BAB I PENDAHULUAN. suatu saluran transmisi, yang disebut orang sebagai support iklan itu. 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. (komunikator) mampu membuat pemakna pesan berpola tingkah dan berpikir seperti

BAB I PENDAHULUAN. produsen harus pintar dan jeli dalam memasarkan produk yang dijualnya kepada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengenai gaya hidup sebagai inti dari pesan komersialnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan simbol-simbol, kode-kode dalam pesan dilakukan pemilihan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. atau konsumen dari produk mereka. Melalui iklan, produsen berusaha

tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Rokok merupakan benda yang ada di sekitar kita dan sudah tidak asing lagi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat.

ETIKA PARIWARA INDONESIA. Rama kertamukti

BAB I PENDAHULUAN. Iklan secara komprehensif merupakan semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat

Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa. Negara Indonesia di masa yang lampau sebelum. masa kemerdekaan media massa belum bisa dinikmati oleh semua

EFEKTIVITAS PROMOSI TAYANGAN IKLAN DJARUM 76 VERSI PENGEN EKSIS TERHADAP PERSEPSI PEMIRSA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yaitu : Indomie, Mie Sedap, Sarimi dan Supermi 2. Pasar makanan mi instan

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya serta merta berhubungan dengan seks dan hura-hura saja, namun. sebuah kesenangan juga berhubungan dapat dengan materi.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KONSEP DIRI DALAM IKLAN ROKOK A MILD (Analisis Semiotika Tentang Konsep Diri dalam Iklan Rokok A Mild Versi Cowok Blur Go Ahead 2011) Fachrial Daniel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada film animasi Barbie The Princess And The Popstar ini

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang diinginkan oleh setiap wanita. Kulit sehat akan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media televisi merupakan media massa yang sering digunakan sebagai media

ANALISIS SEMIOTIKA PESAN MORAL DALAM IKLAN ROKOK SAMPOERNA A MILD GO AHEAD DI MEDIA TELEVISI (STUDI PADA KETIGA VERSI IKLAN ROKOK SAMPOERNA A MILD)

BAB I PENDAHULUAN. bentuk atau gambar. Bentuk logo bisa berupa nama, angka, gambar ataupun

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA

BAB IV ANALISIS DATA

Regulasi tentang Iklan & Pelanggaran Iklan. Coaching Clinic Pendaftaran Iklan Obat Tradisional dan Suplemen Jakarta, 23 November 2016

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lokal tetapi juga dengan perusahaan multinasional.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. system komunikasi yang sangat penting tidak saja bagi produsen barang dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. linguistik, sosiologi, psikologi, antropologi, politik dan ekonomi. Sifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mendasar dari suatu kelompok saintis (Ilmuan) yang menganut suatu pandangan

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Pesatnya perkembangan media massa juga ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Dalam industri ini masing-masing

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Manusia adalah makhluk yang berbahasa, manusia dengan perantaraan

Aktivitas Integrated Marketing Communications Terhadap Brand Image Untuk Industri Rokok Kelas Mild

BAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN IKLAN

BAB I PENDAHULUAN. ini sangat menarik perhatian orang banyak, bahkan membuat banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma didefinisikan bermacam-macam, tergantung pada sudut

BAB VI PENUTUP. sign, interpretant dan object. Berdasarkan hasil analisa, peneliti melihat. terdapat dua makna berbeda yang ingin disampaikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi dan seiring dengan perkembangan teknologi,

MODUL. Copywriting (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Iklan pada dasarnya adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada sebagian

BAB I PENDAHULUAN. produsen (komunikator) kepada khalayak sasaran (komunikan). Beriklan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PENDAHULUAN. Komunikasi pemasaran saat ini memegang peranan yang penting bagi. pemasar untuk mengkomunikasikan produk dan jasanya kepada konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Sejak manusia mulai mengenal sistem perdagangan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan penuh dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian deskriptif.

