PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN TECHNOLOGICAL

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KETERAMPILAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (TPCK) GURU BIOLOGI SMA NEGERI KOTA PEKANBARU

DAMPAK PELAKSANAAN PENGAJARAN MIKRO BERORIENTASI PADA PENGUASAAN MATERI TERHADAP KUALITAS MENGAJAR MAHASISWA PPL

BAB I PENDAHULUAN. tentang Guru dan Dosen).

KESIAPAN CALON GURU DALAM PELAKSANAAN PPL: DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

BAB I PENDAHUUAN A. Latar Belakang Masalah

Muhammad Amil Busthon Universitas Negeri Malang Kata kunci: simulasi, sketchup, fisika zat padat, model tiga dimensi

PENGEMBANGAN DAN ANALISIS BUTIR SOAL KIMIA BERBASIS HOTS MENGGUNAKAN MODEL RASCH

Kemampuan Mahasiswa Calon Guru Biologi dalam Merancang Pembelajaran Berbasis Praktikum: Studi Kasus Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP UMS

TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL PROFILE CONTENT KNOWLEDGE (TPCK) PROSPECTIVE STUDENTS FKIP BIOLOGY TEACHER UNIVERSITY OF RIAU

Anatasija Limba 1,a) Ambon, a) PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Achmad Fitriadi Suryono A

EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN HIBAH DOSEN PEMULA

ANALISIS PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE

Profesionalisme Guru/ Dosen Sains PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

ISSN Jurnal Exacta, Vol. IX No.2 Desember 2011

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Profesionalisme Guru/ Dosen Sains DISKRIPSI PEDAGOGICAL CONTEIN KNOWLEDGE CALON GURU SDPADA PEMBELAJARAN IPA. Kartika Chrysti S. PGSD Kebumen FKIP UNS

Seminar Nasional Pendidikan Sains II UKSW

KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU IPA SMP NEGERI SE-KECAMATAN JATISRONO DALAM MENYUSUN RPP TAHUN AJARAN 2016/2017

Education and Human Development Journal, Vol. 02. No. 01, April 2017

Program Studi Pendidikan Fisika UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN 2016

PENGEMBANGAN SOAL NON RUTIN BERBASIS KOMPUTER UNTUK MELATIH PENGGUNAAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA

Analisis Respon Siswa Terhadap Soal PISA Konten Shape and Space Dengan Rasch Model

Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Mendukung Kemampuan Literasi Matematika Siswa Kelas VIII

ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI SAINS MAHASISWA JURUSAN BIOLOGI UM PADA MATAKULIAH STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN

I. PENDAHULUAN. Seorang guru memiliki peran utama dalam keberhasilan peserta didik

PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN BERBASIS KETERAMPILAN GENERIK SAINS PADA PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Journal of Innovative Science Education PENGEMBANGAN MATERI SUBJEK BAGI MAHASISWA CALON GURU FISIKA

ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SISWA SD MELALUI PENERAPAN SKENARIO PEMBELAJARAN BERBASIS PCK TENTANG GAYA GRAVITASI

ANALISIS KEMAMPUAN PEDAGOGIK DAN SELF CONFIDENCE CALON GURU MATEMATIKA DALAM MENGHADAPI PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN. Oleh :

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O (Sugiyono, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Mengacu pada seluruh Ranah Sikap Capaian Pembelajaran Lulusan

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KOMPETENSI GURU MATEMATIKA DALAM MENGINTEGRASIKAN PEMBELAJARAN MATHEMATICAL LITERACY

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

KEMAMPUAN CALON GURU BIOLOGI DALAM MENYUSUN RUBRIK ANALITIS PADA ASESMEN KINERJA PEMBELAJARAN

PENGEMBANGAN PCK (PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE) MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA MELALUI SIMULASI PEMBELAJARAN

PROFIL TINGKAT PENGUASAAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROFIL MATHEMATIC TEACHERPRENEUR PADA MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA. Martyana Prihaswati 1), Andari Puji Astuti 2)

