BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen tidak murni. Penelitian

MOTTO DAN PERSEMBAHAN. Tiada Tuhan selain Allah, Nabi Muhammad adalah Rasul (utusan) Allah. Jika ada kemauan dan usaha semua pasti bisa dikerjakan.

PENGARUH METODE LATIHAN DAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP DAYA TAHAN AEROB PEMAIN BULUTANGKIS PUTRA PB PG MRICAN KEDIRI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sedangkan skor data post-test adalah skor yang diambil setelah melakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi hasil penelitian Variabel (Sebelum Eksperimen)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KONSEP Latihan kebugaran jasmani

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya olahraga itu sendiri. Menurut Sumarjo (2002) yang dikutip Deva

PENGARUH LATIHAN BALL FEELING TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING PEMAIN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) KALASAN

KETAHANAN (ENDURANCE)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN (ENDURANCE) TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PEMAIN SEPAKBOLA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelaksanan eksperimen pada pada kelompok siswa putri kelas VIII SMP N 3 Gorontalo yang

MEDIKORA Vol. XII No. 1 April 2014 KEMAMPUAN DAYA TAHAN ANAEROBIK DAN DAYA TAHAN AEROBIK PEMAIN HOKI PUTRA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebagai mana pada tabel I, dalam lampiran. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel X 1 adalah skor data

BAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Batuda a tentang pengaruh latihan skipping terhadap kemampuan heading (Jump

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PERMAINAN LEMPAR SHUTTLECOCK TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP NEGERI 2 PLAYEN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu olahraga populer di dunia. Olahraga ini

BAB I PENDAHULUAN. serta sebagai sarana untuk meraih prestasi. latihan fisik yang teratur dan sesuai untuk mengembangkan kemampuan

PENGARUH LATIHAN FARTLEK TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN PARU JANTUNG PESERTA BADMINTON DI PB ELANG YOGYAKARTA

EFEKTIVITAS LATIHAN BEBAN DENGAN METODE CIRCUIT WEIGHT TRAINING DENGAN SUPER SET

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. artinya penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan kausalita atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Syaranamual Jusak: Circuit Training dalam Meningkatkan Kebugaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang ada di lapangan, maka peneliti mulai menyusun instrumen penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Swasta, dengan Akreditasi Madrasah A. Madrasah ini dibawah Organisasi Penyelenggara Yayasan Majelis

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu

Bayu Puspayuda*,Made Darmada**, Putu Citra Permana Dewi***

LATIHAN KETAHANAN (KEBUGARAN AEROBIK)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Luh Putu Tuti Ariani. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha

PERBEDAAAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PESERTA LATIH EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DAN BOLABASKET DI SMPN 14 YOGYAKARTA.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data kemampuan lompat jauh gaya jongkok

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti yang menggunakan metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ini diberikan gambaran dan analisis temuan temuan yang berkaitan dengan

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi merupakan

PENGARUH PELATIHAN LARI INTERVAL DAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tindakan penelitian. Untuk lebih mudah membedakannya, maka data hasil tes

BIODATA ATLET BOLA VOLI REMAJA

Kadek Sutyantara, Ni Luh Kadek Alit Arsani, I Nyoman Sudarmada

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Perkembangan Prestasi Indonesia pada Sea Games (Tahun ) (Sumber: Dikdik Zafar Sidik, 2010: 1)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Merdeka Jombor yang beralamat Jl. Tentara Pelajar, Kecamatan Sukoharjo.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Oleh: Claudia Megawati Suyanto, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BENTUK LATIHAN DAYA TAHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETERAMPILAN RENANG 50 METER GAYA KUPU-KUPU

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan

METODE PENELITIAN. yang hidup dan berguna bagi masyarakat, maupun bagi peneliti sendiri.

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. lapangan, karena itu diadakan pre-test atau tes awal sebelum kegiatan eksperimen.

