ABSTRAK. Keripik pisang merupakan makanan ringan yang mudah mengalami ketengikan. Salah

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh. Prof. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung, Lampung ABSTRAK

Jl. Prof. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung, Lampung * ABSTRACT

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

PENDUGAAN UMUR SIMPAN PRODUK PANGAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDUGAAN UMUR SIMPAN KERIPIK PISANG KEPOK PUTIH

Shelf Life Estimation of Instant Noodle from Sago Starch and Catfish (Pangasius sp.) Using Accelerated Method. Harapan Siregar ( )

1. PENDAHULUAN. Jenis makanan basah ataupun kering memiliki perbedaan dalam hal umur simpan

Jl. Prof. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung ABSTRACT

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Karakteristik teh hijau No Parameter SNI Menurut Nasution dan Tjiptadi (1975) 1 Keadaan - Rasa

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah jenis tanaman sayur umbi

METODOLOGI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. bawang putih, dan asam jawa. Masing-masing produsen bumbu rujak ada yang

Gambar 1. Wortel segar

BAB I PENDAHULUAN. dari kedelai yang melalui proses fermentasi. Berdasarkan data dari BPS, produksi

PENDUGAAN MASA KADALUWARSA DENDENG LUMAT IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) PADA KEMASAN ALUMINIUM FOIL. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. berjalan berdampingan. Kedua proses ini menjadi penting karena dapat

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TEHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING. (Laporan Penelitian) Oleh

Peranan a w dalam Pendugaan dan Pengendalian Umur Simpan

ISSN No Media Bina Ilmiah 45

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENENTUAN KADALUWARSA PRODUK PANGAN

PENENTUAN UMUR SIMPAN BUMBU RUJAK DALAM KEMASAN BOTOL PLASTIK MENGGUNAKAN METODE ARRHENIUS

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN

SHELF LIFE OF Spirulina BISCUIT WITH DIFFERENT PACKAGING By: ABSTRACT

PENDUGAAN UMUR SIMPAN MI INSTAN BERBASIS TEPUNG JAGUNG LOKAL RIAU DAN TAPIOKA MENGGUNAKAN METODE AKSELERASI

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

PENDUGAAN UMUR SIMPAN KERIPIK WORTEL DALAM KEMASAN POLIPROPILEN. Oleh : IFAH LATIFAH F

UMUR SIMPAN. 31 October

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

PENDUGAAN UMUR SIMPAN PRODUK MI INSTAN DARI PATI SAGU DENGAN METODE AKSELERASI

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: Latar belakang, Identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN

PENENTUAN UMUR SIMPAN SIRUP PALA BERDASARKAN PERUBAHAN DERAJAT KEASAMAN ph Melisa J Sahambangung 1,Lady Ch Lengkey 2, David Rumambi 2,

PENDUGAAN UMUR SIMPAN PRODUK BISKUIT DENGAN METODE AKSELERASI BERDASARKAN PENDEKATAN KADAR AIR KRITIS

Herry Kurniawan 1), Suparmi 2), Sumarto 2) Abstract

pangan fungsional yang beredar di pasaran. Salah satu pangan fungsional yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen

PENDUGAAN UMUR SIMPAN PADA PENYIMPANAN DINGIN TEMPE KEDELAI (Glycine max (L.) Merill) DENGAN PENGEMASAN VAKUM MENGGUNAKAN MODEL ARRHENIUS

Sifat Kritis dan Umur Simpan Ukel Manis

PENENTUAN UMUR SIMPAN BAHAN PANGAN

KINETIKA PENURUNAN KADAR VANILIN SELAMA PENYIMPANAN POLONG PANILI KERING PADA BERBAGAI KEMASAN PLASTIK

HASIL DAN PEMBAHASAN. yang optimum untuk gum arabika dan tapioka yang kemudian umur simpannya akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 SALAK Buah salak

ANALISIS JENIS MATERIAL KEMASAN KERIPIK GADUNG PRODUKSI KELOMPOK USAHA TANI REKSO BAWONO PRAMBANAN - SLEMAN

PENDUGAAN MASA KADALUSA DENGDENG LUMAT IKAN PATIN (Pangasius hypopthalmus) Oleh. Elita Survani Gultom 1), Dahlia 2), Suparmi 2)

HASIL DAN PEMBAHASAN

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

METODE PENELITIAN. Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen Jurusan Teknik Pertanian

Lampiran 1. Tata letak Pabrik Firmenich Indonesia

PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi. Kerangka Pemikiran, dan (7) Hipotesis Penelitian.