PERSEPSI GURU TENTANG FUNGSI LABORATORIUM DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN IPA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Muhammad Elmy, 2013

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

PROGRAM PROFESI GURU BIOLOGI

KETERAMPILAN DASAR KINERJA ILMIAH PADA MAHASISWA CALON GURU FISIKA

SELF EFFICACY AWAL MAHASISWA PENDIDIKAN IPA FMIPA UNY UNTUK MENJADI CALON GURU IPA SMP

Keywords: Technological Pedagogical and Content Knowledge, Internship students

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan sistem yang dikembangkan oleh Dick dan Carrey (2003), yang berlangsung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PROFIL KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU IPA SMP NEGERI SE-JATISRONO

Penerapan Blog Refleksi untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Ilmiah Calon Guru Fisika

Profil Keterampilan Mengajar Mahasiswa Calon Guru Melalui Kegiatan Induksi Guru Senior

i Universitas Kristen Maranatha

PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN MENGAJAR DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SD

ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN HIBAH BERSAING

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatkan mutu pendidikan merupakan tanggung jawab semua pihak

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA MODEL PROBLEM-BASED LEARNING UNTUK SMK PERKEBUNAN BERTEMAKAN KOPI DAN KAKAO. Randi Pratama Murtikusuma 6

PENGEMBANGAN THREE TIER TEST SEBAGAI INSTRUMEN UNTUK MENGUNGKAP MISKONSEPSI MAHASISWA PADA KONSEP OPTIK. Hebron Pardede

PERANAN TPACK TERHADAP KEMAMPUAN MENYUSUN PERANGKAT PEMBELAJARAN CALON GURU FISIKA DALAM PEMBELAJARAN POST-PACK

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif. Artinya data yang dikumpulkan

Kata kunci: bahan ajar berbasis masalah, PCK, kemampuan pemecahan masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA CALON GURU FISIKA

STUDI KASUS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU IPA SMP DITINJAU DARI ASPEK PCK (PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE) DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

PENGEMBANGAN SOAL PILIHAN GANDA SISTEMIK PADA MATA PELAJARAN KIMIA SMA/MA KELAS XI SEMESTER 2

PENGEMBANGAN BUTIR SOAL TES UNTUK MENGUKUR KETERCAPAIAN SCIENCE PROCESS SKILL PESERTA DIDIK SMP KELAS VII POKOK BAHASAN KALOR DAN PERPINDAHANNYA

PELATIHAN GURU KIMIA SMA DALAM MENGEMBANGKAN TES JENIS TESTLET DAN PROFIL INDIVIDU UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN PROSES SAINS

ABSTRAK KATA PENGANTAR...

ANALISIS INSTRUMEN PEMBELAJARAN FISIKA MATEMATIKA BERBASIS PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK

Implementasi Pembelajaran Investigasi Berbantuan Software Cabri 3D terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Kemandirian Belajar Mahasiswa

Unnes Journal of Biology Education

Konstruksi Soal Keterampilan Berpikir Kritis pada Materi Alat Optik untuk Siswa SMA/MA Kelas X

Ellan 1, Hobri 2, Nurcholif 3

EKSPLORASI CONTENT KNOWLEDGE MAHASISWA CALON GURU PADA MATERI SISTEM PERIODIK UNSUR

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI UNIVERSITAS PAPUA

NI MATUS SHOLIKAH A

PROSIDING SEMNAS KBSP V

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas yaitu supervisi akademik pengawas sekolah (X 1 ), komunikasi. terikat kinerja guru dalam pembelajaran (Y).

