Tugas UAS IKGM IV MANDIRI. Nama : MUCHAMMAD BURHANNUDIN

dokumen-dokumen yang mirip
2.1.2 URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Asia. Berdasarkan data sensus penduduk tahun 2010, penduduk Indonesia

URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN. Kepala Puskesmas A. Tugas Pokok Mengusahakan agar fungsi puskesmas dapat diselenggarakan dengan baik.

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

RSUD KOTA DUMAI PELAYANAN GAWAT DARURAT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu

Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN. serta pembahasan hasil penelitian dengan judul: Analisis Kepatuhan. Penerapan Kewaspadaan Standar Pelayanan Kedokteran Gigi di RS

BAB I PENDAHULUAN. dan gawat darurat (Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang memberikan jasa atau pelayanan di sektor kesehatan. merupakan sektor ekonomi terbesar dalam masyarakat maju (Heizer, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi ke enam yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang. klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar baik umum

2015 RUMAH SAKIT KHUSUS GIGI DAN MULUT KELAS ADI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk Usaha, Bidang Usaha, dan Perkembangan Usaha. Klinik Bhakti Mulya Tangerang merupakan salah satu perusahaan bidang

BAB 6: KESIMPULAN DAN SARAN. pelayanan kesehatan, faktor lokal dan faktor perilaku dengan kejadian penyakit

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Keberadaan penyakit-penyakit ini seringkali diabaikan oleh masyarakat

PELAYANAN GIZI RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN BAGIAN GIZI RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya berkaitan dengan kebersihan gigi dan mulut. Faktor penyebab dari

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dua jenis pelayanan kepada masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan

Persetujuan Partisipasi Dalam Penelitian. Tanggung Jawab Hukum Perusahaan Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Dilakukan Oleh Klinik Perusahaan

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PERIODE BULAN JANUARI-MARET 2018

BAB 1 PENDAHULUAN. utama bila dibandingkan dengan penyakit umum lainnya. Penyakit gigi yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dapat berakibat pada keterlambatan penanganan medis terhadap pasien yang sedang membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat. Rekam medis kertas yang

Ninda Karunia Rahayu Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obat Jadi dan Industri Bahan Baku Obat. Definisi dari obat jadi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi

BAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomi (Notoadmodjo, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III ANALISA MASALAH

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan saat ini memiliki paradigma baru yaitu menempatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif (Depkes RI,

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mufidah (2012) umumnya permasalahan keseh atan pada

2017, No Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran N

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih. kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Bab IV ANALISIS DAN HASIL

MAKALAH TEORI, TIPE KEPEMIMPINAN, PERAN DAN FUNGSI MANAJEMEN KEPERAWATAN

PROGRAM PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA (PPK) / PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT PPK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

K102. Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Hasil studi morbiditas Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2003

PENGETAHUAN GURU PENJASKES DAN PERANANNYA DALAM PROGRAM USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG SEKAYAM KABUPATEN SANGGAU

BAB 1 PENDAHULUAN. yang optimal meliputi kesehatan fisik, mental dan sosial. Terdapat pendekatanpendekatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan pula kinerja dan daya hasil organisasi, sehingga dapat mewujudkan

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. Instalasi Farmasi Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROGRAM KERJA PANITIA PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT RSIA CITRA INSANI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UPT PUSKESMAS SAITNIHUTA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan. Untuk pembuatan laporan per bulan, dilakukan perekapan dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui utilization rate pelayanan

PANDUAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS SUKARAMAI KECAMATAN MEDAN AREA TAHUN 2017

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. 3.1 Sejarah Rumah Sakit Internasional Bintaro

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, Puskesmas adalah

GUBERNUR SULAWESI TENGGARA

BAB 1 PENDAHULUAN. Promosi kesehatan menurut Piagam Ottawa (1986) adalah suatu proses yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang sangat dikenal oleh seluruh masyarakat di Indonesia maupun di dunia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jika dikaitkan dengan produktivitas kerja (Kementerian Kesehatan, 2005). Gigi

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) didefinisikan sebagai

Ditulis oleh Rini Saputro Jumat, 28 November :47 - Last Updated Selasa, 15 Desember :40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran Surat Keputusan Direktur RS Mutiara Hati Mojokerto

PENGADILAN TINGGI DENPASAR

GUBERNUR SUMATERA BARAT

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA PUSKESMAS TAMAMAUNG TAHUN 2014

SK AKREDITASI BAB I EP NAMA DOKUMEN ADA TDK ADA SK Ka Puskesmas ttg jenis pelayanan yang

