Jurnal KomTekInfo Fakultas Ilmu Komputer, Volume 1, No. 1, Juni 2014 ISSN :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurnal KomTekInfo Fakultas Ilmu Komputer, Volume 1, No. 1, Juni 2014 ISSN :"

Transkripsi

1 PENERAPAN TEKNIK ARTIFICIAL INTELLIGENT ROUGH SET UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PADA PROSES PEMERIKSAAN KONDISI PENJUALAN BARANG PADA TOKO SILUNGKANG ART CENTRE PADANG Ilmawati, S.Kom, M.Kom, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia YPTK Padang ilmawati541@yahoo.com Abstrak Penelitian dilakukan di Toko Silungkang Art Centre Padang dengan menitik beratkan kepada pengolahan data stock barang dengan menggunakan Teknik Artificial Intelligent Rough Set yang bertujuan untuk mendukung pihak manajemen dalam mengambil keputusan. Data dikumpulkan melalui observasi dan interview yang dilaksanakan di Toko Silungkang Art Centre Padang. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dan dipelajari serta dirumuskan sehingga menghasilkan perancangan sistem pengambilan keputusan yang diharapkan dapat dipakai oleh pihak manajemen dalam membantu proses pengambilan keputusan. Sistem pengambilan keputusan tersebut dibantu dengan teknik Artificial Intelligent Rough Set. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa teknik Artificial Intelligent Rough Set merupakan suatu teknik yang dapat diandalkan untuk mengambil keputusan karena dapat menganalisis data dalam skala besar serta dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat waktu. Kata Kunci : artificial intelligent, stok, keputusan 1. PENDAHULUAN Seiring dengan kemajuan komunikasi dan informasi yang semakin meningkat, banyak orang yang mengumpulkan informasi sebanyak mungkin melalui berbagai media yang dimilikinya. Tetapi tidak semua orang mampu mengelola informasi tersebut dengan baik agar dapat dimanfaatkan pada waktu yang tepat secara efisien dan efektif. Karena memiliki banyak informasi saja tidak cukup apabila tidak bisa mengelolanya menjadi alternatif terbaik untuk pengambilan keputusan. Perkembangan teknologi informasi memungkinkan pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat dan cermat. Dewasa ini pengguna komputer telah berkembang baik berupa pengelolahan data atau penyajian informasi bagi pihak manajemen yang mampu menyediakan beberapa pilihan untuk pendukung pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pihak manajemen. Perkembangan teknologi informasi barawal dari Pengolahan Data Elektronik (PDE) ke Sistem Informasi Manajemen (SIM) dan berlanjut ke Sistem Pendukung Keputusan (SPK), di mana PDE dititik beratkan pada data, penyimpanan, pengolahan dan aliran dalam informasi serta upaya peningkatan efisiensi pemrosesan. SIM difokuskan pada penyajian informasi bagi para manajer menengah, sedangkan SPK berfokus pada pengambilan keputusan yang ditujukan pada manager puncak dan eksekutif pengambil keputusan serta bertumpu pada fleksibilitas, adaptabilitas, dan respon yang cepat yang dapat dikendalikan oleh pengguna. Hal ini seperti pengambilan keputusan dalam pemeriksaan kondisi stock barang pada Toko Silungkang Art centre Padang, dimana dalam pengambilan keputusannya belum menggunakan teknologi informasi secara optimal, sehingga belum mampu memilih suatu alternatif yang tepat. Pengolahan data proses pemeriksaan kondisi stock barang pada Toko Silungkang Art Centre Padang saat ini masih dilakukan secara manual dan tidak menggunakan suatu teknik dari sistem pendukung keputusan. Sehingga keputusan yang tepat sulit dicapai, sebagai contoh barang yang seharusnya masih bisa dijual tetapi karena tidak adanya laporan berkala yang menggunakan suatu teknik dari sistem pendukung keputusan dari hasil pengolahan stock barang tersebut, maka stock barang tersebut seharusnya masih bisa dijual lagi tetapi dibiarkan begitu saja. Keputusan ini tentu bukan merupakan keputusan yang tepat, karena menimbulkan kerugian. Kalau terjadi untuk sebagian kecil barang-barang mungkin hal ini tidak terlalu masalah, tetapi karena stock barang pada Toko Silungkang Art Centre Padang sudah dalam jumlah yang besar, maka resiko terjadinya hal yang serupa untuk sebagian besar barang-barang sangatlah mungkin terjadi. Penerapan teknik Artificial... 51

2 Untuk manghasikan suatu keputusan yang tepat tentu dibutuhkan suatu Sistem Pendukung Keputusan yang baik terutama dalam proses pengolahan datanya, sehingga dari hasil pengolahan data tersebut dapat dihasilkan suatu keputusan yang dapat diorganisasikan dan disajikan dengan cepat dan tepat sesuai dengan kebutuhan. Salah satu teknik yang digunakan untuk sistem pendukung keputusan ini adalah dengan menggunakan teknik Artificial Intelligent (AI) Rough Set yang mana teknik ini adalah merupakan teknik yang efisien untuk Knowledge Discovery in Database (KDD) proses dan data mining. Dengan teknik Artificial Intelligent (AI) Rough Set ini, nantinya akan didapat suatu hasil knowledge/pattern yang dapat digunakan dalam mengambil suatu keputusan, yaitu dengan melakukan tahapan-tahapan dalam KDD yang terdiri dari data selection, data cleaning, data transformation, data mining, dan evaluation. Data selection bertujuan untuk menyeleksi data-data yang akan diproses, yang mana data-data yang akan diambil untuk diproses tidak keseluruhan dari data-data yang ada di dalam database. Data cleaning berguna untuk menangani sejumlah data yang besar dalam suatu database. Di mana dengan teknik ini data-data dalam suatu database yang bersifat uncertainty (tidak pasti) seperti incomplete (tidak lengkap) dan inconsistent (tidak konsisten) dapat dijadikan complete (lengkap) dan consistent (konsisten). Sehingga proses ini dapat memberikan suatu keuntungan yang besar untuk menghasilkan suatu data yang konsisten dan data yang lengkap pada suatu database. Data transformasian bertujuan untuk merubah suatu bentuk data mentah yang telah lengkap dalam suatu database kedalam suatu bentuk data yang singkat dan mudah untuk dipahami. Dari teknik ini nantinya akan dihasilkan suatu knowledge yang dapat di inginkan dalam pengambilan keputusan. Dan juga akan didapat hasil pengolahan data yang mempunyai tingkat keakuratan yang tinggi, sehingga keputusan yang tepat dan cepat tersebut dapat dicapai. Sedangkan data mining adalah proses pencarian knowledge/pattern dengan menggunakan salah satu teknik Artificial Intelligent yang ada, contohnya seperti Rough Set. Berdasarkan hal di atas, maka dari segi kriteria efisiensi dan efektifitas kerja masih terdapat kekurangan dan kelemahan yang dapat memperlambat proses pengambilan keputusan. Kekurangan dan kelemahan dapat dirumuskan menjadi masalah-masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengolahan data stock barang pada Toko Silungkang Art Centre Padang dapat dikelola sehingga proses pengambilan keputusan menjadi lebih optimal? 2. Bagaimana teknik Artificial Intelligent Rough Set dapat membantu proses pengambilan keputusan untuk kondisi stock barang pada Toko Silungkang Art Centre Padang? 2. KONSEP TEORI Teknologi Pengambilan Keputusan Untuk membantu terbentuknya proses pengambilan keputusan yang telah disediakan terdapat beberapa teknologi (Tool) pendukung keputusan. Teknologi pendukung keputusan yang umum adalah: 1. Decision Support System (DSS) 2. Group Support System (GSS) 3. Enterprise (Executive) Informasi System 4. Supply Chain Management (SCM) 5. Knowledge Manajement (KM) 6. Expert System (ES) 7. Artifical Neural Network (ANN) 8. Hybrid Intrlligent Support System 9. Intelligent Decision Support systerm (DSS) and Agent Teknologi yang akan digunakan tergantung pada sifat atau ciri-ciri (Nature) dari bebarapa masalah dan konfiguarasi pendukung keputusan yang spesifik, dalam sebuah permasalahan yang terstrukktur dan prosedur untuk mendapatkan solusi yang terbaik. Tujuan atau sasaran utamanya adalah meminimal biaya dan memaksimalkan keuntungan. Dalam sebuah permasalahan yang tidak terstruktur, intuisi menjadi basis dari pembuatan keputusan, sehingga permasalahan yang tidak terstruktur termasuk perencanaan pelayanan yang baru, hiring (penyewaan seorang executive), pemilihan sekumpulan research and development (R&D) proyek untuk tahun mendatang hanya bagian masalah yang tidak terstruktur dapat didukung oleh kemajuan teknologi penunjang keputusan seperti Intelligent Decision Support System (IDSS), Experat System dan Knowledge Management System (KMS). Permasalahan semi terstruktur berada antara masalah yang terstruktur dengan Penerapan teknik Artificial... 52

