BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

NERACA SKPD DINPORA PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

NERACA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

NERACA DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN SKPD

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp)

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

NERACA. Per 31 Desember 2016 URAIAN AUDITED DEBET KREDIT ASET 2 ASET LANCAR

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

NERACA SKPD... PROVINSI JAWA TENG Per 31 Desember 2016 KOREK PER 31 DES 2015 URAIAN

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD DINAS/BADAN/RSUD/RSJD... TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KEUANGAN POKOK

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah)

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 URAIAN REF ANGGARAN 2014

Anggaran Realisasi Realisasi Cat

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan SKPD

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

LAPORAN REALISASI ANGGARAN Untuk Tahun yang Berakhir Sampai Dengan Tanggal 31 Desember 2015 (dalam rupiah dan persen)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana sampai dengan 31 Desember 2016.

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

KERTAS KERJA PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI POSISI PER TANGGAL.

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 1

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp)

Laporan Keuangan. Deskripsi Prosedur

Kata Pengantar. Binjai, 27 Februari 2017 Pengguna Anggaran. Ir. Dewi Anggeriani NIP

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2014

PENGANTAR. PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN NERACA PER 31 Desember 2014 dan 2013

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAPORAN REALISASI ANGGARAN

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 03 NERACA

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan. keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.

( CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2016 )

BAB XV SISTEM AKUNTANSI LAPORAN KONSOLIDASIAN

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pelaporan Keuangan RSUD Panembahan Senopati Bantul

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

BAB II LAPORAN ARUS KAS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah.

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012.

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT RINGKASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006

1. Neraca Komparatif PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU NERACA Per 31 Desember 2008 dan 2007

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. BLU. Laporan. Standar Akuntansi. Penyajian.

NERACA PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

LAPORAN OPERASIONAL. Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Subang 60

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PERUMAHAN, PENATAAN RUANG DAN KEBERSIHAN N E R A C A

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 5 LAPORAN ARUS KAS

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB II DASAR TEORI. 1. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan. dikeluarkan oleh badan yang berwenang. Standar Akuntansi Keuangan

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA LAPORAN KEUANGAN ( SKPD ) ( Per 31 Desember 2016 ) AUDITED

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

SISTEM AKUNTANSI NOMOR 15 LAPORAN KONSOLIDASIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU

DAFTAR ISI. Halaman I. DAFTAR ISI... i II. DAFTAR TABEL... iii III. DAFTAR LAMPIRAN... iv

BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA

LAPORAN KEUANGAN POKOK. PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NERACA AUDITED Per 31 Desember 2008 dan 2007

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BERBASIS KAS

KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN, BELANJA DAN TRANSFER

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Laporan keuangan RSJD Dr. RM.Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah selama satu periode pelaporan. Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah No.45 tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah dan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri no.64 Tahun 2013 menyatakan dalam rangka pengintegrasian laporan keuangan Badan Layanan Umum Daerah dengan laporan keuangan kementerian negara/lembaga, Badan Layanan Umum Daerah mengembangkan sub system akuntansi keuangan yang menghasilkan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Penyelenggaraan akuntansi dan laporan keuangan sebagaimana dimaksud diatas adalah penggunaan basis akrual, baik dalam pengakuan pendapatan, belanja, aset, liabilitas dan equitas. 44

45 Landasan Hukum penyusunan laporan keuangan. Pelaporan keuangan RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah diselenggarakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur keuangan pemerintah antara lain: 1. Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah. 3. Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 45 Tahun 2014 tentang Kebijakan dan Sistem Akuntansi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan menyediakan informasi mengenai pendapatan, belanja, transfer, dana cadangan, pembiayaan, aset, liabilitas, equitas dana, dan arus kas sebagai suatu entitas pelaporan. Laporan Keuangan RSJD Dr.RM.Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah terdiri dari: 1. Laporan Realisasi Anggaran 2. Laporan Operasional 3. Laporan Perubahan Equitas 4. Neraca 5. Laporan Arus Kas 6. Catatan atas Laporan Keuangan

46 Berdasarkan data laporan keuangan RSJD Dr.RM.Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah apabila dibandingkan dengan PSAK No.45 masih terdapat perbedaan, seperti tidak ada klasifikasi aset neto terikat dan tidak terikat. Hal ini dikarenakan RSJD Dr.RM.Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah dalam penyusunan laporan keuangannya hanya mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Berikut perbandingan pelaporan keuangan RSJD Dr.RM.Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah dengan PSAK No.45.

1. Perbandingan Laporan Keuangan RSJD Dr.RM.Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah dengan PSAK No. 45 Tabel 4. 1 Perbandingan penyajian laporan keuangan PSAK No. 45 dengan Laporan Keuangan RSJD Dr.RM.Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah No. Indikator Menurut PSAK No. 45 Laporan Keuangan RSJD Dr.RM.Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah 1 Format Pelaporan yang digunakan 2 Klasifikasi Aset dan Kewajiban 3 Klasifikasi Aset Bersih Terikat atau Tidak Terikat Laporan Keuangan terdiri dari: 1. Laporan Aktivitas 2. Laporan Posisi Keuangan 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan Atas Laporan Keuangan Aset diklasifikasikan ke dalam: 1. Aset lancar 2. Aset tidak lancar Kewajiban diklasifikan kedalam: 1. Liabilitas jangka panjang 2. Liabilitas jangka pendek Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masingmasing kelompok aset bersih berdasarkan ada atau tidaknya Laporan Keuangan terdiri dari: 1. Laporan Realisasi Anggaran 2. Laporan Operasional 3. Laporan Perubahan Ekuitas 4. Neraca 5. Laporan Arus Kas 6. Catatan atas Laporan Keuangan Aset diklasifikasikan kedalam : 1. Aset Lancar 2. Aset Tetap dan 3. Aset Lainya Kewajiban diklasifikasikan kedalam : 1. Kewajiban jangka pendek 2. Kewajiban jangka panjang Tidak ada Kesimpulan RSJD Dr.RM.Soedjarwadi tidak membuat laporan aktivitas melainkan membuat laporan operasional RSJD Dr.RM.Soedjarwadi telah membuat klasifikasi aset dan kewajiban sesuai dengan PSAK No. 45 RSJD Dr.RM.Soedjarwadi tidak menyajikan klasifikasi aset bersih terikat dan tidak terikat melainkan terdapat perubahan ekuitas perubahan ekuitas 47

4 Perubahan Kelompok Aset Neto 5 Klasifikasi Pendapatan, Beban, Keuntungan dan Kerugian pembatasan oleh penyumbang, yaitu: 1. Aset tidak terikat 2. Aset terikat secara temporer 3. Aset terikat permanen Perubahan aset neto dalam laporan aktivitas tercermin pada aset neto atau ekuitas dalam posisi keuangan. Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aset bersih terikat permanen, terikat temporer, dan tidak terikat dalam suatu periode Klasifikasi Pendapatan, Beban, Keuntungan dan Kerugian terdapat di dalam laporan aktivitas, Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara bruto Tidak Ada Klasifikasi Pendapatan, Beban, Keuntungan dan Kerugian terdapat di dalam laporan operasional, laporan operasional berisi informasi tentang pendapatan, penghasilan dan beban adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah pada tanggal laporan. Saldo ekuitas di Neraca berasal dari saldo akhir ekuitas pada Laporan Perubahan Ekuitas RSJD Dr.RM.Soedjarwadi tidak menyajikan Perubahan Kelompok Aset Neto melainkan menyajikan laporan perubahan ekuitas laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya Klasifikasi Pendapatan, Beban, Keuntungan dan Kerugian RSJD Dr.RM.Soedjarwadi disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, sedangkan ketentuan PSAK No. 45 disajikan dalam Laporan Aktivitas 6 Informasi Pendapatan dan Beban Informasi Pendapatan dan Beban terdapat di dalam laporan aktivitas, laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah Informasi Pendapatan dan Beban terdapat didalam laporan operasional, laporan operasional menyediakan informasi mengenai pengaruh transaksi dan peristiwa Informasi pemberian jasa untuk RSJD Dr.RM.Soedjarwadi disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Operasional sedangkan untuk PSAK No. 45 disajikan dalam Laporan Aktivitas 48

7 Informasi pemberian jasa aset bersih tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi oleh penyumbang, dan menyajikan beban sebagai pengurang aset bersih tidak terikat Informasi pemberian jasa terdapat di dalam Laporan aktivitas atau catatan atas laporan keuangan, laporan aktivitas atau catatan atas laporan keuangan harus menyajikan informasi mengenai beban lain yang mengubah jumlah dan sifat ekuitas Informasi pemberian jasa disajikan secara detail dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA) atau Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Informasi pemberian jasa untuk RSJD Dr.RM.Soedjarwadi disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Operasional sedangkan untuk PSAK No. 45 disajikan dalam Laporan Aktivitas 8 Klasifikasi penerimaan dan pengeluaran kas Klasifikasi penerimaan dan pengeluaran kas terdapat di dalam laporan arus kas dalam PSAK No. 45 yang mengacu kepada PSAK No.2 yaitu: 1. Aktivitas Operasi 2. Aktivitas Investasi 3. Aktivitas Pendanaan Laporan arus kas diklasifikasikan menjadi: 1. Arus kas dari aktivitas operasi 2. Arus kas dari aktivitas investasi 3. Arus kas dari aktivitas pendanaan RSJD Dr.RM.Soedjarwadi telah membuat klasifikasi penerimaan dan pengeluaran kas sesuai dengan PSAK No. 45 49

50 B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Laporan Aktivitas a. PSAK No. 45 Entitas Nirlaba Laporan Aktivitas Untuk Tahun Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 20X2 (dalam jutaan rupiah) Pencarian dana 5.375 Jumlah Beban (Catatan F) 79.925 Kerugian akibat kebakaran 200 Jumlah 80.125 PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT Pendapatan Sumbangan 21.6 Jasa layanan 13.5 Penghasilan investasi Jangka panjang (Catatan E) 14 Penghasilan investasi lain-lain (Catatan E) 2.125 Penghasilan neto investasi jangka panjang belum direalisasi 20.57 Lain-lain 375 Jumlah 72.17 Aktiva Neto yang Berakhir Pembatasannya(Catatan D): Pemenuhan program pembatasan 29.975 Pemenuhan pembatasan pemerolehan peralatan 3.75 Berakhirnya pembatasan waktu 3.125 Jumlah 36.85 Jumlah Pendapatan 109.02 Beban Program A 32.75 Program B 21.35 Program C 14.4 Manajemen dan umum 6.05 Kenaikan Jumlah Aset Neto Tidak Terikat 28.895 PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT TEMPORER Sumbangan 20.275 Penghasilan investasi jangka panjang (Catatan E) 6.45 Penghasilan bersih terealisasikan dan belum terealisasikan da 7.38 Investasi Jangka Panjang (Catatan E) Kerugian aktuarial untuk kewajiban tahunan -75 Aset Neto terbebaskan dari pembatasan (Catatan D) -36.85 Penurunan Aset Neto Terikat Temporer -2.82 PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT PERMANEN Sumbangan 700 Penghasilan dari investasi jangka panjang (Catatan E) 300 Penghasilan bersih terealisasikan dan belum terealisasikan da 11.55 investasi jangka panjang (catatan E) Kenaikan Aset Neto Terikat Permanen 12.55 KENAIKAN ASET NETO 38.625 ASET NETO AWAL TAHUN 665.35 ASET NETO AKHIR TAHUN 703.975 Gambar 4. 1 Laporan Aktivitas PSAK No.45 Sumber : PSAK No. 45

51 Dalam PSAK No. 45 laporan aktivitas terdiri dari perubahan aset neto tidak terikat, perubahan aset neto terikat temporer, perubahan aset neto terikat permanen yang di dalamnya terdapat pendapatan dan beban. Aset neto tidak terikat umumnya meliputi pendapatan dari jasa, penjualan barang, sumbangan, dan dividen atau hasil investasi, dikurangi beban untuk memperoleh pendapatan tersebut. Batasan terhadap penggunaan aset neto tidak terikat dapat berasal dari sifat organisasi, lingkungan operasi, dan tujuan organisasi yang tercantum dalam akte pendirian, dan dari perjanjian kontraktual dengan pemasok, kreditur dan pihak lain yang berhubungan dengan organisasi. Informasi mengenai batasan-batasan tersebut umumnya disajikan dalam catatan atas laporan keuangan. Pembatasan temporer terhadap sumbangan berupa aktivitas operasi tertentu, investasi untuk jangka waktu tertentu, penggunaan selama periode tertentu dimasa depan, atau pemerolehan aset tetap, dapat disajikan sebagai unsur terpisah dalam kelompok aset neto yang penggunaannya dibatasi secara temporer atau disajikan dalam catatan atas laporan keuangan. Pembatasan temporer oleh penyumbang dapat berbentuk pembatasan waktu atau pembatasan penggunaan, atau keduanya. Pembatasan permanen terhadap aset, seperti tanah atau karya seni, yang disumbangkan untuk tujuan tertentu, untuk dirawat dan tidak untuk dijual, atau aset yang disumbangkan untuk investasi yang mendatangkan pendapatan secara permanen dapat disajikan sebagai unsur terpisah dalam kelompok aset neto yang

52 penggunaannya dibatasi secara permanen atau disajikan dalam catatan atas laporan keuangan. Perubahan aset neto merupakan modal bagi organisasi nirlaba dimana hasil dari perubahan aset neto tidak terikat, perubahan aset neto terikat temporer, dan perubahan aset neto terikat permanen akan dicantumkan di laporan posisi keuangan dalam aset neto. Seperti dalam gambar Jumlah Aset Neto Tidak Terikat sebesar Rp 28.895 ditambah dengan jumlah Aset Neto Terikat Temporer sebesar Rp (2.820) dan ditambah Rp12.550 yang hasilnya adalah jumlah aset neto sebesar Rp 38.625 dan ditambah aset neto awal tahun sebesar Rp 665.350 yang menghasilkan aset neto akhir tahun sebesar Rp 703.975 yang nanti akan dimasukan ke laporan posisi keuangan dalam aset neto.

53 b. Laporan Keuangan RSJD Dr.RM.Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah 1. Laporan Realisasi Anggaran PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH SKPD : 1.02.08. - RSJD DR RM SOEDJARWADI LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 Uraian Jumlah Anggaran Realisasi Sisa Anggaran PENDAPATAN DAERAH 23,500,000,000 24,527,671,289-1,027,671,289 PENDAPATAN ASLI DAERAH 23,500,000,000 24,527,671,289-1,027,671,289 LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH 23,500,000,000 24,527,671,289-1,027,671,289 Pendapatan dari BLUD 23,500,000,000 24,527,671,289-1,027,671,289 JUMLAH 23,500,000,000 24,527,671,289-1,027,671,289 BELANJA 120,629,672,000 106,925,342,425 13,704,329,575 BELANJA TIDAK LANGSUNG 30,019,980,000 29,065,964,680 954,015,320 BELANJA PEGAWAI 30,019,980,000 29,065,964,680 954,015,320 Gaji dan Tunjangan 12,870,260,000 12,385,079,737 485,180,263 Tambahan Penghasilan PNS 17,149,720,000 16,680,884,943 468,835,057 BELANJA LANGSUNG 90,609,692,000 77,859,377,745 12,750,314,255 BELANJA PEGAWAI 5,832,800,000 4,328,881,395 1,503,918,605 Honorarium Non PNS 332,800,000 307,200,000 25,600,000 Belanja Pegawai BLUD 5,500,000,000 4,021,681,395 1,478,318,605 BELANJA BARANG DAN JASA 36,699,195,000 31,952,942,887 4,746,252,113 Belanja Bahan Pakai Habis 425,293,000 419,300,390 5,992,610 Belanja Bahan/Material 5,503,896,000 5,500,249,696 3,646,304 Belanja Jasa Kantor 625,000,000 577,463,673 47,536,327 Belanja Premi Asuransi 22,241,000 19,951,320 2,289,680 Belanja Cetak dan Penggandaan 145,000,000 143,945,000 1,055,000 Belanja Makanan dan Minuman 2,021,750,000 1,850,126,760 171,623,240 Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS 1,424,566,000 1,356,959,706 67,606,294 Belanja Barang dan Jasa BLUD 26,531,449,000 22,084,946,342 4,446,502,658 BELANJA MODAL 48,077,697,000 41,577,553,463 6,500,143,537 Belanja Modal Pengadaan Alat Rumah Tangga 443,027,000 390,000,000 53,027,000 Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Kedokteran 8,775,650,000 7,842,634,888 933,015,112 Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Kesehatan 17,914,908,000 17,914,908,000 - Belanja Modal Pengadaan Konstruksi / Pembelian Bangunan 10,926,800,000 6,748,226,106 4,178,573,894 Belanja Modal Pengadaan Bangunan Air 897,430,000 852,961,000 44,469,000 Belanja Modal Pengadaan Instalasi Air Minum Bersih 844,594,000 40,911,600 803,682,400 Belanja Modal Pengadaan Jaringan Listrik 1,275,288,000 1,044,992,720 230,295,280 Belanja Modal BLUD 7,000,000,000 6,742,919,149 257,080,851 JUMLAH 120,629,672,000 106,925,342,425 13,704,329,575 SURPLUS/(DEFISIT) (97,129,672,000) (82,397,671,136) (14,732,000,864) Gambar 4.2 Laporan Realisasi Anggaran RSJD Dr.RM.Soedjarwadi Sumber : Laporan Keuangan RSJD Dr.RM.Soedjarwadi

54 Didalam Laporan Keuangan RSJD Dr.RM.Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah tidak mencantumkan laporan aktivitas, melainkan laporan realisasi anggaran dan laporan operasional serta laporan perubahan ekuitas. Tujuan pelaporan realisasi anggaran adalah memberikan informasi tentang realisasi dan anggaran entitas pelaporan secara tersanding. Penyandingan antara anggaran dan realisasinya menunjukkan tingkat ketercapaian target-target yang telah disepakati antara legislatif dan eksekutif sesuai dengan peraturan perundangundangan. Laporan Realisasi Anggaran adalah laporan yang menyajikan informasi realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit, pembiayaan, dan sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran, yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu periode. Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola dalam satu periode pelaporan. Laporan Realisasi Anggaran menyajikan sekurang-kurangnya unsur-unsur sebagai berikut: a. Pendapatan adalah penerimaan oleh entitas pemerintah melalui bendahara yang menambah SiLPA pada tahun anggaran yang bersangkutan, yang menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah. b. Belanja adalah pengeluaran oleh entitas pemerintah melalui bendahara yang mengurangi SiLPA pada tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak akan diperoleh kembali pembayarannya oleh pemerintah.

55 c. Transfer adalah penerimaan/pengeluaran uang oleh suatu entitas pelaporan dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk Dana Perimbangan dan Dana bagi Hasil. d. Pembiayaan (financing) adalah setiap penerimaan/pengeluaran yang tidak berpengaruh pada kekayaan neto entitas yang perlu dibayar kembali dan/atau akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun anggaran berikutnya yang dalam anggaran pemerintah dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal dari pinjaman dan hasil divestasi sedang pengeluaran pembiayaan antara lain digunakan untuk pembayaran kembali pokok pinjaman, pemberian pinjaman pada entitas lain, dan penyertaan modal oleh pemerintah. Seperti dalam gambar laporan realisasi anggaran diatas adalah Rp (82.397.671.136) hasil laporan realisasi anggaran akan dimasukan kedalam perubahan equitas.

56 2. Laporan Operasional PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH LAPORAN OPERASIONAL RSJD DR RM SOEDJARWADI KLATEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 Uraian 2015 PENDAPATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH Pendapatan Pajak Pendapatan Retribusi Daerah Pendapatan Asli Daerah Lainnya Lain-lain PAD yang Sah 27.002.607.396,00 Jumlah Pendapatan Asli Daerah 27.002.607.396,00 PENDAPATAN TRANSFER TRANSFER PEMERINTAH PUSAT-DANA PERIMBANGAN Dana Bagi Hasil Pajak Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Jumlah Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan - TRANSFER PEMERINTAH PUSAT-LAINNYA Dana Penyesuaian & Otonomi Khusus Dana Insentif Daerah Jumlah Transfer Pemerintah Pusat Lainnya - Jumlah Pendapatan Transfer - LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH Pendapatan Hibah dan Hibah Aset - - Hibah Uang - Hibah Barang/Jasa Pendapatan Dana Darurat Pendapatan Lainnya - - Dana Bagi Hasil dari Pemda Lainnya Jumlah Lain-lain Pendapatan yang Sah - JUMLAH PENDAPATAN 27.002.607.396,00 - Beban Barang dan Jasa Lainnya 1.495.276.456,00 Beban Bunga Beban Subsidi Beban Hibah Beban Bantuan Sosial Beban Penyusutan/Amortisasi 11.311.476.264,52 - Beban Penusutan Aset Tetap 10.712.932.563,92 - Beban Amortisasi Aset Lainnya 598.543.700,60 Beban Lain-lain 1 80.979.510,00 - Beban Penyisihan Piutang 136.529.510,00 - Beban Diragukan Tertagih Investasi Non Permanen - Beban Hibah Aset - - Beban Penghapusan Aset 44.450.000,00 - Beban Lain-Lain Jumlah Beban Operasional 70.992.870.844,67 BEBAN TRANSFER Beban Transfer Bagi Hasil Pajak Beban Transfer Bagi Hasil Bukan Pajak Beban Transfer Bantuan Keuangan Kepada Kabupaten/Kota Beban Transfer Bantuan Keuangan Kepada Desa Beban Transfer Bantuan Keuangan Kepada Parpol Beban Transfer Bantuan Keuangan Lainnya Jumlah Beban Transfer - JUMLAH BEBAN 70.992.870.844,67 SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL (43.990.263.448,67) SURPLUS NON OPERASIONAL Surplus Penjualan Aset Non Lancar Surplus Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang Defisit Penjualan Aset Non Lancar Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasi Lainnya JUMLAH SURPLUS /DEFISIT DARI KEGIATAN NON - OPERASIONAL SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA (43.990.263.448,67) BEBAN BEBAN OPERASIONAL POS LUAR BIASA Beban Pegawai 33.394.846.075,00 PENDAPATAN LUAR BIASA Beban Barang dan Jasa 26.105.568.995,15 Pendapatan Luar Biasa - Beban Persediaan 11.663.617.805,48 Beban Luar Biasa - Beban Jasa 11.063.606.056,67 JUMLAH POS LUAR BIASA - - Beban Pemeliharaan 1.005.144.372,00 - Beban Perjalanan Dinas 877.924.305,00 SURPLUS/DEFISIT LAPORAN OPERASIONAL (43.990.263.448,67) Gambar 4.3 Laporan Operasional RSJD Dr.RM.Soedjarwadi Sumber : Laporan Keuangan RSJD Dr.RM.Soedjarwadi

57 Laporan Operasional merupakan pengembangan dari Laporan Realisasi Anggaran yang kebetulan anggarannya tidak dipersyaratkan berbasis akrual menurut perundangan sehingga, dengan demikian cakupan tambahan dari Laporan Operasional adalah materi pendapatan dan belanja yang non kas. Laporan Operasional adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang tercermin dalam pendapatan, beban dan surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan. Laporan Operasional menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dalam satu periode pelaporan. Unsur yang dicakup secara langsung dalam Laporan Operasional terdiri dari pendapatan, beban, transfer, dan pos-pos luar biasa. Masing masing unsur dapat dijelaskan sebagai berikut: kekayaan neto. a. Pendapatan adalah hak pemerintah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan neto. b. Beban adalah liabilitas pemerintah yang diakui sebagai pengurang nilai c. Transfer adalah hak penerimaan atau liabilitas pengeluaran uang dari/oleh suatu entitas pelaporan dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi hasil.

58 d. Pos Luar Biasa adalah pendapatan luar biasa atau beban luar biasa yang terjadi karena kejadian atau transaksi yang bukan merupakan operasi biasa, Seperti dalam gambar pada tahun 2015 jumlah pendapatan sebesar Rp 27.002.607.396,00 yang dikurangi jumlah beban sebesar Rp 70.992.870.844,67 yang hasilnya merupakan surplus/ defisit sebesar Rp (43.990.263.448,67), hasil laporan operasional tahun 2015 akan ditambahkan dalam perubahan equitas.

59 3. Laporan Perubahan Ekuitas PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH Koreksi/Penyesuaian Tambah Investasi Non Permanen LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS RSJD DR RM SOEDJARWADI KLATEN Koreksi/Penyesuaian Kurang Investasi Non Permanen UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 Koreksi/Penyesuaian Aset Tetap (642.229.762,00) Koreksi/Penyesuaian Tambah Aset Tetap dari Belanja Barang dan Jasa 74.860.500,00 URAIAN 2015 Koreksi/Penyesuaian Tambah Aset Tetap dari Mutasi Antar SKPD Ekuitas Awal 63.497.923.276,69 Koreksi/Penyesuaian Tambah Reklasifikasi antar Aset Tetap 7.141.050.448,00 Surplus/Defisit-LO (43.990.263.448,67) Koreksi/Penyesuaian Tambah Reklasifikasi dari Aset Tetap RK-PPKD 82.397.671.136,01 Koreksi/Penyesuaian Tambah Penilaian Aset Tetap Dampak Kumulatif Perubahan/Kesalahan Mendasar (8.383.272.120,80) Koreksi/Penyesuaian Kurang Aset Tetap ke Aset Ekstrakontable (95.821.500,00) Koreksi/Penyesuaian Kas (8.383.272.120,80) Koreksi/Penyesuaian Kurang Reklasifikasi antar Aset Tetap (7.141.050.448,00) Koreksi/Penyesuaian Tambah Kas Bendahara Pengeluaran Koreksi/Penyesuaian Kurang Reklasifikasi ke Aset Lainya (536.376.833,00) Koreksi/Penyesuaian Tambah Kas Bendahara Penerimaan 16.395.577,00 Koreksi/Penyesuaian Kurang Aset Tetap dari Mutasi Antar SKPD Koreksi/Penyesuaian Tambah Kas BLUD 7.209.573.930,00 Koreksi/Penyesuaian Kurang Penilaian Aset Tetap (84.891.929,00) Koreksi/Penyesuaian Tambah Setara Kas Koreksi/Penyesuaian Penyusutan 430.716.693,01 Koreksi/Penyesuaian Kurang Kas Bendahara Pengeluaran Koreksi/Penyesuaian Tambah Penyusutan (52.217.200,00) Koreksi/Penyesuaian Kurang Kas Bendahara Penerimaan (17.176.931,00) Koreksi/Penyesuaian Kurang Penyusutan 482.933.893,01 Koreksi/Penyesuaian Kurang Kas BLUD (15.531.449.527,00) Koreksi/Penyesuaian Aset Lainya 536.376.833,01 Koreksi/Penyesuaian Kurang Setara Kas Koreksi/Penyesuaian Piutang 149.900,00 Koreksi/Penyesuaian Tambah Aset Lainya dari Belanja Barang dan Jasa Koreksi/Penyesuaian Tambah Koreksi Koreksi/Penyesuaian Tambah Piutang Pajak Koreksi/Penyesuaian Tambah Piutang Retribusi 149.900,00 Koreksi/Penyesuaian Tambah Penilaian Aset Lainya Koreksi/Penyesuaian Tambah Reklasifikasi antar Aset Lainya Koreksi/Penyesuaian Tambah Piutang Lainya Koreksi/Penyesuaian Tambah Reklasifikasi dari Aset Tetap 536.376.833,01 Koreksi/Penyesuaian Kurang Piutang Pajak Koreksi/Penyesuaian Kurang Piutang Retribusi Koreksi/Penyesuaian Kurang Piutang Lainya Koreksi/Penyesuaian Penyisihan Piutang 122.984.560,00 Koreksi/Penyesuaian Tambah Aset Lainya dari Mutasi Antar SKPD Koreksi/Penyesuaian Kurang Koreksi Koreksi/Penyesuaian Kurang Reklasifikasi antar Aset Lainya Koreksi/Penyesuaian Kurang Reklasifikasi ke Aset Tetap Koreksi/Penyesuaian Tambah Penyisihan Piutang Koreksi/Penyesuaian Kurang Penyisihan Piutang 122.984.560,00 Koreksi/Penyesuaian Kurang Aset Lainya dari Mutasi Antar SKPD Koreksi/Penyesuaian Amortisasi (53.308.433,80) Koreksi/Penyesuaian Persediaan (455.172.960,00) Koreksi/Penyesuaian Tambah Amortisasi (53.308.433,80) Koreksi/Penyesuaian Tambah Persediaan 2.173.000,00 Koreksi/Penyesuaian Kurang Amortisasi Koreksi/Penyesuaian Kurang Persediaan (457.345.960,00) Koreksi/Penyesuaian Lain-Lain (132.000,00) Koreksi/Penyesuaian Investasi Non Permanen Ekuitas Akhir 93.522.058.843,24 Gambar 4.4 Laporan Perubahan Ekuitas RSJD Dr.RM.Soedjarwadi Sumber : Laporan Keuangan RSJD Dr.RM.Soedjarwadi

60 Setelah laporan realisasi anggaran dan operasional, lalu BLU mempunyai laporan perubahan equitas, Laporan Perubahan Equitas adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai perubahan equitas yang terdiri dari equitas awal, surplus/defisit, koreksi dan equitas akhir. Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah daerah yang merupakan selisih antara aset dan liabilitas pemerintah daerah. Koreksi adalah tindakan pembetulan secara akuntansi agar akun/pos yang tersaji dalam laporan keuangan entitas menjadi sesuai dengan yang seharusnya. Penyesuaian adalah transaksi penyesuaian pada akhir periode untuk mengakui pos-pos seperti persediaan, piutang, utang dan yang lain yang berkaitan dengan adanya perbedaan waktu pencatatan dan yang belum dicatat pada transaksi berjalan atau pada periode yang berjalan. Seperti dalam gambar equitas awal adalah Rp 63.497.923.276,70 ditambah dengan surplus/defisit yang berasal dari laporan operasional yaitu sebesar Rp (43.990.263.448,67) dan ditambah dengan RK-PPKD sebesar Rp 82.397.671.136 dan terakhir ditambahkan dari dampak kumulatif perubahan kebijakan/kesalahan mendasar yang berasal dari koreksi penyesuaian sebesar Rp (8.383.272.120.80) yang hasilnya adalah sebesar Rp 93.522.058.843,23, yang akan dimasukan kedalam equitas di dalam neraca.

61 c. Kesimpulan Perbandingan Laporan Aktivitas Pada PSAK No.45 dengan RSJD Dr.RM.Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah Penyusunan laporan keuangan RSJD Dr.RM.Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah tidak menyusun laporan aktivitas, sehingga tidak terdapat juga perubahan kelompok aset neto seperti yang telah dijelaskan dalam Laporan Aktivitas, klasifikasi dan informasi pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian oleh RSJD Dr.RM.Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Operasional, serta laporan ekuitas yang menyajikan jumlah kekayaan bersih bagi RSJD Dr.RM.Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah.

62 2. Laporan Posisi Keuangan (Neraca) a. PSAK No. 45 Entitas Nirlaba Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 20X2 dan 20X1 (dalam jutaan) ASET 20X2 20X1 Aset Lancar Kas dan setara kas 188 1.15 Piutang bunga 5.325 4.175 Persediaan dan biaya dibayar di muka 1.5252 500 Piutang lain-lain 7.562 6.75 Investasi lancar 3.5 2.5 Aset Tidak Lancar Properti Investasi 13.025 11.4 Aset Tetap 154.25 158.975 Investasi jangka panjang 545.1 75 508.75 Jumlah Aset Rp730.550 Rp 696.200 LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Hutang dagang 6.425 2.625 Pendapatan diterima di muka yang dapat dikembalikan - 1.625 Utang lain-lain 2.187 3.25 Hutang wesel 2.85 Liabilitas Jangka Panjang Kewajiban tahunan 4.213 4.25 Utang jangka panjang 13.7501 6.25 Jumlah Liabilitas 26.575 30.85 ASET NETO Tidak terikat 288.07 259.175 Terikat temporer (Catatan B) 60.855 63.675 Terikat permanen (Catatan C) 355.05 342.5 Jumlah Aset Neto 703.975 665.35 Jumlah Liabilitas dan Aset Neto 730.55 696.2 Gambar 4. 5 Laporan Posisi Keuangan (Neraca) PSAK No.45 Sumber : PSAK No. 45

63 Dalam PSAK No. 45 Laporan posisi keuangan terdiri dari Aset, Liabilitas dan Aset neto, Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masingmasing kelompok aset neto berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan oleh penyumbang, yaitu terikat secara permanen, terikat secara temporer, dan tidak terikat. dimana Aset neto berasal dari laporan aktivitas. Aset bersih dilaporkan secara total, dan dibagi menurut ketiga kelompok aset bersih, yaitu tidak terikat, terikat temporer, dan terikat permanen Aset dan likuiditas yang sejenis harus disatukan dalam kelompok homogen. Aset dan likuiditas disajikan dan dikelompokkan dalam lancar dan tidak lancar, pengungkapan tentang likuiditas dan pembatasan bisa disediakan dalam catatan. Seperti dalam gambar jumlah aset adalah Rp 730.550, dan jumlah liabilitas adalah Rp 26.575 yang ditambahkan dengan aset neto yang jumlahnya berasal dari laporan aktivitas sebesar Rp 703.975 yang dijumlahkan adalah sebesar Rp 730.550.

64 b. Laporan Posisi Keuangan (Neraca) RSJD Dr.RM.Soedjarwadi NERACA RSJD DR RM SOEDJARWADI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PER 31 DESEMBER 2015 Per 31 Des 2015 Uraian Anaudited ASET ASET LANCAR Kas 7.225.969.507,01 Kas di kas daerah - Kas di bendahara pengeluaran - Kas di bendaharapenerimaan 16.395.557,01 Kas di bendahara BLUD 2.209.573.930,01 Setara kas (Deposito) 5.000.000.000,01 Investasi jangka pendek Investasi jangka pendek - Piutang 4.061.557.252,00 Piutang Pajak - Piutang Retribusi 4.168.497.720,90 Piutang Lainya 29.589.041,10 Penyisihan Piutang (136.529.510,00) Belanja dibayar dimuka 82.331.150,00 Belanja dibayar dimuka 82.331.150,01 Persediaan 8.272.983.045,52 Persediaan 8.272.983.045,53 JUMLAH ASET LANCAR 19.642.840.954,52 INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi Nonpermanen - Investasi Nonpermanen Lainya - Investasi Nonpermanen Lainya-Penyisihan Piutang - Investasi Permanen - Penyertaan Modal Pemerintah Daerah - Investasi Permanen Lainya - JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG ASET TETAP Tanah 14.192.500.000,00 Tanah 14.192.500.000,01 Peralatan dan Mesin 59.417.948.931,00 Alat Berat 538.089.399,00 Alat Angkutan 2.253.321.233,00 Alat Bengkel 17.054.200,00 Alat Pertanian dan Peternakan 5.054.000,00 Alat Kantor dan Rumah Tangga 11.395.312.448,00 Alat Studio dan Alat Komunikasi 261.344.850,00 Alat Kedokteran 43.605.503.336,00 Alat Laboratorium 1.342.269.465,00 Alat Keamanan - Gedung dan Bangunan 25.219.125.573,00 Bangunan Gedung 24.219.731.492,00 Bangunan Monumen 999.394.081,00 Jalan, Irigrasi, dan Jaringan 4.271.426.129,00 Jalan dan Jembatan 96.997.000,00 Bangunan Air (Irigrasi) 993.248.000,00 Instalasi 3.181.181.129,00 Jaringan - Aset Tetap Lainya 146.757.200,00 Buku dan Perpustakaan 25.057.200,00 Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan 121.700.000,00 Hewan/Ternak dan Tumbuhan - Konstruksi dalam Pengerjaan 7.271.052.448,00 Konstruksi dalam Pengerjaan 7.271.052.448,01 Akumulasi Penyusutan (35.170.855.343,89) Akumulasi Penyusutan (35.170.855.343,89) JUMLAH ASET TETAP 75.347.954.937,11 DANA CADANGAN DANA CADANGAN JUMLAH DANA CADANGAN ASET LAINYA 106.616.867,60 Tagihan Penjualan Angsuran/Jangka Panjang - Tuntutan Ganti Rugi - Kemitraan dengan Pihak Ketiga - Aset Tak Berwujud 266.542.169,00 Aset Lain-lain 491.926.833,00 Akumulasi Amortisasi (651.852.134,40) JUMLAH ASET LAINYA 106.616.867,60 JUMLAH ASET 95.097.412.759,23 KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 1.575.353.916,00 Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) - Utang Bunga - Bagian Lancar Utang Jangka Panjang - Pendapatan Dibayar Dimuka - Utang Beban 7.800.000,00 Utang Jangka Pendek Lainya 1.567.553.916,00 JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 1.575.353.916,00 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Utang Dalam Negeri - Utang Luar Negeri - Utang Jangka Panjang Lainya - JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG - JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS EKUITAS 93.552.058.843,23 Ekuitas Perubahan SAL (61.866.221.609,00) Pendapatan yang Ditangguhkan 16.395.577,00 Kas di Bendahara BLUD-hutang pihak ketiga (13.321.875.597,00) Cadangan Piutang 4.143.888.402,00 Cadangan Persediaan 8.272.983.045,52 Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek (1.575.353.916,00) Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang - Diinvestasikan dalam Aset Tetap 75.347.954.937,11 Diinvestasikan dalam Aset Lainya 106.616.867,60 Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang - Diinvestasikan dalam Dana Cadangan - Ekuitas Beban dibayar Dimuka - Ekuitas Pendapatan dibayar Dimuka - RK-PPKD Konsolidasian 82.397.671.136,00 EKUITAS 93.552.058.843,23 TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 95.097.412.759,23 Gambar 4.6 Laporan Posisi Keuangan (Neraca) RSJD Dr.RM.Soedjarwadi Sumber : Laporan Keuangan RSJD Dr.RM.Soedjarwadi

65 Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, liabilitas, dan equitas dana pada tanggal tertentu. Setiap entitas pelaporan mengklasifikasikan asetnya menjadi aset lancar dan non lancar serta mengklasifikasikan liabilitasnya menjadi liabilitas jangka pendek dan jangka panjang dalam neraca. Setiap entitas pelaporan mengungkapkan setiap pos aset dan liabilitas yang mencakup jumlah-jumlah yang diharapkan akan diterima atau dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan dan jumlah jumlah yang diharapkan akan diterima atau dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan. Neraca mencantumkan sekurang-kurangnya pos-pos berikut: Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Aset diklasifikasikan ke dalam aset lancar dan nonlancar. Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan segera untuk dapat direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset yang tidak dapat dimasukkan dalam kriteria tersebut diklasifikasikan sebagai aset nonlancar.

66 Investasi jangka panjang merupakan investasi yang diadakan dengan maksud untuk mendapatkan manfaat ekonomi dan manfaat sosial dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi. Investasi jangka panjang meliputi investasi nonpermanen dan permanen. Investasi nonpermanen antara lain investasi dalam Surat Utang Negara, penyertaan modal dalam proyek pembangunan, dan investasi nonpermanen lainnya. Investasi permanen antara lain penyertaan modal pemerintah dan investasi permanen lainnya. Liabilitas adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Liabilitas dikelompokkan kedalam liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang. Liabilitas jangka pendek merupakan kelompok liabilitas yang diselesaikan dalam waktu kurang dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Liabilitas jangka panjang adalah kelompok liabilitas yang penyelesaiannya dilakukan setelah 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Equitas adalah kekayaan neto pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan liabilitas pemerintah. Seperti dalam gambar jumlah aset adalah Rp 95.097.412.759,23 dan jumlah liabilitas adalah Rp 1.575.353.916,00 yang ditambah equitas yang jumlahnya berasal dari perubahan equitas sebesar Rp 93.522.058.843,23 yang hasilnya adalah Rp 95.097.412.759,23.

67 c. Kesimpulan Perbandingan Laporan Posisi Keuangan Pada PSAK No.45 dengan RSJD Dr.RM.Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah Penyusunan neraca RSJD Dr.RM.Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah jika dibandingkan dengan neraca menurut PSAK No. 45 hampir keseluruhan telah sesuai, seperti halnya disajikan aset dan liabilitas yang memiliki karakteristik yang sama, hanya terdapat perbedaan pengklasifikasian. Salah satu perbedaan pada komponen neraca RSJD Dr.RM.Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah yaitu tidak mencantumkan aset neto seperti pada PSAK No. 45, melainkan mencantumkan nilai ekuitas sebagai pengganti aset neto. Hal ini dikarenakan karakteristik BLU yang berbeda dengan karakteristik organisasi nirlaba yaitu terletak pada kepemilikan, BLU dimiliki oleh negara, yang modalnya sebagian besar bersumber dari negara, sedangkan organisasi nirlaba tidak jelas kepemilikanya, oleh karena itu BLU mencantumkan nilai ekuitas yang nilainya merupakan hasil akhir pada laporan perubahan ekuitas yang didapat dari penjumlahan ekuitas awal dan surplus defisit tahun berjalan serta koreksi yang menambah/mengurangi ekuitas.

68 3. Laporan Arus Kas a. PSAK No. 45 Entitas Nirlaba Laporan Arus Kas Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 20X2 (dalam jutaan rupiah) AKTIVITAS OPERASI Kas dari pendapatan jasa 13.05 Kas dari penyumbang 20.075 Kas dari piutang lain-lain 6.537 Bunga dan deviden yang diterima 21.425 Penerimaan lain-lain 375 Bunga yang dibayarkan -955 Kas yang dibayarkan kepada karyawan dan suplier -59.52 Utang lain-lain yang dilunasi -1.063 Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi -75 AKTIVITAS INVESTASI Ganti rugi dari asuransi kebakaran 625,0 Pembelian peralatan -3.75 Penerimaan dari penjualan investasi 190.25 Pembelian investasi -187.25 Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas investasi -125 AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari kontribusi berbatas dari: Investasi dalam endownment 500 Investasi dalam endownment berjangka 175 Investasi bangunan 3.025 Investasi perjanjian tahunan 500 4.2 Aktivitas pendanaan lain: Bunga dan dividen berbatas untuk reinvestasi 750 Pembayaran kewajiban tahunan -362 Pembayaran utang wesel -2.5 Pembayaran liabilitas jangka panjang -4.962 Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas pendanaan -762 KENAIKAN (PENURUNAN) NETO DALAM KAS DAN SETARA KAS -962 KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 1.15 KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 188 Gambar 4. 7 Laporan Arus Kas PSAK No.45 Sumber : PSAK No. 45

69 Laporan arus kas PSAK No. 45 disajikan sesuai dengan PSAK No. 2 yaitu Aktivitas Operasi, Aktivitas Investasi, dan Aktivitas Pendanaan, yaitu: a. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan entitas (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. b. Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan asset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. c. Aktivitas pendanaan (financing) adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas. dengan tambahan Aktivitas pendanaan: 1) penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya dibatasi untuk jangka panjang. 2) penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang penggunaannya dibatasi untuk pemerolehan, pembangunan dan pemeliharaan aset tetap, atau peningkatan dana abadi. 3) bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk jangka panjang. Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan nonkas: sumbangan berupa bangunan atau aset investasi.

70 Seperti dalam gambar, aktivitas operasi berjumlah Rp (75) ditambah aktivitas investasi sebesar Rp (125) dan ditambah aktivitas pendanaan sebesar Rp (765,5) yang hasilnya adalah Rp (962,5) ditambah kas awal tahun sebesar Rp 1.150 yang hasilnya adalah kas pada akhir tahun sebesar Rp 187,5 yang hasilnya sama dengan kas pada aset lancar di dalam neraca.

71 b. Laporan Arus Kas RSJD Dr.RM.Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH RSJD DR RM SOEDJARWADI Laporan Keuangan - Laporan Arus Kas Tahun 2015 Uraian 2015 Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus Kas Masuk 98.603.466.828 Pendapatan Pelayanan Kesehatan 23.586.677.528 Pendapatan Dikat 201.484.000 Pendapatan Lainya 739.509.761 Pendapatan APBD Operasional 39.241.161.225 Pendapatan APBN Operasional - Pendapatan APBD Investasi 34.838.634.314 Pendapatan APBN Investasi - Pendapatan Hibah dan Terikat - Pendapatan Hibah Tidak Terikat - Pendapatan Kerjasama Operasional - Pendapatan Sewa - Pendapatan Kejadian Luar Biasa - Arus Kas Keluar 63.364.965.893 Biaya Layanan - Pegawai 29.065.964.680 Biaya Layanan - Persediaan 6.074.189.000 Biaya Layanan - Jasa layanan 15.906.755.703 Biaya Layanan - Pemeliharaan 1.005.144.372 Biaya Umum & Administrasi - Pegawai 4.328.881.395 Biaya Umum & Administrasi - Habis Pakai 3.027.491.147 Biaya Umum & Administrasi - Daya dan Jasa 5.078.615.291 Biaya Umum & Administrasi - Perjalanan Dinas 877.924.305 Arus Kas Operasi 33.238.500.935 Arus Kas dari Investasi Arus Kas Masuk - Keuntungan Investasi - Keuntungan Penjualan Aset non Lancar - Arus Kas Keluar 41.577.553.463 Belanja Tanah - Belanja Peralatan dan Mesin 27.837.165.438 Belanja Gedung dan Bangunan 11.504.448.830 Belanja Jalan, Irigrasi dan Jaringan 2.235.939.195 Belanja Aset Tetap Lainya Arus Kas Investasi (41.577.553.463) Arus Kas dari Aktivitas Transitoris Arus Kas Masuk - Penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga - Arus Kas Keluar - Setor Kasda - Arus Kas Transitoris - Kenaikan Bersih Kas (8.339.052.528) Kas dan Setara Kas Awal 15.548.626.458 Jumlah Saldo Kas 7.209.573.930 Gambar 4.8 Laporan Arus Kas RSJD Dr.RM.Soedjarwadi Sumber : Laporan Keuangan RSJD Dr.RM.Soedjarwadi

72 Laporan Arus Kas menyajikan informasi kas sehubungan dengan aktivitas operasi, pendanaan, dan transitoris yang menggambarkan saldo awal, penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir kas selama periode tertentu. Unsur yang dicakup dalam Laporan Arus Kas terdiri dari penerimaan dan pengeluaran kas, yang masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Penerimaan Kas adalah semua aliran kas masuk ke bendahara. b. Pengeluaran Kas adalah semua aliran kas keluar dari bendahara. Seperti dalam gambar arus kas operasi sebesar Rp 33.238.500.935 ditambah dengan arus kas investasi sebesar Rp (41.577.553.463) dan ditambah dengan arus kas pendanaan Rp (0) yang hasilnya adalah sebesar Rp (8.339.052.528) dan ditambahkan dengan jumlah kas awal tahun sebesar Rp 15.548.626.458 dengan jumlah saldo kas sebesar Rp 7.209.537.930 hasilnya sama dengan kas pada aset lancar di dalam neraca pada tahun 2015.

73 c. Kesimpulan Perbandingan Laporan Arus Kas Pada PSAK No.45 dengan RSJD Dr.RM.Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah Secara garis besar tidak ada perbedaan penyusunan laporan arus kas dalam RSJD Dr.RM.Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah dengan PSAK No. 45, RSJD Dr.RM.Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah telah membuat laporan arus kas sesuai dengan PSAK No. 45 dimana dalam laporan terdapat Aktivitas Operasi, Aktivitas Investasi dan Aktivitas Pendanaan, perbedaan hanya terdapat pada pengklasifikasian masing-masing aktivitas.

74 4. Catatan Atas Laporan Keuangan a. PSAK No. 45 Catatan atas laporan keuangan menurut PSAK No. 45 adalah menyediakan Informasi yang dianjurkan untuk diungkapkan oleh entitas nirlaba. b. Catatan Atas Laporan Keuangan RSJD Dr.RM.Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Equitas, Neraca, dan Laporan Arus Kas. Catatan atas Laporan Keuangan juga mencakup informasi tentang kebijakan akuntansi yang dipergunakan oleh entitas pelaporan dan informasi lain yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan di dalam Standar Akuntansi Pemerintahan serta ungkapan-ungkapan yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar.

75 c. Kesimpulan Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan Pada PSAK No.45 dengan RSJD Dr.RM.Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah Catatan Atas Laporan Keuangan PSAK No. 45 disajikan sesuai kebutuhan organisasi nirlaba itu sendiri, Catatan Atas Laporan Keuangan RSJD Dr.RM.Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah telah disusun secara lengkap dan sistematis. Sistematika penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansin Pemerintahan yaitu: Ekonomi makro, kebijakan keuangan dan pencapaian target kinerja, Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan, Kebijakan Akuntansi, Penjelasan pos-pos laporan keuangan, dan Penjelasan atas informasi-informasi non keuangan.