II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

I. PENDAHULUAN. obyek wisata yang apabila dikelola dengan baik akan menjadi aset daerah bahkan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Dalam tinjauan pustaka ini akan di bahas mengenai faktor-faktor penyebab

II. LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. Manusia sebagai individu maupun golongan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi merupakan ungkapan atau kata dari bahasa Inggris Geography yang terdiri

KONDISI SOSIAL EKONOMI KEPALA KELUARGA YANG BEKERJA DI PANTAI MUTUN DI DESA SUKAJAYA. Ririh Pintoko Jati¹, Nani Suwarni², I Gede Sugiyanta³

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

Lampiran 1. Lokasi Tempat Penelitian

VII. ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN PEDAGANG DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN. 7.1 Pengaruh TMR terhadap Terciptanya Lapangan Usaha

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. konteks keruangan. Kajian geografi terbagi menjadi dua yaitu geografi fisik yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan seperti pembangkit listrik, transportasi, industri, dan lain sebagainya.

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Untuk memberikan arah jalannya penelitian ini akan disajikan beberapa pendapat

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa faktor penyebab pertumbuhannya adalah memiliki fasilitas kota

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Dalam tinjauan pustaka ini akan dibahas mengenai penyebab banyaknya jumlah

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Menurut Bintarto dalam Trisnaningsih (1998:7) mendefinisikan bahwa geografi

Pada gambar 2.3 diatas, digambarkan bahwa yang melatarbelakangi. seseorang berpindah tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor non pertanian

PADUAN WAWANCARA PENELITIAN. : Fenomena Kemiskinan Pada Masyarakat Petani Sawah. : Desa Karang Anyar Kecamatan Jati Agung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional di Indonesia adalah pembangunan yang dilaksanakan

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mencitrakan (to describe),

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Landasan teori merupakan suatu konsep mengenai cara yang akan digunakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. para ahli yang berkaitan dengan topik-topik kajian penelitian yang terdapat dalam

VIII. ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEBERADAAN WISATA ALAM HUTAN WISATA PUNTI KAYU PALEMBANG

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI DI PEDESAAN

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. berkembangnya pembangunan daerah. Provinsi Lampung merupakan salah satu

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Semarang dalam Suharyono dan Moch. Amien (2013: 19) bahwa geografi adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional di Indonesia adalah pembangunan yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan kegiatan perekonomian yang telah menjadi

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya

REFORMA AGRARIA DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI

BAB I PENDAHULUAN. diperbaharui, karena memiliki proses pembentukan yang cukup lama serta

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. Latar belakang penelitian ini dibagi dalam dua bagian. Bagian pertama

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

I. PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai

I. PENDAHULUAN. baik, menghadapi segala tantangan dan tuntutan perubahan lokal, nasional, dan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Sebagai dasar pada penelitian ini, maka perlu dikemukakan landasan teoritis dan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. ahli dan lembaga-lembaga yang berkaitan dengan penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. relatif (Nursid Sumaatmadja, 1988:118). Lebih lanjut beliau mendefinisikan

II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. sifat-sifat bumi, menganalisa gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak khas

BAB I LATAR BELAKANG KELUARGA DAMPINGAN

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. di pulau sumatera. Kota Palembang terbagi menjadi 14 kecamatan meliputi empat

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Purwokerto merupakan sebuah kota berkembang dibagian barat daya

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

Mangrove dan Pesisir Vol. III No. 3/

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Pengertian Geografi menurut Ikatan Geografi Indonesia (IGI) dalam Sumadi

PRINSIP PERJANJIAN "UANG TEH": SUATU ULASAN PERJANJIAN PENYEWAAN RUMAH DI KOTA JAMBI

KEADAAN PERMUKIMAN PENDUDUK DI KELURAHAN TIGARAJA KECAMATAN GIRSANG SI PANGAN BOLON KABUPATEN SIMALUNGUN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang konsep perancangan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. pendapat para ahli yang berkaitan dengan variabel-variabel pada penelitian ini.

PROVINSI JAWA TENGAH

I. PENDAHULUAN. bagi pendapatan suatu negara. Pada tahun 2007, menurut World Tourism

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. Indonesia adalah salah satu Negara Berkembang yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan rumah tangga. Semakin tinggi pendapatan rumah tangga atau

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH SOSIAL EKONOMI TERHADAP KUALITAS PERMUKIMAN DI KELURAHAN SIDOREJO KECAMATAN MEDAN TEMBUNG KOTA MEDAN. Mbina Pinem 1.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian diperoleh dari survei primer dan sekunder terhadap ketersediaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melindungi manusia dari pengaruh alam, sementara pendapatan merupakan

SURVEI KOMUTER MEBIDANG 2015

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana penyelesaian masalah tersebut. Peran itu dapat dilihat dari sikap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah peran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti perangkat

BAB I PENDAHULUAN. antar masing-masing daerah, antar golongan pendapatan dan di seluruh aspek. kehidupan sehingga membuat stuktur ekonomi tidak kokoh.

PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN PADA RUMAH TANGGA BURUH TANI

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perikanan Tangkap Definisi perikanan tangkap Permasalahan perikanan tangkap di Indonesia

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan hidup mendasar yang setiap hari tidak dapat dihindari. oleh manusia salah satunya adalah makan. Dalam perkembangannya

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

TINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH SADAP KARET PTPN VIII WANGUNREJA DI KECAMATAN DAWUAN KABUPATEN SUBANG

Renovasi Rumah Tinggal Sederhana sebagai Pemenuhan Kebutuhan Konsumen pada Perumahan di Kabupaten Sidoarjo. Julistyana Tistogondo, ST, MT ABSTRAK

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya penelitian ini terkait dengan permasalahan-permasalahan

DEFINISI- DEFINISI A-1

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018

I. PENDAHULUAN. dikembangkan potensinya, baik panorama keindahan alam maupun kekhasan

KUESIONER (UNTUK BURUH/PEKERJA)

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi adalah mempelajari gejala-gejala di permukaan bumi secara keseluruhan dengan

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia sejak awal kemerdekaannya telah mencanangkan programprogram

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan

Transkripsi:

10 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Geografi Geografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bumi. Menurut Bintarto dalam Budiyono (2003: 3) geografi ilmu pengetahuan yang mencitrakan (to describe), menerangkan sifat-sfat bumi, serta menganalisa gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak khas kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur-unsur bumi bagi kehidupan manusia, dalam konteks ruang dan waktu. Selanjutnya, pengertian geografi menurut Daldjoeni (1997: 19) adalah suatu ilmu yang mempelajari seluk beluk permukaan bumi serta hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan. Pada hakikatnya geografi dibagi menjadi dua yaitu geografi fisik dan geografi manusia. Geografi fisik mempelajari gejala fisik dari permukaan bumi, seperti tanah, air dan udara. Sementara geografi manusia mempelajari aspek keruangan gejala di permukaan bumi, yang mengambil manusia sebagai obyek pokoknya. Geografi manusia sebagai kajian mengenai manusia, yaitu termasuk diantaranya kegiatan manusia itu sendiri baik secara budaya, sosial maupun ekonomi.

11 2. Geografi Ekonomi Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, bahwa geografi manusia menelaah mengenai kegiatan manusia di permukaan bumi. Kegiatan-kegiatan tersebut sangat berkaitan erat dengan pemenuhan kebutuhan manusia, sehingga dalam usahanya tersebut manusia itu sendiri memanfaatkan bumi untuk aktivitasaktivitas ekonomi. Geografi ekonomi menurut Budiyono (2003: 9) adalah mempelajari sebagaimana manusia mengeksploitasi sumber daya alam, menghasilkan barang dagangan, juga pola lokasi dan persebaran kegiatan industri serta seluk beluk komunikasi. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa geografi ekonomi merupakan ilmu yang mengkaji aktivitas-aktivitas ekonomi manusia dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di bumi untuk menghasilkan barang dan jasa yang nantinya digunakan untuk kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Sehubungan dengan penjelasan di atas, penelitian tentang deskripsi kondisi sosial ekonomi kepala keluarga yang bekerja di obyek wisata Pantai Mutun di Desa Sukajaya Lempasing Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran Tahun 2013 termasuk ke dalam kajian geografi ekonomi karena titik beratnya adalah kegiatan manusia di bidang ekonomi, khusunya berdagang. 3. Kondisi Sosial Ekonomi Menurut I Gusti Ngurah Agung dan Akhir Matua Harahap dalam Aris Ananta (1993: 21) berpendapat bahwa kondisi sosial mencakup status keluarga, tempat lahir, tingkat pendidikan dan lain sebagainya, dan kondisi ekonomi meliputi

