BAB I PENDAHULUAN 1.6 LATAR BELAKANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Cipaganti Citra Graha Tbk (Cipaganti Group

BAB II HASIL SURVEY. mobil bekas dengan nama Cipaganti Motor oleh Andianto Setiabudi pada tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Cipaganti

BAB II HASIL SURVEY. mengalami peningkatan yang cukup baik sehingga dapat berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. belakangan ini sangat menunjukan perkembangan yang sangat berarti, hal ini terlihat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan industri membawa pengaruh besar bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. penghematan energi. Saat ini pemerintah Indonesia dengan segala kebijakan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seperti yang kita ketahui bahwa beberapa tahun terakhir kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis transportasi saat ini semakin meningkat, salah

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh masing masing travel untuk menarik para konsumennya.

BAB I PENDAHULUAN. diberikan antara satu penyedia jasa (service provider) dengan pemberi jasa

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. para pembelian hingga purna pembelian (unikom.ac.id). Dewasa ini masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak sekali kategori yang telah disebutkan diatas tersedia pula di kota ini.

BAB I PENDAHULUAN. Mobilitas manusia sudah dimulai sejak jaman dahulu, dimana kegiatan

Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Menurut data dari BPS.go.id, jumlah pertumbuhan penduduk DKI Jakarta dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi Laut, dan Transportasi Udara, namun transportasi yang paling

BAB I PENDAHULUAN. Bandung merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia. Sebagai kota

BAB I PENDAHULUAN. mobilitas diberbagai tempat, tidak heran jika manusia selalu membutuhkan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk dari desa ke kota,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan karyawan sebagai ujung tombak perusahaan, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Bandung sebagai Ibu Kota Jawa Barat dan sebagai kota ketiga terbesar di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan andalan utama dalam menghasilkan devisa di berbagai negara. Kota

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Baraya Travel

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan dunia bisnis sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Peranan transportasi di dalam kehidupan merupakan hal yang paling penting bagi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. diperlukan. Contoh saja jasa transportasi yang dimana dahulu orang orang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. internet dikawasan Asia, khususnya Indonesia. Diskominfo mencatat bahwa

Institusional Investor Day PT Cipaganti Citra Graha Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Business Assignment

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Jenis Usaha, Nama Perusahaan, dan Lokasi Perusahaan Gambar 1.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. kompetisi pasar, salah satunya dalam jasa, untuk meningkatkan keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. Bandung merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia. Sebagai kota besar

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Angkutan Shuttle Kota Bandung Tayek Bandung Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis travel atau jasa transportasi khususnya di kota Bandung kini

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang akan selalu berusaha untuk terus memenuhi kebutuhannya dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar belakang. Transportasi memegang peranan penting dalam mendukung terlaksananya

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Terkait dengan pertumbuhan industri jasa, di sisi lain juga semakin

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, pariwisata maupun budaya membutuhkan jasa transportasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Panjaitan dkk, 2010:01)

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN MEDIA PERIKLANAN DAN CIPAGANTI

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan pemerintah siap menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada

BAB I PENDAHULUAN. dengan berkembangnya peradaban manusia. Perubahan yang terjadi menuntut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERHITUNGAN VEHICLE OPERATION COST GUNA KESINAMBUNGAN PERUSAHAAN: (STUDI KASUS SHUTTLE SERVICE TUJUAN BANDUNG-BANDARA SOEKARNO HATTA)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pengaruh Word of Mouth Communication Terhadap Loyalitas Pelanggan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam memasuki era globalisasi sekarang ini, persaingan bukanlah suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Armada Taksi Gemah Ripah Sumber:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, yang dapat digunakan oleh siapa saja dengan cara membayar atau

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan perpindahan dari satu tempat ketempat lain. Dengan adanya

kewajiban masing-masing. Adapun struktur organisasi Bastian Rental Mobil Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bastian Rental Mobil Bandung DIREKTUR

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan perlu memahami perilaku pembelian pelanggan agar

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan transportasi dan teknik perencanaannya mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi kelangsungan hidup manusia. Jika pada zaman dahulu manusia lebih terbiasa

BAB I PENDAHULUAN. seorang pelanggan yang sudah ada (Kotler, 2006). Loyalitas menggambarkan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, industri pariwisata telah menjadi sektor

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dibutuhkan suatu transportasi yang cepat, nyaman dan aman. Di samping itu

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan yang berpusat kepada pelanggan atau customer centricity menjadi

