ANALISIS FENOMENA MONDAY EFFECT TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERMASUK DI DALAM INDEKS SAHAM LQ45 TAHUN DI BURSA EFEK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Rr. Iramani, Ansyori Mahdi (2006) Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh hari perdagangan terhadap

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dari suatu investasi. Return bisa positif dan juga negatif, jika positif berarti

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 236

PENGARUH HARI PERDAGANGAN PADA ABNORMAL RETURN DAN VOLATILITAS RETURN SAHAM INDEKS LQ45

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar modal merupakan sarana untuk menghimpun dana yang tersedia di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam investasi. Hubungan antara return yang diharapkan dan risiko dari

BAB V PENUTUP. Penelitian ini adalah penelitian yang menguji mengenai Monday effect dan

BAB I PENDAHULUAAN. Perkembangan Perdagangan terhadap dunia usaha yang kini

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai jenis instrumen investasi yang berada di pasar modal berbentuk financial

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berdasarkan statistik deskriptif diperoleh hasil sebagai berikut :

ABNORMAL RETURN DI SEKITAR TANGGAL PENGUMUMAN STOCK SPLIT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Studi Tentang Pengaruh Hari Perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang (Tandelilin, 2001).

PENGUJIAN ANOMALI PASAR MONDAY EFFECT, WEEKEND EFFECT, ROGALSKI EFFECT DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return dan trading

PENGARUH HARI PERDAGANGAN TERHADAP RETURN SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA. Mellysa Maria 1 Syahyunan 2 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. adanya abnormal return adalah efek akhir pekan. Kebutuhan akan likuiditas suatu

FENOMENA LONG WEEKEND DALAM MEMPENGARUHI ABNORMAL RETURN : CASE STUDY HARI LIBUR NASIONAL WAFAT ISA ALMASIH TAHUN 2013.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Penelitian ini yaitu terkait Monday Effect dan Week Four Effect dalam

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. pasti pasar modal telah tumbuh dan berkembang menjadi bagian penting dalam pertumbuhan

MONDAY EFFECT DAN WEEK FOUR EFFECT PADA INDEKS HARGA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL ILMIAH

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham, dengan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. terhadap abnormal return saham di Bursa Efek Indonesia. Hari libur yang

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Menurut Tandelilin (2001:47) return merupakan salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mendukung efficient market hypothesis, meskipun masih ada pelaku pasar

PENGARUH RETURN ON EQUITY, PRICE EARNING RATIO, PRICE TO BOOK VALUE DAN INFLASI TERHADAP HARGA SAHAM PT BHAKTI INVESTAMA TBK JAKARTA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitianpenelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

Jimmi., Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Berdasarkan Analisis Return On Investment (ROI) 1

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah dikedepankannya hipotesis pasar efisien (Efficient Market

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS JANUARY EFFECT PADA SAHAM PERUSAHAAN LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dimana pada waktu itu terjadi di era perang dunia ke II. Seiring berjalannya waktu pasar

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diperjualbelikan dimana efek-efek di perdagangkan. Dalam beberapa

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. fungsi ekonomi karena pasar modal adalah tempat penyaluran dana dari (lenders)

ANALISIS MONDAY EFFECT DAN WEEKEND EFFECT PADA RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini pasar yang efisien masih menjadi perdebatan yang menarik di

Prosiding Akuntansi ISSN:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tepat informasi baru sebagaimana informasi tersebut menjadi tersedia. Teori

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PERBEDAAN ANTARA RETURN

BAB I PENDAHULUAN. dan sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli saham kepada pihak-pihak

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang maupun jangka pendek menawarkan kelebihan dan kekurangan. melakukan jual beli saham di pasar modal.

