INTI BANGUNAN. Pertemuan 14: 7 Desember 2009

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. perencana (arsitek, struktur & MEP) dan tim pelaksana (lapangan). Tim perencanaan

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

SISTEM STRUKTUR PADA BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT

Bab IV. Konsep Perancangan

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN


Pemeriksaan Keandalan dan Kelaikan Bangunan Gedung

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

MUSEUM ZOOLOGI DI KOTA SEMARANG

Sistem Utilitas Bangunan Gedung Bertingkat

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

BAB III ANALISIS. Gambar 15. Peta lokasi stasiun Gedebage. Sumber : BAPPEDA

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SHOPPING CENTER DI YOGYAKARTA

[STASIUN TELEVISI SWASTA DI JAKARTA]

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya.

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Sudirman Green Office

BAB VI HASIL RANCANGAN. ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab

BAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Konsep perancangan makro meliputi perancangan skema organisasi ruang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI MANAJEMEN PEMELIHARAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL PADA HOTEL HOLIDAY INN BANDUNG

BAB IV: KONSEP Konsep Bentuk Bangunan Neo Vernakular

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

PUSAT PERBELANJAAN, KANTOR SEWA DAN APARTEMENT DI MEGA KUNINGAN JAKARTA

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Main Entrance. Pusat Perbelanjaan. Apartemen 1 Unit Kamar Tidur

UTILITAS 02 ELECTRICAL SYSTEM PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS GUNADARMA. Veronika Widi Prabawasari

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG

BAB VII PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG KULIAH SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STASIUN KA BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA

BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BUNDARAN HOTEL INDONESIA UNDERGROUND CONNECTION HUB

DED RUSUNAWA KEMENTERIAN PU BERBASIS DESAIN PROTOTYPE T - 24 TA Jakarta, 24 Nopember 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN STUDI BANDING

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

1 MERANCANG TAMPAK DAN POTONGAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga.

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4

Pengembangan Terminal Bandar Udara Tunggul Wulung

BAB V KONSEP PERANCANGAN CENGKARENG OFFICE PARK KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEWA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS

BAB III DASAR PERANCANGAN INSTALASI TATA UDARA GEDUNG

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,

Hal ini dengan tujuan akhir agar setiap bagian dari bangunan yang didesain dapat menghidupkan kembali daerah sekitar stasiun Gubeng.

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dan pembeli dapat merasakan kenyamanan dalam berbelanja.

BAB IV: KONSEP Konsep Bentuk Massa Bangunan

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB VI KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

INSTALASI PLUMBING. 2. Sarana pemipaan dalam gedung (air bersih dan air kotor) 3. Sarana peralatan sanitair dan perlengkapannya

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

PENGENALAN OBYEK RANCANG PENJELASAN

Tabel 5.1 : Rekapitulasi Program Ruang Depo Lokomotif

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema

46 Andhy Setiawan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG KONVENSI DAN PAMERAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V: ANALISA DAN PEMROGRAMAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB 4 - K O N S E P DASAR P E R A N C A N G A N

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEASIDE HOTEL DI KAWASAN PANTAI TIRTA SAMUDRA JEPARA

GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN PROYEK

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

STADION AKUATIK DI SEMARANG

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN E-NET AND GAMEDEV CORE DI YOGYAKARTA

RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PELAKSANAAN PENGADAAN PELAKSANAAN KEGIATAN NO. PERKIRAAN BIAYA (Rp.)

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

Analisa Luasan Area Parkir

PERTEMUAN XI PINTU DAN JENDELA. Oleh : A.A.M

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

Transkripsi:

INTI BANGUNAN Pertemuan 14: 7 Desember 2009

Pendahuluan Inti bangunan (core) adalah bagian dari bangunan bertingkat yang merupakan area atau tempat berkumpulnya fungsifungsi ruang tertentu, jaringan, instalasi, sirkulasi bangunan, dan lain-lain, atas tuntutan persyaratan teknis dan efisiensi.

Secara fisik inti bangunan berbentuk ruang-ruang yang ukurannya relatif kecil seperti ruang-ruang KMWC, lift, ruang AC, ruang tangga, dan lain-lain, yang kesemuanya dikonfigurasikan menjadi satu gubahan yang efisien. Gubahan dinding dan ruang seperti ini secara struktural inti bangunan akan menjadi kaku dan solid.

Kesinambungan inti bangunan dari masing-masing lantai mulai dari bawah ke atas menjadikan inti bangunan menjadi satu gubahan yang kaku dan solid secara vertikal setinggi bangunan. Hal ini sekaligus menjadi komponen bangunan yang berkontribusi terhadap kekakuan struktur bangunan secara keseluruhan.