BAB I PENDAHULUA 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bekerja lebih efektif dan efisien. Didalam bidang transportasi khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. atau masyarakat urban semakin modern, serba cepat, serba instan, sistematis, dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia lebih memilih segala sesuatunya serba instan dan

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan komersial berjadwal semakin marak, sejak dikeluarkannya. penerbangan nasional tetap mengalami pertumbuhan yang pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian

BAB l PENDAHULUAN. Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2012, untuk lalu lintas dan angkutan jalan ratarata

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.6 LATAR BELAKANG Dengan perkembangan zaman sekarang ini, semakin banyak orang yang memerlukan sarana transportasi antar kota yang aman. Apalagi pada tahun 2005 setelah adanya akses jalan tol cikampek purwakarta padalarang (cipularang), maka semakin terbukanya peluang usaha baru. Karena semakin banyaknya permintaan pasar akan sarana transportasi antar kota, maka peluang ini dilihat oleh pengusaha-pengusaha transportasi, oleh karena itu sekarang ini semakin banyak juga muncul perusahaan transportasi atau otojasa yang muncul di bidang travel shuttle. Awal mula perusahaan 4848 menjadi perusahaan pertama yang membuka usaha shuttle travel yang mengantarkan orang yang membutuhkan jasa transportasi antar kota, kemudian pada tahun 2002 disusul oleh travel cipaganti, kemudian pada tahun 2005 travel X-trans, dan di susul juga dengan travel-travel lain seperti travel Bahamas, City trans, Daytrans, dan anak cabang dari cipaganti yaitu Transline shuttle dan Sararea star shuttle. Dari awal usaha keberadaan Cipaganti Group dimulai pada tahun 1985 dengan dibukanya usaha jual beli mobil bekas dengan nama Cipaganti Motor oleh Andianto Setiabudi pada tahun 1985 di jalan Cipaganti No.84 Bandung. Perkembangan usaha dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup baik sehingga dapat berkembang dengan memiliki beberapa showroom mobil bekas di jalan Cipaganti, Cihampelas dan jalan Abdul Muis (d/h Pungkur) Bandung. Kemudian pada tahun 1991 seiring dengan perkembangan perekonomian nasional dan banyaknya perusahaan besar yang melakukan out source untuk kebutuhan kendaraan sebagai sarana transportasi dan operasional perusahaan. Dengan pasar yang sedemikian luas dan pertumbuhan kebutuhan kendaraan sebagai pendukung usaha, maka Cipaganti Motor dikembangkan menjadi Cipaganti Rental yang menyewakan segala jenis dan merk kendaraan, mulai dari kendaraan angkutan barang, penumpang, pernikahan serta paket wisata.saat ini Cipaganti Rental memiliki cabang di kota-kota besar se- Jabodetabek dan Bandung Priangan. Pada tahun 2002 dilakukan diversifikasi usaha sejenis dengan target market retail, yaitu Travel & Paket layanan Door to Door dengan jurusan perdana Bandung - Bogor, kemudian Bandung -Jakarta, Bandung- Bandara Soekarno Hatta, Bandung- Tasikmalaya dan Bandung-Cirebon. 1

