Aspek reproduksi ikan banyar, Rastrelliger kanagurta (Cuv. 1817) di perairan utara Aceh

dokumen-dokumen yang mirip
ASPEK BIOLOGI REPRODUKSI IKAN LAYANG (Decapterus russelli) DAN IKAN BANYAR (Rastrelliger kanagurta) YANG DIDARATKAN DI REMBANG, JAWA TENGAH

STUDI TENTANG BIOLOGI REPRODUKSI BEBERAPA SPESIES IKAN PELAGIS KECIL DI PERAIRAN LAUT BANDA

PARAMETER POPULASI DAN ASPEK REPRODUKSI IKAN KUNIRAN (Upeneus sulphureus) DI PERAIRAN REMBANG, JAWA TENGAH

HUBUNGAN PANJANG BOBOT DAN REPRODUKSI IKAN KEMBUNG LELAKI

JOURNAL OF MANAGEMENT OF AQUATIC RESOURCES. Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013, Halaman Online di :

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

3. METODE PENELITIAN. Gambar 3. Peta daerah penangkapan ikan kuniran di perairan Selat Sunda Sumber: Peta Hidro Oseanografi (2004)

BIOLOGI REPRODUKSI IKAN TUNA MATA BESAR (Thunnus obesus) DI PERAIRAN SAMUDERA HINDIA RIA FAIZAH

3. METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN. Malaysia, ZEE Indonesia India, di sebalah barat berbatasan dengan Kab. Pidie-

3. METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PANJANG BOBOT DAN REPRODUKSI IKAN KEMBUNG LELAKI

Reproduksi ikan rejung (Sillago sihama Forsskal) di perairan Mayangan, Subang, Jawa Barat

BIOLOGI REPRODUKSI DAN DUGAAN PEMIJAHAN IKAN KEMBUNG (Rastrelliger brachysoma) DI PANTAI UTARA JAWA

ASPEK REPRODUKSI IKAN LELAN (Osteochilus vittatus C.V) Di SUNGAI TALANG KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM

Aspek Biologi Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta) Sebagai Landasan Pengelolaan Teknologi Penangkapan Ikan di Kabupaten Kendal

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.3. Pr 3.3. P os r ed e u d r u r Pe P n e e n l e iltiitan

ASPEK BIOLOGI IKAN LAYUR (Trichiurus lepturus) BERDASARKAN HASIL TANGKAPAN DI PPP MORODEMAK

3 METODE PENELITIAN. Waktu dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. Gambar 2. Peta lokasi penangkapan ikan kembung perempuan (R. brachysoma)

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Struktur Morfologis Klasifikasi

3. METODE PENELITIAN


statistik menggunakan T-test (α=5%), baik pada perlakuan taurin dan tanpa diberi Hubungan kematangan gonad jantan tanpa perlakuan berdasarkan indeks

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BIOLOGI REPRODUKSI IKAN PELANGI MERAH (Glossolepis incisus Weber, 1907) DI DANAU SENTANI LISA SOFIA SIBY

Febyansyah Nur Abdullah, Anhar Solichin*), Suradi Wijaya Saputra

III. METODOLOGI. Bawang, Provinsi Lampung selama 6 bulan dimulai dari bulan April 2013 hingga

Jurnal IPTEKS PSP, Vol.2 (3) April 2015: ISSN: X

3 METODE PENELITIAN. Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian

Titin Herawati, Ayi Yustiati, Yuli Andriani

BIOLOGI REPRODUKSI IKAN MALALUGIS (Decapterus macarellus Cuvier, 1833) DI TELUK TOMINI

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

ASPEK REPRODUKSI IKAN KAPASAN (Gerres kapas Blkr, 1851, Fam. Gerreidae) DI PERAIRAN PANTAI MAYANGAN, JAWA BARAT

PERKEMBANGAN PERIKANAN PELAGIS KECIL HASIL TANGKAPAN PUKAT CINCIN DAN BAGAN DI PERAIRAN BARAT SUMATERA

Gambar 4. Peta lokasi pengambilan ikan contoh

Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, 1(4):

