UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ROLL BELAKANG

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING

PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE

ZANUAR BUDIANTO K

JURNAL SKRIPSI PENGARUH PENDEKATAN KETEPATAN DAN PENDEKATAN KECEPATAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral

JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Penjaskesrek

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA

BAB I PENDAHULUAN. yaitu gymnastics yang artinya: untuk menerangkan bermacam-macam gerak. yang dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan secara keseluruhan. Bertujuan mengembangkan aspek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN TANJUNG II TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna. MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S. Pd.) ProgamStudiPedidikanJasmani,KesehatandanRekreasi

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KUTAMENDALA 02.

INDARTO WIJANARKO K

Kata kunci: modifikasi alat bantu, hasil belajar memukul bola kasti, permainan bola kasti.

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

TINJAUAN PUSTAKA. pendidikan dengan mengabaikan aspek yang lain, sedangkan pendidikan

LEMPAR LEMBING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO DI SEKOLAH DASAR NEGERI 19 SERIRANG

JURNAL SKRIPSI SKRIPSI. Oleh: MAHRUS MAULANA K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA.

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan psikis yanglebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tahun 2015

BAB III METODE PENELITIAN

Boby Helmi Dosen STOK Bina Guna

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani adalah olahraga yang sangat penting keberadaannya

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN GULING KEDEPAN MENGGUNAKAN MODEL CTL TERHADAP SISWA KELAS XI SMKN 1 GROGOL KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. macam skenario kegiatan pembelajran di kelas. Pembelajaran merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu

UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

BAB III METODE PENELITIAN A.

SKRIPSI Oleh TRI AGUNG BAGUS K K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA OKTOBER 2015.

: RIZKA OCTAVIANA K

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

Ilmu Pendidikan,Universitas Sebelas Maret Surakarta

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT

ERIK SUPRIANTO K

ABSTRAK. Kata kunci: hasil belajar, model pembelajaran Think-Pair-Share

I. PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar pada. pendidik berupaya meningkatkan profesionalisme dan kualitas mengajarnya

I. PENDAHULUAN. gerak. Penguasaan kemampuan gerak dasar akan mendasari keterampilan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. menerapkan model pembelajaran kooperatif struktural tipe mind mapping

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BERMAIN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK MULA MELALUI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI GAMBIRSARI SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

S K R I P S I. Oleh : KASRIYATI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MEDIA SOFTWARE PREZI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani adalah olahraga yang sangat penting keberadaannya dalam

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Zulia Rachim, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

UPAYA PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN LEMPAR LEMBING GAYA HOP MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN BERMAIN SKRIPSI

Chairul Huda Atma Dirgatama 1, Djoko Santoso Th 2 1 Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi UNS 2. FKIP UNS Surakarta

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN 19 BOKAT KABUPATEN BUOL

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2 : Hal , Desember 2015

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT JAUH DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN AJARAN 2014 / 2015

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia

Keywords: ball throwing basic movement, game.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PenjasOrkes) sebagai bagian

PENERAPAN PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya

I. PENDAHULUAN. kompleks, karena mencakup dimensi bio-sosio-kultural. Ditinjau dari aspek

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Pra Tindakan

Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, J.PMIPA, FKIP, UNS 2),3) Dosen Prodi Pendidikan Matematika, J.PMIPA, FKIP, UNS

PENGEMBANGAN MODEL AKTIVITAS LARI SPRIN 50 M MENGGUNAKAN ALAT SEDERHANA PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL HUDA DESA MELATI KECAMATAN MOJO KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter bangsa dari suatu negara. Pendidikan jasmani

UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN GULING BELAKANG SENAM LANTAI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BIDANG MIRING. Thoif

PENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS III SDN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ROLL BELAKANG MELALUI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS X MIPA 8 SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/ 2016 SKRIPSI Oleh DESI NURHAYATI K5612021 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user Juni 2016 1

digilib.uns.ac.id 2 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ROLL BELAKANG MELALUI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS X MIPA 8 SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/ 2016 Desi Nurhayati Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga FKIP Universitas Sebelas Maret Alamat Korespondensi : Jl. Narasoma RT 03, RW 06 Purbalingga Wetan Email : desi_pko@student.uns.ac.id ABSTRAK Desi Nurhayati. K5612021. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ROLL BELAKANG MELALUI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS X MIA 8 SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juni 2016 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar roll belakang senam lantai melalui pembelajaran tutor sebaya pada siswa kelas X MIA 8 SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pelaksanaan ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan, refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 8 SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 34 siswa yang terdiri dari 22 siswi putri dan 12 siswa putra. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari guru sebagai kolaborator, peneliti dan siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi dan penilaian hasil belajar senam lantai roll belakang. Analisis data menggunakan teknik deskriptif yang didasarkan pada analisis kualitatif dengan prosentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa melalui pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar roll belakang dalam senam lantai siswa dari prasiklus ke siklus I. Proses pembelajaran pada prasiklus belum menerapkan pembelajaran tutor sebaya untuk membantu siswa dalam mempelajari gerakan roll belakang dalam senam lantai sehingga ketrampilan roll belakang siswa masih rendah dan hasil belajar roll belakang dalam senam lantai siswa kurang maksimal. Dari hasil analisis diperoleh peningkatan yang signifikan dari prasiklus ke siklus I serta siklus II. Pada prasiklus, siswa yang tuntas mencapai 44,1%, pada siklus I, siswa yang tuntas mencapai 64,7% dan siklus II menjadi 88,23%. Kata kunci : Hasil belajar senam lantai commit roll belakang, to user tutor sebaya.

digilib.uns.ac.id PENDAHULUAN Senam lantai pada umumnya disebut Floor Exercise, tetapi ada juga yang Pendidikan jasmani olahraga menamakan tumbling. dan kesehatan merupakan bagian Senam lantai adalah latihan integral dari pendidikan secara senam yang dilakukan pada matras, keseluruhan, yang bertujuan untuk unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengembangkan aspek kebugaran mengguling, meloncat, melompat, jasmani, ketrampilan gerak, berputar di udara, menumpu dengan ketrampilan berfikir kritis, tangan atau kaki untuk ketrampilan sosial, penalaran mempertahankan sikap seimbang stabilitas emosional, tindakan moral, pada saat meloncat ke depan atau ke aspek pola hidup sehat dan belakang.salah satu gerakan senam pengenalan lingkungan bersih melalui lantai adalah roll belakang atau guling aktivitas jasmani, olahraga dan belakang. Roll belakang atau guling kesehatan yang terpilih secara belakang adalah berguling ke sistematis dalam rangka mencapai belakang mendarat pada matras tujuan pendidikan nasional. mulai dari pantat, punggung, Pendidikan jasmani, olahraga tengkuk, kepala bagian belakang, dan kesehatan yang diajarkan tangan menumpu pada matras disekolah memiliki peranan sangat disamping kepala. penting, yaitu memberikan Berdasarkan observasi yang kesempatan kepada peserta didik telah dilakukan saat melakukan PPL untuk terlibat langsung dalam di SMA Negeri 1 Surakarta kelas X berbagai pengalaman belajar melalui MIA 8 masih banyak siswa-siswi di aktivitas jasmani, olahraga, dan kelas tersebut masih mengalami kesehatan yang dipilih serta dilakukan kesulitan dalam melakukan roll secara sistematis. belakang yang mengakibatkan hasil Salah satu materi olahraga belajar pada siswa rendah. Jumlah yang diajarkan pada siswa SMA keseluruhan siswa kelas X MIA 8 adalah senam. Pada pembelajaran adalah sebanyak 34 siswa, yang Penjasorkes terdapat senam lantai. commit to terdiri user dari 12 siswa dan 22 siswi. 1

