BAB I PENDAHULUAN. penurunan kualitas belajar dan prestasi belajar. keterampilan belajar (learning skill). Menurut Harefa (2008:119), seseorang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan secara makro menurut Sumaatmadja (1997:56) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak menyenangkan, duduk berjam-jam dengan mencurahkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Imam Munandar,2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

NERIS PERI ARDIANSYAH,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya adalah hak bagi setiap individu dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah, yang tercermindari keberhasilan belajar siswa. Proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ekonomi sebagai salah satu disiplin ilmu merupakan pengetahuan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum instrumen soal digunakan dalam penelitian, maka instrumen

BAB I PENDAHULUAN. untuk menciptakan pembelajaran yang inovatif. Pembelajaran yang menuntut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR

BAB I PENDAHULUAN. kelas, merupakan inti dari setiap lembaga pendidikan formal. Sekolah Menengah

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan belajar siswa. Oleh karena itu, jalannya proses pembelajaran

Surakarta, Indonesia ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah instansi pendidikan yang

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK KERJA BENGKEL DI SMKN 4 BANDUNG

Skripsi Oleh: Lilis Rahmawati NIM K

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

PENDAHULUAN. Oleh Rexona Purba Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya dalam memberdayakan suatu bangsa adalah melalui

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan manusia. Kita dapat mengembangkan kemampuan pribadi, daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Fisika adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penemuan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Universitas Sebelas Maret Surakarta. *Korespondensi, telp: , ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING MOODLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 2 BERAU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY 6 LANGKAH (MODEL TF-6M) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DI SMK

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN METODE THINK-PAIR-SHARE DAN METODE EKSPOSITORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya sehingga harapan dan cita-cita pendidikan dapat tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. atau menghasilkan kembali sesuatu yang telah kita pelajari. Secara sederhana,

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R)

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Evi Khabibah Lestari, 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Muhamad Nurachim, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya yang terorganisir, berencana dan

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA STANDAR KOMPETENSI MERAWAT BATERAI

PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

SAMPUL LUAR (HARD COVER)

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional adalah menjamin mutu pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM PENDINGIN MENGGUNAKAN PORTABLE COOLER ENGINE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. selama ini proses pendidikan yang dilakukan hanya satu arah, dengan guru

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang langsung dikaitkan dengan praktek pembelajaran. Pembelajaran aktif (Active Learning) adalah aktifitas pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat diperlukan bagi kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan proses pembelajaran yang baik adalah mengenai hasil belajar

PENGARUH MODE LEARNING CYCLE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GAYA MAGNET

BAB I PENDAHULUAN. besar siswa sehingga, sebagian siswa menghindari pelajaran ini. Hal ini

2016 EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE CST STUDIO SUITE PADA MATA PELAJARAN PEREKAYASAAN SISTEM ANTENA DI SMK NEGERI 4 BANDUNG

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting bagi

IMPLIKASI PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA MTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Surakarta. Keperluan korespondensi, telp: ,

PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING

Deti Ahmatika Universitas Islam Nusantara, Jl. Soekarno Hatta No. 530, Bandung; Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Kongkret

BAB I PENDAHULUAN. Pada abad XXI dikenal sebagai abad globalisasi dan abad teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. penting. Penguasaan kosakata akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas keterampilan berbahasa

PENGARUH PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA DENGAN TINGKAT MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BATIK 1 SURAKARTA

Agus Muliadi Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Mataram

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan perilaku siswa meliputi tiga ranah yaitu kognitif,

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Romadhona, 2014

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan, karena pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

PENGARUH PENERAPAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran sains di sekolah dimaksudkan untuk menanamkan. keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengembangkan keterampilan sikap

PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG

I. PENDAHULUAN. pelajaran geografi di SMA merupakan indikasi bahwa selama ini proses

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas proses pembelajaran, dimana peserta didik kurang mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN TEKNIK KERANGKA TULISAN DAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen. Eksperimen ini dilakukan