BAB I PENDAHULUAN. mutu pelayanan kesehatan pada seluruh masyarakat. Menurut WHO kesehatan adalah

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan asuhan keperawatan juga tidak disertai pendokumentasian yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

53 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

BAB 1 PENDAHULUAN. tiga strategic business unit yang dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara X

KAJIAN PELAKSANAAN REKAM MEDIS GIGI RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KOTA PONTIANAK

BAB III METODOLOGI. dimana dari tahap ini peneliti memperoleh data-data dari perusahaan industri dan

KUESIONER PENELITIAN. Hubungan Penerapan Fungsi Manajemen Kepala Ruangan dengan Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Sayang Rakyat Makassar

INTEGRATED CASE MANAGEMENT ACCOUNTING CV. TRANSIT

PENGARUH KADAR KALSIUM SALIVA TERHADAP PEMBENTUKAN KALKULUS PADA PASIEN DI INSTALASI PERIODONSIA RSGM USU

Transkripsi:

Tugas UAS IKGM IV MANDIRI Foto Mahasiswa Nama : MUCHAMMAD BURHANNUDIN NIM : 021311133013 Kelas : A INSTRUKSI SOAL 1. Soal berikut merupakan simulasi terhadap studi kasus yang akan digunakan sebagai acuan dalam mengerjakan soal-soal dibawahnya. 2. Tidak diperkenankan copy & paste / plagiasi jawaban dari teman, bila terbukti akan mendapatkan nilai tertinggi dibagi jumlah teman yang menjawab sama (misalkan: ada 5 mahasiswa yang melakukan tindak copy & paste / plagiasi, nilai tertinggi dari 5 mahasiswa tersebut akan dibagi 5 sama rata, dan menjadi nilai akhir ke-5 mahasiswa ybs.) 3. Uraikan menurut perintah soal masing-masing, gunakan kepustakaan yang mendukung, jangan lupa untuk menyertakan kepustakaan tersebut dalam daftar pustaka. CONTOH : Pertanyaan : Media apakah yang cocok digunakan dalam upaya pemberdayaan diatas? Jelaskan alasannya! Jawaban : Poster. Karena, mengacu pada Willis (2008), poster bersifat lebih statis bila dibandingkan dengan leaflet / flyer. Sehingga bila statis, tidak akan mudah hilang atau tertinggal atau terbuang. Lalu, pastikan menulis daftar pustakanya di kolom daftar pustaka! Contoh : Willis, P., Essentials of Contemporary Media Usage., Lange Pub. 2008 ----------------------------------------------------- SELAMAT MENGERJAKAN ------------------------------------------------------ STUDI KASUS Latar belakang permasalahan: Kota Surabaya, merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia. Kota Surabaya juga dikenal sebagai kota industri karena adanya kawasan industri besar di beberapa wilayah di Kota Surabaya. Salah satu industri yang cukup ternama di Indonesia, sebuah pabrik makanan ringan (permen dan ekstrudat / sweets and extruders food) dengan merek dagang yang sudah umum dikenal publik, belakangan ini menjadi sorotan Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Hal tersebut dikarenakan adanya laporan kenaikan jumlah pasien dengan demand perawatan yang tinggi (baik pencabutan atau penambalan) pada fasilitas kesehatan pratama di pabrik tersebut. Padahal, bila menilik 6 bulan kebelakang, laporan jumlah pasien gigi pada fasilitas kesehatan pabrik tersebut sangat sedikit, bahkan cenderung sepi.

Sebagai investigasi dan identifikasi permasalahan, pihak fasilitas kesehatan pratama memberikan laporan tersebut kepada Dinas Kesehatan Kota Surabaya, dengan menitikberatkan pada rangkuman sebagai berikut: 1. Jumlah karyawan yang berkunjung pada fasilitas kesehatan Jan-Jun 2016 Dari 1289 karyawan yang berkunjung, 894 karyawan menjadi pasien poli umum, sedangkan 395 karyawan menjadi pasien poli gigi. 2. Jumlah karyawan yang berkunjung pada fasilitas kesehatan Jul-Des 2015 Dari 1023 karyawan yang berkunjung, 886 karyawan menjadi pasien poli umum, sedangkan 137 karyawan menjadi pasien poli gigi. Selanjutnya, berdasarkan informasi yang didapat dari dokter gigi pelaksana medik pada fasilitas kesehatan pabrik tersebut, tercatat dari rekam medik karyawan yang datang berkunjung, didapatkan sebaran karakteristik karyawan penerima tindakan medik gigi sebagai berikut: Data diagnosa 3 teratas pasien poli gigi (2 Periode; Jan-Jun 2016 dan Jul-Des 2015) Berdasarkan grafik diatas, dokter gigi pelaksana medik pada fasilitas kesehatan itu, juga turut