3 masalah yang tidak terstruktur, yang terdiri dari beberapa elemen terstruktur dengan elemen yang tidak terstruktur. Pemecahan masalah semi terstruktur meliputi kombinasi dari prosedur solusi yang standar dan keputusan manusia. Keen dan Morton (1978) memberikan contoh dari semi terstruktur yaitu: perjanjian perdagangan, diman DSS dapat meningkatkan kualitas informasi dimana keputusan tidak hanya satu solusi tapi ada beberapa alternatif solusi. Kemampuan ini memungkinkan manajer memahami sifat dari masalah menjadi lebih baik sehingga dapat membuat keputusan yang lebih cepat dan akurat. Teknik Artificial Intellegence Rough Set Teknik Artificial Intelligence Rough Set adalah sebuah teknik matematika yang dikembangkan oleh Pawlack pada tahun Teknik ini digunakan untuk menangani masalah Uncertainty. (Missing data, Incompleted Data dan Inconsistency Data Imprecision dan Vagueness) dalam aplikasi Artifical Intellgence (AI). Raugh Set merupakan teknik yang efisien untuk Knowledge Discovery dalam Database (KDD) proses dan Data Mining. Secara umum, teori Rough Set telah digunakan dalam banyak aplikasi seperti medicine, pharmacology, business, banking, egineering design, image processing dan decision analysis. Rough Set marupakan teknik yang efisien untuk KDD proses dan Data Mining. Dalam sebuah pengambilan keputusan, teknik Aritificial Intelligent (AI) Rough Set adalah salah satu teknik yang tepat untuk digunakan, yang mana dengan teknik Aritificial Intelligent Rough Set ini, nantinya akan didapat suatu hasil knowledge/pattern yang akan digunakan dalam mengambil suatu keputusan,yaitu dengan melakukan tahapantahapan dalam KDD yang terdiri dari data selection, data cleaning, data transformation, data mining, dan evaluation. 3. METODE PENELITIAN Uraian Kerangka Kerja Berdasarkan kerangka kerja pada gambar 3.1 maka masing-masing langkahnya dapat diuraikan seperti berikut ini : 1. Defenisi Ruang Lingkup Masalah Ruang lingkup masalah yang akan diteliti harus ditentukan terlebih dahulu, karena tanpa mampu menentukan serta mendefinisian batasan masalah yang akan diteliti, maka tidak akan pernah didapat suatu solusi yang terbaik dari masalah tersebut. Jadi langkah pertama ini adalah langkah awal yang terpenting dalam penulisan ini. 2. Analisis Masalah Langkah analisis masalah adalah langkah untuk dapat memahami masalah yang telah ditentukan ruang lingkup atau batasannya. Dengan menganalisa masalah yang telah ditentukan tersebut, maka diharapkan masalah dapat dipahami dengan baik. 3. Menentukan Tujuan Berdasarkan pemahaman dari masalah, maka ditentukan tujuan yang akan dicapai dari penulisan ini. Pada tujuan ini ditentukan target yang dicapai, terutama yang dapat mengatasi masalah-masalah yang ada. 4. Mempelajari literatur Untuk mencapai tujuan maka dipelajari beberapa literatur-literatur yang diperkirakan dapat digunakan. Kemudian literatur-literatur yang dipelajari tersebut diseleksi untuk dapat ditentukan literaturliteratur mana yang akan digunakan dalam penelitian 5. Mengumpulkan data Dalam pengumpulan data dilakukan observasi yaitu pengamatan secara langsung ditempat penelitian sehingga permasalahan yang ada dapat diketahui secara jelas. Kemudian dilakukan interview yang bertujuan untuk mendapatkan informasi atau data yang dibutuhkan. Selain itu juga dilakukan studi kepustakaan yaitu dengan membaca buku-buku yang menunjang dalam melakukan penganalisasian terhadap data dan informasi yang didapat 6. Analisis teknik pengolahan data dengan Rought Set Bagian ini bertujuan untuk menganalisis dan memahami teknik yang akan digunakan dalam pengolahan data yang telah diperoleh dari tempat penelitian, terutama pada proses, yang mana terdapat beberapa teknik yang digunakan untuk Gambar 1 Kerangka Kerja Penelitian Penerapan teknik Artificial... 53

4 pengolahan data dengan cara Rough Set ini yaitu : a. Analisis Proses Data Cleaning Dalam penulisan ini proses data cleaning digunakan untuk menangani data yang tidak lengkap. Proses data cleaning ini juga mencakup antara lain membuang duplikasi data, memeriksa data yang tidak konsisten dan memperbaiki kesalahan pada data, seperti kesalahan cetak (tipografi) b. Analisis Proses Data transformation Setelah dilakukan proses data cleaning maka dilakukan proses transformasi data yang bertujuan untuk mentransformasikan sehingga data tersebut menjadi lebih sederhana dan dapat dengan mudah dipahami. c. Generating Rules Generating rules bertujuan untuk mencari suatu rules/knowledge yang terkandung dalam sebuah kumpulan data yang sebelumnya telah disederhanakan dengan cara data transformasi. 7. Perancangan algoritma data cleaning dan data transformation Setelah diproses data cleaning dan proses transformasi data dipahami, sehingga dari alogaritmanya akan jelas tahapantahapan yang dilakukan untuk melakukan proses data cleaning dan data transformation tersebut. Kemudian data yang telah selesai ditansformasikan akan diproses dengan teknik generating rules. 8. Pengolahan data dengan algoritma rancangan Data-data yang telah dikumpulkan sebelumnya dapat diolah berdasarkan algoritma yang telah dirancang. Dengan menggunakan data-data, maka algoritmanya akan lebih mudah untuk dipahami, dan akan lebih nampak proses data cleaning, data trasnformation dan generating rules pada algortima tersebut. setelah pengolahan data selesai, maka dilakukan : a. Menguji kebenaran pengolahan data secara manual dengan menggunakan software rosetta. b. Membuat suatu perbandingan antara sistem yang lama dengan sistem yang baru dari segi kinerjanya, terutama dari aspek kecepatan waktu pengolahan datanya dan dari kualitas keputusan yang dihasilkan. 4. ANALISA DAN HASIL Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa system adalah penguraian dari suatu system informasi yang utuh kedalam bagian komponen-komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan. Analisa sistem yang sedang berjalan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan sistem yang sedang berjalan. Pada Toko Silungkang Art Centre Padang analisis sistemnya adalah pada penganalisisan kondisi data stock barang-barang yang salah satu tujuannya adalah untuk menentukan kelayakan dari barang-barang tersebut. Sebagai contoh manajer mangambil keputusan akhir untuk menilai kelayakan suatu barang, adalah berdasarkan laporan tertulis yang diberikan oleh bagian barang. Penilaian yang dilakukan berdasarkan laporan tertulis ini memperhatikan aspek-aspek lainnya, seperti persentase tingkat kerusakan barang, lama barang di stock, kondisi barang dan lainlainnya. Pada laporan tersebut hanya terdapat satu variabel penilaian, yaitu dinilai dari kondisi barang saja, apakah barangnya masih layak jual atau tidak layak jual. Contohnya bentuk laporan yang ada pada saat ini adalah seperti diperlihatkan pada tabel 4.1. Dari bentuk laporan di atas keputusan yang tepat dan cepat sulit didapatkan, karena tidak lengkapnya bentuk laporan yang diberikan, dan tidak ada variabel-variabel yang mendukung dalam pengambilan suatu Penerapan teknik Artificial... 54