PENGARUH PELATIHAN LARI INTERVAL DENGAN RASIO KERJA DAN ISTIRAHAT 1:1 DAN 1:2 TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULER. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LATIHAN MULTIBALL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. Populasi penelitian merupakan sebuah kumpulan individu atau objek

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebelum pelaksanaan eksperimen pada siswa yang menjadi sampel penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mean (M), median (Me), Modus (Mo), standar deviasi (St. Dev), dan varians ( ),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Hasil analisis perhitungan validitas butir soal ( pbis. Berdasarkan hasil analisis perhitungan validitas butir soal diperoleh data sebagai berikut:

J u r n a l M e i 2016 PENGARUH FARTLEK DAN JOGGING TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX TIM SEPAKBOLA SMAN 1 KOTAGAJAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER MATERI KETENTUAN QURBAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tisna Prasetya*, Made Darmada**, Citra Permana Dewi***

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam satu minggu yaitu Selasa, Kamis, Sabtu pukul sampai dengan WIB.

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS STATISTIK HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan melakukan Tolak pelurugaya menyamping terhadap pengaruh latihan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Penelitian di Kelas VII MTs. Negeri I Palembang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMP Negeri 14 Yogyakarta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIC SIDE JUMP SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

BAB III METODE PENELITIAN

INDONESIA PERFORMANCE JOURNAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Juli 1983 (29 tahun, 304 hari), usia sekolah yang sudah cukup matang.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data servis pre-test dan post-test.hasilnya

PENGARUH METODE LATIHAN TRIANGLE RUN TERHADAP DAYA TAHAN (VO2MAX) PADA ANGGOTA EKSTRAKULIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 CABANGBUNGIN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian dilakukan di lapangan Hoki FIK UNY yang beralamatkan di Jalan. Colombo no. 1 Depok Sleman. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemain hoki ruangan putra Universitas Negeri Yogyakarta yang berjumlah 12 orang yang sedang mengikuti pusat latihan untuk Kejuaraan Nasional Piala KEMENPORA di Jakarta. Waktu penelitian dilaksanakan dari tanggal 01 Mei - 17 Juni 2013. Pengambilan data pretest daya tahan paru jantung dilaksanakan pada tanggal 01 Mei 2013 dan pelaksanaan pretest daya tahan anaerobik pada tanggal 02 Mei 2013. Sedangkan pelaksanaan posttest daya tahan paru jantung dilaksanakan pada tanggal 16 Juni 2013 dan posttest daya tahan anaerobik pada tanggal 17 Juni 2013. Pelaksanaan pengambilan tes daya tahan paru jantung, daya tahan anaerobik, dan latihan fartlek dimulai pada sore hari pukul 15.00 WIB pada hari Rabu, Jumat, dan Minggu. 2. Deskripsi Data dan Analisis Data a. Latihan Fartlek terhadap Peningkatan Daya Tahan Paru Jantung Pretest, Middletest, dan Posttest Deskripsi data penelitian berfungsi untuk mempermudah penelitian yang telah dilakukan. Deskripsi data penelitian meliputi data pre-test, middle-test, dan post-test dari eksperimen yang dilakukan. 47

Dalam sub-bab ini akan disajikan satu persatu data penelitian, dari data pretest dan posttest dari kelompok eksperimen latihan fartlek terhadap peningkatan daya tahan paru jantung. Tabel 4. Data Pretest, Middletest, dan Posttest Latihan Fartlek Variabel Daya Tahan Paru Jantung Subjek Pretest Middletest Posttest X 1 12,20 11,41 11,21 X 2 12,26 11,50 11,39 X 3 11,27 10,22 09,43 X 4 11,29 11,03 10,46 X 5 11,35 11,20 11,02 X 6 12.02 11,53 11,40 X 7 12,34 12,04 11,51 X 8 12,25 11,35 11,19 X 9 12,57 12,40 12,20 X 10 14,09 13,37 13,02 X 11 14,30 12,22 10,54 X 12 15,02 13,41 12,45 Pretest latihan fartlek terhadap peningkatan daya tahan paru jantung memiliki nilai minimum 11,27, nilai maksimum 15,02, rerata 12,58, median 12,25, modus 11.27, dan standar deviasi 1,24. Middletest latihan fartlek terhadap peningkatan daya tahan paru jantung memiliki nilai minimum 10,22, nilai maksimum 13,41, rerata 11.81, median 11.51, modus 10,22, dan standar deviasi 0.93. Posttest latihan fartlek terhadap peningkatan daya tahan paru jantung memiliki nilai minimum 9,43, nilai maksimum 13,02, rerata 11,31, median 11,30, modus 9,43, dan standar deviasi 0,95. 48