BAB I PENDAHULUAN. Skor Maksimal Internasional

Profil Kompetensi Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) Guru Fisika Pada Pokok Bahasan Gelombang di SMA

ANALISIS PSIKOMETRI INSTRUMEN FORCE CONCEPT INVENTORY (FCI) UNTUK MENILAI KEMAJUAN BELAJAR GAYA DAN GERAK (KBGG)

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN, KETERAMPILAN, DAN PERILAKU METAKOGNISI MAHASISWA

SRIE MULYATI, 2015 KONSTRUKSI ALAT UKUR PENILAIAN LITERASI SAINS SISWA SMA PADA KONTEN SEL VOLTA MENGGUNAKAN KONTEKS BATERAI LI-ION RAMAH LINGKUNGAN

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

HAFIIDHIYA JANATA AREISY K

KAJIAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI SMP KOTA SEMARANG 1. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Urip Nurdiana, 2014

ANALISIS GURU DALAM MENGINTEGRASIKAN TEKNOLOGI KE PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN TPACK (STUDI KASUS SMA KRISTEN 1 SALATIGA) Artikel Ilmiah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pedagogical Content Knowledge (PCK) Guru dalam Pembelajaran Biologi SMA di Kota Cimahi

DESAIN PENGEMBANGAN MODEL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN SCIENTIFIC INQUIRY DAN KOGNISI MAHASISWA

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE BERBASIS POTENSI TAMAN NASIONAL BALURAN PADA MATA KULIAH PENGAJARAN MIKRO UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY MAHASISWA Ervin Oktavianingtyas 8, Susanto 9, Rayendra Wahyu 10, Lioni Anka M 11 Abstrak. Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) adalah merupakan pengetahuan tentang integrasi teknologi ke dalam pembelajaran yang sesuai dengan konten materi ajar. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan instrumen penilaian Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) untuk mengukur kemampuan TPCK calon guru. Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan (Establishment) dengan metode trial and revised,yaitu a) uji tahap awal pada 5 mahasiswa FKIP Unej, b) uji tahap utama pada 20 mahasiswa FKIP Unej, c) uji tahap operasional pada mahasiswa Unej, UM, dan Unesa yang seluruhnya berjumlah 40 responden, d) penyempurnaan produk. Semua data hasil uji coba dianalisis menggunakan Rasch Model dengan aplikasi winstap, dengan hasil skor reliabilitas sebesar 0,79 mengindikasikan kualitas instrument memiliki reliabilitas cukup, Skor Person Reliability sebesar 0,91 menunjukkan responden memberikan konsistensi respon yang istimewa, dan skor reliabilitas alpha cronbach sebesar 0,92 berarti interaksi antara responden dengan butir soal bagus sekali. Hasil ini mengindikasikan bahwa produk instrumen yang dikembangkan dalam penelitian layak digunakan untuk pengukuran kemampuan TPCK. Kata kunci: Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK), self efficacy, model penilaian. PENDAHULUAN Penerjemahan kurikulum oleh guru dapat terlihat pada pelaksanaan serangkaian kegiatan pembelajaran yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi [1]. Guru harus memiliki kemampuan untuk merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum dan kondisi kelas, melaksanakannya ke dalam proses pembelajaran, dan mampu mengukur dan/atau mengevaluasi keterlaksanaan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan di awal. Serangkaian kemampuan tersebut adalah Pedagogic Content Knowledge (PCK). Oleh karena itu, kemampuan PCK guru juga harus dapat terukur saat kurikulum mulai diberlakukan. Kemampuan PCK guru merupakan representasi dari kualitas proses pelaksanaan pembelajaran serta merepresentasikan keberhasilan kurikulum. 8 Dosen Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember 9 Dosen Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember 10 Dosen Prodi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember 11 Dosen Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember

74 Pancaran, Vol. 6, No. 1, hal 73-80, Februari 2017 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jember merupakan salah satu LPTK yang menghasilkan lulusan mahasiswa yang berkompetensi sebagai calon tenaga pendidik atau guru. Salah satu program mata kuliah yang mengembangkan kemampuan PCK mahasiswa adalah Pengajaran Mikro, istilah yang lebih sering digunakan di penelitian pendidikan adalah microteaching course, dan perkuliahan ini juga diselenggarakan di seluruh Perguruan Tinggi LPTK. Luaran pembelajaran yang ditargetkan setelah mahasiswa menempuh perkuliahan ini adalah mahasiswa mampu merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Perkembangan teknologi di era sekarang telah banyak berpengaruh pada pendidikan, salah satunya adalah strategi pembelajaran. Hal ini terlihat bahwa berbagai jenis teknologi telah banyak dimanfaatkan oleh guru dalam proses pembelajaran[2]. Begitu juga, proses pelaksanaan microteaching yang diikuti oleh calon guru seringkali memanfaatkan teknologi digital[3]. Selain itu, hasil investigasi peneliti dalam proses perkuliahan Pengajaran Mikro menunjukkan 90% mahasiswa selalu menggunakan teknologi saat melaksanakan tugas praktek mengajar. Hal ini menunjukkan bahwa program microteaching course di era sekarang tidak hanya akan dapat mampu mengembangkan kemampuan PCK, namun juga kemampuan PCK yang lebih spesifik yaitu integrasi literasi teknologi kedalam pembelajaran. Kemampuan literasi teknologi diintegrasikan kedalam PCK pada penelitian ini diistilahkan sebagai Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK). Berbagai penelitian literasi teknologi kedalam pembelajaran telah banyak dilakukan oleh sejumlah peneliti [4]. Namun, hasil penelitian belum mampu menunjukkan bagaimana memanajemen literasi teknologi yang sesuai dengan topik materi pembelajaran. Selain itu, penelitian bertujuan mengembangkan instrumen ukur literasi teknologi juga telah dilakukan sebelumnya [5][6]. Namun juga, item butir ukur instrumen yang dikembangkan masih belum dapat menunjukkan kemampuan guru dalam mengorganisasikan kemampuan pedagogik terhadap literasi teknologi yang sesuai dengan topik materi pembelajaran. Penguasaan kemampuan PCK guru sangat mempengaruhi kualitas pembelajaran di kelas. Hal ini dikarenakan kemampuan PCK berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan diri guru dalam mengajar [7]. Ketika guru telah percaya bahwa dirinya memiliki kemampuan pengajaran maka guru tersebut akan mampu mendesain dan

Ervin dkk: Pengembangan Model Penilaian Technological Pedagogical... 75 melaksanakan pembelajaran secara efektif [8]. Selain itu, guru akan mampu memanfaatkan seluruh potensi sumber daya secara tepat untuk dipergunakan dalam pembelajaran [9]. Dengan demikian, kemampuan PCK guru perlu terus dikembangkan dan bahkan disesuaikan dengan era teknologi sehingga akan dapat meningkatkan tingkat efiksasi diri. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini memiliki tujuan untuk mengembangkan model pengukuran (instrument penelitian) kemampuan literasi teknologi yaitu TPCK. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yaitu jenis penelitian yang mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada. Tahap pengembangan merupakan validasi empirik dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan implementasi produk untuk penelitian. Tahap ini dilaksanakan dengan metode trial and revised, yaitu a) Uji tahap awal, b) Uji tahap utama, c) Uji tahap operasional, d) penyempurnaan produk. a) Uji Tahap awal Uji tahap awal bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan teknis saat produk digunakan untuk pengambilan data. Objek uji tahap awal dilaksanakan kepada sampel kecil (25% populasi). Uji tahap awal dilaksanakan dengan cara pemberian angket produk pada 5 mahasiswa FKIP Universitas Jember yang menempuh mata kuliah mikroteaching. b) Uji Tahap Utama Uji tahap kedua bertujuan untuk mendapatkan tingkat keakuratan data yang didapatkan saat produk diuji coba. Objek uji tahap Utama dilaksanakan kepada sampel yang diperluas (50% populasi). Uji tahap Utama dilakukan dengan cara pengambilan data TPCK terhadap 20 mahasiswa FKIP Universitas Jember yang telah menempuh matakuliah mikroteaching dan yang sedang melaksanakan praktek mengajar di Sekolah. c) Uji Tahap Operasional Uji tahap operasional dilaksanakan pada objek sampel besar (mendekati kondisi populasi). Tahapan ini akan mendapatkan produk yang telah teruji secara teoritis dan empiris dan siap dipergunakan untuk penerapan produk untuk