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan

Efek Anomali Pasar Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Lq 45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di buku Indonesia Stock Exchange (IDX) yang mengeluarkan obligasi

Ulfaturrahmah Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ABSTRACT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN, KURS DAN RISIKO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM. Ariyani Indriastuti Jurusan Manajemen STIE SEMARANG dan

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP MARKET VALUE ADDED (MVA)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pintu gerbang masuk ke industri terus digemari kalangan investor.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif. dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur (benchmark)

Prosiding Manajemen ISSN:

PENGARUH EARNING PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) TBK. Andriyanto Pakaya 1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Nilai tambah ekonomis (EVA) merupakan nilai yang di dapatkan shareholder dari hasil

BAB I PENDAHULUAN. yang memproduksi, mendistribusikan, dan memperdagangkan barang haram.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

ANOMALI MONDAY EFFECT PADA IHSG DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

Transkripsi:

ANALISIS FENOMENA MONDAY EFFECT TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERMASUK DI DALAM INDEKS SAHAM LQ45 TAHUN 2010-2014 DI BURSA EFEK INDONESIA (Nidya Stephanie Lestari Sitorus, Sarwo Edy Handoyo) Accounting and Finance Department, Faculty of Economics and Communication, BINUS University Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 nidyastephaniechoi@gmail.com ABSTRACT This research was conducted in order to test and analyze the phenomena Monday effect on stock returns in the Indonesia Stock Exchange. The sampling method used is purposive sampling method. The samples using sample criteria stocks that consistently fall within the LQ-45 Index and are actively traded during the study period July 2010 to July 2014. The analytical method used to analyze the Mann-Whitney Test, Test Goodness of fit test models, and simple linear analysis. The first hypothesis test results showed that there was a difference of return on Monday to Tuesday return and Wednesday return but there were no differences in Thursday return and Friday return. The second hypothesis test results showed that there was a difference of return on early Monday and return on Monday at the end of the month. The third hypothesis test results indicate that the stock return Friday the previous week had an influence on return on Monday which showed that there is a phenomenon of Monday effect during the period 2010-2014 on the companies included in the Index LQ45 shares in the Indonesian Stock Exchange. Kata Kunci : Monday Effect, Return, Indeks LQ45, Indonesia Stock Exchange. ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji dan menganalisis terjadinya fenomena Monday effect pada return saham di Bursa Efek Indonesia. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling. Sampel dalam penelitian menggunakan kriteria sampel saham-saham yang secara konsisten masuk di dalam Indeks LQ-45 dan secara aktif diperdagangkan selama periode penelitian Juli 2010 sampai dengan Juli 2014. Metode analisis yang digunakan untuk menganalisis adalah Uji Mann-whitney, Uji Goodness of fit test model, dan Analisis linear sederhana. Hasil uji hipotesis pertama menunjukkan bahwa terjadi perbedaan return hari Senin dengan return hari Selasa dan Rabu, tetapi tidak