12 aktivitas ekonomi, jenis pekerjaan (occuption), status pekerjaan, lapangan pekerjaan dan pendapatan. Kondisi sosial ekonomi yang dibahas di dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jenis usaha, status kepemilikan rumah, jumlah tanggungan keluarga, jam kerja, lama usaha, jarak rumah ke tempat bekerja dan pemenuhan kebutuhan pokok. a. Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting di dalam pemenuhan kebutuhan hidup suatu masyarakat, apabila tingkat pendidikan suatu masyarakat sudah tinggi maka kebutuhan hidup masyarakat itu juga akan tinggi namun apabila tingkat pendidikan suatu masyarakat rendah maka kebutuhan hidup masyarakat itu juga rendah. Tadjuddin (1995: 15) berpendapat, pendidikan dipandang tidak hanya dapat menambah pengetahuan tetapi dapat juga meningkatkan keterampilan (keahlian) tenaga kerja, pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas. Berdasarkan pendapat tersebut diharapkan melalui pendidikanlah sumber daya yang berkualitas akan dihasilkan agar mempunyai keahlian dan keterampilan. Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

13 Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Pasal 17, 18 dan 19 tentang Sisdiknas, bahwa pendidikan dibagi menjadi tiga jenjang pendidikan, yaitu sebagai berikut: a. pendidikan dasar : SD dan SMP b. pendidikan menengah : SMA/SMK sederajat c. pendidikan tinggi : Diploma dan Sarjana Tingkat pendidikan dalam penelitian ini merupakan pendidikan formal yang telah ditempuh oleh kepala keluarga yang bekerja di Obyek Wisata Pantai Mutun. Pendidikan formal adalah pendidikan yang secara sengaja dirancang dan dilaksanakan dengan aturan aturan yang ketat seperti harus berjenjang dan berkesinambungan (Tirtarahardja, 2005: 164). b. Tingkat Pendapatan Menurut Masri Singarimbun (1982: 24), Pendapatan adalah gambaran yang lebih tepat tentang posisi ekonomi keluarga dalam masyarakat yang merupakan jumlah seluruh pendapatan dan kekayaan keluarga. Pendapatan ini bisa berupa uang atau barang, baik dari pihak lain atau hasil sendiri. Setiap tahun Pemerintah Daerah di seluruh wilayah Republik Indonesia menyusun UMP (Upah Minimum Provinsi) dan UMK (Upah Minimum Kabupaten) yang disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan wilayah masing-masing. Untuk tahun 2014 Provinsi Lampung menetapkan UMP sebesar Rp 1.399.037. Dalam penelitian ini tidak memakai standar pendapatan karena yang diteliti merupakan usaha sendiri yaitu seperti berdagang. Dalam penelitian ini untuk mengukur tinggi

14 rendahnya pendapatan kepala keluarga yang bekerja di Pantai Mutun dengan cara menggunakan pendapatan rata-rata mereka sehari-hari dalam satu bulan, maka rata-rata pendapatan per bulan dapat dikategorikan sebagai berikut: a. Pendapatan rata-rata b. < Pendapatan rata-rata c. Jenis usaha Pekerjaan adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang atau kelompok dalam mencari nafkah dan pencaharian. Menurut Sisdjiatmo Kusmowidho (1981: 200) menyatakan bahwa jenis pekerjaan adalah macam pekerjaan yang sedang atau pernah dilakukan oleh orang-orang yang termasuk golongan bekerja atau orang orang yang mencari pekerjaan dan pernah bekerja. Jenis usaha yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu pedagang makanan, pakaian, cindera mata, penyewa banana boat, penyewa kano, penyewa ban, penyewa kamar bilas dan penyewa perahu. d. Status Kepemilikan Rumah Rumah adalah suatu benda atau barang yang sangat berharga yang dimiliki seseorang, karena di rumah itu lah sebagian besar aktifitas rumah tangga berlangsung. Rumah merupakan tempat tinggal yang paling utama. Rumah sebagai tempat tinggal para pedagang statusnya berbeda-beda, ada yang mampu membeli sendiri sehingga statusnya disebut milik sendiri. Untuk milik sendiri juga bisa dengan cara diperoleh oleh pemberian orang tua yang biasanya berupa

