BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
PENULISAN ILMIAH LAMPU KEDIP

Jurnal Skripsi. Mesin Mini Voting Digital

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP J-K

Y Y A B. Gambar 1.1 Analogi dan simbol Gerbang NOR Tabel 1.1 tabel kebenaran Gerbang NOR A B YOR YNOR

Gambar 1.1 Logic diagram dan logic simbol IC 7476

Gambar 1.1 Konfigurasi pin IC 74LS138

BAB III PERANCANGAN ALAT

Gambar 1.1 Analogi dan simbol Gerbang NAND Tabel 1.1 tabel kebenaran Gerbang NAND: A B YAND YNAND

Gambar 1.1 Analogi dan simbol Gerbang AND. Tabel 1.1 kebenaran Gerbang AND 2 masukan : Masukan Keluaran A B YAND

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas

PERANCANGAN MINIATUR TRAFFIC LIGHT DENGAN MEMPERGUNAKAN PENGENDALI PORT PARALEL

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN ALAT

Rancang Bangun Alat Otomatis Pengisian Tangki Air WSLIC Menggunakan Radio Frekuensi di Desa Sukobendu Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan

BAB III METODOLOGI PENULISAN

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP S-R

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan kerja alat Secara Blok Diagram. Rangkaian Setting. Rangkaian Pengendali. Rangkaian Output. Elektroda. Gambar 3.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP D

SMPK 6 PENABUR JAKARTA ULANGAN AKHIR SEMESTER

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

Jobsheet Praktikum REGISTER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini:

Y = A + B. (a) (b) Gambar 1.1 Analogi dan simbol Gerbang OR Tabel 1.1 kebenaran Gerbang OR: Masukan Keluaran A B YOR

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

8 pin DIP 14 pin DIP

COUNTER ASYNCHRONOUS

LAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 8 (ADC-ANALOG TO DIGITAL CONVERTER)

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Crane Hoist (Tampak Atas)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

Gambar 1.1 Analogi dan simbol Gerbang NOT/INVERTER. Tabel 1.1 tabel kebenaran Gerbang NOT/INVERTER: Masukan Keluaran A

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

PERANCANGAN RANGKAIAN PENGATUR LAMPU LALU LINTAS PADA BERBAGAI PERSIMPANGAN JALAN

Jobsheet Praktikum ENCODER

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana. simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah :

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

BAB III PERANCANGAN ALAT

JOBSHEET SENSOR ULTRASONIC

SEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. Microco ntroller ATMeg a 16. Program. Gambar 3.1 Diagram Blok sterilisator UV

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

GERBANG LOGIKA DIGITAL

BAB III PROSES PERANCANGAN

METODE PENELITIAN. Elektro Universitas Lampung. Penelitian di mulai pada bulan Oktober dan berakhir pada bulan Agustus 2014.

Pendahuluan. 1. Timer (IC NE 555)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

GERBANG UNIVERSAL. I. Tujuan : I.1 Merangkai NAND Gate sebagai Universal Gate I.2 Membuktikan table kebenaran

Daftar Isi. 1. Indikator padam layar mati Layar bergelombang Indikator hidup layar mati... 9

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

GERBANG LOGIKA LANJUTAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB III KONSEP RANCANGAN

LAPORAN PRAKTIKUM DIGITAL DISUSUN OLEH: ARDITYA HIMAWAN EK2A/04 ARIF NUR MAJID EK2A/05 AULIADI SIGIT H EK2A/06

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan. blok rangkaian tampak seperti gambar berikut :

III. METODE PENELITIAN

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang sebelumnya telah dihaluskan dan melalui proses quality control

BAB III METODE PENELITIAN

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting

BAB IV PROSES PERANCANGAN SISTEM KONTROL MOTOR LISTRIK DENGAN SAKLAR CAHAYA ( LDR )

JOBSHEET PRAKTIKUM 8 HIGH PASS FILTER

7.1. TUJUAN Mengenal, mengerti dan memahami operasi dasar pencacah maju maupun pencacah mundur menggunakan rangkaian gerbang logika dan FF.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

AUDIO/VIDEO SELECTOR 5 CHANNEL DENGAN MIKROKONTROLER AT89C2051

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SIMBOL DAN STRUKTUR DIODA

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran lalu lintas di suatu persimpangan jalan dan penyeberangan

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK TEKNIK DIGITAL Gerbang Logika Dasar, Universal NAND dan Semester 3

ADC-DAC 28 IN-3 IN IN-4 IN IN-5 IN IN-6 ADD-A 5 24 IN-7 ADD-B 6 22 EOC ALE msb ENABLE CLOCK

BAB III PERANCANGAN SISTEM

COUNTER ASYNCHRONOUS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun komponen-komponen penting dalam pembuatan perancangan alat

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

PROTOTIPE PALANG PINTU OTOMATIS UNTUK BUSWAY BERBASIS INFRA RED

Tabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus

SOAL UJIAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKARYA REKAYASA TEKNOLOGI (ELEKTRONIKA)

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat dalam kehidupan manusia. Banyaknya aktifitas manusia menyebabkan banyaknya sarana yang digunakan untuk mempermudah kegiatan manusia. Salah satunya adalah sarana transportasi darat, seperti mobil, sepeda motor, serta angkutan darat lainnya. Kondisi ini kadang menyebabkan kemacetan terutama di daerah perkotaan yang banyak aktifitasnya. Lampu lalu lintas sangat berperan mencegah terjadinya kemacetan, karena pemakai jalan menjadi tertib untuk mengikuti hidup matinya lampu tersebut. Lampu lalu lintas adalah adalah lampu yang mengendalikan arus lalu lintas yang terpasang di persimpangan jalan, tempat penyeberangan pejalan kaki (zebra cross), dan tempat arus lalu lintas lainnya. Lampu ini yang menandakan kapan kendaraan harus berjalan dan berhenti secara bergantian dari berbagai arah. Pengaturan lalu lintas di persimpangan jalan dimaksudkan untuk mengatur pergerakan kendaraan pada masing-masing kelompok pergerakan kendaraan agar dapat bergerak secara bergantian sehingga tidak saling mengganggu antar-arus yang ada. Lampu lalu lintas telah diadopsi di hampir semua kota di dunia ini. Lampu ini menggunakan warna yang diakui secara universal; untuk menandakan berhenti adalah warna merah, hati-hati yang ditandai dengan warna kuning, dan hijau yang berarti dapat berjalan. Kita mengetahui padatnya lalu lintas terutama dijalan raya, itu sebabnya rangkaian lampu lalulintas sangat dibutuhkan sebagai pengatur kendaraan dijalan, agar tidak terjadi kecelakaan lalulintas. lampu lalulintas bukan hanya mengatur kendaraan tetapi juga membantu pejalan kaki untuk meyeberangi jalan,itu sebabnya didekat tiang lampu lalulintas disediakan zebra cross. Dari bentuk pengerjaan dalam rangkaian elektronika sebuah lampu lalulintas dalam bentuk proyek dapat kita buat secara sederhana dan mudah untuk dipahami. Telah kita ketahui bahwa lampu lalu lintas sering kita lihat namun prinsip kerjanya belum kita ketahui secara mendalam, diharapkan dari hasil pengerjaan rangkaian miniatur lampu lalu lintas ini kita mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Agar kita dapat lebih memahami cara kerja dari sistem lampu lalu lintas, rangkaian miniatur lampu lalu lintas ini hanya dibuat untuk jalan dengan simpang empat. Rangkaian miniatur lampu lalu lintas ini mengontrol 6 buah LED(merah,kuning hijau) untuk arah utara,selatan dan arah timur,barat yang selanjutnya dihubungkan ke 12 buah LED yang terdapat pada miniatur jalan raya simpang empat. Dengan percobaan ini diharapkan kita dapat memahami sistem lampu lalu lintas yang selalu kita patuhi di jalan raya. Dan juga agar kita dapat memelajari tentang bagaimana cara pengembangan sistem lampu lalu lintas yang biasa menjadi lampu lalu lintas yang lebih baik lagi agar lalu lintas di jalan raya dapat lebih lancar dan tingkat kecelakaan dapat dikurangi. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan Laporan Tugas Akhir Elektronika Digital Miniatur Lampu Lalu Lintas Sederhana adalah : ž Kelengkapan dalam tugas Mata Kuliah Elektronika Digital

ž Sumbangsih untuk turut serta berusaha dalam peningkatan mutu pendidikan dalam keteknikkan dalam mata kuliah Elektonika Digital. ž Upaya untuk memberikan kemudahan dalam memahami cara kerja dari Sistem Digital. ž Memberikan visualisasi terhadap cara kerja lampu lalu lintas. Lampu Lalulintas (Traffic Lights) BAB II PEMBAHASAN Lampu lalu lintas telah diadopsi di hampir semua kota di dunia ini. Lampu ini menggunakan warna yang diakui secara universal; untuk menandakan berhenti adalah warna merah, hati-hati yang ditandai dengan warna kuning, dan hijau yang berarti dapat berjalan. Kita mengetahui padatnya lalu lintas terutama dijalan raya, itu sebabnya rangkaian lampu lalulintas sangat dibutuhkan sebagai pengatur kendaraan dijalan, agar tidak terjadi kecelakaan lalulintas. lampu lalulintas bukan hanya mengatur kendaraan tetapi juga membantu pejalan kaki untuk meyeberangi jalan,itu sebabnya didekat tiang lampu lalulintas disediakan zebra cross. Dari bentuk pengerjaan dalam rangkaian elektronika sebuah lampu lalulintas dalam bentuk proyek dapat kita buat secara sederhana dan mudah untuk dipahami. Telah kita ketahui bahwa lampu lalu lintas sering kita lihat namun prinsip kerjanya belum kita ketahui secara mendalam, diharapkan dari hasil pengerjaan rangkaian miniatur lampu lalu lintas ini kita mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Agar kita dapat lebih memahami cara kerja dari sistem lampu lalu lintas, rangkaian miniatur lampu lalu lintas ini hanya dibuat untuk jalan dengan simpang empat. Rangkaian miniatur lampu lalu lintas ini mengontrol 6 buah LED (merah,kuning hijau) untuk arah utara, selatan dan arah timur,barat yang selanjutnya dihubungkan ke 12 buah LED yang terdapat pada miniatur jalan raya simpang empat. Dengan percobaan ini diharapkan kita dapat memahami sistem lampu lalu lintas yang selalu kita patuhi di jalan raya. Dan juga agar kita dapat memelajari tentang bagaimana cara pengembangan sistem lampu lalu lintas yang biasa menjadi lampu lalu lintas yang lebih baik lagi agar lalu lintas di jalan raya dapat lebih lancar dan tingkat kecelakaan dapat dikurangi. B. Alat dan Bahan B.1 Daftar Alat No Nama Alat Spesifikasi 1 Baterai Alkaline 2 AVO meter Sunwa ya 360 3 Solder 220 V/ 30 W 4 Cutter Sedang 5 Tang Potong dan Jeppit

6 Timah 0,8 mm 7 Penyedot Timah Antel B.2 Daftar Bahan No Nama Bahan Spesifikasi 1 PCB Berlubang Ukuran IC 2 Protoboard Kabel serabut 3 kecil B.3 Daftar Komponen No Nama Komponen Spesifikasi Jumlah 1 IC NE 555 1 2 IC HCFI 4017 1 3 D1 - D16 IN 4148 16 4 R1 1 KΩ 1 5 Potensio 50 K 1 6 R3 100 Ω 1 7 R4 - R15 180 Ω 12 8 TR1 - TR8 2N3904 8 9 LED Merah 4 10 LED Kuning 4 11 LED Hijau 5 12 Capasitor 100 uf 1 13 Soket IC 16 Pin dan 8 pin 1 14 Soket Baterai 1

Keterangan : 1. Mengunakan IC 555 2. Ground berada pada kaki 1 (GND) 3. VCC kaki 8 (VCC) 4. Output berada pada kaki 3 (OUT) 5. Digambar atas VCC = 5 Volt, ketika sudah digabung dengan IC HCFI 4017 maka mengunakan VCC = 9 Volt. 6. R 1 = 1 KΩ, Potensio = 50 KΩ, R 3 = 100Ω, Elco = 100µF, LED (warna bebas)

Gambar Bagian Skema 4017 Keterangan : Utara dan Selatan

1. Hubungkan kaki 8, 13, 15 pada Ground, kaki 16 pada VCC, dan kaki 14 pada output clock (Gambar a1). 2. Hubungkan D 1, D 2, D 3, D 4, D 9, D 10, D 11, D 12 dengan kaki 3,2,4, dan 7 untuk lampu bagian utara dan selatan, ketika anda akan mensimulasikan menggunakan EWB (Elektronik Workbench) sebaiknya kaki 4 IC 4017 tidak di hubungkan dioda D 3 dan D 11, apabila dihubungkan EWB tidak akan merespon (Eror) (Gambar a2). 3. Hubungkan Transistor 1 (TR 1 ) dan Transistor 5 (TR 5 ), Basis pada Dioda (D 1, D 2, D 3, D 4, D 9, D 10, D 11, D 12 sedangkan Colektor ke VCC, maka Emiter ke LED warna merah untuk bagian utara dan selatan (Gambar a3). 4. Hubungkan TR 2 dan TR 6, Basis pada kaki 10, Colektor ke VCC, dan Emiter ke LED warna Kuning untuk bagian utara dan selatan (Gambar a4).

Keterangan : Barat dan Timur 1. Kita hilangkan dahulu sejenak mengenai gambar dari skema rangkaian bagian utara dan selatan. 2. Lalu, Hubungkan D 5, D 6, D 7, D 8, D 13, D 14, D 15, D 16 dengan kaki 1,5,6, dan 9 untuk lampu bagian barat dan timur (Gambar b1) 3. Hubungkan Transistor 3 (TR 3 ) dan Transistor 7 (TR 7 ), Basis pada Dioda (D 5, D 6, D 7, D 8, D 13, D 14, D 15, D 16 sedangkan Colektor ke VCC, maka Emiter ke LED warna merah untuk bagian barat dan timur (Gambar b2). 4. Hubungkan TR 4 dan TR 8, Basis pada kaki 11, Colektor ke VCC, dan Emiter ke LED warna Kuning untuk bagian barat dan timur (Gambar b2).

Keterangan : Finising 1. Kita Hubungkan kedua skema rangkaian bagian utara, selatan, barat, dan timur 2. Lalu, Hubungkan Emiter TR2 dengan TR4, lihat resistor 10 Ω yang menjadi penghubungnya (Gambar 3).

3. Hubungkan LED warna hijau (utara/selatan) pada dioda D 5, D 6, D 7, D 8, D 13, D 14, D 15, D 16 dengan kaki 1,5,6, dan 9 ditandai dengan lingkaran merah (Gambar 3). 4. Hubungkan LED warna hijau (barat/timur) pada dioda D 1, D 2, D 3, D 4, D 9, D 10, D 11, D 12 dengan kaki 3,2,4, dan 7 ditandai dengan lingkaran kuning (Gambar 3). Prinsip Kerja Rangkaian miniatur lampu lalu lintas ini mengandalkan IC CD4017 sebagai decade counter dan IC NE555 sebagai timer. Selain kedua komponen IC tersebut, pada rangkaian ini juga menggunakan komponen-komponen elektronika lainnya, seperti resistor dioda zener 4148, transistor 2N3904, dan kapasitor 100μF 50V. Dan sebagai lampu lalu lintas pada miniatur digunakan LED merah, kuning, dan hijau. Sebagaimana yang terlihat pada Gambar 1. Urutan pemilihan waktu dilanjutkan IC CMOS CD4017 sebagai decade counter dan IC NE555 timer. IC NE555 berfungsi membangkitkan sinyal timer/clock(time delay) atau sinyal osilasi. Penghitung keluaran 1 sampai 4 menggunakan 4 dioda sehingga (merah- utara/selatan) dan (hijau-timur/barat) 4 LED ini penghitung pertama.penghitung ke 5(kaki 10) menghidupkan (kuning arah timur/barat) dan (merah arah utara/selatan). Penghitung 6 sampai 9 juga dikontrol oleh 4 dioda (merah- timur/barat)dan (kuning-utara/selatan). Periode waktu untuk LED merah dan hijau 4 kali lebih lama

dibandingkan dengan LED kuning dan untuk mengatur kecepatan dengan memutar potensionya. kedelapan dioda zener 4148 dibagi menjadi dua bagian dan masing masing mendapat 4 input gerbang OR dari IC CD 4017. IC HCF14017 BE ini mempunyai karakteristik dapat mengaktifkan salah satu bit outputnya saja dan mampu memberikan arus sampai 10mA. Arus output ini sudah cukup untuk menyalakan sebuah led dengan kecerahan yang cukup. IC CMOS ini cukup baik kerjanya terutama dengan tegangan suplai yang daerah kerjanya sangat lebar yaitu mulai 3.0 VDC sampai 18VDC. Dalam proyek ini akan dipilih tegangan 9 VDC. IC 4017 yang sering dikenal sebagai Jhonson Counter dan paling sering digunakan pada rangkaian lampu berjalan. IC 4017 mempunyai 10 keluaran yang tercacah secara bergilir, yaitu mulai dari O0 (pin 3) sampai dengan O9 (pin 11). Anda bisa melihat keterangan pin IC 4017 beserta table kebenaran pada gambar di bawah ini : TABEL KEBENARAN IC 4017 MR CP0 CP1 OPERATION H X X O0 = O5-9 = H;O1 to O9 = L L H N Counter advances L P L Counter advances L L X No change L X H No change L H P No change L N L No change H = HIGH state (the more positive voltage) L = LOW state (the less positive voltage) X = state is immaterial P = positive-going transition N = negative-going transition n = number of clock pulse transitions

Cara Kerja Adapun cara kerja dari rangkaian miniatur lampu lalulintas ini adalah : 1. Urutan pemilihan waktu dilanjutkan IC CMOS CD4017 sebagai decade counter dan IC NE555 timer. IC NE555 berfungsi membangkitkan sinyal timer/clock(time delay) atau sinyal osilasi. 2. Kaki Keluaran (Output) 1 sampai 4 (Kaki 3,2,4,7) pada IC 4017 Berfungsi sebagai lampu warna merah utara/selatan selain itu juga sebagai lampu warna hijau barat/timur.

3. Kaki Keluaran 10 pada IC 4017 menjadi keluaran bagi kuning utara/selatan, dan kaki 11 menjadi keluaran bagi lampu kuning barat/timur. 4. Rangkaian miniatur lampu lalu lintas ini hanya dapat mengatur lalu lintas pada persimpangan jalan simpang empat. Pada rangkaian ini hanya ada dua paket lampu yang bergantian menyala. Jadi agar dapat menjadi lampu lalu lintas simpang empat pada miniatur caranya dengan menghubungkan lampu lalu lintas yang berseberangan pada miniatur ke satu lampu yang terdapat pada rangkaian. Sebagai contoh, jika lampu lalu lintas arah barat menyala merah maka lampu lalu lintas arah timur pun menyala merah lalu lampu lalu lintas arah barat menyala hijau begitu juga dengan lampu lalu lintas arah timur pasti akan menyala hijau. Jadi lampu yang menyala dengan warna yang sama adalah lampu lalu lintas arah barat dengan lampu lalu lintas arah timur dan lampu lalu lintas arah utara dengan lampu lalu lintas arah selatan. Sedangkan pada transisi dari lampu merah ke lampu hijau dan lampu hijau ke lampu merah lampu kuning akan menyala secara bersamaan baik utara, selatan, barat, timur.

5. Lamanya waktu nyala lampu bukan hanya dipengaruhi oleh IC 555 saja tetapi juga dipengaruhi oleh IC 4017, perbedaan waktu selama 4 kali nyala lampu, hal ini dapat di jelaskan di dalam diagram pulsa pewaktuan.