terdapat perbedaan pada return hari Kamis dan Jumat. Hasil uji hipotesis kedua menunjukkan bahwa terjadi perbedaan return pada Senin awal dan return Senin pada akhir bulan. Hasil uji hipotesis ketiga menunjukkan bahwa terdapat return saham hari Jumat minggu sebelumnya memiliki pengaruh terhadap return hari Senin yang menunjukkan bahwa terdapat fenomena Monday effect selama periode 2010-2014 pada perusahaanperusahaan yang termasuk di dalam Indeks Saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Kata Kunci : Monday Effect, Return saham, Indeks LQ45, Bursa Efek Indonesia. PENDAHULUAN Dalam dunia investasi, pasar modal memiliki peran penting. Pasar modal juga dapat diartikan sebagai sebuah tempat yang mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang memiliki atau menyediakan dana kemudian melakukan transaksi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. Investor menyimpan dana yang mereka miliki dalam bentuk investasi saham, mengharapkan agar mereka memperoleh imbal hasil (return) yang lebih tinggi atas investasi yang ditanamkannya. Ketika bermain di pasar saham, investor diharuskan untuk memiliki kemampuan untuk menganalisa saham baik. Informasi-informasi yang diterima oleh investor tidak mungkin akan sama setiap waktu. Informasi yang diterima tergantung kepada keadaan pasar saham pada saat tertentu sehingga mempengaruhi pergerakan harga di pasar saham. Dalam pasar modal efisien, pergerakan harga-harga saham selalu bergerak dan bersifat random. Hal ini mempengaruhi setiap tindakan yang diambil oleh investor untuk memperkirakan return yang diterimanya. Terdapat abnormal return yang diakibatkan oleh penyimpangan dari suatu aturan atau model pada pasar modal efisien. Penyimpangan dari suatu model di pasar modal efisien disebut dengan fenomena anomali. Salah satu fenomena anomali yang diteliti dalam penelitian ini adalah fenomena Monday effect. Menurut Investor yang melakukan investasi memiliki tujuan untuk mendapatkan imbal hasil atau return dari investasi tersebut. Investasi pada hakekatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang Fahmi I. (2011). Sedangkan menurut Hartono J. (2010), return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspetasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang. Return realisasi (realized return) merupakan return yang sudah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return historis ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspetasi (expected return) dan risiko di masa mendatang. Return ekspetasi (expected return) adalah return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return ekspetasi sifatnya belum terjadi. Return saham merupakan keseluruhan dari capital gain (loss) dan yield. Capital gain (loss) merupakan selisih antara harga jual saham dengan beli saham, sedangkan yield merupakan hasil atau pendapatan yang diperoleh dari investasi saham berupa dividen. Return saham (Rit) = Pit Pit (t-1)/pit(t-1) Rit = return saham pada hari / periode t Pit = harga penutupan saham pada hari periode t Pit(t-1) = harga penutupan saham sebelum hari / periode Menurut Hartono J. (2010) efisiensi pasar diuji dengan melihat return tidak normal (abnormal return) yang terjadi. Pasar dikatakan tidak efisien jika satu atau beberapa pelaku pasar dapat menikmati return tidak normal dalam jangka waktu yang cukup lama. Menurut Gumanti (2011) anomali pasar (market anomalies) muncul pada semua bentuk pasar efisien, baik bentuk lemah, semi-kuat, maupun kuat. Anomali pasar adalah suatu kejadian atau peristiwa yang dapat diekploitasi untuk mengasilkan abnormal return/profits. Dalam teori keuangan, dikenal empat macam anomali pasar. Salah satu anomali yang dibahas pada penelitian ini adalah Anomali Monday effect yang merupakan salah satu contoh dari anomaly musiman (Gumanti, 2011). Anomali musiman (seasonal anomalies) sangat tergantung pada waktu. Pengertiannya bahwa harga saham perusahaan yang berbasis musiman, seperti perusahaan perdagangan atau konveksi akan

