BAB II PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. Sumatera Utara memiliki sejarah panjang sejak zaman Belanda.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara IV

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Medan, Provinsi Sumatera

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN. Utara.Pada umumnya perusahaan-perusahaan perkebunan di Sumatera Utara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara IV ( Perusahaan) (dahulu PT Perkebunan

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. yang memiliki dua komoditi yaitu kelapa sawit dan teh.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN

BAB II PROFIL PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN. A. Sejarah Ringkas PT.Pekebunan Nusantara IV Medan

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri PT Perkebunan Nusantara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. bidang usaha agroindustri PT. Perkebunan Nusantara IV mengusahakan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VI, Perusahaan

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV. PTPerkebunan Nusantara IV Medan disingkat PTPN IV Medan didirikan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PT. Perkebunan

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/ INSTANSI. A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Pembentukan perusahaan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perumusan masalah menjelaskan mengenai butir-butir permasalahan yang akan

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ATAU INSTANSI

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV. Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang peleburan kebun-kebun

Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM :

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Negara. Setiap perusahaan mempunyai sejarah masing-masing. Sejarah

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

BAB II. Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan. Perkebunan VIII menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan terluas dan penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia.Secara umum kondisi

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PTPN IV BAH BIRUNG ULU PEMATANG SIANTAR. A. Sejarah Ringkas PTPN IV Bah Birung Ulu Pematang Siantar

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak dalam

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

DAFTAR ISI. SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN. Indonesia terutama di Pulau Sumatera dan Jawa. Tetapi pengelolaannya

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

2. Pedoman Perilaku (Code of Conduct) PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) tanggal 27 Juni 2006.

BAB II PROFIL PT. KPBN CABANG MEDAN. s/d XIV dibentuk berdasarkan hasil kesepakatan bersama Direksi PN/PTP

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor terbesar yang mendorong

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Makmur didirikan pada tanggal 27 Mei 1996, dikantor Notaris Robert

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN. A. Sejarah singkat PT Perkebunan Nusantara IV Medan

PENDAHULUAN. agar mampu bersaing dalam pasar bebas yang kuncinya adalah efisiensi, PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Selain efisiensi secara finansial,

Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE)

BAB I PENDAHULUAN. manusia di muka bumi. Sepanjang hidupnya manusia telah menggabungkan diri

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding merupakan Badan Usaha Milik

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT WIJAYA KARYA BETON Tbk

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III merupakan salah satu dari 14 Badan

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Industri Karet Nusantara adalah anak perusahaan dari PT. Perkebunan Nusantara

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

6. Mengangkat dan memberhentikan seorang Sekretaris Perseroan.

PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

BAB 1 PENDAHULUAN. alam seperti kelapa sawit, karet dan teh memerlukan penanganan yang professional

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) didirikan berdasarkan Peraturan

Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan Syariah

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Perusahaan Daerah;

BAB II PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA. 1. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III Medan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (PT.KPBN) CABANG MEDAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

Pedoman Good Corporate Governance PT Taspen (Persero)

BAB II PROFIL PT. PRIMA MEDICAL NUSANTARA (RUMAH SAKIT PABATU PTPN IV) A. Sejarah PT. Prima Medical Nusantara (Rumah Sakit Pabatu PTPN IV)

8 Universitas Sumatera Utara BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Perusahaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Landasan Hukum Keberadaan Perusahaan. Landasan Hukum perseroan terbaru menggunakan Anggaran Dasar

BAB II PROFIL PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. Pharmaceutische Handel Svereneging J. Van Gorkom & Co. (Jakarta), N.V.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) Tanjung Morawa Deli Serdang- Sumatera Utara - Indonesia

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. karet. Dan secara efektif mulai beroperasi pada 09 April 1996 dengan kantor

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PT Chubb General Insurance Indonesia. Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30/POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

BAB III OBJEK PENELITIAN. pada pemerintahan Hindia Belanda tahun1817. Nama perusahaan ini awalnya adalah NV

PT Asuransi Chubb Syariah Indonesia. Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Tahun 2016

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT

KEADAAN UMUM Sejarah

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I. No. COM/002/00/0116

12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.

