Pembuatan Operator Training Simulator Proses Sintesis Pabrik Urea Menggunakan Fasilitas Function Block Pada Distributed Control System

dokumen-dokumen yang mirip
J.Oto.Ktrl.Inst (J.Auto.Ctrl.Inst) Vol 5 (2), 2013 ISSN :

Pembuatan Operator Training Simulator Unit Metanasi Pabrik Amonia Menggunakan DCS Centum CS3000 Yokogawa

Pembuatan Operator Training Simulator Unit Desulfurisasi Pabrik Amonia Menggunakan DCS DELTA-V Fisher Rosemount

J.Oto.Ktrl.Inst (J.Auto.Ctrl.Inst) Vol 5 (1), 2013 ISSN :

J.Oto.Ktrl.Inst (J.Auto.Ctrl.Inst) Vol 5 (2), 2013 ISSN :

MODEL SISTEM PAKAR TROUBLESHOOTING PROSES REAKTOR UREA DENGAN CLIPS

FORMULASI SISTEMATIKA KNOWLEDGE-BASED ENGINEERING UNTUK PENANGANAN PERMASALAHAN PROSES DENGAN STUDI KASUS REAKTOR UREA PABRIK KALTIM-1

KINERJA REAKTOR UREA DC-101 DI PT. PUPUK ISKANDAR MUDA ABSTRAK

PENGETAHUAN PROSES PADA UNIT SINTESIS UREA

PABRIK PUPUK UREA DARI NH 3 DAN CO 2 DENGAN PROSES ACES

FORMULASI PENGETAHUAN PROSES MELALUI SIMULASI ALIRAN FLUIDA TIGA DIMENSI

J.Oto.Ktrl.Inst (J.Auto.Ctrl.Inst) Vol 5 (2), 2013 ISSN :

Pemodelan Kolom Distilasi Pabrik Petrokimia dengan Menggunakan Distributed Control System

Tabel I.1. Kapasitas produksi pabrik PT. Pupuk Kaltim dalam ton per tahun [PT.Pupuk Kalimantan Timur, 2006]

Proses Produksi Amonia

ANALISIS KINERJA PROSES CO2 REMOVAL PADA KOLOM STRIPPER DI PABRIK AMONIAK UNIT 1 PT. PETROKIMIA GRESIK

Tabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]

METODOLOGI PENELITIAN

24 Desember 1959 didirikan pabrik pupuk urea pertama di Indonesia dan diberi nama PT Pupuk Sriwidjaja. Kapasitas terpasang

Kata kunci : Absorber, Konsentrasi Benfield, Laju Alir Gas Proses, Kadar CO 2, Reboiler Duty, Aspen Plus

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pupuk urea adalah pupuk buatan senyawa kimia organik dari CO(NH 2 ) 2,

II. DESKRIPSI PROSES

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Sedangkan untuk hasil perhitungan dengan parameter tuning PID diperoleh :

PROSES PEMBUATAN PUPUK UREA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II DISKRIPSI PROSES. 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk. Isobutanol 0,1% mol

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses PLTU dibutuhkan fresh water yang di dapat dari proses

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III DINAMIKA PROSES

KONTRAK PERKULIAHAN 1. Manfaat Mata Kuliah 2. Deskripsi Mata Kuliah 3. Tujuan Instruksional 4. Strategi Perkuliahan

PENGENDALIAN PROSES EVAPORASI PADA PABRIK UREA MENGGUNAKAN KENDALI JARINGAN SARAF TIRUAN

Prarancangan Pabrik Melamin Proses BASF Kapasitas ton/tahun Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

AUDIT ENERGI PADA WHB (WASTE HEAT BOILER) UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN PADA PROSES UREA (STUDI KASUS PADA PT PETROKIMIA GRESIK-JAWA TIMUR).