Persentase tindakan yang diberikan poli gigi (2 Periode; Jan-Jun 2016 dan Jul-Des 2015) Disamping itu, dokter gigi pelaksana medik pada fasilitas kesehatan itu, juga turut mencatat karakteristik pasien yang datang seperti tampak pada grafik sebagai berikut: Persentase divisi kerja pasien di poli gigi (2 Periode; Jan-Jun 2016 dan Jul-Des 2015)

Mengacu pada hirarki organisasi pabrik, karyawan memang terbagi pada masing-masing divisi untuk melaksanakan tugasnya. Pada divisi maintenance; karyawan divisi maintenance bertanggung jawab dan bertugas pada perawatan alat-alat industri. Karyawan pada divisi ini memiliki jam kerja hingga 2 shift dalam satu hari (satu shift sama dengan 8 jam kerja). Pada divisi quality control; karyawan divisi quality control ini bertanggung jawab dan bertugas pada pengujian hasil akhir (produk akhir, berupa permen dan makanan ekstrudat) dari proses produksi. Karyawan pada divisi ini juga memiliki jam kerja hingga 2 shift dalam satu hari. Karyawan pada divisi ini, wajib untuk menguji rasa, tekstur, dan kekenyalan permen dan ekstrudat, dengan cara mengkonsumsi (memakan) produk dengan target 150 produk sample dalam satu shift. Pada divisi logistic; pada divisi ini, karyawan bertanggung jawab dan bertugas dalam fungsi pengemasan dan distribusi keluar-masuk barang jadi (produk). Biasanya mereka hanya bekerja selama satu shift, dan bisa memilih baik shift pagi atau shift malam. Pada divisi warehouse; karyawan pada divisi ini bertanggungjawab dan bertugas pada posisi pergudangan. Posisi ini bertugas untuk memeriksa dan menyimpan bahan baku produksi, sekaligus bahan jadi (produk) yang siap untuk didistribusikan. Pada fungsinya, karyawan pada divisi ini bertugas dengan koordinasi dengan divisi logistic. Security; pada divisi ini, karyawan yang bekerja pada divisi ini, memiliki jam kerja paling tinggi, yakni 3 shift dalam sehari, namun dapat bekerja secara bergiliran. Mereka juga tersebar pada banyak divisi, bertugas sebagai pengamanan secara internal maupun eksternal. Merujuk pada paparan singkat diatas, dokter gigi pelaksana medik diminta oleh pihak manajemen fasilitas kesehatan pratama pabrik, untuk dapat melaksanakan upaya promotif, sebagai langkah menyikapi lonjakan demand perawatan gigi dan mulut yang terjadi pada pabrik permen dan makanan ekstrudat tersebut. Tugas itu diberikan oleh manajemen, karena Dinas Kesehatan Kota Surabaya menilai fasilitas kesehatan pabrik tersebut bertanggung jawab untuk dapat melaksanakan upaya preventif dan promotif pula, tidak hanya perawatan kuratif.