76 Pancaran, Vol. 6, No. 1, hal 73-80, Februari 2017 penelitian. Selain itu, hasil uji coba tahap ini telah mampu melihat keunggulan (tingkat efisiensi) produk. Uji tahap operasional dilakukan dengan pengambilan data kemampuan TPCK mahasiswa FKIP Universitas Jember, Universitas Negeri Malang, dan Universitas Negeri Surabaya. Seluruh mahasiswa tersebut telah menempuh mata kuliah mikroteaching dan sedang/telah melaksanakan praktek mengajar di Sekolah. Data keseluruhan yang didapatkan sejumlah 40 responden d) Penyempurnaan produk. Tahap penyempurnaan produk dilakukan dengan mempublikasikan hasil temuan kepada forum akademik (FGD Kelompok peneliti, Seminar nasional dan/atau internasional, dan jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi). Kegiatan publikasi ini dijadikan untuk membentuk kelompok peneliti dibidang Educational Assessment secara nasional. Setiap data hasil Uji coba (awal, utama, operasional) dianalisi menggunakan Rasch Model. HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk mendapatkan draf awal instrumen, terlebih dahulu dilakukan validasi teoritis. Validasi teoritis dilaksanakan Fokus Grup Diskusi (FGD). FGD dilaksanakan dua kali, yaitu di Universitas Jember dengan dosen pembina peneliti dan berikutnya dilaksanakan di Universitas Negeri Malang. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan kelayakan secara konseptual. Kuisioner TPCK ini disusun untuk mengukur kemampuan pengajaran calon guru saat dan/atau setelah melaksanakan program kegiatan praktek mengajar di sekolah. Subjek diminta untuk mengisi kuisioner sesuai dengan apa yang anda lakukan ketika mengajar di sekolah dan dampak yang didapatkan setelah melaksanakan program tersebut. Beberapa indikator pertanyaan dalam kuesioner TPCK yaitu pengetahuan pegadogik calon guru dalam memanagemen kelas saat pembelajaran dan proses penilaian, pengetahuan konten/materi ajar, pengetahuan pedagogi konten pengajaran, pengetahuan teknologi, pengetahuan konten teknologi untuk membantu proses pengajaran, pengetahuan pedagogi teknologi, dan pengetahuan pedagogi teknologi

Ervin dkk: Pengembangan Model Penilaian Technological Pedagogical... 77 konten. Indikator-indikator ini yang digunakan sebagai batasan ukur untuk mengetahui tingkat TPCK dari calon guru. Analisis data TPCK dilakukan dengan cara metode Rasch pada aplikasi winstap. Uji validitas dan reliabilitas ditunjukkan pada Tabel 1. Berdasarkan Tabel 1. pada item reliability menunjukkan skor 0,79. Hal ini mengindikasikan bahwa kualitas instrumen TPCK memiliki reliabilitas cukup. Selain itu, Skor Person Reliability adalah 0,91 sehingga menunjukkan bahwa responden (mahasiswa calon guru) memberikan konsistensi respon yang istimewa. Dan juga nilai reliabilitas alpha cronbach adalah 0,92 yang artinya interaksi antara responden dengan butir soal bagus sekali. Nilai INFIT dan OUTFIT MNSQ untuk tabel person pada Tabel 1. berturut-turut adalah 0,98 dan 1,01. Begitu juga untuk tabel items beturut-turut adalah 1,01 dan 1,01.

