Program penanaman bambu ini dilakukan pada tahun 2009 sebagai Pilot Demonstration Activities (PDA) yang didanai oleh Asian Development Bank (ADB). Keg

dokumen-dokumen yang mirip
FESTIVAL CITARUM 4 Festival Citarum IV diselenggarakan di sempadan sungai Citarum. Puncak kegiatan ini diselenggarakan di Kampung Cikambuy, Sukasari,

Potensi Tanaman Bambu di Tasikmalaya

Menengok kesuksesan Rehabilitasi Hutan di Hutan Organik Megamendung Bogor Melalui Pola Agroforestry

PENGEMBANGAN KONSERVASI LAHAN TERHADAP EROSI PARIT/JURANG (GULLY EROSION) PADA SUB DAS LESTI DI KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Laporan Program (Periode Juni 2012)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumberdaya alam

Pembangunan Bambu di Kabupaten Bangli

Opsi bagi Petani Kecil: Prinsip- prinsip Rancangan Tata Kelola Air

selama 12 jam. Pendapatan mereka rataratanya 1.5 juta rupiah sebulan. Saat ini, mata Nelayan kerja masyarakat adalah nelayan selama 4 jam.

BAB I PENDAHULUAN. sudah maju maupun di negara yang masih berkembang, di daerah dataran rendah

PLAJAN, JAWARA DESA PEDULI KEHUTANAN Oleh : Ir. Bambang Sigit Subiyanto, MM

POLA PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT PADA LAHAN KRITIS (Studi Kasus di Kecamatan Pitu Riawa Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan) Oleh : Nur Hayati

MITIGASI BENCANA ALAM II. Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Menurut FAO (dalam Arsyad 1989:206) mengenai pengertian lahan, Adapun pengertian dari FAO (1976) yang dikutip oleh Sitorus (1998)

Seorang diri, Sadiman memerdekakan desanya dari kekeringan

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah sebidang lahan yang menampung air hujan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Desa Negara Saka Kabupaten Pesawaran. 1. Kondisi Umum Desa Negara Saka Kabupaten Pesawaran

I. PENDAHULUAAN. A. Latar Belakang. Istimewa Yogyakarta. Kabupaten ini berbatasan dengan provinsi Jawa Tengah di

Prestasi Vol. 8 No. 2 - Desember 2011 ISSN KONSERVASI LAHAN UNTUK PEMBANGUNAN PERTANIAN. Oleh : Djoko Sudantoko STIE Bank BPD Jateng

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan dan pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuan,

AKU & BUMIKU: BANJIR & LONGSOR

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan selama orde baru yang telah dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia sangat bernuansa top-down karena

Siaran Pers Konservasi Hulu Cai Peringatan Hari Bumi Krisis Multi Dimensi di Kawasan Puncak dan Aksi Kolektif Multi Pihak untuk Penyelamatannya

GAMBARAN WILAYAH PEGUNUNGAN KENDENG

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. sosial memegang peranan yang sangat penting dalam tindakan-tindakan yang

BAB III PENGENDALIAN LONGSOR Identifikasi dan Delineasi Daerah Rawan Longsor

VI. PERSEPSI TERHADAP PROGRAM PEMBAYARAN JASA LINGKUNGAN. 6.1 Mekanisme Pembayaran Jasa Lingkungan

LAMPIRANSURAT UJI VALIDITAS SD MANGUNSARI 05 SALATIGA

SKRIPSI PEMANFAATAN AIR PADA BENDUNG KECIL DI SUB DAS CIOMAS - DAS CIDANAU, BANTEN. Oleh: RINI AGUSTINA F

Rencana Aksi dan Progres Desa Berbudaya Lingkungan (Ecovillage) di DAS Citarum Hulu Gedung Sate, 8 Oktober Jaringan Kerja Ecovillage Jabar

KKN-Tematik IPB 2016 Desa Kaliombo

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

VETIVER Rumput Perkasa Penahan Erosi

Foto & Cerita dari Hulu SUNGAI CITARUM Sekilas Sejarah, Banjir: Dulu hingga Sekarang, Menuju Tujuan Bersama

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak Geografis. 08º00'27" Lintang Selatan dan 110º12'34" - 110º31'08" Bujur Timur. Di

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Faktor-faktor Penyebab Penurunan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

BAB I PENDAHULUAN. dialami masyarakat yang terkena banjir namun juga dialami oleh. pemerintah. Mengatasi serta mengurangi kerugian-kerugian banjir

terpaksa antri atau harus berjalan jauh puluhan kilometer hanya untuk mendapatkan air bersih. Sebaliknya, ketika musim hujan tiba, air menjadi banyak

DAFTAR ISI. COVER DALAM... i. HALAMAN PERSETUJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. PERNYATAAN KEASLIAN... iv. MOTTO... v. PERSEMBAHAN...

BAB VII PENUTUP. memaksimalkan potensi wisata. Tahap-tahap partisipasi yang dilakukan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Solusi Aspiratif Penanganan Masalah Sungai Mati (Kasus: Desa Andir Kecamatan Bale Endah Kabupaten Bandung)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil penelitian di DAS Ciliwung hulu tahun ,

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Enok Yanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Bambu merupakan salah satu material lokal Indonesia yang sering. kita jumpai di lingkungan masyarakat. Namun dalam pemanfaatannya

ANALISIS TUTUPAN LAHAN TERHADAP KUALITAS AIR SITU BURUNG, DESA CIKARAWANG, KABUPATEN BOGOR

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 9 Tubuh Air Jumlah Sumber : Risdiyanto dkk. (2009, hlm.1)

BAB V ARAHAN RELOKASI

PENDAHULUAN. Permasalahan yang dihadapi dalam pengusahaan tanah-tanah miring. berlereng adalah erosi. Untuk itu dalam usaha pemanfaatan lahan-lahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

Bab IV DRAINASE BERWAWASAN LINGKUNGAN

BAB III GAMBARAN UMUM KECAMATAN GUNUNGPATI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Lampiran 1. Tabulasi Silang Karakteristik Individu dengan Representasi Sosial Pertanian

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

KARANGANYAR, Hutan Sehat, Desa Sehat Oleh : Endang Dwi Hastuti*

Daftar Isi. Potret Uji Coba Sebuah Jasa Lingkungan. Kotoran Ternak: Masalah dan Peluang. Profil Singkat Desa Cikole. Profil Singkat Desa Sunten Jaya

3.3 KONSEP PENATAAN KAWASAN PRIORITAS

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN. KEGIATAN BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT (BBGRM) Ke XIV TEMA

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya yang sangat penting untuk kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Wilayahnya meliputi bagian hulu, bagian hilir, bagian pesisir dan dapat berupa

II. TINJAUAN PUSTAKA. berumpun lebat, akar tinggal, bercabang banyak, dan berwarna kuning pucat atau

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. Wonogiri (Jawa Tengah) : Kabupaten Trenggalek (Jawa Timur)

I. PENDAHULUAN. Kawasan Gunung Merapi adalah sebuah kawasan yang sangat unik karena

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi Masyarakat Dalam..., Faizal Utomo, FKIP, UMP, 2016

PENYEBAB BANJIR : 1. CURAH HUJAN TINGGI : 2. BUANG SAMH SEMBARANGAN 3. SELOKAN,SUNGAI ALIRAN AIR TERBENDUNG SAMPAH 4. RESAPAN AIR KE TANAH BERKURANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Keberadaan ruang terbuka hijau saat ini mengalami penurunan yang

Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Semarang, 11 September 2012 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. DAS Serayu, terutama di bagian hulu DAS berkaitan dengan pemanfaatan lahan

BAB VI PERUBAHAN SETELAH PENDAMPINGAN. A. Kesadaran pentingnya Pengembangan Wisata bahari

AIR Banjir dan Permasalahannya Di kota medan

BAB II KERANGKA PENDEKATAN TEORI

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

BAB I PENDAHULUAN. menjadi penyebab bencana bagi petani. Indikatornya, di musim kemarau, ladang

BAB I PENDAHULUAN. Selain isu kerusakan hutan, yang santer terdengar akhir - akhir ini adalah

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

PENANGANAN KAWASAN BENCANA LONGSOR DAS WAI RUHU. Steanly R.R. Pattiselanno, M.Ruslin Anwar, A.Wahid Hasyim

A. Gambaran Umum Lokasi KKN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KAWASAN LINDUNG MENJADI KAWASAN BUDIDAYA

BAB I PENDAHULUAN I-1. Laporan Tugas Akhir Kinerja Pengoperasian Waduk Sempor Jawa Tengah dan Perbaikan Jaringan Irigasinya

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ABSTRAK UCAPAN TERIMA KASIH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lahan merupakan sumberdaya yang sangat penting untuk memenuhi

ATURAN BERSAMA RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN DESA KEDUNGSARIMULYO

BAB VI REFLEKSI HASIL PENDAMPINGAN BERSAMA KELOMPOK TANI

Transkripsi:

Bertanam Bambu di Banjaran Desa Mekarjaya, kecamatan Banjaran dapat dicapai melalui jalan dari Bale Endah menuju ke Pengalengan, Kabupaten Bandung. Memasuki Kampung Pasirbungur, salah satu dusun di Desa Mekarjaya, terlihat bukit-bukit tandus dengan warna tanah kemerahan yang menjadi warna dominan. Bukit-bukit ini dulunya hutan, seperti itu Kata Pak Aep Petani di Pasirbungur yang sudah tinggal sejak tahun 1950-an, menunjuk hutan lindung milik Perhutani yang berbatasan dengan Kampung Pasirbungur. Lihat sekarang, yang rimbun hanya di puncak bukit itu, itu juga hanya sedikit katanya. Menunjuk daerah rimbun di atas bukit yang sangat kontras dengan lahan kosong di sekelilingnya. Perkenalan warga Pasirbungur dengan bambu adalah ketika Pak Sunardhi Yogantara atau yang sering dikenal sebagai Pak Yoga, ketua Warga Peduli Lingkungan, sebuah organisas komunitas yang bergerak di bidang lingkungan. Dari hasil pemetaan, diketahui bahwa luas lahan kritis di Desa Mekarjaya ini mencapai 25 hektar. Penanaman bambu ini setelah melakukan kajian dan pemetaan partisipatif bersama masyarakat. Selain sebagai penahan erosi, menstabilkan lahan dan menyimpan air, bambu juga dikenal memiliki nilai ekonomis tinggi yang dapat diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat desa. 23

Program penanaman bambu ini dilakukan pada tahun 2009 sebagai Pilot Demonstration Activities (PDA) yang didanai oleh Asian Development Bank (ADB). Kegiatan dilakukan di 3 dusun di desa Mekarsari yaitu kampong Pasir Bungur, Pasir Salam dan Pasir Pendeuy. Bambu ditanam di daerah tangkapan air di sub-das Cisangkuy. Lahan kritis seluas 4 hektar yang digunakan untuk kegiatan ini adalah lahan carik atau lahan milik desa. Persiapan program termasuk pendampingan dan pelatihan masyarakat dilakukan sejak Maret 2009. Pelatihan masyarakat ini pun dilakukan di lapangan sehingga disebut juga sebagai Sekolah Lapang. Pada periode April hingga Oktober 2009, ada sekitar 6250 bambu yang ditanam di desa Mekarsari dan juga sekitar 17,000 rumpun vetiver. Dalam pemilihan jenis bambu dan penanamannya, kegiatan ini dibantu oleh Prof.Dr.Elizabeth Wijaya, ahli bambu dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Awalnya ada sekitar 6 jenis bambu yang dikembangkan, yaitu 1.Bambu Gombong (Gigantochloa Pseudoarundinacea). 2. Bambu Tali (Gigantochloa Apus) 3. Bambu Ater/Buluh (Gigantochloa Atter) 4. Bambu Haur Hijau/Ampel (Bambusa Vulgaris Schard) 5. Bambu Haur Kuning dan 6. Bambu Pringandani. xx