STUDI PERTUMBUHAN DAN LAJU EKSPLOITASI IKAN SELAR KUNING

Distribusi tertangkapnya ikan selar pada lembaran jaring soma darape di rumpon

PERTUMBUHAN DAN REPRODUKSI IKAN LAYANG BIRU (Decapterus macarellus) DI PERAIRAN MALUKU UTARA

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Struktur Morfologis Klasifikasi

III. METODE PENELITIAN

ASPEK BIOLOGI IKAN TIGAWAJA (Johnius sp.) YANG DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) TAWANG KABUPATEN KENDAL

BAB III BAHAN DAN METODE

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan dimulai dari bulan Oktober 2013

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Status Perikanan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WPP RI 571) Laut Andaman dan Selat Malaka 1

Sumber daya ikan terubuk (Clupeidae: Tenualosa sp.) di perairan Pantai Pemangkat, Kalimantan Barat

Study Catches of Decpterus Fish (Decapterus Sp) With The Arrested Purse Seine in Samudera Fishing Port (Pps) Lampulo

structure Population of Indian Mackerel, Rastrelliger kanagurta Catch in Pancana Waters, Barru District

Sp.) DI PERAIRAN TIMUR SULAWESI TENGGARA

KOMPOSISI IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN CANTRANG SERTA ASPEK BIOLOGI IKAN SEBELAH (Psettodes erumei) DI TPI ASEMDOYONG, PEMALANG

STUDI ASPEK REPRODUKSI IKAN BAUNG (Mystus nemurus Cuvier Valenciennes) DI SUNGAI BINGAI KOTA BINJAI PROVINSI SUMATERA UTARA

TINGKAT KEMATANGAN GONAD IKAN TEMBANG (Clupea platygaster) DI PERAIRAN UJUNG PANGKAH, GRESIK, JAWA TIMUR 1

TINGKAT KEMATANGAN GONAD KEPITING BAKAU Scylla paramamosain Estampador DI HUTAN MANGROVE TELUK BUO KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG.

Penangkapan Tuna dan Cakalang... Pondokdadap Sendang Biru, Malang (Nurdin, E. & Budi N.)

Berk. Penel. Hayati: 15 (45 52), 2009

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BIOLOGI REPRODUKSI IKAN JUARO (Pangasius polyuranodon) DI DAERAH ALIRAN SUNGAI MUSI, SUMATERA SELATAN ABDUL MA SUF

Mochamad Arief Sofijanto, Risti Kristina, Hari Subagio. Universitas Hang Tuah Surabaya ABSTRAK

Program Studi Budidaya Perairan, Universitas Sulawesi Barat 2. Balai Penelitian Perikanan Laut, Balitbang, Kementerian Kelautan dan Perikanan 3

5. PARAMETER-PARAMETER REPRODUKSI

PRODUKTIVITAS PERIKANAN TUNA LONGLINE DI BENOA (STUDI KASUS: PT. PERIKANAN NUSANTARA)

Reproduksi ikan beloso (Glossogobius giuris) di Perairan Ujung Pangkah, Jawa Timur

POTENSI UDANG DOGOL (Metapenaeus ensis) DI KABUPATEN KEBUMEN JAWA TENGAH. Abstrak

1.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

V. GAMBARAN UMUM PERAIRAN SELAT BALI

TINJAUAN PUSTAKA. sangat kuat terjadi dan terbentuk riak-riakan pasir besar (sand ripples) yang

5 PEMBAHASAN 5.1 Komposisi Hasil Tangkapan

Pola Rekrutmen, Mortalitas, dan Laju Eksploitasi Ikan Lemuru (Amblygaster sirm, Walbaum 1792) di Perairan Selat Sunda

DIPONEGORO JOURNAL OF MAQUARES Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman

BIOLOGI REPRODUKSI IKAN SUMPIT (Toxotes microlepis Gunther 1860) DI PERAIRAN SUNGAI MUSI SUMATERA SELATAN

