ANALISIS KINERJA DOSEN STMIK IBBI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROUGH SET

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI ROUGH SET UNTUK MEMPREDIKSI PRESTASI CALON ANGGOTA KELOMPOK PROGRAMMING (STUDI KASUS : STMIK PELITA NUSANTARA)

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PENJUALAN AIR MINUM ISI ULANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROUGH SET (Studi Kasus: Rihata Water)

PENERAPAN TEKNIK DATA MINING UNTUK MENGELOMPOKKAN

Implementasi Metode Rough Set Untuk Menentukan Kelayakan Bantuan Dana Hibah Fasilitas Rumah Ibadah

ANALISA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN DISTRIBUSI PENJUALAN BAHAN POKOK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROUGH SET PADA CV SAMA SENANG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

DATA MINING ANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI

PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER

DATA MINING ROUGH SET DALAM MENENTUKAN PILIHAN ALAT KONTRASEPSI PADA WANITA ( STUDI KASUS DI BKKBN KOTA PADANG )

Penerapan Data Mining dalam Memprediksi Pembelian cat

METODE ROUGH SET UNTUK MEMILIH TIPE RUMAH IDAMAN SESUAI SELERA KONSUMEN PADA PT. RIZKI PRATIWI MULYA. Yanti Yusman 1 ABSTRACT

BAB II LANDASAN TEORI

Timor Setiyaningsih, Nur Syamsiah Teknik Informatika Universitas Darma Persada. Abstrak

PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENGOLAH DATA IMPOR EKSPOR IKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal KomTekInfo Fakultas Ilmu Komputer, Volume 1, No. 1, Juni 2014 ISSN :

PENERAPAN METODE ELECTRE UNTUK MENENTUKAN LOKASI BISNIS TERBAIK

BAB I PENDAHULUAN. jurusan ditentukan berdasarkan standar kriteria tiap jurusan.

APLIKASI DATA MINING ANALISIS DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus di Apotek Setya Sehat Semarang)

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

Sasaran. Alasan Penggunaan Model. Pemodelan. Pemodelan. Alasan Penggunaan Model 9/28/2011 PEMODELAN: MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEKNIK DATA MINING DAN DECISION SUPPORT SYSTEM UNTUK KEUNGGULAN BERSAING (Study Kasus Perusahaan TV Kabel )

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENERAPAN METODE C4.5 DALAM MENENTUKAN STATUS DIET

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang akan diteliti. Pemanfaatan algoritma apriori sudah cukup banyak digunakan, antara lain

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Liza Efriyanti* Keywords: Artificial Intelligent Rough Sets, Decision Making System, DSS, Rosetta

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE DESCISION TREE C4.5 Pada SMAK YOS SUDARSO BATU

PENDAHULUAN. Latar Belakang

Prediksi Peluang Kelulusan Mahasiswa PTIK dalam Uji Kompetensi Microsoft Office 2010 menggunakan Teori Rough Set

BAB 3 METODE PENELITIAN

Penerapan Algoritma C4.5 Untuk Menentukan Kesesuaian Lensa Kontak dengan Mata Pasien

ANALISIS PENERAPAN TEKNIK DATAMINING DALAM PENGIMPLEMENTASIAN DAN PENGEMBANGAN MODEL ACTIVE LEARNING DENGAN METODE KELOMPOK

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN ALGORITMA C5.0 DALAM PENGKLASIFIKASIAN DATA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING (FMADM) DENGAN METODE SAW

PENGKLASIFIKASIAN MINAT BELAJAR MAHASISWA DENGAN MODEL DATA MINING MENGGUNANAKAN METODE CLUSTERING

Penerapan Association Rule Apriori dalam Aplikasi Business Analytic terhadap Data Kelulusan di UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

SISTEM REKOMENDASI PEMESANAN SPAREPART DENGAN ALGORITMA FP-GROWTH (STUDI KASUS PT. ROSALIA SURAKARTA)

MODEL DATA MINING DALAM PENGKLASIFIKASIAN KETERTARIKAN BELAJAR MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING

PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN TINGKAT KEUNTUNGAN PADA E- COMMERCE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS DAN APRIORI