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDUGAAN UMUR SIMPAN KRIPIK SINGKONG MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TEST (ASLT) MODEL ARRHENIUS

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Industri keripik pisang milik Bapak Heriyanto di

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk menyelamatkan harga jual buah jambu getas merah terutama

Mochamad Nurcholis, STP, MP. Food Packaging and Shelf Life 2013

HASIL DAN PEMBAHASAN. Laju Respirasi Wortel Terolah Minimal

Aplikasi Prinsip Kinetika untuk Penentuan Masa Simpan Produk Pangan

PENDAHULUAN. sebagai bahan baku atau bahan tambahan untuk membuat berbagai jenis makanan.

PENDUGAAN UMUR SIMPAN DENGAN KEMASAN PLASTIK ORIENTED POLYPROPYLENE

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar ungu (Ipomea batatas L. Poir) mengandung antosianin yang bermanfaat

PENDUGAAN UMUR SIMPAN KERIPIK WORTEL (Daucus carota L.) DALAM KEMASAN ALUMUNIUM FOIL DENGAN METODE AKSELERASI. Oleh : MOH. REYNALDY PRATAMA PUTRA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

PENDUGAAN UMUR SIMPAN TEPUNG PREMIKS UBIJALAR DENGAN METODE AKSELERASI MELALUI PENDEKATAN PARAMETER KADAR AIR DAN ORGANOLEPTIK

bulan Februari 2017, sedangkan penelitian utama dilaksanakan bulan April hingga

PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN PRODUK INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN (IRTP)

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu. dan termasuk ke dalam famili Solanacea. Buahnya merupakan sumber vitamin

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kendal terkenal dengan sentra pertanian, salah satunya adalah

PENDUGAAN UMUR SIMPAN BUBUK JAHE MERAH (Zingiber officinale var. rubrum) ABSTRACT

Skor hedonik. Kadar air

PENGARUH BAHAN KEMAS SELAMA PENYIMPANAN TERHADAP PERUBAHAN KADAR AIR GULA KELAPA (Cocos Nucifera Linn) PADA BERBAGAI SUHU DAN RH LINGKUNGAN SKRIPSI

JURNAL ISSN TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 4 No. 1; Juni 2017

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. membantu aktivitas pertumbuhan mikroba dan aktivitas reaksi-reaksi kimiawi

LAPORAN AKHIR PKM-P PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENENTUAN UMUR SIMPAN KRIPIK PISANG KEJU GORONTALO DENGAN PENDEKATAN KURVA SORPSI ISOTERMIS

Percobaan akan dilakukan pada bulan Mei-September Percobaan. Keteknikan Pengolahan Pangan, Laboratorium Pilot Plan, dan Laboratorium Kimia

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

KAJIAN PENENTUAN UMUR SIMPAN PRODUK WAFER STICK MAKALAH KOMPREHENSIF

Sorpsi Air untuk Penentuan Masa Simpan Produk Pangan

PREDICTION THE SHELF LIFE OF INSTAN PORRIDGE FORTIFIED WITH CATHFISH (Pangasius hypopthalmus) PROTEIN CONCENTRATE USING DIFFERENT PACKAGING.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Pengeringan Lapisan Tipis Buah Mahkota Dewa

BETA (BIOSISTEM DAN TEKNIK PERTANIAN. Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana

Bul. Teknol. dan Induatri Pangan, Vol. XI, No. I, Th. BOO0 EVALUASI MODELMODEL PENDUGAAN UMUR SIMPAN PANGAN DARI DIFUSI HUKUM FICK UNIDIREKSIONAL