09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

Transkripsi:

BAB II PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara IV Medan merupakan Badan Usaha Milik Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Medan, Provinsi Sumatera Utara. Pada umumnya perusahaan-perusahaan perkebunan di Sumatera Utara memiliki sejarah panjang sejak zaman Belanda. Pada awalnya keberadaan perkebuanan ini merupakan milik Maskapai Belanda yang dinasionalisasi pada tahun 1959, dan selanjutnya berdasarkan kebijakan pemerintah telah mengalami beberapa kali perubahan organisasi sebelum menjadi PT Perkebunan Nusantara IV Medan.. Secara kronologis riwayat PT.Perkebunan Nusantara IV Medan, dapat disajikan sebagai berikut: 1. Tahun 1959, Tahap Nasionalisasi Perusahaan-perusahaan swasta asing (Belanda) seperti NV HVA (Namblodse Venotschaaf Handels Vereeniging Amsterdam) dan NV RCMA (Namblodse Venotshaaf Rubber Cultuur Maatschappij Amsterdam) pada tahun 1959 dinasionalisasi oleh Pemerintah RI dan 9

kemudian dilebur menjadi Perusahaan Milik Pemerintah atas dasar Peraturan Pemerintah (PP) No. 19. 2. Tahun 1967, Tahap Regrouping Pada tahun 1967 1968 selanjutnya Pemerintah melakukan regrouping menjadi perusahan. Perkebunan Negara (PPN) Aneka Tanaman, PPN Karet dan PPN Serat. 3. Tahun 1968, Tahap Perubahan menjadi Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) Dengan Kepres NO. 144 tahun 1968, Perusahaab Perkebunan Negara (PPN) yang ada di Sumatera Utara dan Aceh di regrouping ulang menjadi PNP I s.d. IX. 4. Tahun 1971, Tahap Perubahan menjadi Perusahaan Perseroan. Dengan dasar Peraturan Pemerintah Tahun 1971 dan tahun 1972, Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) dialihkan menjadi Perusahaan Terbatas Persero dengan nama resmi PT Perkebunan I s.d. IX (Persero). Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1971, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VII didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1971 dan Perusahaan Perseroan (Persero) dan PT Perkebuanan VIII didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 1972. 10

5. Tahun 1996, Tahap Peleburan menjadi PTPN Berdasarkan Peraturan Pemerintah pada tahun 1996, semua PTP yang ada di Indonesia di-regrouping kembali dan dilebur menjadi PTPN I s.d. XIV dan PT Perkebunan Nusantara IV dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 9 Tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996 tentang Peleburan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VII dan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VIII menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV. PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan hasil peleburan dari tiga Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VII, dan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VIII yang berada di wilayah Sumatera Utara. Sedangkan Proyek Pengembangan PTP VI, PTP VII, dan PTP VIII yang ada diluar Sumatera Utara diserahkan kepada PTPN yang dibentukn masing-masing Provinsi. PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) didirikan di Bah Jambi Simalungun, Sumatera Utara berdasarkan Akta Pendirian No. 37 tanggal 11 Maret 1996 dari Harun Kamil, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapat pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-8332.HT.01.01. Tahun 1996 tanggal 8 Agustus 1996 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 11

81 tanggal 8 Oktober 1996, Tambahan No. 8675/1996, serta telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Tingkat I Sumatera Utara c.q. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Simalungun No. 001/BH.2.15/ IX/ 1996 tanggal 16 September 1996dan telah diperbaharui dengan Nomor 07/BH/0215/VIII/01 tanggal 23 Agustus 2001. Anggaran Dasar Perusahaan telah diubah berdasarkan Akta No. 18 dari Notaris Sri Rahayu H. Prasetyo, S.H. tanggal 26 September 2002, tentang tempat kedudukan Kantor Pusat (dari Bah Jambi Kabupaten Simalungun ke Medan) dan Modal Dasar Perusahaan (dari 425.000 lembar saham Prioritas dan 550.000 lembar Saham Biasa yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 975.000 lembar Saham). Akta perubahan anggaran dasar ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-20652.HT.01.04 TH.2002 tanggal 23 Oktober 2002. Pada tanggal 2008 telah dilakukan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan berdasarkan Akta No. 11 dari Notaris Sri Ismiyati, SH tanggal 4 Agustus 2008 tentang Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV dan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-60615.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 10 September 2008 tentang Persetujuan Akta Perusahaan Anggaran Dasar Perseroan. 12