PERANCANGAN SISTEM KENDALI BERJARINGAN MENGGUNAKAN METODE DECOUPLING DAN KONTROLER STATE FEEDBACK UNTUK SISTEM MIMO PADA BOILER PLANT SIMULATOR

Rancang Bangun Sistem Kontrol Level dan Pressure Steam Generator pada Simulator Mixing Process di Workshop Instrumentasi

STUDI PERFORMANSI SISTEM PENGENDALIAN TEMPERATUR, RELIABILITY DAN SAFETY PADA HEAT EXCHANGER PT. PETROWIDADA GRESIK

KONTROL CASCADE GENERALIZED PREDICTIVE UNTUK BOILER DRUM LEVEL BY ASTRIATONO ( )

Desain dan Realisasi Sistem Kontrol Proses Melalui Jaringan Menggunakan Distributed Control System Centum CS 3000

SIMULASI KONSUMSI ENERGI PEMURNIAN BIOETANOL MENGGUNAKAN VARIASI DIAGRAM ALIR DISTILASI EKSTRAKTIF DENGAN KONFIGURASI, V

MODEL SIMULASI ABSORBSI GAS CO 2 DALAM LARUTAN METHYLDIETHANOLAMINE (MDEA) BERPROMOTOR PIPERAZINE (PZ) DALAM PACKED COLUMN

B T A CH C H R EAC EA T C OR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ALAT TRANSFER MASSA ABSORBER DAN STRIPPER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perancangan Proses Kimia PERANCANGAN

Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve

Perancangan Sistem Kendali Cascade pada Deaerator Berbasis Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS)

MENURUNKAN KANDUNGAN AMMONIA DI GAS BUANG PT.DSM KALTIM MELAMINE BONTANG

ERIKA MONA P.SIRAIT NIM:

Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi Kapasitas Ton/ Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES

II. DESKRIPSI PROSES

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

KINETIKA REAKSI PEMBUATAN KALSIUM KARBONAT DARI LIMBAH PUPUK ZA DENGAN PROSES SODA. Suprihatin, Ambarita R.

Simulasi Aplikasi Kendali Multi-Model pada Plant Kolom Distilasi ABSTRAK

Prarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Propilen Oksid Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang

II. DESKRIPSI PROSES. Tahap-tahap reaksi formaldehid Du-Pont untuk memproduksi MEG sebagai

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

BASIC OF SHORT CUT & RIGOROUS COLUMN DISTILLATION SIMULATION IN HYSYS. CREATED BY DENNY FIRMANSYAH

CH 3 -O-CH 3. Pabrik Dimethyl Ether (DME) dari Styrofoam bekas dengan Proses Direct Synthesis. Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Niniek Fajar Puspita, M.

Evaluasi Safety Integrity Level Pada Element Element Sistem Pengendalian Level Ammonia Stripper Di Pabrik I PT Petrokimia Gresik

PENGARUH PENAMBAHAN ASAM BORAT (H 3 BO 3 ) TERHADAP SOLUBILITAS CO 2 DALAM LARUTAN K 2 CO 3 Pembimbing : Dr. Ir. Kuswandi, DEA Ir.

BAB I PENDAHULUAN NERACA MASSA DAN ENERGI

(Ahmadi, 2008) Pada larutan K2CO 3 ditambahkan promotor asam borat, mekanisme yang terjadi sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang

J.Oto.Ktrl.Inst (J.Auto.Ctrl.Inst) Vol 6 (1), 2014 ISSN :

Simulator Otomatisasi Chilled Water Pump pada Sistem Pendingin Terpusat

Diagram Fasa Zat Murni. Pertemuan ke-1

Studi Implementasi Alarm Management System pada Kolom Distilasi dengan Menggunakan Distributed Control System

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SIMULASI PENGARUH TEMPERATUR, TEKANAN, KOSENTRASI UMPAN DAN POROSITAS UNGGUN DALAM REAKSI DEHIDRASI BIOETANOL MENJADI BIOETILEN

PERANCANGAN ENGINE CONTROL UNIT BERBASIS KNOWLEDGE BASED UNTUK PENGATURAN SISTEM INJEKSI DAN SISTEM PENGAPIAN MOTOR BAKAR

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia industri diperhadapkan pada suatu persaingan (kompetisi). Kompetisi dapat

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

Kata Kunci : COSORB, synthesis gas, secondary reformer, CO Absorber (T201), CO Stripper (T202), delta pressure, unscheduled shutdown

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa

BAB I PENGANTAR. Tabel I. Produsen Batu Bara Terbesar di Dunia. 1. Cina Mt. 2. Amerika Serikat Mt. 3. Indonesia 281.