15 warisan, ada pula tempat tinggal yang statusnya bukan milik sendiri, yaitu mengontrak atau menumpang. Menurut Biro Pusat Statistik (1995: 18) status kepemilikan bangunan tempat tinggal bermacam- macam diantaranya: a. Milik sendiri yaitu tempat tinggal yang betul-betul sudah milik kepala rumah tangga atau satu anggota rumah tangga. b. Kontrak yaitu tempat tinggal yang disewa oleh kepala rumah tangga atau salah satu rumah tangga dalam jangka waktu satu atau dua tahun. c. Rumah milik orang tua/ sanak saudara, jika tempat tinggal tersebut bukan milik sendiri melainkan milik orang tua/sanak saudara dan tidak mengeluarkan suatu pembayaran apapun untuk mendiami tempat tinggal tersebut. Rumah sebagai kebutuhan dasar manusia yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, karena rumah sebagai pelindung manusia dari segala macam gangguan seperti hujan, terik matahari, dan lain sebagainya yang dapat mempengaruhi kondisi fisik rumah. Menurut Soesabdo Marmo Soedjono (1981: 53) tipe kondisi fisik rumah dibedakan atas tiga tipe yaitu: 1. Bangunan non permanen: konstruksi darurat dengan dinding bambu, kerangka bambu, lantai semen atau tanah, atap genteng atau daun dan perlengkapan atas pelaksanaannya seadanya. 2. Banguan semi permanen: konstruksinya sebagian tembok papan atau seluruhnya papan, kerangka kayu, lantai semen atau tegel biasa, atap genteng, bangunannya lengkap dengan dapur, kamar mandi WC dan mempunyai perlengkapan penerangan listrik. 3. Bangunan permanen: konstruksinya dari dinding tembok, kerangka kayu yang baik, lantai tegel atau teras, atap genteng kodok atau sirap, bangunanya lengkap dengan dapur, kamar mandi WC, serta bahan bahan berkualitas baik. Berdasarkan pengertian tersebut, kondisi fisik rumah pedagang dapat dilihat berdasarkan tiga tipe sebagaimana yang telah dijelaskan dari pendapat di atas.

16 e. Jumlah Tanggungan Keluarga Tanggungan adalah orang atau orang-orang yang masih berhubungan keluarga atau masih dianggap berhubungan keluarga serta hidupnya pun ditanggung (Ridwan Halim, 1990: 12). Jumlah tanggungan adalah banyaknya jumlah jiwa (anggota rumah tangga) yang masih menempati atau menghuni satu rumah dengan kepala rumah tangga, serta masih menjadi beban tanggungan rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jumlah tanggungan menurut Abu Ahmadi (2007: 231) dapat digolongkan sebagai berikut : a. tanggungan besar, apabila jumlah tanggungan 5 orang b. tanggungan kecil, apabila jumlah tanggungan < 5 orang Dengan demikian dapat diketahui bahwa kelaurga yang jumlah tanggungannya lebih banyak akan cenderung mengkonsumsi kebutuhan lebih banyak pula, sehingga sulit untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarganya. f. Jam Kerja Menurut Komaruddin (1979: 180) jam kerja yaitu lamanya waktu yang digunakan orang untuk bekerja. Jumlah jam kerja adalah banyaknya jam kerja yang digunakan untuk mencari nafkah. Menurut BPS (2004: 10) jam kerja adalah total jam kerja usaha tersebut dalam satu minggu. Jam kerja yang dipakai untuk berproduksi dalam satu minggu. Lamanya jam kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil kerja atau pendapatan. Semakin lama jam kerja yang dipakai seseorang untuk bekerja maka akan semakin tinggi pendapatannya.

17 Sehubungan dengan pendapat di atas, dalam jam kerja adalah seberapa banyak waktu yang digunakan pekerja dalam melaksanakan aktivitas pekerjaannya dalam satu hari. Menurut BPS (2011: 42) bahwa curahan jam kerja di golongkan menjadi dua yaitu: a. Tinggi apabila jam kerja 35 jam per mingggu b. Rendah apabila 35 jam per minggu. g. Lama Usaha Menurut Swasono (1986: 59) ada suatu dugaan semakin lama seseorang menekuni bidang kegiatan semakin berpengalaman orang tersebut dalam kegiatannya dan memungkinkan semakin berkembangnya usaha yang dilakukan, yang berarti akan semakin besar jumlah pendapatan yang diterima. Secara harfiah Lama berarti jenjang waktu yang telah dilewati, sedangkan usaha adalah suatu kegiatan yang menghasilkan suatu barang atau jasa. Lama usaha yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jenjang waktu yang telah dilewati oleh pedagang mulai dari saat memulai usaha dilokasi sampai penelitian ini berlangsung yatiu tahun 2013. h. Jarak dari Rumah ke Tempat Bekerja Jarak yang dimaksud adalah jauh atau panjangnya ruang sela antara tempat satu dengan tempat tertentu dalam suatu wilayah (KBBI: 1991). Berdasarkan uraian tersebut jarak dalam judul peneltian ini adalah jauhnya/panjang tempat tinggal setiap kepala keluarga yang bekerja dengan Pantai Mutun ke tempat bekerja. Menurut Daldjoeni (1997: 231) :