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. maupun ekspor. Hal ini karena propinsi Lampung memiliki potensi lahan

Transkripsi:

1 KAJIAN LAMA SIMPAN KERIPIK PISANG KEPOK PUTIH (Musa acuminate sp.) BERDASARKAN TINGKAT AROMA, RASA DAN KERENYAHAN ORGANOLEPTIK DALAM BERBAGAI JENIS KEMASAN DENGAN MODEL PENDEKATAN ARRHENIUS Citra Ratri Puspita 2), Azhari Rangga 1),DewiSartika 1) 1) Staf Pengajar Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Jl. Prof. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung, Lampung 35145 2) Alumni Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung ABSTRAK Keripik pisang merupakan makanan ringan yang mudah mengalami ketengikan. Salah cara untuk mempertahankan mutu keripik pisang adalah dengan melakukan pengemasan. Jenis dan ketebalan kemasan sangat mempengaruhi tingkat permeabilitas kemasan. Perbedaan tingkat permeabilitas kemasan memberikan umur simpan yang berbeda terhadap keripik pisang yang dikemas. Tujuan penelitian ini adalah untuk memprediksi umur simpan keripik pisang dalam berbagai jenis kemasan pada suhu ruang (25 0 C) dengan model pendekatan Arrhenius. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 3 jenis kemasan untuk mengemas keripik pisang, yaitu kemasan polietilen, polipropilen dan alumunium foil dalam 3 suhu penyimpanan yang berbeda, yaitu 35 0 C, 45 0 C, dan 55 0 C. Pengamatan sampel dilakukan setiap 7 hari sekali sebanyak 4 kali, yang meliputi pengamatan terhadap rasa, aroma dan kerenyahandenganujiorganoleptik. Data hasil pengamatan dilakukan analisis pendugaan umur simpan dengan menggunakan model pendekatan Arrhenius. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter mutu aroma merupakan faktor kritis yang menentukan umur simpan keripik pisang. Umur simpan keripik pisang pada suhu ruang (25 0 C) yaitu 107,19 hari dalam kemasan polietilen, 143,52 hari dalam kemasan polipropilen dan 155,19 hari dalam kemasan alumunium foil.

2 Kata kunci : keripik pisang, model pendekatan Arrhenius, pengemasan, umur simpan PENDAHULUAN Pisang merupakan salah satu komoditas unggulan yang ada di Indonesia. Pada tahun 2013, total produksi pisang di Indonesia mencapai 5.359.126 ton dan Lampung menyumbang 678.492 ton atau 12,66 % dari produksi pisang nasional (BPS, 2014). Tingginya produksi pisang di Lampung, menjadi sumber peluang bagi industri-industri yang ada di Lampung. Salah satunya adalah industri keripik pisang Lampung. Keripik adalah makanan ringan (snack food) yang tergolong jenis makanan crackers yaitu makanan yang bersifat kering dan renyah dengan kandungan lemak yang tinggi (Sulistyowati, 2004). Kandungan lemak yang cukup tinggi ini menyebabkan keripik pisang mudah mengalami ketengikan apabila kontak langsung dengan oksigen atau cahaya. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut maka dilakukan suatu upaya salah satunya dengan pengemasan. Pengemasan dapat menghambat uap air, cahaya, dan udara lingkungan yang terserap oleh produk keripik pisang. Jenis kemasan sangat beraneka ragam, salah satu jenis kemasan yang sering digunakan untuk mengemas keripik adalah plastik. Adanya kemasan plastik ini dapat menghambat terjadinya kontak langsung keripik pisang dengan uap air, cahaya dan oksigen melalui kemampuan permeabilitas kemasan. Menurut Gunasoraya (2001), permeabilitas kemasan adalah kemampuan suatu kemasan dalam menghambat masuknya uap air, oksigen ataupun cahaya pada kondisi suhu dan RH tertentu, sehingga semakin kecil permeabilitas kemasan maka daya tembus kemasan semakin kecil, begitupun sebaliknya. Tingkat permeabilitas kemasan sangat dipengaruhi oleh jenis dan ketebalan kemasan. Adanya perbedaan tingkat permeabilitas kemasan tersebut akan mempengaruhi stabilitas dan umur simpan pada produk yang dikemas (Suhelmi, 2007).