Tapi kini ada 4 jenis bambu lagi yang juga ditanam di daerah ini. Penduduk menamakannya Bambu Hitam, Biung, Temen dan Tamiang. Kegunaan bambu ini macam-macam. Kata Pak Enjang Caryana atau Pak Enjang, petani sekaligus kordinator kelompok petani. Misalnya bambu Tamiang itu bisa dibuat untuk suling nantinya, bambu Temen dan Gembong untuk bangunan, sedangkan bambu Tali untuk dibuat anyaman Penanaman bambu dilakukan dengan jarak tanam sekitar 5-6 meter. Untuk perawatannya pun tidak sulit. Kami juga membuat nursery untuk bermacammacam jenis bambu ini Kata Dian, fasilitator WPL yang hari itu mendampingi ke lapangan. Kami juga membuat kolam tampung air. Sumber airnya menggunakan selang dari mata air di atas sana itu. Tujuannya untuk menyimpan air, terutama untuk musim kering 25 Dian juga menunjukkan tanaman vetiver(akar wangi) yang sedang disiram. Tanaman vetiver ini bagus untuk stabilisasi tanah, seperti yang Anda lihat, tanah disini tandus dan tidak stabil. Kita berharap vetiver ini cepat tumbuh sehingga akarnya dapat menahan erosi tanah yang menyebabkan longsor Jelas Dian.

Selain kegiatan fasilitasi masyarakat dan kegiatan pelatihan kerajinan bambu yang akan dilakukan di bulan Mei 2010 ini, kegiatan rutin masyarakat Pasir Bungur adalah menyiangi tanaman hama dan membersihkan lahan. Kami sebut Rabuan karena kegiatannya itu hampir setiap hari Rabu dan gotong royong Kata Pak Enjang. Ada sekitar 110 KK di Pasir Bungur ini yang terlibat di dalam program penanaman bambu. Pelatihan Bambu, Budidaya, Manajemen Pengelolaan Rumpun & Konservasi, Pengawetan, Furniture & Konstruksi. Pelatihan dilaksanakan di Pasirbungur 17-20 Mei 2010. Sebanyak 63 peserta pelatihan terdiri dari anggota kelompok pembudidaya, unsur Karang Taruna Desa, LMDH Mekarjaya, perwakilan SMK Cibaribis, BPD dan LKM Desa Mekarjaya serta perwakilan PKK Desa. Foto: WPL 26

Meskipun hari itu hari Kamis, terlihat sekitar 10 petani sibuk membersihkan lahan. Dengan nyanyian bersahut-sahutan dan harumnya wangi ubi dan penganan tradisional yang disiapkan di saung bambu untuk disajikan ketika istirahat, sungguh menambah semangat pagi hari. Tanaman bambu yang masih berusia beberapa bulan itu masih belum dapat menutupi lahan-lahan gundul yang mudah dilihat di Desa Mekarsari. Demikian juga dengan tanaman vetiver yang terlihat berjajar di tepi-tepi tanggul tanah yang miring. Kami tahu bahwa bambu butuh waktu sekitar 3-4 tahun untuk tumbuh dan besar Kata Pak Enjang. selama masa itu, kami akan terus bertani sawah dan bertanam palawija untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Pak Enjang menunjukkan ke salah satu rimbunnya hutan bambu yang terdapat di dekat kampungnya. Biasanya di dekat pohon bambu ada sumber air. Di sungai kecil itu rimbun dengan bambu. Kami berharap semoga air terus mengalir ke kampong ini dan lahan kritis akan hijau lagi Kata Pak Enjang menutup perbincangan.

xx