Perubahan dari Persero menjadi Anak Perusahaan BUMN Perkebunan. Pada tahun 2014 sesuai Anggaran Dasar Perusahaan mengalami perubahan, berdasarkan akta No. 25 tanggal 23 Oktober 2014 dari Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn, mengenai perubahan struktur pemegangan saham dan nama Perusahaan dari Perusahaan Perseroaan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV menjadi PT Perkebunan Nusantara IV. Perubahan anggaran dasar ini telah dilaporkan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan surat penerimaan pemberitahuan No.AHU-08636.40.21.14, tanggal 19 N0vember 2014. Visi dan Misi PT. Perkebunan Nusantara IV Medan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan memiliki visi dan misi sebagai berikut: a. Visi PT. Perkebunan Nusantara IV Medan Menjadi perusahaan unggul dalam usaha agroindustri yang terintegrasi. b. Misi PT. Perkebunan Nusantara IV Medan 1. Menjalankan usaha dengan prinsip-prinsip usaha terbaik, inovatif dan berdaya saing tinggi. 2. Menyelenggarakan usaha agroindustri berbasis kelapa sawit, teh, dan karet. 3. Mengintegrasikan usaha agroindustri hulu, hilir dan produk baru, pendukung agroindustri dan pendayagunaan aset dengan preferensi 13

pada teknologi terkini yang teruji (proven) dan berwawasan lingkungan. Strategi Perusahaan Strategi yang akan dilaksanakan adalah meningkatkan kinerja perusahaan melalui upaya peningkatan pengendalian biaya dan produktivitas sumber-sumber yang tersedia. Strategi yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan produktivitas dan efisiensi melalui penerapan praktekpraktek bisnis terbaik mencakup baku teknis, manajemen, dan sistem kerja. 2. Mengadakan peremajaan / replanting tanaman secara teratur setiap tahun. 3. Optimalisasi kapasitas pabrik dengan melakukan pembelian TBS pihak ke-3 untuk menutupi kekurangan bahan baku olah dari produksi kebun sendiri. 4. Penerapan Standard Operation Procedur (SPO), Pemeliharaan panen, pengolahan, dan perawatan pabrik secara konsisten. 5. Menerapkan Preventive Maintenance dan Replancement atau penggantian mesin 6. Membangun membina pengamanan terpadu yang melibatkan seluruh SDM dan aparat keamanan. 14

Maksud Dan Tujuan Perusahaan Maksud dan Tujuan Perusahaan adalah melakukan usaha di bidang Agro Industri serta optimalisasi pemanfaatan Sumber Daya Perseroan untuk menghasilkan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, untuk mendapatkan atau mengejar keuntungan gunameningkatkan nilai perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Maksud dan Tujuan Perusahaan menurut Akta Pendirian, antara lain : 1. Turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di sub sektor pertanian dalam dalam arti seluasluasnya dengan tujuan memupuk keuntungan berdasarkan prinsipprinsip Perusahaan yang sehat. 2. Melaksanakan kegiatan usaha, antara lain : a. Mengusahakan budidaya tanaman meliputi pembukuan dan pengolahan lahan pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta melakuakan kegiatan-kegiatan lain yang sehubungan dengan budidaya tanaman tersebut. b. Produksi meliputi pemungutan hasil tanaman, pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barangsetengah jadi atau barang jadi. c. Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan 15

perdagangan barang lainnya yang sehubungan dengan kegiatan perusahaan. d. Pengembangan usaha di bidang perkebunan, agro usaha dan agro bisnis. e. Mendirikan / menjalankan perusahaan dan usaha lainnya yang mempunyai hubungan dengan usaha bidang pertanian baik secara sendiri-sendiri maupunbersama-sama dengan badan-badan lainnya sepanjang hal itu tidak bertentangan denagn peraturan perundangundangan yang berlaku. Pelaksanaan Kerja Perusahaan Organisasi perusahaan telah mengalami beberapa kali penyesuaian sejalan dengan kebutuhan untuk melaksanakan kegiatan / operasional perusahaan, dalam rangka pengelolaan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV dan agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara lebih berdaya guna dan berhasil guna, Direksi memandang perlu menetapkan pedoman organisasi dengan menerbitkan Surat Keputusan Direksi, antara lain : 1. Surat Keputusan Direksi No. 04.01/Kpts/10/VIII/2016 tanggal 01 Agustus 2016 tentang Pembagian Tugas dan wewenang Anggota Direksi PTP Nusantara 16