digilib.uns.ac.id 4 Pada data kondisi awal 44,1%(15 sebagai tutor merupakan kegiatan siswa) dapat melakukan roll belakang yang menguntungkan dan menambah dengan benar, sedangkan 55,89%(19 pengalaman yang sebenarnya siswa) belum bisa melakukan roll merupakan kebutuhan siswa itu belakang dengan benar, siswa merasa sendiri. Karena dalam pembelajaran takut dalam melakukan roll belakang tutor sebaya ini, mereka para tutor karena belum begitu mengetahui harus mendapatkan hubungan dan secara benar teknik melakukan roll pergaulan yang mantap dengan teman belakang. sebayanya. Mengatasi permasalahan Dengan sistem pembelajaran tersebut, diperlukan suatu tutor sebaya, diharapkan akan kemampuan guru untuk membantu siswa yang nilainya melaksanakan pembelajaran inovatif, dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal yang dapat meningkatkan motivasi (KKM) atau kurang cepat menerima dan hasil belajar siswa dalam pelajaran penjasorkes untuk mengikuti pembelajaran Penjasorkes. melaksanakan pembelajaran roll Pembelajaran tutor sebaya merupakan belakang dengan suasana yang pembelajaran yang pada intinya berbeda, lebih nyaman, efektif kreatif, pelaksanaannya membagi kelompok dan lebih memungkinkan untuk kecil atau sesuai jenis kelamin, yang meningkatkan hasil belajarnya. sumber belajarnya bukan dari guru Berdasarkan latar belakang yang telah melainkan dari teman sebaya yang diuraikan diatas, maka dapat pandai dan cepat menguasai suatu diketahui masalah dalam penelitian materi tertentu. Dalam pembelajaran ini adalah sebagai berikut : ini siswa yang menjadi tutor Bagaimana meningkatkan hasil hendaknya mempunyai kemampuan Belajar Roll Belakang pada Siswa yang lebih tinggi dibandingkan Kelas X MIA 8 SMA Negeri 1 dengan teman lainnya, sehingga pada Surakarta melalui Pembelajaran Tutor saat siswa melakukan bimbingan Sebaya? siswa sudah dapat menguasai bahan Berdasarkan permasalahan yang akan disampaikan. Tugas commit to yang user telah dirumuskan, maka

digilib.uns.ac.id 5 penelitian ini bertujuan untuk digunakan untuk meningkatkan meningkatkan hasil Belajar Roll validitas data dalam penelitian. Belakang Melalui Pembelajaran Tutor Triangulasi yang digunakan yaitu : Sebaya pada Siswa Kelas X MIA 8 a. Triangulasi data yaitu data yang SMA 1 Negeri Surakarta Tahun sama akan lebih mantap ajaran 2015/2016. kebenarannya apabila diperoleh METODE PENELITIAN dari beberapa sumber data yang berbeda. Data dapat diperoleh dari Penelitian Tindakan Kelas ini siswa, guru, dan hasil observasi dilaksanakan di kelas X MIA 8 dari kolaborator. SMA Negeri 1 Surakarta tahun b. Triangulasi sumber yaitu pelajaran 2015/2016 yang mengkroscekan data yang beralamat di jl. Monginsidi No.40 diperoleh dengan informan atau Banjarsari Surakarta, Jawa Tengah narasumber yang lebih baik dari 57134 Tlp.(0271 652975). siswa, guru, lain atau pihak lain Penelitian Tindakan Kelas ini (kepala sekolah, rekan guru, orang dilaksankan pada bulan April 2016 tua/wali) dengan jumlah 34 siswa, terdiri c. Triangulasi metode yaitu dari 12 siswa putra dan 22 siswi mengumpulkan data dengan putri. metode yang berbeda agar hasil Teknik pengumpulan data yang didapatkan lebih mantab, dalam Penelitian Tindakan Kelas sehingga akan diperoleh hasil yang (PTK) ini terdiri dari : tes dan akurat mengenai subjek penelitian. observasi Teknik analisis data yang Uji validitas merupakan suatu digunakan dalam setiap kegiatan cara untuk menentukan suatu observasi dari pelaksanaan siklus keabsahan data yang diperoleh. PTK ini adalah deskriptif kualitatif Teknik pengujian validitas data pada menggunakan teknik presentase penelitian tindakan kelas ini perkembangan proses kegiatan menggunakan triangulasi yang pembelajaran. merupakan salah satu cara yang commit to user