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Kondisi pembelajaran saat ini tidak selamanya sesuai dengan apa yang diharapkan. Banyak siswa yang tidak dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Berbagai faktor penyebab diantaranya jenuh dalam belajar, malas, kurang motivasi, kurang menyenangkan, sulit konsentrasi, kurangnya pemahaman terhadap materi yang diajarkan oleh guru dan sulit mengembangkan ide. Hal-hal tersebut jika diabaikan akan mengakibatkan penurunan kualitas belajar dan prestasi belajar. Salah satu aspek yang dapat mendukung prestasi belajar adalah keterampilan belajar (learning skill). Menurut Harefa (2008:119), seseorang yang terampil belajar akan menjadi pembelajar bagi dirinya yang berbasis pada kesadaran bahwa: we created by the creator to be creature with creativity. Bila seseorang telah menjadi manusia pembelajar, maka akan dapat menciptakan lingkungan belajar. Upaya untuk mengembangkan keterampilan belajar pada hakikatnya kembali pada belajar bagaimana cara belajar (learn how to learn). Keterampilan belajar erat kaitannya dengan proses pembelajaran. Keberhasilan proses pembelajaran tidak dapat dilepaskan dari peran guru dalam mendidik siswanya. Bagaimana cara guru menyampaikan bahan

2 ajar dan menciptakan suasana belajar yang efektif bagi siswa, sehingga proses pembelajaran dapat berkualitas secara maksimal. Salah satu proses pembelajaran yang masih sering digunakan adalah dengan model pembelajaran klasikal yang berpusat pada guru dan cenderung membuat siswa menjadi pasif. Menurut Suyosubroto (2002:83) menyatakan bahwa dalam pengajaran klasikal guru beranggapan bahwa seluruh siswa satu kelas mempunyai kemampuan (ability), kesiapan dan kematangan (maturity), dan kecepatan belajar yang sama. Meskipun dengan model klasikal guru dapat dengan mudah menguasai kelas dan mudah dilaksanakan, tetapai suatu proses pembelajaran akan menjadi efektif dan bermakna apabila ada interaksi antara siswa dan sumber belajar dengan materi, kondisi ruangan, fasilitas, penciptaan suasana dan kegiatan belajar yang tidak monoton. Dalam proses belajar, siswa adalah pelaku aktif kegiatan belajar dengan membangun sendiri pengetahuan berdasarkan pengalaman-pengalaman yang dimilikinya. Model Pembelajaran Quantum Learning mengasumsikan bahwa jika siswa mampu menggunakan potensi nalar dan emosinya, maka akan mampu membuat loncatan prestasi yang tidak bisa terduga sebelumnya. Dengan metode belajar yang tepat, siswa dapat meraih prestasi belajar secara berlipat ganda. Quantum Learning merupakan metode yang berusaha mengubah proses belajar menjadi berbeda dibandingkan dengan metode belajar pada umumnya. Dasar berfikir dari Quantum Learning adalah belajar merupakan kegiatan seumur hidup yang dapat mempertajam pemahaman dan daya

3 ingat, membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan, bermanfaat dan membawa seseorang menjadi individu yang selalu menggunakan metode belajar aktif. Seorang pelajar yang aktif akan terbuka terhadap pengalaman dan pelajaran yang ditawarkan oleh kehidupan dan mampu melakukan eksplorasi, mencoba hal baru dan menggunakan cara baru untuk memperoleh pengetahuan. Beberapa teknik yang terdapat di dalamnya merupakan teknik untuk mengembangkan keterampilan belajar serta meningkatkan kemampuan dan keyakinan diri. Dalam rangka pengembangan keterampilan belajar siswa, metode Quantum Learning dipandang efektif untuk dikembangkan. Dalam praktiknya Quantum Learning bersandar pada asas utama yaitu bawalah dunia siswa ke dunia guru dan antarkan dunia guru ke dunia siswa. Dengan demikian, pembelajaran merupakan kegiatan full-contact yang melibatkan aspek kepribadian siswa (pikiran, perasaan dan bahasa tubuh), pengetahuan, sikap dan keyakinan. Berdasarkan penelitian pada disertasi doctoral Goenendal pada tahun 1991 (DePorter, B. 2004:19) menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran Quantum Learning dapat memberikan hasil 68% meningkatkan motivasi, 73% meningkatkan nilai belajar, 81% meningkatkan rasa percaya diri, 84% meningkatkan harga diri, 96% mempertahankan sikap positif dan 98% melanjutkan memanfaatkan keterampilan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang lulusannya dipersiapkan untuk memiliki kemampuan dan