2. Surat Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara IV No. 04.13/Kpts/105/IX/2016 tanggal 19 September 2016 tentang Struktur Organisasi PT Perkebunan Nusantara IV, masing-masing sebagai berikut : a. Direktur Opersional membawahi Bagian : Tanaman, Pengolahan dan PBB, Teknik, b. Direktur komersil membawahi Bagian : Keuangan, Akuntansi, Pemasaran, Pengembangan Usaha dan Bagian Majemen Risiko dan Sistem Informasi c. Direktur SDM & Umum membawahi Bagian : SDM, Umum, Program Kemitraan & Bina Lingkungan, Hukum dan Pertanahan dan Bagian Logistik. Diluar Bagian dimasing-masing direktorat, ditambah lagi dengan bagian Satuan Pengawas Intern (SPI), Bagian Sekretaris Perusahaan dan Bagian Perencanaan yang langsung bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Seluruh bagian tersebut dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berkedudukan di Kantor Direksi. Untuk pelaksanaan tugas di masing-masing Kebun dan Unit dipimpin oleh seorang Manager / Kepala Unit. 3. 04.13/Kpts/117/X/2016 tanggal 11 Oktober 2016 tentang Struktur Organisasi PT Perkebunan Nusantara IV 17

Sesuai Kpts tersebut juga menetapkan organisasi tingkat Bagian di Kantor Pusat dari yang semula ada 18 Bagian menjadi 14 Bagian, masingmasing sebagai berikut : 1. Bagian Sekretaris Perusahaan kode 04.01. 2. Bagian Satuan pengawasan Intern kode 04.02. 3. Bagian Perencanaan Startegis kode 04.03. 4. Bagian Tanaman kode 04.04. 5. Bagian Pengolahan kode 04.05. 6. Bagian Teknik kode 04.06. 7. Bagian Keuangan kode 04.07. 8. Bagian Akuntansi kode 04.08. 9. Bagian Pemasaran kode 04.09. 10. Bagian Pengembangan Usaha kode 04.10. 11. Bagian Sumber Daya Manusia kode 04.11. 12. Bagian Umum dan PKBL kode 04.12. 13. Bagian Hukum dan Pertanhan kode 04.13 14. Bagian Logistik kode 04.14. Untuk melakukan fungsi pembinaan dan pengendalian atas pengelolaan Unit Usaha, seluruh Unit Usaha dibagi dalam empat Grup Unit Usaha yang dibawahi oleh Manager Grup yang bertanggung jawab kepada Direksi. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai dan meningkatkan kinerja 18

masing-masing Unit Usaha dalam kesatuan tujuan Distrik Unit Usaha secara efektif dan efisien, Distrik Unit Usaha dimaksud adalah: 1. Distrik Unit Usaha - I (Distrik-I) berkedudukan di Bah Jambi yang membawahi 9 Unit Kebun terdiri atas Unit Usaha ; Bah Jambi, Balimbingan, Tonduhan, Pasir Mandoge, Sei Kopas, Dolok Sinumbah,Marihat, Bah Birung Ulu dan Marjandi 2. Distrik Unit Usaha - II (Distrik-II) berkedudukan di Bah Jambi yang membawahi 7 Unit Kebun yang terdiri atas Unit Usaha ; Gunung Bayu, Mayang, Bukit Lima, Dolok Ilir, Laras, Tanah Itam Ulu dan Unit Teh 3. Distrik Unit Usaha - III (Distrik-III) berkedudukan di Pabatu yang membawahi 11 Unit Kebun yang terdiri atas Unit Usaha ; Pabatu, Adolina, Tinjowan, Padang Matinggi, Aek Nauli, Sawit Langkat, Timur, Balap, Plasma Madina,dan PKS Timur. 4. Distrik Unit Usaha-IV (Distrik-IV) berkedudukan di Berangir yang membawahi 7 unit kebun yang terdiri atas Unit Usaha ;Air Batu,Pulu Raja,Berangir,Ajamu,Meranti Paham,Sosa dan Panai Jaya. 19

Gambar 2.1. Logo PT. Perkebunan Nusantara IV Medan Sumber :www.ptpn4.co.id/ Makna Logo PT. Perkebunan Nusantara IV Medan Makna dari logo PT Perkebunan Nusantara IV Medan, yaitu bentuk pohon sebagai gambaran dari pohon/buah yang mendekati bentuk tumbuhan dan digambarkan dengan tiga pelepah diatas serta dua pelepah di bawah. Tiga pelepah di atas mempunyai arti dua unit perkebunan, yaitu 20