F r e k u e n s i Tabel 5. Frekuensi Data Perbandingan Pretest, Middletest, dan Posttest Latihan Fartlek Terhadap Peningkatan Daya Tahan Paru Jantung Pretest Middletest Posttest Nilai Minimum 11,27 10,22 9,43 Nilai Maksimum 15,02 13,41 13,02 Rerata 12,58 11.81 11,31 Median 12,25 11.51 11,30 Modus 11.27 10,22 9,43 Std. Deviasi 1,24 0.93 0,95 13 12.5 12 11.5 11 10.5 Kategori Pretest Middletest Posttest Gambar 7. Histogram rata-rata latihan fartlek terhadap peningkatan daya tahan paru jantung b. Latihan Fartlek terhadap Peningkatan Daya Tahan Anaerobik Deskripsi data penelitian berfungsi untuk mempermudah penelitian yang telah dilakukan. Deskripsi data penelitian meliputi data pre-test, middle-test, dan post-test dari eksperimen yang dilakukan. Dalam sub-bab ini akan disajikan satu persatu data penelitian, dari data pretest dan posttest dari kelompok eksperimen latihan fartlek terhadap peningkatan daya tahan anaerobik. 49

Tabel 6. Data Pretest, Middletest, dan Posttest Latihan Fartlek Variabel Daya Tahan Anaerobik Subjek Pretest Middletest Posttest X 1 332,1 380,0 412,7 X 2 327,9 362,3 434,2 X 3 299,9 326,7 436,7 X 4 308,6 390,9 410,9 X 5 304,5 382,9 427,3 X 6 235,3 306,1 374,3 X 7 221,5 274,7 326,6 X 8 323,4 355,1 442,1 X 9 258,1 293,2 373,5 X 10 452,6 503,4 550,9 X 11 333,9 380,3 438,1 X 12 264,1 314,3 365,1 Pretest latihan fartlek terhadap peningkatan daya tahan anaerobik memiliki nilai minimum 221,50, nilai maksimum 452,60, rerata 305,16, median 306,55, modus 221,50, dan standar deviasi 60,2721. Middletest latihan fartlek terhadap peningkatan daya tahan anaerobik memiliki nilai minimum 274,00, nilai maksimum 503,00, rerata 355,42, median 358,50, modus 380,00, dan standar deviasi 60,6652. Posttest latihan fartlek terhadap peningkatan daya tahan anaerobik memiliki nilai minimum 326,60, nilai maksimum 550,90, rerata 416,03, median 420,00, modus 326,60, dan standar deviasi 55,9385. 50

F r e k u e n s i Tabel 7. Frekuensi Data Perbandingan Pretest, Middletest, dan Posttest Latihan Fartlek Terhadap Peningkatan Daya Tahan Anaerobik Pretest Middletest Posttest Nilai Minimum 221,50 274,00 326,60 Nilai Maksimum 452,60 503,00 550,90 Rerata 305,16 355,42 416,03 Median 306,55 358,50 420,00 Modus 221,50 380,00 326,60 Std. Deviasi 60,2721 60,6652 55,9385 600 400 200 Pretest Middletest Posttest 0 Kategori Gambar 8. Histogram rata-rata latihan fartlek terhadap peningkatan daya tahan anaerobik 3. Uji Persyaratan Analisis a. Pengujian Normalitas Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil tes sebenarnya mengikuti pola sebaran normal atau tidak. Uji normalitas variabel dilakukan dengan menggunakan Kai Kuadrat. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui normal tidaknya suatu sebaran adalah jika 2 hitung < 2 tabel, maka normal dan jika 2 hitung > 2 tabel sebaran dikatakan tidak normal. Uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut: 51