SOAL 1 Apabila anda adalah dokter gigi yang dimaksud dalam paparan diatas, menurut anda, berdasarkan data-data ringan yang disajikan diatas, kelompok karyawan (divisi) manakah yang akan anda jadikan sasaran perancangan program promotif kesehatan gigi dan mulut? Jelaskan alasannya! (Bobot nilai = 10) Menurut pendapat saya, pelaksanaan upaya promosi kesehatan di pabrik tersebut harus menyeluruh kepada semua kelompok karyawan yang ada baik kelompok maintenance, quality control, logistic, warehouse dan security. Karena menurut WHO, (1996) jaminan pelayanan kesehatan baik preventif hingga kuratif yang memang secara langsung atau tidak langsung berisiko pada tingkat kesehatan pekerja harus bersifat menyeluruh pada populasi dalam lingkungan kerja karena antara kelompok pekerja yang satu dengan yang lain saling berhubungan. Apabila promosi kesehatan dilakukan secara terpisah, konten informasi tidak seluruhnya tersampaikan ke sasaran upaya promosi kesehatan. (Maulana, H.D.J., 2007) Namun, hal yang tetap harus diperhatikan adalah tentang proporsi promosi kesehatan yang disampaikan mungkin dapat berbeda disesuaikan dengan kondisi kelompok pekerja yang menjadi sasaran SOAL 2 Berdasarkan jawaban anda pada SOAL 1 diatas, permasalahan kesehatan gigi dan mulut manakah yang akan anda jadikan sebagai dasar perancangan program promotif? Jelaskan alasannya! (Bobot nilai = 10) Periodontitis kronik akut. Karena apabila kita melihat dari kasus yang ditangani oleh poli gigi pada klinik perusahaan permen dan ekstrudat tersebut, kasus periodontitis kronik yang ditangani relatif jauh lebih rendah daripada yang lain. Maka dapat disimpulkan bahwa kesadaran mayoritas pekerja untuk mengobati periodontitis kronik juga rendah. Diketahui bahwa etiologi dari periodontitis kronik adalah penumpukan karang gigi hingga ke daerah subgingiva. Satu-satunya perawatan yang bisa dilakukan adalah pembersihan karang gigi dan root planning. Penumpukan karang gigi yang berlebihan kemungkinan besar disebabkan oleh kesadaran untuk menjaga Oral Hygiene secara rutin juga rendah. SOAL 3 Berdasarkan jawaban anda pada SOAL 2, buatlah alternatif program promotif atau preventif (dapat berupa program pemberdayaan, dapat pula non pemberdayaan), berikan 5 (lima) alternatif program yang dilengkapi dengan tujuan program, sesuai dengan kreatifitas anda! (Bobot nilai = 10) 1. Pemberian edukasi mengenai kesehatan gigi dan mulut (DHE-Dental Health Education) dengan tema yang ringan tapi lebih formal tapi acara bisa dikemas dengan

menambahkan games atau system reward pada post test. Program berjudul Pentingnya Kesehatan Gigi dan Mulut di Tempat Kerja hal ini bertujuan untuk memberikan wawasan seputar etiologi, wawasan secara luas mengenai cara mengetahui kapan kita harus ke dokter gigi, kegiatan preventif, dan edukasi yang lebih mendalam kepada divisi karyawan yang secara langsung terlibat dengan produk pabrik/ perusahaan yang memang berpengaruh pada kesehatan mulut dan giginya 2. Scanning secara menyeluruh kepada seluruh karyawan secara berkala dengan jangka waktu tertentu misal satu atau dua tahun sekali yang mungkin bisa disesuaikan dengan event tahunan perusahaan. 3. Memberikan edukasi yang lebih gencar mengenai fasilitas kesehatan yang telah disediakan oleh perusahaan secara Cuma-Cuma sehingga tidak ada alasan untuk tidak tahu terhadap fasilitas kesehatan perusahaan yang memang diberikan secara Cumacuma 4. Membuat jadwal yang telah ditentukan untuk pemeriksaan secara rutin setiap pekerja. Misal dalam 5 hari kerja bisa dibagi secara proporsional sesuai jumlah karyawan tiap divisi untuk melakukan pemeriksaan gigi secara bergilir 5. Mengintervensi seluruh jalur pemberian informasi dari perusahaan kepada karyawan dengan memberi leaflet tentang wawasan kesehatan gigi dan mulut, papan informasi perusahaan, atau langsung kepada pimpinan dari tiap divisi untuk system penyampaian informasi yang lebih terstruktur. SOAL 4 Berdasarkan jawaban anda pada SOAL 3 diatas, jelaskan alasan / latar belakang mengapa 5 alternatif program tersebut anda pilih! (Bobot nilai = 10) 1. Tahap pertama dalam upaya promosi kesehatan adalah edukasi. 2. Scanning dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat mengenai kondisi kesehatan gigi dan mulut secara garis besar pada karyawan perusahaan tersebut 3. Peningkatan wawasan fasilitas dan jaminan kesehatan juga perlu dilakukan agar seluruh karyawan faham dan mau untuk memeriksakan kesehatan gigi dan mulutnya 4. Sekali lagi dengan mengharuskan seluruh pekerja dengan jadwal yang telah ditentukan untuk memeriksakan kesehatan giginya dapat menjadi salah satu jalan untuk memberikan mindset bahwa kesehatan pekerja memang diperhatikan dan telah terorganisir dengan baik oleh perusahaan tersebut 5. Secara keseluruhan program saya maksudkan untuk tidak terlalu mengintervensi kegiatan internal dan kerja dari perusahaan tersebut karena penyampaian informasi yang harus benar-benar tersampaikan kepada seluruh komponen perusahaan dengan elemen yang berbeda bukan merupakan hal yang mudah dilakukan dengan sumber daya manusia yang memang terbatas. SOAL 5