PENGAMATAN ASPEK OPERASIONAL PENANGKAPAN PUKAT CINCIN KUALA LANGSA DI SELAT MALAKA

EVALUASI TINGKAT EKSPLOITASI SUMBERDAYA IKAN GULAMAH (Johnius sp) BERDASARKAN DATA TPI PPS CILACAP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MORFOMETRI DAN KOMPOSISI ISI LAMBUNG IKAN TUNA SIRIP KUNING (Thunnus albacares) YANG DIDARATKAN DI PANTAI PRIGI JAWA TIMUR

FEKUNDITAS DAN DIAMETER TELUR IKAN GABUS (Channa striata BLOCH) DI DAERAH BANJIRAN SUNGAI MUSI SUMATERA SELATAN

spesies yaitu ikan kembung lelaki atau banyar (Rastrelliger kanagurta) dan kembung perempuan (Rastrelliger brachysoma)(sujastani 1974).

TUGAS: RINGKASAN EKSEKUTIF Nama: Yuniar Ardianti

III. METODE PENELITIAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan Desember 2013 di Sungai

Naskah Publikasi TINGKAT KEMATANGAN GONAD IKAN WADER. (Rasbora argyrotaenia) DI SEKITAR MATA AIR PONGGOK KLATEN JAWA TENGAH

Gambar 3 Peta Lokasi Penelitian

DISTRIBUSI SUHU PERMUKAAN LAUT DAN ASPEK BIOLOGI CAKALANG (Katsuwonus pelamis) HASIL TANGKAPAN HUHATE di BITUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebut arus dan merupakan ciri khas ekosistem sungai (Odum, 1996). dua cara yang berbeda dasar pembagiannya, yaitu :

Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 4(1) :22-26 (2016) ISSN :

HUBUNGAN BOBOT PANJANG IKAN TUNA MADIDIHANG Thunnus albacares DARI PERAIRAN MAJENE SELAT MAKASSAR SULAWESI BARAT Wayan Kantun 1 dan Ali Yahya 2

Jurnal Perikanan (J. Fish. Sci.) VII (1): ISSN:

TINGKAT KEMATANGAN GONAD KEPITING BAKAU (Scylla serrata Forskal) DI HUTAN MANGROVE TELUK BUO KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG

BAWAL. 9 (3) Desember 2017:

STRUKTUR UKURAN, TIPE PERTUMBUHAN DAN FAKTOR KONDISI IKAN KEMBUNG PEREMPUAN (Rastrelliger brachysoma) DI PERAIRAN MAJENE

J. Aquawarman. Vol. 3 (1) : April ISSN : AQUAWARMAN

Biologi reproduksi ikan belanak (Moolgarda engeli, Bleeker 1858) di Pantai Mayangan, Jawa Barat

Omni-Akuatika, 12 (3): 79-87, 2016 ISSN: print / online Research Article

PENDAHULUAN. Common property & open acces. Ekonomis & Ekologis Penting. Dieksploitasi tanpa batas