Tabel 8. Hasil Uji Normalitas Kai Kuadrat ( 2 ) 2 Kelompok Sig Keterangan df Tabel Hitung Pretest Daya 0,323 4.667 4 9,488 Tahan Paru Jantung Normal Middletest Daya Tahan Paru Jantung 4.667 3 7,815 0.198 Normal Posttes - Daya Tahan Paru Jantung 7.167 4 9,488 0,127 Normal Pretest - Daya Tahan Anaerobik 0.000 11 19,675 1,000 Normal Middletest Daya Tahan Anaerobik 0.833 10 18,307 1,000 Normal Posttest Daya Tahan Anaerobik 0.000 11 19,675 1,000 Normal Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa data pretest dan posttest keempat kelompok data memiliki 2 hitung < 2 tabel, maka keempat kelompok data berdistribusi normal. Dari sisi lain dapat dilihat pada nilai signifikannya, karena dari nilai signifikan semuanya lebih besar dari 0,05 (Signifikan > 0,05) maka hipotesis yang menyatakan data yang berdistribusi normal diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kenormalan distribusi terpenuhi. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan variansi atau untuk menguji bahwa data yang diperoleh berasal dari populasi yang homogen. Kriteria pengambilan keputusan diterima apabila nilai signifikan lebih besar dari 0,05 (signifikan > 0,05). Hasil uji homogenitas adalah sebagai berikut : 52

Tabel 9. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Kelompok F Hitung Signifikansi Keterangan Pretest Posttest Daya Tahan Paru 0,385 0,764 Homogen Jantung Pretest Posttest Daya Tahan AnAerob 0,588 0,649 Homogen Berdasarkan hasil uji homogenitas variabel penelitian diketahui data pretest dan posttest daya tahan paru jantung diperoleh nilai signifikan (p = 0,764), karena p > 0,05 maka data pada kelompok daya tahan paru jantung adalah homogen, sedangkan pada kelompok pretest dan posttest daya tahan anaerobik diperoleh nilai signifikan (p = 0,649), karena p > 0,05 maka data pada kelompok daya tahan anaerobik adalah homogen. 4. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh latihan fartlek terhadap peningkatan daya tahan paru jantung dan daya tahan anaerobik pada pehoki ruangan putra UNY 2013. Uji hipotesis menggunakan uji-t yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 10. Uji-t Variabel Pretest Posttest Daya Tahan Paru Jantung Pretest Posttest Daya Tahan AnAerob Uji-t hitung df tabel Sig Keterangan 4,007 11 2,20 0,002 Signifikan 22,951 11 2,20 0,000 Signifikan 53

a. Pengaruh Latihan Fartlek terhadap Peningkatan Daya Tahan Paru Jantung. Hipotesis awal (Ho) mengatakan bahwa tidak ada pengaruh latihan fartlek terhadap peningkatan daya tahan paru jantung pada pemain hoki ruangan putra UNY. Hipotesis alternatif (Ha) mengatakan bahwa ada pengaruh latihan fartlek terhadap peningkatan daya tahan paru jantung pada pemain hoki ruangan putra UNY. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh signifikan adalah jika t hitung > t tabel, maka terdapat pengaruh yang signifikan dan jika t hitung < t tabel maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai uji-t antara pretest dan posttest latihan fartlek terhadap peningkatan daya tahan paru jantung yang memiliki nilai t hitung 4,007 dan nilai t tabel dengan df = 11 pada taraf signifikansi 5 % sebesar 2,20. P = 0,002, karena p < 0,05 maka ada perbedaan yang signifikan. Dilihat dari nilai rata-rata kemampuan daya tahan paru jantung, maka diperoleh nilai rata-rata pretest = 12,58 dan nilai rata-rata posttest = 11,31, karena nilai rata-rata pretest lebih besar dari nilai rata-rata posttest maka terjadi peningkatan kemampuan daya tahan paru jantung sebesar = 1,27 atau 10,09 %. b. Pengaruh Latihan Fartlek terhadap Peningkatan Daya Tahan Anaerobik. Hipotesis awal (Ho) mengatakan bahwa tidak ada pengaruh latihan fartlek terhadap peningkatan daya tahan anaerobik pada pemain hoki 54