5 keputusan. Seperti contohnya pada kolom keterangan, barang hanya dinyatakan rusak saja, tanpa dirinci secara jelas berapa persen tingkat kerusakannya, sehingga keputusan apakah barang tersebut rusak tidak layak jual atau rusak layak jual sulit ditentukan. Untuk Toko Silungkang Art Centre Padang bentuk laporan stock barang terdiri dari banyak group, penulis mencoba merancang suatu sistem pembuatan keputusan dengan mengambil salah satu contoh data yang akan diolah, yaitu berdasarkan data-data stock barang group baju koko. Dalam pengolahan datanya nanti terlihat jelas adanya variasi pengambilan keputusan, dan keputusan tersebut lebih akurat dari pada keputusan yang diambil dari cara yang sebelumnya Rancangan Umum Sistem Pengambilan Keputusan Pada bab ini dijelaskan arsitektur dari sistem pendukung keputusan dalam analisa data kelayakan kondisi stock barang Toko Silungkang Art Centre Padang yang terdiri dari rancangan umum dan komponenkomponennya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.1. Gambar 4.1 memperlihatkan rancangan umum dari sistem pendukung keputusan dalam penentuan data kelayakan kondisi stock barang hanya terdiri dari tiga bagian utama yaitu : Database, model dan dialog Dalam bagian ini, diasumsikan database berisi dari data yang tidak lengkap (incomplete data) untuk mendapatkan keputusan (decision) yang tetap dan akurat, data yang tidak lengkap diproses untuk mendapatkan data lengkap dengan menggunakan metode data cleaning, seperti teknik mean subsitusi. Selanjutnya data lengkap tersebut ditransformasikan dengan menggunakan metode data transformation. Dari hasil data transformasi dilakukan proses pencarian knowledge/rules dengan cara generation rules sehingga menghasilkan keputusan (decision) yang lebih singkat dan mudah dipahami. Data Flow Diagram Untuk memberikan pemahaman secara jelas terhadap sistem yang akan dirancang, maka dapat digunakan Data Flow Diagram. Dalam Data Flow Diagram ini akan terlihat dengan jelas aliran data yang terjadi pada proses pembentukan sistem pendukung keputusannya, sehingga diharapkan orang yang tidak memahami komputerpun akan dapat mengerti tentang rancangan sistem pendukung keputusan. Context Diagram Context Diagram, adalah merupakan langkah pertama dalam pembuatan Data Flow Diagram, yang mana dalam Context Diagram digambarkan secara umum proses pembentukan sistemnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.2. Dari context diagram di atas terlihat peranan bagian barang dalam pembentukan sistem pembentukan keputusannya, dan adanya entiti manager yang berfungsi untuk menerima hasil laporan dari bagian barang. Penerapan teknik Artificial... 55

6 Data Flow Diagram Level 0 Pada Data Flow Diagram level 0 ini diuraikan secara rinci proses-proses yang dilalui untuk mendapatkan suatu keputusan, seperti yang dapat dilihat pada gambar 4.3. yang telah dijelaskan pada BAB II. Dalam teknik ini data yang tidak lengkap diisi dengan nilai rata-rata dari sampel data yang diperoleh. Berdasarkan data-data yang diperoleh maka didapat suatu data yang tidak lengkap, seperti dapat dilihat pada tabel 4.2. Dari gambar Data Flow Diagram level 0 diatas terlihat dengan jelas prosesproses yang terjadi, yaitu : 1. Bagian barang mengentrikan hasil pemeriksaan kondisi stock barang Toko Silungkang Art Centre Padang, dan datanya disimpan dalam sebuah database 2. Data tidak lengkap tersebut kemudian dibaca dari dalam database melalui software aplikasi Rough Set. Kemudian sebelum rules ditampilkan, data tersebut terlebih dahulu diproses dengan teknik data cleaning, sehingga menghasilkan data yang lengkap. 3. Setelah didapat data yang lengkap, maka dilakukan proses data transformasi untuk menyederhanakan data tersebut, sehingga lebih mudah dalam melakukan pengolahan datanya. 4. Hasil data transformasi diproses secara generating rules, sehingga dapat menghasilkan suatu rules/knowledge yang berguna untuk pengambilan suatu keputusan. 5. Rules/knowledge yang telah didapat digunakan oleh bagian barang untuk membuat suatu keputusan, sehingga dapat membuat laporan untuk diberikan kepada Manager. Pengolahan Data Dengan Teknik Data Cleaning Pada bagian ini maka akan diolah data-data yang telah diperoleh dengan menggunakan Teknik Mean Substitusi seperti Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa terdapat data tidak lengkap. untuk melengkapi tabel tersebut digunakan teknik mean subsitusi, maka didapat hasil nilai rata-rata sebagai berikut : 1. Untuk tingkat kerusakan =810/19 = Untuk kelayakan =1115/19 = Untuk lama distock = 64/19 = 4 Dari tabel 4.3 dapat dilihat sistem pendukung keputusan menentukan kondisi stock barang pada Toko Silungkang Art Centre Padang terdiri dari beberapa atribut yaitu nama barang, tingkah kerusakan, kelayakan dan lama barang distock yang range nilainya ditentukan sebagai berikut : 1. Tingkat kerusakan a. < 20 % dikategorikan Rendah b. 20 % - 59 % dikategorikan Sedang c. > 59 % dikategorikan Tinggi 2. Kelayakan a. > 59 dikategorikan :Layak b dikategorikan Cukup Layak c. < 20 dikategorikan Tidak layak 3. Lama Barang Distock a. >2 tahun dengan range nilai > = 2 b. <= 2 tahun dengan range nilai < 2 Penerapan teknik Artificial... 56

7 Untuk masing-masing variabel tingkat kerusakan, kelayakan, dan lama barang di stock diasumsikan bersifat individual dan tidak ada saling ketergantungan antara satu komponen dengan komponen yang lainnya. Berdasarkan nilai rata-rata dan range nilai di atas, maka data tidak lengkap pada tabel 4.2 dapat dilengkapi seperti tabel 4.3 Pengolahan Data Dengan Teknik Data Transformation Data lengkap yang telah didapat dari teknik mean subsitusi disederhanakan dengan menggunakan teknik data transformasi berdasarkan Algoritma Fungsi Interval yang telah dijelaskan pada Bab II. Sesuai dengan Algoritma Fungsi Interval yang telah dijelaskan pada Bab II tersebut, maka untuk masing-masing variabel tingkat kerusakan, variabel kelayakan, dan variabel lama barang di stock akan ditentukan nilai terbesar, nilai terkecil, range nilai, jumlah kelas dan nilai intervalnya. Dari hasil yang diperoleh tersebut maka dilakukan proses data transformation untuk data lengkap kelompok 1 yang terdapat pada tabel seperti berikut ini 1. Untuk atribut tingkat kerusakan a. Nilai Terbesar = 85 b. Nilai terkecil = 10 c. Range Nilai = = 75 d. Jumlah kelas = 1 + 3,3 (log n ) 1 + 3,3 (log 20) = 1 + 3,3 (1,30) = 5 e. Nilai interval = 75/5= 15 f. Transformasi data : 1) 10 s/d 25 =1 Range nilai 10 sampai dengan nilai 25 ditransformasikan menjadi angka 1 2) > 25 s/d < = 35 = 2 Range nilai lebih besar atau sama dengan 25 sampai dengan lebih kecil atau sama dengan 35 ditransformasikan menjadi angka 2 3) > 35 s/d < = 50 = 3 Range nilai lebih besar dari 35 sampai dengan lebih kecil atau sama dengan 50 ditransformasikan menjadi angka 3 4) > 50 s/d < = 65 = 4 Range nilai lebih besar dari 50 sampai dengan lebih kecil atau sama dengan 65 ditransformasikan menjadi angka 4 5) > 65 s/d < = 80 = 5 Range nilai lebih besar dari 65 sampai dengan lebih kecil atau sama dengan 80 ditransformasikan menjadi angka 5 6) > 80 s/d < = 95 = 6 Range nilai lebih besar dari 80 sampai dengan lebih kecil atau sama dengan 95 ditransformasikan menjadi angka 6 2. Untuk atribut kelayakan a. Nilai terbesar = 85 b. Nilai terkecil = 20 c. Range nilai = = 65 d. Jumlah kelas = 1 + 3,3 ( log n ) (log 20) = (1,30) = 5 e. Nilai interval = 65/5 = 13 f. Transformasi = 1) 20 s/d 33 = 1 Range nilai dari 20 sampai dengan lebih kecil atau sama dengan 33 ditransformasikan menjadi angka 1 2) > 33 s/d < = 46 = 2 Range nilai lebih besar dari 33 sampai dengan lebih kecil atau sama dengan 46 ditransformasikan menjadi angka 2 3) > 46 s/d < = 59 = 3 Penerapan teknik Artificial... 57