Kekalahan Koalisi Partai Politik Besar Dalam Iklan Rokok Surya Pro Mild

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. pastinya dapat mendatangkan keuntungan bagi produsennya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, kodrat manusia menjadi tua seolah bisa dihindari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam segala kegiatan seperti pendidikan, keagamaan, perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas hidup bangsa sangat diperlukan agar bangsa Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media elektronik televisi merupakan bagian dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Melihat isi media saat ini, baik media cetak maupun non cetak, sebagian

BAB III METODE PENELITIAN. atau nonlapangan yang menggunakan pendekatan paradigma kritis dan jenis

BAB I PENDAHULUAN. merek dagang yang dikomunikasikan melalui media. Pesan - pesan iklan pada

BAB I PENDAHULUAN. atau majalah, dan juga mendengarkan radio. Perkembangan media yang terjadi saat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kondisi pasar terus menunjukan perkembangan yang demikian

I. PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan teknologi informasi saat ini manusia dimudahkan dalam mencari

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

ETIKA PERIKLANAN. Pokok Bahasan : Dasar-dasar penyusunan dan isi kitab etika pariwara Indonesia serta peranannya. Yogi Prima Muda, S.Pd, M.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini akan dibahas simpulan hasil penelitian, yaitu berupa uraian

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. iklan, karena iklan ada dimana-mana. Secara sederhana iklan merupakan sebuah

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya

Pengaruh Daya Tarik Brand Ambassador dan Daya Tarik. Jingle Iklan Versi Iklan Televisi terhadap Keputusan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada kondisi perkeonomian global sekarang ini, yang ditunjukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. konsumennya. Cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan. Diantara berbagai bentuk promosi yang dapat dilakukan oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara untuk membangun image kepublik agar mendapatkan perhatian

REPRESENTASI PEREMPUAN DEWASA YANG TERBELENGGU DALAM TAYANGAN IKLAN TELEVISI

ANALISIS PENANDA DAN PETANDA IKLAN ROKOK PADA PAPAN REKLAME DI KOTA MEDAN. Oleh. Ebenezer Simorangkir M. Oky F. Gafari, S. Sos., M. Hum.

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan mampu mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumennya

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya di industri bisnis perbankan. Bank yang sekarang ini dianggap bank

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Iklan dikenal berperan sebagai salah satu sarana komunikasi untuk mengomunikasikan produk yang ditawarkan kepada masyarakat luas melalui berbagai jenis media. Namun, tanpa disadari oleh kebanyakan orang, di balik peranan iklan tersebut, terdapat suatu unsur yang tersirat dan tidak dapat dipahami secara langsung ketika iklan ditayangkan, dilihat, didengar, atau dibaca. Kemunculan suatu iklan tidak pernah memungkiri adanya unsur pesan yang merupakan dasar penyampaian komunikasi dari produsen untuk mengenalkan merek dan produknya ke masyarakat luas, terutama target pasar mereka. Setiap iklan adalah sebuah pesan, yaitu bahwa iklan mengandung suatu sumber yang mengeluarkannya, yaitu perusahaan yang menghasilkan produk yang diluncurkan (dan dibangga-banggakan), suatu titik resepsi-penerimaan, yaitu publiknya, dan suatu saluran transmisi, yang disebut orang sebagai support iklan itu. 1 Jika dilihat dari kondisi periklanan zaman sekarang, semakin banyak metode yang digunakan untuk beriklan, baik secara ATL (Above The Line), BTL (Below The Line), dan TTL (Through The Line). Adapun tujuan yang menjadi alasan mengapa seseorang beriklan, terdiri atas tiga alasan, yaitu untuk menginformasikan, menyadarkan, dan membujuk (to inform, to aware, to 1 Roland Barthes, Petualangan Semiologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007, 281. 1