ALGORITMA BAYESIAN CLASSIFICATION UNTUK MEMPREDIKSI HEREGRISTRASI MAHASISWA BARU DI STMIK WIDYA PRATAMA

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI ASSOCIATION RULE UNTUK ANALISA NILAI MAHASISWA DI UNIVERSITAS GUNADARMA

Program Studi Sistem Informasi, STMIK Triguna Dharma

PENERAPAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN DI MINIMARKET SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

PEMILIHAN PEGAWAI BERPRESTASI BERDASAR EVALUASI KINERJA PEGAWAI DENGAN METODE SAW

PEMBENTUKAN DECISION TREE DATA LAMA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NBTREE DAN C4.5

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN BARU

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Knowledge Discovery in Databases (KDD)

Jurnal Sistem Informasi (Journal of Information Systems). 2/13 (2017), DOI:

RANCANG BANGUN APLIKASI DATA MINING ANALISIS TINGKAT KELULUSAN MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-GROWTH (Studi Kasus Di Politeknik Negeri Malang)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

ALGORITMA NEAREST NEIGHBOR UNTUK MENENTUKAN AREA PEMASARAN PRODUK BATIK DI KOTA PEKALONGAN

ANALISIS KOMPARASI SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DAN WEIGHTED PRODUCT DALAM PENENTUAN PENERIMA BEASISWA

KAJIAN PENERAPAN ALGORITMA C4.5, NAIVE BAYES, DAN NEURAL NETWORK DALAM PEMILIHAN DOSEN TELADAN: STUDI KASUS UNIVERSITAS INDRAPRASTA

IMPLEMENTASI DATA MINING DALAM PENERIMAAN KARYAWAN BARU DENGAN METODE DECISION TREE DI BENDESA HOTEL

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

APLIKASI MONITORING KETERSEDIAAN STOK BARANG MINIMARKET DENGAN METODE MARKET BASKET ANALYSIS (MBA)

Educational Data Mining untuk Mengetahui Pola Minat Kerja Mahasiswa

SISTEM PENILAIAN DOSEN TELADAN MENGGUNAKAN METODE SAW ( SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) DI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BANTUAN BAGI MASYARAKAT MISKIN DI DESA DOKO KECAMATAN NGASEM KEDIRI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

PREDIKSI HERREGISTRASI CALON MAHASISWA BARU MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MEMPREDIKSI PERSEDIAAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN SMA DWI TUNGGAL TANJUNG MORAWA

PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS PADA SISWA BARU SEKOLAHMENENGAH KEJURUAN UNTUK CLUSTERING JURUSAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Indeks Prestasi Kumulatif dan Lama Studi. menggunakan dokumen/format resmi hasil penilaian studi mahasiswa yang sudah

PENINGKATAN PERFORMA ALGORITMA APRIORI UNTUK ATURAN ASOSIASI DATA MINING

Abidah Elcholiqi, Beta Noranita, Indra Waspada

IDENTIFIKASI MAHASISWA YANG MEMPUNYAI KECENDERUNGAN LULUS TIDAK TEPAT WAKTU PADA PROGRAM STUDI MMT-ITS DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.

IMPLEMENTASI SPK UNTUK SELEKSI CALON GURU DI SMK BINA MARTA

Akurasi Data Mining Untuk Menghasilkan Pola Kelulusan Mahasiswa

Klasifikasi Data Karyawan Untuk Menentukan Jadwal Kerja Menggunakan Metode Decision Tree

PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENGANALISA JUMLAH PELANGGAN AKTIF DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5

ISSN : STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015

IMPLEMENTASI ALGORITMA C4.5 UNTUK KLASIFIKASI BIDANG KERJA ALUMNI DI STMIK LPKIA BANDUNG

SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN KREDIT RUMAH DENGAN METODE FUZZY SAW MADM

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF UNTUK PENANGANAN SANKSI AKADEMIK

IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY SEBAGAI PENGGALIAN INFORMASI KETERLAMBATAN KELULUSAN TUGAS AKHIR MAHASISWA DENGAN METODE DECISION TREE

IMPLEMENTASI ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOUR UNTUK PREDIKSI WAKTU KELULUSAN MAHASISWA

APLIKASI ALGORITMA CLASSIFY-BY-SEQUENCE UNTUK PENILAIAN KREDIT PADA BANK Y. Mohammad Iqbal 1. Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. yang tepat. Sistem data mining mampu memberikan informasi yang tepat dan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI SMK KRISTEN TOMOHON MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