perkebunan kelapa sawit dan perkebunan teh yang menjadi satu. Kemudian dua pelepah di bawah selanjutnya memiliki arti sebuah wadah, maksudnya wadah tersebut merupakan tempat mengolah dua unit perkebunan diatasnya. Sedangkan untuk empat bidang lengkungan yang terletak paling bawah mempunyai arti suatu landasan yang menunjang kedua unit di atasnya. Lengkungan mengarah ke kanan dan ke kiri yang berarti PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan industri hulu dan industri hilir dan juga arah pengembangan/ pemasaran empat bidang ini di analogikan sebagai angka empat dari PT.Perkebunan Nusantara IV maka disebut PT Perkebunan Nusantara IV Medan. Secara keseluruhan, bentuk logo ini mengarah ke atas kalau diambil garis lurus menuju / memusat ke satu titik, yang berarti ketajaman fokus usaha dalam mencapai tujuan demi kesejahteraan bersama yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa. Mengenai warna yang ada pada logo, menggambarkan lambang dan unsur etis yaitu warna hijau bersifat sejuk, dingin dan keyakinan. Sedangkan warna Jingga bersifat panas, semangat dan berani. Hijau pada empat bidang lengkung mengacu pada sifat sejuk dala kerukunan kerja antar sesama karyawan dan atasan sehingga timbul keakraban timbal balik, tangan dingin serta keyakinan dalam mengelola pekerjaan yang membawa angin segar bagi keuntungan perusahaan dan kesejahteraan karyawan, jernih dalam pola pikir dan keyakinan dalam hasil kerja. Jingga pada wadah dan bentuk tiga pelepah adalah semangat 21

membara untuk mempertahankan serta meningkatkan mutu produksi dalam merebut pasar dari para pesaing produk perusahaan yang ada di pasaran. Dengan tangan dingin serta keyakinan dan semangat kerja sama maka keberhasilan akan tercapai karena Karunia dan Rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa. Semua berasal dari satu titik, yaitu Sang Maha Pencipta maka kita patut untuk mensyukurinya. 22

B. Struktur Organisasi Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) Sumber :www.ptpn4.co.id/ 23

C. Job Description Berikut ini adalah uraian tugas dari setiap bidang pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan yang terdiri dari : 1. Dewan Komisaris a. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai perusahaan maupun usaha perusahaan yang dilakukan oleh Direksi serta memberi nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serts ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan. b. Pemberian persetujuan atas rancangan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP). c. Pemberian persetujuan atas rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) perusahaan. 2. Direksi a. Menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan perseroan untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan serta mewakili perusahaan baik di dalam 24

maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam perundang-undangan, anggaran dasar dan/atau Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. b. Menetapkan struktur/susunan organisasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. c. Menetapkan kebijakan-kebijakan operasional dan standar baku (SOP) untuk seluruh proses bisnis perusahaan. d. Menyusun Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) perusahaan dan disahkan oleh RUPS. e. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) perusahaan dan disahkan oleh Dewan Komisaris dan/pemegang saham. f. Menempatkan karyawan pada semua tingkatan jabatan sesuai dengan spesifikasi jabatan dan memiliki rencana suksesi untuk seluruh jabatan dalam perusahaan. g. Memberikan respon terhadap ulasan peluang bisnis dari manajemen di bawah Direksi/Dewan Komisaris yang berpotensi meningkatkan pendapatan perusahaan, penghematan/efisiensi perusahaan, pendayagunaan set, dan mafaat lainnya, sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan. 3. Bagian Pemasaran 25

a. Menyusun sistem perencanaan penjualan,pencarian,monitoring dan evaluasi harga kelapa sawit dan non kelapa sawit, analisa pasar, promosi serta distribusi. 4. Unit Usaha Menyusun perencanaan, melakukan pengelolaan dan melalukan evaluasi di unit/kebun. 5. Bagian Tanaman Melakukan perencanaan, pembuatan prosedur, pengawasan, monitoring dan evaluasi di bidang: a. Peremajaan/Tanaman Ulang (TU)/Konversi/Tanaman Baru (TB) dan Tanaman Belum (TBM) Kelapa Sawit, Teh dan Karet. b. Tanaman menghasilkan kelapa sawit,teh dan karet. c. Pemupukan d. Urusan Produksi e. Pembibitan f. Plasma pembenihan kelapa sawit 6. Bagian Logistik a. Menyusun dan mengevaluasi program kerja dan sistem pengadaan barang dan jasa. 26