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Dimetil Eter Proses Dehidrasi Metanol dengan Katalis Alumina Kapasitas Ton Per Tahun.

Dalam pemilihan kapasitas rancangan pabrik DME memerlukan beberapa pertimbangan yang harus dilakukan, antara lain:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kesalahan Akibat Integrasi Numerik pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Euler dan Trapesium

4/16/2017. Start-up CSTR A, B Q A, B A, B. I Gusti S. Budiaman, Gunarto, Endang Sulistyawati Siti Diyar Kholisoh. (Levenspiel, 1999, page 84)

ANALISIS KINERJA COOLANT PADA RADIATOR

BAB I Pendahuluan. Latar Belakang. Kondisi Operasi Pabrik PT Pupuk Kaltim

MODEL ABSORPSI MULTIKOMPONEN GAS ASAM DALAM LARUTAN K 2 CO 3 DENGAN PROMOTOR MDEA PADA PACKED COLUMN

II. DESKRIPSI PROSES

STUDI TENTANG KONSTANTA LAJU PERPINDAHAN MASA-KESELURUHAN (K L a) H2S PADA PENYISIHAN NH 3 DAN DENGAN STRIPPING -UDARA KOLOM JEJAL.

BAB I PENDAHULUAN. industri menggunakan PLC (Programmable Logic Controller) sebagai sistem

BAB II DESKRIPSI PROSES

SINTESIS BUTANOL H 9. OH, merupakan

BAB VI PENGUJIAN SISTEM. Beberapa skenario pengujian akan dilakukan untuk memperlihatkan

DESAIN PENGONTROL MULTI INPUT MULTI OUTPUT LINEAR QUADRATIK PADA KOLOM DISTILASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tugas Akhir.

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Katalis Katalis yang digunakan adalah Rhodium (US Patent 8,455,685).

DISTRIBUTED CONTROL SYSTEM CENTUM CS3000

Instrumentasi dan Pengendalian Proses

VALIDASI DAN KARAKTERISASI FLOW METER E-MAG UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM AKUISISI DATA FASILITAS EKSPERIMEN UNTAI UJI BETA ABSTRAK

MODIFIED PROSES CLAUSE PADA BERBAGAI UMPAN GAS REKAYASA PROSES APRILIANA DWIJAYANTI NIM

Transkripsi:

Pembuatan Operator Training Simulator Proses Sintesis Pabrik Urea Menggunakan Fasilitas Function Block Pada Distributed Control System Abstrak Adjie Ridhonmas, Estiyanti Ekawati, dan Agus Samsi Program Studi Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung Urea (NH2CONH2) merupakan senyawa penting yang dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman, bahan melamin dan lain-lain. Dalam menjalankan pabrik urea, terdapat peran operator dalam mengawasi dan mengontrol keberjalanannya agar produksi urea konsisten dan berkualitas bagus. Operator yang bertugas untuk melakukan hal tersebut haruslah operator yang mengerti proses dari urea secara keseluruhan. Oleh karena itu dibuat suatu Operator Training Simulator (OTS) dari proses urea yang dapat digunakan untuk melatih operator agar dapat menjalankan tugas sesuai dengan yang diharapkan. Simulator yang dirancang merepresentasikan unit-unit yang terlibat dalam proses sintesis urea (karbamat kondenser,reaktor dan stripper). Ketiga unit ini dimodelkan berdasarkan persamaan kesetimbangan massa dan energi agar diperoleh dinamika perubahan temperatur dan massanya. Simulator dirancang menggunakan fasilitas function block yang dimiliki oleh DCS Centum CS3000 Yokogawa dan divisualisasikan dengan fasilitas human machine interface dalam bentuk grafik dan angka Validasi OTS dilakukan dengan membandingkan hasil simulasi dengan data lapangan pada pabrik urea PT. Petrokimia Gresik. Dari validasi pada kondisi tunak didapatkan persen kesalahan massa yang dimiliki oleh keluaran unit karbamat kondenser sebesar 2.122 %, reaktor 8.996 % dan stripper 2.34%. Sedangkan persen kesalahan temperatur keluaran unit karbamat kondenser 0.64% reaktor 0.67 % dan stripper 0.729%. Kata Kunci: Urea, OTS, Sintesis Urea, Function Block, HMI, PT.Petrokimia Gresik Abstract Urea ((NH2CONH2) is a compound that can be used as fertilizer, melamine mixture, etc. As a Urea plant, the operator has an important role in supervising and controlling the production process. So that operator should have knowledge about a whole process production. Oprator Training Simulator (OTS) is a tool to help operator learn the process. OTS is a virtual plant that resemble the real plant that made by function block on DCS Centum CS3000 Yokogawa. In this study, the simulator was developed to represent units at urea production (Karbamat condenser, reactor and stripper). Those units was modeled using equilibrium mass and energy equation in order to get the dynamic differences of temperature and mass in the process. Human machine interface (HMI) was also built in order to visualize graphic and the value of simulation results. Validation of simulation results was performed by comparing to actual data at PT. Petrokimia Gresik. As a result, at steady state percent error of mass was found in condenser unit, reactor and striiper as 2,122 %, 8, 99% and 2, 34%, respectively. Meanwhile percent error of temperature was found as 0, 64 %, 0,67 % and 0, 729% at karbamat condenser, reactor and stripper, respectively. 1 Pendahuluan Urea (NH2CONH2) merupakan senyawa yang biasa dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman, bahan dasar melamin, nutrisi untuk binatang memamah biak dan lain-lain [1]. Ditinjau dari manfaat tersebut, maka banyak negara yang mengembangkan industri senyawa ini agar dapat memenuhi kebutuhan urea di negaranya sendiri dan juga menambah jumlah kas negara dengan mengekspornya. Di Indonesia, perkembangan industri penghasil urea dapat dikatakan cukup baik jika dilihat dari jumlah pabrik dan jumlah produksinya. 21

Untuk memproduksi urea, perusahaan-perusahaan tersebut merancang suatu plant yang dapat menghasilkan urea. Proses yang terdapat pada plant tersebut terus dikontrol dan dipantau agar kualitasnya tidak menurun, sehingga konsistensi dari produk urea di Indonesia tetap terjaga. Pemantauan dan pengontrolan terhadap proses plant urea dilakukan dengan menggunakan sistem pengontrol yang dioperasikan oleh operator yang handal sehingga apabila terjadi kondisi yang tidak diinginkan, operator tersebut dapat mengatasinya. Dalam meningkatkan kualitas seorang operator, dibutuhkan sebuah pelatihan khusus agar operator tersebut memahami karakteristik proses yang sedang mereka kontrol. Pelatihan khusus tersebut terdiri dari berbagai macam cara. Operator Training Simulator (OTS) merupakan salah satu perangkat yang digunakan untuk mempelajari karakteristik proses, efek pengendalian serta kondisi operasi yang perlu diketahui oleh operator yang baru [2]. Kelebihan yang dirasa saat seorang operator berlatih dengan OTS adalah pengguna dapat mengubah variabel-variabel masukan pada proses yang disimulasikan dan melihat respon proses akibat pengubahan variabel tanpa mengganggu proses sebenarnya. Bahkan dengan perangkat ini, operator yang menggunakan akan belajar bagaimana mengoperasikan sebuah unit proses dari suatu pabrik dalam berbagai kondisi seperti kondisi start-up, shutdown maupun kondisi emergency. Tujuan penelitian ini adalah merancang dan membuat suatu simulator proses sintesis plant urea dengan menggunakan fasilitas pemrograman pada DCS Centum CS3000 Yokogawa. 2 Teori Dasar 2.1 Sintesis Urea Gambar 1 Diagram blok perancangan simulator Proses sintesis urea merupakan proses pembentukan urea dari reaksi amonia (NH3) dan karbondioksida (CO2). Pada tahap ini juga terjadi proses sirkulasi kembali larutan karbamat yang diperoleh dari tahap recovery. Reaksi yang terdapat pada tahap ini ditunjukan oleh persamaan (1) dan persamaan (2) [3] : (1) (2) Selain reaksi pembentukan urea, pada tahap sintesis juga terjadi reaksi pembentukan biuret, yakni senyawa yang tidak diinginkan karena dapat merusak tanaman. Senyawa ini 22