cenderung mengalami peningkatan pada hari-hari dimana musim sedang ramai. Salah satunya adalah calendar anomalies yang merupakan salah satu anomali dalam kategori time series anomalies yang disebabkan karena adanya imbal hasil atau return yang tidak wajar pada periode tertentu. Di dalam kategori calendar anomalies, dikenal weekend effect, holiday effect, serta monthly effect seperti December effect, January effect, dan lainnya (Sean Cleary, 2013). Weekend effect atau Monday effect adalah hasrat individual melakukan transaksi pada hari Senin relatif lebih tinggi dibandingkan dengan hari perdagangan lainnya. Tingginya aktifitas perdagangan pada hari Senin tersebut disebabkan hasrat investor individual untuk menjual saham lebih tinggi dibanding hasrat untuk membeli saham pada hari tersebut, akibatnya harga saham cenderung lebih rendah pada hari Senin dibanding hari perdagangan lainnya yang dapat dilihat oleh investor dalam indeks saham. Indeks harga saham merupakan penilaian yang digunakan untuk mengukur kinerja saham yang tercatat di suatu bursa efek. Seluruh indeks yang terdapat di Bursa Efek Indonesia menggunakan metode penelitian yang sama, yaitu metode rata-rata tertimbang berdasarkan jumlah saham tercatat. Perbedaan utama pada masing-masing indeks adalah jumlah emiten dan nilai dasar yang digunakan untuk perhitungan indeks. Misalnya untuk indeks LQ45 menggunakan 45 emiten untuk perhitungan indeks. Menurut (Darmadji & Hendy, 2011) Indeks LQ45 terdiri atas 45 saham pilihan dengan mengacu pada dua variabel, yaitu likuiditas perdagangan dan kapitalisasi pasar. Setiap enam bulan, ada saham-saham baru yang masuk ke dalam LQ-45. Setiap enam bulan, ada saham-saham baru yang masuk ke dalam LQ-45. Hasil penelitian para peneliti tersebut menjadi variable yang digunakan untuk melakukan penelitian kembali untuk menguji fenomena Monday effect berpengaruh terhadap return saham perusahaan yang termasuk di dalam Indeks Saham LQ45 periode tahun 2010-2014 di Bursa Efek Indonesia. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Cahyaning dyah, 2005) menemukan The Day of The Week effect pada Bursa Efek Jakarta, dimana return terendah terjadi pada hari Senin (Monday effect) dan return tertinggi terjadi pada hari Jumat (Weekend effect). Kemudian (Cahyaningdyah & Witiastuti, 2010) melakukan penelitian kembali tentang analisis Monday effect dan Rogalski effect di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian pada indeks saham tahun 2004 sampai dengan 2006 dihasilkan observasi Monday effect berhasil teridentifikasi dimana return Senin adalah return terendah dan signifikan negatif, dan fenomena weekend effect juga teridentifikasi pada keseluruhan observasi dimana return Jumat merupakan return tertinggi dibandingkan return hari perdagangan lainnya. (Thadete, 2013) menyatakan hasil penelitiannya bahwa return pada hari Senin tidak berpengaruh terhadap return saham di Bursa Efek Indonesia dan bukan merupakan return terendah dalam bandingannya dengan return hari-hari yang lain. Kemudian (Sagai & Rilie, 2013) menyatakan bahwa fenomena Day of the Week effect dan Monday effect terbukti disebabkan oleh rendahnya volume perdagangan saham pada hari Senin tetapi lebih dari itu dipengaruhi oleh faktor psikologis investor. Namun penelitian selanjutnya dilakukan oleh (Thadete, 2013). Fenomena Monday Effect di Bursa Efek, mengungkapkan bahwa return pada hari Senin tidak berpengaruh terhadap return saham di Bursa Efek Indonesia dan bukan merupakan return yang terendah dalam bandingannya dengan return hari-hari yang lain. Dari hasil penelitian para peneliti sebelumnya,variable yang bersifat independen adalah Monday effect yang menyatakan bahwa return terendah terjadi pada hari Senin (Monday effect) dan return tertinggi terjadi pada hari Jumat. METODE PENELITIAN JENIS DAN SUMBER DATA Penelitian ini menggunakan data sekuder. Data meliputi data perusahaan yang masuk Indeks Saham LQ45 tahun 2014 dan harga penutupan saham harian perusahaan yang masuk Indeks LQ45 yang diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia (BEI) dari website (www.idx.co.id) dan (www.yahoofinance.com). Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dengan cara memilih perusahaan-perusahaan yang secara konsisten masuk di dalam Indeks Saham LQ45 periode 2010 sampai dengan 2014.

POPULASI DAN METODE PENENTUAN SAMPEL Variabel bebas adalah return pada hari Senin. Sedangkan variabel terikat adalah return saham selain hari Senin. Variabel-variabel ini dipilih karena terdapat perbedaan hasil penelitian dari para peneliti sebelumnya. Hasil penelitian sebelumnya ada yang menjelaskan bahwa variabel bebas yaitu return pada hari Senin memiliki pengaruh terhadap return saham selain hari Senin. Ada pula yang menjelaskan secara signifikan tidak berpengaruh. METODE ANALISIS DATA 1. Uji hipotesis pertama menggunakan Uji Mann-Whitney. Pada pengujian hipotesis ini, terdapat kriteria bahwa α yang digunakan sebesar 5 %, apabila hasilnya P-value>α artinya H0 ditolak yang menunjukkan nilai signifikansi imbal hasil saham LQ45 tahun 2010-2014 lebih besar dari nilai batas kritis, sedangkan apabila P-value<α artinya H0 diterima yang berarti bahwa nilai signifikansi imbal hasil saham saham perusahaan dalam LQ45 tahun 2010-2014 lebih kecil daripada nilai batas kritis yang ditentukan. Dimana : U = Nilai uji Mann-whitney N1 = Sampel 1 N2 = Sampel 2 Ri = Rangking ukuran sampel Cara untuk menentukan Hipotesis H0 : Tidak perbedaan return saham pada hari Senin terhadap return saham selain hari Senin. Ha : Ada perbedaan return saham pada hari Senin terhadap return saham selain hari Senin. 2. Uji Hipotesis Kedua menggunakan Uji Independen Test untuk dua data dari satu kelompok sampel, dua waktu. t = n M r 2 ( n 1) Keterangan : di = Selisih skor sesudah dengan skor sebelum dari tiap subjek (i) Md = rerata dari gain (d) Xd = Deviasi skor gain terhadap reratanya (Xd = di Md) Xd 2 = Kuadrat deviasi skor gain terhadap reratanya n = Banyaknya sampel (subjek penelitian) Untuk pengujian hipotesis, selajutnya nilai t hitung di atas dibandingkan dengan nilai dari tabel distribusi t (t tabel ). Cara untuk menentukan hipotesis: H0 : Terdapat perbedaan return saham pada hari Senin awal bulan terhadap return saham hari Senin akhir bulan. Ha : Tidak ada perbedaan return saham pada hari Senin terhadap return saham selain hari Senin.

