PERANCANGAN RANGKAIAN PENGATUR LAMPU LALU LINTAS PADA BERBAGAI PERSIMPANGAN JALAN
|
|
- Dewi Sugiarto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JETri, Volume 6, Nomor 1, Agustus 2006, Halaman 1-8, ISSN PERANCANGAN RANGKAIAN PENGATUR LAMPU LALU LINTAS PADA BERBAGAI PERSIMPANGAN JALAN Kuat Rahardjo T.S. Dosen Jurusan Teknik Elektro - Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti Abstract Much method to create a traffic light controller circuit, only depend on the component used to build the circuit. But choosing the component depend on facilities to bee added to make the driver satisfy through the street cross. In this article discuss five type off component usually used, with more and less in every type off component. Keyword: Trafic light, controller, time sequence. 1. Pendahuluan Pada umumnya, setiap persimpangan jalan diberi Lampu Lalu Lintas (LL) untuk mengatur kendaraan yang melewati persimpangan jalan tersebut. Tujuan pemasangan lampu LL tersebut adalah untuk: Menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi akibat kecerobohan pengemudi. Menghindari kemacetan yang mungkin terjadi akibat kepadatan jumlah kendaraan. Lama menyala setiap lampu, berbeda antar satu ruas jalan dengan ruas jalan yang lain disebabkan oleh perbedaan kepadatan kendaraan pada waktu tertentu. Berbagai metode yang mengatur lamanya waktu penyalaan lampu Merah dan Hijau pada setiap ruas jalan, telah dikembangkan dengan tujuan untuk menghindari kemacetan seperti misalnya: Perhitungan Statistik kepadatan kendaraan pada jam tertentu disetiap ruas jalan yang kemudian diterapkan pada teori antrian. Fuzzy Logic yang diturunkan berdasarkan pengamatan Polisi LL yang bertugas mengatur kelancaran LL pada persimpangan jalan, maupun berdasarkan perhitungan statistik. Penambahan sensor kendaraan untuk mengetahui kepadatan LL pada setiap ruas jalan, sehingga dapat dihitung lamanya menyala setiap lampu. Bahkan yang pernah di uji coba melakukan monitoring menggunakan CCTV untuk mengatur kelancaran kendaraan secara terpadu dari pusat kendali.
2 JETri, Tahun Volume 6, Nomor 1, Agustus 2006, Halaman 1-8, ISSN Seringkali, berbagai perhitungan-perhitungan dengan metode tersebut yang awalnya benar memperlancar arus lalu lintas, setelah beberapa waktu menjadi tidak sesuai, sehingga menimbulkan kemacetan. Hal ini sering kali disebabkan oleh berkembangnya suatu wilayah, sehingga suatu ruas jalan yang awalnya pada jam tertentu tidak padat, menjadi padat jumlah kendaraannya. Oleh karena itu Polisi LL yang bertugas mengatur kelancaran LL pada persimpangan tersebut harus mengubah lamanya menyala lampu LL, agar kemacetan menjadi lancar kembali. Saat ini masih banyak rangkaian pengatur lampu LL yang sulit diubah lamanya menyala setiap lampu, oleh karena itu sampai saat ini pengguna kendaraan, sering terjebak kemacetan yang berkepanjangan. Hal ini sering diperparah oleh pengemudi yang tidak disiplin, kususnya di Jakarta banyak kendaraan umum yang berhenti menunggu penumpang justru didekat persimpangan jalan sehingga menghambat arus kendaraan pada satu ruas jalan. 2. Analisis siklus penyalaan lampu Lalu Lintas Terlepas dari perhitungan berapa lama setiap lampu harus menyala, serta urutan nyala lampu merah, kuning dan hijau dari setiap ruas jalan, jika urutan penyalaan setiap lampu telah disusun akan membentuk urutan yang berulang dari waktu ke waktu berikutnya (siklus). Pada prinsipnya, rangkaian pengatur akan mengatur lamanya penyalaan setiap lampu sesuai dengan urutan dan kebutuhan waktu pada setiap ruas jalan dipersimpangan tersebut. Sebagai contoh, akan dijelaskan perancangan urutan lamanya penyalaan setiap lampu pada sebuah persimpangan jalan yang sederhana, yakni berupa perempatan (lihat Gambar.1. pada halaman berikut.). Penyalaan lampu LL untuk ruas jalan dari arah Utara ke Selatan dan sebaliknya Selatan ke Utara adalah sama, demikian pula untuk ruas jalan dari arah Barat ke Timur dan sebaliknya Timur ke Barat adalah sama. Sehingga siklus tersebut adalah terdiri dari penyalaan Lampu untuk arah dari Utara-Selatan yang terdiri dari lampu Merah Utara Selatan (M.US), Kuning Utara Selatan (K.US) dan Hijau Utara Selatan (H.US). Sedang penyalaan Lampu untuk arah dari Barat-Timur, terdiri dari lampu Merah Barat Timur (M.BT), Kuning Barat Timur (K.BT) dan Hijau Barat Timur (H.BT). Dari Gambar.1. Persimpangan jalan yang sederhana berupa perempatan diatas, dapat memiliki karakteristik jalan yang berbeda sehingga menghasilkan siklus penyalaan lampu LL yang berbeda. Perbedaan siklus penyalaan lampu LL ini bertujuan untuk memperlancar arus lalu lintas pada persimpangan tersebut. 2