4 keterampilan sesuai dengan standar kompetensi bidang keahliannya yang diharapkan di dunia kerja. Mengikuti perkembangan dan kebutuhan di dunia kerja, pemahaman mengenai interior sangat dibutuhkan. Di SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur, mata pelajaran dekorasi interior merupakan mata pelajaran baru yang dikembangkan agar meningkatkan pemahaman dan kemampuan siswa terhadap dekorasi interior. Mata pelajaran ini menuntut siswa untuk dapat mengembangkan keterampilan belajar dengan berfikir kreatif pada saat mengaplikasikan materi pelajaran yang telah disampaikan guru pada tugas gambar yang diberikan. Dari pandangan yang telah dikemukakan tersebut, maka permasalahan yang timbul adalah bagaimana upaya untuk meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan keterampilan belajar yang berkaitan dengan hasil belajar siswa. Berdasarkan penjelasan tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : Penerapan Model Pembelajaran Quantum Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Dekorasi Interior Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur 1.2 IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan pada penjelasan latar belakang permasalahan diatas, maka permasalahan-permasalahan yang muncul dapat didentifikasikan sebagai berikut :

5 1. Sebagian besar siswa cenderung bosan di kelas saat guru menerangkan pelajaran sehingga mengakibatkan kurangnya keberanian, keinginan siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar karena proses pembelajaran dalam kelas terpusat pada guru 2. Model pembelajaran yang digunakan dalam kelas kurang bervariasi dan kurang memperhatikan kemampuan setiap siswa atau dilakukan secara klasikal 3. Siswa kesulitan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan mengembangkan ide atau gagasan berdasar keterampilan dan kemampuan yang telah dimiliki dalam menerapkan materi pelajaran yang telah diperoleh pada gambar yang dikerjakan 4. Siswa memerlukan waktu tambahan untuk mengerjakan tugas serta mudah lupa terhadap materi yang telah diajarkan 1.3 PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH Pembatasan masalah pada penelitian ini dibatasi pada hal hal sebagai berikut: 1. Penelitian hanya dilakukan pada siswa kelas XI TGB 1 dan XI TGB 2 di SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur 2. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Quantum Learning untuk kelas eksperimen dan model pembelajaran klasikal (metode ceramah) untuk kelas kontrol

6 3. Penelitian dibatasi pada aspek psikomotor, aspek kognitif dan afektif sebagai penunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran dekorasi interior Adapun rumusan masalah dalam penelitian adalah bagaimana perbedaan peningkatan keterampilan belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Quantum Learning dengan model pembelajaran klasikal pada mata pelajaran interior Jurusan Teknik Bangunan SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur? 1.4 DEFINISI OPERASIOANAL Definisi operasional adalah definisi khusus yang didasarkan atas sifat-sifat yang didefinisikan, dapat diamati dan dilaksanakan oleh peneliti lain. Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menginterpretasikan penelitian ini maka akan dijabarkan definisi operasional sebagai berikut : 1. Quantum Learning Quantum Learning merupakan suatu model pembelajaran dengan dasar berfikir belajar merupakan kegiatan seumur hidup yang menggunakan metode kiat atau petunjuk dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat serta membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan, bermanfaat dan membawa seseorang menjadi individu yang selalu menggunakan metode belajar aktif.