terbentuk oleh urea dan dipengaruhi oleh faktor suhu dan konsentrasi NH3. Reaksinya ditunjukan oleh persamaan (3) [3] : (3) Proses pada tahap ini melibatkan beberapa unit, yakni unit karbamat kondenser, unit reaktor, unit scrubber dan unit stripper. 2.2 Skenario Proses Sintesis Urea Larutan campuran yang berasal dari tahap recovery masuk ke dalam unit karbamat kondenser. Pada unit ini, gas campuran dari stripper dan scrubber akan masuk dan dikondensasikan dengan larutan campuran tersebut. Reaksi ini sebagian kecil akan membentuk amonium karbamat, seperti persamaan (1). Keluaran dari karbamat kondenser akan masuk ke dalam unit reaktor dan dikontakkan den gan NH3 cair. Pada unit reaktor, senyawa amonium karbamat akan terbentuk dan langsung mengalami dehidrasi membentuk urea dan air, seperti terlihat pada persamaan (2). Senyawa biuret juga terbentuk di unit ini pada suhu tertentu seperti terlihat pada persamaan (3). Keluaran di unit reaktor terbagi menjadi dua fasa, yakni fasa gas dan larutan. Fasa gas akan melewati bagian atas reaktor dan masuk ke dalam unit scrubber. Pada unit ini gas tersebut akan diabsorpsi oleh larutan campuran dari tahap recovery dan hasilnya akan masuk ke dalam unit karbamat kondenser. Sedangkan keluaran yang memiliki fasa larutan keluar melalui bagian bawah reaktor dan masuk ke dalam unit stripper. Pada unit ini terjadi pemisahan senyawa NH3 dan CO2 dari larutan urea dengan menggunakan gas CO2 sebagai stripping agent. Senyawa CO2 dan NH3 ini merupakan senyawa yang belum terkonversi sempurna pada reaksi di dalam unit reaktor dan terpisah dari larutan urea karena hidrolisis urea di unit stripper. Senyawa yang terpisah ini keluar melalui bagian atas stripper dalam bentuk gas, lalu masuk kembali ke dalam unit karbamat kondenser untuk di-recycle. Sedangkan larutan urea yang telah dimurnikan dari senyawa CO 2 dan NH3 keluar melalui stripper bagian bawah. 2.3 Operator Training Simulator Operator Training Simulator (OTS) merupakan perangkat khusus yang berbasiskan komputer, dimana perangkat ini menampilkan virtual plant yang merupakan simulasi dari suatu plant industri beserta sistem kontrolnya. Perangkat ini pada dasarnya berfungsi sebagai salah satu media untuk melatih operator-operator baru agar memahami karakteristik proses plant yang akan mereka kontrol dan pantau. Oleh karena itu, OTS dibuat sedemikian rupa agar memiliki tampilan yang sama persis dengan Human Machine Interface yang terdapat pada control room agar operator yang baru terbiasa menggunakannya. Perancangan OTS dapat dilakukan pada sistem pengontrol DCS. 3 Perancangan Simulator Dalam perancangan simulator, tahapan -tahapan yang dilakukan diilustrasikan pada Gambar 2. 23

Gambar 2 Diagram blok perancangan simulator Tahap perancangan simulator dimulai dengan menentukan model matematis serta parameter dari unit yang ingin disimulasikan. Setelah tahap tersebut selesai dilakukan, tahap selanjutnya adalah merancang function block dimana fasilitas ini merupakan virtual plant yang memuat kalkulasi model matematis yang dirancang. Tahap selanjutnya adalah memvisualisasikan virtual plant ini ke dalam bentuk Human Machine Interface. Barulah setelah itu simulator dijalankan dan divalidasi dengan data lapangan. Simulator proses ini telah menampilkan proses sintesis yang terjadi di pabrik pembuatan urea dan juga unit-unitnya. Tampilan dari simulator proses sintesis ini ditampilkan pada Gambar 3. Gambar 3 HMI simulator proses sintesis urea 24

4 Hasil dan Analisis Simulator dijalankan dalam dua kondisi, yakni kondisi startup dan kondisi normal operasi. Perbedaan kedua kondisi ini dapat dilihat pada gambar 4. (a) (b) Gambar 4 (a) Grafik perbandingan kondisi start up dan (b) Kondisi normal operasi Dengan mengubah variabel masukan sesuai dengan tahap -tahap yang dijelaskan pada pustaka [1], maka dari kedua kondisi disimpulkan hal berikut : 1. Penambahan jumlah ammonia liquid secara bertahap pada kondisi startup mengakibatkan peningkatan jumlah senyawa NH3 dan perubahan temperatur di setiap unit. 2. Pada temperatur 354.164 K, CO2 dan NH3 bereaksi membentuk amonium karbamat yang langsung terdehidrasi menjadi urea dan air. Reaksi ini ditandai dengan berkurangnya massa CO2 di unit reaktor pada temperatur tersebut. 3. Pada temperatur 382.191 K, urea membentuk biuret. 4. Hidrolisis urea juga merupakan salah satu fenomena yang terjadi pada stripper dimana pada tahap ini terjadi penguraian urea menjadi CO 2 dan NH3 yang memiliki fasa gas 5. Pada saat simulasi memasuki kondisi normal operasi, dibutuhkan waktu lebih kurang 5 menit bagi respon proses agar steady state atau tunak pada nilai tertentu.\ Validasi hasil simulasi dengan data lapangan dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Kondisi start up : Validasi kondisi startup hanya dilakukan pada nilai temperatur keluaran unit proses sintesis urea saja, yakni dengan membandingkan nilai temperatur keluaran setiap unit pada nilai injeksi ammonia liquid tertentu di lapangan dengan hasil simulasi pada nilai injeksi ammonia liquid yang sama. 2. Kondisi normal: Validasi kondisi normal dilakukan dengan membandingkan data desain, baik flow maupun temperatur, di lapangan dengan data hasil simulasi pada saat tunak atau steady state. Dari hasi validasi,diperoleh persen kesalahan sesuai Tabel 1, Tabel 2 dan Tabel 3 25

Tabel 1 Tabel persen kesalahan temperatur keluaran unit proses sintesis urea pada kondisi startup % Kesalahan Temperatur Flow Ammonia Liquid(kg/h) Karbamat Kondenser Reaktor Stripper Bagian Atas EA-101 EA-102 DC-101 DA-101 1000 0.006 0.037 0.616 1.974 17000 0.0191 0.008 0.012 4.152 26400 0.027 0.05 7.63 3.168 Tabel 2 Tabel persen kesalahan massa keluaran unit proses sintesis urea pada kondisi normal % Kesalahan Massa Senyawa Karbamat Kondenser Reaktor Stripper Bagian Atas Stripper Bagian Bawah EA-101 & EA-102 DC-101 DA-101 CO2 5.166 2.426 1.313 1.508 NH3 0.592 5.836 0.128 1.591 Urea 0 2.609-0.526 H2O 2.729 2.602 5.58 5.538 Biuret - 31.507-46.122 Tabel 3 Tabel persen kesalahan temperatur keluaran unit proses sintesis urea pada kondisi normal % Kesalahan Temperatur Karbamat Kondenser Reaktor Stripper Bagian Atas Stripper Bagian Bawah EA-101 EA-102 DC-101 DA-101 0.848 2.882 3.102 3.404 1.124 Kesalahan yang terjadi terbentuk karena beberapa faktor, yakni faktor kesalahan variabel yang mempengaruhi variabel yang lain, faktor konversi, faktor variabel-variabel yang diperkirakan sendiri oleh pengguna OTS dan faktor pendekatan dan pembualatan konstanta-konstanta seperti massa jenis atau delta enlatphi. 26