ruangan putra UNY. Hipotesis alternatif (Ha) mengatakan bahwa ada pengaruh latihan fartlek terhadap peningkatan daya tahan anaerobik pada pemain hoki ruangan putra UNY. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh signifikan adalah jika t hitung > t tabel, maka terdapat perbedaan yang signifikan dan jika t hitung < t tabel maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Berdasarkan hasil uji statistik nilai uji-t antara pretest dan posttest latihan fartlek terhadap peningkatan daya tahan anaerobik yang memiliki nilai t hitung 22,951 dan nilai t tabel dengan df = 11 pada taraf signifikansi 5 % sebesar 2,20. P = 0,000, karena p < 0,05 maka ada perbedaan yang signifikan. Dilihat dari nilai rata-rata kemampuan daya tahan anaerobik, maka diperoleh nilai rata-rata pretest = 305,16 dan nilai rata-rata posttest = 416,03, karena nilai rata-rata pretest lebih besar dari nilai rata-rata posttest maka terjadi peningkatan kemampuan daya tahan anaerobik sebesar = 110,87 atau 36,33%. B. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan analisis data hasil penelitian diperoleh peningkatan yang signifikan terhadap kedua kelompok yang diteliti. Pemberian perlakukan selama 18 kali pertemuan dengan frekuensi 3 kali semingggu selama 6 minggu memberikan pengaruh terhadap peningkatan daya Tahan Paru Jantung dan Daya Tahan Anaerobik melalui latihan Fartlek. Hal ini sesuai dengan pendapat Maglischo (2003) yang dikutip oleh Didik Joko Tri 55

Purnomo (2009: 53) bahwa latihan akan menunjukan perubahan yang signifikan setelah 6-8 minggu berlatih. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai uji-t antara pretest dan posttest latihan fartlek terhadap peningkatan daya tahan paru jantung yang memiliki nilai t hitung 4,007 dan nilai t tabel dengan df = 11 pada taraf signifikansi 5 % sebesar 2,20. P = 0,002, karena p < 0,05 maka ada perbedaan yang signifikan. Dilihat dari nilai rata-rata kemampuan daya tahan paru jantung, maka diperoleh nilai rata-rata pretest = 12,58 dan nilai rata-rata posttest = 11,31, karena nilai rata-rata pretest lebih besar dari nilai rata-rata posttest maka terjadi peningkatan kemampuan daya tahan paru jantung sebesar = 1,27 atau 10,09 %. Berdasarkan hasil uji statistik nilai ujit antara pretest dan posttest latihan fartlek terhadap peningkatan daya tahan anaerobik yang memiliki nilai t hitung 22,951 dan nilai t tabel dengan df = 11 pada taraf signifikansi 5 % sebesar 2,20. P = 0,000, karena p < 0,05 maka ada perbedaan yang signifikan. Dilihat dari nilai rata-rata kemampuan daya tahan anaerobik, maka diperoleh nilai rata-rata pretest = 305,16 dan nilai rata-rata posttest = 416,03, karena nilai rata-rata pretest lebih besar dari nilai rata-rata posttest maka terjadi peningkatan kemampuan daya tahan anaerobik sebesar = 110,87 atau 36,33%. Dalam olahraga hoki ruangan sangat di butuhkan daya tahan paru jantung dan daya tahan anaerobik yang bagus dikarenakan untuk dapat menjadi pemain hoki yang bagus dibutuhkan fisik yang bagus pula serta untuk merebut bola dan menggiring bola sangat dibutuhkan daya tahan 56