7 2. Keterampilan Belajar Keterampilan belajar dapat diartikan sebagai suatu kesiapan yang membutuhkan kesadaran tinggi dari siswa di dalam proses belajar sehingga siswa dapat menetapkan langkah-langkah yang akan dilakukan atau dilalui sewaktu melakukan aktivitas belajar. Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan pengertian dari judul penelitian Penerapan Model pembelajaran Quantum Learning untuk Meningkatkan Keterampilan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Dekorasi Interior Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur adalah suatu proses pembelajaran dengan model pembelajaran yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat serta membuat belajar sebagai suatu proses yang meyenangkan, bermanfaat dan membawa seseorang menjadi individu yang selalu menggunakan metode belajar aktif untuk meningkatkan keterampilan siswa baik dalam proses dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran dekorasi interior.

8 1.5 STUDI TEMA/ JUDUL SEJENIS Tabel 1.1 Studi tema No Nama/nim Judul Hasil penelitian 1 Ulfa Azizah Efektivitas Metode 034387 Quantum Learning Teknologi Pendidikan FIP UPI Dengan Menggunakan 2 Fadila Rahma Ghoer 0601891 Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK Teknik Peta Pikiran Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Pengaruh Model Quantum Learning Terhadap Motivasi Berprestasi Siswa Pada Mata Pelajaran Gambar Di Sekolah Menengah Atas Plus Muthahhari Bandung Keterampilan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Dekorasi Interior Jurusan Teknik Metode yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah hasil belajar siswa yang belajar menggunakan metode Quantum Learning dengan menggunakan teknik peta pikiran lebih tinggi daripada siswa yang belajar menggunakan metode ceramah pada ranah kognitif aspek pengetahuan, pemahaman dan penerapan. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif Teknik pengambilan data yang digunakan adalah angket Hasil yang di dapat dari penelitian ini adalah: 1. Gambaran dari pengajaran dan fasilitas yang ada di SMA Plus Muthahhari Bandung untuk mendukung pelaksanaan Quantum Learning, sudah berjalan cukup baik (66,9%), dan juga persepsi siswa terhadap model Quantum Learning dikategorikan tinggi (87,56%) 2. Motivasi berprestasi siswa pada mata pelajaran gambar di SMA Plus Muthahhari Bandung dikategorikan tinggi (85,76%) 3. Hasil dari perhitungan, dapat disimpulkan bahwa Model Quantum Learning memberikan pengaruh sebesar 15,52% terhadap motivasi berprestasi siswa pada mata pelajaran gambar dan sisanya 84,48%

9 disebabkan oleh faktor yang tidak dibahas pada penelitian ini. 3 Reza Syaifurrizal maceda 043345 Administrasi Pendidikan FIP 4 Nenden nurmalasari 043345 Teknologi Pendidikan FIP 5 Puji auliyah 0608479 Pengaruh Pengelolaan Kelas Berbasis Quantum Learning Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di Sma Plus Muthahhari Bandung Efektivitas Penggunaan Metode Quantum Learning Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika : Studi Pada Siswa Kelas V Di SD Nur-Alrahman: Efektivitas Model Keterampilan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Dekorasi Interior Jurusan Teknik Penggunaan Pembelajaran Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan studi kepustakaan dan studi dokumentasi. Teknik pengumpulan data dengan angket Variabel X (Pengelolaan Kelas Berbasis Quantum Learning) dan Variabel Y (Prestasi Belajar Siswa) memiliki hubungan yang kuat, dan prestasi belajar siswa sebesar 77,91% maka dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas berbasis quantum learning memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar siswa di SMA Plus Muthahhari Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain Pre test Postest Control Group Desain. Kesimpulan : 1. Penggunaan Metode Quantum Learning efektif untuk Meningkatkan Hasil Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK aspek pengetahuan 2. Penggunaan Quantum Learning efektif untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK aspek pemahaman 3. Penggunaan Quantum Learning efektif untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK aspek aplikasi. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain nonekuivalen control grup