PENERAPAN DATA MINING UNTUK RENCANA SUKSESI SUMBER DAYA MANUSIA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOUR DI PT POS INDONESIA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA PROGRAM KELUARGA HARAPAN MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES

ANALISA KINERJA ALGORITMA C.45 DALAM MEMPREDIKSI PENCAPAIAN PROFIT

PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK PENENTUAN BEASISWA TEPAT SASARAN MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE DI SMK TARUNA BAKTI KERTOSONO

1.2 Rumusan Masalah 1.3 Batasan Masalah 1.4 Tujuan Penelitian

KOMBINASI METODE AHP DAN TOPSIS PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PENERAPAN METODE PROMETHEE DALAM EVALUASI KUALITAS LAYANAN UNIT KERJA

PERBANDINGAN METODE ROUGH SET DAN NEURAL NETWORK UNTUK PREDIKSI STOK OBAT DI APOTEK

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT) PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH KOS UNTUK KARYAWAN

Konsep Data Mining. Pendahuluan. Bertalya. Universitas Gunadarma 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisa Kelayakan Proyek e-government Untuk Pengambilan Keputusan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process Studi Kasus pada Dinas Kominfo Medan

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 12, No. 1, Februari ISSN

Implementasi data mining menggunakan metode apriori (studi kasus transaksi penjualan barang)

IMPLEMENTASI METODE TOPSIS DALAM PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KARYAWAN BERPRESTASI

PERBANDINGAN 3 METODE DALAM DATA MINING UNTUK PREDIKSI PENERIMA BEASISWA BERDASARKAN PRESTASI DI SMA NEGERI 6 SURAKARTA

Transkripsi:

ANALISIS KINERJA OSEN STMIK IBBI ENGAN MENGGUNAKAN METOE ROUGH SET edy Hartama 1), Hartono 2) 1), 2) Program Studi S-3 Ilmu Komputer, Universitas Sumatera Utara Medan, Indonesia Jalan Alumni No 9 Kampus USU Padang Bulan, Kota Medan 20155 Email : dedyhartama@amiktunasbangsa.ac.id 1), hartonoibbi@gmail.com 2) Abstrak osen merupakan sumber daya yang penting di dalam mendukung proses belajar mengajar. Kualitas dosen perlu mendapat perhatian karena menentukan kualitas proses belajar mengajar. ata mining telah berkembang pesat dan menambah nilai suatu informasi yang tersimpan dalam database. Salah satu algoritma data mining yang cukup sederhana adalah Rough Set. Pengukuran kinerja dosen dapat dilakukan dengan menggunakan metode rough set. Aspek atau atribut yang dinilai dengan menggunakan metode rough set terdiri-dari: proses belajar mengajar, bimbingan dan konsultasi, penelitian dan pengabdian masyarakat, dan tugas lain di luar tugas utama. Penelitian mengenai kinerja dosen ini dilakukan pada STMIK IBBI. Metode rough set dapat digunakan untuk menghasilkan keluaran berupa prestasi dosen. Tujuan dari penerapan metode rough set ini adalah untuk membantu pihak manajemen di dalam mengetahui kemungkinan prestasi dosen berdasarkan data-data dosen yang telah tersimpan selama ini. Manfaat yang diperoleh adalah dapat ditentukan secara dini kemungkinan prestasi calon dosen berdasarkan knowledge yang diperoleh melalui metode rough set. Kata Kunci : Kinerja, ata Mining, Rough Set 1. Pendahuluan ata mining merupakan bidang yang berkembang pesat seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang melibatkan pemakaian database berskala besar maupun kecil. Informasi yang tersimpan dalam database menjadi tidak berguna seiring berjalannya waktu. Banyak algoritma mengimplementasikan data mining. Salah satu algoritma yang cukup sederhana dan cukup mudah untuk diimplementasikan adalah algoritma Rough Set. Algoritma Rough Set dapat digunakan untuk menganalisis kinerja dosen. osen merupakan sumber daya yang penting di dalam mendukung proses belajar mengajar. Kualitas dosen sangat menentukan kualitas proses belajar mengajar. Penelitian mengenai kinerja dosen ini dilakukan pada STMIK IBBI. Aspek atau atribut yang dinilai dengan menggunakan metode rough set terdiri-dari: proses belajar mengajar, bimbingan dan konsultasi, penelitian dan pengabdian masyarakat, dan tugas lain di luar tugas utama. Melalui metode rough set dapat digunakan untuk menghasilkan keluaran berupa prestasi dosen. Tujuan dari penerapan metode rough set ini adalah untuk membantu pihak manajemen di dalam mengetahui kemungkinan prestasi dosen berdasarkan data-data dosen yang telah tersimpan selama ini. Manfaat yang diperoleh adalah dapat ditentukan secara dini kemungkinan prestasi calon dosen berdasarkan knowledge yang diperoleh melalui metode rough set. Metodologi Penelitian Prosedur penelitian menggunakan tahapan-tahapan Knowledge iscovery in atabase (K). Tahapannya diantaranya adalah: Selection (Menyeleksi data yang relevan), Prepocessing (menghilangkan noise dan inkosistensi data; menggabungkan data yang bersumber dari banyak sumber), Transformation (Mentransformasi data ke dalam bentuk yang sesuai untuk proses data mining), ata Mining (Memilih algoritma data mining yang sesuai dengan pattern data; Ekstraksi pola dari data), Interpretation/Evaluation (menginterpretasi pola menjadi pengetahuan dengan menghilangkan pola yang redundant dan tidak relevan) [1] Proses K yang ada dapat dilihat pada Gambar 1. ata mining dapat meningkatkan nilai tambah suatu database. Kita dapat menggali informasi yang tersimpan dalam database yang terakumulasi dalam jangka waktu lama untuk mendapatkan informasi tambahan. 2.9-49