Fungsi Inti Bangunan 1. Sarana akumulasi utilitas bangunan Inti bangunan sebagai sarana terkumpulnya seluruh kebutuhan baik ruang, jaringan, maupun sirkulasi, dan lain-lain yang berhubungan dengan utilitas bangunan.

2. Komponen struktur bangunan Inti bangunan secara keseluruhan pada bangunan bertingkat banyak mempunyai kontribusi secara struktural pada kekakuan, kestabilan, dan kekuatan bangunan.

Isi Inti Bangunan 1. Ruang-ruang mekanikal: Ruang mesin AC (ruang Air Handling Unit) ada pada setiap lantai bangunan bila bangunan menggunakan sistem AC sentral. Shaft (ruang kecil yang menerus dari lantai bawah ke atas untuk meletakkan pipa, kabel, dan lain-lain). Pada shaft ini diharuskan orang dapat masuk kedalamnya untuk perbaikan dan perawatan. Ukuran lebar dalam shaft minimal 40 cm dan panjangnya tergantung kebutuhan. Ruang pompa (pompa air, pompa air kebakaran) disalah satu lantai saja (biasanya dilantai dasar, atau basement).

2. Jaringan AC : Pemipaan untuk sistem AC Ducting AC Pipa ventilasi Dan lain-lain Inti bangunan pada lantai atap

3. KMWC (toilet): Toilet pria (WC, KM, urinoir, wastafel, janitor) Toilet wanita (WC, KM, wastafel, dan lain-lain) Toilet khusus (optional), seperti toilet eksekutif (pria, wanita)

4. Sarana sirkulasi vertikal : Elevator (lift) beserta ruang-ruang penunjang (ruang mesin lift, pit lift, dan sebagainya). Lift penumpang Lift barang Lift kebakaran Lift pasien (untuk bangunan rumah sakit) Tangga Tangga biasa Tangga kebakaran Tangga service

5. Ruang untuk elektrikal Ruang panel listrik (ada disetiap lantai) Shaft listrik, (listrik, komputer, telepon, sound system, alarm, dan lain-lain) Ruang sentral telepon (dilantai dasar saja) Ruang sentral komputer (di lantai tertentu saja) Ruang kontrol BAS (Building Automation System) biola diperlukan, hanya disalah satu lantai saja. Ruang kontrol alarm (disalah satu lantai saja)

6. Ruang Penunjang Dapur kecil/ pantry Gudang Mushola + ruang wudlu 7. Ruang Lain-lain Ruang ini sangat tergantung sistem mekanikal dan elektrikal yang dipakai, atau persyaratan khusus lainnya, antara lain: Ruang chiller, ruang pompa, ruang Genset, ruang cooling, fan (exhoust fan), ruang mesin lift, dan lain-lain, yang kesemuanya hanya ada disalah satu lantai saja.

Besaran Inti Bangunan Besaran inti bangunan sangat tergantung pada: Jumlah orang dalam bangunan (paling signifikan) Besaran lantai bangunan Jumlah ruang Jenis sistem mekanikal/ elektrikal yang dipakai Persyaratan keamanan bangunan.

Besaran inti bangunan untuk bangunan komersial (kantor sewa, apartemen, hotel, dan lain-lain) harus seefisien mungkin, karena tidak bisa disewakan atau dikomersialkan. Pada bangunan kantor sewa (rental office), area yang tidak dapat disewakan harus lebih kecil dari 15% nya luas keseluruhan bangunan (gross floor area). Area yang tidak bisa disewakan disini termasuk didalamnya adalah inti bangunan, koridor/ selasar, lobby, dan lain-lain).

Luas inti bangunan untuk kantor sewa adalah 9% - 10% dari gross floor area, sedangkan luas inti bangunan untuk laboratorium, hospital adalah 10% - 15% dari grass floor area. Menurut Poerbo (1979), pedoman perhitungan luas inti bangunan adalah 5 10 kali besar elevator.

Jumlah Inti Bangunan Bangunan bertingkat tinggi besaran, bentuk, konfigurasi sangat bermacam-macam. Demikian pula jumlah dan letak inti bangunan pada bangunan tersebut juga banyak macamnya tergantung bentuk massa bangunan. Jumlah inti bangunan pada prinsipnya hanya dua yaitu tunggal atau ganda. Letak inti bangunan juga kalau tidak ditengah bangunan pasti ditepi atau dipojok bangunan.

Bentuk Core yang Paling Optimum

Contoh-Contoh Inti Bangunan

PUSTAKA Eisele, Johann and Kloft, Ellen, 2004, High-Rise Manual : Typology and Design, Construction and Technology, Birkhoiser, Basel, Boston, Berlin Poerbo, Hartono, 2005, Struktur dan Konstruksi Bangunan Tinggi : Edisi2, PT. Penerbit Djambatan, Jakarta