digilib.uns.ac.id 6 Data yang dikumpulkan dalam untuk meningkatkan hasil belajar roll setiap kegiatan observasi dari belakang pada siswa kelas X MIA 8 pelaksanaan siklus PTK dianalisis SMA Negeri 1 Surakarta tahun dengan menggunakan presentase pelajaran 2015/2016. Pelaksanaan untuk melihat peningkatan hasil tindakan dilakukan dalam 2 siklus, belajar roll belakang dalam kegiatan yaitu masing-masing siklus terdiri pembelajaran. Hasil belajar roll dari 4 tahapan, yaitu: (1) belakang dianalisis dengan perencanaan, (2) Pelaksanaan menjumlahkan nilai dari tiga aspek. Tindakan, (3) Observasi, (4) Refleksi. Kemudian dikategorikan dalam batas tuntas dan tidak tuntas berdasarkan KKM. Siklus I Hasil dari tes dan penilaian HASIL TINDAKAN DAN hasil belajar roll belakang pada siswa PEMBAHASAN kelas X MIA 8 SMA Negeri 1 Berdasarkan kondisi awal, Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 menunjukan bahwa siswa yang telah pada pelaksanaan siklus I sudah tuntas atau mencapai batas KKM mengalami peningkatan dibandingkan hanya 15 siswa atau 44,1% sedangkan pada saat kondisi awal siswa sisanya yaitu 19 siswa atau 55,88% mendapat perlakuan. Dalam siklus I belum tuntas atau mencapai KKM. penelti menggunakan modifikasi alat Siswa yang tuntas adalah siswa yang berupa bidang miring dan dengan telah mampu mencapai KKM ( bantuan tutor sebaya. Pada siklus I Kriteria Kelulusan Minimal )yang dari 34 siswa, yang tuntas telah ditetapkan oleh sekolah yaitu berjumlah22 siswa, tidak tuntas 2,8. berjumlah 12 siswa dengan presentase ketuntasan hasil belajar senam lantai Pada hasil kegiatan gerakan roll belakang yaitu 64,7% observasi, maka dilakukan penelitian sedangkan pada pelaksanaan terhadap materi senam roll belakang perlakuan kondisi awal dari 34 siswa, melalui pembelajaran tutor sebaya commit to yang user tuntas berjumlah 15 siswa, tidak

digilib.uns.ac.id 7 tuntas berjumlah 19 siswa dengan dan siswa dapat secara cepat presentase ketuntasan hasil belajar mengadaptasi dan senam lantai gerakan roll belakang melaksanakan intruksi dari yaitu 44,1%. Oleh karena itu peneliti/ guru. perlakuan peneliti pada siklus I sudah Situasi kelas lebih tenang mengalami peningkatan yang cukup dan teratur sehingga materi positif terhadap proses pembelajaran yang diberikan terarah. penjasorkes senam lantai gerakan roll Dalam pelaksanaan siklus belakang. Presentase peningkatan dari I juga terdapat kelemahan, kondisi awal ke siklus I yaitu 20,6%. belum tercapainya target yang Dalam pelaksanaan siklus I telah ditetapkan disebabkan ini terdapat kelebihan yang dapat antara lain : digunakan sebagai tolak ukur untuk 1) Siswa dalam melaksanakan keberhasilan pelaksanaan siklus I, tugas pembelajaran kurang adapun kelebihan dari pelaksanaan sungguh-sungguh siklus I antara lain : 2) Siswa masih merasa takut 1) Sebagian besar siswa merasa untuk melakukan roll tertarik dengan penyampaian belakang materi roll belakang dengan 3) Observer kurang teliti dalam bantuan tutor sebaya, di melakukan pengawasan saat samping itu pelaksanaan proses pembelajaran siswa pembelajaran ini jarang 4) Pengulangan gerakan roll digunakan dalam proses belakang dengan bantuan Kegiatan Belajara Mengajar tutuor sebaya kurang (KBM) pada mata pembelajaran maksimal. Penjasorkes. 5) Penelti masih kurang dalam 2) Siswa mudah dalam menyerap memberikan reward atau pelaksanaan kegiatan yang penghargaan seperti pujian diintruksikan peneliti dan guru, terhada siswa. sehingga pelaksanaan KBM dapat berjalan dengan lancar, commit to user Siklus II