2. Pembahasan ata Mining ata mining adalah proses untuk menemukan pengetahuan, pola, dan informasi yang menarik dari sekumpulan data berukuran besar melalui proses deskriptif, pemahaman dan prediksi dengan menggunakan suatu model atau algoritma (Zaki dan Meira, 2014). ata mining adalah pross yang menggunakan teknik statistik, matematika, kecerdasan buatan, dan machine learning untuk mengekstraksi dan mengidentifikasi informasi yang bermanfaat dan pengetahuan yang terkait dari berbagai database besar [5] Gambar 1. Proses di dalam K [1] Adapun kerangka pikiran yang digunakan di dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2. Tujuan Peneletian Analisis Kinerja osen STMIK IBBI ata mining merupakan salah satu tahapan penting di dalam proses Knowledge iscover in atabase (K). Terminologi dari K dan data mining adalah berbeda. K adalah keseluruhan proses di dalam menemukan pengetahuan yang berguna dari suatu kumpulan data sedangkan data mining adalah salah satu tahapan pada K dan fokus pada upaya untuk menemukan pengetahuan yang berguna dengan menggunakan algoritma[4]. Studi Literatur Pengumpulan ata Rough Set ata Mentah ata Training Rough Set Pembentukan Equivalence Class Pembentukan iscerniniblity Matrix Modulo Pembentukan Reduct Generate Rule / Knowledge Gambar 2. Kerangka Pikiran Penelitian Rough Set dibangun oleh Zdzislaw Pawlak diawal tahun 1980-an. Filosofi dari metode ini adalah bahwa informasi (knowledge, data) bisa diasosiasikan dengan objek. alam Rough Set, sebuah set data direpresentasikan sebagai sebuah tabel, dimana baris dalam tabel merepresentasikan objek dan kolom-kolom merepresentasikan atribut dari objek-objek tersebut [2] Adapun tahapan di dalam penggunaan algoritma Rough Set ini sebagai berikut: 1. ata Selection (Pemilihan data yang akan digunakan) 2. Pembentukan ecision System yang berisikan atribut kondisi dan atribut keputusan. 3. Pembentukan Equivalence Class, yaitu dengan menghilangkan data yang berulang. 4. Pembentukan iscernibility Matrix Modulo, yaitu matriks yang berisikan perbandingan antar data yang berbeda atribut kondisi dan atribut keputusan. 5. Menghasilkan reduct dengan menggunakan aljabar boolean. 6. Menghasilkan rule (pengetahuan). ata Selection ata yang digunakan adalah merupakan data dosen yang ada pada lingkungan STMIK IBBI, pada program studi Sistem Informasi dan Teknik Informatika untuk T.A. 2012/2013 sampai dengan 2015/2015 beserta dengan atribut: proses belajar mengajar, bimbingan dan 2.9-50