78 Pancaran, Vol. 6, No. 1, hal 73-80, Februari 2017 Jika nilai infit dan outfit semakin mendekati nilai ideal yaitu 1,00, maka semakin bagus. Dengan demikian menunjukkan pola respon dari mahasiswa calon guru pada instrumen TPCK adalah bagus. Selain itu, nilai infit dan outfit pada ZSTD tabel person dan items semuanya bernilai -0,1 dengan nilai idealnya 0,0. Hal ini menunjukkan bahwa pola jawaban keseluruhan respon mempunyai kesesuaian dengan intrumen TPCK.. Keseragaman pola jawaban dari keseluruhan respon calon guru yang menjadi subjek penelitian mengindikasikan bahwa kuesioner TPCK yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui kemampuan pengetahuan pedagogi teknologi konten (Technological Pedagogical Content Knowledge) subjek penelitian, dalam hal ini calon guru, yang nantinya akan berkecimpung dalam proses pembelajaran yang sebenarnya. KESIMPULAN DAN SARAN Nilai infit dan outfit pada ZSTD tabel person dan items semuanya bernilai -0,1 dengan nilai idealnya 0,00 menunjukkan bahwa pola jawaban keseluruhan respon mempunyai kesesuaian dengan intrumen TPCK.. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa produk instrumen yang dikembangkan dalam penelitian layak digunakan untuk pengukuran kemampuan Technological Pedagogical Content Knowledge. Untuk kebermanfaatan dari penelitian ini perlu dilakukan tindak lanjut penelitian berikutnya tentang bagaimana instrumen pengukuran TPCK mampu mendeteksi perkembangan TPCK calon guru. Selain itu, aspek pedagogik konten, pedagogik teknologi, pedagogik teknologi konten dapat dilanjutkan penelitian untuk lebih dispesifikan pada konten bidang kajian tertentu, misalnya fisika, biologi, matematika dan lainnya. DAFTAR PUSTAKA [1] Porter, R. E., Fusarelli, L. D., & Fusarelli, B. C. 2015. Implementing the Common Core How Educators Interpret Curriculum Reform. Educational Policy, 29(1), 111 139. http://doi.org/10.1177/0895904814559248 [2] Poon, C. L., Tan, S., Cheah, H. M., Lim, P. Y., & Ng, H. L. 2015. Student and Teacher Responses to Collaborative Problem Solving and Learning Through Digital Networks in Singapore. In P. Griffin & E. Care (Eds.), Assessment and

Ervin dkk: Pengembangan Model Penilaian Technological Pedagogical... 79 Teaching of 21st Century Skills (pp. 199 212). Springer Netherlands. Retrieved from http://link.springer.com/chapter/10.1007/978-94-017-9395-7_9 [3] Van Dijk, E. M. 2014. Understanding the Heterogeneous Nature of Science: A Comprehensive Notion of PCK for Scientific Literacy. Science Education, 98(3), 397 411. http://doi.org/10.1002/sce.21110 [4] Tajudina, N. M., & Kadir, N. Z. A. 2014. Technological Pedagogical Content Knowledge and Teaching Practice of Mathematics Trainee Teachers. AIP Conference Proceedings, 1605, 734 739. http://doi.org/10.1063/1.4887681 [5] Baser, D., Kopcha, T. J., & Ozden, M. Y. 2016. Developing a technological pedagogical content knowledge (TPACK) assessment for preservice teachers learning to teach English as a foreign language. Computer Assisted Language Learning, 29(4), 749 764. http://doi.org/10.1080/09588221.2015.1047456 [6] Yi-Fen Yeh, Ying-Shao Hsu, Hsin-Kai Wu, Fu-Kwun Hwang, & Tzu-Chiang Lin. 2014. Developing and validating technological pedagogical content knowledgepractical ( TPACK-practical) through the Delphi survey technique. British Journal of Educational Technology, 45(4), 707 722. http://doi.org/10.1111/bjet.12078 [7] Arsal, Z. 2014. Microteaching and pre-service teachers sense of self-efficacy in teaching. European Journal of Teacher Education, 37(4), 453 464. http://doi.org/10.1080/02619768.2014.912627 [8] Martins, M., Costa, J., & Onofre, M. 2015. Practicum experiences as sources of preservice teachers self-efficacy. European Journal of Teacher Education, 38(2), 263 279. http://doi.org/10.1080/02619768.2014.968705 [9] Mergler, A. G., & Tangen, D. (2010). Using microteaching to enhance teacher efficacy in pre service teachers. Teaching Education, 21(2), 199 210. http://doi.org/10.1080/10476210902998466

80 Pancaran, Vol. 6, No. 1, hal 73-80, Februari 2017