, PPI Goetingen 21 April 2011 [FOTOGRAFI DASAR]

HOBY, mengabadikan momen indah dengan kamera Friday, 03 September :40

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PRAKTIKUM FOTOGRAFI TAHAP I

Mengenal Komposisi, POI, Rule of Third/Nine Point, Golden Mean, dan Framing Agar Foto Lebih Menawan

Rancang Teknik Fotografi

Cara Motret dengan Teknik Panning Pagi Hari

PANDUAN UJI KOMPETENSI

SMK INFORMATIKA PUGER MODUL FOTOGRAFI

Pemanfaatan Cahaya Pada Fotografi

TUGAS KOMPUTER PHOTOGRAPHY

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Esai. Esai adalah sebuah tulisan yang menggambarkan opini si penulis tentang

Mengapa belajar fotografi bersama Infofotografi.com?

FOTOGRAFI, oleh Burhanuddin, S.E., M.Si. Hak Cipta 2014 pada penulis

DESKRIPSI KARYA FOTOGRAFI CHILD IN YELLOW WITH WATERMELON

Fotografi I. Oleh : A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn., M.Si

Tips Dasar Black & White Photography

ASAS FOTOGRAFI. -Jenis-Jenis Kamera -Bahagian Kamera Serta Fungsinya -Jenis-Jenis Filem Dan Aplikasinya -Aksesori Kamera -Pengambilan Gambar Foto

PERJUANGAN ANAK-ANAK SEKOLAH DASAR DI TANAH ARON DALAM KARYA FOTOGRAFI DOKUMENTER

INFOFOTOGRAFI.COM. Rukan Sentra Niaga Blok N-05 Green Lake City Jakarta Barat.

`PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS SIMULASI PADA STANDAR KOMPETENSI DASAR FOTOGRAFI. Reza Bagus A, I Made Wirawan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

tersebut antara lain: garis, bentuk, warna, komposisi, kedalaman, keseimbangan, kesatuan/ keutuhan, kontras, dan fokus perhatian (focus of interest).

Fotografi 1 Dkv215. Bayu Widiantoro Progdi Desain Komunikasi Visual Fakultas Arsitektur dan Desain Universitas Katolik SOEGIJAPRANATA

Esensial Tip Memotret Foto dengan Tablet

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

FOTOGRAFI KE SAJIAN MULTIMEDIA

Teknik dan Komposisi Fotografi/Sinematografi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Mengenal Bagian-Bagian Pada Kamera Beserta Fungsinya

W, 2015 #INSTAMOMENT KARYA CIPTA FOTOGRAFI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE ANDROID DENGAN APLIKASI INSTAGRAM

BAB I PENDAHULUAN. gambar melalui cahaya pada film atau permukaan yang dipekakan. 2

DASAR DASAR FOTOGRAFI & TATA CAHAYA

PENGATUP/SHUTTER. Shutter speed scale

BAB III PROSES PENCIPTAAN

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Lingkungan Bisnis Tentang Peluang Bisnis Yang Tak Lepas Dari Teknologi Informatika

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PERTEMUAN 13 STUDIO FOTO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB III LAPORAN KERJA PRAKTEK PERANCANGAN FOTO PRODUK. 3.1 Peranan Praktikan Dalam Perusahaan

Fotografi 1. Anatomi. KAMERA SLR (single-lens Reflector) Lensa & Jenis Film

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Foto landscape natural lebih menampakkan tempat apa adanya tanpa adanya perubahan maupun imajinasi yang aneh bagi mata manusia.

Cara mudah membuat foto lebih indah

PANDUAN UJI KOMPETENSI

Perbandingan Kamera Digital : Pocket vs Prosumer vs DSLR

BAB 4 KONSEP DESAIN. sumber :

APA ITU FOTOGRAFI menurut Evin Global

Pertemuan 4! Bagian-bagian kamera DSLR!

lll DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

PANDUAN UJI KOMPETENSI

Fotografi Dasar. Bayu Widiantoro & Simon Dodit. Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Hukum & Komunikasi Unika Soegijapranata

PANDUAN UJI KOMPETENSI

KARYA ILMIAH: KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA: VILLA LALU PENCIPTA: A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn.,M.Si PAMERAN. International exhibition ISACFA

BAB I PENDAHULUAN. cara merekam gambar pada suatu media rekam tetentu, seperti film fotografi atau

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

PEMOTRETAN CAGAR BUDAYA

Belajar Fotografi = Paham Dasar-Dasar Fotografi dan Kamera oleh Mishbahul Munir, Poetrafoto Photography Studio Yogyakarta Indonesia

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL. JUDUL KARYA : Sunset. PENCIPTA : Alit Kumala Dewi, S.Sn.,M.Ds

High Speed Photography

Camera. Teknik dasar photography untuk jewelry Posted At : August 1, :41 AM Posted By : name Related Categories: Artikel Umum, Tutorial

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 2 Tanggal Berlaku : September 2012

Karena ada yang menanyakan apa itu Bukaan Diafragma di kotak komentar pada blog ini, maka bersama ini saya coba menjelaskannya, semoga bermanfaat.