2 persuade) masyarakat untuk menggunakan atau mengonsumsi produk yang mereka tawarkan. Media beriklan yang mudah dan paling banyak mendapat perhatian lebih dari masyarakat saat ini adalah media televisi (TV), yang mana memang hampir seluruh masyarakat di Indonesia dapat menjangkaunya. Sistem penyebaran informasi yang dimiliki oleh media televisi pun lebih luas dibandingkan media lainnya. Pemanfaatan media di tengah-tengah masyarakat pun cenderung dimanfaatkan oleh anak-anak muda, yang mana, dalam usia muda manusia senang mencari tahu banyak informasi, baik untuk kepentingan edukasi ataupun non edukasi. Hal tersebut dapat menjadi kesempatan bagi biro iklan maupun produsen untuk memuat sebuah iklan televisi bagi produk yang mereka tawarkan dalam bentuk video dengan durasi penayangan selama lima sampai tiga puluh detik (tergantung dengan tujuan pembuatan iklan). Di dalam iklan berdurasi lima sampai tiga puluh detik itulah terdapat unsur-unsur pemaknaan yang merupakan bagian dari suatu rangkaian pesan iklan yang disampaikan. Orang tahu bahwa setiap pesan adalah penyatuan satu wilayah ekspresi atau significant dan satu wilayah isi atau signifie. Padahal, jika memeriksa satu kalimat iklan (analisisnya akan sama saja untuk teks-teks yang lebih panjang), maka orang akan segera melihat bahwa kalimat semacam itu sesungguhnya mengandung dua pesan. 2 Maka dari itu, suatu pesan yang ada pada iklan tidak hanya sekedar menjadi suatu informasi bagi masyarakat, namun, terdapat makna yang disampaikan secara tersirat untuk masyarakat yang dijadikan audience pada iklan 2 Ibid.

3 ini. Peneliti mengutip dari beberapa pandangan yang menjelaskan ihwal teori atau konsep makna milik Wendell Johnsosn (1951, dalam DeVito, 1997:123-125) yang menawarkan sejumlah implikasi bagi komunikasi antarmanusia, yakni bahwa makna ada di dalam diri manusia, makna berubah, makna membutuhkan acuan, penyingkatan yang berlebihan akan mengubah makna, makna tidak terbatas jumlahnya, dan makna dikomunikasikan hanya sebagian. 3 Maka dari itu, disimpulkan bahwa unsur pemaknaan tersebut berasal dari manusia itu sendiri yang memberi makna, bukan berasal dari objek yang ada. Salah satu produk yang memanfaatkan promosinya melalui televisi adalah rokok. Produk ini juga digandrungi oleh kalangan anak-anak muda. Namun, bentuk dan cara produk rokok untuk beriklan sangat berbeda dengan iklan produk lainnya. Khusus produk ini (rokok) memiliki suatu peraturan tersendiri untuk tidak menayangkan wujud maupun citra dari rokok itu sendiri, karena pada dasarnya produk ini adalah produk yang dilarang untuk dikonsumsi oleh segala jenis usia dan jenis kelamin. Adapun peraturan mengenai pengiklanan produk rokok telah diatur oleh lembaga-lembaga seperti AMLI, APPINA, ASPINDO, ATVLI, ATVSI, GPBSI, PPPI, PRSSNI, SPS, dan Yayasan TVRI dalam Etika Periklanan Indonesia (EPI) pasal 2 ayat 2.2 tentang Rokok dan Produk Tembakau. 4 Namun demikian, rokok tetap melakukan kegiatan periklanan dan memiliki tujuan untuk beriklan, yaitu supaya banyak masyarakat dapat mengenali produknya atau setidaknya masyarakat mengenali merek produk rokok tersebut, 3 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009, 258-259. 4 Dewan Periklanan Indonesia, Etika Pariwara Indonesia (Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia). Jakarta: 2007, 26.