Cara penentuan nilai t tabel didasarkan pada taraf signifikan tertentu (misal a = 0.05) dan dk = n-1. Kriteria pengujian hipotesis jika t hitung <t tabel maka H0 diterima atau jika t hitung >t table maka H0 ditolak. 3. Uji Hipotesis ketiga menggunakan Uji F. Uji hipotesis ini digunakan untuk mengungkapkan bahwa return hari Senin akan relatif negatif dan lebih rendah dibandingkan hari Jumat yang akan menunjukkan return yang positif. Dalam menentukan tingkat signifikansi, tingkat signifikansi menggunakan α = 5% (0,05) Cara menentukan hipotesis: H0 : Ada pengaruh positif return saham pada hari Senin terhadap return saham pada hari Jumat sebelumnya. Ha : Tidak ada pengaruh positif return saham pada hari Senin terhadap return saham pada hari Jumat sebelumnya. Kriteria Pengujian jika thitung>dari table maka H0 ditolak atau H0 diterima jika thitung<dari tabel. Kemudian untuk mengetahui pengaruh antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi dengan menggunakan Analisis Regresi Linear. Variabel independen (dilambangkan X) yaitu return saham pada hari Jumat sebelumnya, dan variabel dependen (dilambangkan Y) yaitu return saham pada hari Senin. X = Variabel Bebas (return saham pada hari Senin) Y = Variabel Terikat (return saham pada hari Jumat pekan sebelumnya) a = Bila Konstanta, yaitu apabila X = 0 maka Y = a b = Koefisien Regresi Berdasarkan persamaan regresi diatas, yaitu Y = a + bx dapat diartikan bahwa return saham pada hari Jumat pekan sebelumnya (Y) akan mempengaruhi return saham pada hari Senin (X) setelah dikalikan koefisien regresi (b), ditambah bilangan konstanta (a). HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS DATA DESKRIPTIF Data tabel 1 menunjukkan analisis data deskriptif merupakan suatu metode dimana data-data yang dikumpulkan dan dikelompokkan kemudian dianalisis dan diinterpretasikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang dibahas. Berdasarkan hasil analisis deskriptif statistik, maka di dalam tabel berikut ini akan ditampilkan karakteristik sampel yang digunakan di dalam penelitian ini meliputi : jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata sampel (mean), serta standar deviasi. Pada tabel analisis deskriptif, masing-masing nilai dari karakteristik sampel ditampilkan dalam bentuk persentase (%). Berdasarkan tabel di bawah dapat dilihat bahwa Monday return terendah (minimum) adalah - 1.18035 dan yang tertinggi (maksimum) adalah 1.68122. Untuk rata-rata sebesar -0.0057110, sementara standar deviasi sebesar 0.13033837. Pada Tuesday return terendah (minimum) adalah - 0.48526 dan yang tertinggi (maksimum) adalah 0.55720. Untuk rata-rata sebesar 0.0045266, sementara standar deviasi sebesar 0.07731858. Pada Wednesday return terendah (minimum) adalah - 0.44746 dan yang tertinggi (maksimum) adalah 0.88716. Untuk rata-rata sebesar 0.0102745, sementara standar deviasi sebesar 0.09028037. Pada Thursday return terendah (minimum) adalah - 0.45608 dan yang tertinggi (maksimum) adalah 0.71698. Untuk rata-rata sebesar 0.0005406, sementara standar deviasi sebesar 0.07913527. Pada Friday return terendah (minimum) adalah - 0.51391 dan yang tertinggi (maksimum) adalah 0.67616. Untuk rata-rata sebesar -0.0029835, sementara standar deviasi sebesar 0.08043964. Tabel 1 Analisis Deskriptif Return Saham Harian Indeks LQ45 Periode Tahun 2010-2014 Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Monday Return 4950-1.18035 1.68122 -.0057110.13033837 Tuesday Return 4950 -.48526.55720.0045266.07731858 Wednesday Return 4950 -.44746.88716.0102745.09028037 Thursday Return 4950 -.45608.71698.0005406.07913527 Friday Return 4950 -.51391.67616 -.0029835.08043964 Valid N (listwise) 4950 Uji Hipotesis Pertama. Data pada tabel 3 menunjukkan bahwa berdasarkan Uji Wilcoxon signed ranks test untuk return saham, Setelah dianalisis melalui uji Mann-whitney menunjukkan nilai signifikansi atau P Value sebesar 0,00 < 0,05. Apabila nilai P Value< batas kritis 0,05 maka terdapat perbedaan pada return saham Monday return dengan return saham Tuesday return. Hal ini ditunjukkan pada tabel 2 dengan nilai mean rank masingmasing sebesar 4783.83 untuk saham Monday return dan mean rank sebesar 5119.17 untuk return saham Tuesday return. Tabel 2 Uji Wilcoxon Signed Ranks Test Kategori N Mean Rank Sum of Ranks Return Saham Monday return 4951 4783.83 23684759.50 Tuesday return 4951 5119.17 25344993.50 Total 9902 Tabel 3 Test Statistics a Test Statistics a Return Saham Mann-Whitney U 1.143E7 Wilcoxon W 2.368E7 Z -5.842 Asymp. Sig. (2-tailed).000 a. Grouping Variable: Kategori Berdasarkan data pada tabel 5 menggunakan Uji Wilcoxon signed ranks test untuk return saham, Setelah dianalisis melalui uji Mann-whitney menunjukkan nilai signifikansi atau P Value sebesar 0,00 < 0,05. Apabila nilai P Value< batas kritis 0,05 maka terdapat perbedaan pada return saham Monday return dengan return saham Wednesday return. Hal ini ditunjukkan pada tabel 4 dengan nilai mean rank masing-masing sebesar 4730.13 untuk