10 Pendidikan Komputer FPMIPA Ilmu 6 Siti Saniyyah sholihat 056834 Pendidikan Geografi FPIPS 7 Gracy Okrani Maya Sumarni Purba 031301041 Quantum Learning Tipe Kinesthetic Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Algoritma Dan Pemrograman (Studi Kuasi Eksperimen : Kelas X SMK TI Garuda Nusantara Cimahi Pengaruh Penggunaan Metode Quantum Learning (Mind Mapping) Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Geografi (Perbandingan Antara Teknik Peta Pikiran Dan Teknik Pencatatan Rangkuman Di SMA Negeri 5 Cimahi Gambaran Penerapan Quantum Learning Pada Mahasiswa Psikologi Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa pretest, posttest, praktikum, dan lembar observasi berdasarkan hasil belajar psikomotor diperoleh data bahwa 51,52% siswa pada kelas eksperimen mampu menyelesaikan tes praktek dengan sangat tepat dan 48,48% siswa masuk dalam kategori tepat, sedangkan pada kelas kontrol sebesar 21,21% siswa masuk kategori tidak tepat, 72,73% siswa masuk kategori agak tepat, dan 6,06% masuk dalam kategori tepat. Kesimpulannya adalah hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Quantum Learning tipe Kinesthetic lebih baik daripada siswa yang mengunakan model pembelajaran konvensional. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen Teknik pengumpulan data melalui tes hasil belajar dan observasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sebelum dan sesudah mendapatkan metode Quantum Learning dengan teknik peta pikiran. Dengan hasil belajar siswa kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Metode Quantum Learning dengan teknik peta pikiran terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, teknik pembelajaran tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran bagi guru bidang studi geografi maupun guru lainnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Keterampilan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Dekorasi Interior Jurusan Teknik

11 Psikologi Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Hasil analisa data diperoleh bahwa penerapan Quantum Learning pada subjek penelitian ini berada di atas rata-rata penerapan Quantum Learning. Selain itu, hasil analisa data menunjukan bahwa subjek penelitian yang termasuk ke dalam kategori penerapan yang rendah sebanyak 10 orang (4,9%), subjek yang termasuk ke dalam kategori sedang sebanyak 163 orang (80,3%), dan subjek yang termasuk kedalam kategori tinggi sebanyak 30 orang (14,8%). Secara umum, subjek penelitian memiliki penerapan quantum learning pada tingkat sedang. Keterampilan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Dekorasi Interior Jurusan Teknik

12 1.6 TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : Mengetahui perbedaan peningkatan keterampilan belajar siswa pada mata pelajaran dekorasi interior antara penggunaan model pembelajaran Quantum Learning dengan model pembelajaran klasikal pada mata pelajaran interior Jurusan Teknik Bangunan SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur? 1.7 MANFAAT PENELITIAN Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Mengetahui peningkatan keterampilan belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran Quantum Learning 2. Memberikan informasi kepada pengajar dan lembaga sekolah mengenai penggunaan model pembelajaran Quantum Learning yang dapat digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran sehingga tujuan sekolah dapat tercapai 3. Memberikan masukan kepada Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur UPI dan dapat dijadikan referensi bagi mahasiwa dalam menyusun penelitian. 1.8 SISTEMATIKA PENULISAN BAB I Pendahuluan, pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, identifikasi masalah, perumusan dan pembatasan masalah, studi tema/judul

13 sejenis, definisi operasional, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan BAB II Tinjauan Literatur dan Hipotesis, pada bab ini menguraikan tentang model pembelajaran, model pembelajaran Quantum Learning, konsep keterampilan belajar, anggapan dasar dan rumusan hipotesis penelitian. BAB III Metodologi Penelitian, pada bab ini menguraikan tentang metode penelitian, desain penelitian, variabel dan paradigma penelitian, data dan sumber data, populasi dan sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini menguraikan tentang deskripsi data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian BAB V Kesimpulan dan Saran, pada bab ini menguraikan tentang kesimpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian