2014 GUNUNG KRAKATAU SEBAGAI IDE BERKARYA SENI GRAFIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fitri Salam Bhakti, 2014 Gedung Sundial Kota Baru Parahyangan Sebagai Objek Berkarya Seni Grafis

BAB I PENDAHULUAN. karya dihasilkan dari imajinasi dan temporer seniman. Batasan dari cetak tradisional,

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. Seni grafis sudah jarang diminati, terutama yang masih menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan, maupun lingkungan kehidupan masyarakat. Alam dapat dikatakan. terpisahkan antara manusia dengan lingkungan alam.

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Raymond Williams dalam Komarudin (2007: 1).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kaligrafi ialah suatu corak atau bentuk seni menulis secara indah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan perkembangan zaman dan teknologi, dampak fotografi

BAB III METODE PENCIPTAAN. keluar dari kegelisahan tersebut. Ide/gagasan itu muncul didorong oleh keinginan

BAB I PENDAHULUAN. Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin

III. METODE PENCIPTAAN

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kartika Dian Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang paling sempurna. Manusia bisa berpikir dan mempunyai kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prio Rionggo, 2014 Proses Penciptaan Desain Poster Dengan Tema Bandung Heritage

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. Benda keramik sering kita jumpai dalam kehidupan kita sehari hari, seperti

BAB I PENDAHULUAN TESA APRILIANI, 2015 APLIKASI TEKNIK SABLON DENGAN OBJEK SIMBOL NAVAJO SEBAGAI ELEMENT ESTETIK RUANGAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

2014 SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penciptaan Karya

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

BAB I PENDAHULUAN. khas musik yang dingin, gelap, melankolis, tragis, dan beratmosfir suram. Black

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB III METODE PENCIPTAAN. cm, karya ke dua berukuran 120 cm X 135 cm, karya ke tiga berukuran 100 cm X

2016 KULINER TRADISIONAL SUNDA DALAM KARYA SENI GRAFIS

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita berbicara tentang peradaban manusia, tidaklah akan lepas dari persoalan seni dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penggunaan logam dalam perkembangan teknologi dan industri

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENCIPTAAN

Puja Anindita. Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa PENGHORMATAN KEPADA SANENTO YULIMAN MELALUI IMBA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

2016 ANALISIS PROSES PEMBUATAN BONEKA KAYU LAME D I KAMPUNG LEUWI ANYAR KOTA TASIKMALAYA

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni Budaya dalam Kurikulum 2013 dirumuskan untuk mencakup

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan

2015 PESONA ALAM GUNUNG BURANGRANG SEBAGAI OBJEK GAGASAN BUKU FOTOGRAFI ESAI

BAB III METODE PENCIPTAAN

2015 ANALISIS DESAIN ALAT MUSIK KERAMIK DI DESA JATISURA KECAMATAN JATIWANGI KABUPATEN MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi.

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Larasita Puji Daniar, 2014 Legenda Ciung Wanara Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, bentuk imajinasi dan ide ide kreatif yang diwujudkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. datang dari dalam maupun luar individu itu sendiri. Sebagai contoh, ketika

BAB II KAJIAN PUSTAKA. meningkatkan mutu pendidikan secara nasional. Agar tidak tertinggal dan untuk

W, 2015 #INSTAMOMENT KARYA CIPTA FOTOGRAFI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE ANDROID DENGAN APLIKASI INSTAGRAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

BAB III GAGASAN BERKARYA

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada era sekarang ini dimana industri sudah semakin maju dan kompetisi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI

Menggambar Unsur Unsur Tata Letak / Stefanus Y. A. D / 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sangat cepat. Begitu pula dengan gaya hidup masyarakat yang juga

Menurut Hamalik (1994) belajar merupakan suatu pertumbuhan atau perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia seperti wayang, batik, keris, angklung, reog. Wayang adalah salah satu

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB III METODE PENCIPTAAN

PENCIPTAAN SERAGAM BATIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Elwin Adlian Raharja, 2015

ALFABET SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA BATIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Skripsi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Nelson Mandela 1960 Sumber:

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

GALLERY PHOTOGRAPHY IN YOGYAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Seni selalu berkembang sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia sejak saat adanya peradaban manusia dan akan terus berkembang sampai masa yang akan datang. Seni grafis merupakan cabang seni yang digunakan para seniman untuk menyalurkan ekspresi serta imajinasi kreatif melalui teknik pencetakan gambar atau tulisan berbentuk dua dimensi, baik secara manual maupun dengan digital. Dengan adanya media komputer saat ini maka kemudahan dalam berbagai hal pencapaian kuantitas yang diinginkan semakin menjanjikan. Akan tetapi hal ini menyebabkan peluang kemunculan karya seni grafis murni menjadi berkurang. Sejalan dengan pendapat penulis, Enin Supriyanto (2002: 4) juga mengungkapkan seni grafis Indonesia tersendat perkembangannya dipicu oleh perkembangan mutakhir teknologi komputer (grafis) dan berbagai mesin cetak yang secara mudah, cepat proses kerjanya, dan relatif murah biayanya. Karya seni menjadi tempat untuk mencurahkan berbagai isi hati yang diiringi pengalaman estetis dari pembuatnya. Pengalaman manis atau pahit dapat menjadi sebuah inspirasi dalam berkarya seni sekalipun pengalaman itu terjadi hanya sebentar saja. Pernyataan ini selaras dengan Dick Hartoko (1984: 18) yang menyatakan;.dan biarpun pengalaman estetik itu hanya berlangsung selama beberapa menit saja, itu sungguh bersifat pengalaman estetik yang murni, kontemplasi yang sesungguhnya. Sejarah Gunung Krakatau serta pengalaman pribadi penulis menjadi inspirasi dalam karya seni grafis ini. Gunung Krakatau menjadi sangat terkenal diseluruh dunia sejak letusannya tanggal 26, 27 dan 28 agustus 1883. Demikian hebatnya letusan tersebut sehingga mendapatkan julukan The Most Violent Explosion in Recorded History. Penulis tinggal di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, daerah ini dekat dengan pantai. Dari pesisir pantai tersebut dapat terlihat keindahan Anak

2 Krakatau yang berada ditengah lautan. Keberadaan Anak Krakatau yang saat ini masih aktif dan sering terjadi letusan-letusan kecil mengingatkan terhadap kengerian tahun 1883 itu, menyebabkan kekhawatiran mendalam bagi penulis serta masyarakat sekitar. Tujuh foto Gunung Krakatau akan dijadikan objek garapan karya seni grafis dalam Skripsi Penciptaan ini. Ketujuh foto tersebut dipilih karena memiliki tampilan visual yang menarik, misalnya Krakatau ketika mengeluarkan asap, ketika mengeluarkan percikan api, ketika menyemburkan lava panas dan ketika dalam keadaan tenang. Selain keberadaan seni grafis murni yang kemunculannya menjadi berkurang karena tergeser oleh adanya media komputer, seni grafis murni dipilih juga karena didorong oleh rasa kagum penulis terhadap karya TA (tugas akhir) grafis dari kakak tingkat, Tuti Nurhayati angkatan 2002 dengan judul TA Obyek Kucing dalam Karya Seni Grafis. Penggambaran objek serta warna-warna yang dipilih pada karya TA tersebut dikomposisikan dengan baik. Karya Tuti Nurhayati dalam skripsinya yang berjudul Obyek Kucing dalam Karya Seni Grafis. Gambar 1.1 Tuti Nurhayati Menatap. 2002. Mix Teknik (Aquatint, Mezzotint) (Sumber: Tuti Nurhayati, Skripsi Obyek Kucing dalam Karya Seni Grafis)

3 Teknik grafis yang akan digunakan oleh penulis yaitu cetak dalam, perpaduan antara etsa, aquatint, mezzotint dan softground. Empat teknik cetak ini dipakai secara kombinasi agar tercipta berbagai macam efek teknis maupun estetis. Teknik-teknik tersebut juga digunakan Tuti dalam skripsi penciptaannya, namun yang membuat beda antara karya beliau dengan penulis adalah objeknya. Objek yang dipilih Tuti adalah animal figure sedangkan penulis memilih objek landscape yaitu Gunung Krakatau. Skripsi Penciptaan ini merupakan salah satu bentuk partisipasi penulis untuk turut meramaikan dan memasyarakatkan seni grafis murni di Indonesia sekaligus untuk memenuhi tugas akhir perkuliahan. B. Rumusan Masalah Penciptaan Dalam pembahasan di atas, penulis merumuskan beberapa masalah. Berikut rumusan masalahnya : 1. Bagaimana memvisualisasikan Gunung Krakatau dalam karya seni grafis cetak dalam (intaglio) teknik etsa, aquatint, mezzotint dan softground? 2. Bagaimana mendeskripsikan konsep karya seni grafis Gunung Krakatau dengan cetak dalam (intaglio) teknik etsa, aquatint, mezzotint dan softground? C. Tujuan Penciptaan Tujuan Penciptaan karya grafis yang berjudul Gunung Krakatau sebagai Ide Berkarya Seni Grafis (Cetak Dalam dengan Teknik Etsa, Aquatint, Mezzotint dan Softground) ini adalah sebagai karya Skripsi Penciptaan yang merupakan salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi di Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia, Skripsi penciptaan ini juga memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Ingin mengetahui visualisasi Gunung Krakatau dalam karya seni grafis cetak dalam (intaglio) teknik etsa, aquatint, mezzotint dan softground. 2. Ingin mendeskripsikan konsep karya seni grafis Gunung Krakatau dengan cetak dalam (intaglio) teknik etsa, aquatint, mezzotint dan softground.

4 D. Manfaat Penciptaan Manfaat yang diharapkan dari pembuatan karya grafis ini, yaitu: 1. Bagi Penulis, yaitu memacu penulis dalam berkaya lebih optimal lagi dengan cara meningkatkan kemampuan bereksperimen dari segi visual dan teknik seni grafis. 2. Bagi Lembaga Pendidikan khususnya Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia, yaitu untuk memberikan sumbangan dan pemikiran sebagai bahan apresiasi sehingga dapat mengangkat seni grafis. 3. Bagi perupa, agar menjadi bahan inspirasi sehingga dapat menambah atau memancing ide-ide baru untuk mengembangkan dan menghasilkan karya seni grafis murni yang sesuai dengan perkembangan zaman. 4. Bagi masyarakat, yaitu menjadi bahan apresiasi mengenai nilai estetik melalui media seni grafis sehingga dapat memotivasi dan berkreatifitas dalam menghasilkan ide-ide baru dalam berkarya seni grafis. E. Definisi Operasional Gunung Krakatau : Krakatau adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Seni Grafis : media pengungkapan dan perwujudan gagasan dalam bentuk huruf dan gambar digandakan dalam jumlah tertentu dengan teknik cetak mencetak. Cetak Dalam (intaglio): bagian dari seni cetak grafis dimana bagian cetakan yang menampung tinta dan membentuk gambar adalah bagian cetakan paling dalam. Etsa : penggerogotan oleh zat kimia (teknik penggerogotan yang disebabkan karena adanya reaksi kimia terhadap permukaan logam atau plat karena adanya proses korosi. Aquatint : teknik cetak dengan menggunakan serbuk arpus

5 (getah damar) yang disapukan pada plat dan menghasilkan gambar dengan nada warna kesan cat air. Mezzotint : teknik cetak dengan plat logam yang terlebih dahulu dibuat kasar permukaannya secara merata. Gambar dibuat dengan mengerok halus permukaan logam dengan membuat efek gelap ke terang. Softground : teknik cetak yang berfungsi untuk merekam jejak benda pada plat. F. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Pada Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, metode penciptaan, definisi operasional serta sistematika penulisan. BAB II LANDASAN PENCIPTAAN Bab ini, berisi tentang kajian teori. Dalam kajian teori dijelaskan mengenai teori-teori seni grafis yang termasuk didalamnya teori cetak dalam yang akan digunakan oleh penulis dalam pembuatan karya penciptaan, teori unsur-unsur dan prinsip seni rupa sebagai panduan dalam berkarya serta menganalisis karya, teori landscape dan gunung Krakatau sebagai objek yang digarap, serta konsep karya yang akan dibuat. BAB III METODE PENCIPTAAN Bab ini menjelaskan mengenai proses berkarya, mulai dari ide berkarya, kontemplasi, stimulasi, persiapan alat dan bahan, memilih foto eksplorasi serta tahap-tahap pembuatan karya. BAB IV ANALISIS DAN VISUALISASI KARYA Bab ini mendeskripsikan mengenai visualisasi serta konsep karya Gunung Krakatau dalam karya seni grafis cetak dalam (intaglio) dengan teknik etsa, aquatint, mezzotint dan softground. BAB V PENUTUP Pada Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.