Karya Seni. Judul karya : Ngéntung Pajéng. PENCIPTA : Ida Bagus Candra Yana S.Sn.,M.Sn. PAMERAN "Festival Fotografi Surabaya" Ciputra, Surabaya 2015.

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

Bab III TEORI PENUNJANG

Transkripsi:

PERTEMUAN 7! Hal-Hal yang Perlu Dimiliki Seorang Pewarta Foto 1. Naluri Berita 2. Rasa Ingin Tahu 3. Pantang Menyerah 4. Perilaku yang Baik 5.Kecepatan 6.Wawasan dan Kreativitas 7. Tanggung Jawab kepada Perusahaan dan Pembaca 8. Penguasaan teknik Fotojurnalistik

TEKNIK FOTO JURNALISTIK Teknis Kamera Teknis Foto Art of view Art of sense Olah Digital

ISTILAH DASAR Aperture Atau yang sering juga disebut dengan difragma atau bukaan lensa adalah berfungsi untuk mengatur seberapa besar lensa akan terbuka. Fungsi ini lebih tepatnya terletak pada lensa. Logikanya, semakin besar bukaannya, maka akan semakin banyak cahaya yang akan masuk. Seperti sebuah kran air. Semakin besar kita buka keran tersebut maka akan semakin banyak air yang akan keluar. Efek Samping dari Aperture adalah semakin besar bukaan lensa, maka akan semakin kecil daerah fokusnya. Dan sebaliknya. Daerah fokus inilah yang biasa dikenal dengan DOF (Depth of Field).

Shuer Speed Atau yang biasa disebut juga dengan speed atau kecepatan rana bertugas untuk mengatur berapa lama mirror terbuka lalu menutup kembali untuk membatasi berapa banyak cahaya yang akan masuk. Seperti teori keran, apabila kita membuka keran terlalu lama, maka wadah penampung air tadi akan kelebihan sehingga akan meleber keluar. Kalau dalam kasus fotografi, medium akan terbakar. Efek Samping dari Shuer Speed semakin cepat shuer speed, maka akan gambar akan semakin terlihat diam (freeze). Dan sebaliknya, apabila speed terlalu lamban gambar akan terlihat blur dikarenakan gerakan yang terlalu cepat, sehingga objek terlihat bergerak sangat cepat.

ISO atau ASA Adalah tingkat sensitifitas medium dalam menerima cahaya. Semakin tinggi nilainya, maka akan semakin tingkat sensitifitasnya. Artinya, apabila kita merubah nilai ISO atau ASA ini menjadi lebih tinggi, sedangkan aperture dan speednya tidak diubah, maka medium akan menerima cahaya lebih banyak. Dan sebaliknya. Efek Samping ISO atau ASA apabila menggunakan film ASA tinggi, maka gambar akan terlihat grainy (berbentuk titik kecil namun banyak). Sedangkan penggunaan ISO tinggi akan menghasilkan noise (seperti bentuk cacing namun banyak). Sedikit aja udah geli apalagi banyak =)

White Balance (WB) adalah istilah dalam fotografi untuk kalibrasi titik berwarna putih. Sebagaimana dijelaskan pada bagian suhu warna / color temperature, warna yang dianggap putih dapat bervariasi tergantung pada kondisi pencahayaan. Konsep "warna putih" menjadi bukan sesuatu yang absolut.

TEKNIS FOTO EXPOSURE KOMPOSISI ANGLE WARNA

EXPOSURE Exposure adalah istilah dalam fotografi yang mengacu kepada banyaknya cahaya yang jatuh ke medium (film atau sensor gambar) dalam proses pengambilan foto. Exposure dipengaruhi oleh tujuh hal, yaitu: 1.Jenis dan intensitas sumber cahaya 2.Respon benda terhadap cahaya 3.Jarak kamera dengan benda 4.Shutter speed. 5.Bukaan. 6.Ukuran ISO/ASA 7.Penggunaan filter tertentu Tiga hal Utama : 1. ISO 2. Aperture 3. Speed Shutter

TIPS EXPOSURE Perhatikan : Speed shutter, ISO, dan Diagfragma sebelum memotret. Gunakan P (program) sebelum menggunakan M (manual) untuk mendapatkan hasil standar kamera Lakukan eksplorasi tentang metering dan ingatlah tentang hasilnya Tidak semua foto under/over itu adalah foto gagal