3 M.BT K.BT H.BT M.BT K.BT H.BT Kuat Rahardjo T. S., Perancangan Rangkaian Pengatur Lampu Lalu Lintas Pada Berbagai Utara Hijau Utara Selatan (H.US) Kuning Utara Selatan (K.US) Merah Utara Selatan (M.US) Barat Timur M.US K.US H.US Selatan : merah : kuning : hijau Gambar 1. Persimpangan jalan yang sederhana berupa perempatan Untuk menjelaskan perbedaan karakteristik persimpangan, dipilih dua pola karakteristik jalan seperti berikut ini: 1. Pola karakteristik jalan 1, persimpangan jalan yang lancar, sebaiknya penyalaan lampu kuning terjadi setiap lampu akan berubah dari merah ke hijau, sewaktu lampu merah masih menyala lampu kuning dinyalakan sesaat, lalu keduanya padam dan digantikan dengan lampu hijau. Dan sebaliknya perubahan dari lampu hijau menjadi merah juga disertai dengan penyalaan lampu kuning sesaat. Tujuan penyalaan bersamaan adalah untuk mempersingkat siklus, sehingga kendaraan menjadi lancar. 2. Pola karakteristik jalan 2, persimpangan jalan yang macet, lampu kuning pada satu ruas jalan hanya dinyalakan pada perubahan dari lampu merah menjadi hijau sedang pada ruas jalan yang lain lampu hijau langsung berubah menjadi merah. Untuk lebih jelasnya, dengan mengacu pada Gambar. 1. pada halaman sebelumnya. Seandainya lampu pada ruas jalan Barat-Timur dari hijau menjadi merah, maka lampu kuning pada ruas jalan Utara-Selatan akan menyala dengan selang waktu yang dianggap cukup untuk mengosongkan area jalan pada perempatan tersebut. Setelah area persimpangan kosong, maka lampu Hijau pada ruas jalan Utara-Selatan menyala menggantikan lampu kuning dan sebaliknya. Tujuan pola penyalaan ini adalah 3
4 Siklus Barat-Timur Siklus Utara- Siklus Barat-Timur Siklus Utara-Selatan JETri, Tahun Volume 6, Nomor 1, Agustus 2006, Halaman 1-8, ISSN memberi kesempatan kendaraan memasuki ruas jalan yang dituju, sehingga area persimpangan menjadi kosong dan memperlancar arus lalu lintas di semua ruas jalan. Pada Gambar. 2., menunjukkan urutan penyalaan lampu LL dari pola 1 Gambar 3., menunjukkan urutan penyalaan lampu LL dari pola 2. M.U S K.US H.US M.B T K.BT H.BT T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 Terus berulang Siklus Lampu LL Siklus Lampu LL : merah : kuning : hijau Gambar 2. Pola urutan penyalaan lampu LL dari karakteristik jalan pola 1. Selatan M.US K.US H.US M.BT K.BT H.BT T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 Terus berulang Siklus Lampu LL Siklus Lampu LL : merah : kuning : hijau Gambar 3. Pola urutan penyalaan lampu LL dari karakteristik jalan pola 2. 4
5 Kuat Rahardjo T. S., Perancangan Rangkaian Pengatur Lampu Lalu Lintas Pada Berbagai Dari kedua pola penyalaan yang dicontohkan diatas, masih dimungkinkan berbagai pola urutan penyalaan lampu, sesuai dengan karakteristik jalan yang ada di suatu tempat. Untuk merancang rangkaian pengatur penyalaan lampu lalu lintas sesuai pola penyalaan yang telah disusun untuk karakteristik suatu persimpangan jalan, harus digambarkan dalam diagram waktu yang menjelaskan urutan penyalaan setiap lampu. Jika pada gambar diagram waktu ditarik garis vertical pada setiap perubahan nyala lampu yang ada, maka diperoleh sejumlah potongan urutan waktu, yang akan berulang dalam satu siklus, dengan masing-masing potongan waktu tersebut memiliki tugas menyalakan warna lampu pada setiap ruas jalan pada persimpangan, yang akan berulang pada saat berikutnya setelah satu siklus selesai. Perbedaan pola penyalaan, akan mengubah lamanya sebuah potongan waktu, dan rangkaian pengatur penyalaan setiap lampu. Dari kedua Gambar. 2. dan Gambar 3., dapat dilihat bahwa nyala lampu Hijau pada karakteristik jalan pola 2 memiliki selang waktu lebih pendek, sedang penyalaan lampu merah memiliki selang waktu lebih panjang. Sedang pada karakteristik jalan pola 1, memiliki selang waktu penyalaan lampu merah dan hijau mendekati sama. Perbedaan kedua pola penyalaan dan lamanya setiap lampu LL menyala inilah, yang seharusnya dirancang dengan menggunakan berbagai metoda teori kontrol seperti misalnya logika Fuzzy maupun teori antrian. 3. Perancangan Rangkaian Pengatur Lampu Lalu Lintas Untuk kedua contoh pola penyalaan lampu LL diatas, pada keduanya hanya membutuhkan empat buah potongan waktu, oleh karena itu perlu dipersiapkan empat rangkaian pewaktu yang bekerja berturutan dan berulang, dengan masing-masing pewaktu memiliki selang waktu sesuai dengan kebutuhannya. Bentuk diagram rangkaian pembangkit urutan waktu, dapat dilihat pada gambar 4, dengan urutan kerja dapat dijelaskan sebagai berikut: pada saat awal, Pembangkit waktu 1 memiliki logika 1 (bertegangan) selama selang waktu T1. Pembangkit waktu 1 (T1) Pembangkit waktu 2 (T2) Pembangkit waktu 3 (T3) Pembangkit waktu 4 (T4) T1 T2 T3 Gambar 4. Rangkaian pembangkit urutan waktu T4 5
6 JETri, Tahun Volume 6, Nomor 1, Agustus 2006, Halaman 1-8, ISSN Setelah itu di susul oleh Pembangkit waktu 2 bertegangan selama selang waktu T2. Berikutnya, Pembangkit waktu 3 bertegangan selama selang waktu T3. Dan kemudian Pembangkit waktu 4 bertegangan selama selang waktu T4. Setelah masing masing pewaktu menghasilkan tegangan berturutan maka akan berulang mulai dari pembangkit waktu 1 kembali. Metode pembuatan rangkaian untuk menghasilkan urutan waktu, dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut: 1. Menggunakan Monostable Multivibrator. 2. Menggunakan Industrial Timer. 3. Menggunakan Rangkaian Counter digital yang dapat diatur jumlah hitungannya. 4. Menggunakan PLC ( Programable Logic Controller ) 5. Menggunakan Mikroprosesor/Mikrokontroler. Ke-lima metode tersebut, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya, yang akan dibahas sebagai berikut: 1. Untuk metode yang pertama, penggunaan Monostable Multivibrator yang dapat dirakit dengan komponen elektronik Transistor maupun Opamp, dengan menambahkan resistor (R) dan capasitor (C), untuk mengatur selang waktu yang diinginkan. Mudah dirangkai dan murah harganya, merupakan kelebihan dari metode ini. Agar per-ubahan selang waktu dapat dilakukan dengan mudah, maka mempergunakan resistor variable (VR) dan mempersiapkan beberapa buah C dengan nilai yang berbeda-beda. Operator mudah mengubah selang waktu dapat memposisikan nilai R pada VR sesuai dengan indikator selang waktu yang diinginkan, waktu yang dihasilkan mendekati waktu yang diinginkan. Ini merupakan kekurangan rangkaian Monostable Multivibrator. Beberapa rangkaian monostable multivibrator ini kemudian disusun untuk membentuk urutan waktu sesuai dengan kebutuhan pada setiap karakteristik jalan. 2. Untuk metode yang kedua, dengan menggunakan Industrial Timer sebagai komponen pembangkit urutan waktu, menggunakan beberapa buah sesuai dengan kebutuhan setiap karakteristik jalan dan menambahkan rangkaian pemicu agar dapat menghasilkan urutan waktu yang dibutuhkan. Komponen ini dilengkapi skala pengatur selang waktu yang diinginkan, dengan skala waktu (detik, menit) yang dapat di ubah. Karena merupakan komponen industri, maka harga sebuah Industrial Timer relatif mahal dan masih harus ditambah dengan komponen pemicu. Kemudahan pengoperasian dan keandalan dari rangkaian ini merupakan keunggulannya. 6
7 Kuat Rahardjo T. S., Perancangan Rangkaian Pengatur Lampu Lalu Lintas Pada Berbagai 3. Untuk metode yang ketiga, Rangkaian Counter digital yang dapat diatur jumlah hitungannya, dengan menggunakan beberapa buah counter digital yang memiliki jumlah hitungan berbeda sesuai dengan kebutuhan waktunya, dan di atur agar counter aktif secara berturutan sesuai dengan karakteristik persimpangan jalan yang membutuhkan lampu LL. Perakitan rangkaian dapat disederhanakan menggunakan komponen PLD sehingga rangkaian yang semula rumit dan besar menjadi kecil dan sederhana. Perubahan selang waktu, dilakukan melalui Switch mini (DIP Switch) yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk deretan angka binary yang setara decimal. Untuk mewakili 1 digit decimal membutuhkan 4 buah DIP switch, sehingga membutuhkan jumlah DIP Switch yang relatif banyak dan rangkaian menjadi besar. Ketepatan waktu tergantung pulsa clock yang diberikan, maka dibutuhkan pembangkit pulsa clock dengan periode tetap selama pengoperasian. Karena menggunakan DIP switch untuk mengatur selang waktu maka jumlahnya menjadi banyak, sehingga seringkali menyulitkan operator dilapangan jika harus melakukan perubahan selang waktu. 4. Untuk metode yang keempat, dengan memakai PLC sebagai komponen pembangkit urutan waktu, akan menghasilkan rangkaian yang sederhana karena pada PLC telah memiliki sejumlah pewaktu internal yang dapat diatur dengan akurat dan tepat. Sehingga pemrogram dapat menyusun sejumlah pewaktu dan dengan selang waktu yang dibutuhkan sesuai karakteristik persimpangan untuk membangkitkan urutan waktu sesuai urutan penyalaan lampu LL. Setiap perubahan dapat dilakukan dengan memprogram ulang PLC, oleh operator yang menguasai teknik pemrograman pada PLC yang dipergunakan. Harga komponen ini relative mahal karena selain harus membeli komponen PLC itu sendiri, juga harus membeli alat untuk mengisikan program kedalam PLC (unit pemrogram). Kemudahan yang ditawarkan, adalah seluruh rangkaian kontrol dapat disusun didalam PLC melalui program, sehingga komponen yang dibutuhkan untuk membuat rangkaian penyala masingmasing lampu LL sesuai dengan urutannya hanya rele yang berfungsi memutus/ menyambungkan lampu LL kesumber tegangan. 5. Untuk metode yang kelima, yaitu dengan menggunakan mikroprosesor / mikrokontroler, merupakan suatu teknologi yang tepat jika dipergunakan sebagai kontroler penyala Lampu LL. Pemakaian mikroprosesor sangat fleksibel, sehingga program dapat dibuat secara umum. Program dirancang untuk mengaktifkan banyak pewaktu, dan keluaran setiap pewaktu telah di siapkan rangkaian kemudi yang dapat menyalakan lampu lalu lintas sesuai dengan tegangan yang dipergunakan. Rangkaian 7
8 JETri, Tahun Volume 6, Nomor 1, Agustus 2006, Halaman 1-8, ISSN kemudi ini pada umumnya menggunakan beberapa buah kontak bebas untuk setiap pewaktu, yang akan menutup/membuka sesuai urutan kerja pewaktu. Perancang kontroler penyala Lampu LL secara leluasa dapat menentukan berapa jumlah pewaktu yang di butuhkan serta berapa lama masing-masing pewaktu harus aktif untuk suatu karakteristik persimpangan. Sehingga penyala/pemadaman lampu LL dapat langsung dirakit dan dengan mudah di instalasi pada persimpangan jalan. Dengan metode ini dapat ditambahkan pula berbagai variasi yang membuat pengguna jalan merasa nyaman, seperti misalnya: Ditambahkan fasilitan petunjuk waktu kapan akan terjadi perubahan warna lampu. Yang telah banyak di terapkan pada beberapa persimpangan Ditambahkan fasilitas untuk melakukan perubahan lamanya selang waktu pada setiap pewaktu melalui remote atau telepon selular, sehingga memudahkan pemakaian Dan lain-lain fasilitas. Kesimpulan Dari pembahasan, diatas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa: 1. Pemakaian monostable sebagai pewaktu merupakan suatu metoda yang tepat untuk karakteristik persimpangan yang statis karena biaya yang relative murah 2. Dari konsep perancangan yang telah dijabarkan, dan dengan berbagai macam metode perancangan rangkaian yang telah di uraikan, maka dapat dipilih rangkaian pengatur penyalaan lampu lalu lintas yang paling sesuai dengan karakteristik suatu persimpangan jalan yang perlu pengaturan pada lalu lintas yang melewatinya. 3. Hal yang perlu diperhatikan oleh regulator lalu lintas adalah perkembangan teknologi yang memungkinkan perubahan pola penyalaan lampu sesuai dengan perubahan karakteristik jalan. Daftar Pustaka 1. Atmel Corporation, MICROCONTROLLER Data Book, Atmel Corporation, National Semiconductor, National Application Specific Analog Products Databook, National Semiconductor Corporation, Richard S Sandige, Modern Digital Design, McGraw-Hill Book Co,
LAMPU LALU LINTAS UNTUK PENYEBERANG JALAN
LAMPU LALU LINTAS UNTUK PENYEBERANG JALAN Kuat Rahardjo T. S., Sunarto & Endang Djuana Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti Jalan Kiai Tapa No. 1 Jakarta Barat 11440
Lebih terperinciPERANCANGAN PROTOTYPE SISTEM PENGENDALI LAMPU LALU LINTAS PADA MODEL SIMPANG EMPAT
PERANCANGAN PROTOTYPE SISTEM PENGENDALI LAMPU LALU LINTAS PADA MODEL SIMPANG EMPAT Kuat Rahardjo TS, Endang Juana & Hilman Suwatri* Dosen-Dosen Jurusan Teknik Elektro-FTI, Universitas Trisakti Abstract
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat dalam kehidupan manusia. Banyaknya aktifitas manusia menyebabkan banyaknya sarana yang digunakan untuk mempermudah kegiatan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Traffic Light adalah suatu lampu indikator pemberi sinyal yang di tempatkan di
1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Traffic Light adalah suatu lampu indikator pemberi sinyal yang di tempatkan di persimpangan jalan, atau lokasi-lokasi lain untuk menunjukkan keadaan aman agar mengendarai
Lebih terperinciRANGKAIAN CASCADE PADA RANGKAIAN SEQUENTIAL ASINKRON
JETri, Volume 1, Nomor 1, Agustus 2001, Halaman 33-44, ISSN 1412-0372 RANGKAIAN CASCADE PADA RANGKAIAN SEQUENTIAL ASINKRON Kuat Rahardjo T.S. Dosen Jurusan Teknik Elektro-FTI, Universitas Trisakti Abstract
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM TRAFFIC LIGHTS BERDASARKAN KEPADATAN KENDARAAN MENGGUNAKAN PLC
PENGEMBANGAN SISTEM TRAFFIC LIGHTS BERDASARKAN KEPADATAN KENDARAAN MENGGUNAKAN PLC Pamor Gunoto, M. Irsyam dan Toni Kusuma Wijaya, Dosen Tetap Prodi Teknik Elektro FT Universitas Riau Kepulauan (UNRIKA)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini berpengaruh pula pada pembuatan alat-alat canggih, yaitu alat yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi dibidang elektronika dewasa ini berkembang sangat cepat dan memberikan pengaruh besar di setiap aspek kehidupan.hal ini berpengaruh pula pada pembuatan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012
28 METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012 hingga Januari 2014, dilakukan di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengaturan lampu lalu lintas di Indonesia masih bersifat kaku dan tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemacetan merupakan masalah klasik yang sampai saat ini belum ditemukan solusi yang tepat. Hal ini disebabkan karena kemacetan lalu lintas dipengaruhi banyak faktor,
Lebih terperinciSudarmaji SISTEM KERJA PENGENDALI OTOMATIS LAMPU TRAFFIC LIGHT PADA PERSIMPANGAN 4 (EMPAT) JALAN RAYA MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)
SISTEM KERJA PENGENDALI OTOMATIS LAMPU TRAFFIC LIGHT PADA PERSIMPANGAN 4 (EMPAT) JALAN RAYA MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) Sudarmaji Universitas Muhammadiyah Metro Jl. Ki Hjar Dewantara
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM PENCAHAYAAN OTOMATIS BERBASIS PEMROGRAMAN LADDER PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) ZELIO
Teknologi Elektro, Vol. 15, No. 2, Juli - Desember 2016 87 RANCANG BANGUN SISTEM PENCAHAYAAN OTOMATIS BERBASIS PEMROGRAMAN LADDER PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) ZELIO Andri Ferdiansyah 1, Ida Bagus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan pesat teknologi yang terjadi saat ini telah. memberi banyak kenyamanan dan kemudahan bagi kehidupan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan pesat teknologi yang terjadi saat ini telah memberi banyak kenyamanan dan kemudahan bagi kehidupan. Peningkatan ini secara langsung maupun tidak terjadi karena
Lebih terperinciRANCANGAN SISTEM KENDALI TRAFFIC LIGHT SMPANG 3 MENGGUNAKAN KONTAKTOR
RANCANGAN SISTEM KENDALI TRAFFIC LIGHT SMPANG 3 MENGGUNAKAN KONTAKTOR Jejen Jaelani Sidik Hendrik Eko Cahyono A. Taupik Rahman Dadang Lukman Hakim 1. Pengertian Kemacetan lalulintas yang terjadi sekarang
Lebih terperinciRANCANGAN ALAT UKUR WAKTU TUNDA RELE ARUS LEBIH
RANCANGAN ALAT UKUR WAKTU TUNDA RELE ARUS LEBIH T. Ahri Bahriun 1) 1) Staf Pengajar Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik USU Abstrak Rele arus lebih berfungsi untuk membuka circuit breaker jika terjadi
Lebih terperinciMODEL PENANGGULANGAN KEMACETAN LALU LINTAS PADA TRAFFIC LIGHT SIMPANG TIGA MENGGUNAKAN LDR SEBAGAI INDIKASI KEPADATAN KENDARAAN
MODEL PENANGGULANGAN KEMACETAN LALU LINTAS PADA TRAFFIC LIGHT SIMPANG TIGA MENGGUNAKAN LDR SEBAGAI INDIKASI KEPADATAN KENDARAAN Tugas Akhir Untuk memenuhi sebagian persyaratan menyelesaikan Pendidikan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan.
33 BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Diagram Blok Sistem Dalam perancangan ini menggunakan tiga buah PLC untuk mengatur seluruh sistem. PLC pertama mengatur pergerakan wesel-wesel sedangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus dapat dikendalikan atau dikontrol dengan semudah mungkin untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dan kebutuhan teknologi yang sangat pesat pada sekarang ini sangat dibutuhkan, terutama untuk mengendalikan sebuah lampu lalu lintas pada persimpangan
Lebih terperinciTUGAS TRAFFIC LIGHT SIMPANG 4 DAGO
TUGAS TRAFFIC LIGHT SIMPANG 4 DAGO Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Traffic Light Disusun Oleh : Heru Hermawan (0701524) Wildan Budiman (0702862) D3 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lampu lalu lintas sering kita jumpai terutama di jalan-jalan raya yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Lampu lalu lintas sering kita jumpai terutama di jalan-jalan raya yang sangat padat lalu-lintasnya, umumnya kita jumpai di persimpangan-persimpangan jalan
Lebih terperinciSIMULASI TRAFFIC LIGHT PADA PEREMPATAN DENGAN SISTEM MIKROKONTROLER ATMEGA 328
SIMULASI TRAFFIC LIGHT PADA PEREMPATAN DENGAN SISTEM MIKROKONTROLER ATMEGA 328 Hasna Faujiyah 1, Tri Ferga Prasetyo 2 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Majalengka e-mail :
Lebih terperinciPENGHITUNG SETPOINT DOWN COUNTER OTOMATIS PADA LAMPU LALU LINTAS DENGAN MENGGUNAKAN PANEL LED DOT MATRIX
PENGHITUNG SETPOINT DOWN COUNTER OTOMATIS PADA LAMPU LALU LINTAS DENGAN MENGGUNAKAN PANEL LED DOT MATRIX Galih Mustiko Aji 1, Purwiyanto 2 1,2 Jurusan Teknik Elektronika Politeknik Negeri Cilacap E-mail:
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan
III-1 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan menghasilkan suatu sistem yang dapat mengontrol cahaya pada lampu pijar untuk pencahayaanya
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI KENDALI TRAFFIC LIGHT 4 JALUR DENGAN PLC DISUSUN OLEH:??????????????????????????????????
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI KENDALI TRAFFIC LIGHT 4 JALUR DENGAN PLC DISUSUN OLEH:?????????????????????????????????? JURUSAN ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dari masing-masing arah untuk berjalan secara bergantian. Kemajuan ilmu pengetahuan dari tahun ke tahun terus berkembang dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lampu lalu lintas adalah lampu yang digunakan untuk mengatur kelancaran lalu lintas di suatu persimpangan jalan dengan cara memberi kesempatan pengguna jalan dari masing-masing
Lebih terperinciANALISA RANGKAIAN ALAT PENGHITUNG JUMLAH MOBIL PADA PELATARAN PARKIR. Noveri Lysbetti Marpaung
ANALISA RANGKAIAN ALAT PENGHITUNG JUMLAH MOBIL PADA PELATARAN PARKIR Noveri Lysbetti Marpaung Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Universitas Riau. Kampus: Binawidya km. 12,5 Simpang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk melakukan pengaturan lalu lintas pada persimpangan jalan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk melakukan pengaturan lalu lintas pada persimpangan jalan difungsikan Traffic Light atau yang lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai lampu lalu lintas.
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KONTROL LAMPU LALU LINTAS OTOMATIS BERBASIS LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN SENSOR KAMERA
Seminar Tugas Akhir PERANCANGAN SISTEM KONTROL LAMPU LALU LINTAS OTOMATIS BERBASIS LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN SENSOR KAMERA Oleh : Andri Kuncoro NRP. 2406100042 Dosen Pembimbing : Ir. Moch. Ilyas Hs. NIP.194909191979031002
Lebih terperinciRANCANGAN SISTEM KENDALI TRAFFIC LIGHTS SIMPANG 3 MENGGUNAKAN KONTAKTOR
RANCANGAN SISTEM KENDALI TRAFFIC LIGHTS SIMPANG 3 MENGGUNAKAN KONTAKTOR Ihfazh Nurdin Eka N Irfan Nur Abidin Cep Solah Habibudin Dadang Lukman Hakim 1. Pengertian Kemacetan lalulintas yang terjadi sekarang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan penerapannya yang semakin luas pada alat-alat elektronik dari segi audio dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada waktu sekarang ini teknologi mikroprosesor terus berkembang sejalan dengan penerapannya yang semakin luas pada alat-alat elektronik dari segi audio dan video juga
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 4.1. Umum Pada bab ini, akan dibahas mengenai hasil pengujian penelitian yang telah dilakukan dan analisa terhadap hasil penelitian Disain Kontrol Mikroprosessor Pada
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Elektro Universitas Lampung. Penelitian di mulai pada bulan Oktober dan berakhir pada bulan Agustus 2014.
22 III. METODE PENELITIAN 3. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas ng. Penelitian di mulai pada bulan Oktober 202 dan berakhir
Lebih terperinciRancang Bangun PLC ( Programmable Logic Control ) Dengan Mempergunakan Mikrokontroler ATmega8
Rancang Bangun PLC ( Programmable Logic Control ) Dengan Mempergunakan Mikrokontroler ATmega8 OLEH : Kamaruddin, Bidayatul Armynah, Dahlang Tahir Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciDesain Mesin Penjawab Dan Penyimpan Pesan Telepon Otomatis
Desain Mesin Penjawab Dan Penyimpan Telepon Otomatis Suherman Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Di negara maju, mesin penjawab telepon (telephone answering machine)
Lebih terperinciRANCANGAN SISTEM KENDALI TRAFFIC LIGHTS SIMPANG 4 MENGGUNAKAN KONTAKTOR
RANCANGAN SISTEM KENDALI TRAFFIC LIGHTS SIMPANG 4 MENGGUNAKAN KONTAKTOR Ihfazh Nurdin Eka N Irfan Nur Abidin Cep Solah Habibudin Dadang Lukman Hakim 1. Pengertian Kemacetan lalulintas yang terjadi sekarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PLC (Programmable Logic Controller) suatu alat kendali yang berbasis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motor listrik adalah pilihan utama sebagai mesin penggerak dalam industri saat ini. Dari beberapa macam mesin listrik, motor induksi 3 fasa adalah salah satu yang banyak
Lebih terperinciBAB III DESAIN DAN PERANCANGAN
BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan alat ini adalah untuk mewujudkan gagasan dan didasari oleh teori serta fungsi dari software arduino dan perangkat remote control,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi masyarakat perkotaan dengan mobilitas tinggi, berlalu lintas merupakan salah satu aktifitas yang dilakukan hampir setiap hari. Aktifitas berlalu lintas di jalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Frekuensi identik dengan banyaknya jumlah gelombang per satu perioda waktu.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Frekuensi adalah salah satu parameter dalam operasi sistem tenaga listrik. Frekuensi identik dengan banyaknya jumlah gelombang per satu perioda waktu. Generator pada
Lebih terperinciPengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT
Pengantar Programable Logic Control Dr. Fatchul Arifin, MT fatchul@uny.ac.id Definisi Secara mendasar PLC adalah suatu peralatan kontrol yang dapat diprogram untuk mengontrol proses atau operasi mesin.
Lebih terperinciAPLIKASI PLC UNTUK PENGENDALIAN KONVEYOR PADA PENGEPAKAN DAN PENYORTIRAN PRODUK. Oleh : Siswanto Nurhadiyono ABSTRACT
APLIKASI PLC UNTUK PENGENDALIAN KONVEYOR PADA PENGEPAKAN DAN PENYORTIRAN PRODUK Oleh : Siswanto Nurhadiyono ABSTRACT Initially control systems for the controller of industrial automatic machine peripheral
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : pengaturan lampu lalulintas, volume kendaraan, PLC, Metode Webster dan MKJI 1997, diagram ladder.
D-22-1 SIMULASI NUMERIC UNTUK OTOMASI SISTEM PENGATURAN LAMPU LALULINTAS BERDASARKAN VOLUME KEPADATAN LALULINTAS DENGAN MENGGUNAKAN PLC (Programmable Logic Controller) (Studi Kasus di Perempatan Condongcatur,
Lebih terperinciImplementasi Mikrokontroler MCS51 Untuk Mendeteksi Kepadatan Lalu Lintasmenggunakan Sensor Beban
Implementasi Mikrokontroler MCS51 Untuk Mendeteksi Kepadatan Lalu Lintasmenggunakan Sensor Beban Ummul Khair, Suriati, Ihsan Lubis Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Harpan Medan Email: Imelia.khairi@yahoo.com
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Teknologi yang sangat membantu dalam kehidupan manusia adalah sistem
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman modern seperti sekarang ini, teknologi berkembang sangat cepat. Perkembangan teknologi ini sangat bermanfaat bagi manusia disegala bidang. Teknologi yang sangat
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM KONTROL DAN MONITORING LAMPU LALU LINTAS DEVELOPMENT OF CONTROLING AND MONITORING SYSTEM TRAFFIC LIGHTS
PENGEMBANGAN SISTEM KONTROL DAN MONITORING LAMPU LALU LINTAS DEVELOPMENT OF CONTROLING AND MONITORING SYSTEM TRAFFIC LIGHTS Muhammad Asri 1, Zahir Zainuddin 2, Amil Ahmad Ilham 2 1 STITEK Dharma Yadi 2
Lebih terperinciPENGONTROLAN LAMPU LALU LINTAS BERBASIS WEB MENGGUNAKAN WIRELESS LAN
Pengontrolan Lampu Lalu Lintas Berbasis Web (Gunawan Rudi Cahyono dan Nurmahaludin) PENGONTROLAN LAMPU LALU LINTAS BERBASIS WEB MENGGUNAKAN WIRELESS LAN Gunawan Rudi Cahyono (1) dan Nurmahaludin (1) (1)
Lebih terperinciPENGATUR LAMPU LALU LINTAS SISTEM DIGITAL BERBASISKAN MIKROCONTROLER
PENGUR LMPU LLU LINS SISEM DIGIL BERBSISKN MIKROCONROLER Oleh Suryadi Staf Pengajar eknik Elektro Politeknik Negeri Padang BSRC traffic light still uses analog system with discrete component. his technology
Lebih terperincix TAKARIR Breadboard Papan rangkaian Queue Antre Flowchart Diagran alur Ground Kutub negatif Traffic Lalu lintas
x TAKARIR Breadboard Queue Flowchart Ground Traffic Papan rangkaian Antre Diagran alur Kutub negatif Lalu lintas xi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN
Lebih terperinciApa Itu PLC? Gambar 1.1 Penggunaan PLC di industri
Apa Itu PLC? PLC atau diterjemahkan sebagai kontroler yang dapat diprogram (Programmable Logic Controller), adalah sebuah komputer khusus yang banyak digunakan untuk otomatisasi proses produksi di industri.
Lebih terperinciPERANCANGAN MINIATUR TRAFFIC LIGHT DENGAN MEMPERGUNAKAN PENGENDALI PORT PARALEL
PERANCANGAN MINIATUR TRAFFIC LIGHT DENGAN MEMPERGUNAKAN PENGENDALI PORT PARALEL Eka Wahyudi 1, Desi Permanasari 2 1,2 Program Studi Diploma III Teknik Telekomunikasi, Purwokerto 1 ekawahyudi@akatelsp.ac.id
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Programmable Logic Controller Proses di berbagai bidang industri manufaktur biasanya sangat kompleks dan melingkupi banyak subproses. Setiap subproses perlu dikontrol secara seksama
Lebih terperinciSISTEM PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS DENGAN PENDETEKSI KEMACETAN. Hastuti Ta ali. Abstract
Vol. I, No. 1 April 2015 ISSN 2302-3309 SISTEM PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS DENGAN PENDETEKSI KEMACETAN Hastuti Ta ali Abstract This research was based on a highly frequency of traffic jam on the traffic
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jalan sebagai alat untuk mengatur kelancaran lalu lintas. Cara kerja dari lampu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lampu lalu lintas adalah suatu lampu yang ditempatkan di persimpangan jalan sebagai alat untuk mengatur kelancaran lalu lintas. Cara kerja dari lampu lalu lintas adalah
Lebih terperinciBAB III DASAR PEMILIHAN KOMPONEN. 3.1 Pemilihan Komponen Komparator (pembanding) Rangkaian komparator pada umumnya menggunakan sebuah komponen
BAB III DASAR PEMILIHAN KOMPONEN 3.1 Pemilihan Komponen Komparator (pembanding) Rangkaian komparator pada umumnya menggunakan sebuah komponen Operasional Amplifier (Op-Amp). Adapun komponen yang akan digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pesatnya pembangunan yang berwawasan nasional maka prasarana
BAB I PENDAHULUAN I.1. UMUM DAN LATAR BELAKANG Jalan raya merupakan bagian dari sarana transportasi darat yang memiliki peranan penting untuk menghubungkan suatu tempat ke tempat yang lain. Sejalan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lalu lintas yang ada. Hal tersebut merupakan persoalan utama di banyak kota.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masalah transportasi secara umum dan lalu lintas pada khususnya adalah merupakan fenomena yang terlihat sehari-hari dalam kehidupan manusia. Semakin tinggi tingkat mobilitas
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN CHARGER OTOMATIS UNTUK TELEPON GENGGAM (HP)
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN CHARGER OTOMATIS UNTUK TELEPON GENGGAM (HP) Ardhi Wicaksono, ST Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Nurtanio Bandung ABSTRAKS Waktu pengisian baterai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENULISAN
BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram Fungsi dari masing-masing blok diatas adalah sebagai berikut : 1. Finger Sensor Finger sensor berfungsi mendeteksi aliran darah yang
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)
Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1) 1 Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciDISAIN DAN IMPLEMENTASI PENGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN BERMOTOR SECARA OTOMATIS
DISAIN DAN IMPLEMENTASI PENGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN BERMOTOR SECARA OTOMATIS Edy susanto, Yudhi Gunardi Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana Jakarta
Lebih terperinciPURWARUPA ALAT PEMILAH BARANG BERDASARKAN UKURAN DIMENSI BERBASIS PLC OMRON SYSMAC CPM1
ISSN: 1693-6930 85 PURWARUPA ALAT PEMILAH BARANG BERDASARKAN UKURAN DIMENSI BERBASIS PLC OMRON SYSMAC CPM1 Agus Susila, Wahyu Sapto Aji, Tole Sutikno Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Volume kendaraan yang dari tahun ke tahun semakin bertambah tetapi tidak diimbangi dengan pertumbuhan ruas jalan yang tersedia mengakibatkan kemacetan dan masalah-masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan pendahuluan yang membahas seluruh materi yang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan pendahuluan yang membahas seluruh materi yang berkaitan dengan judul project work yang disajikan yaitu : latar belakang, permasalahan, batasan masalah, tujuan, serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penarik (attractive) dan kawasan bangkitan (generation) yang meningkatkan tuntutan lalu lintas (
BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum dan Latar Belakang Jalan raya merupakan bagian dari sarana transportasi darat yang memiliki peranan penting untuk menghubungkan suatu tempat ke tempat lain. Sejalan dengan pesatnya
Lebih terperinciOptimalisasi Lampu Lalu Lintas dengan Fuzzy Logic
Optimalisasi Lampu Lalu Lintas dengan Fuzzy Logic Adhitya Yoga Yudanto, Marvin Apriyadi, Kevin Sanjaya Program Studi Teknik Informatika, Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang, Indonesia yogaadhitya32@gmail.com,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PANEL KONTROL PENERANGAN. yang dibikin dipasaran menggunakan sistem manual saja, atau otomatis
BAB III PERANCANGAN PANEL KONTROL PENERANGAN 3.1. Perakitan Panel Panel Lampu Luar merupakan salah satu panel yang telah dikenal luas, khususnya dalam instalasi lampu penerangan lampu jalan ( PJU ). Biasanya
Lebih terperinciAplikasi Mikro-Kontroller AT89C51 Pada Pengukur Kecepatan Kendaraan
Aplikasi Mikro-Kontroller AT89C51 Pada Pengukur Kecepatan Kendaraan Pamungkas Daud Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi pmkdaud@ppet.lipi.go.id Abstrak Topik penulisan kali ini adalah mengenai
Lebih terperinciPROTOTYPE LAMPU LALU LINTAS BERBASIS PLC BERDASARKAN PANJANG ANTRIAN KENDARAAN PADA PEREMPATAN JALAN
PROTOTYPE LAMPU LALU LINTAS BERBASIS PLC BERDASARKAN PANJANG ANTRIAN KENDARAAN PADA PEREMPATAN JALAN [1] Harris Cesardarmantya, [2] Dedi Triyanto, [3] Yulrio Brianorman [1][2][3] Jurusan Sistem Komputer,
Lebih terperinciDETEKSI KEPADATAN LALU LINTAS MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK PADA PERSIMPANGAN JALAN BERBASIS MIKROKONTROLLER
DETEKSI KEPADATAN LALU LINTAS MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK PADA PERSIMPANGAN JALAN BERBASIS MIKROKONTROLLER TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan
Lebih terperinciPROTOTYPE LAMPU LALU LINTAS BERBASIS PLC BERDASARKAN PANJANG ANTRIAN KENDARAAN PADA PEREMPATAN JALAN
PROTOTYPE LAMPU LALU LINTAS BERBASIS PLC BERDASARKAN PANJANG ANTRIAN KENDARAAN PADA PEREMPATAN JALAN [1] Harris Cesardarmantya, [2] Dedi Triyanto, [3] Yulrio Brianorman [1][2][3] Jurusan Sistem Komputer,
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KONTROL PENERANGAN, PENDINGIN RUANGAN, DAN TELEPON OTOMATIS TERJADWAL BERBASIS MIKROKONTROLER
PERANCANGAN SISTEM KONTROL PENERANGAN, PENDINGIN RUANGAN, DAN TELEPON OTOMATIS TERJADWAL BERBASIS MIKROKONTROLER Ratih Puspadini, T. Ahri Bahriun Konsentrasi Teknik Komputer, Departemen Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pelajar sekaligus kota wisata. Identitas sebagai kota pelajar tercermin dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) mempunyai identitas sebagai kota pelajar sekaligus kota wisata. Identitas sebagai kota pelajar tercermin dari banyaknya institusi perguruan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia dengan tingkat kemacetan yang sangat padat, salah satu penyebabnya karena Yogyakarta merupakan kota
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM KELISTRIKAN BANGUNAN OTOMATIS BERBASIS PEMROGRAMAN LADDER ZELIO
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN SISTEM KELISTRIKAN BANGUNAN OTOMATIS BERBASIS PEMROGRAMAN LADDER ZELIO ANDRI FERDIANSYAH JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN
Lebih terperinciCrane Hoist (Tampak Atas)
BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI 4.1. Simulator Alat Kontrol Crane Hoist Menggunakan Wireless Simulasi ini dibuat menyesuaikan cara kerja dari sistem kontrol mesin crane hoist menggunakan wireless berbasis
Lebih terperinciSISTEM PENDETEKSI KEBOCORAN DAN PENGAMANAN DINI PADA KOMPOR LPG BERBASIS FPGA
SISTEM PENDETEKSI KEBOCORAN DAN PENGAMANAN DINI PADA KOMPOR LPG BERBASIS FPGA Era Harara 1), Helmy Widyantara 2) 1,2) Sistem Komputer, STIKOM Surabaya Abstract: By using control system based on Field Programmable
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Lampu Lalu Lintas Tujuan utama dari pengaturan lampu lalu lintas dan pemantauan traffic adalah untuk memastikan keamanan pada persimpangan dengan menjaga
Lebih terperinciPEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC
PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC Badaruddin 1, Endang Saputra 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana, Jakarta, Indonesia
Lebih terperinciCooperative Driving Pada Perempatan Jalan Berbasis Fuzzy Logic Menggunakan Komunikasi Antar Kendaraan
Cooperative Driving Pada Perempatan Jalan Berbasis Fuzzy Logic Menggunakan Komunikasi Antar Kendaraan Noviyan Supriatna 1, Noor Cholis Basjaruddin 2, Edi Rakhman 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Politeknik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Blok Diagram LED indikator, Buzzer Driver 1 220 VAC Pembangkit Frekuensi 40 KHz 220 VAC Power Supply ATMEGA 8 Tranduser Ultrasounik Chamber air Setting Timer Driver 2 Driver
Lebih terperinciAplikasi Gerbang Logika untuk Pembuatan Prototipe Penjemur Ikan Otomatis Vivi Oktavia a, Boni P. Lapanporo a*, Andi Ihwan a
Aplikasi Gerbang Logika untuk Pembuatan Prototipe Penjemur Ikan Otomatis Vivi Oktavia a, Boni P. Lapanporo a*, Andi Ihwan a a Jurusan Fisika FMIPA Universitas Tanjungpura Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi
Lebih terperinciAbstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1
Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA TRAFFIC LIGHT DI LABORATORIUM TEKNIK KONTROL OTOMATIK TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO Susdarminasari Taini (L2F009034)
Lebih terperinciPemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu
Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu Brilliant Adhi Prabowo Pusat Penelitian Informatika, LIPI brilliant@informatika.lipi.go.id Abstrak Motor dc lebih sering digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri manufaktur saat ini saling berkompetisi untuk menjadi industri yang terbaik dari segala segi. Baik kualitas maupun kuantitas dari produk
Lebih terperinciII. KAJIAN PUSTAKA
RANCANG BANGUN AVR PADA SISI TEGANGAN RENDAH (TEGANGAN KONSUMEN) BERBASIS ATMEGA8 Syamsir #1, Bomo Sanjaya #2, Syaifurrahman #3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura 1 syamsir6788@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelancaran lalu lintas di suatu persimpangan jalan dan penyeberangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Lampu lalu lintas adalah lampu yang digunakan untuk mengatur kelancaran lalu lintas di suatu persimpangan jalan dan penyeberangan jalan dengan cara memberi kesempatan
Lebih terperinciSISTEM PENGATURAN AC OTOMATIS
Sistem Pengaturan AC Otomatis [Handry Khoswanto, et al.] SISTEM PENGATURAN AC OTOMATIS Handry Khoswanto, Felix Pasila, Wahyu Eka Cahyadi Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Elektro, Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lampu Lalu Lintas 2.1.1 Fungsi lampu lalu lintas Lampu lalu lintas menurut Oglesby dan Hicks (1982) adalah semua peralatan pengatur lalu lintas yang menggunakan tenaga listrik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable logic controller singkatnya PLC merupakan suatu bentuk khusus pengendalian berbasis mikroprossesor yang memanfaatkan memori
Lebih terperinciSISTEM PENGAMAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN SMS (SHORT MESSAGE SERVICE)
SISTEM PENGAMAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) LAPORAN AKHIR Dibuat untuk memenuhi syarat menyelesaikan pendidikan Diploma III pada Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Elektronika
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI 3.1. PENDAHULUAN
BAB III METODOLOGI 3.1. PENDAHULUAN Dalam melakukan studi Tugas Akhir diperlukan metodologi yang akan digunakan agar studi ini dapat berjalan sesuai dengan koridor yang telah direncanakan di awal. Dalam
Lebih terperinciPROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC)
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC) Tujuan Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta mampu : Memahami fungsi PLC Mampu membuat program PLC Mampu menerapkan PLC untuk menyelesaikan permasalahan kontrol
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SIMULATOR KONTROL LAMPU RAMBU LALU LINTAS BERBASIS PLC OMRON CPM1A
RANCANG BANGUN SIMULATOR KONTROL LAMPU RAMBU LALU LINTAS BERBASIS PLC OMRON CPM1A Ketut Udy Ariawan Jurusan Teknik Elektronika, FTK, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia email: udyariawan@yahoo.com
Lebih terperinciRANCANGAN SISTEM KENDALI TRAFFIC LIGHT SIMPANG 4 MENGGUNAKAN KONTAKTOR
RANCANGAN SISTEM KENDALI TRAFFIC LIGHT SIMPANG 4 MENGGUNAKAN KONTAKTOR Jejen Jaelani Sidik Hendrik Eko Cahyono A. Taupik Rahman Dadang Lukman Hakim 1. Pengertian Kemacetan lalulintas yang terjadi sekarang
Lebih terperinciUSER MANUAL JAM DIGITAL DENGAN IC AT89S51 MATA DIKLAT : RANCANGAN ELEKTRONIKA
USER MANUAL JAM DIGITAL DENGAN IC AT89S51 1 3 2 MATA DIKLAT : RANCANGAN ELEKTRONIKA SISWA XII ELEKTRONIKA INDUSTRI 2011 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO TEKNIK ELEKTRO SMK N 3 BOYOLANGU CREW 2 CREW Gigih Purbo S
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
33 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Cara Kerja Sistem Dalam cara kerja sistem dari alat yang akan dibuat dapat di tunjukan pada gambar blok diagram 4.1 sebagai berikut : Gambar 4.1 Diagram Blok Cara Kerja Sistem
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen komponen dan peralatan yang dipergunakan serta langkahlangkah praktek,
Lebih terperincikali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting
27 BAB III METODOLOGI 3.1 Diagram Blok dan Cara Kerja Diagram blok dan cara kerja dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok diagram Prototipe Blood warmer Tegangan PLN diturunkan dan disearahkan
Lebih terperinciKARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK
KARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK Disusun Oleh : Muhammad Nur Fuadi D 400 090 007 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 KWH METER
Lebih terperinciHerlambang Sigit Pramono Staf Pengajar Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
SISTEM PEMICU OPTIS IC 555-MOC 3 SEBAGAI PENGENDALI DAYA LISTRIK Herlambang Sigit Pramono Staf Pengajar Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta herlambangpramono@yahoo.com Abstrak Pada rangkaian
Lebih terperinci