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Jurnal Iktiologi Indonesia, 11(1):47-53 Aspek reproduksi ikan banyar, Rastrelliger kanagurta (Cuv. 1817) di perairan utara Aceh [Reproductive aspect of indian mackerel Rastrelliger kanagurta (Cuv. 1817) of northern Aceh waters] Tuti Hariati, Moh. Fauzi Balai Penelitian Perikanan Laut, BALITBANG KP Jln. Muara Baru Ujung, Jakarta 1444 e-mail: hariati.tuti@yahoo.co.id Diterima: 18 Januari 11; Disetujui: 3 Mei 11 Abstrak Penelitian ini bertujuan mengungkap informasi reproduksi ikan banyar yang tertangkap di perairan utara Aceh (laut dalam, bagian dari Selat Malaka). Pengambilan ikan contoh dilakukan di dua lokasi, yaitu di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lampulo, Banda Aceh dan PPP Idi Rayeuk. Ikan contoh yang disampling dari PPP Lampulo berasal dari perairan utara Banda Aceh pada bulan Maret, Juni dan November 9; sementara ikan contoh dari PPP Idi Rayeuk tertangkap dari perairan timur laut Sabang/Pulau Weh pada bulan Maret dan Juni 9. Jumlah ikan contoh yang diambil di setiap pengambilan contoh berkisar antara 4- ekor ikan dengan panjang cagak (FL) terkecil 14 cm. Aspek biologi ikan yang diamati meliputi panjang tubuh, bobot, jenis kelamin, tingkat kematangan gonad (TKG), bobot gonad, fekunditas dan diamter telur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran pertama kali matang gonad (L m ) ikan banyar betina di perairan utara Aceh sebesar 19,97 cm (FL), fekunditas sebesar 3,-5, butir telur dan diameter telur ikan berkisar antara 144-588 µm. Kata penting: ikan banyar, perairan utara Aceh, reproduksi. Abstract The research aims was to reveal information on biology reproduction of Indian mackerel caught in the waters of northern Aceh (part of the Strait of Malacca). Sampling was carried out at two locations, namely in the Port Fishery Coast (PPP) Lampulo, Banda Aceh and in the PPP Idi Rayeuk. Fish were sampled at PPP which originating from northern waters of Lampulo Banda Aceh in March, June and November 9, while the fish samples from the PPP Idi Rayeuk caught from east of Sabang/Weh Island waters in March and June 9. Number of samples taken at each sampling ranged from 4 to fish with the smallest of forked length (FL) was 14 cm. Biological aspects of fish that were observed included forked length, weight, sex, gonad maturity (TKG), gonad weight, fecundity, and egg diameter. The results showed that the first maturity size (L m ) of Indian mackerel female in the waters of northern Aceh was 19.97 cm (FL), fecundity ranged from 3, to 5, eggs and fish egg diameters ranged from 144 to 588 μm. Keywords: Indian Mackerel, reproductive, waters of northern Aceh. Pendahuluan Sumber daya ikan pelagis kecil di perairan Selat Malaka telah dimanfaatkan sejak tahun 1975-an oleh armada pukat cincin yang berbasis di Banda Aceh, Lhok Seumawe dan Idi Rayeuk (Aceh Timur), Belawan dan Tanjung Balai Asahan (Sumatera Utara). Daerah penangkapan terletak di masing-masing perairan pantai dan operasi penangkapan dilakukan dalam skala harian (one day fishing). Perkembangan jumlah kapal dan jaring, penggunaan Global Positioning System (GPS) dan fish finder pada tahun 199-an mengakibatkan daerah penangkapan semakin luas ke arah utara Aceh (laut dalam) sampai ke Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Selat Malaka (sebelah timur laut Sabang) dan ke arah selatan yaitu ke perairan Laut Cina Selatan. Perubahan daerah penangkapan ini menyebabkan perubahan komposisi jenis ikan pelagis kecil yang tertangkap oleh pukat cincin yaitu dari jenis-jenis ikan pantai dan neritik (jenis kembung dan selar), kini menjadi jenis neritik dan oseanik (jenis banyar dan jenis layang). Masyarakat Iktiologi Indonesia