digilib.uns.ac.id 8 Berdasarkan hasil bidang datar menggunakan belajar pada siswa kelas X MIA 8 metode tutor sebaya meliputi: SMA Negeri 1 Surakarta tahun perencanaan, pelaksanaan, pelajaran 2015/2016 pada siklus I observasi, dan analisis refleksi. siswa yang telah tuntas adalah 22 Ketercapaian ketuntasan hasil siswa atau 64,7% sedangkan 12 belajar roll belakang siswa kelas siswa atau 35,3 siswa belum X MIA 8 SMA Negeri 1 tutas, nilai KKM (Kriteria Surakarta Tahun Pelajaran Kelulusan Minimal ) yaitu 2,8 / 2015/2016 dari siklus I ke siklus 75. Sehingga peneliti II mengalami peningkatan dari melanjutkan tindakan pada siklus 64,7% menjadi 88,2% atau naik II. 23,5% dengan kata lain dari Siklus II merupakan siklus I yang tuntas 22 siswa tindakan lanjut dari hasil menjadi 30 siswa yang tuntas. ananlisis dan refleksi yang Dalam pelaksanaan siklus dilakukan pada siklus I, dimana II terdapat kelebihan yang dapat dalam pelaksanaan tindakan pada digunakan sebagai tolak ukur siklus I rata-rata siswa keberhasilan pada pelaksanaan menunjukan penigkatan dalam siklus II, adapun kelebihan hasil belajar rool belakang. Akan pelaksanaan siklus II diantaranya tetapi target dari peneliti dan : kolaborator belum terpenuhi. 1) Banyak dari siswa yang Oleh karena itu, pelaksanaan sudah dapat menguasai siklus Ini mengacu pada teknik roll belakang pelaksanaan siklus I, karena pada senam lantai merupakan perbaikan dari Siklus meskipun belum I. sempurna. Pada tindakan siklus II, 2) Pelaksanaan KBM peneliti masih menyajikan materi berjalan dengan lancar senam lantai gerakan roll karena siswa sudah belakang dengan menggunakan commit to user terarah untuk

digilib.uns.ac.id 9 mempersiapkan segala siswa sudah mulai keperluan untuk terlihat bosan pelaksanaan dengan materi senam pembelajaran roll lantai roll belakang. belakang. 3) Siswa yang belum Pembahasan bisa belajar sendiri atau Hasil penelitian tindakan dengan bantuan tutor kelas menunjukan bahwa penerapan sebaya. pembelajaran tutor sebaya dapat 4) Siswa saling memberi meningkatkan kemampuan senam motivasi antara siswa lantai gerakan roll belakang pada satu dengan siswa siswa kelas X MIA 8 SMA Negeri 1 lainnya dalam Surakarta Tahun Pelajaran melaksanakan roll 2015/2016. Sebelum diterapkan belakang. pembelajaran tutor sebaya saat proses belajar mengajar, kemampuan siswa Akan tetapi dalam untuk melakukan senam lantai pelaksanaan siklus II ini masih gerakan roll belakang masih rendah. terdapat kelemahan sehingga Hal ini ditunjukan pada nilai hasil membuat kekurangan dalam belajar siswa pada kondisi awal hanya pelaksanaan siklus II, adapun 44,1% atau hanya 15 siswa yang kelemahan dari siklus II lulus dari total 34siswa. Pada tersebut adalah : tindakan siklus I, kemampuan siswa 1) Masih ada beberapa untuk melakukan senam lantai siswa yang belum gerakan roll belakangsudah bisa melakukan menunjukan adanya suatu rangkaian gerakan peningkatan. Hal ini dilihat dari roll belakang dengan presentase ketuntasan kelas menjadi lancar. 64,7% atau 22 siswa telah lulus. 2) Pada awal Selanjutnya pada tindakan siklus II pertemuan siklus commit II to siswa user kembali mengalami