Berdasarkan jawaban anda pada SOAL 3 dan SOAL 4, menurut anda, alternatif program manakah yang akan anda pilih untuk dilaksanakan? Jelaskan dengan menyebutkan kendala masing-masing alternatif program yang anda usulkan! (Bobot nilai = 10) 1. Dengan konten dan pengemasan acara yang biasa serta keterlibatan pihak petinggi perusahaan yang rendah dapat menyebabkan kurangnya minak karyawan pada program edukasi 2. Penyamaan jadwal scanning sangat sulit dilakukan karena shift kerja masing-masing divisi yang beragam. Harus menyamakan dengan event perusahaan atau scanning dilakukan secara bertahap 3..dibutuhkan akses yang bebas ke pihak perusahaan 4. Proses awal untuk membuat jadwal seluruh karyawan yang berjumlah sangat banyak sangat tidak mudah dan dibutuhkan tim tersendiri yang bekerja sama dengan pihak HRD dan personalia perusahaan terkait. 5. Butuh media promosi kesehatan yang sangat beragam dan dibutuhkan oleh setiap karyawan, informasi kemungkinan besar tidak dapat berdiri sendiri sbagai suatu artikel atau poster untuk memastikan konten informasi tidak hanya sekedar formalitas dan tidak hanya dilihat sepintas oleh karyawan Berdasakan analisis kendala tersebut, maka alternatif program yang akan dipilih (yang menurut saya paling feasible untuk dilaksanakan), adalah 5 intervensi media informasi dari perusahaan kepada karyawan, informasi yang bisa diberikan lebih beragam dan disesuaikan dengan jadwal shift perusahaan serta kita tidak dipersulit untuk mengumpulkan banyak karyawan dengan jadwal yang berbeda-beda SOAL 6 Berdasarkan analisis kendala pada SOAL 5, ditemukan alternatif program yang paling feasible untuk dilaksanakan. Selanjutnya, dengan kendala yang ditemui pada alternatif program terpilih, bagaimana rencana / strategi anda untuk mengatasi kendala tersebut? Jelaskan dengan alasannya! (Bobot nilai = 10) Pendekatan kita sebagai pelaksana program terhadap petinggi perusahaan yang mungkin menjadi asset penting kita untuk menyampaikan informasi kita kepada karyawan secara menyeluruh harus sangat gencar dilakukan. SOAL 7 Buatlah agenda kerja / rancangan kerja sesuai tabel dibawah, sesuai dengan rencana kerja program yang anda pilih! (Bobot nilai = 20) Tabel rincian program pemberdayaan

... - Silahkan mengganti contoh tulisan yang berwarna merah dengan rincian anda sendiri, yang berwarna merah merupakan contoh sebagai gambaran / acuan anda Acara dan materi Acara I. Penggalian informasi demografis karyawan. Acara II, Mengelompokkan karyawan sesuai dengan data pasien dan kasus yang ditangani klinik poli gigi perusahaan tersebut. Acara III, Pemberian edukasi dan informasi terkait Acara IV, Tindak lanjut dan evaluasi Rincian materi Tindakan pendekatan kepada pihak perusahaan terkait Analisis kebutuhan tiap divisi mengenai layanan scaling dan root planning sesuai dengan sasaran kasus sasaran yang ditentukan di awal Informasi disampaikan melalui setiap akses informasi yang diterima karyawan 1. Pemeriksaan gigi secara berkala 2. Pemberian kuesioneir mengenai informasi yang telah ia terima sebagai karyawan 1. Kegiatan peserta Mengikuti pretest. Tentang layanan kesehatan yang diterima - Berperan serta dengan membawa lembar promosi kesehatan yang ada Mengisi kuesioner dan evaluasi SOAL 8 Berdasarkan masing-masing rincian pada SOAL 7, jelaskan bagaimana rencana anda untuk mengevaluasi program usulan anda tersebut, dipersilahkan untuk memilih apakah akan mengevaluasi hasil atau prosesnya. Sertakan alasannya! (Bobot nilai = 10)

Secara random (acak) dan berkala dalam jangka waktu tertentu ditanyakan kepada karyawan divisi DAFTAR PUSTAKA (wajib diisi, bila tidak, pengurangan 10 poin dari nilai akhir) Maulana, H.D.J., 2007. Promosi Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC WHO. 1996. Global Strategy for Health for All by the Year 2000. Switzerland: Universal Copyright Convention.