4 karena di dalam suatu iklan rokok yang dirancang secara visual masih dapat menampilkan atau menyebutkan merek rokok tersebut, tetapi tidak boleh dinyatakan bahwa itu adalah iklan produk rokok. Hal tersebut cukup memberi tuntutan tersendiri bagi suatu biro iklan dalam membuat sebuah iklan yang kreatif dan membuat suatu strategi penyampaian pesan yang benar sehingga tetap dapat menaati peraturan yang ada dan membuat masyarakat dapat tetap mengenali produk rokok dan merek yang diiklankan sehingga diciptakanlah sistem signifikasi yang dibangun ke dalam nama merek dan logo dipindahkan secara kreatif ke teks iklan. Dan teks iklan kini cenderung menjadi bagian dari kebudayaan umum. Integrasi ke dalam arus utama ini dilanjutkan dan dikukuhkan oleh kampanye iklan, yang dapat didefinisikan sebagai penciptaan sistematis serangkaian iklan dan pariwara yang sedikit berlainan dan didasarkan pada tema, tokoh, jingle, dan lain-lain yang sama. Kampanye iklan dapat dibandingkan dengan tema dan bentuk variasi musik dimana ada satu tema dengan banyak variasi. 5 Penayangan suatu iklan rokok cenderung menampilkan gaya hidup dan seringkali menggunakan laki-laki sebagai endorsernya, yang mana laki-laki senantiasa dianggap sebagai perokok terbanyak dibandingkan wanita. Hal tersebut juga diterapkan dalam periklanan produk rokok merek Sampoerna U-Mild. Iklan TVC terbaru mereka pada tahun 2014 dirancang dalam bentuk versi sukses. Di mana mereka menampilkan kehidupan beberapa laki-laki yang bersahabat dan menjalani keseharian mereka dengan terus merasa bahagia. Di 5 Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra, 2011, 310.

5 dalam iklan TVC Sampoerna U-Mild ini pun jelas dimuat berbagai hal yang dapat dikritisi oleh peneliti. Iklan ini berbicara panjang lebar mengenai sukses, apa itu sukses dan bagaimana penggambarannya? Peneliti mengkritisi beberapa hal dalam iklan dan membongkar apa makna sukses menurut iklan ini jika dibandingkan dengan makna sukses pada umumnya di masyarakat. Sukses terasa begitu mudah untuk diraih pada iklan TVC Sampoerna U-Mild versi sukses. Setiap pesan sukses yang disampaikan secara audio maupun visual memiliki makna tersembunyi yang diciptakan oleh pembuat iklan sebagai strategi untuk mempromosikan produk yang ada sebagai salah satu program pemasaran pemilik produk (produsen). Jika faktor budaya populer dijadikan acuan dalam pembuatan pesan iklan sukses tersebut, maka pesan sukses itu dapat merasuki pikiran masyarakat untuk memperlakukan sukses sebagaimana yang ditunjukkan oleh media. Budaya populer dari bangsa barat yang dinilai atraktif di mata bangsa Indonesia (terlebih oleh kaum muda) terlihat kental pada pesan sukses iklan tersebut, yang mana menunjukkan sukses sebagai suatu hal yang terjadi demi menyenangkan dan memuaskan keinginan diri sendiri. Hal ini dinilai karena budaya populer melawan suatu proses sehingga menimbulkan budaya masyarakat konsumtif. Setiap jenis iklan rokok pasti memiliki daya tariknya sendiri, karena ia berbeda dengan iklan produk lainnya. Hal ini membuat penulis tertarik untuk membahas mengenai iklan rokok sebagai objek penelitian. Ditambah lagi ketertarikan penulis dalam hal menganalisa suatu makna yang terdapat di dalam iklan. Iklan rokok Sampoerna U-Mild membuat iklannya dengan versi sukses.

6 Hal ini cukup menjadi kontradiksi bagi penulis karena pada dasarnya rokok adalah produk terlarang untuk dikonsumsi oleh semua jenis kalangan manusia, namun, biro iklan yang mengurus iklan Sampoerna U-Mild membuat iklan dengan konsep sukses. Mengapa biro iklan membuat konsep sukses pada iklan rokok? Sedangkan, diantara seluruh iklan rokok yang ditayangkan di Indonesia, baik di media cetak maupun media elektronik tidak seberani iklan TVC Sampoerna U- Mild yang menyatakan langsung poin dari konsep iklannya. Hampir seluruh iklan rokok hanya sebatas membuat iklan dengan konsep dan bahasa yang general, tidak seperti iklan TVC Sampoerna U-Mild yang menggunakan kata sukses yang bagi peneliti tidak pantas dipakai untuk iklan sebuah produk rokok. Maka, untuk membongkar setiap makna sukses yang tersembunyi dalam iklan televisi Sampoerna U-Mild, dapat dianalisis secara semiotik. Studi semiotik mengenai periklanan telah menjadi studi yang sangat populer. Fokus dasar pada studi ini tentu saja adalah pandangan terhadap periklanan sebagai sebuah sistem yang menciptakan tanda. 6 1.2.Fokus Penelitian Penggunaan sukses yang terdapat pada iklan TVC Sampoerna U-Mild versi sukses menunjukkan mengenai kebahagiaan dan keberhasilan di dalam hidup. Iklan tersebut menggunakan beberapa laki-laki sebagai modelnya di mana laki-laki senantiasa diidentikan dengan sisi macho, kuat, aktif, dan serba bisa. Di 6 Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra, 2011, 294

7 dalam iklan tersebut, ditayangkan bahwa apapun yang dihadapi oleh mereka selalu diselesaikan dengan santai dan berakhir dengan hasil yang memuaskan diri mereka. Untuk menganalisis iklan TVC Sampoerna U-Mild versi sukses ini, peneliti menggunakan model teori Roland Barthes, di mana Barthes menganalisis iklan berdasarkan pesan yang dikandungnya, bagaimana memaknai sebuah pesan iklan sebagai suatu bentuk komunikasi. Maka dari itu, peneliti menetapkan suatu fokus dari penelitian ini yang menjadi pertanyaan, diantaranya yaitu: a. Bagaimana penanda dan petanda kategori sukses dalam iklan TVC Sampoerna U-Mild versi sukses? b. Bagaimana pemaknaan sukses dalam iklan TVC Sampoerna U-Mild versi sukses? c. Bagaimana mitos sukses dalam iklan TVC Sampoerna U-Mild versi sukses? 1.3.Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui: a. Penanda dan petanda kategori sukses dalam iklan TVC Sampoerna U-Mild versi sukses b. Pemaknaan sukses dalam iklan TVC Sampoerna U-Mild versi sukses c. Mitos sukses dalam iklan TVC Sampoerna U-Mild versi sukses

8 1.4.Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Akademis Adapun manfaat dari penelitian ini secara akademis, diantaranya: a. Dapat memberikan kontribusi yang positif bagi pembelajaran mengenai analisis semiotika pada bidang ilmu komunikasi, terutama bagian komunikasi pemasaran dan periklanan dalam menganalisa suatu iklan audio visual b. Dapat menjadi salah satu referensi atau studi perbandingan mengenai analisis semiotika iklan rokok 1.4.2. Manfaat Praktis Adapun manfaat dari penelitian ini secara praktis, yaitu diharapkan berguna bagi pihak biro periklanan dan produsen produk dalam membuat atau merancang suatu iklan dengan memperhatikan setiap pemaknaan yang terdapat di dalamnya dan membuat suatu strategi periklanan yang kreatif dan menarik dengan tepat.

9 1.4.3. Manfaat Sosial Adapun manfaat yang dapat diterima bagi masyarakat, yaitu menambah pengetahuan pada masyarakat yang membaca penelitian ini bahwa adanya makna yang terdapat pada iklan, menyadari masyarakat bahwa iklan tidak hanya bertujuan untuk menjual dan mengenalkan produk, namun sesungguhnya terdapat berbagai aspek tersembunyi yang dapat digali dan dimaknai secara mendalam. Terlebih pada iklan rokok, yang memang sangat ketat diatur dalam beriklan.