Oleh FEBRlYANTl A

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh FEBRlYANTl A

LATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI KELUAEGA DAN STATUS GlZl BALITA PUS PESERTA KB DAN PUS TlDAK PESERTA KB

LATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI KELUAEGA DAN STATUS GlZl BALITA PUS PESERTA KB DAN PUS TlDAK PESERTA KB

POLA PEbfBERIAN MAKAN DAM PREFERENSI MAKANAN YAfdBAHAS WHAK DB BiWAEI UMIBW DUA TAMUN Dl DESA DAN Dl KOTA

TINGKAT KONSUMSI ZAT GIZI, STATUS VITAMIN A DAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR SETELAH MENDAPATKAN INTERVENSI SAYURAN SUMBER VITAMIN A

KONSUMSI SERAT MAKANAN PADA MASYARAKAT GOLONGAN MENENGAH KE ATAS Dl PERKOTAAN. Oleh : ROSIANA PERMANASARI A

BAB I PENDAHULUAN. untuk jangka waktu tertentu yang akan dipenuhi dari penghasilannya. Dalam

HUBUNGAN JENlS DAN LUAS PENGUSAHAAN LAHAN PERTANlAN DENGAN KETERSEDIAAN DAN KONSUMSI ENERGI SERTA PROTEIN KELUARGA PETANI

HUBUNGAN JENlS DAN LUAS PENGUSAHAAN LAHAN PERTANlAN DENGAN KETERSEDIAAN DAN KONSUMSI ENERGI SERTA PROTEIN KELUARGA PETANI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI IKAN PADA KELUARGA NELAYAN DAN BUKAN NELAYAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZl BALITA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI IKAN PADA KELUARGA NELAYAN DAN BUKAN NELAYAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZl BALITA

PERBEDAAN POLA PANGAN HARAPAN DI PEDESAAN DAN PERKOTAAN KABUPATEN SUKOHARJO (Studi di Desa Banmati dan Kelurahan Jetis)

Oleh : ZULHAIDA LUBIS

Oleh : ZULHAIDA LUBIS

30 keluarga. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional

POLA PENGASUHAN, STATUS GIZI, KEMAMPUAN MENOLONG DlRl SENDlRl DAN SOSlALlSASl AMAK BALITA PADA KELUARGA IBU PEKERJA DAN IBU BUKAN PEKERJA

POLA PENGASUHAN, STATUS GIZI, KEMAMPUAN MENOLONG DlRl SENDlRl DAN SOSlALlSASl AMAK BALITA PADA KELUARGA IBU PEKERJA DAN IBU BUKAN PEKERJA

KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI MENDUKUNG PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI

ANALISIS DETERMINAN KERAGAMAN KONSUMSI PANGAN PADA KELUARGA NELAYAN DEWI MEITASARI A

BAB I PENDAHULUAN. laut ini, salah satunya ialah digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan.

BAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, dianggapnya strategis dan sering mencakup hal-hal yang bersifat

"6%?.?,.',*.,-. ' < _. J 4 ; ;; 5 :.i.,.. WBUNGAN ALOKASI WAKTU DAN TINGKAT.. TANGGA YANG BEKERJA DI SEKTOR INFORMAL DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA

METODE. Keadaan umum 2010 wilayah. BPS, Jakarta Konsumsi pangan 2 menurut kelompok dan jenis pangan

METODE PENELITIAN. No Data Sumber Instansi 1 Konsumsi pangan menurut kelompok dan jenis pangan

PENDAHULUAN Latar Belakang

KETERSEDIAAN PANGAN SUMBER VITAMIN A PADA KELUAR6A Dl PEDESAAN DAM PERKQTAAN

KETERSEDIAAN PANGAN SUMBER VITAMIN A PADA KELUAR6A Dl PEDESAAN DAM PERKQTAAN

ALOKASI PENGELUARAN DAN TINGKAT

ALOKASI PENGELUARAN DAN TINGKAT

IBU DALAM PEMlLlH AN TEMPAT BERBELANJA

IBU DALAM PEMlLlH AN TEMPAT BERBELANJA

KOMPOSISI KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN YANG DIANJURKAN