Metering pada Bright Day Exposure

KOMPOSISI Pengertian Komposisi adalah upaya menyusun elemen-elemen foto yang esensial seperti bentuk, nada, warna, pola dan tekstur di dalam batasan suatu ruang. Tujuan untuk mengorganisasikan berbagai komponen foto yang saling berlainan, menjadi sedemikian rupa sehingga gambar tersebut menjadi suatu kesatuan yang saling mengisi, serta mendukung satu sama lainnya dengan demikian, menjadi enak dipandang sehingga estetika foto yang diharapkan

Langkah Menyusun Komposisi Pertama. Mengatur atau memberi pengarahan kepada subjek sedemikian rupa sampai mantap untuk memenuhi selera/ keinginan dalam hal komposisi. Di sini ia bertindak seperti dan sebagai sutradara dalam pembuatan film cerita. Kedua. Mengubah dan mencari sudut pemotretan sehingga dicapai suatu komposisi yang lebih baik. Ini lebih sering dilaksanakan pada pemotretan lanskap dan foto-foto arsitektur. Di mana mungkin, penggunaan lensa dengan jarak fokus yang lebih panjang daripada lensa normal; secara material akan dapat meningkatkan komposisi melalui efek telephoto

Langkah Menyusun Komposisi Ketiga. Menunggu saat atau momen yang tepat sebelum menekan tombol rana. Hal ini dilakukan pada pemotretan olahraga, tarian dan foto aksi lainnya yang banyak mengandung gerak adegan dan perubahan-perubahan bentuk secara mendadak di luar dugaan. Juga pada pemotretan yang dilakukan di tempattempat ramai seperti jalan, pasar dan sebagainya. Keempat. Memperbaiki komposisi pada waktu mencetak foto. Ini sekarang lebih mudah dilakukan karena kamera dan alat pencetaknya sudah didukung teknologi digital. Lain halnya dengan film yang harus dilakukan sendiri oleh fotografer di kamar gelap.

UNSUR-UNSUR KOMPOSISI Ujud (shape) Bentuk (form) Pola (pattern) Tekstur (texture) Kontras (contrast) Warna (calour)

METODE KOMPOSISI Format Vertikal dan Horizontal Posisi Horizon perulangan dan Ritme Garis Diagonal yang Dinamis Rule of Third Garis Lengkung dan Curva Golden Section Segitiga Imajiner Berdasarkan Warna Berdasarkan Sudut Ambil Memanfaatkan Bayangan Framing Refleksi Golden Spiral Background dan Foreground

TIPS KOMPOSISI Perhatikan Titik Point Fokus Berada dimana Tempatkan Titik Point Fokus pada fokus utama foto Pilihlah Point Fokus (one focus or avarage) Perhatikan situasi di dalam area view finder, apakah ada objek menarik Bila perlu arahkan objek pada posisi yang kita inginkan

ANGLE Angle adalah Teknik pengambilan atau penempatan objek agar sempurna di dalam foto Lebih kepada posisi fotografer saat melakukan pengambilan gambar Sudut pandang (perspektif) : cara memandang suatu situasi

Warna Warna (colour) yaitu unsur warna yang dapat membedakan objek, menentukan mood daripada foto kita, serta memberi nilai tambah untuk menyempurnakan daya tarik. Warna dapat ditimbulkan melalui pilihan pencahayaan serta exposure, sedikit underexposing akan memberikan hasil yang lowkey, dan sedikit overexposing atau penggunaan filter warna akan memberikan hasil warna yang kontras. Idealnya, sebuah foto mempunyai satu subyek utama dan satu warna utama, sedang subyek dan warna lainnya merupakan pendukung. Sebuah komposisi yang warnanya terdiri dari tingkat warna sejenis akan menghasilkan foto yang tenang.

PEWARTA FOTO MENCARI BERITA Bagi seorang pewarta foto untuk mendapatkan foto berita yang bagus dan banyak terkadang si pewarta foto harus melakukan sebuah perjalanan. Selain itu foto berita juga bisa didapatkan oleh si pewarta foto dari banyaknya informasi yang diterima oleh si pewarta foto. Adapun sumber informasi yang bisa di dapat oleh si pewarta foto untuk memperoleh informasi antara lain: 1. Agenda 2. Memonitor frekuensi radio 3. Undangan press release 4. Memelihara kontak 5. Mengonsumsi media 6. Bekerjasama dengan rekan 7. Surfing isu di internet 8. Surfing internet