konsultasi, penelitian dan pengabdian masyarakat, dan tugas lain di luar tugas utama. alam rangka menilai dan menganalisis kinerja dosen didasarkan pada sejumlah komponen penilaian seperti : 1. Proses belajar mengajar (Maks. 50%) 2. Bimbingan dan konsultasi (Maks. 20%) 3. Penelitian dan pengabdian pada masyarakat (Maks. 20%) 4. Tugas lain di luar tugas utama (Maks. ) Komponen penilaian yang ada ada proses belajar mengajar dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Komponen Penilaian Proses Belajar Mengajar Kriteria Yang inilai Bobot a. Memenuhi jumlah tatap muka sesuai dengan yang dijadwalkan, termasuk hadir dan selesai tepat waktu b. Membuat Soal Ujian, Jawaban dan mengkoreksi tepat waktu c. Mengawas ujian seusai dengan penjadwalan dan tugas utama d. Menguji magang kerja dan skripsi sesuai dengan penjadwalan e. Hasil feed back / penilaian dari mahasiswa tentang proses belajar mengajar 20% Komponen penilaian yang ada ada bimbingan dan konsultasi dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Komponen Penilaian Bimbingan dan Konsultasi Kriteria Yang inilai Bo bot a. Memberikan bimbingan magang kerja / KP / Skripsi 10 b. Menjadi penasehat akademik (dosen wali) % 10 % Komponen penilaian yang ada penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Komponen Penilaian Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Kriteria Yang inilai Bobot a. Membuat karya ilmiah : penelitian, makalah, buku, diktat, artikel di jurnal / majalah / koran, dsb b. Melakukan pengabdian masyarakat : bakti sosial, memberikan penyuluhan / pelatihan, termasuk membina mahasiswa Tabel 4. Komponen Penilaian Tugas Lain di luar Tugas Utama Kriteria Yang inilai a. Bertugas sebagai panitia b. Menghadiri kegiatan yang diselenggarakan perguruan tinggi : seminar, pelatihan, simposium, rapat kerja, upacara, dsb Bobot ata Transformation Total hasil penilaian kemudian dijadikan dalam bentuk kategori dengan ketentuan : <50 dikatakan Kurang = 1 51 70 dikategorikan Cukup = 2 71 80 dikategorikan Baik = 3 81 100 dikategorikan Sangat Baik = 4 Pembentukan ecision Systems Adapun ecision System dari analisis kinerja dosen ini adalah terdiri dari: 1. Atribut Kondisi: proses belajar mengajar, bimbingan dan konsultasi, penelitian dan pengabdian masyarakat, dan tugas lain di luar tugas utama. 2. Atribut Keputusan: Prestasi dari osen Adapun ecision System yang ada dapat dilihat pada Tabel 5, dengan contoh data yang akan digunakan adalah sebanyak 10 (sepuluh) data. Tabel 5. ecision Systems Nama Nilai Nilai Nilai Nilai Jumlah Keputusan osen PBM BK PPM TL Nilai Andy 45 15 16 10 86 Sangat Baik Budi 39 10 15 8 75 Baik Anton 38 9 10 7 67 Cukup Sakti 40 15 15 10 78 Sangat baik Maya 40 10 15 7 72 Baik Susi 38 20 5 10 70 Baik Amelia 35 15 5 10 65 Cukup Yuni 42 8 20 5 70 Baik Michael 43 7 10 10 72 Baik Jimmy 35 12 15 10 75 Baik Pembentukan Equivalence Class Sebelum kita melakukan pembentuan equivalenc class, maka langkah pertama adalah melakukan transformasi kembali kepada atribut A (proses belajar mengajar), atribut B (Bimbingan dan konsultasi), Atribut C (Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat), dan Atribut (Tugas Lain di luar tugas utama). Untuk atribut A dikelompokkan menjadi 4 kelompok, 0 35 = 1 36 40 = 2 41 45 = 3 46 50 = 4 Untuk atribut B dikelompokkan menjadi 4 kelompok, 0 8 = 1 9 12 = 2 13 16 = 3 17 20 = 4 Untuk atribut C dikelompokkan menjadi 4 kelompok, 2.9-51