8 Range nilai lebih besar dari 46 sampai dengan lebih kecil atau sama dengan 59 ditransformasikan menjadi angka 3 4) > 59 s/d < = 72 = 4 Range nilai lebih besar dari 59 sampai dengan lebih kecil atau sama dengan 72 ditransformasikan menjadi angka 4 5) > 72 s/d < = 85 = 5 Range nilai lebih besar dari 72 sampai dengan lebih kecil atau sama dengan 85 ditransformasikan menjadi angka 5 3. Untuk atribut lama barang distock a. Nilai terbesar =6 b. Nilia terkecil =1 c. Range nilai =6-1 = 5 d. Jumlah kelas = (log n) = (1,30) = 5 e. Nilai interval =5/5 = 1 f. Transformasi data : 1) 1 s/d 2 = 1 Range nilai 1 sampai dengan nilai 2 ditransformasikan dengan angka 1 2) >2 s/d 3 = 2 Range nilai yang lebih besar dari 2 ditransformasikan menjadi angka 2 3) > 3 s/d 4 = 3 Range nilai yang lebih besar dari 3 ditransformasikan menjadi angka 3 Dari hasil data transformasi yang telah disederhanakan pada tabel 4.5, kemudian dibandingkan data-data yang terdapat dalam masing-masing equvalence Class nya. Dalam proses perbandingan ini, yang diperhatikan hanya variabel-variabel kondisinya saja, tanpa memperhatikan variabel keputusan dan yang dibandingkan adalah antara data-data pada variabel kondisi yang sama. Contohnya data untuk variabel A, dibandingkan data pada baris kesatu (EC 1 ) dengan data pada baris keduanya (EC 2 ) dari proses perbandingan dihasilkan tabel Discernibility Matrix seperti pada tabel ) > 4 = 4 Range nilai yang lebih besar dari 3 ditransformasikan menjadi angka 3 Berdasarkan pengolahan data lengkap, maka didapat hasil data transformasinya seperti tabel 4.4. a. Discernibility Matrix Modulo D Dari hasil pengolahan data dengan cara Discernibility Matrix sesuai tabel 4.6, maka selanjutnya data diolah dengan cara Discernibility Matrix Modulo D, dimana dalam pengolahan data dengan cara ini variabel kondisi dan keputusannya harus dibandingkan. Pada tabel 4.6 sudah nampak hasil pengolahan data dari perbandingan Penerapan teknik Artificial... 58

9 antara variabel kondisi, sehingga kalau variabel keputusan dibandingkan maka hasilnya menjadi seperti tabel 4.7. berikut: b. Reduct Pada proses Reduct ini dilakukan proses penyeleksian variabel minimal dari sekumpulan variabel kondisi dengan menggunakan cara Prime Implicant fungsi Booleen, dengan cara berikut ini : Dari hasil perhitungan Prime Implicant diatas, maka didapat reduct {a,b,c}, Berdasarkan reduct yang telah dihasilkan, maka didapat rules sebagai Setelah dilakukan analisis terhadap sistem maka dilakukan pengujian terhadap program yang dibuat, dengan tujuan untuk mengetahui apakah sasaran yang diinginkan telah dapat dicapai sesuai dengan yang telah dinyatakan sebelumnya pada BAB I yaitu, setelah dilakukan perancangan sistem pendukung keputusan terhadap stock barang pada Toko Silungkang Art Centre Padang ternyata sistem yang dihasilkan dapat membantu proses pengambilan keputusan lebih optimal. Informasi yang dihasilkan sebelumnya tidak jelas yang selama ini hanya menampilkan kondisi barang rusak atau tidak rusak saja, tanpa dirinci tingkat kerusakan, dan tidak jelas keputusan yang akan diambil, seperti dapat kita lihat pada table 4.1 BAB IV. Dengan merancang sistem keputusan ini maka bentuk laporan yang dihasilkan menjadi lebih lengkap dan menghasilkan suatu Penerapan teknik Artificial... 59

10 rule/knowledge untuk pengambilan keputusan, dengan melakukan proses : a. Untuk melengkapi data, dirancang suatu sistem yang menggunakan algoritma dari data cleaning, sehingga didapatkan suatu data lengkap. b. Agar informasi yang dihasilkan dapat mudah dipahami oleh pihakpihak yang berkepentingan, sistem juga dirancang menggunakan data transformasi, dimana data yang telah lengkap ditransformasikan dengan menggunakan algoritma dari data transformasion, sehingga menghasilkan informasi. c. Informasi yang telah ditransformasikan menjadi sederhana, diolah lagi secara generating rules, sehingga menghasilkan suatu rules/knowledge yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Dari hasil pengolahan data transformasi maka didapat rules/knowledge. Untuk menguji kebenaran dari hasil pengolahan data yang dikerjakan secara manual pada BAB IV tersebut kita dapat menggunakan salah satu software aplikasi rough set yaitu rosetta. Hasil pengujian dengan rosetta : 1. Data tidak lengkap terlebih dahulu dibuat pada Software Microsoft Excel seperti gambar 5.1. Gambar 5.2. Data Tidak Lengkap Pada Software Rosetta 3. Data yang tidak lengkap tersebut dilengkapi dengan cara mencari nilai rata-rata untuk masing-masing variabelnya dengan cara seperti gambar 5.3. Gambar 5.3. Proses Melengkapi Data 4. Dari proses 3 diatas maka menghasilkan data lengkap seperti gambar 5.4. Gambar 5.1. Data Tidak Lengkap Pada Microsoft Excel 2. Data yang tidak lengkap tersebut dibuka pada Software Rosetta seperti gambar 5.2. Gambar 5.4. Hasil Data Lengkap Penerapan teknik Artificial... 60

11 5. Setelah data lengkap dihasilkan maka dilakukan proses seperti gambar 5.5 untuk menentukan reduct. Gambar 5.7. Proses Generating Rules Gambar 5.5. Proses Untuk Menentukan Reduct 8. Hasil dari Generating Rules mendapatkan rules seperti gambar Dari proses 5 dihasilkan reduct seperti gambar 5.6. Gambar 5.8. Rules Gambar 5.6. Reduct 7. Setelah didapat reduct, maka dilakukan Generating Rules seperti gambar 5.7 : 5.2 Perbandingan Sistem Yang Lama Dengan Sistem Yang Baru Setelah melakukan perbandingan ternyata sistem yang dirancang dapat menghasilkan keputusan yang singkat sehingga dapat memberikan keputusan pada pihak-pihak yang berada di Toko Silungkang Art Centre Padang. Hal ini karena Knowledge yang dihasilkan dapat membantu bagian barang untuk membuat keputusan sehingga dapat membuat dan memberikan laporan yang bermanfaat untuk manager. Dibandingkan sengan sistem yang sebelumnya, maka sistem yang baru ini mempunyai kelebihan : Penerapan teknik Artificial... 61

12 a. Untuk pencarian informasi Pada sistem yang lama pencarian informasi memakan waktu yang lama, karena bentuk laporan yang disajikan oleh bagian barang tidak memuat data yang lengkap, dan tidak merinci secara jelas kondisi stock barang yang ada, sehingga sering kali terjadi laporan yang sudah dibuat bagian barang tidak diperlukan oleh manager, karena manager harus mencek ulang kondisi stock barang, terutama yang dinyatakan rusak, yang mana dalam pelaporan tersebut tidak dinyatakan berapa % tingkat kerusakannya. Dengan sistem yang baru ini pencarian informasi tidak memakan waktu yang lama, karena pada laporan yang disajikan sudah diberikan suatu bentuk keputusan yang harus diambil oleh manager, dan juga diberikan suatu rules yang dapat memperkuat keputusan tersebut. b. Pengolahan data Dengan dirancang suatu teknik pengolahan data yang dapat diolah secara komputerisasi maka pengolahan datanya dapat dilakukan dengan cepat, dibandingkan dengan pengolahan data yang tidak menggunakan suatu teknik tertentu, walaupun pengolahan datanya sudah memakai komputer. Apalagi kalau pengolahan data dalam penentuan kelayakannya dilakukan secara manual dan bahkan mungkin tidak menggunakan suatu teknik tertentu, seperti yang dikerjakan selama ini. 5.KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan pada Toko Silungkang Art Centre Padang, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa sistem pendukung keputusan yang didukung dengan suatu teknik Artificial Intelligent Rough Set dan akan bermanfaat sekali dalam pengambilan keputusan. Atas analisis dan pembahasan yang penulis lakukan pada system pendukung keputusan maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Dengan adanya sistem pendukung keputusan dalam proses pemeriksaan kondisi stock barang Toko Silungkang Art Centre Padang, maka proses proses pengambilan keputusan akan menjadi lebih optimal. 2. Kesalahan dalam proses pengambilan keputusan dapat diminimalkan. 3. Informasi yang dibutuhkan oleh semua pihak yang berada pada Toko Silungkang Art Centre Padang dapat tersedia dengan cepat sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pihak-pihak tertentu 6. DAFTAR PUSTAKA Kadarisah Suryadi, DR dan Ali Ramdhanil,MT (2002), Sistem Pendukung Keputusan, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung. Yanyi,Y.,T.C Chaim.,(2000), Rule Discovery Based On Rough Set Theory,ISIF. Sarjon, D.,And Mohd, N., (2002) Mining Association Rule Using Rough Set And Association Rules Method,Proceding of ICAIET 2002, Page , Kota Kinabalu, Sabah, June Ham Jiawei (2005), Data Mining Concept and Tecniques, Presentation, Thearling and Kurt (2005), An Introduction To Data Mining, Whitepaper, htm. Penerapan teknik Artificial... 62

Liza Efriyanti* Keywords: Artificial Intelligent Rough Sets, Decision Making System, DSS, Rosetta

