PANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP BAB I

dokumen-dokumen yang mirip
PANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN. Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP. Tanggal Terbit : 1 Desember 2012

TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT

APK 1.1. Elemen penilaian APK 1.1.

DAFTAR DOKUMEN APK BERDASARKAN ELEMEN PENILAIAN

Panduan Identifikasi Pasien

LAMPIRAN. 1. Hasil wawancara dengan pihak RSUD untuk pengumpulan data Narasumber : Dr. Herlina Jabatan : Dokter Umum. No Pertanyaan Jawaban

STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN

TRANSFER PASIEN KE RUMAH SAKIT LAIN UNTUK PINDAH PERAWATAN

4. Pengisian dan pengelolaan data perawatan dan rekam medis

PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN RS. ROYAL PRIMA MEDAN

JENIS FORMULIR REKAM MEDIS

Ditetapkan Tanggal Terbit

PEMERINTAH KOTA MADIUN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PERATURAN DIREKTUR RS ROYAL PROGRESS NOMOR /2012 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 2, Juni 2017 ISSN

I.Pengertian II. Tujuan III. Ruang Lingkup IV. Prinsip

PANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. permasalahan, penyebab permasalahan, dan pemecahan permasalahan. Sumber data

Rakor Bidang Keperawatan, PP dan PA. Kirana, 9 Agustus 2016

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

STANDAR PELAYANAN PUBLIK

PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN

No Elemen APK Nama Kebijakan, Panduan, SPO Unit Penerbit

PENCAPAIAN INDIKATOR KOMITE PMKP RS GRIYA HUSADA MADIUN

PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Sumber Waras. Naya pada tahun Diatas tanah ± 619 hektar dijalan tangerang (sekarang

URAIAN TUGAS INSTALASI REKAM MEDIK

URAIAN TUGAS KEPERAWATAN

- 1 - KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD TAMAN HUSADA BONTANG NOMOR TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN RSUD TAMAN HUSADA BONTANG

BAB I PENDAHULUAN. bidang jasa kesehatan dimana Rumah Sakit selalu dituntut untuk memiliki

MANUAL BOOK APLIKASI COMPLETE MEDICAL SOFTWARE MANAGEMENT (CMSM) MODUL REGISTRASI.

Standar Prosedur Operasional (SPO) Registrasi Rawat Jalan Pasien Public. : Registrasi merupakan langkah awal untuk pendaftaran

PEDOMAN PELAYANAN REKAM MEDIS I.

KRITERIA PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT PASIEN

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PERIODE BULAN JANUARI-MARET 2018

PERSETUJUAN UMUM PELAYANAN KESEHATAN ( GENERAL CONSENT )

BAB IV HASIL PENELITIAN. Rumah Sakit. Ken Saras dibangun pada tahun 2007 dengan ijin. Bupati Semarang nomor 648/049761/2009. Terletak di Kecamatan

PANDUAN MENJALANKAN PROGRAM

URAIAN TUGAS PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP

FITUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

DAFTAR SPO DAN SK YANG ADA DI APK

Tugas Praktik Pengelolaan Sistem Rekam Medis V Semester Ganjil Tahun Akademik 2009/2010

PERFORMANCE BOARD RSUP FATMAWATI JANUARI S/D SEPTEMBER TAHUN 2016 DAN 2017

Dokumen yang dibutuhkan 1. Data Cakupan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

PEDOMAN PELAYANAN KEDOKTERAN DAN KEPERAWATAN

UNTUK LATIHAN TELUSUR HPK. SKP DAN MPO

Indikator Wajib pengukuran kualitas pelayanan keesehatan di FKRTL. Indikator Standar Dimensi Input/Proses l/klinis 1 Kepatuhan

LAMPIRAN : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD dr. LOEKMONO HADI Tanggal : Nomor : / / /2014. STANDAR PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr.

PANDUAN MANAJEMEN KOMPLAIN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Di dalam membahas pengertian rekam medis terlebih dahulu akan

BAB 1 PENDAHULUAN. berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spritual yang komprehensif ditunjukan pada

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan (kuratif) dan pemulihan

PROPOSAL PENGEMBANGAN SIMRS

BAB I DEFENISI. Tujuan Discharge Planning :

Struktur Organisasi Instalasi Rekam Medis RSMM Bogor

REKAMAN MEDIK KESEHATAN / RMK ( MEDICAL RECORD ) Dra. Yusmainita, SpFRS, Apt RSUP. H. Adam Malik 2009

LAPORAN LAPORAN DAFTAR ISI INDIKATOR MUTU PMKP TRIWULAN 1 TAHUN 2017

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

- 1 - GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS. Rumah Sakit Budi Lestari berupa rumah bersalin. Rumah Sakit ini

BAB 7 PENUTUP. belum semuanya mengikuti pelatihan kegawatdaruratan. Untuk staf. administrasi IGD, rekam medik dan brankar man belum bertugas 24 jam.

Pelayanan Rawat Jalan dengan Modul Dokter. RS Awal Bros Bekasi

RUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt.

PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PELAYANAN RAWAT INAP PADA RSUD KOJA JAKARTA UTARA. Windy Widyaningsih 3EB

CODE BLUE SYSTEM No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/4 Disusun oleh Tim Code Blue Rumah Sakit Wakil Direktur Pelayanan dan Pendidikan

PENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR

BAB 1 DEFINISI. 1. untuk memperbaiki / meningkatkan ketelitian identifikasi pasien

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM TRAUMA CENTER

BAB III ANALISA MASALAH

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

TINJAUAN PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT INAP DENGAN JAMPERSAL DI RSUD KOTA SURAKARTA

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN STANDAR PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN RI

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 17 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BAB 3 ANALISIS BASIS DATA YANG SEDANG BERJALAN

Kamus Indikator. Mutu. RSUD Lasinrang Kabupaten Pinrang. Kode Dokumen: PMKP-8/014/2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Rekam medis a. Pengertian rekam medis Menurut permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah

PETUNJUK TEKNIS ADMINISTRASI KLAIM DAN VERIFIKASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT 2008 PADA PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT LANJUTAN

PEDOMAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (CASE MANAGER)

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

Pengertian : Tata cara serah terima pasien yang akan dioperasi antara perawat ruangan/ bangsal dan staf kamar operasi.

BAB 1 : PENDAHULUAN. yaitu pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (1,2)

MODUL IGD (INSTALASI GAWAT DARURAT)

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA NOMOR : 224/RSPH/I-PER/DIR/VI/2017 TENTANG PEDOMAN REKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Aplikasi Sistem Informasi RSCM Perawat Have To Know & Do

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

PANDUAN PELEPASAN INFORMASI REKAM MEDIS

BAB I PENDAHULUAN. harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis. yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.

NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia industri kesehatan terdiri dari beberapa jenis yaitu pelayanan klinik, puskesmas, dan rumah sakit.

Kepatuhan Dokter Mengisi Asesmen Medis Secara Lengkap Pada Pasien Yang Akan Melakukan Rawat Inap

BAB I PENDAHULUAN. Umum dan Dokter Spesialis, dimana dokter spesialis yang tersedia diantaranya

Transkripsi:

PANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP I. DEFINISI BAB I Pelayanan pendaftaran adalah mencatat data sosial/mendaftar pasien utkmendapatkan pelayanan kesehatan yg dibutuhkan, dan mencatat hasil pelayanannya.. RSB ASIH harus menyediakan skrining medis yang sesuai untuk setiap orang yang datang ke rumah sakit yang meminta pemeriksaan atau pengobatan untuk suatu kondisi medis. Skrining medis harus dapat digunakan untuk menentukan apakah pasien mempunyai kondisi medis yang emergensi. Suatu kondisi medis yang emergensi berarti pasien dengan gejala akut yang cukup berat dan tanpa perhatian medis yang segera dapat diperkirakan akan mengakibatkan kesehatan pasien dalam bahaya yang serius, gangguan fungsi tubuh yang serius, atau disfungsi yang serius dari organ tubuh atau bagian. Pasien bukan emergensi akan mendapat perawatan yang kontinue sesuai dengan status klinisnya dan sumber daya yang tersedia. Untuk pasien yang membutuhkan pelayanan diluar dari yang tersedia di Rumah Sakit BaliMéd Karangasem,, mereka akan dipindahkan/dirujuk ke fasilitas perawatan kesehatan yang sesuai. Rumah Sakit BaliMéd Karangasem, mempunyai perjanjian dan hubungan dengan organisasi/fasilitas agar dapat memberikan pasien perawatan yang sesuai jika sumber daya yang dibutuhkan tidak tersedia di RSB Asih. Daftar dari fasilitas perawatan kesehatan yang berafiliasi dapat dilihat di Ruang Emergensi. Struktur dari kebijakan ini terdiri dari tiga bagian: Bagian I: Kebijakan Utama, bagian II: ruang lingkup pelayanan di Rumah Sakit BaliMéd Karangasem, bagian III: pedoman akses untuk perawatan dan penerimaan. Walaupun terdapat perbedaan dalam setiap aspek menurut persyaratan praktis dari pelayanan, persyaratan tersebut akan mempunyai prinsip umum yang sama. Dokumen ini berlaku untuk semua petugas kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit BaliMéd Karangasem,, termasuk para manajer, bidan, perawat, dokter, dan petugas kesehatan yang berhubungan atau siapapun yang membuat kontak pertama dengan pasien dan melakukan penilaian mengenai kebutuhan pasien tersebut II TUJUAN 1. Tujuan umum adalah meregistrasi pasien untuk memastikan agar catatan pelayanan kesehatan pasien sekarang, sebelumnya dan berikutnya terangkum di dalam satu catatan rekam medis pasien yang sama. 2. Tujuan khusus dari pendaftaran rawat jalan adalah :

a. Untuk membangun repons yang sesuai oleh unit emergensi dalam menerima, menyaring dan menstabilkan pasien yang datang dengan kondisi klinis darurat. b. Untuk memastikan standarisasi penerimaan pasien rawat inap, dan pendaftaran pelayanan pasien rawat jalan. c. Untuk memberikan pedoman bagi semua staf petugas kesehatan dalam memberikan perawatan untuk proses akses bagi pasien untuk mendapat perawatan, serta kontinuitas perawat A. Tanggung Jawab 1. Direktur Utama (CEO) bertanggung jawab untuk memastikan bahwa mekanisme/protokol yang dijelaskan dalam kebijakan ini dan dokumen yang terkait tersedia untuk implementasi, monitoring dan revisi kebijakan ini secara keseluruhan serta dapat diakses dan dimengerti oleh semua staf terkait. 2. Direktur yang terlibat dalam ruang lingkup kebijakan ini bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua Kepala Instalasi: a) Menyebarkan kebijakan ini di wilayah yang menjadi tanggung jawab mereka b) Mengimplementasikan kebijakan ini di dalam wilayah yang menjadi tanggung jawab mereka c) Mengidentifikasi dan mengalokasikan sumberdaya yang tepat untuk terpenuhinya kebijakan ini d) Memastikan bahwa semua staf dibawah pengawasan mereka mengetahui kebijakan ini dan mengikuti pelatihan untuk kebijakan ini 1) Semua Kepala Instalasi juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa audit internal dilaksanakan. 2) Kepala Unit yang terlibat dalam ruang lingkup ini bertanggung jawab untuk implementasi kebijakan ini di bagian yang mereka kelola dan harus memastikan bahwa: i. Semua staf baru dan lama mempunyai akses dan tahu mengenai ii. kebijakan ini serta kebijakan, SPO dan formulir lain yang terkait Adanya SPO tertulis yang mendukung dan patuh pada kebijakan ini dan dipantau untuk kepatuhannya. 3) Semua staf yang terlibat dalam ruang lingkup kebijakan ini bertanggung jawab untuk mengimplementasikan kebijakan ini dan harus memastikan bahwa: i. Mereka mengerti dan mematuhi kebijakan ini ii. Akan menggunakan kebijakan ini dalam hubungannya dengan semua iii. kebijakan dan SPO lainnya Ketidak patuhan pada kebijakan ini dapat mengakibatkan tindakan indisiplin Hal. 2 dari 13

iv. Setiap anggota staf dapat mengisi laporan kejadian bila ditemukan ketidak patuhan. BAB II RUANG LINGKUP Pasien dapat mengakses layanan perawatan di unit emergensi dan VK 24 jam/hari, 7 hari/minggu, poliklinik 14 jam/hari. Pasien akan ditriase dan dikategorikan untuk penilaian dan perawatan dapat dilakukan pada saat yang bersamaan. Pasien dapat melakukan akses untuk mendapat perawatan : 1. Rawat Jalan Poliklinik dan one day care (ODC) 2. Unit Emergensi 3. VK Pendaftaran pasien langsung di (Front Office) dan Pasien dapat mengakses layanan perawatan di medical center dengan membuat perjanjian atau dengan datang langsung. Ke Rumah Sakit BaliMéd Karangasem, dapat diakses mulai dari senin sampai sabtu, pagi hari mulai dari jam 08.00 sampai 15.00 dan sore hari mulai jam 13.30-20.30. Untuk pelayanan Emergency 24 jam senin sampai minggu..pasien hanya dapat dilayani di Rumah Sakit BaliMéd Karangasem, jika tersedia jenis layanan yang di butuhkan. Apabila layanan yang di butuhkan tidak memadai atau tidak ada, maka pasien harus di rujuk ke rumah sakit lain yang memiliki kebutuhan jenis layanan yang dibutuhkan pasien saat itu dengan sebelumnya dilakukan test pemeriksaan penunjang sebagai dasar pengambilan keputusan sesuai standard pelayanan medis. Pasien akan dipindahkan/dirujuk ke rumah sakit lain, untuk mendapatkan pelayanan yang sesuai, ketika tidak tersedianya pelayanan tersebut di Rumah Sakit BaliMéd Hal. 3 dari 13

Karangasem, atau jika pasien ingin untuk dipindahkan ke rumah sakit dikarenakan asuransi atau masalah lainnya (merujuk kepada kebijakan transfer pasien). BAB III TATA LAKSANA Semua pasien yang mendapatkan pelayanan perawatan kesehatan, atau yang akan mendapatkan pelayanan kesehatan, harus diregistrasikan di dalam data pasien dan mendapatkan nomor rekam medis. Ini meliputi pasien rawat inap (termasuk bayi baru lahir), pasien rawat jalan, dan pasien yang hanya memeriksakan spesimen (contoh: sample darah),rongent harus diregister. Keberhasilan mengidentifikasi pasien menurunkan angka duplikasi registrasi. Jika pasien tidak mempunyai satu identitas unik dan spesifik maka hal ini dapat mengganggu pelayanan pasien. A. Proses Penerimaan Pasien Rawat Jalan IGD, Poliklinik Spesialis, VK: 1. Pasien datang di bagian Front Office, melakukan pendaftaran dan diterima oleh petugas Front office 2. Petugas menanyakan apakah pasien tersebut merupakan pasien baru (pasien yang baru pertama kali berkunjung, tidak membawa kartu berobat dan kehilangan kartu) atau pasien lama; 3. Jika pasien tersebut adalah pasien baru, maka petugas pendaftaran mendaftar pasien sbb: Petugas pendaftaran melengkapi formulir rekam medis penerimaan pasien baru dengan mewawancarai pasien tersebut; 1) Petugas pendaftaran mencetak KIB (Kartu Identitas Berobat) dan IUP (Index Utama Pasien); 2) Petugas pendaftaran menyerahkan KIB kepada pasien; 3) Petugas pendaftaran membawa formulir rekam medis pasien kepoliklinik, IGD, VK unit pelayanan yang dituju; 4. Di Unit Pendaftaran menuju Pelayanan / Poliklinik: Hal. 4 dari 13

a) Petugas di unit pelayanan memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien; b) Apakah pasien perlu dirujuk ke unit pelayanan penunjang yang lain? Jika Ya petugas, maka petugas membawa formulir rujukan ke unit yang dituju; Jika tidak, maka pasien / keluarganya dipersilahkan mengambil obat di bagian farmasi; c) Kemudian petugas mempersilahkan pasien menyelesaikan administrasi pembayaran di kasir. Jika pasien tersebut adalah pasien lama, maka petugas pendaftaran mendaftar pasien sebagai berikut: Petugas menerima dan meneliti kartu identitas berobat pasien; Petugas pendaftaran mendaftar pasien sesuai dengan pelayanan yang akan dituju dengan mewawancarai pasien tersebut; Petugas membuat tracer berdasarkan KIB pasien; tersebut; Petugas mengambil berkas rekam medis pasien ke Filing sesuai dengan tracer Apakah berkas rekam medis pasien sudah terkumpul? Jika berkas belum terkumpul, maka petugas menunggu sampai berkas terkumpul banyak di bagian admisi; Jika berkas sudah terkumpul, maka petugas mendistribusikan semua berkas rekam medis pasien ke poliklinik yang dituju; A. Di Unit Pelayanan / Poliklinik: 1. Pasien datang ke poliklinik 2. Pasien atau keluarga melakukan administrasi di front office, FO menyambut, mengucapkan salam kepada pasien, dan perkenalan. 3. FO melakukan registrasi secara lengkap, dan bertanya kepada pasien poli mana dan dokter siapa yang dicari dan mengisi no antrean di lest pasien 4. FO menginformasikan pasien untuk menunggu diruang tunggu poliklinik sampai namanya dipanggil untuk pemeriksaan. 5. Setelah lest terisi dengan lengkap maka FO membawakan lest pasien ke conter poliklinik 6. Perawat poliklinik menerima lest dan langsung membawa lest ke klinik yang dituju oleh pasien 7. Asisten dokter atau perawat poliklinik memanggil nama pasien dan mempersilakan masuk untuk diperiksa 8. Pasien masuk dan dokter menyapa pasien dan menanyakan keluhan kepada pasien 9. Dokter memeriksa pasien 10. Dokter menulis di lest pasien secara lengkap dari kunjungan poliklinik dan Catatan Terintegrasi Hal. 5 dari 13

Jika ada dilakukan tindakan medis kepada pasien, dokter terlebih dahulu meminta persetujuan kepada pasien bahwa akan dilakukan tindakan pemeriksaan rontgent. Kemudian perawat mengisi lembar permintan pemeriksaan rontgen untuk diserahkan nanti kepada petugas radiologi. Jika dilakukan pengecekan laboratorium, dokter mengisi lembar medical check up center. Kemudian perawat menyiapkan pengambilan bahan pasien dan pengambilan bahan lab dilakukan oleh petugas LAB dipoliklinik. Setelah selesai pemeriksaan petugas lab membawa spesimen ke LAB untuk di periksa. Untuk pemeriksaan gula darah, kolesterol dan asam urat bisa dilakukan dipoliklinik oleh asisten dokter spesialis dengan alat GDS. Dan ditulis juga diblangko tindakan. Petugas laboratorium nanti akan mengkonfirmasi ke perawat poliklinik bahwa pemeriksaan bahan lab sudah selesai dan petugas mengantarkan hasilnya ke poliklinik. Hasil laboratorium ada dua yaitu yang asli dan yang copian. Yang asli diberikan ke pasien dan yang copian di baca oleh dokter serta disampaikan hasilnya ke pasien kemudian hasil laboratorium copian tersebut ditaruh di les pasien. 11. Dokter memberikan therapi obat melalui resep dan KIE kepada pasien nama, umur pasien di resep harus ditulis dengan jelas oleh dokter 12. Perawat atau asisten dokter menulis di blangko tindakan secara lengkap, jika ada resep maka ditulis Resep paling bawah di blangko tindakan 13. Untuk pasien IKS harus diisi tulisan IKS/cap IKS pada blanko tindakan pasien. 14. Setelah dokter selesai membuatkan resep, asisten dokter menempel no antrian resep 15. Untuk pasien IKS, pada resep ditulis IKS/cap IKS resep yang putih, dibawa ke farmasi sedangkan yang pink/kuning ditaruh dilest pasien. 16. Perawat poliklinik atau asisten dokter melakukan billing tindakan, jika dokter memberikan resep, maka dikertas blanko billing diisi tulisan resep 17. Asisten dokter/perawat poliklinik menginformasikan kepada pasien bahwa tindakan sudah selesai dan memberikan satu no antrian resep 18. Pasien keluar dari ruangan periksa, Perawat poliklinik atau asisten dokter menginformasikan ke pasien untuk menunggu di ruang tunggu 19. Asisten dokter atau perawat poliklinik membawa resep, lest dan blangko tindakan ke conter poliklinik 20. Perawat poliklinik menyerahkan resep kefarmasi 21. Setelah resep diserahkan farmasi, petugas membawa billing resep ke kasir 22. Perawat poliklinik membawa blanko tindakan dan mengajak pasien untuk melakukan pembayaran di kasir 23. Pasien menunggu diruang tunggu sambil mengisi guest comment 24. Pasien menyelesaikan administrasi 25. Setelah selesai administrasi, pasien mendapatkan bukti pembayaran dikasir, dan pasien menunjukan bukti pembayaran tersebut di farmasi untuk mengambil obat jika ada resep obat 26. Pasien pulang 27. Perawat poliklinik menulis di sensus harian pasien Petugas RM mengambil semua sensus dari Poliklinik pada pukul 20.30 Wita B. Di Unit Pelayanan IGD Hal. 6 dari 13

1. Pasien baru masuk di IGD diterima oleh perawat jaga dan keluarga mengurus administrasi, jika pasien datang sendiri didaftarkan oleh perawat dan FO datang sendiri untuk kelengkapan administrasi 2. Untuk pasien lama, ditanyakan apakah pasien sudah pernah berobat atau tidak, jika sudah pinjam kartu berobat untuk mencari no RM dan konfirmasi ke FO 3. Pengelompokan pasien menurut TRIAGE oleh perawat dan dokter jaga IGD 4. Sebelum pasien tidur di bad IGD, perawat memastikan roda bed dalam keadaan terkunci baru pasien dipersilakan tidur di bed dilanjutkan perawat dan dokter melakukan anamesa singkat dan memeriksa tanda-tanda vital kemudian dilaporkan ke dokter jaga 5. Hasil pemeriksaan dari dokter dan perawat ditulis di lembar penilaian awal medis dan keperawatan IGD serta les pasien yang dibawa oleh RM. 6. Jika pasien membawa rujukan dari dokter spesialis, dokter nanti akan menghubungi dokter spesialis yang merujuk pasien tersebut dan memberi tahu hasil pemeriksaan yang dilakukan di IGD 7. Kemudian dokter memberitahukan rencana terapi sementara lainnya yang dilaksanakan oleh perawat 8. Terapi atau obat yang diberikan di pesan oleh perawat di farmasi dengan mengisi lembar tagihan dan menaruh lembar tagihan tersebut di rak sesuai bad pasien. 9. Sebelum terapi atau obat yang diberikan, semua dipersiapkan di meja persiapan sebelum ke pasien. 10. Jika ada dilakukan tindakan medis kepada pasien, dokter terlebih dahulu meminta persetujuan kepada pasien bahwa akan dilakukan tindakan pasien. Jika disetujui, perawat mengambil lembar pemberian informasi persetujuan/penolakan tindakan kedokteran, kemudian meminta tanda tangan dokter dan pasien. 11. Jika ada dilakukan CT Scan pasien atau dirawat oleh 2 dokter spesialis, dokter terlebih meminta persetujuan kepada pasien bahwa akan dilakukan tindakan pasien. Jika disetujui, perawat mengambil lembar pemberian informasi perkembangan pasien, kemudian meminta tanda tangan dokter dan pasien. Kemudian perawat mengisi lembar permintaan pemeriksaan rontgen untuk diserahkan nanti kepada petugas radiologi. 12. Jika dilakukan pengecekan laboratorium, perawat mengisi lembar medical check up center dan melakukan pengambilan spesimen. Perawat membawa sendiri bahan spesimen ke ruang laboratorium. Hasil laboratorium nanti akan dibawa oleh petugas laboratorium ke IGD. Hasil laboratorium ada dua yaitu yang asli dan yang copian. Yang asli diberikan ke pasien dan yang copian di baca oleh dokter serta disampaikan hasilnya ke pasien kemudian hasil laboratorium copian tersebut ditaruh di les pasien. 13. Setelah semua selesai pasien diobservasi selama beberapa jam, kemudian dokter akan kembali melakukan pemeriksaan setelah hasil dari pemeriksaan penunjang sudah ada di IGD dan menginformasikan kepada pasien dan keluarganya. 14. Pasien berada di IGD maksimal dalam waktu maksimal 2 jam. 15. Bila kondisi pasien baik, pasien dipulangkan dengan mendapat resep dari dokter jaga dengan persetujuan pasien dan keluarganya. Kemudian perawat menyerahkan resep tersebut ke bagian farmasi dan katakan pasien pulang. 16. Perawat akan menulis atau mencentang semua tindakan yang dilakukan di IGD di lembar tindakan atau biling dan diserahkan kekasir 17. Sebelum pasien pulang, perawat memberikan no antrian kepada pasien untuk mengambil obat atau pembayaran di kasir Hal. 7 dari 13

18. Setelah keluarga pasien menyelesaikan administrasi, persiapkan pasien untuk pulang, yakinkan semua hak milik pasien dikembalikan ke pasien seperti hasil lab yang asli, hasil radiologi, dll. 19. Semua tindakan medis selama di IGD didokumentasikan pada lest pasien secara lengkap dan catat data pasien dalam buku register ruangan IGD dan RM. 20. Lest pasien IGD dikumpulkan di IGD dan nanti diambil oleh petugas RM 21. Pasien pulang C. Di Unit Pelayanan VK D. Proses Penerimaan Pasien Rawat Inap : Pasien dapat didaftarkan masuk ke rumah sakit oleh dokter spesialis, yang memiliki Surat Ijin Praktek di Rumah Sakit BaliMéd Karangasem. Dokter spesialis akan menjabarkan kondisi pasien dan diagnosis sementara, berlaku tidak lebih dari 24 jam. Jika lebih dari masa berlaku tersebut, pasien harus dikaji ulang. Penerimaan pasien non-emergensi atau pasien rujukan ke Rumah Sakit BaliMéd Karangasem harus dilakukan verfikasi terlebih dahulu mengenai kelayakan pasien serta kesediaan unit pelayanan sesuai kebutuhan pasien untuk dirawat di Rumah Sakit BaliMéd Karangasem Semua admission, tidak termasuk perinatologi, memerlukan kelengkapan lembar kerja admission dari dokter spesialis atau dokter umum dengan instruksi dari dokter spesialis, yaitu: 1. Lembar admission (Surat Pengantar Rawat Inap)/Surat Rujukan dari dokter Spesialis. Dan Diagnosis saat datang. Jenis-jenis pendaftaran : i. Pendaftaran yang direncanakan (elektif): Pendaftaran yang sudah direncanakan ii. iii. iv. merupakan pendaftaran rawat inap dari pasien yang sudah direncanakan sebagai tindak lanjut untuk mendapatkan pelayanan rawat inap. Semua data akan dikumpulkan sebelum tanggal yang sudah ditentukan. Pasien diinstruksikan untuk melapor ke bagian pendaftaran. Pendaftaran bagi pasien rawat jalan: Pasien mungkin didaftarkan secara langsung dari poliklinik Rumah Sakit BaliMéd Karangasem. Dokumen yang diperlukan akan dikirimkan ke bagian pendaftaran dan pasien akan mendapatkan kamar perawatan yang sesuai dan tersedia di unit rawat inap. Pendaftaran dari Unit Emergensi: Pasien dari Unit Emergensi memerlukan pendaftaran rawat inap, harus mempunyai formulir dari pendaftaran dan dikirimkan bagian pendaftaran dan pasien akan diberikan kamar rawat yang tersedia di ruang rawat inap. Pendaftaran pasien observasi: Pasien dapat di observasi di emergensi dan VK maksimal 6 jam sejak pasien masuk rumah sakit, selanjutnya dokter harus memutuskan apakah pasien masuk dalam perawatan RS, rujuk ke rumah sakit Hal. 8 dari 13

lain atau pasien di pulangkan dan di informasikan kepada pasien atau keluarga. Selama observasi pasien dimonitor secara berkala. Ketika pasien diobservasi dan diputuskan oleh dokter memerlukan perawatan rawat inap, harus melengkapi formulir dan dikirimkan ke bagian pendaftaran dan pasien akan diberikan kamar rawat yang tersedia di ruang rawat inap. v. Pasien transfer dari rumah sakit lain: Ketika permintaan transfer diterima oleh bagian pendaftaran, selanjutnya dialihkan kepada dokter umum di Unit Emergensi. Kemudian Unit Emergensi akan mengkoordinasikan transfer pasien dengan bagian admission dan mengumpulkan data yang diperlukan.. Merujuk kepada prosedur di bawah ini: i. Pendaftaran pasien- Pemesanan Kamar Rawat ii. Pendaftaran pasien- Rawat jalan dan Unit Emergensi iii. Pendaftaran pasien Rawat Inap iv. Penerimaan pelayanan di Emergensi v. Menerima pasien rujukan dari fasilitas kesehatan lain untuk perawatan vi. Observasi pasien di Unit Emergensi vii. Observasi pasien di VK A. Proses penerimaan pasien rawat inap: 1. Pasien datang di bagian admisi dan diterima oleh petugas admisi 2. Petugas menyerahkan Surat Pengantar Rawat Inap yang berasal dari poliklinik, IGD, VK maupun rujukan dari dokter swasta; 3. Petugas mengisi berkas rekam medis dengan melakukan wawancara kepada pasien mengenai tempat/fasilitas dan jaminan kesehatan yang diinginkan; 4. Petugas mengecek / mencarikan tempat / fasilitas yang diinginkan; 5. Petugas menanyakan apakah pasien meminta fasilitas atau perawatan yang lain; a) Jika pasien / keluarga pasien meminta fasilitas / perawatan yang lain sesuai permintaan pasien tersebut, maka pasien diminta untuk mengisi form persetujuan; b) Jika pasien tidak meminta fasilitas yang lain, maka petugas mendaftar pasien berdasarkan identifikasi data social pasien; 6. Petugas menanyakan apakah pasien setuju dengan fasilitas yang sesuai dengan permintaan pasien; a) Jika setuju, maka pasien mengisi formulir persetujuan; b) Jika tidak setuju, maka petugas menanyakan apakah pasien memilih tempat yang lain selama tempat yang diinginkan belum ada; c) Jika setuju, maka petugas mengisi formulir persetujuan sesuai tempat yang diinginkan pasien; d) Jika tidak setuju, maka petugas merujuk pasien ke rumah sakit lain sesuai permintaan pasien; e) Petugas mendaftar pasien berdasarkan identifikasi data social pasien; 7. Petugas memberitahukan ke pihak ruangan rawat inap akan ada pasien baru; Hal. 9 dari 13

a) Petugas memberikan informasi kepada pasien bahwa tempat sudah disiapkan; b) Petugas IGD mengantarkan pasien untuk diantar ke ruangan rawat inap; 8. Perawat rawat inap menerima telpon dari FO dan IGD bahwa ada pasien baru, perawat rawat inap nulis di papan pasien baru 9. Perawat IGD menaruh Lest di nurse station, perawat rawat inap memeriksa identitas pasien yaitu gelang dan Lest 10. Perawat IGD mengantar ke kamar pasien 11. Perawat rawat inap timbang terima dengan perawat IGD mulai dari nama, pasien, obat, therapy lanjutan, diet, dr yang merawat 12. Perawat mengucapkan salam, menyebutkan nama dan departemen/ unit kerja serta menyebutkan maksud dan tujuan datang 13. Meminta pasien untuk menyebutkan nama dan tgl lahir sampai petugas mencocokan pada gelang identitas pasien 14. Perawat rawat inap membawa form pengkajian, form kie dan tensi meter, thermometer serta spidol ke pasien mengecek keadaan pasien 15. Perawat rawat inap mengorientasikan ruangan rawat inap, jam kunjungan dokter, cara memanggil perawat, perawat yang merawat 16. Perawat mengukur suhu, tekanan darah pasien, menjelaskan obat 17. Menulis nama, dr yang merawat dan perawat yang merawat di papan kamar pasien 18. Perawat ruangan menelpon FB bahwa ada pasien baru untuk diet pasien, kamar no : 19. Perawat mengambil form blanko tindakan medik 20. Menyusun Lest pasien serta memilah Lest, dan beri skat sesuai : a. Administrasi - status pembayaran - form blanko tindakan medik b. Catatan dokter - Ringksan masuk-keluar - Edukasi DPJP - Medical record (resume) - Dokumentasi - Catatan perkembangan - Imformed consent - Pemberiam imformasi persetujuan tindakan c. Penunjang - hasil lab d. Catatan keperawatan - kurve/ grafik - Catatan pemindahan pasien dari ruang lain e. Rawat jalan - Catatan pemindahan pasien rawat jalan 21. Memilah form yang dikeluarkan dari lest serta diisi lengkap - Form SBAR - Form observasi khusus - Form Nursing Care Plan (sesuai diagnosa pasien ) - Form rencana dan implementasi - Form observasi dan balance cairan - discharge planning - Form pengkajian - Form KIE 22. Menghubungi dokter apabila dokter belum tau ruangan. Hal. 10 dari 13

a. Ada pendokumentasian tertulis dari dokter yang merawat di lembar terintegrasi dan mengisi form ringkasan masuk keluar pasien, medical report (resume), dan peresepan obat untuk rawat jalan. b. Kemudian perawat mengisi form SBAR dengan instruksi dokter bahwa pasien boleh pulang dengan mengisi lengkap therapy oral selama rawat jalan, dan waktu kontrol pasien. c. Perawat melengkapi form discharge planning, surat kontrol. d. Status pasien (lest) dibuka skatnya dan lepaskan semua form administrasi yaitu blanko tindakan medik dan billing. Kemudian masukkan kembali lembar observasi harian dan balance cairan serta catatan perkembangan pasien ke status pasien (lest). e. Perawat rawat inap membawa form administrasi pasien ke kasir. f. Setalah kasir menelpon ruangan bahwa penanggung jawab pasien sudah dapat mengurus administasi, perawat menghubungi penanggung jawab pasien untuk ke kasir. g. Setelah penanggung jawab pasien menunjukkan struk pembayaran yang telah dicap lunas, perawat rawat inap menghubungi kasir untuk konfirmasi. h. Kemudian perawat memberi penjelasan tentang cara, kegunaan dan dosis obat, surat kontrol, serta memberikan seluruh hasil pemeriksaan penunjang yang dimiliki oleh pasien. i. Setelah memberi penjelasan, pada lembar discharge planning minta tanda tangan penanggung jawab pasien. j. Kemudian perawat ke kamar pasien untuk melakukan aff infus dan memotong gelang pasien, mengingatkan meletakkan alat inventaris RS pada tempat semula (remote, AC) setelah itu pasien boleh pulang. k. Menghubungi FB untuk mengambil alat-alat dapur. B. Pengaturan Kamar Rawat Alokasi kamar di RS. BaliMéd Karangasem dibedakan berdasarkan: a) Lantai 1 untuk perawatan pasien, yang terdiri dari : 1) IGD 2) Poliklinik Spesialis 3) Ruang Bersalin 4) Ruang Perinatologi 5) Ruang Operasi b) Lantai 2 untuk perawatan pasien, yang terdiri dari : 1. Ruang Jepun (kelas 1,2,3 BPJS) 2. Ruang Sandat (kelas 1) 3. Ruang Tunjung (VIP, VVIP, President Suite) c) Lantai 3 untuk perawatan pasien yang terdiri dari : 1. Ruang ratna Pengalokasian kamar dikendalikan oleh bagian pendaftaran. Pasien diperbolehkan untuk memilih kelas ruangan yang diinginkan, terkecuali pasien dengan kebutuhan Ruang isolasi atau pelayanan intensive setelah dikaji /assessment oleh dokter. Jika kelas kamar yang diminta tidak ada akan ditawarkan kelas yang tersedia. Jika pasien tetap menolak, permintaan pasien akan disampaikan kepada Manajemen untuk ditindaklanjuti. Pasien yang sudah tidak ada indikasi rawat disegerakan untuk dipulangkan dari Rs. Baliméd Karangasem untuk berobat Jalan. Hal. 11 dari 13

Box neonatus yaitu. neonatus dengan ibu kelas 3, maka tarif kamar bayi yang berlaku adalah kamar bayi kelas 3 tapi jika ibu dirawat di kelas 2, kelas 1, VIP dan Suite maka tarif kamar bayi disesuaikan dengan kamar ibu. Pasien dengan suspek atau penyakit menular : A. Di dalam kebijakan rumah sakit, pasien yang diketahui atau diperkirakan dengan penyakit menular harus (ketika dalam prakteknya) dirawat di satu ruangan dengan tanda isolasi. B. Semua kasus menular yang baru di dalam rumah sakit harus dilaporkan kepada tim infection control secepatnya. C. Jika jumlah pasien dengan diare dan/atau muntah- muntah meningkat di dalam satu area bangsal, pertama tama harus dilaporkan ke tim infection control dan dilakukan rapat tentang berjangkitnya penyakit tersebut mungkin diperlukan. REFERENSI 1) Protocol on admissions to hospitals Shetland NHS Board, 2003. 2) Admission s Policy, The Children s Hospital at Westmead, Australia, Policy #1/C/06:8310-01:03; Sept 2010. Hal. 12 dari 13

Lampiran Daftar Rumah Sakit / Instansi Rujukan Rumah Sakit Alamat Radius No. Telp Fax RSUD Karangasem Km RS. BIMC Km RS. Surya Husada Km Denpasar RS. Siloam Km RS. BaliMéd Denpasar Km RSUP. Sanglah Km Denpasar Keteranga n Jl.Nenas Kecicang, Bebandem, Karangasem. E-mail: rs.balimedkarangasem@yahoo.com. Tlp. 0363. 4301618