3 Umur simpan merupakan faktor penting yang harus diketahui sebelum keripik pisang dikonsumsi. Pendugaan umur simpan pada produk pangan yang mudah mengalami ketengikan banyak ditentukan dengan model pendekatan pendekatan Arrhenius (Floros, 1993).Keripik pisang merupakan produk pangan yang sangat mudah mengalami ketengikan karena kandungan lemaknya yang cukup tinggi. Laju penurunan mutu keripik pisang ini sangat ditentukan oleh tingkat ketengikannya. Oleh karena itu dilakukan pendugaan umur simpan keripik pisang dalam berbagai jenis kemasan dengan model pendekatan Arrhenius. BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat Bahan- bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah keripik pisang kepok yang diperoleh dari Sentra Industri Keripik Pisang PU, plastik polipropilen ketebalan 0,8 mm, polietilen ketebalan 0,3 mm dan aluminium foil ketebalan 0,6 mm. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah mortar dan pestle, timbangan analitik, pengepres plastik, oven. Metode Penelitian Penelitian ini disusun secara deskriptif dengan menggunakan dua jenis perlakuan dan dua ulangan. Perlakuan pertama merupakan jenis kemasan yang digunakan, yaitu kemasan polipropilen 0,8 mm, polietilen 0,3 mm dan aluminium foil 0,6mm. Adapun perlakuan kedua merupakan suhu penyimpanan keripik pisang, yaitu suhu 35 0 C, 45 0 C dan 55 0 C. Pelaksanaan Penelitian Penelitian yang dilakukan terdiri dari beberapa tahapan, diantaranya persiapan sampel yaitu dengan mengemas sampel keripik pisang yang baru saja diproduksi oleh Sentra Industri Keripik Pisang Gang PU dalam aluminium foil, polipropilen, dan polietilen masing-masing sebanyak 100 Gram lalu dilakukan penyimpanan sampel pada tiga oven dengan suhu yang berbeda-beda yaitu 35 C, 45 C, dan 55 C.

4 Pengamatan Pengamatan terhadap keripik pisang yang dikemas plastik polietilen, polipropilen dan alumunium foil dilakukan setiap 7 hari sekali. Pengamatan meliputi analisis uji organoleptik aroma, rasa dankerenyahan. Analisis Pendugaan Umur Simpan Pendugaan umur simpan dilakukan model pendekatan Arrhenius. Data hasil pengamatan pada suhu 35 0 C, 45 0 C dan 55 0 C dibuat dalam bentuk grafik sehingga diperoleh persamaan regresi linearnya yaitu nilai slope (k), intercept (konstanta) dan koefisien korelasi (R). Nilai ln k pada ordo reaksi yang telah ditentukan diplotkan pada sumbu y dalam skala linear dan nilai pada sumbu x dalam skala linear, T adalah suhu penyimpanan dalam satuan Kelvin. Nilai umur simpan kemudian dikonversi pada keadaan suhu ruang (25 0 C) untuk menunjukkan umur simpan yang sebenarnya. Dengan menggunakan rumus: k = k 0.e -Ea/RT, akan diperoleh nilai penurunan mutu (k) dari produk yang disimpan dalam kemasan tertentu. Kemudian pendugaan umur simpan dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : t = (A t A 0 )/k atau t = (ln A 0 /ln A t )/k keterangan : t = prediksi umur simpan A t = jumlah mutu pada waktu t A 0 = jumlah mutu awal k = konstanta HASIL DAN PEMBAHASAN Keripik merupakan makanan ringan yang memiliki kandungan lemak yang tinggi. Sehingga kerusakan keripik sangat dipengaruhi oleh tingkat ketengikannya. Menurut Labuza (1982), reaksi kehilangan mutu pada makanan yang dipengaruhi oleh tingkat ketengikannya mengikuti kinetika reaksi ordo 1. Berdasarkan laju penurunan mutu keripik pisang, maka dalam perhitungan pendugaan umur simpan keripik pisang digunakan kinetika reaksi pada