Aspek reproduksi ikan banyar Informasi hasil kajian sumber daya ikan pelagis kecil di Selat Malaka antara lain telah dilaporkan oleh Merta et al. (1993). Khusus ikan banyar (R. kanagurta) telah dikaji (Tampubolon, 1986; Hariati et al., 1). Kajian aspek reproduksi ikan layang dan banyar dari perairan Aceh Timur yang didaratkan di Tanjung Balai Asahan telah dilakukan pada tahun 3-4 (Hariati et al., 5). Informasi yang diperoleh antara lain musim dan lokasi pemijahan serta panjang pertamakali matang gonad (L m ). Sementara ini belum dilakukan kajian mengenai aspek reproduksi ikan banyar yang mendiami perairan utara Banda Aceh dan timur laut Sabang yang juga merupakan bagian dari wilayah pengelolaan perikanan (WPP) Selat Malaka dan Laut Andaman. Bahan dan metode Lokasi dan waktu Pengambilan contoh ikan banyar dilakukan di dua lokasi pendaratan armada pukat cincin yaitu: Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lampulo, Banda Aceh untuk contoh ikan banyar yang berasal dari perairan utara Banda Aceh, dan PPP Idi Rayeuk untuk contoh ikan banyar yang berasal dari perairan sebelah timur laut Sabang/Pulau Weh (Gambar 1). Waktu pengambilan contoh di Lampulo yaitu pada bulan Maret, Juli, dan November 9, sedangkan di Idi Rayeuk pada bulan Maret dan Juli 9. Jenis data Jumlah contoh ikan banyar 4- ekor berukuran sedang sampai besar (14-24 cm panjang cagak) kemudian diukur panjang baku dan ditimbang bobotnya. Jenis kelamin ditentukan dengan cara pembedahan tubuh lalu mengamati gonad dan menentukan tingkat kematangan gonad (TKG) yang mengacu pada program operasional baku yang disusun oleh SEAFDEC (Isa et al., 2). Kriteria masing-masing TKG diuraikan dalam Tabel 1. Pengamatan fekunditas dan diameter telur dilakukan terhadap lima gonad betina TKG IV. Gambar 1. Peta lokasi pengambilan contoh ( ) dan perkiraan daerah penangkapan ( ) ikan banyar (Rastrelliger kanagurta) di perairan utara Aceh (Selat Malaka) 48 Jurnal Iktiologi Indonesia

Hariati & Fauzi Tabel 1. Kriteria tingkat kematangan gonad ikan pelagis kecil (SEAFDEC, 2). TKG Stadia Deskripsi I Dara (immature) Ovari dan testis kecil dan menempati 1/3 dari panjang rongga badan. Ovari bewarna kemerahan jernih; testis keputih-putihan. Butiran telur tidak tampak. II Berkembang (maturing) Ovari dan testis sekitar setengah dari panjang rongga badan. Ovari bewarna merah-jingga, testis putih jernih. Butiran telur tidak tampak dengan mata telanjang. III Pematangan (ripening) Ovari dan testis menempati sekitar 2/3 panjang rongga badan. Ovari bewarna kuning-oranye, butiran telur nampak. Testis bewarna putih krem. Ovari dengan pembuluh darah di permukaannya. Telur masih tampak gelap dan belum ada telur yang transparan. IV Matang (ripe) Ovari dan testis kira-kira sampai memenuhi rongga badan. Ovari bewarna jingga-merah muda dengan pembuluh darah, telur besar-besar transparan dan matang. Testis putih-krem dan lunak. V Salin (spent) Ovari dan testis menyusut hingga setengah dari rongga badan, dinding tebal. Di dalam ovari mungkin masih tersisa telur-telur dan matang yang mengalami desintegrasi akibat penyerapan. Testis lembek Analisis data Analisis data ditujukan untuk memperoleh sebaran tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad (IKG), panjang pertama kali matang gonad (L m ), dan fekunditas. Nilai IKG diperoleh dari persamaan: Ket.: W g = bobot gonad, W = bobot tubuh. L m dianalisis dari frekuensi panjang kumulatif ikan betina TKG III-TKG V kemudian dihitung dengan rumus persamaan ogif selektifitas alat (Sparre & Venema, 1999) sebagai berikut: S(L)=1/(1 + e (S1-S2 x L) ) Ket.: S(L) = jumlah ikan dengan panjang L dalam kantong dibagi dengan jumlah ikan dengan panjang L dalam kantong dan penutup, L = merupakan interval titik tengah panjang, S1 dan S2 adalah konstanta. Ket.: W = bobot gonad contoh, W g = bobot gonad, n g = jumlah telur di dalam fragmen gonad. HASIL menurut waktu dan daerah penangkapan Bulan Maret 9 a. Perairan Banda Aceh (TKG) ikan banyar jantan maupun betina yang diperoleh umumnya masih pada tahap awal perkembangan (TKG I ) atau tahap dara, sedangkan TKG II, III, IV, dan V tidak ditemukan (Gambar 2a). Dengan demikian, kondisi ikan banyar di utara Banda Aceh pada bulan Maret 9 berada pada tahap awal dari perkembangan gonadnya. Ukuran panjang cagak ikan jenis jantan dan betina berkisar antara 15-19 cm, yang dapat digolongkan ke dalam ukuran sedang. b. Perairan timur laut Sabang Pada bulan Maret 9 menunjukkan gonad ikan banyar sudah lebih berkembang dibandingkan ikan yang tertangkap di perairan Banda Aceh (Gambar 2b). Ikan jantan hanya terdiri atas TKG IV (matang) dan TKG III (pematangan). Ikan banyar jantan dan betina memiliki ukuran besar, dengan panjang cagak 19-22 cm (jantan) dan betina mencapai -23 cm. Bulan Juni 9 a. Perairan Banda Aceh Ikan banyar jantan didominasi oleh ikan dengan TKG I dan hanya sebagian kecil ikan dengan TKG II (Gambar 3a). Di antara ikan banyar jantan yang tertangkap, tidak satu pun ikan dengan TKG III dan TKG IV yang ditemukan. Berbeda dengan ikan jantan, ikan betina didominasi Volume 11 Nomor 1 Juni 11 49