saham Monday return dan mean rank sebesar 5172.87 untuk return saham Wednesday return. Tabel 4 Uji Wilcoxon Signed Ranks Test Ranks Kategori N Mean Rank Sum of Ranks Return Saham Monday Return 4951 4730.13 23418893.00 Wednesday Return 4951 5172.87 25610860.00 Total 9902 Tabel 5 Test Statistics a Test Statistics a Return Saham Mann-Whitney U 1.116E7 Wilcoxon W 2.342E7 Z -7.714 Asymp. Sig. (2-tailed).000 a. Grouping Variable: Kategori Berdasarkan tabel 7 hasil Uji Wilcoxon signed ranks test untuk return saham, Setelah dianalisis melalui uji Mann-whitney menunjukkan nilai signifikansi atau P Value sebesar 0,623 > 0,05. Apabila nilai P Value> batas kritis 0,05 maka tidak terdapat perbedaan pada return saham Monday return dengan return saham Thursday return. Hal ini ditunjukkan pada tabel 6 dengan nilai mean rank masing-masing sebesar 4965.62 untuk saham Monday return dan mean rank sebesar 4937.38 untuk return saham Thursday return. Tabel 6 Uji Wilcoxon Signed Ranks Test Ranks Kategori N Mean Rank Sum of Ranks Return Saham Monday Return 4951 4965.62 24584784.50 Thursday Return 4951 4937.38 24444968.50 Total 9902 Tabel 7 Test Statistics a Test Statistics a