Sedangkan pada tahun 2005 dengan adanya akses jalan tol Cipularang, maka terbuka juga peluang usaha baru dan Cipaganti Otojasa berhasil mengembangkan layanan Shuttle Service Point to Point Bandung - Jabodetabek yang terus dikembangkan. Tahun 2007 adalah pencetusan konsep transportasi terpadu dengan adanya penambahan jasa layanan bus pariwisata, tours & airlines ticketing ditambah layanan dokumen, paket dan kargo memberikan solusi menyeluruh kebutuhan transportasi. Cipaganti Shuttle (Point to Point) adalah sebuah layanan angkutan penumpang dari Terminal/Pool Cipaganti Kota Asal ke Terminal/Pool Cipaganti Kota Tujuan sesuai trayek/jurusan yang dilayani Cipaganti Shuttle. Layanan Shuttle memiliki beberapa keuntungan bagi konsumen antara lain Lokasi Cabang/outlet berada pada lokasi strategi, Cabang/outlet yang memiliki standar kenyamanan, keberangkatan terjadwal dan on time, seat penumpang yang terbatas, driver yang santun dengan melalui seleksi penerimaan yang ketat dan training yang berkelanjutan serta reservasi selama 24 jam dan perlindungan asuransi kepada penumpang. Layanan Shuttle Cipaganti adalah antar-jemput penumpang dari titik (cabang/outlet) ke titik tujuan (point to point) yang terbesar dikarenakan rute serta jadwal keberangkatan terbanyak. Saat ini cipaganti merupakan perusahaan shuttle terbesar di bandung yang mempunyai 12 pool yang berada di GATOT SUBROTO 94(GTS) Jl. Gatot Subroto No.94, Metro Indah Mall (MIM) Jl. Soekarno Hatta No.590 Ruko MIM Blok A 31, CIPAGANTI 75 (CPGT-75) Jl Cipaganti No 75, GEDE BAGE (GDBG) Jl Soekarno Hatta No 717 Gede Bage, FESTIVAL CITYLINK (CITYLINK) Jl Peta No 241 Lobby Mall GF 27 B, CIPAGANTI 84 (CPGT-84) Jl Cipaganti No 84, BUAH BATU (BUBAT) Jl Ters. Buah Batu No 69, DIPATIUKUR (DU) Jl Dipatiukur No 88 A, MIKO MALL KOPO (MIKO) Jl Kopo No 599, BANDUNG TRADE CENTER (BTC) Jl Dr. Djunjunan No 143-149, BALUBUR TOWN SQUARE (BALTOS) Balubur Town Square Blok D2 Q-22 Jl Taman Sari, PASTEUR POINT (PP) Jl Dr. Djunjunan No 137. Jenis Armada Yang Dioperasikan Oleh Sub-Unit Usaha Shuttle dan Travel Salah satu hal yang mendukung perolehan pendapatan yang cukup besar untuk subunit usaha shuttle dan travel adalah besar jumlah armada serta beragamnya jenis kendaraan yang dioperasikan, seperti terlihat pada tabel di bawah ini Jenis Armada 2008 2009 2010 2011 2012 Pregio 171 299 360 360 370 Travelo 73 73 73 73 73 2

Elf 63 196 293 330 415 L-300-2 22 22 22 Hyundai 2 2 12 63 142 Alphard 7 11 22 22 22 Toyota Commuter 4 4 4 4 4 TOTAL 320 587 786 874 1.048 Sumber : Perseroan Terlihat dari tabel di atas bahwa jumlah armada yang dioperasikan oleh sub-unit usaha shuttle dan travel terus mengalami peningkatan sejak tahun 2008. Jumlah Rute yang Dilayani oleh Armada Shuttle dan Travel berdasarkan Asal Keberangkatan Besarnya jumlah armada serta beragamnya jenis kendaraan yang dioperasikan subunit usaha shuttle dan travel melayani berbagai rute keberangkatan, tidak hanya untuk pulau Jawa namun juga untuk pulau Bali dan Kalimantan. Penambahan rute alternatif yang dilakukan oleh sub-unit usaha shuttle dan travel telah memperhitungkan banyak faktor. Salah satu bahan pertimbangan berdasarkan hasil riset adalah kemampuan daya beli masyarakat di daerah prospek, infrastruktur yang ada serta tingkat persaingan. Setelah faktor-faktor tersebut dianalisa secara mendalam, maka tahap selanjutnya adalah pengajuan ijin-ijin yang harus diperoleh untuk beroperasi di suatu wilayah. Berikut adalah tabel yang menggambarkan banyaknya rute alternatif yang dijalani armada shuttle dan travel Perseroan per Desember 2012 yang mencapai 216 rute. Rute yang dilayani oleh armada sub-unit usaha shuttle dan travel tidak hanya terbatas di area Jabodetabek, namun sudah tersebar di pulau Jawa, Bali dan Kalimantan. Kota Asal 2008 2009 2010 2011 2012 Bandung 28 35 48 58 64 Jakarta 31 38 53 64 68 Jawa Tengah - 16 22 26 30 Jawa Timur - 17 24 29 32 Denpasar - 3 4 5 7 Bandara Soekarno Hatta 3 3 5 6 7 3