ln k ln Skor Aroma Keripik Pisang 5 ordo 1. Berikut ini disajikan perhitungan pendugaan umur simpan keripik pisang pada masing-masing parameter mutu dalam setiap kemasan. 1. Parameter Mutu Aroma 1.1 Umur Simpan Keripik Pisang dalam Kemasan Polietilen 2 1,5 1 0,5 0 y = -0,011x + 1,419 R² = 0,983 y = -0,012x + 1,393 R² = 0,934 y = -0,010x + 1,384 R² = 0,868 Gambar 1. Grafik regresi linier aroma dalam kemasan polietilen. -4,4-4,45 0,003 0,00305 0,0031 0,00315 0,0032 0,00325 0,0033-4,5-4,55-4,6-4,65 y = 467,0x - 5,982 R² = 0,257 Gambar 2. Grafik hubungan antara dengan nilai ln k aroma dalam kemasan polietilen. Nilai ln k 0 = -5,982 maka nilai k 0 = 0,002523773694 Umur simpan keripik pisang dalam kemasan polietilen pada suhu ruang (25 0 C atau 298 K): k = 0,002523773694. e (467/298) k = 0,012096 t = (ln 4,197/ln 3,0233)/ 0,012096 t = 107,19 hari.

ln k ln Skor Aroma Keripik Pisang 6 1.2 Umur Simpan Keripik Pisang dalam Kemasan Polipropilen 1,6 1,4 1,2 1 0,8 0,6 0,4 0,2 0 y = -0,012x + 1,433 R² = 0,940 y = -0,013x + 1,439 R² = 0,863 y = -0,016x + 1,449 R² = 0,944 Gambar 3. Grafik regresi aroma dalam kemasan polipropilen. -4,1-4,15-4,2-4,25-4,3-4,35-4,4-4,45-4,5 0,003 0,00305 0,0031 0,00315 0,0032 0,00325 0,0033 y = -1445x + 0,249 R² = 0,929 Gambar 4. Grafik hubungan antara dengan nilai ln k aroma dalam kemasan polipropilen. Nilai ln k 0 = 0,249 maka nilai k 0 = 1,2827. Umur simpan keripik pisang dalam kemasan polipropilen pada suhu ruang (25 0 C atau 298 K): k = 1,2827. e (-1445/298) k = 0,01005 t = (ln 4,197/ln2,7033)/ 0,01005 t = 143,52 hari.

ln k ln Skor Aroma Keripik Pisang 7 1.3 Umur Simpan Keripik Pisang dalam Kemasan Alumunium Foil 2 1,5 1 0,5 0 y = -0,009x + 1,400 R² = 0,903 y = -0,008x + 1,394 R² = 0,881 y = -0,010x + 1,414 R² = 0,952 Gambar 5. Grafik regresi linier aroma dalam kemasan aluminium foil. -4,55-4,60,003 0,00305 0,0031 0,00315 0,0032 0,00325 0,0033-4,65-4,7-4,75-4,8-4,85 y = -513,9x - 3,097 R² = 0,207 Gambar 6. Grafik hubungan antara dengan nilai ln k aroma dalam kemasan aluminium foil. Nilai ln k 0 = -3,097 maka nilai k 0 = 0,04518455293. Umur simpan keripik pisang dalam kemasan aluminium foil pada suhu ruang (25 0 C atau 298 K): k = 0,04518455293. e (-513,9/298) k = 0,008055 t = (ln 4,197/ln 3,15)/ 0,008055 t = 155,19 hari.