Frekuensi (%) Aspek reproduksi ikan banyar oleh ikan TKG V (salin) dan terdapat pula TKG II dan TKG III dalam jumlah yang sedikit (Gambar 3b). Ikan betina yang telah matang (TKG IV) tidak ditemukan. b. Perairan timur laut Sabang Ikan banyar jantan yang ditemukan di perairan ini seluruhnya berada pada TKG I, sementara yang berkelamin betina berada pada TKG I, II (kedua TKG ini tergolong tahap perkembangan awal), dan TKG V (salin) (Gambar 3b). Bulan November 9 Pada bulan November 9, semua ikan contoh hanya diperoleh dari perairan Banda Aceh. Kisaran panjang cagak ikan jantan dan betina masing-masing 14-24 cm dan 15-24 cm. Ikan ukuran besar (>19 cm) dengan TKG IV (matang gonad) dan ikan TKG V (salin) jantan maupun betina terdapat dalam jumlah yang sedikit, sementara ikan berukuran sedang (<19 cm) dengan TKG I (dara) berada dalam jumlah dominan (Gambar 4). Indeks kematangan gonad Hasil analisis frekuensi panjang ikan banyar yang tertangkap di perairan Selat Malaka pada tahun 1985 menunjukkan bahwa jenis-jenis ikan layang, kembung dan banyar di seluruh perairan Selat Malaka merupakan satu unit stok (Tampubolon & Merta, 1986). Berdasarkan hasil tersebut maka dilakukan penggabungan sebaran indeks kematangan gonad (IKG) menurut TKG ikan banyar betina yang berasal dari dua daerah penangkapan di perairan sebelah utara Aceh (Gambar 5). Gambar 5 jelas menunjukkan bahwa IKG ikan banyar betina yang tertinggi (5,2) berasal dari TKG IV dengan bobot gonad 11,3 g, panjang ikan 23,1 cm dan bobot tubuh 219 g. Nilai IKG terkecil diperoleh dari ikan TKG V (salin) dengan gonad yang sudah kosong. Panjang pertamakali matang gonad (L m ) Akumulasi frekuensi panjang ikan betina mulai dari TKG III (pematangan) sampai dengan TKG V (salin) yang dianalisis dengan rumus ogif (Sparre & Venema, 1999) diperoleh nilai L m di perairan utara Aceh adalah 19,97 cm. Pada perairan Selat Malaka terutama di perairan Aceh Timur pada tahun 1995-1997 dan 3-4 diperoleh nilai L m yang tetap yaitu 17 cm (Hariati et al., 5). 1 4 1 Jantan (29) Betina (16) 4 Jantan (19) Betina (8) a Gambar 2. (TKG) ikan banyar (Rastrelliger kanagurta) jantan dan betina pada bulan Maret 9 perairan Banda Aceh (a), perairan timur laut Sabang (b) Keterangan: M1= dara; M2= berkembang; M3= pematangan; M4= matang; M5= salin b 5 Jurnal Iktiologi Indonesia