Liza Efriyanti* Keywords: Artificial Intelligent Rough Sets, Decision Making System, DSS, Rosetta PENERAPAN TEKNIK ARTIFICIAL INTELLIGENT ROUGH SET UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PADA PROSES PEMERIKSAAN KONDISI BARANG- BARANG OPERASIONAL LABORATORIUM KOMPUTER STT PAYAKUMBUH Liza Efriyanti* Abstract: The

Lebih terperinci

ANALISA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN DISTRIBUSI PENJUALAN BAHAN POKOK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROUGH SET PADA CV SAMA SENANG

ANALISA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN DISTRIBUSI PENJUALAN BAHAN POKOK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROUGH SET PADA CV SAMA SENANG ANALISA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN DISTRIBUSI PENJUALAN BAHAN POKOK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROUGH SET PADA CV SAMA SENANG Helmi Kurniawan Jurusan Teknik Informatika, STMIK Potensi Utama Jl. K.L. Yos

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK DATA MINING UNTUK MENGELOMPOKKAN

PENERAPAN TEKNIK DATA MINING UNTUK MENGELOMPOKKAN PENERAPAN TEKNIK DATA MINING UNTUK MENGELOMPOKKAN EMAIL Ratih Puspasari1) 1) Manajemen Informatika Universitas Potensi Utama Jl.K.L. Yos Sudarso Km. 6,5 No. 3A Tanjung Mulia Medan Email : puspasariratih21@yahoo.com1)

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Data Mining (DM) Data mining adalah proses menambang (mining) pengetahuan dari sekumpulan data yang sangat besar (Han & Kamber 2006). Menurut Connolly dan Begg, 2005. Data mining

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PENJUALAN AIR MINUM ISI ULANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROUGH SET (Studi Kasus: Rihata Water)

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PENJUALAN AIR MINUM ISI ULANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROUGH SET (Studi Kasus: Rihata Water) ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PENJUALAN AIR MINUM ISI ULANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROUGH SET (Studi Kasus: Rihata Water) Tania Dian Tri Utami 1, Dedy Hartama 2, Agus Perdana Windarto

Lebih terperinci

Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Mochammad Eko S, S.T 1 Manajement Support System Decision Support Systems (DSS). Group Support Systems (GSS), termasuk Group DSS (GDSS). Executive Information

Lebih terperinci

APLIKASI ROUGH SET UNTUK MEMPREDIKSI PRESTASI CALON ANGGOTA KELOMPOK PROGRAMMING (STUDI KASUS : STMIK PELITA NUSANTARA)

APLIKASI ROUGH SET UNTUK MEMPREDIKSI PRESTASI CALON ANGGOTA KELOMPOK PROGRAMMING (STUDI KASUS : STMIK PELITA NUSANTARA) APLIKASI ROUGH SET UNTUK MEMPREDIKSI PRESTASI CALON ANGGOTA KELOMPOK PROGRAMMING (STUDI KASUS : STMIK PELITA NUSANTARA) Muhammad Romi Syahputra Teknik Informatika STMIK Pelita Nusantara Medan, Jl. Iskandar

Lebih terperinci

Part 2. Management Support System (MSS)

Part 2. Management Support System (MSS) Part 2. Management Support System (MSS) Pendahuluan Teknologi Management Support System ( MSS ) dapat diintegrasikan dengan CBIS. Dimana teknologi Management Support System ( MSS ) adalah interaktif sehingga

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA DOSEN STMIK IBBI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROUGH SET

ANALISIS KINERJA DOSEN STMIK IBBI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROUGH SET ANALISIS KINERJA OSEN STMIK IBBI ENGAN MENGGUNAKAN METOE ROUGH SET edy Hartama 1), Hartono 2) 1), 2) Program Studi S-3 Ilmu Komputer, Universitas Sumatera Utara Medan, Indonesia Jalan Alumni No 9 Kampus

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN O L E H : T A N T R I H I D A Y A T I S, S. K O M., M. K O M Management Support System (MSS) Management Suppport System (MSS) terdiri dari: Decision Support System (DSS) /SPK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Mining Secara sederhana data mining adalah penambangan atau penemuan informasi baru dengan mencari pola atau aturan tertentu dari sejumlah data yang sangat besar. Data mining

Lebih terperinci

PERTEMUAN 14 DATA WAREHOUSE

PERTEMUAN 14 DATA WAREHOUSE PERTEMUAN 14 DATA WAREHOUSE Data Warehouse Definisi : Data Warehouse adalah Pusat repositori informasi yang mampu memberikan database berorientasi subyek untuk informasi yang bersifat historis yang mendukung

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE ROUGH SET UNTUK MENENTUKAN DATA NASABAH POTENSIAL MENDAPATKAN PINJAMAN

IMPLEMENTASI METODE ROUGH SET UNTUK MENENTUKAN DATA NASABAH POTENSIAL MENDAPATKAN PINJAMAN Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Teknologi Komputer (SENATKOM 015) Universitas Putra Indonesia YPTK Padang - 3 Oktober 015 Vol. 1, Oktober 015 ISSN : 460 4690 IMPLEMENTASI METODE ROUGH SET UNTUK MENENTUKAN

Lebih terperinci

3.1 Metode Pengumpulan Data

3.1 Metode Pengumpulan Data BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Sebuah penelitian memerlukan pengumpulan data dan metode pengumpulan data karena sangat berpengaruh terhadap akurasi dan kualitas data yang digunakan

Lebih terperinci

METODE ROUGH SET UNTUK MEMILIH TIPE RUMAH IDAMAN SESUAI SELERA KONSUMEN PADA PT. RIZKI PRATIWI MULYA. Yanti Yusman 1 ABSTRACT

METODE ROUGH SET UNTUK MEMILIH TIPE RUMAH IDAMAN SESUAI SELERA KONSUMEN PADA PT. RIZKI PRATIWI MULYA. Yanti Yusman 1 ABSTRACT METODE ROUGH SET UNTUK MEMILIH TIPE RUMAH IDAMAN SESUAI SELERA KONSUMEN PADA PT. RIZKI PRATIWI MULYA Yanti Yusman 1 ABSTRACT In the process of research to see which type of housing most in demand according

Lebih terperinci

PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER

PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER I. PENDAHULUAN Mahasiswa merupakan salah satu aspek penting dalam evaluasi keberhasilan penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI Pada tinjauan pustaka ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori yang mendukung pembahasan yang berhubungan dengan sistem yang akan dibuat. 2.1 Basis Data (Database) Database

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN 3 SKS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN 3 SKS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN 3 SKS Deskripsi Mata Kuliah Pengampu : Rahmat Robi Waliyansyah, M.Kom. Buku Pegangan : Dadan Umar Daihani, Komputerisasi Pengambilan Keputusan, Elex Media Komputindo, 2001. D.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE ROUGH SET UNTUK MENENTUKAN DATA NASABAH POTENSIAL MENDAPATKAN PINJAMAN

IMPLEMENTASI METODE ROUGH SET UNTUK MENENTUKAN DATA NASABAH POTENSIAL MENDAPATKAN PINJAMAN IMPLEMENTASI METODE ROUGH SET UNTUK MENENTUKAN DATA NASABAH POTENSIAL MENDAPATKAN PINJAMAN Dahlan Abdullah 1, Cut Ita Erliana 2, Juliana 3 1, 3 Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Data Mining Data mining adalah suatu istilah yang digunakan untuk menguraikan penemuan pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan

Lebih terperinci

*) Sumber: 1. Wikipedia.com 2. Burstein and Holsaple ; (2008)Handbook on Decision Support System 1

*) Sumber: 1. Wikipedia.com 2. Burstein and Holsaple ; (2008)Handbook on Decision Support System 1 Sistem Pendukung keputusan (Decission i Support System)* Dipresntasikan oleh: Mahendra A.N., M.Sc. *) Sumber: 1. Wikipedia.com 2. Burstein and Holsaple ; (2008)Handbook on Decision Support System 1 Definisi

Lebih terperinci

DATA MINING ROUGH SET DALAM MENENTUKAN PILIHAN ALAT KONTRASEPSI PADA WANITA ( STUDI KASUS DI BKKBN KOTA PADANG )

DATA MINING ROUGH SET DALAM MENENTUKAN PILIHAN ALAT KONTRASEPSI PADA WANITA ( STUDI KASUS DI BKKBN KOTA PADANG ) DATA MINING ROUGH SET DALAM MENENTUKAN PILIHAN ALAT KONTRASEPSI PADA WANITA ( STUDI KASUS DI BKKBN KOTA PADANG ) Purnama Sari,S.Kom, M.Kom, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

Lebih terperinci

Management Support System: Scope of Coverage. Presentation from url teknik.unitomo.ac.id/ elearning

Management Support System: Scope of Coverage. Presentation from url  teknik.unitomo.ac.id/ elearning Management Support System: Scope of Coverage Noviyanto, ST Sistem Penunjang Keputusan Presentation from url http:// teknik.unitomo.ac.id/ elearning Pengambilan Keputusan Managerial Manajemen adalah proses