ln k ln Skor Rasa Keripik Pisang 8 2. Parameter Mutu Rasa 2.1 Umur Simpan Keripik Pisang dalam Kemasan Polietilen 1,4 1,35 1,3 1,25 1,2 1,15 y = -0,005x + 1,319 R² = 0,886 y = -0,005x + 1,333 R² = 0,981 y = -0,004x + 1,320 R² = 0,89 Gambar 7. Grafik regresi linier skor rasa dalam kemasan polietilen -5,2-5,250,003 0,00305 0,0031 0,00315 0,0032 0,00325 0,0033-5,3-5,35-5,4-5,45-5,5-5,55 y = 1115x - 8,881 R² = 0,734 Gambar 8. Grafik hubungan antara dengan nilai ln k skor rasa dalam kemasan polietilen. Nilai ln k 0 = -8,881 maka nilai k 0 = 0,0001390050909. Umur simpan keripik pisang dalam kemasan polietilen pada suhu ruang (25 0 C atau 298 K): k = 0,0001390050909. e (1115/298) k = 0,005861 t = (ln 3,83/ln 3,2533/ 0,005861 t = 194,22 hari.

ln K ln Skor Rasa Keripik Pisang 9 2.2 Umur Simpan Keripik Pisang dalam Kemasan Polipropilen 1,5 1 0,5 y = -0,007x + 1,336 R² = 0,919 y = -0,008x + 1,286 R² = 0,805 y = -0,009x + 1,305 R² = 0,916 0 Gambar 9. Grafik regresi linier rasa dalam kemasan polipropilen. -4,65-4,70,003 0,00305 0,0031 0,00315 0,0032 0,00325 0,0033-4,75-4,8-4,85-4,9-4,95-5 y = -1269x - 0,837 R² = 0,999 Gambar 10. Grafik hubungan antara dengan nilai ln k rasa dalam kemasan polipropilen. Nilai ln k 0 = -0,837 maka nilai k 0 = 0,4330075996. Umur simpan keripik pisang dalam kemasan polipropilen pada suhu ruang (25 0 C atau 298 K): k = 0,4330075996. e (-1269/298) k = 0,0061249 t = (ln 3,83/ln 2,956667)/ 0,0061249 t = 202,24 hari.

ln K ln Skor Rasa Keripik Pisang 10 2.3 Umur Simpan Keripik Pisang dalam Kemasan Alumunium Foil 1,6 1,4 1,2 1 0,8 0,6 0,4 0,2 0 y = -0,007x + 1,336 R² = 0,919 y = -0,009x + 1,287 R² = 0,852 y = -0,011x + 1,309 R² = 0,953 Gambar 11. Grafik regresi linier rasa dalam kemasan aluminium foil -4,4-4,50,003 0,00305 0,0031 0,00315 0,0032 0,00325 0,0033-4,6-4,7-4,8-4,9-5 y = -2285x + 2,462 R² = 0,997 Gambar 12. Grafik hubungan antara dengan nilai ln k rasa dalam kemasan aluminium foil. Nilai ln k 0 = 2,462 maka nilai k 0 = 11,72824459. Umur simpan keripik pisang dalam kemasan aluminium foil pada suhu ruang (25 0 C atau 298 K): k = 11,72824459. e (-2285/298) k = 0,005485 t = (ln 3,83/ln 2,85667)/ 0,005485 t = 233,25 hari.

ln k ln Skor Kerenyahan Keripik 11 3. Parameter Mutu Kerenyahan (Uji Organoleptik) 3.1 Umur Simpan Keripik Pisang dalam Kemasan Polietilen 1,42 1,4 1,38 1,36 1,34 1,32 y = 0,001x + 1,346 R² = 0,291 y = 0,000x + 1,366 R² = 0,015 y = 0,001x + 1,349 R² = 0,347 Gambar 13. Grafik regresi kerenyahan dalam kemasan polietilen. 0 0,003 0,00305 0,0031 0,00315 0,0032 0,00325 0,0033-2 y = -968,2x - 2,862-4 R² = 0,012-6 -8 Gambar 14. Grafik hubungan antara dengan nilai ln k kerenyahan dalam kemasan polietilen. Nilai ln k 0 = -2,862 maka nilai k 0 = 0,05715433721. Umur simpan keripik pisang dalam kemasan polietilen pada suhu ruang (25 0 C atau 298 K): k = 0,05715433721. e (-968,2/298) k = 0,002218 t = (ln 3,93/ln 4,05)/ 0,01238 t = 441,17 hari.