b. Menyelenggarakan pengadaan barang dan jasa dengan harga yang wajar/bersaing, memenuhi spesifikasi teknis baik kualitas maupun kuantitas yang diperlukan, tepat waktu, sesuai ketentuan/prosedur yang berlaku, serta dilakukan secara transparan dan kompetitif. c. Menyusun system pelaporan pengadaan barang dan jasa yang efektif untuk dilaporkan ke Direksi. d. Menjalin hubungan baik dengan vendor penyedia barang dan jasa dan secara berkala melakukan evaluasi atas kerjasama yang dilakukan. e. Mengawasi persediaan barang yang terdapat di Gudang Penimbunan Umum ( GPU) dan menyusun informasi terkait penggunaannya ke unit kerja. 7. Pembelian Bahan Baku a. Menyusun system perencanaan, pengelolaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan pembelian bahan baku di PTPN IV. b. Menjaga agar PKS tidak middle capacity. c. Melakukan identifikasi terhadap PKS yang masih memungkinkan untuk mengelola TBS dari pihak eksternal (Petani Plasma, Perkebun, dan Pengumpul). d. Membuat pedoman Pembelian TBS Plasma/Non Plasma, sistem, dan mengkoordinir pembukaan serta pengawasan penggunaan dana untuk pembelian TBS. 27

e. Membangun hubungan kemitraan dengan pemasok yang saling memperhatikan, mendukung, dan menguntungkan, meningkatkan posisi tawar (daya saing) dalam proses dan mekanisme pembelian TBS terhadap PKS di sekitar, dan menciptakan peluang profit dari kegiatan pembelian TBS. f. Membangun Trust dan Integrity, kerjasama dan koordinasi yang maksimal, antara bagian pembelian bahan baku dengan bagian pemasaran, bagian akuntansi dan bagian keuangan. 8. Bagian Panitia Penetapan Harga (P2H) a. Menentukan harga satuan barang/bahan sebagai pedoman harga barang/bahan yang akan digunakan untuk penyusunan RKO dan RKAP, yang direview tiap 6 (enam) bulan sekali. b. Menganalisa dan menyusun harga perkiraan sendiri untuk setiap proses pengadaan barang dan jasa yang memenuhi kriteria yang dipersyaratkan oleh peraturan yang berlaku, bernama dengan bagian/unit terkait. c. Melakukan evaluasi terhadap seluruh harga dan biaya pengadaan barang/jasa yang terjadi di seluruh unit usaha,guu, dan bagian di PTPN IV. 9. Bagian Teknik 28

Menyusun sistem perencanaan, pengelolaan, penilai dan pengembangan bidang teknik pada PTPN IV dan Unit Usaha. 10. GUU Menyusun sistem perencanaan, pengelolaan, penilaian dan pengembangan GUU dan Unit-unit Usaha dibawah lingkup GUU. 11. Bagian Pengolahan a. Menyusun dan mengevaluasi sistem perencanaan, pembimbingan, pengendalian, mutu dan evaluasi proses pengolahan pada kebun kelapa sawit dan teh. b. Melakukan pengawasan dan evaluasi kegiatan bidang pengolahan, pengendalian mutu lingkungan hidup. c. Mengembangkan teknik/manajemen bidang pengolahan secara inovatif guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kualitas. 12. Sekretaris Perusahaan a. Menyusun system perencanaan, pengelolaan, penilaian dan pengembangan sistem kesekriatan perusahaan, Corporate legal dan kerjasama usaha, hubungan masyarakat/komunikasi pada PTPN IV. b. Sekretaris perusahaan juga memberikan saran/pemikiran kepada Direksi dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen di bidang komunikasi perusahaan (Corporate communication) dengan 29

Departemen, Instansi, Pemerintah dan pihak lain yang berhubungan dengan keiatan/opeasional PTPN IV. 13. Satuan Pengawas Intern Untuk menjamin bahwa audit internal dilaksanakan dengan efektif dan efisien sesuai dengan program di PT Perkebunan Nusantara IV, yaitu : Evaluasi laporan, Sistem, dan Prosedur, Pengawasan Operasional. 14. Bagian Manajemen Risiko dan GCG Menyusun perencanaan, pengelolaan, penilaian dan pengembangan Manajemen Risiko dan Good Corporate Governance (GCG) pada PTPN IV, anak perusahaan, dan perusahaan yang ada penyertaan modal. 15. Kantor Perwakilan Jakarta a. Memfungsikan Kantor Perwakilan Jakarta sebagai kantor pelayanan bagi kantor pusat. b. Mengamankan aset dan fasilitas PTPN IV yang ada di Jakarta. 16. Bagian Keuangan a. Mengendalikan arus kas perusahaan. b. Meningkatkan pengendalian pelaksanaan anggaran sesuai RKAP c. Melaksanakan sosialisasi dan manajemen perpajakan dan asuransi 30