Aspek Keberhasilan Dalam Fotografi : 1. Kemauan : niatan melakukan sesuatu yang diwujudkan dengan suatu tindakan atau usaha untuk mencapai tujuan. 2. Ketrampilan : panjangnya jam terbang dan penguasaan terhadap peralatan serta pengetahuan tentang dunia foto yang dimiliki seseorang 3. Seni Melihat : Cara seorang memandang sesuatu dan mengimplemtasikannya 4. Selera seni: pengetahuan atau rasa tentang bagaimana membuat foto yang bagus 5. Subjek : bentuk subjek yang akan difoto akan mempengaruhi 6. Alat : jenis alat yang digunakan pada pemotretan 7. Penyelesaian : apa yang dilakukan oleh seorang fotografer setelah melihat hasil 8. Jaringan : fotografer social network 9. Moment : suatu keadaan/situasi yang melibatkan sebuah objek yang bisa membuat foto berbicara

Aspek Penting Sebelum Melakukan Fotografi Jurnalistik : 1. Agenda atau Isu 2. Ide+Imajinasi = KONSEP 3. Pengumpulan Informasi dan Referensi 4. Pemahaman medan/kondisi lapangan 5. Penyatuan perspektif antara si pewarta foto, redaktur, dan keinginan pembaca 6. Peralatan yang tepat dan penguasaan alat 7. Kesiapan fisik dan mental 8. Rencana Tambahan (PLAN B)

Lapangan dan Kegiatan Pewarta Foto Dalam kesehariannya, pewarta foto dihadapkan dengan jutaan moment yang laik untuk dijadikan informasi untuk masyarakat sebagai berita. Namun keterbatasan halaman (baik koran maupun website) menjadikan pewarta foto melakukan prioritas mana yang harus ia tampilkan terlebih dahulu. Selain itu, di dalam satu daerah, pewarta foto tak hanya ada satu, dimana berarti ada puluhan bahkan ratusan karya foto yang akan tercipta dari satu tempat yang memiliki moment. Penyebabnya adalah : 1. Ide setiap orang berbeda 2. Pengambilan keputusan 3. Pengalaman dan jam terbang si perwata foto 4. Ekspolrasi medan 5. Pengetahuan 6. Mengerti dan memahami aturan

Apa yang Dilakukan Pewarta Foto Ketika Berada di tempat acara/kejadian/peristiwa : Observasi situasi : Melakukan pengamatan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan hasil akhir foto yang diharapkan. Contoh: meninjau spot (lokasi) foto, memeriksa exposure, jatuh cahaya, Mengumpulkan informasi : bertanya seputar kegiatan/peristiwa dengan dasar 5W1H dengan maksud agar menstimulasi otak agar memunculkan ide/konsep foto dan mereka-reka pergerakan saat pengambilan gambar Menentukan lokasi pengambilan foto dan alternatifnya Mempersiapkan alat utama (kamera) dan alat tambahan (flash, trigger, battrey, lensa, raincoat, dll) Berdiri di area paling dekat dengan lokasi utama/tempat kejadian Ambil satu-lima foto/format foto horizontal (landsacpe) atau Vertical (potrait) Meminta ijin kepada objek foto atau orang sekitar, agar si pemotret bisa memiliki dasar hukum dalam melakukan tugasnya. Ikuti aturan dan berhati-hati

FOTO JURNALISTIK YANG BAIK Syarat yang paling utama dalam fotojurnalistik adalah foto harus mencerminkan etika atau norma hukum, baik dari segi pembuatannya maupun penyiarannya. Di Indonesia, etika yang mengaturnya ada pada kode etik jurnalistik : Pasal 2 berisi pertanggungjawaban yang antara lain : wartawan Indonesia tidak menyiarkan hal-hal yang sifatnya destruktif dan dapat merugikan bangsa dan Negara, hal-hal yang dapat menimbulkan kekacauan, hal-hal yang dapat menyinggung perasaan susila, agama, kepercayaan atau keyakinan seseorang atau sesuatu golongan yang dilindungi undang-undang. Sementara pasal 3 berisi cara pemberitaan dan menyatakan pendapat, antara lain disebutkan bahwa wartawan Indonesia menempuh jalan dan cara yang jujur untuk memperoleh bahan-bahan berita. Wartawam Indonesia meneliti kebenaran suatu berita atau keterangan sebelum menyiarkannya dengan juga memperhatikan kredibilitas sumber berita. Didalam menyusun berita, wartwan Indonesia membedakan antara kejadian (fakta) dan pendapat (opini). Inti dari dua pasal tersebut adalah : 1. Sesuai kenyataan bukan opini 2. Menceritakan kebenaran permasalahan apa adanya, bukan memunculkan permasalahan baru 3. Bersifat inovatif bukan destruktif 4. Bukan rekayasa 5. Adanya perubahan