Ket : Pulsa warna ungu adalah pulsa dari output clock Pulsa warna biru adalah pulsa output normal IC 4017 Pulsa warna merah adalah pulsa lamanya lampu merah menyala Pulsa warna kuning adalah pulsa lamanya lampu kuning menyala Pulsa warna hijau adalah pulsa lamanya lampu hijau menyala Karena semua dioda di beri satu keluaran yaitu warna merah maka Q 0 sampai Q 3 menyimpan keluarannya, misalkan clock 1 masuk Q 0 aktif, clock 2 masuk Q 1 aktif tetapi tetap menyimpan keluaran dari Q 0 jadi dapat dikatan saat clock 2 Q 0 dan Q 1 aktif, proses ini terus berulang hingga pada clock 4 dimana Q 0, Q 1, Q 2, dan Q 3 aktif, dapat kita lihat pada Pulsa warna merah dimana lampu menyala selama 4 kali proses aktifnya pulsa pada Q 0, Q 1, Q 2, dan Q 3.

Untuk lampu hijau pun memiliki konsep yang sama dengan lampu merah karena lampu hijau di paralelkan pada lampu merah, ketika lampu merah utara / selatan menyala, lampu hijau di barat / timur pun menyala dengan durasi yang sama yaitu 4 kali proses aktifnya pulsa pada Q 5, Q 6, Q 7, dan Q 8 bisa kita lihat pada Pulsa warna hijau. untuk lampu kuning ia memiliki durasi cukup cepat dibandingkan dengan lampu merah ataupun lampu hijau karena hanya aktif pada Q 4 dan Q 9 dapat kita lihat pada Pulsa warna kuning. 1. Lampu kuning akan menyala lebih terang dibandingkan lampu hijau dan merah karena tidak terjadi pembagian arus yang besar pada alur lampu kuning, karena dari kaki 10 atau 11 langsung ke basis, colektor ke VCC, dan emiter ke led kuning, berbeda dengan lampu merah atau hijau yang harus ke IC 4017, dioda, baru transistor, lalu led. 2. Mungkin akan terjadi perbedaan ketika di simulasikan di dalam EWB dengan praktek di protoboard, trafic light ini memiliki kelemahan yaitu terjadi pengresetan jadi ketika lampu hijau menyala hingga kembali lagi ke hijau setelah itu lampu akan di reset, jadi lampu mati semua. 3. Volt yang digunakan adalah 9 volt dc, sebenarnya bisa hingga 18 volt dc tetapi itu tidak akan berpengaruh jauh terhadap cepat atau lambatnya lampu, tetapi berpengaruh terhadap nyalanya lampu. A. Kesimpulan BAB III PENUTUP Adapun kesimpulan yang dapat dari praktek miniatur lampu lalu lintas sederhana : 1. Urutan pemilihan waktu dilanjutkan IC CMOS CD4017 sebagai decade counter dan IC NE555 timer. IC NE555 berfungsi membangkitkan sinyal timer/clock(time delay) atau sinyal osilasi. 2. Kaki Keluaran (Output) 1 sampai 4 (Kaki 3,2,4,7) pada IC 4017 Berfungsi sebagai lampu warna merah utara/selatan selain itu juga sebagai lampu warna hijau barat/timur. 3. Kaki Keluaran (Output) 6 sampai 9 (Kaki 1,5,6,9) pada IC 4017 Berfungsi sebagai lampu warna merah barat/timur selain itu juga sebagai lampu warna hijau utara/selatan. 4. Kaki Keluaran 10 pada IC 4017 menjadi keluaran bagi kuning utara/selatan, dan kaki 11 menjadi keluaran bagi lampu kuning barat/timur.

B. Saran Miniatur lampu lalu lintas ini termasuk mudah untuk di praktekkan, mungkin terlampau sederhana, tetapi perlu ketelitian di dalam pengerjaan, banyak pengembangan didalam lampu lalu lintas, yang sekarang digunakan sudah merancah kedalam sistem pemograman microcontroller. Manfaat dari hasil praktek kali ini kita dapat mengetahui konsep dari Ic 4017, cara kerja nya, dan kegunaannya. Semoga laporan ini dapat membangun semangat para pembaca sekalian.