5 Kesimpulan 1. Operator Training Simulator yang dirancang pada penelitian ini telah mampu merepresentasikan proses yang terjadi dalam unit karbamat kondenser, unit reaktor dan unit stripper pada proses sintesis urea. OTS disimulasikan pada kondisi startup dan kondisi normal operasi 2. Dari hasil simulasi pada kedua kondisi, diperoleh beberapa kesimpulan, yakni: a. Penambahan jumlah ammonia liquid secara bertahap pada kondisi startup mengakibatkan peningkatan jumlah senyawa NH3 dan perubahan temperatur di setiap unit. b. Pada temperatur 354.164 K CO2 dan NH3 bereaksi membentuk amonium karbamat yang langsung terdehidrasi menjadi urea dan air. Reaksi ini ditandai dengan berkurangnya massa CO2 di unit reaktor pada temperatur tersebut. c. Pada temperatur 382.191 K urea membentuk biuret. d. Hidrolisis urea juga merupakan salah satu fenomena yang terjadi pada stripper dimana pada tahap ini terjadi penguraian urea menjadi CO2 dan NH3 yang memiliki fasa gas. e. Pada saat simulasi memasuki kondisi normal operasi, dibutuhkan waktu lebih kurang 5 menit bagi respon proses agar steady state atau tunak. 3. Validasi hasil simulasi dilakukan dalam 2 kondisi, yakni : a. Kondisi start up : Validasi kondisi startup hanya dilakukan pada nilai temperatur keluaran unit proses sintesis urea saja, yakni dengan membandingkan nilai temperatur keluaran setiap unit pada nilai injeksi ammonia liquid tertentu di lapangan dengan hasil simulasi pada nilai injeksi ammonia liquid yang sama. b. Kondisi normal: Validasi kondisi normal dilakukan dengan membandingkan data desain, baik flow maupun temperatur, di lapangan dengan data hasil simulasi pada saat tunak atau steady state. 4. OTS proses sintesis urea pada penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan, yakni : a. Proses yang berjalan di dalam OTS tidak kontinu secara keseluruhan. b. Nilai steam pada unit stripper saat kondisi startup tidak diketahui sehingga nilai steam pada kondisi startup disesuaikan agar dinamika startup pada OTS sedekat mungkin dengan dinamika startup di lapangan. c. Parameter yang terdapat pada OTS merupakan parameter yang harus diubah secara manual oleh pengguna OTS. Oleh karena itu, pengguna OTS harus dapat memperkirakan parameter-parameter tertentu yang tidak terdapat pada data desain atau pun di buku manual pabrik urea PT. Petrokimia Gresik agar hasil simulasi pada OTS sama dengan kondisi di lapangan. 6 Daftar Pustaka [1] Simanjuntak,Robert,dkk.1984. Buku Petunjuk Operasi Urea Kaltim-2. Bontang : PT.Pupuk Kalimantan Timur [2] Perry,R.H,dkk. 1973. Perry s Chemical Engineer s Handbook.McGraw-Hill. New York [3] Tim Petrokimia Gresik.1996. Proses Pabrik Urea. Gresik : PT.Petrokimia Gresik 27