digilib.uns.ac.id 10 peningkatan hasil belajar senam lantai terlihat bosan ketika masuk pada gerakan roll belakang. Dapat dilihat siklus II, kemudian masih ada dari presentase ketuntasan yang beberapa siswa yang tidak mencapai 88,2% atau 30siswa telah memperhatikan guru saat lulus, sedangkan sisanya 4 siswa pembelajaran berlangsung, ada juga belum lulus. dampak positif ketika melakukan penelitian yaitu pada saat masuk Berdasarkan presentase siklus ke II hanya 4 siswa yang belum ketuntasan hasil belajar senam lantai bisa melakukan gerakan roll belakng gerakan roll belakang menunjukan dengan benar, pelaksanaan kegiatan bahwa, pembelajaran roll belakang belajar mengajar dengan lancar menggunakan pembelajaran tutor karena siswasudah terarah untuk sebaya dapat meningkatkan hasil pelaksanaan pembelajaran roll belajar roll belakang dalam senam belakang, kemudian siswa saling lantai pada siswa kelas X MIA 8 memberi motivasi dengan siswa SMA Negeri 1 Surakarta Tahun lainnya dalam pelaksanaan Pelajaran 2015/2016. pembelajaran roll belakang. Kenaikan presentase pada Dari siklus I ke siklus II kondisi awal ke siklus I dikarenakan presentase ketuntasan hasil belajar oleh penggunaan pembelajaran tutor meningkat kembali hal ini sebaya juga sangat berpengaruh dikarenakan beberapa siswa mulai terhadap lancarnya proses memperhatikan temannya yang masih pembelajaran, siswa menjadi tertarik kurang bisa melakukan gerakan roll dan tertantang untuk melakukan belakang dan membantu dengan cara senam lantai gerakan roll belakang memberi motivasi kepada temannya menggunakan bantuan tutor sebaya, tersebut serta memberikan saransaran sehingga siswa lebih banyak yang membangun sehingga melakukan pengulangan. Adapun temannya tersebut menjadi lebih kendala dalam pelaksanaan semangat dari sebelumnya. Hasil dari pembelajaran rioll belakang dari aspek kognitif juga meningkat siklus I ke siklus II yaitu siswa mulai commit to dikarenakan user pemberian materi serta

digilib.uns.ac.id 11 siswa ditugaskan untuk mencari belakang dari kondisi awal ke siklus I sendiri atau aktif mencari materi yang yaitu 20,6%, dari siklus I ke siklus II belum disampaikan oleh pendidik 23,5%. Peningkatan ketuntasan hasil atau peneliti. belajar secara keseluruhan dari Pembelajaran senam lantai kondisi awal ke siklus II sebesar gerakan roll belakang menggunakan 44,1%. pembelajaran pembelajaran tutor Kesimpulan penelitian ini sebaya dapat menimbulkan rasa adalah penerapan pembelajaran tutor senang dan tantangan bagi siswa, sebaya dapat meningkatkan hasil sehingga dapat memotivasi siswa belajar roll belakang dalam senam dalam proses pembelajaran agar dapat lantai pada siswa kelas X MIA 8 meningkatkan hasil belajar. Selain itu, SMA Negeri 1 Surakarta Tahun melalui pembelajaran tutor sebaya Pelajaran 2015/2016. menjadikan siswa terlihat lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran yang Implikasi akan meningkatkan hasil belajar Berdasarkan kesimpulan siswa. penelitian yang telah dikemukakan diatas, maka dapat diketahui bahwa SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN penerapan pembelajaran tutor sebaya SARAN dapat meningkatkan hasil belajar Simpulan senam lantai gerakan roll belakang. Berdasarkan analisis data Dengan demikian implikasi penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan tindakan kelas ini adalah sebagai diperoleh hasil sebagai berikut : berikut : Penerapan pembelajaran tutor sebaya Penelitian ini memberikan dapat meningkatkan hasil belajar roll gambaran yang jelas bahwa belakang dalam senam lantai pada keberhasilan proses pembelajaran siswa kelas X MIA 8 SMA Negeri 1 terkait beberapa faktor. Faktor Surakarta Tahun Pelajaran tersebut berasal dari guru maupun 2015/2016. Ketercapaian ketuntasan pihak siswa serta bantuan dalam hasil belajar senam lantai gerakan commit roll to pembelajaran user maupun media

digilib.uns.ac.id 12 pembelajaran yang digunakan. Faktor karakteristikdan latar belakang siswa dari guru yaitu kemampuan guru maka akan memudahkan siswa dalam dalam mengembangkan materi, proses pembelajaran. Dengan menyampaikan materi, pengelolaan demikian, pembelajaran dapat kelas, metode pembelajaran yang berjalan dengan lancar, efektif, dan digunakan serta teknik yang menyenangkan. dilakukan guru dalam penyampaian Penelitian ini juga materi ajar. Sedangkan faktor dari memberikan deskripsi yang jelas siswa meliputi motivasi dan minat bahwa, dengan menggunakan siswa dalam mengikuti pembelajaran. pembelajaran tutor sebaya yang tepat Ketersedian alat maupun media dan sesuai dapat meningkatkan pembelajaran yang menarik juga motivasi belajar siswa sehingga dapat dapat membantu motivasi siswa meningkatkan hasil belajar. Sehingga sehingga akan diperoleh hasil belajar penelitian ini dapat digunakan sebagai yang maksimal. Faktor-faktor tersebut suatu pertimbangan bagi guru yang saling mendukung satu sama lain, ingin mengembangkan proses sehingga harus diupayakan dengan pembelajaran senam lantai gerakan maksimal agar semua faktor tersebut roll belakang. Bagi guru Penjasorkes, terdapat saat proses pembelajaran penelitian ini dapat dijadikan berlangsung. Apabila guru kreatif dan referensi dalam proses pembelajaran inovatif dalam mengemas pada materi senam lantai gerakan roll ketersediaaan sarana prasarana, belakang. proses pembelajaran, maupun Pemberian tindakan dari pengelolaan kelas, maka akan kondisi awal, siklus I, dan siklus II tercapai tujuan pembelajaran yang memberikan deskripsi bahwa terdapat diinginkan. Apalagi jika didukung kekurangan atau kekurangan yang dengan sarana prasarana serta media terjadi selama proses pembelajaran pembelajaran yaqng memadai maka berlangsung.namun pada kekurangan proses pembelajaran akan berjalan siklus sebelumnya tersebut dapat baik dan lancar. Materi pembelajaran diatasi pada siklus berikutnya. Dari yang disajikan dengan melihat pada commit to pelaksanaan user tindakan yang kemudian