18 Jarak juga dapat dibagi menjadi jarak mutlak dan jarak relatif. Jarak mutlak paling umum diekspresikan dalam unit ukuran fisik seperti mil, kilometer, yard, meter dan sebagainya. Sedangkan jarak relatif adalah waktu yang dibutuhkan untuk sampai ketujuan, ongkos, karcis kendaraan atau tiket, juga kesenangan yang akan dihayati selama perjalanan. Jarak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jarak mutlak yang ditampilkan dalam ukuran fisik seperti meter dan kilometer. Menurut Hang Kueng (2001: 56) dinyatakan bahwa jarak dikatakan dekat apabila jarak tempuh penduduk 1km, dikatakan jauh apabila lebih dari 1km. Waktu tergolong relatif dikatakan sebentar apabila 15 menit dan lama apabila 15 menit. Untuk menuju Pantai Mutun selain menempuh jarak dan waktu, para pekerja membutuhkan alat transportasi yang dapat berjalan cepat dan murah, untuk memperlancar keberangakatan maupun kepulangan para pekerja dari atau menuju Pantai Mutun. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989: 960), bahwa transportasi adalah alat pengangkutan barang oleh berbagai jenis kendaraan sesuai dengan kemajuan teknologi. Alat transportasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kendaraan yang digunakan untuk mengangkut barang dagangan maupun pekerja tersebut. Alat transportasi dikategorikan yaitu dengan berjalan kaki dan kendaraan yang meliputi sepeda dan kendaraan bermotor. i. Pemenuhan Kebutuhan Pokok Kebutuhan pokok adalah kebutuhan yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia yang harus dipenuhi. Salah satu kebutuhan pokok manusia adalah berupa kebutuhan pangan. Kebutuhan akan pangan menunjukkan tingkat kesejahteraan keluarga, karena keluarga yang memiliki penghasilan atau pendapatan yang tinggi

19 memungkinkan akan dapat memenuhi kebutuhan pokoknya dengan gizi yang tercukupi sedangkan keluarga yang memiliki penghasilan atau pendapatan yang rendah dimungkinkan kurang mampu menyediakan konsumsi makanan yang bergizi. Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan pokok mempunyai peranan yang penting, dimana dengan terpenuhinya kebutuhan pangan keluarga, maka anggota keluarga dapat hidup dan tumbuh secara sehat dan cerdas berkualitas. Menurut Emil Salim (1984: 54) menyatakan bahwa kebutuhan pokok memuat dua unsur penting yaitu: pertama kebutuhan pangan, sandang dan papan, dan yang kedua adalah kebutuhan pendidikan formal anak-anak. B. Kerangka Pikir Keberadaan dari suatu Obyek Wisata sangat bermanfaat untuk kelangsungan hidup masyarakat di sekitar kawasan Obyek Wisata tersebut karena dapat di manfaatkan oleh masyarakat untuk bekerja di Obyek Wisata maupun berdagang di dalam Obyek Wisata tersebut. Dalam bidang ekonomi, pengembangan sektor pariwisata diharapkan dapat memberikan kesempatan kerja bagi penduduk daerah sekitar Obyek Wisata, meningkatkan pendapatan masyarakat di wilayah Obyek Wisata tersebut, meningkatkan pendapatan nasional dan daerah. Obyek Wisata Pantai Mutun yang berada di Desa Sukajaya Lempasing merupakan salah satu tempat wisata yang menjadi prioritas di Kabupaten Pesawaran. Obyek Wisata Pantai Mutun diharapkan dapat memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat Desa setempat. Ditinjau dari segi kehidupan para kepala keluarga yang bekerja di Obyek Wisata Pantai Mutun di Desa Sukajaya Lempasing Kecamatan Padang Cermin

20 Kabupaten Pesawaran, sangat berhubungan erat dengan kemampuan untuk melakukan pekerjaan, hal yang mempengerahui antara lain yaitu: pendidikan, jenis usaha dan pendapatan yang dapat diharapkan sebagai sumber untuk kehidupan keluarganya, selain bergantung pada pendapatan sangat dipengaruhi oleh banyaknya jumlah tanggungan setiap kepala keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Makin besar jumlah tanggungan keluarga maka makin besar pula beban yang harus di tanggung oleh kepala keluarga untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarganya. Kondisi sosial ekonomi kepala keluarga yang bekerja di sekitar Obyek Wisata Pantai Mutun 1. pendidikan 2. Pendapatan 3. Jenis Usaha 4. Status kepemilikan rumah 5. Jumlah tanggungan keluarga 6. Jam kerja 7. Lama usaha 8. Jarak rumah ke tempat bekerja 9. Pemenuhan kebutuhan pokok Gambar. 1 Bagan Kerangka Pikir