Indeks kematangan gonad Frekuensi (%) Frekuensi (%) Hariati & Fauzi 1 Jantan (22) Betina (22) 1 Jantan (3) Betina (5) 4 4 a Gambar 3. (TKG) ikan banyar (Rastrelliger kanagurta) jantan dan betina pada bulan Juni 9 dari perairan Banda Aceh (a) dan perairan timur laut Sabang (b) b 1 Jantan (36) Betina (32) 4 Gambar 4. (TKG) ikan banyar (Rastrelliger kanagurta) jantan dan betina pada bulan November 9 dari perairan Banda Aceh Gambar 5. Sebaran nilai indeks kematangan gonad (IKG) ikan banyar (Rastrelliger kanagurta) betina menurut tingkat kematangan gonad (M) di perairan utara Banda Aceh dan di perairan timur laut Sabang pada tahun 9 Volume 11 Nomor 1 Juni 11 51

Aspek reproduksi ikan banyar Fekunditas dan diameter telur Fekunditas ikan banyar betina yang matang gonad dari perairan utara Aceh berkisar antara 3.-5. butir telur dengan diameter antara 144-588 µm. Pembahasan Pada bulan Maret 9 dari perairan Banda Aceh hanya ditemukan ikan banyar baik ikan betina maupun jantan dengan tingkat kematangan gonad pada awal perkembangan (TKG I) atau masih dara. Hal ini diduga bahwa ikan banyar yang sudah matang gonad (TKG IV) sedang bermigrasi ke daerah lain untuk memijah dan belum kembali ke daerah asal. Pada bulan Juni 9, diantara ikan jantan yang tertangkap tidak ditemukan ikan yang memiliki TKG III dan TKG IV, sedangkan pada ikan betina hanya ada sebagian kecil yang mempunyai TKG III. Fakta ini menunjukkan bahwa sebagian besar dari ikan yang matang gonad sedang bermigrasi. Hasil tangkapan ikan betina pada bulan Juni 9 yang didominasi oleh TKG V dapat diduga bahwa bulan tersebut merupakan musim pemijahan. ikan banyar pada bulan November 9 di perairan Banda Aceh yang ditunjukkan pada Gambar 4 memiliki kesamaan pola seperti saat menjelang akhir musim pemijahan yang berlangsung di perairan Selat Malaka pada musim peralihan II (September- November) (Hariati et al., 5). Hasil penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa musim pemijahan ikan banyar di perairan Selat Malaka berlangsung dua kali; pertama berlangsung dari bulan Juni sampai Oktober bertepatan dengan musim timur sampai musim peralihan II; berikutnya dari bulan Desember hingga Maret bertepatan dengan musim barat (Hariati et al., 5). Indeks kematangan gonad (IKG) ikan banyar tertinggi yang diperoleh pada tahun 9 dari dua daerah penangkapan di perairan utara Aceh masih rendah bila dibandingkan dengan nilai IKG ikan banyar tertinggi yang tertangkap di perairan Aceh Timur pada bulan Desember 1995, dimana nilai IKG tertinggi 1,5. Hasil tersebut berasal dari ikan betina dengan bobot gonad g; panjang ikan 19,9 cm; dan bobot 19 g. Bobot maksimum gonad ikan betina yang ditemukan di perairan India lebih kecil yaitu 16,8 g (Rao, 1967). Hasil analisis panjang pertama kali matang gonad (L m ) ikan banyar jika dibandingkan dengan nilai L m pada tahun 1997 dan 4 di perairan Aceh Timur, Selat Malaka yang berkisar antara 16 cm dan 18 cm atau rata-rata 17 cm (Hariati et al., 5), maka nilai L m di perairan utara Aceh lebih besar dari di perairan Aceh timur yaitu 19,97 cm, hal ini diduga karena perbedaan karakteristik lingkungan (letak geografi) dan tingkat pemanfaatan (E) ikan banyar pada kedua daerah penangkapan pukat cincin di perairan Selat Malaka tersebut. Boonprakop (1967) menyebutkan pada ikan betina yang berukuran antara 19,8-, cm diperkirakan memiliki.-5. butir telur di dalam gonadnya. Keadaan ini tidak jauh berbeda dengan fekunditas ikan banyar di perairan utara Aceh pada tahun 9 yang berkisar antara 3. hingga 5. butir telur. Diameter telur ikan banyar di perairan India yang maksimum berukuran 57-81 µm (Rao, 1967). Diameter telur ikan banyar betina TKG V (memijah) dari perairan Aceh Timur pada tahun 4 berukuran antara 515-5 µm. Hal ini diduga bahwa telur yang berukuran lebih besar (maksimum) sudah dikeluarkan pada saat memijah beberapa saat yang lalu dalam periode musim pemijahan yang sama. 52 Jurnal Iktiologi Indonesia