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN N. Tri Suswanto Saptadi Informatics Engineering Faculty of Information Technology Konsep SPK SPK atau DSS (Decision Support System): suatu sistem berbasis komputer inter-aktif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan tahap-tahap yang dilakukan dalam melakukan penelitian. Tahapan penelitian berguna agar pelaksanaan penelitian dapat berjalan dengan baik dan sistematis

Lebih terperinci

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Knowledge Discovery in Databases (KDD)

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Knowledge Discovery in Databases (KDD) Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika Knowledge Discovery in Databases (KDD) Knowledge Discovery in Databases (KDD) Definisi Knowledge Discovery

Lebih terperinci

Pertemuan 1 TEORI DAN KONSEP SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (SPK)/ DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)

Pertemuan 1 TEORI DAN KONSEP SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (SPK)/ DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) Pertemuan 1 TEORI DAN KONSEP SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (SPK)/ DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) Pengertian Sistem Penunjang Keputusan (SPK) Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem

Lebih terperinci

MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM (MSS) FT. UMS

MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM (MSS) FT. UMS MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM (MSS) FT. UMS MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM (MSS) Manajer dan Dukungan Komputer. Teknologi komputer sekarang ini merupakan bagian terpenting dalam dunia bisnis, dan jelas dalam pelbagai

Lebih terperinci

Management Support System: Scope of Coverage

Management Support System: Scope of Coverage Sistem Penunjang Keputusan Management Support System: Scope of Coverage Mara Nugraha,SKom.,MMSI. Pengambilan Keputusan Managerial Manajemen adalah proses dalam mengaturpemakaian sumber daya yang ada (man,

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen Pengertian Sistem Informasi Manajemen Menurut Ahli Manajemen Sistem Informasi Manajemen Menurut Jogiyanto Hartono Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari interaksi sistem-sistem

Lebih terperinci

Decision Support System (DSS)

Decision Support System (DSS) Decision Support System (DSS) source : http://nextgeneration.web.id/?p=48 Seiring perkembangan zaman, manusia dituntut membuat berbagai keputusan yang tepat dalam menghadapi permasalahan yang semakin kompleks.

Lebih terperinci

80 Slamet Hariyanto, Sistem Informasi Manajemen SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OLEH : SLAMET HARIYANTO

80 Slamet Hariyanto, Sistem Informasi Manajemen SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OLEH : SLAMET HARIYANTO 80 Slamet Hariyanto, Sistem Informasi SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OLEH : SLAMET HARIYANTO ABSTRAK Seiring perkembangan global di era informasi, keberadaan masyarakat mengalami pergeseran pola yang dinamis.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Investasi merupakan penanaman sejumlah dana dalam bentuk uang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Investasi merupakan penanaman sejumlah dana dalam bentuk uang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan penanaman sejumlah dana dalam bentuk uang ataupun barang yang diharapkan akan memberikan hasil yang lebih dikemudian hari. Investasi dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penambangan Data (Data Mining) Pengertian data mining, berdasarkan beberapa orang: 1. Data mining (penambangan data) adalah suatu proses untuk menemukan suatu pengetahuan atau

Lebih terperinci

Implementasi Metode Rough Set Untuk Menentukan Kelayakan Bantuan Dana Hibah Fasilitas Rumah Ibadah

Implementasi Metode Rough Set Untuk Menentukan Kelayakan Bantuan Dana Hibah Fasilitas Rumah Ibadah Implementasi Metode Rough Set Untuk Menentukan Kelayakan Bantuan Dana Hibah Fasilitas Rumah Ibadah Muhamad Jamaris Program studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Amik

Lebih terperinci

TEORI DAN KONSEP SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (SPK)/DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)

TEORI DAN KONSEP SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (SPK)/DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) TEORI DAN KONSEP SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (SPK)/DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) Pengertian Sistem Penunjang Keputusan (SPK) Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) pertama

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Perusahaan Lembaga pendidikan pelatihan dan ketrampilan komputer Media Com Binjai didirikan pada tanggal 25 Mei 2010 di kota Binjai, Sumatera Utara. Landasan

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System

Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System Pengantar DSS & Management Support System Oleh : Tim Pengampu SPK Ganjil 2015 Sub Pokok Bahasan Pengantar DSS : 1. Mengapa Mempelajari DSS 2. Definisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Data Mining Data mining adalah suatu istilah yang digunakan untuk menguraikan penemuan pengetahuan di dalam database. Data mining adalah Proses yang menggunakan

Lebih terperinci

utama tersebut, skripsi ini juga dilengkapi dengan Intisari, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Dijumpai di bagaian akhir yaitu

utama tersebut, skripsi ini juga dilengkapi dengan Intisari, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Dijumpai di bagaian akhir yaitu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, komputer digunakan untuk berbagai keperluan, baik sebagai sarana untuk membantu pekerjaan. Penggunaannya pun sudah mencapai segala bidang. Proses

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada tinjauan pustaka ini membahas tentang landasan teori yang medukung pembahasan yang berhubungan dengan sistem yang akan dibuat. 2.1 Data Mining Data mining adalah kegiatan menemukan

Lebih terperinci

Pilihlah jawaban yang menurut Anda paling tepat.

Pilihlah jawaban yang menurut Anda paling tepat. Pilihlah jawaban yang menurut Anda paling tepat. 1. Tugas para manajemen di semua level adalah mengambil keputusan yang bermanfaat bagi karyawan, perusahaan dan lingkungan. Oleh karenanya sebaiknya para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan, diantara berbagai alternatif aksi

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan, diantara berbagai alternatif aksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan, diantara berbagai alternatif aksi yang bertujuan untuk memenuhi satu atau beberapa sasaran. Sistem pengambilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi yang memungkinkan data dalam jumlah besar terakumulasi. Hampir

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi yang memungkinkan data dalam jumlah besar terakumulasi. Hampir BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan database yang pesat tidak dapat lepas dari perkembangan teknologi informasi yang memungkinkan data dalam jumlah besar terakumulasi. Hampir semua data tersebut

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE ROUGH SET DAN NEURAL NETWORK UNTUK PREDIKSI STOK OBAT DI APOTEK

PERBANDINGAN METODE ROUGH SET DAN NEURAL NETWORK UNTUK PREDIKSI STOK OBAT DI APOTEK SNTIKI III 20 ISSN : 2085-02 PERBANDINGAN METODE ROUGH SET DAN NEURAL NETWORK UNTUK PREDIKSI STOK OBAT DI APOTEK Novi Yanti Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Kampus Raja Ali Haji, Jl. HR

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2 2.1 Tinjauan Pustaka Aplikasi sistem pendukung keputusan untuk menentukan penjurusan pada tingkat SMA sudah beberapa kali dilakukan dengan menggunakan metode yang bermacam-macam.

Lebih terperinci

DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) 2005 PRENTICE HALL, DECISION SUPPORT SYSTEMS AND INTELLIGENT SYSTEMS, 7TH EDITION, TURBAN, ARONSON, AND LIANG

DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) 2005 PRENTICE HALL, DECISION SUPPORT SYSTEMS AND INTELLIGENT SYSTEMS, 7TH EDITION, TURBAN, ARONSON, AND LIANG DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) FAJRIAN NUR ADNAN, MCS 1 Materi Perkuliahan UTS UAS GAMBARAN UMUM DSS DAN AI PENGEMBANGAN SPK PERAN TEKNOLOGI TERHADAP MANAJERIAL GSS (SPK KELOMPOK) KONSEP DASAR SPK SI PERUSAHAAN

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System

Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System Pengantar DSS & Management Support System Oleh : Imam Cholissodin S.Si., M.Kom Sub Pokok Bahasan Pengantar DSS : 1. Mengapa Mempelajari DSS 2. Definisi

Lebih terperinci

- PERTEMUAN 1 - KNOWLEGDE DISCOVERY

- PERTEMUAN 1 - KNOWLEGDE DISCOVERY DATA WAREHOUSE - PERTEMUAN 1 - KNOWLEGDE DISCOVERY in DATABASE (KDD) Penemuan Pengetahuan di Database Tujuan : Mahasiswa Dapat memahami konsep KDD yang merupakan tujuan akhir dari Data Warehouse dan Data

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SPK PENERIMAAN ANGGOTA BARU STUDI KASUS: ORGANISASI IMSI STMIK MIKROSKIL

PENGEMBANGAN SPK PENERIMAAN ANGGOTA BARU STUDI KASUS: ORGANISASI IMSI STMIK MIKROSKIL Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 22 September 2014 PENGEMBANGAN SPK PENERIMAAN ANGGOTA BARU STUDI KASUS: ORGANISASI IMSI STMIK MIKROSKIL Gunawan 1), Wilson 2), Fandi Halim 3) 1,2,3 Program