ln k ln Skor Kerenyahan Keripik 12 3.2 Umur Simpan Keripik Pisang dalam Kemasan Polipropilen 1,44 1,42 1,4 1,38 1,36 y = 0,001x + 1,364 R² = 0,943 y = 0,002x + 1,369 R² = 0,915 y = 0,002x + 1,370 R² = 0,877 Gambar 15. Grafik regresi kerenyahan dalam kemasan polipropilen -6 0,003 0,00305 0,0031 0,00315 0,0032 0,00325 0,0033-6,2-6,4-6,6-6,8 y = -3536x + 4,683 R² = 0,765-7 Gambar 16. Grafik hubungan antara dengan nilai ln k kerenyahan dalam kemasan polipropilen Nilai ln k 0 = 4,683 maka nilai k 0 = 108,0938682. Umur simpan keripik pisang dalam kemasan polipropilen pada suhu ruang (25 0 C atau 298 K): k = 108,0938682. e (-3536/298) k = 0,00076 t = (ln 4,15 /ln 3,93)/ 0,00076 t = 1265,39 hari.

ln k ln Skor Kerenyahan Keripik 13 3.3 Umur Simpan Keripik Pisang dalam Kemasan Alumunium Foil 1,5 1,45 1,4 1,35 1,3 y = 0,002x + 1,377 R² = 0,930 y = 0,002x + 1,360 R² = 0,940 y = 0,003x + 1,341 R² = 0,712 Gambar 17. Grafik regresi kerenyahan dalam kemasan alumunium foil -5,7-5,80,003 0,00305 0,0031 0,00315 0,0032 0,00325 0,0033-5,9-6 -6,1-6,2-6,3-6,4 y = -2025x + 0,295 R² = 0,734 Gambar 18. Grafik hubungan antara dengan nilai ln k kerenyahan dalam kemasan alumunium foil. Nilai ln k 0 = 0,295 maka nilai k 0 = 1,343. Umur simpan keripik pisang dalam kemasan alumunium foil pada suhu ruang (25 0 C atau 298 K): k = 1,343. e (-2025/298) k = 0,0001503 t = (ln 3,93/ln 4,236667)/ 0,0001503 t = 6306,82 hari. Hasil pehitungan umur simpan keripik pisang dalam kemasan polietilen, polipropilen dan alumunium foil untuk setiap parameter mutu disajikan pada Tabel 1.

14 Tabel 1. Umur simpan keripik pisang dalam kemasan polietilen, polipropilen dan alumunium foil berdasarkan masing-masing parameter mutu. Parameter Mutu Jenis Kemasan Umur Simpan Hari Bulan Aroma Polietilen 107,19 3,57 Polipropilen 143,52 4,78 Alumunium 155,19 5,17 foil Rasa Polietilen 194,22 6,47 Polipropilen 202,24 6,74 Alumunium 233,25 7,78 foil Kerenyahan Polietilen 154,35 5,15 (uji organoleptik) Polipropilen 1265,39 42,18 Alumunium foil 6306,82 210,13 Menurut Hariyadi (2012), umur simpan ditentukan oleh faktor kritis yang paling cepat rusak. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa parameter mutu penerimaan aroma merupakan faktor kritis yang menyebabkan keripik pisang mengalami kerusakan paling cepat. Hal ini dibuktikan dengan umur simpan keripik pisang terpendek terdapat pada parameter mutu aroma. Berdasarkan faktor kritis penerimaan aroma tersebut maka dapat ditentukan umur simpan keripik pisang pada suhu 25 0 C adalah 107,19 hari pada kemasan polietilen, 143,53 hari pada kemasan polipropilen, dan 155,19 hari pada kemasan alumunium foil. Keripik pisang yang disimpan pada plastik polietilen memiliki umur simpan terpendek jika dibandingkan dalam kemasan polipropilen dan alumunium foil. Kemasan polietilen 0,3mm memiliki permeabilitas yaitu 0,1 ml μ/cm 2, menyebabkan pori-pori plastik besar sehingga mudah terjadi penyerapan uap air maupun oksigen dari lingkungan luar (Herawati, 2008). Selain itu, suhu penyimpanan yang tinggi menyebabkan mudahnya terjadi pemuaian pada pori-pori plastik polietilen. Pemuaian ini akan membantu keripik pisang bereaksi dengan