Hariati & Fauzi Simpulan 1. Musim pemijahan ikan banyar (Rastrelliger kanagurta) di perairan utara Aceh berlangsung pada sekitar bulan Juni. 2. Perkembangan gonad ikan banyar tahap awal berlangsung pada bulan Maret. Kondisi gonad bagi ikan yang tertangkap di perairan timur laut Sabang sudah lebih berkembang karena ukuran ikan sudah lebih besar daripada ikan yang berasal dari perairan utara Aceh. 3. Kondisi gonad ikan banyar di kedua daerah penangkapan pada bulan November 9 menggambarkan adanya pergantian dari musim pemijahan kepada tahap awal perkembangan gonad. 4. Diperoleh nilai L m ikan banyar betina di perairan utara Aceh 19,97 cm, fekunditas antara 3.-5. butir telur dan ukuran antara 144-588 µm. Daftar pustaka Boonprakop U. 1967. Study of the fecundity of the Indo-Pacific mackerel, Rastrelliger spp. in the Gulf of Thailand. Proc. IPFC 12(2): 124-138. Hariati T, Sriyati E, Mardliyah S. 1. Perubahan musiman komposisi hasil tangkapan dan kelimpahan ikan pelagis kecil di perairan Selat Malaka. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 1(1):53-61. Hariati T, Taufik M, Zamroni A. 5. Beberapa aspek reproduksi ikan layang (Decapterus russellii) dan ikan banyar (Rastrelliger kanagurta) di perairan Selat Malaka Indonesia. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 11(2):47-56. Mat Isa M, Siriraksophon S, Rumpet R, Kadir SA, Ishikawa S, Supongpan M. 4. Standard opeating procedures for data collection and analysis in the South China Sea. SEAFDEC. 3 p. Merta IGS, Sumiono B, Naamin N. 1993. Potensi sumber daya perikanan laut di perairan Selat Malaka. Direktorat Jenderal Perikanan. 13 hlm. Rao RV. 1967. Spawning behavior and fecundity of the indian mackerel Rastrelliger kanagurta (Cuvier) at Mangalore. Indian Journal of Fisheries, 14(182):171-186. Sparre P & Venema SC. 1999. Pengkajian stok sumber daya ikan di perairan tropis. Buku I: Manual. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 438 hlm. Tampubolon G & Merta IGS. 1986. Mackerel fisheries in the Malacca Straits in investigation on the mackerels and scads resources of the Malacca Straits Bay of Benggale Programme. Annex. 4. Food and Agricultural Organization. Colombo. pp. 11-116. Volume 11 Nomor 1 Juni 11 53