digilib.uns.ac.id 13 dilakukan refleksi terhadap proses menyampaikan materi pembelajaran, dapat dideskripsikan pembelajaran. terdapat peningkatan hasil belajar 3. Menciptakan gaya siswa, motivasi, dan keaktifan siswa pembelajaran yang dalam mengikuti proses menyenangkan bagi siswa dan pembelajaran. Dari segi proses mudah untuk dipahami, serta pembelajaran Penjasorkes dapat memotivasi siswa dalam penggunaan pembelajaran tutor pembelajaran. sebaya dapat merangsang aspek 4. Guru Penjasorkes hendaknya motorik siswa. mau membuka diri menerima Saran berbagai bentuk masukan, Berdasarkan simpulan dan saran, maupu kritik agar dapat implikasi hasil penelitian, maka lebih memperbaiki kualitas dapatdisarankan beberapa hal sebagai dalam mengajar. berikut : 5. Siswa kelas X MIA 8 SMA 1. Guru Penjasorkes hendaknya Negeri 1 Surakarta Tahun terus berusaha untuk Pelajaran 2015/2016 untuk meningkatkan kemampuannya lebih aktif dalam dalam mengembangkan pembelajaran dan saling materi, menyampaikan materi, memotivasi serta membantu serta dalam mengelola kelas, temannya yang masih sehingga kualitas kesulitan dalam pembelajaran, pembelajaran yang dilakukan khususnya pembelajaran dapat terus meningkat seiring Penjasorkes. dengan peningkatan kemampuan yang dimilikiguru 2. Penjasorkes hendaknya lebih inofativ dalam menerapkan metode pembelajaran, alat bantu pembelajaran, dan media pembelajaran untuk commit to user

digilib.uns.ac.id 14 DAFTAR PUSTAKA Aunurrahman. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta Begawanabiyasa. (2013). Pembelajaran Tutor Sebaya. Diperoleh 28 Januari 2016 dari https://bagawanabiyasa.word press.com/2013/07/21/pembe lajaran-tutor-sebaya/ Dimyati & Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta EnsikloPenjas. (2012). Diperoleh 13 Februari 2016 dari http://pendidikanjasmani13.b logspot.co.id/2012/12/teknik -dasar-roll-belakang.html. Huda, M. (2011). Cooperative Learning Metode,Teknik, Struktur dan Model Terapan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Isjoni. (2009). Pembelajaran Kooperative Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Kristiyanto, A. (2010). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan Jasmani & Kepelatihan Olahraga. Surakarta : UNS Press Mahendra, A. (2003). Senam. Jakarta: Depdiknas Margono, A. (2009). Senam. Surakarta: UNS Pres Maryani. (2010). Penerapan Metode Tutor Sebaya Untuk commit to user Meningkatkan Prestasi Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas X AK 1 SMK Batik 2 Surakarta. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta Ratnaningsih. R.I.S. (2003). Pembelajaran Membaca Permulaan Penerapan Model Tutor Sebaya. Surakarta: Pustaka Cakra Surakarta Sudjana, N. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Sutikno, M.S. (2013). Belajar dan Pembelajaran Upaya Kreatif dalam Mewujudkan Pembelajaran yang Berhasil. Lombok : Holistica Syafitri N. (2014, 30 Oktober). Cara Melakukan Roll Belakang atau Guling Belakang yang Benar. Diperoleh 13 Februari 2016, dari http://filependidikan.blogspo t.co.id/2013/05/caramelakukan-roll-belakangatau.html Syarifuddin, A. & Muhadi. (1991). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta : Depdiknas Tim Penyusun Kamus Lengkap Praktis Inggris- Indonesia dan Pengembangan Indonesia-Inggris. (2000). Jakarta : Pustaka Indonesia

digilib.uns.ac.id 15 Tim Penyusun. (2016). Pedoman Penulisan Skripsi. Surakarta : FKIP UNS Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : PT Raja Grfindo Persada Waluyo. (2013). Teknologi Pendidikan Dalam Penjas. Surakarta : Cakrawala Media. Wawasan Pendidikan. (2014). Kelebihan dan Fungsi Serta Langkah-langkah Metode Tutor Sebaya dalam Kelompok. Diperoleh dari http://www.wawasanpendidi kan.com/2014/09/kelebihandan-fungsi-serta-langkahlangkah-metode-tutor- Sebaya-dalam- Kelompok.html commit to user