STUDI DUKUNGAN SOSIAL DAN FOOD COPING STRATEGY SERTA HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN PADA KELUARGA NELAYAN KARTIKA HIDAYATI

TELAAH KOMPOSISI ZAT GlZl JENlS BURGER DAN SUMBANGANNYA TERHADAP KECUKUPAN ENERGl DAN PRONTEIN SERTA IMPLIKASINYA PADA KONSUMEN BERDllT

TELAAH KOMPOSISI ZAT GlZl JENlS BURGER DAN SUMBANGANNYA TERHADAP KECUKUPAN ENERGl DAN PRONTEIN SERTA IMPLIKASINYA PADA KONSUMEN BERDllT

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang berperan penting terhadap pemenuhan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DI PROVINSI JAWA BARAT RATNA CAHYANINGSIH

STUD1 PERBANDINGAN DAMPAK PE P GAN ANTARA KELUARGA PESEfSA DAN B PESERTA KURSUS

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu

DIET. Oleh. (Studi Kasus pada Keluarga Pasien Diabetes Mellitus Rumah Sakit Umum PMI Bogor) A EVI SUSANTI

DIET. Oleh. (Studi Kasus pada Keluarga Pasien Diabetes Mellitus Rumah Sakit Umum PMI Bogor) A EVI SUSANTI

POLA PANGAN HARAPAN PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN BANMATI KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN SUKOHARJO

HUBUNGAN KEADAAN SOSIAL EKONOMI DENGAN PEMBERIAN MAKANAN FORMULA PADA ANAK BADUTA

RINGKASAN. ETY SUPARTINI. Pengaruh Intervensi Sayuran Wortel (Daucus

Buletin IKATAN Vol. 3 No. 1 Tahun

POLA PENGASUHAN, KONSUMSI PANGAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA PADA KELUARGA IBU PEKERJA DAN IBU BUKAN PEKERJA

RINGKASAN. Program perbaikan gizi mempakan salah satu upaya yang dilakukan dalam

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN DENGAN PENGANEKARAGAMAN PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI GlZl KELUARGA PADA PETERNAK PEMlLlK LAHAN DAN PETERNAK TANPA LAHAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHl PERBEDAAN POLA PANGAN POKOK BERAS DAN BERAS-JAGUNG SERTA KERAGAAN TINGKAT KONSUMSl PANGAN PADA MASYARAKAT MADURA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHl PERBEDAAN POLA PANGAN POKOK BERAS DAN BERAS-JAGUNG SERTA KERAGAAN TINGKAT KONSUMSl PANGAN PADA MASYARAKAT MADURA

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

STUD1 KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN KEONG GONDANG (Pila scutata Mousson) dan TUTUT (Bellamya javanica van den Bush) SEBAGAI SUMBER PROTEIN HEWANI

STUD1 KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN KEONG GONDANG (Pila scutata Mousson) dan TUTUT (Bellamya javanica van den Bush) SEBAGAI SUMBER PROTEIN HEWANI

BAB VIII KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. 1. Tingkat partisipasi konsumsi rumah tangga di DIY menurut wilayah tempat

IDENTlFlKASl PELAKSANAAN PENDlDlKAN GlZl DAN KESEHATAN Dl SEKOLAH DASAR

IDENTlFlKASl PELAKSANAAN PENDlDlKAN GlZl DAN KESEHATAN Dl SEKOLAH DASAR

MEILLA DWI ANDRESTIAN A JURUSAN GlZl MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTlTUT PERTANIAN BOGOR

KEANEKARAGAMAN KONSUMSI, S S GIZI SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PRES LAJAR ANAK

JIIA, VOLUME 5 No. 2, MEI 2017

ANALISIS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN NGANJUK BERDASARKAN ANGKA KECUKUPAN ENERGI DAN POLA PANGAN HARAPAN WILAYAH MUHAMMAD DIKFA NURHADI PURADISASTRA

KECUKUPAX ENERGI DAW PROTEIN SERTA KETERSEDIAAN PANGAH PADA AKHIR PELITA Ill DAN PERKEMBANGAWNYA DAkAM PELlTA IV Dl PROPINSI JAMB1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sering mencakup hal-hal yang bersifat emosional, bahkan politis.