anaerobik yang tinggi. Untuk meningkatkan kondisi fisik daya tahan paru jantung dan daya tahan anaerobik pada pemain hoki ruangan perlu diadakannya latihan daya tahan, yaitu dengan menggunakan metode latihan fartlek. Christine Luff (2010) latihan fartlek berasal dari Negara swedia yang berarti memainkan kecepatan, latihan ini merupakan latihan lanjutan dari latihan interval atau latihan kecepatan yang efektif untuk meningkatkan kecepatan dan daya tahan. Metode fartlek adalah bentuk aktivitas lari yang dilakukan dengan cara jalan, jogging, sprint, dan jalan secara terus menerus. Menurut Sukadiyanto (2011: 72) Latihan fartlek adalah bentuk aktivitas lari yang dilakukan dengan cara jalan, jogging, sprint, dan jalan secara terus menerus. Metode ini merupakan bentuk latihan yang sangat baik untuk meningkatkan daya tahan hampir pada semua cabang olahraga. Ada dua macam latihan fartlek yaitu latihan fartlek dengan intensitas tinggi dan latihan fartlek dengan intensitas rendah (Sukadiyanto, 2011: 72). Metode latihan fartlek dengan intensitas rendah bentuknya lari dengan jalan, jogging, diselingi sprint, dan jalan secara terus menerus, sedangkan fartlek dengan intensitas tinggi hanya dilakukan dengan cara jogging yang diselingi dengan lari cepat. Sebagai contoh latihan fartlek dengan durasi waktu 25 menit, pelaksanaannya diawali dengan jogging selama 5 menit sebagai pemanasan, kemudian diselingi lari cepat 50 meter selama 4 set, dilanjutkan jogging 7 menit, diselingi lari cepat 50 meter selama 4 set dan demikian seterusnya. Pada umumnya dusari yang digunakan dalam latihan merupakan jumlah waktu yang digunakan dalam latihan, seperti 57

berapa menit per-satuan latihan atau berapa hari per-minggu, serta berapa bulan program latihan dirancang (Bompa, 1994: 1001). Menurut Egger (1993) yang dikutip oleh Suharjana (2008: 30) mengatakan bahwa untuk meningkatkan kapasitas aerobik memerlukan waktu 10-60 menit. Sedangkan untuk pengembangan anaerobik memerlukan waktu 10-30 menit (Rushall and Pyke, 1990: 206). Latihan fartlek, diikuti dengan latihan interval, dan latihan pengulangan, digunakan untuk membentuk dasar latihan anaerobik serta untuk membentuk kecepatan khusus (Bompa, 1994: 73), dikarenakan dalam latihan ini terdiri dari lari menggunakan metode repetisi atau pengulangan yang merupakan salah satu cara untuk melatih daya tahan anaerobik (Husein Argasasmita, dkk 2007: 63). Bentuk latihan ini dapat dilakukan dengan permukaan tanah yang tinggi dan rendah seperti di pasir, rumput, bukit, dan jalan raya. Metode ini merupakan bentuk latihan yang sangat baik untuk meningkatkan daya tahan hampir pada semua cabang olahraga. Seperti halnya yang diungkapkan Husein A, dkk (2007: 65) bahwa daya tahan dibagi menjadi dua jenis yaitu: daya tahan paru jantung (aerobik) dan daya tahan anaerobik. Latihan fartlek sebaiknya dilakukan pada masa persiapan atau masa pra kompetisi, dikarenakan latihan daya tahan paru jantung sangat penting untuk menghadapi latihan-latihan yang lebih berat pada musim berikutnya (Imam, 1992) dikutip oleh Didik Joko Tri Purnomo (2009: 28). Metode latihan ini berbeda dengan interval training dikarenakan tidak terstruktur, dan intensitas serta kecepatan bervariasi sesuai dengan 58