0 5 = 1 6 10 = 2 11 15 = 3 16 20 = 4 Untuk atribut dikelompokkan menjadi 4 kelompok, 0 2 = 1 3 5 = 2 6 8 = 3 9 10 = 4 Sehingga hasil pembentukan decision system dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Pembentukan ecision System setelah Transformasi ke-2 Nama Nilai Nilai Nilai Nilai Jumlah Keputusan osen PBM BK PPM TL Nilai Andy 3 3 4 4 4 4 Budi 2 2 3 3 3 3 Anton 2 2 2 3 2 2 Sakti 2 3 3 4 4 4 Maya 2 2 3 3 3 3 Susi 2 4 1 4 3 3 Amelia 2 3 1 4 2 2 Yuni 3 1 4 2 3 3 Michael 3 1 2 4 3 3 Jimmy 1 2 3 4 3 3 Pembentukan Equivalence Class dilakukan dengan cara menghilangkan data yang memiliki kesamaan, maka pada Equivalence Class data tersebut menjadi tinggal 1 (satu) Record. Adapun hasil dari pembentukan Equivalence Class dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Equivalence Class A B C K 1 3 3 4 4 4 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 4 2 3 3 4 4 5 2 4 1 4 3 6 2 3 1 4 2 7 3 1 4 2 3 8 3 1 2 4 3 9 1 2 3 4 3 Keterangan: Atribut A (proses belajar mengajar), atribut B (Bimbingan dan konsultasi), Atribut C (Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat), dan Atribut (Tugas Lain di luar tugas utama). Pembentukan iscernibility Matrix Modulo iscernibility Matrix Modulo adalah suatu matriks yang berisikan perbandingan antar data yang berbeda atribut kondisi dan atribut keputusan. ata dengan atribut kondisi yang berbeda, tetapi atribut keputusannya sama tetap dianggap sama. Adapun iscernibility Matrix Modulo dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. iscernibility Matrix Modulo 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 AB C AC B BC C B BC C BC BC B BC BC C AB BC BC B AC BC C B B AC BC AB AC Menghasilkan Reducts dengan Menggunakan Aljabar Boolean Adapun beberapa teorema boolean yang dipakai di dalam algoritma Rough Set ini dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Prinsip asar Aljabar Boolean 1. HK. KOMUTATIF A + B = B + A A. B = B. A 2. HK. ASSOSIATIF (A+B)+C = A+(B+C) (A.B). C = A. (B.C) 3. HK. ISTRIBUTIF A. (B+C) = A.B + A.C A + (B.C) = (A+B). (A+C) 4. HK. NEGASI ( A ) = A (A ) = A 5. HK. ABRSORPSI A+ A.B = A A.(A+B) = A 6. HK. IENTITAS A + A = A A. A = A 7. 0 + A = A ----- 1. A = A 1 + A = 1 ----- 0. A = 0 8. A + A = 1 A. A =0 9. A + A. B = A + B A. (A + B)= A. B 10. E MORGAN S ( A+ B ) = A. B ( A. B ) = A + B Adapun reduct yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Reduct yang ihasilkan Class CNF of Boolean Function Prime Implicant 1 (A+B+C+) * (A+B+C+) * AB + BC + (A+B+C) * (A+C) * (B+) * C (B+C) * (A+B+C) 2 (A+B+C+) * C * (B+) * C * (B+) = 3 (B+C+) (A+B+C+) * C * (B+C+) * (B+C+) * (A+B+C+) * (A+B+) * (A+C+) 4 (B+) * (B+C+) * (B+C) * C * (A+B+C+) * (A+B+C) * (A+B+C) 5 (A+B+C) * (B+C+) * (B+C) * B 6 (A+C) * (B+C+) * C * B * (A+B+C+) * (A+B+C) * (A+B+C) CB + C BC + C + AC BC + C B BC Reducts {A,B}, {C,} {C,} {C,}, {A,C} {C,} B {B,C} 2.9-52