BAB I PENDAHULUAN. peradaban masyarakat untuk memenuhi kualitas hidup semakin dituntut

ANALISIS AKSES PANGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN PADA KELUARGA NELAYAN IDA HILDAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang besar dan wilayah

SISTEM KEWASPADAAN PANGAN DAN GIZI

MEILLA DWI ANDRESTIAN A JURUSAN GlZl MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTlTUT PERTANIAN BOGOR

POLA PANGAN HARAPAN (PPH)

I. PENDAHULUAN. Produk hortikultura memiliki peranan penting bagi pembangunan pertanian yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan Presiden Republik Indonesia pada tahun , yang bertujuan untuk

TERHADAP KECUKUPAN GIZl KARYAWAN

TERHADAP KECUKUPAN GIZl KARYAWAN

ANALISIS KONSUMSI DAN POLA PENYEDIAAN PANGAN KELUARGA NELAYAN DI DESA GROGOL, KECAMATAN GUNUNG JATI, KABUPATEN CIREBON. Oleh: Ahmad Wahyudin

AGRIC Vol.22, No. 1, Juli 2010:67-74 PENDAHULUAN

PENGARUM PEWVIMPANAN DAN PEMANASAM TERWADAP KARAKTERlSTlK FISI I( DAN lnderawl SERTk RANDUNGAN ZAT GIZl KOTILEDON KEDELAI (Slycina mar)

PEMBUATAM BAHAN MAKANAN GAMPURAN BERAS - UBI JALAR - KECAMBAH KAGANG HlJAU. Oleh ELIZABETH ARTANTRI KENCANANINGRUM

PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN DAN GIZI : FAKTOR PENDUKUNG PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA

I. PENDAHULUAN. nasional. Pembangunan pertanian memberikan sumbangsih yang cukup besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hidup anak sangat tergantung pada orang tuanya (Sediaoetama, 2008).

KERAGAAN KETAHANAN PANGAN DAN STATUS GIZI KELUARGA PETANI DESA KOLELET WETAN KECAMATAN RANGKASBITUNG-BANTEN. Oleh: ASTRI PERMATASARI A

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Ketahanan Pangan dan Gizi di Daerah Dataran Tinggi dan Pantai

I. PENDAHULUAN. suatu bangsa. Untuk mencapai ketahanan pangan diperlukan ketersediaan. terjangkau dan aman dikonsumsi bagi setiap warga untuk menopang

22/02/2017. Outline SURVEI KONSUMSI PANGAN. Manfaat survei konsumsi pangan. Metode Survei Konsumsi Pangan. Tujuan Survei Konsumsi Pangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TIMUR KOTAMADYA BOGOR. Dibawah bimbingan Hardinsyah, selaku Ketua

KETERSEDIAAN ENERGI, PROTEIN DAN LEMAK DI KABUPATEN TUBAN : PENDEKATAN NERACA BAHAN MAKANAN PENDAHULUAN

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR BAGAN... viii

Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Perubahan konsumsi pangan sebelum dan sesudah mengikuti program pemberdayaan Tingkat Kecukupan energi dan zat gizi

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2013

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan metode survey melalui pengamatan langsung di

POLA DAW MUTU BlOLOGl MAKANAN SUKU YETUR, SUKU KEMAK DA19 SUKU MARAE Dl KABUPATEM BELU PROPIWSI NUSA TEBGGARA TlMUE

POLA DAW MUTU BlOLOGl MAKANAN SUKU YETUR, SUKU KEMAK DA19 SUKU MARAE Dl KABUPATEM BELU PROPIWSI NUSA TEBGGARA TlMUE

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Teknik Penarikan Contoh

Oleh : DlNA RATNA SARI A

Transkripsi:

ANALISIS KERAGAMAN PANGAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN RATA-RATA TINGKAT KONSUnFISI ZAT GlZl KELUARGA MlSKlN Dl DESA ClBlTUNG KULON, KECAMATAN PAMIJAHAN, KABUPATEM BOGOR Oleh FEBRlYANTl A 30.0873 JURUSAN GlZl MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANlAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1998

RINGKASAN FEBRIYANTI. Analisis Keragaman Pangan dan Hubungannya dengan Ratarata Tingkat Konsumsi Zat Gizi Keluarga Miskin di Desa Cibitung Kulon, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Dibawah bimbingan UJANG SUMARWAN dan ASEP RUSTIAWAN. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui keragaman konsumsi pangan dan hubungannya dengan rata-rata tingltat konsumsi zat gizi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya pada keluarga miskin di daerah pedesaan Kabupaten Bogor. Contoh yang digunakan dalam penelitian sebanyak 143 keluarga yang dipilih secara acak sederhana di desa Cibitung Kulon. Contoh adalah keluarga yang berpenghasilan rendah dan termasuk dalam kriteria Keluarga Pra Sejahtera (Pra KS) dan Keluarga Sejahtera I (KS I). Data yang dikumpulkan adalah data sekunder dari penelitian Studi Model Perencanaan Konsumsi Pangan Bagi Keluarga Berpenghasilan Rendah di Desa dan di Kota pada bulan Juli sampai Agustus 1996. Data identitas keluarga dianalisis secara deskriptif. Data konsurnsi pangan dari recall konsumsi 1 x 24 jam diolah secara manual untuk menghitung keragaman konsumsi pangan dan rata-rata tingkat konsumsi zat gizi, kemudian dianalisis secara statistik dan deskriptif. Tingkat pendidikan kepala keluarga (KK) sebagian besar (55,24%) adalah Sekolah Dasar dan sebanyak 26, 57% KK yang tidak bersekolah. Sebagian besar istri (62,29%) juga berpendidikan Sekolah Dasar dan sebanyak 17,54% istri yang tidak bersekolah. Jenis pekerjaan KK sebagian besar (67,13%) adalah buruh, sedangkan sebagian besar istri (65, 80%) ibu rumah tangga. Rata-rata pendapatan keluarga per bulan sebesar Rp 103.003,50 dan pendapatan per kapita per bulan sebesar Rp 25.455,26. Pendapatan per kapita per bulan ini berada di bawah batas kemiskinan BPS tahun 1996 (Rp 27.413,OO) dan jauh di bawah batas kemiskinan tahun 1998 (Rp 41.588,OO). Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan pendapatan per kapita per bulan, semakin tinggi pendidikan semakin besar pula pendapatan per kapita per bulan pada keluarga di Desa Cibitung Kulon. Ukuran keluarga di desa ini bervariasi dari 1 sampai 11 orang. Ukuran keluarga terbanyak adalah 5 orang (28 keluarga) dan yang terendah 10 orang (1 keluarga). Ada hubungan antara itkuran keluarga dengan rata-rata pendapatan keluarga per bulan, semakin besar ukuran keluarga semakin besar pula pendapatan rata-rata keluarga per bulan. Rata-rata pengeluaran pangan keluarga sebesar Rp 5.175,43 per hari. Berdasarkan analisis statistik pengeluaran pangan dipengaruhi cleh besarnya ukuran keluarga sebesar 0,53. Artinya semakin besar uki~ran keluarga akan semakin besar pula pengeluaran pangannya.

Keragaman konsumsi pangan keluarga yang diukur dengan skor mutu PPH menunjukkan nilai sebesar 72,85. Nilai ini masih berada di bawah sasaran skor PPH nasional untuk daerah Jawa Barat tahun 1396 (73,71). Kelompok pangan padi-padian, minyak dan lemak serta sayuran dan buahbuahan memiliki skor yang lebih besar dari skor PPH nasional, sedangkan kelompok pangan lainnya masih di bawah skor PPH nasional. Keluarga dengan skor PPH 60-69 yang terbanyak di daerah ini (39,86%), dengan demikian dauat dikatakan keraaaman konsumsi uanaannva masih rendah. Dari banyaknya kelompok pangag yang dikonsumsi k;uar& menunjukkan bahwa keluarga yang terbanyak (38,46%) mengkonsumsi 6 macam kelompok pangan dan yang terkecil adalah 8 kelompok pangan (3,50%). Pola makan keluarga di daerah ini adalah padi-padian (beras), gula, sayuran dan buahbuahan (kangkung dan pisang), pangan hewani (ikan) serta minyak dan lemak karena kelima kelompok pangan inilah yang banyak dikonsumsi keluarga. Keragaman konsumsi pangan keluarga dipengaruhi oleh pendapatan keluarga, pengeluaran pangan dan ukuran keluarga. Pendapatan keluarga yang besar menyebabkan konsumsi pangan yang beragam demikian pula dengan pengeluaran pangan. Sebaliknya semakin besar ukuran keluarga maka keragaman konsumsi pangannya semakin rendah. Tingkat konsumsi energi, tingkat konsumsi protein dan tingkat knnsumsi fosfor lebih dari 70% dikonsumsi oleh sebagian besar keluarga, masingmasing 91, 61%, 81,81% dan 100%. Tingkat konsumsi zat gizi lainnya dikonsumsi sebagian besar keluarga kurang dari 70% (belum niemenuhi kecukupan yang dianjurkan). Rata-rata tingkat konsumsi zat gizi keluarga di daerah ini terbanyak (41,96%) berada pada kategori buruk (< 60%). Nilai rata-rata dari rata-rata tingkat konsumsi zat gizi keluarga sebesar 63,79% termasuk dalam kategori sedang cenderung buruk. Rata-rata tingkat konsumsi zat gizi keluarga ternyata dipengaruhi secara langsung oleh ukuran keluarga dan pengeluaran pangan. Semakin besar ukuran keluarga akan semakin buruk rata-rata tingkat konsumsi zat gizinya. Semakin besar pengeluaran pangan akan semakin baik rata-rata tingkat konsumsi zat gizinya. Namun peningkatan pendapatan belum tentu meningkatkan rata-rata tingkat konsumsi zat gizi. Keragaman konsumsi pangan di desa Cibitung Kulon ternyata tidak berhubungan dengan rata-rata tingkat konsumsi zat gizi, ada kemungkinan keragaman konsumsi pangan baik tetapi rata-rata tingkat konsumsi zat gizinya buruk atau sebaliknya. Hal ini mungkin disebabkan pemilihan bahan pangan yang belum baik, karena masih n~emprioritaskan pada pangan sumber tenaga sehingga kekurangan zat gizi pada suatu bahan pangan belum tertutupi oleh bahan pangan yang lain. Selain itu, pada rata-rata tingkat konsumsi zat gizi diperhitungkan angka kecukupan gizi keluarga, sedangkan pada keragaman konsumsi hanya memperhitungkan kontribusi energi tanpa memperhitungkan angka kecukupan gizi.

ANALISIS KERAGAMAN PANGAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN RATA-RATA TINGKAT KONSUMSI ZAT GlZl KELUARGA MISKIN Dl DESA CIBITUNG KULON, KECAMATAN PAIVIIJAHAN, KABUPATEN BOGOR Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian dari Fakultas Pertanian lnstitut Pertanian Bogor Oleh : FEBRlYANTl A 30.0873 JURUSAN GlZl MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1998

Judul Nama : ANALISIS KERAGAMAN PANGAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN RATA-RATA TINGKAT KONSUMSI ZAT GlZl KELUARGA MlSKlN Dl DESA ClBlTUNG KULON, KECAMATAN PAMIJAHAN, KABUPATEN BOGOR : Febriyanti Nomor Pokok : A 30.0873 Menyetujui, Dosen Pembimbing I Dq,sen Fembirnbing II Dr. Ir. H. Ujang Sumanvan, M.Sc NIP. 131578791 Drh. Asep Rustiawan, M.S. NIP. 131803650 NIP. 131404218 Tanggal Lulus :