Kal-Tim - - - 8 8 TOTAL 62 112 156 196 216 Sumber : Perseroan Jumlah Keberangkatan Setiap Hari yang Dilakukan oleh Armada Shuttle dan Travel berdasarkan Asal Keberangkatan Frekuensi keberangkatan yang tinggi yang dilakukan oleh armada sub-unit shuttle dan travel dari setiap point keberangkatan di kantor cabang dan kantor usaha membuat jumlah trip yang dilakukan oleh seluruh armada sub-unit usaha shuttle dan travel mencapai 1.836 trip untuk setiap harinya per Desember 2012. Kota Asal 2008 2009 2010 2011 2012 Bandung 270 334 439 529 689 Jakarta 68 85 111 134 390 Jawa Tengah 86 106 139 168 221 Jawa Timur - 66 86 104 162 Denpasar - 8 11 13 22 Bandara Soekarno Hatta 89 110 144 174 300 Kal-Tim - - - 16 52 TOTAL 513 709 930 1.138 1.836 Sumber : Perseroan Jumlah Rata-Rata Penumpang Setiap Bulan yang Diberangkatkan oleh Armada Shuttle dan Travel berdasarkan Asal Keberangkatan Banyaknya jumlah armada yang dioperasikan, rute yang beragam, serta jumlah trip yang besar, membuat jumlah penumpang yang dapat diangkut oleh armada sub-unit usaha shuttle dan travel rata-rata setiap bulan mencapai 279.230 per Desember 2012. Kota Asal 2008 2009 2010 2011 2012 Bandung 31.600 45.741 65.621 70.066 95.538 Jakarta 34.348 50.167 71.971 77.073 81.745 Jawa Tengah - 20.657 29.635 30.362 36.686 Jawa Timur - 23.608 33.869 35.033 39.871 4

Denpasar - 4.427 6.350 4.671 5.553 Bandara Soekarno Hatta 2.748 4.427 6.350 7.007 10.538 Kal-Tim - - - 9.342 9.798 TOTAL 68.695 149.026 213.797 233.554 279.230 Sumber : Perseroan Dari tabel di atas terlihat bahwa penumpang yang dapat diangkut oleh armada yang dioperasikan oleh sub-unit usaha shuttle dan travel rata-rata per bulan mengalami peningkatan. Peningkatan jumlah penumpang yang diangkut oleh layanan shuttle dan travel tidak hanya memperhatikan faktor harga yang dapat bersaing dengan perusahaan sejenis, namun juga faktor kenyamanan serta keamanan penumpang. Fokus kenyamanan penumpang sub-unit usaha shuttle dan travel dapat terlihat dari penambahan armada jenis tertentu yang terkenal akan kenyamanannya, yaitu armada berjenis limousine. Seiring dengan restrukturisasi internal Perseroan, rencananya kegiatan operasional sub-unit usaha shuttle dan travel akan dilakukan oleh PT Star Line (SL), yang merupakan anak usaha Perseroan. Perubahan struktur ini untuk mengantisipasi pertumbuhan dari sub-unit usaha shuttle dan travel serta untuk meningkatkan fokus kegiatan usaha serta memudahkan evaluasi kinerja sub-unit usaha ini. (www.sl.cipaganti.co.id) Saat ini persaingan antara perusahaan semakin ketat, mengingat perkembangan dunia usaha yang semakin maju. Persaingan tersebut membuat persahaan melakukan berbagai usaha untuk tetap bertahan dalam persaingan tersebut, misalnya dengan adanya promosi, pemotongan harga, pemberian fasilitas dan sebagainya. Konsumen akan memilih produk atau jasa mana yang dirasakan paling sesuai dan memuaskan. Dengan persaingan yang sudah begitu ketat antara berbagai perusahaan travel, maka perusahaan yang ingin bertahan hidup harus memikirkan cara yang efektif agar dapat bersaing. Salah satu cara adalah meningkatkan kualitas jasa sebagai salah satu strateginya. Arti kualitas menurut Goeth dan Davis seperti yaitu kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan(tjiptono, 2000:51). Dapat dikatakan bahwa kualitas berpusat pada pandangan konsumen sehingga kualitas produk ditentukan dari sesuai atau tidaknya produk dimata konsumen. 5