Lebih terperinci

Penerapan Fungsi Data Mining Klasifikasi untuk Prediksi Masa Studi Mahasiswa Tepat Waktu pada Sistem Informasi Akademik Perguruan Tinggi

Penerapan Fungsi Data Mining Klasifikasi untuk Prediksi Masa Studi Mahasiswa Tepat Waktu pada Sistem Informasi Akademik Perguruan Tinggi IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 39 Penerapan Fungsi Data Mining Klasifikasi untuk Prediksi Masa Studi Mahasiswa Tepat Waktu pada Sistem Informasi Akademik Perguruan Tinggi Irwan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem pendukung keputusan (SPK) Konsep sistem pendukung keputusan atau decision support system (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang terdiri dari komponen-komponen atau sub sistem yang berorientasi untuk

BAB II LANDASAN TEORI. yang terdiri dari komponen-komponen atau sub sistem yang berorientasi untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Gondodiyoto (2007), sistem adalah merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen atau sub sistem yang berorientasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Lebih terperinci

PERAN STATISTIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PENENTUAN SEKOLAH SECARA ON-LINE

PERAN STATISTIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PENENTUAN SEKOLAH SECARA ON-LINE PERAN STATISTIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PENENTUAN SEKOLAH SECARA ON-LINE Dina Andayati Jurusan Teknik Informatika, FTI, IST AKPRIND Yogyakarta Email: dina@akprind.ac.id ABSTRAK Penerimaan siswa

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN. Sistem Informasi Pariwisata

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN. Sistem Informasi Pariwisata SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Sistem Informasi Pariwisata SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Proses pengambilan keputusan merupakan hal yang menjadi bagian penting di dalam suatu organisasi atau perusahaan. Pengambilan

Lebih terperinci

Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 20, No. 1, Maret

Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 20, No. 1, Maret Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 20, No. 1, Maret 2013 12 PENERAPAN ALGORITMA C 4.5 DALAM MEMPEROLEH DECISION TREE UNTUK MEMPREDIKSI PENENTUAN RESIKO KREDIT PADA BANK BPR BUKITTANDANG MANDIRI PADANG MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

Jurnal Sistem Informasi (Journal of Information Systems). 2/13 (2017), DOI:

Jurnal Sistem Informasi (Journal of Information Systems). 2/13 (2017), DOI: Jurnal Sistem Informasi (Journal of Information Systems). 2/13 (2017), 97-102 DOI: http://dx.doi.org/10.21609/jsi.v13i2.553 EFEKTIVITAS PELATIHAN SERTIFIKASI KOMPUTER DASAR MENGGUNAKAN TEORY ROUGH SET

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tanggung jawab sosial PT. Telkom dalam program kemitraan dengan masyarakat sekitarnya adalah memberikan kredit lunak bagi pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM).

Lebih terperinci

Prediksi Peluang Kelulusan Mahasiswa PTIK dalam Uji Kompetensi Microsoft Office 2010 menggunakan Teori Rough Set

Prediksi Peluang Kelulusan Mahasiswa PTIK dalam Uji Kompetensi Microsoft Office 2010 menggunakan Teori Rough Set TEKNOSI, Vol. 02, No. 01, April 2016 1 Prediksi Peluang Kelulusan Mahasiswa PTIK dalam Uji Kompetensi Microsoft Office 2010 menggunakan Teori Rough Set Karmila Suryani* Jurusan Pendidikan Teknik Informatika

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Referensi : 1. Management Information Systems : A Managerial End User Perspective, James A. O'Brien 2. Management Information Systems, Raymond McLeod, Jr. Sistem Informasi dan

Lebih terperinci

DESAIN APLIKASI UNTUK MENAMPILKAN INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA. Oleh : Rita Prima Bendriyanti ABSTRAK

DESAIN APLIKASI UNTUK MENAMPILKAN INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA. Oleh : Rita Prima Bendriyanti ABSTRAK DESAIN APLIKASI UNTUK MENAMPILKAN INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA Oleh : Rita Prima Bendriyanti ABSTRAK Penelitian ini menggunakan metode observasi, dengan melihat atau mengamati secara langsung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) adalah sistem komputer yang saling berhubungan dan menjadi alat bantu bagi seorang

Lebih terperinci

PERSYARATAN PRODUK. 1.1 Pendahuluan Latar Belakang Tujuan

PERSYARATAN PRODUK. 1.1 Pendahuluan Latar Belakang Tujuan BAB 1 PERSYARATAN PRODUK Bab ini membahas mengenai hal umum dari produk yang dibuat, meliputi tujuan, ruang lingkup proyek, perspektif produk, fungsi produk dan hal umum yang lainnya. 1.1 Pendahuluan Hal

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMA BANTUAN PROGRAM PEMERINTAH

RANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMA BANTUAN PROGRAM PEMERINTAH RANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMA BANTUAN PROGRAM PEMERINTAH Harlinda L. Hj.Harlinda@gmail.com Fakultas Ilmu Komputer Universitas Muslim Indonesia Makassar Abstrak Sistem Pendukung

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Oleh: Deni Mahdiana,S.Kom,MM,M.Kom E-BUSINESS GLOBAL : BAGAIMANA BISNIS MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI 1 PROSES BISNIS DAN SISTEM INFORMASI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan. implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan. implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut : 2.1. Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen adalah

Lebih terperinci

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PADA SUPPLY MINYAK

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PADA SUPPLY MINYAK ISSN : 2338-4018 SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PADA SUPPLY MINYAK Muhamad yanun as at (muh.yanun@gmail.com) Bebas Widada (bbswdd@yahoo.com) Wawan laksito YS (wlaksito@yahoo.com) ABSTRAK Kemajuan teknologi

Lebih terperinci

BAB III DECISION SUPPORT SYSTEM

BAB III DECISION SUPPORT SYSTEM BAB III DECISION SUPPORT SYSTEM Decision Support System atau Sistem Pendukung Keputusan / SPK, secara umum didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan baik kemampuan pemecahan masalah

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKRUTMEN GURU DENGAN METODE TOPSIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKRUTMEN GURU DENGAN METODE TOPSIS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKRUTMEN GURU DENGAN METODE TOPSIS Bayu Setyawan Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik - Universitas 45 Surabaya Bay_setyawan@yahoo.com ABSTRAK Selama ini proses rekrutmen

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Manajemen

Sistem Pendukung Keputusan Manajemen Sistem Pendukung Keputusan Manajemen Entin Martiana, S.Kom, M.Kom Sistem Pendukung Keputusan proses pengambilan keputusan merupakan hal yang menjadi bagian penting di dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik dan canggih. Teknologi yang dibutuhkan bukan saja berupa perangkat keras

BAB I PENDAHULUAN. baik dan canggih. Teknologi yang dibutuhkan bukan saja berupa perangkat keras BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi dan informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam perkembangannya. Untuk mengelola informasi dibutuhkan teknologi yang baik dan canggih.

Lebih terperinci

A Decision Support Tool For Association Analysis

A Decision Support Tool For Association Analysis A Decision Support Tool For Association Analysis Rina Sibuea 1, Frans Juanda Simanjuntak 2, Sulastry Napitupulu 3, Daniel Elison Daya 4 Program Studi Manajemen Informatika, Politeknik Informatika Del Jl.Sisingamangaraja,

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI. Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI

SISTEM INFORMASI. Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI SISTEM INFORMASI Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI Jenis-jenis Keputusan Menurut Herbert A. Simon, ahli manajemen pemenang Nobel dari Carnegie-Mellon University, keputusan berada pada suatu rangkaian kesatuan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Oleh : Saripudin PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternative tindakan untuk

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Oleh : Saripudin PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternative tindakan untuk SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Oleh : Saripudin PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternative tindakan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Pengambilan keputusan

Lebih terperinci

Materi 1 DATA MINING 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2015 Nizar Rabbi Radliya

Materi 1 DATA MINING 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2015 Nizar Rabbi Radliya Materi 1 DATA MINING 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2015 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com Nama Mahasiswa NIM Kelas 1. Memahami cakupan materi dan sistem perkuliahan Data Mining.

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA C4.5 DALAM PEMILIHAN BIDANG PEMINATAN PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI DI STMIK POTENSI UTAMA MEDAN

PENERAPAN ALGORITMA C4.5 DALAM PEMILIHAN BIDANG PEMINATAN PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI DI STMIK POTENSI UTAMA MEDAN PENERAPAN ALGORITMA C4.5 DALAM PEMILIHAN BIDANG PEMINATAN PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI DI STMIK POTENSI UTAMA MEDAN Fina Nasari 1 1 Sistem Informasi, STMIK Potensi Utama 3 Jalan K.L. Yos Sudarso KM.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi sistem informasi sekarang ini sangat pesat, hampir semua kegiatan menggunakan sistem informasi sebagai penunjang kegiatannya, salah satunya adalah

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEMS-DSS)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEMS-DSS) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEMS-DSS) Adalah sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer dan keputusan yang harus dibuat

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MEMPREDIKSI PERSEDIAAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN SMA DWI TUNGGAL TANJUNG MORAWA

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MEMPREDIKSI PERSEDIAAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN SMA DWI TUNGGAL TANJUNG MORAWA PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MEMPREDIKSI PERSEDIAAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN SMA DWI TUNGGAL TANJUNG MORAWA Domma Lingga Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja

Lebih terperinci

PENINGKATAN PERFORMA ALGORITMA APRIORI UNTUK ATURAN ASOSIASI DATA MINING

PENINGKATAN PERFORMA ALGORITMA APRIORI UNTUK ATURAN ASOSIASI DATA MINING PENINGKATAN PERFORMA ALGORITMA APRIORI UNTUK ATURAN ASOSIASI DATA MINING Andreas Chandra Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta 55281 Email : andreaschaandra@yahoo.com

Lebih terperinci

Decision Support System. by: Ahmad Syauqi Ahsan

Decision Support System. by: Ahmad Syauqi Ahsan 15 Decision Support System by: Ahmad Syauqi Ahsan Kenapa Manajer butuh bantuan IT? 2 Alternatif penyelesaian yang harus dipertimbangkan semakin banyak dan selalu bertambah. Keputusan-keputusan harus dibuat

Lebih terperinci

Sistem Penunjang Keputusan, Pertemuan Ke-3

Sistem Penunjang Keputusan, Pertemuan Ke-3 DECISION SUPPORT SYSTEMS Pengertian. Definisi awalnya adalah suatu sistem yang ditujukan untuk mendukung manajemen pengambilan keputusan. Sistem berbasis model yang terdiri dari prosedur-prosedur dalam

Lebih terperinci

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN Menurut Herbert A. Simon keputusan terbagi menjadi 2, yaitu : 1. Programmed decisions, yaitu keputusan yang berulang dan bersifat rutin, yang secara luas prosedur yang tetap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan terdiri dari beberapa landasan teori yang menjelaskan tentang defenisi sistem pendukung keputusan, ciri-ciri pendukung keputusan,

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 GISTING DENGAN METODE SAW (Simple Additive Weighting)

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 GISTING DENGAN METODE SAW (Simple Additive Weighting) PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 GISTING DENGAN METODE SAW (Simple Additive Weighting) Fredi Wiranata Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma

Lebih terperinci

Timor Setiyaningsih, Nur Syamsiah Teknik Informatika Universitas Darma Persada. Abstrak

Timor Setiyaningsih, Nur Syamsiah Teknik Informatika Universitas Darma Persada. Abstrak DATA MINING MELIHAT POLA HUBUNGAN NILAI TES MASUK MAHASISWA TERHADAP DATA KELULUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBANTU PERGURUAN TINGGI DALAM MENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PERGURUAN TINGGI Timor

Lebih terperinci

ALGORITMA NEAREST NEIGHBOR UNTUK MENENTUKAN AREA PEMASARAN PRODUK BATIK DI KOTA PEKALONGAN

ALGORITMA NEAREST NEIGHBOR UNTUK MENENTUKAN AREA PEMASARAN PRODUK BATIK DI KOTA PEKALONGAN ALGORITMA NEAREST NEIGHBOR UNTUK MENENTUKAN AREA PEMASARAN PRODUK BATIK DI KOTA PEKALONGAN Devi Sugianti Program Studi Sistem Informasi,STMIK Widya Pratama Jl. Patriot 25 Pekalongan Telp (0285)427816 email

Lebih terperinci

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN Pertemuan ke-1 PERTEMUAN - 1 BAB 1 SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN : (MSS) SEBUAH TINJAUAN 1-2 Tujuan Pembelajaran Memahami bagaimana manajemen menggunakan teknologi komputer. Mempelajari

Lebih terperinci

DATA MINING MENGGUNAKAN METODE ROUGH SET UNTUK MENENTUKAN BAKAT MINAT MAHASISWA

DATA MINING MENGGUNAKAN METODE ROUGH SET UNTUK MENENTUKAN BAKAT MINAT MAHASISWA DATA MINING MENGGUNAKAN METODE ROUGH SET UNTUK MENENTUKAN BAKAT MINAT MAHASISWA Muhammad Lukman Hakim dan Muhammad Rusli Staf Pengajar AMIK INTeL Com GLOBAL INDO ABSTRAK Data Mining adalah serangkaian

Lebih terperinci

J. Informatika AMIK-LB Vol.2 No. 1/Januari/2014

J. Informatika AMIK-LB Vol.2 No. 1/Januari/2014 IMPLEMENTASI DATA MINING ROUGH SET DALAM MENENTUKAN TINGKAT KERUSAKAN ALAT DAN BAHAN KIMIA (STUDI KASUS DI LABORATORIUM RESEP SMK S-16 FARMASI BENGKULU) Oleh : Marnis Nasution, S.Kom, M.Kom Dosen Prodi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Studi Sebelum penelitian ini dilakukan, sudah terdapat beberapa penelitian yang menjadi dasar untuk menyelesaikan penelitian ini, penelitian tersebut diantaranya sebagai

Lebih terperinci

`BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi agar dapat bertahan dalam persaingan bisnis untuk

`BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi agar dapat bertahan dalam persaingan bisnis untuk 1 `BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi semakin hari semakin pesat. Keadaaan ini membawa pengaruh besar pada kehidupan manusia, termasuk dunia bisnis dimana pada awalnya

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN Mk. Penerapan Komputer Dosen : Toto Haryanto, S.Kom, M.Si Tugas ke-1 Hari/tanggal : Senin, 7 November 2011 Tempat: Ruang B1 D SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN Kelompok 2 Oleh: Defi Syukria Cahyaningrum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan produksi akan memerlukan persediaan bahan baku. Dengan tersedianya persediaan bahan baku maka diharapkan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PEMECAHAN MASALAH PERORANGAN PARA ANGGOTA KELOMPOK LAIN PERANGKAT LUNAK PENELUSURAN LAPORAN MATEMATIK DATA BASE LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN PEMECAHAN MASALAH PERORANGAN PARA ANGGOTA KELOMPOK LAIN PERANGKAT LUNAK PENELUSURAN LAPORAN MATEMATIK DATA BASE LINGKUNGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Bagaimana cara mengambil keputusan? Jawaban atas pertanyaan ini akan mempengaruhi perancangan sistem informasi di dalam komputer untuk mendukung proses dalam pengambilan

Lebih terperinci

TUGAS 1 SISTEM INFORMASI BERBASIS INTERNET ( SIBI )

TUGAS 1 SISTEM INFORMASI BERBASIS INTERNET ( SIBI ) TUGAS 1 SISTEM INFORMASI BERBASIS INTERNET ( SIBI ) DISUSUN OLEH : Aksa Badi : 52007003 Febrin Adrianus : 52007018 Harianto S : 52007024 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER (STMIK KHARISMA)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Turban mendefinisikan Decision Support System sebagai sekumpulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Turban mendefinisikan Decision Support System sebagai sekumpulan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Decision Support System Turban mendefinisikan Decision Support System sebagai sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian guna membantu para pengambilan

Lebih terperinci

PENGKLASIFIKASIAN MINAT BELAJAR MAHASISWA DENGAN MODEL DATA MINING MENGGUNANAKAN METODE CLUSTERING

PENGKLASIFIKASIAN MINAT BELAJAR MAHASISWA DENGAN MODEL DATA MINING MENGGUNANAKAN METODE CLUSTERING PENGKLASIFIKASIAN MINAT BELAJAR MAHASISWA DENGAN MODEL DATA MINING MENGGUNANAKAN METODE CLUSTERING Marlindawati 1) Andri 2) 1) Manajemen Informatika Universitas Bina Darma Jl. Ahmad Yani No. 3, Palembang

Lebih terperinci

BAB I. : Kundang K.Juman, Ir.MMSI : Agar Mahasiswa memahami konsep dasar sistem informasi

BAB I. : Kundang K.Juman, Ir.MMSI : Agar Mahasiswa memahami konsep dasar sistem informasi Oleh Tujuan : Kundang K.Juman, Ir.MMSI : Agar Mahasiswa memahami konsep dasar sistem informasi BAB I Konsep Dasar Sistem 1.1 Pengertian Sistem Definisi sistem berkembang sesuai dengan konteks dimana pengertian

Lebih terperinci

DATA MINING ANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI

DATA MINING ANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI DATA MINING ANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI Heroe Santoso 1), I Putu Hariyadi 2), Prayitno 3) 1), 2),3) Teknik Informatika STMIK Bumigora Mataram Jl Ismail Marzuki

Lebih terperinci