17. Bagian Akuntansi a. Melaksanakan sistem akuntansi sesuai pedoman akuntansi umum yang berlaku. b. Melakukan pembukuan semua transaksi yang dilaksanakan berdasarkan standar akuntansi umum yang dilengkapi dengann nomor rekening / akun yang telah ditetapkan. c. Melaksanakan verifikasi dokumen transaksi serta melakukan pembinaan administrasi secara periodik. d. Melaksanakan evaluasi neraca percobaan dan laporan manajemen unit usaha dan kantor pusat. e. Menyajikan laporan manajemen dan laporan keuangan perusahaan secara periodik. 18. Bagian Perencanaan a. Menyusun dan merevisi RJP dan PDK. b. Melakukan evaluasi terhadap RJP, RKAP, dan PDK c. Melakukan standarisasi dan sertifikasi untuk mutu dan lingkungan. d. Melakukan penelitian dan pengkajian di seluruh kegiatan fungsional (bagian dan unit usaha) 31

19. Pengembangan Usaha Menyusun sistem perencanaan, pengelolaan, penilaian dan pengembangan usaha pada perusahaan PTPN IV dan unit usaha. 20. PKBL Menyusun sistem perencanaan, pengelolaan, penilaian dan pengembangan PKBL pada PTPN IV. 21. Bagian Manajemen Sistem Informasi Merumuskan sasaran, strategi, dan kebijakan tata teknologi informasi di seluruh level dan lingkungan perusahaan. Monitoring pengembangan dan penerapan program aplikasi serta operasional sistem. 22. Bagian SDM Menyusun dan mengkoordinasikan sistem perencanaan, pembinaan, pengembangan, koordinasi, pengawasan, dan pengendalian SDM pada PTPN IV. 23. Bagian Umum a. Merencamakan, mengelola, dan memelihara fasilitas, infrastruktur, dan aset perusahaan. b. Melaksanakan kegiatan-kegiatan protokoler perusahaan baik yang dilaksanakan secara internal maupun eksternal. 32

c. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan penunjang aktivitas perusahaan. d. Mengelola aktivitas yayasan dan sekolah yang didirikan oleh perusahaan. 24. Bagian Hukum Pertanahan a. Menyusun sistem perencanaan, penyusunan strategi, kebijakan dan program kerja bagian Hukum dan Pertanahan. b. Melaksanakan sosialisasi, bimbingan dan konsultasi yang berkaitan dengan hukum dan peraturan perundang-undangan. c. Melakukan pengawasan kegiatan operasional hukum dan pertanahan. d. Memelihara kualitas pelayan kepada pelanggan dan klien. D. Jenis Usaha PTPN IV adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang agrobisnis dan agroindustri. Dalam menjalankanbisnisnya PTPN IV mengelola 2 segmen usaha komoditi perkebunan yaitu : 1. Segmen Usaha Komoditi Kelapa Sawit 2. Segmen Usaha Komoditi Teh PTPN IV memiliki 30 Unit Kebun yang mengelola budidaya Kelapa Sawit, 1 Unit kebun yang mengelola teh dan 1 unit Kebun Plasma Kelapa Sawit, yang berlokasi di 9 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli 33

Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas, Batubara dan Mandailing Natal. Dalam proses pengolahan, PTPN IV memiliki 16 Unit Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan kapasitas total 615 ton Tandan Buah Segar (TBS) perjam, 2 unit Pabrik Teh dengan kapasitas total 155 ton Daun Teh Basah (DTB) perhari, dan 2 unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit dengan kapasitas 405 ton perhari. Selain mengelola kedua komoditi tersebut PTPN IV juga mengelola balai benih kelapa sawit yang terdapat di Unit Usaha Adolina.PTPN IV juga didukung oleh 1 Unit Usaha Engineering Manufacturing and Construction yaitu Pabrik Mesin Tenera (PMT). E. Kinerja Usaha Terkini Penurunan harga komoditas dan pengaruh elnino di akhir semester II tahun 2015 sangat mempengaruhi kinerja keuangan dan produksi perseroan. Realisasi produksi TBS kebun sendiri sebesar 2,24 juta ton meningkat 94.818 ton atau 4,41% dari tahun 2014, Realisasi pembelian TBS tahun 2015 sebesar 486,93 ribu ton menurun sebesar 251.261 ton atau 34,04% dari tahun 2014. Total produksi TBS pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 156.447 ton atau 5,41% dari tahun sebelumnya dengan total produksi pada tahun 2015 sebesar 2,73 juta ton. Berdasarkan target produksi yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2015. Capaian produksi TBS Kebun Sendiri tahun 2015 sebesar 2,24 juta ton atau 84,65% dari RKAP. Capaian 34