7 (B+) * (A+B+C+) * (A+B+C+) * (A+B+C+) 8 (B+C) * (A+B+) * (A+B+C) * (A+B+C) 9 (A+B+C) * (A+C+) * (A+B+C) * (A+B+C) B + {B}, {} B + C + {B}, AC {C,}, {A,C,} A+ C + B {A}, {C}, {B,} Menghasilkan Rule Adapun rule yang dihasilkan berdasarkan Reduct terdiri dari kombinasi atribut sebagai berikut. 1. {A} = Proses Belajar Mengajar (PBM) 2. {B} = Bimbingan dan Konsultasi (BK) 3. {C} = Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (PPM) 4. {} = Tugas lain di luar tugas utama (TL) 5. {A,B} = PBM dan BK 6. {A,C} = PBM dan PPM 7. {B,C} = BK dan PPM 8. {B,} = BK dan TL 9. {C,} = PPM dan TL Sehingga rule yang dihasilkan adalah berdasarkan pada equivalence class dengan membandingkannya dengan kombinasi atribut yang ada, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut. A. {A} = {Proses Belajar Mengajar} 1. Jika Proses Belajar Mengajar bernilai = 1 maka keputusan adalah bernilai = 1 2. Jika Proses Belajar Mengajar bernilai = 2 maka keputusan adalah bernilai = 2, 3, atau 4 3. Jika Proses Belajar Mengajar bernilai = 3 maka keputusan adalah bernilai = 3 atau 4 B. {B} = {Bimbingan dan Konsultasi) 1. Jika Bimbingan dan Konsultasi = 1 maka keputusan adalah bernilai = 3 2. Jika Bimbingan dan Konsultasi = 2 maka keputusan adalah bernilai = 2 atau 3 3. Jika Bimbingan dan Konsultasi = 3 maka keputusan adalah bernilai = 2 atau 4 4. Jika Bimbingan dan Konsultasi = 4 maka keputusan adalah bernilai = 3 Keputusan pada rule sebelumnya adalah mewakili kemungkinan prestasi dosen. Pembentukan rule untuk kombinasi atribut yang lain adalah sama. Penerapan data mining semakin berkembang pada saat ini. Salah satu konsep data mining yang cukup sederhana adalah algoritma rough set. Algoritma rough set yang memiliki atribut kondisi: Proses belajar mengajar, bimbingan dan konsultasi, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dan tugas lain di luar tugas utama dapat digunakan untuk analisis kinerja dosen sehingga dapat membantu pihak STMIK IBBI di dalam penentuan kinerja dosen. 3. Kesimpulan Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh peneliti dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Algoritma Rough Set yang merupakan metode data mining yang paling sederhana dapat digunakan di dalam analisis kinerja dosen. 2. Atribut: Proses Belajar Mengajar (PBM), Bimbingan dan Konsultasi (BK), Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPM), dan Tugas Lain di luar tugas utama (TL) dapat digunakan di dalam proses analisis kinerja dosen. aftar Pustaka [1]. Fayyad, U., Piatetsky, Shapiro, dan Smyth P. 1996. From ata Mining to Knowledge iscovery in atabase. AI Magazine17(3): 37-54 [2]. Listiana, Nila, Wieik Anggraeni, dan Ahmad Muhlason, 2011, Implementasi Algoritma Rough Set untuk eteksi dan Penanganan ini Penyakit Sapi, ITS, Surabaya [3]. Silwattanusarn, Tipawan dan Tuamsuk, Kulthida. 2012. ata Mining and Its Application for Knowledge Management: A Literature Review From 2007 to 2012. International Journal of ata Mining and Knowledge Management Process (IJKP)2(5): 13-24 [4]. Turban, Efraim dan Aronson Jay E. 2005. ecision Support Systems and Intelligent Systems. Prentice Hall [5]. Zaki, Mohammed J., Meira Jr, Wagner. 2014. ata Mining and Analysis. Cambridge University Press: Cambridge Biodata Penulis edy Hartama, memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T), Jurusan Teknik Informatika STTH Harapan Medan, lulus tahun 2003. Memperoleh gelar Magister Komputer (M.Kom) Program Pasca Sarjana Magister Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara (USU) Medan lulus tahun 2011. Saat ini menjadi osen Tetap di STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar dan tengah menyelesaikan Studi di Program S-3 Ilmu Komputer USU Medan Hartono, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK IBBI Medan, lulus tahun 2008. Memperoleh gelar Magister Komputer (M.Kom) Program Pasca Sarjana Magister Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia "YPTK" Padang lulus tahun 2010. Saat ini menjadi osen Tetap di STMIK IBBI Medan dan tengah menyelesaikan Studi di Program S-3 Ilmu Komputer USU Medan 2.9-53

2.9-54