Kualitas jasa merupakan faktor yang dominan dalam meningkatkan jumlah pelanggan di samping faktor lain, karena kualitas jasa memiliki hubungan yang positif dengan loyalitas pelanggan dan hubungan antara keduanya adalah kuat (Alison, 2003:495). Citra kualitas yang baik bukanlah berdasarkan sudut pandang atau presepsi pihak penyedia jasa, melainkan berdasarkan sudut pandang atau presepsi pelanggan. Pelangganlah yang mengkonsumsi dan menikmati jasa tersebut, sehingga merekalah yang seharusnya menentukan kualitas jasa. Presepsi pelanggan terhadap kualitas jasa merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan suatu jasa, dan harapan pelanggan merupakan keyakinan pelanggan sebelum mencoba atau membeli suatu produk, yang dijadikan standar atau acuan dalam menilai kinerja produk tersebut (Tjiptono, 1996:61). Loyalitas konsumen adalah keinginan spesifik untukk melanjutkan sebuah hubungan dengan penyedia jasa atau layanan (Czepiel & Gilmore, 1987). Loyalitas pelanggan (customer loyality) tidak dapat lagi disangkal menjadi salah satu idola pimpinan perusahaan, bahkan menjadi tujuan strategis yang paling penting dari perusahaan. Loyalitas masih tetap merupakan konsep bisnis yang sangat penting. pelanggan yang puas dan loyal (setia) merupakan peluang untuk mendapatkan pelanggan baru. Mempertahankan semua pelanggan yang ada umumnya akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan pergantian pelanggan karena biaya untuk menarik pelanggan baru bisa lima kali lipat dari biaya mempertahankan seorang pelanggan yang sudah ada (Kotler, 2000:60). Keuntungan yang diperoleh dari kepuasan pelanggan sangatlah besar, akan tetapi padasaat ini pelanggan tidak llagi menjadi tujuan akhir proses bisnis suatu perusahaan. Disisi lain tujuan perusahaan lebih fokus kepada menciptakan dan mempertahankan loyalitas pelanggan (Agung, 2006:46). Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua perusahaan. Loyalitas pelanggan adalah komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produk atau jasa terpilih secara konsisten dimasa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan prilaku (Hurriyati, 2005:128). Berdasarkan penjelasan diatas maka timbul keinginan penulis untuk melakukan penelitian dengan judul ANALISIS PENGARUH KUALITAS JASA SHUTTLE CIPAGANTI TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN. 6

1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, bahwa kualitas jasa merupakan faktor yang paling dominan dalam meningkatkan loyalitas konsumen maka identifikasi masalah yang diajukan adalah : 1. Bagaimana kualitas jasa Shuttle CIPAGANTI 2. Bagaimana loyalitas konsumen tehadap jasa Shuttle Point to Point CIPAGANTI 3. Bagaimana pengaruh kualitas jasa terhadap loyalitas konsumen 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Strata 1 (S1) Fakultas Ekonomi. Tujuan dari penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1 Untuk menganalisis kualitas jasa Shuttle Point to Point CIPAGANTI 2 Untuk menganalisis loyalitas konsumen tehadap jasa Shuttle Point to Point CIPAGANTI 3 Untuk menganalisis pengaruh kualitas jasa Shuttle Cipaganti terhadap loyalitas konsumen 1.4 Kegunaan dari penelitian ini adalah: Secara khusus penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terutama bagi : 1. Bagi penulis Menambah wawasan dan mengembangkan ilmu pengetahuan mengenai seberapa besar pengaruh kualitas jasa terhadap loyalitas konsumen pada produk Shuttle Point to Point CIPAGANTI 2. Bagi perusahaan Dapat digunakan sebagai bahan informasi dan masukan bagi pihak perusahaan dalam meningkatkan kualitas jasa dimasa yang akan datang, dan juga diharapkan dapat digunakan sebagai pertimbangan kualitas jasa yang diberikan oleh perusahaan CIPAGANTI. 3. Bagi Pembaca/Umum Penelitian ini dapat memberikan informasi secara tertulis maupun sebagai referensi mengenai analisis pengaruh kualitas jasa Shuttle Point to Point CIPAGANTI terhadap loyalitas konsumen 7

1.5 Sistimatika Penulisan Sistematika penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, kegunaan dari penelitian dan sistematika penulisan. Bab II : Landasan teori Pada bab ini dibahas tentang konsep teoritis sebagai dasar untuk menganalisa permasalahan yang ada yang merupakan hasil study pustaka, kerangka penelitian, dan hipotesis Bab III : Metode Penelitian Berisi metode penelitian yang dilakukan yang mencakup objek penelitian, jenis penelitian, operasional variabel, populasi dan sampel yang didalamnya terdapat metode pengambilan sampel dan jumlah sampel, teknik pengumpulan data yang digunakan, beserta teknik analisis yang dilakukan dalam mengadakan penelitian. Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan Meliputi gambaran umum responden, dan hasil analisa data sesuai dengan metode analisis yang di gunakan. Bab V : Kesimpulan dan Saran Berisi kesimpulan ( hasil yang berhasil di selesaikan/ diteliti) dan saran (terhadap masalah yang belum terselesaikan sebagai pengembangan dan perbaikan-perbaikan) 8