kebutuhan atlit diunduh dari (http://en.wikipedia.org/wiki/fartlek). Untuk anak yang lebih tua usianya pelaksanaan fartlek bisa lebih bervariasi dan lebih berat. Pendapat lain mengatakan bahwa daya tahan paru jantung merupakan kemampuan fungsional paru jantung mensuplai oksigen untuk kerja otot dalam waktu yang lama (Joko Pekik, 2004: 25). Latihan fartlek akan meningkatkan kemampuan daya tahan paru jantung untuk bekerja secara optimal dikarenakan latihan fartlek yang dilakukan dengan terprogram akan merangsang dinding paru jantung menjadi lebih tebal, sehingga volume udara menjadi lebih banyak dan stroke volume darah tiap denyutannya menjadi lebih banyak. Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa latihan fartlek merupakan latihan gabungan antara aerobic dan anaerobic, dimana jarak pada latihan tersebut tidak ditentukan yang terdiri dari jalan, jogging, dan lari cepat 50 meter lalui atau di tempuh. Hasil penelitian juga menyimpulkan ada pengaruh latihan fartlek terhadap peningkatan daya tahan paru jantung dan daya tahan anerobik. Hal ini juga diperkuat dengan hasil penghitungan nilai sig. daya tahan paru jantung sebesar 0,002 dan sig. daya tahan anaerobik sebesar 0,000. Jadi hipotesis yang mengatakan bahwa ada pengaruh latihan fartlek terhadap peningkatan daya tahan paru jantung dan daya tahan anaerobik pada pemain hoki ruangan putra UNY, diterima. 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Terdapat pengaruh latihan fartlek terhadap peningkatan daya tahan paru jantung pada pemain hoki ruangan putra UNY. 2. Terdapat pengaruh latihan fartlek terhadap peningkatan daya tahan anaerobik pada pemain hoki ruangan putra UNY. B. Implikasi Hasil Penelitian Berdasarkan kesimpulan di atas, hasil penelitian ini berimplikasi pada: 1. Timbulnya inisiatif dari pelatih untuk memvariasikan latihan dengan tujuan untuk meningkatkan daya tahan paru jantung dan daya tahan anaerobik. 2. Timbulnya semangat dari pemain hoki ruangan putra UNY 2013 untuk meningkatkan daya tahan paru jantung dan daya tahan anaerobik. 3. Pemain hoki ruangan putra UNY 2013 memiliki pandangan yang luas terhadap bentuk dan metode latihan yang di berikan oleh setiap pelatih dalam proses latihan. 4. Menghilangkan anggapan setiap pemain hoki ruangan putra UNY 2013 terhadap latihan yang bersifat spesifik khususnya latihan fisik yang dianggap selalu berat dan sangat membosankan. 60

5. Pemain hoki ruangan putra UNY 2013 menjadi lebih disiplin, mandiri, dan dapat mengetahui batas kemampuan fisik yang dimilikinya di karenakan proses latihan yang dilakukan secara terprogram dan teoritis. C. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini telah dilakukan dengan semaksimal mungkin, namun tidak terlepas dari keterbatasan-keterbatasan yang ada, yaitu: 1. Pada saat penelitian pada pemain hoki ruangan putra UNY 2013 yang menjadi populasi penelitian, peneliti sulit dalam mengontrol faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi hasil tes, seperti: waktu istirahat, kondisi tubuh, faktor psikologis, dan sebagainya. 2. Terbatasnya jumlah dana, waktu, dan jumlah pemain hoki ruangan putra UNY 2013 yang aktif latihan sehingga populasi yang digunakan dalam penelitian masih tergolong kecil. D. Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, ada beberapa saran yang dapat disampaikan yaitu: 1. Bagi pemain hoki ruangan putra UNY 2013 pada khususnya dan kegiatan UKM Hoki untuk kampus lain pada umumnya agar menggunakan latihan fartlek terhadap peningkatan daya tahan paru jantung dan daya tahan anaerob. 2. Bagi pelatih agar mempunyai wawasan yang luas dalam latihan untuk meningkatkan daya tahan paru jantung dan daya tahan anaerob dengan program latihan yang bervariasi. 61

3. Bagi peneliti selanjutnya supaya memperhatikan hal-hal yang ada dalam keterbatasan penelitian ini. 62