Return Saham Mann-Whitney U 1.219E7 Wilcoxon W 2.444E7 Z -.492 Asymp. Sig. (2-tailed).623 a. Grouping Variable: Kategori Berdasarkan tabel 9 hasil Uji Wilcoxon signed ranks test untuk return saham, Setelah dianalisis melalui uji Mann-whitney menunjukkan nilai signifikansi atau P Value sebesar 0,524 > 0,05. Apabila nilai P Value> batas kritis 0,05 maka tidak terdapat perbedaan pada return saham Monday return dengan return saham Friday return. Hal ini ditunjukkan pada tabel 8 dengan nilai mean rank masing-masing sebesar 4933.21 untuk return saham Monday return dan mean rank sebesar 4969.79 untuk return saham Friday return. Tabel 8 Uji Wilcoxon Signed Ranks Test Ranks Kategori N Mean Rank Sum of Ranks Return Saham Monday Return 4951 4933.21 24424317.50 Friday Return 4951 4969.79 24605435.50 Total 9902 Tabel 9Test Statistics a Test Statistics a Return Saham Mann-Whitney U 1.217E7 Wilcoxon W 2.442E7 Z -.637 Asymp. Sig. (2-tailed).524 Uji Hipotesis Kedua. Pengujian yang kedua adalah untuk menguji bahwa rata-rata return hari Senin awal bulan lebih besar dibandingkan dengan rata-rata return hari Senin akhir bulan. Hasil pengujian yang dilakukan melalui independen sample test dapat dilihat pada tabel 10 sebagai berikut. Berdasarkan tabel diketahui bahwa rata-rata return hari Senin awal bulan adalah sebesar -0,001877, sedangkan rata-rata return akhir bulan adalah sebesar -0,001988. Artinya, return saham pada hari Senin akhir bulan lebih besar daripada return saham hari Senin awal bulan. Tabel 10 Perbedaan Rata-Rata Return Hari Senin Awal Bulan dan Akhir Bulan Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Return Return Senin Awal 1188 -.001877.0189977.0005512 Return Senin Akhir 1188 -.001988.0259048.0007516