produksi TBS pembelian tahun 2015 sebesar 486,83 ribu ton atau 64,52% dari RKAP. Total Produksi TBS kebun sendiri dan pembelian sebesar Rp. 2,73 juta ton dibawah RKAP sebesar 723 ribu ton atau 79,09 dari RKAP. Adapun penyebab penurunan produksi TBS sebagai berikut : 1. Pengaruh cekaman kekeringan akibat Fenomena CENS di awal Semester I tahun 2015. 2. Pengaruh El Nino di Sumatera Bagian Selatan pada akhir Semester II 2015 mengakibatkan terjadinya fenomena asap di akhir Semester II 2015 yang mempengaruhi panjang penyinaran/intensitas matahari yang tidak optimal 3. Semakin tingginya tingkat persaingan harga sejalan dengan pertambahan jumlah PKS swasta yang beroperasi di sekitar Unit Usaha PTPN IV. Produksi daun teh basah pada tahun 2015 mencapai 35.313 ton meningkat sebesar 6.442 ton atau 122,31% dari tahun 2014. Berdasarkan target RKAP realisasi produksi Daun Teh Basah kebun tahun 2015 93,02% dari RKAP disebabkan oleh curah hujan yang kurang dari 100 mm dan hari hujan kurang dari 10 hari yang disertai angin kencang sehingga membuat pertumbuhan pucuk terhambat serta adanya pengaruh asap pada bulan Agustus 2015 dari kebakaran hutan yang mempengaruhi pertumbuhan teh. 35

Penurunan harga komoditas sangat berpengaruh terhadap nilai penjualan produk perseroan. Total nilai penjualan tahun 2015 sebesar dari Rp5,19 triliun atau 82,17% dari tahun sebelumnya. Sebagian besar nilai penjualan perseroan pada tahun 2015 sebesar 98,25% atau senilai 5,10 triliun untuk penjualan dalam negeri dan 1,75% atau senilai Rp. 90,86 miliar untuk penjualan ekspor. Dengan dukungan penuh dari seluruh karyawan dan stakeholder, perseroan berhasil mencapai laba tahun berjalan sebesar Rp. 399,31 miliar. Total aset konsolidasian sebesar 13,83 triliun meningkat Rp. 2,85 triliun atau 125,96% dari tahun sebelumnya. F. Rencana Usaha Secara umum rencana kerja perseroan akan diarahkan pada bidang bidang sebagai berikut : 1. Melakukan pengembangan industri hilir (Bio Diesel, Biomassa, Oleokimia, dll.) 2. Ekspansi pengembangan areal perkebunan kelapa sawit ke Kalimantan dan Sulawesi. 3. Peningkatan kapasitas olah pabrik kelapa sawit. 4. Peningkatan produktivitas TBS dan efisiensi biaya. 5. Pengembangan perbengkelan PMT Dolok Ilir. 6. Spin off Rumah Sakit & Sekolah 36

PTPN IV merupakan BUMN yang berkomitmen menerapkan GCG (Good Corporate Governance) secara konsisten danberkelanjutan. Penerapan GCG sebagai budaya perusahaan. Mencakup kalangan internal dan kalangan eksternal perusahaan seperti mitra bisnis, pelanggan dan Pemangku kepentingan lainnya. Penerapan GCG berlandaskan pada lima prinsip dasar yaitu : 1. Transparansi (transparency): yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan. 2. Akuntabilitas (accountability) : yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organik sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. 3. Pertanggungjawaban (responsibility) : yaitu kesesuaian didalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundangan dan prinsipprinsip korporasi yang sehat. 4. Kemandirian (independency) : yaitu pengelolaan perusahaan yang dilakukan secara profesional tanpa benturan kepentingan, pengaruh dan tekanan daripihak manapun serta taat asas terhadap peraturan perundangan yang berlaku serta prinsip prinsip korporasi yang sehat. 37

5. Kewajaran (fairness) : yaitu keadilan dan kesetaraandidalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan ketentuan yang berlaku. Untuk memastikan penerapan GCG di perusahaan, Direksi telah membentuk Bagian Manajemen Risiko dan GCG, serta menunjuk Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha sebagai penanggung jawab dalam penerapan dan pemantauan GCG di PTPN IV Medan. Perseroan menuangkan penerapan tata kelola ini sebagai salah satu pilar dalam strategi bisnis yang ditetapkan oleh manajemen setiap tahunnya untuk meningkatkan komitmen dalam penerapan tata kelola. 38