15 lingkungan luar, yang mengakibatkan keripik pisang yang dikemas dalam plastik polietilen ini lebih cepat mengalami oksidasi dan ketengikan. Keripik pisang yang disimpan pada kemasan alumunium foil memiliki umur simpan yang lebih lama dibandingkan umur simpan keripik pisang pada kemasan polipropilen dan polietilen. Hal tersebut membuktikan bahwa kemasan alumunium foil lebih dapat meningkatkan perlindungan terhadap bahan yang dikemas dari uap air, gas, cahaya dan bau dibandingkan kemasan polipropilen dan polietilen. Kemasan alumunum foil 0,6mm memiliki WVTR (water vapor transmission rate) sebesar 0,5749 g/cm 2 /24jam sedangkan kemasan PP 0,8mm memiliki WVTR (water vapor transmission rate) sebesar 41,320 g/cm 2 /24jam (Putro, 2012). Semakin kecil WVTR kemasan, maka kemasan tersebut lebih baik dalam mempertahankan mutu produk pangan. Kemasan alumunium foil sering disebut sebagai metallized plastic, karena kemasan ini dilapisi oleh lapisan pelogaman sekitar 300-1000A (0,03-0,1µm) yang memberikan efek terhadap cahaya, gas maupun uap air. KESIMPULAN Umur simpan keripik pisang pada suhu ruang (25 0 C) yaitu 107,19 hari dalam kemasan polietilen, 143,52 hari dalam kemasan polipropilen dan 155,19 hari dalam kemasan alumunium foil. SARAN Adapun saran untuk penelitian selanjutnya yaitu perlu dilakukan penelitian dengan parameterparameter mutu lain seperti analisa kadar asam lemak bebas untuk menentukan umur simpan keripik pisang dalam berbagai kemasan.

16 DAFTAR PUSTAKA AOAC. 1984. Official Method of Analisis of the Associates of Official Analytical Chemist. AOAC. New York. Chapter 45, p. 5-65. Arpah. 2001. Penentuan Kedaluwarsa Produk Pangan. Institut Pertanian Bogor. Bogor 86-88 hlm. Badan Pusat Statistik. 2014. Produktivitas Pisang Nasional. Badan Pusat Statistik. Jakarta. Floros. J.D.,V. Gnanasekharan, V. 1993. Shelf Life Prediction Of Packaged Foods. Chemical, Biological, Physical And Nutrisional Aspects. (G.Charalambous, ed.).elsevier Publ. London. Gunasoraya. 2011. Penentuan Umur Simpan Produk Terkemas.. http://gunasoraya.blogspot.com/2011/01/alpukat-persea-americana.html. Diakses 28 Mei 2015 Hariyadi, P. 2012. Uji Umur Simpan Yang Dipercepat (Accelerated Shelf Life Test) Berdasarkan Model Isoterm Sorpsi Air. Fateta. IPB. Bogor. Herawati, H. 2008. Penentuan Umur Simpan pada produk Pangan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah. Jawa Tengah. 124-127 hlm. Putro, J.S. 2012. Optimasi Proses Penggorengan Hampa dan Penyimpanan Keripik Ikan Pepetek (Leiognathus Sp). (Skripsi). Institut Pertanian Bogor. Bogor. Suhelmi, M. 2007. Pengaruh Kemasan Polypropylene Rigid Kedap Udara Terhadap Perubahan Mutu Sayuran Segar Terolahan Minimal Selama Penyimpanan. (Skripsi). InstitutPertanianBogor. Bogor. Sulistyowati, A. 2004. Membuat Keripik Buah dan Sayur. Puspa Swara. Jakarta.