Pengaruh perbedaan return saham hari Senin awal bulan dan akhir bulan juga dapat dilihat dari metode analisis data Independent sampel test. Berdasarkan tabel 11 nilai signifikansinya adalah sebesar 0,906 > 0,05 maka hipotesis 2 ditolak. Hal ini menunjukkan tidak adanya pengaruh return saham hari Senin awal/akhir bulan. Jika dilihat berdasarkan rata-rata return saham maka sebenarnya return saham hari Senin akhir bulan memang lebih besar daripada akhir bulan. Namun berdasarkan alat uji hipotesisnya tidak terjadi secara signifikan. Dengan demikian hipotesis kedua dalam penelitian ini tidak diterima. Tabel 11 Hasil Uji Independent Sampel t Test F Sig. (2-tailed) Equal variances assumed 2.959 0,906 Equal variances not assumed 0,906 Uji Hipotesis Ketiga. Hasil uji hipotesis model sebagaimana dipaparkan dalam tabel di 12 menunjukkan nilai signifikansi 0,020. Karena nilai signifikansi < 0,05 maka terdapat pengaruh yang kuat antara return saham pada hari Jumat sebelumnya dengan return saham pada hari Senin. Tabel 12 Hasil Regresi Linier Coefficients a Model Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) -.006.002-3.215.001 Friday Return.056.024.033 2.329.020 a. Dependent Variable: Monday Return Selanjutnya hasil analisis regresi linier sederhana pada hipotesis 3 dipaparkan dalam tabel 13 di bawah ini. Hasil analisis regresi linier sederhana menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu return hari Jumat memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap variabel dependen return hari Senin. Kesimpulan tersebut didasarkan pada besaran nilai t yang bernilai positif senilai 2.329 dan nilai signifikansi sebesar 0,020 < 0,05. Dalam hal ini maka hipotesis 3 diterima. Tabel 13 Hasil Regresi Linier Coefficients a Model Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) -.006.002-3.215.001 Friday Return.056.024.033 2.329.020 a. Dependent Variable: Monday Return SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pengujian statistik yang telah dilakukan, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil uji yang dilakukan dengan menggunakan Uji Wilcoxon signed ranks test menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan return saham pada hari Senin terhadap return saham pada hari Selasa dan Rabu, namun tidak terdapat perbedaan terhadap return saham pada hari Kamis dan Jumat. 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil rata-rata return saham pada akhir bulan lebih besar dibanding rata-rata return saham Senin pada awal bulan dan return saham pada hari Senin awal tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap besarnya return saham hari Senin pada akhir bulan. Berdasarkan hasil uji Independent sample t test yang telah dilakukan, membuktikan return hari Senin akhir bulan paling tinggi namun tidak signifikan. 3. Hasil uji regresi linear sederhana membuktikan pengaruh return hari Jumat minggu sebelumnya terhadap return hari Senin. Hasil uji penelitian menunjukkan bahwa return hari Senin berkolerasi positif terhadap return hari Jumat minggu sebelumnya, sehingga return pada hari Senin tidak random, dan dapat diprediksi secara sistematis berdasarkan kondisi pasar hari Jumat minggu sebelumnya. Penelitian dapat dilanjutkan untuk dapat menggunakan teknik analisis yang lain dalam mengestimasi return saham, agar dapat dibandingkan dengan metode yang telah digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan periode penelitian yang sama. Penelitian selanjutnya juga dapat meneliti fenomena-fenomana anomali pasar yang lain seperti Holiday effect, Weekend effect, price earning ratio anomaly dan lain-lain, dan menggunakan jenis data yang lain seperti Indeks LQ45, Jakarta Islamic Index dengan menggunakan periode yang sama. REFERENSI Cahyaningdyah, D. (2005). Analisis Pengaruh Hari Perdagangan terhadap Return Saham: Pengujian Week Four Effect dan Rogalski Effect di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 20, No. 2, 175-186. Cahyaningdyah, D., & Witiastuti, R. S. (2010). Analisis Monday Effect dan Rogalski Effect di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Dinamika Manajemen, Vol. 1, No.2, 154-168. Darmadji, T., & Hendy, M. F. (2011). Pasar Modal di Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat. Fahmi, I. &. (2011). Teori Protofolio dan Analisis Investasi Teori Soal & Jawab. Bandung: Alfabeta. Fahmi, I. (2012). Pengantar Pasar Modal. Bandung: ALFABETA. Gumanti, T. A. (2011). Manajemen Investasi Konsep, Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama. Jakarta: Mitra Wacana Media. Hartono, J. (2010). Teori Portfolio dan Analisis Investasi. Edisi 7. Yogyakarta: BPFE. Indonesia Stock Exchange. (2010). Buku Panduan Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia. Nageswari, P., Selvam, M., & Gayathri, J. (2011). Analysis of Monday Effect in Indian Stock Market. Journal of Business Management 5 (4)., 170-177.

Priyatno, D. (2011). Buku Saku SPSS. Cetakan Pertama.Yogyakarta: MediaKom. Sagai, T. L., & Rilie. (2013). Bukti Baru Monday Effect di Bursa Efek Indonesia. Magister Manajemen Program Pascasarjana UKSW. Sufany. (2010). Pengaruh Hari Libur Kalender (Holiday Effect) terhadap Anomali Return Indeks Sektoral Saham Perusahaan yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Medan: Universitas Sumatra Utara.Skripsi. Medan: Universitas Sumatra Utara. Sularso, H., Suyono, E., & Rahmawanto, D. (2011). Analisis Monday dan Weekend Effect Pada Saham Perusahaan LQ45 Di Bursa Efek Indonesia. Journal and Proceeding Universitas Tandelilin, E. (2010). Portfolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama.Yogyakarta: Kanisius. Thadete, M. G. (2013). Fenomena "Monday Effect" di Bursa Efek Indonesia (Periode 2007-2012). FINESTA Vol. 1, No. 2, 96-101. www.yahoofinance.com www.idx.co.id RIWAYAT HIDUP Nama Penulis : Nidya Stephanie Lestari Sitorus Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 15 November 1993 Pendidikan : S1 Akuntansi Bidang : Pasar Modal (2015)