I. PENDAHULUAN. metabolisme, dan tubuh tanaman itu sendiri. Menurut Foth (1998), untuk

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil,

STAF LAB. ILMU TANAMAN

RANCANG BANGUN SISTEM AKUISISI DATA IKLIM MIKRO DALAM GREENHOUSE BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambar 17. Tampilan Web Field Server

Air dalam atmosfer hanya merupakan sebagian kecil air yang ada di bumi (0.001%) dari seluruh air.

Output LED. Menggunakan Arduino Uno MinSys

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kondisi iklim yang merugikan bagi pertumbuhan tanaman. Greenhouse atau yang

Light Dependent Resistor LDR Menggunakan Arduino Uno Minsys

Komunikasi Serial. Menggunakan Arduino Uno MinSys

Analog to Digital Convertion Menggunakan Arduino Uno Minsys

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Display LCD. Menggunakan Arduino Uno MinSys

STAF LAB. ILMU TANAMAN

PRAKTIKUM MATA KULIAH MIKROPROSESSOR DAN BAHA ASSEMBLY INPUT/OUTPUT PADA ARDUINO

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

Perbedaan Transpirasi dengan. Evaporasi

Sistem Monitoring dan Kontrol Rumah Kaca berbasis Arduino, LabView dan Antarmuka Web

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam dan luar negeri terhadap tanaman selada, komoditas ini mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasiannya seperti bidang industri, perkantoran dan rumah tangga. Peralatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kementrian Pertanian (2013), produk pertanian mampu menyumbang sekitar 20%

andri_mz Pengenalan Arduino Copyright Andri Marzuki Pengenalan Arduino

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengukuran, pemantauan dan tampilan nilai suhu adalah bagian yang sering

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kemajuan teknologi dalam berbagai bidang. Teknologi instrumentasi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengelompokan tanaman

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

akan menjelaskan proses pembelahan sel secara lengkap (Handoko, 1994). I. PENDAHULUAN

TIGA PILAR UTAMA TUMBUHAN LINGKUNGAN TANAH

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi

RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR SUHU MENGGUNAKAN SENSOR LM35 DAN MIKROKONTROLER ARDUINO UNO

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman tumbuhtumbuhan,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan aspek kehidupan yang kini menjadi sorotan manusia di

BAB I PENDAHULUAN. rokok.penemuan olahan tembakau sebagai bahan rokok berawal dari bangsa Eropa. banyak dikenal sebagai bahan pembuatan rokok.

II. TINJAUAN PUSTAKA. sampai beriklim panas (Rochani, 2007). Pada masa pertumbuhan, jagung sangat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

MODUL 3 Pengenalan Arduino & Bit Control

JURUSAN TEKNIK & MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

Membuat kontrol display seven segment Membuat program Counter baik Up Counter maupun Down Counter dengan media tampilan 7-Segment.

Akuisisi Data Secara Wireless Untuk Sistem Monitoring Real Time Pada Produksi Biogas

Bismillahirrahmaanirrahiim...

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan di bidang teknologi sekarang ini berkembang sangat pesat. Hal ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihubungkan dengan catu daya. Penelitian ini mengukur pancaran (coverage)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Apa Itu PLC? Gambar 1.1 Penggunaan PLC di industri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Instrumentasi Pada Miniatur Rumah Kaca Berbasis Mikrokontroler

BAB 1 PENDAHULUAN. paling populer adalah mikroprosesor. Pada prinsipnya mikroprosesor adalah pusat

BAB I PENDAHULUAN. terampil mengolahnya, sehingga saat terjadi kesalahan dalam pengolahan

Unsur Cuaca = unsur iklim. Keadaan fisik atmosfir bumi yang dapat diukur.

Sistem Otomatisasi dan Monitoring Miniatur Greenhouse Berbasis Web Server dan Notifikasi SMS dengan Arduino ABSTRAK

Vegetasi Alami. vegetasi alami adalah vegetasi atau tumbuh-tumbuhan yang tumbuh secara alami tanpa adanya pembudidayaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambar 1.1 Siklus Hidrologi (Kurkura, 2011)

SISTEM OTOMATIS PENYIRAMAN TANAMAN PADA RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLER MCS-51

TINJAUAN PUSTAKA. sektor pertanian (MAF, 2006). Gas rumah kaca yang dominan di atmosfer adalah

Jurusan Geofisika dan Meteorologi, FMlPA IPB

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Eddy Nurraharjo Program Studi Teknik Informatika, Universitas Stikubank Semarang

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGERING KAIN OTOMATIS DENGAN MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 dan SENSOR SHT11

Politeknik Negeri Sriwijaya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Fotosintesis menghasilkan O 2

BAB I PENDAHULUAN. Kerupuk adalah salah satu jenis makanan yang sudah lama dikenal dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Alat ukur adalah sesuatu alat yang berfungsi memberikan batasan nilai atau harga

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Frequently Ask Questions (FAQ) tentang kaitan lingkungan dan kelapa sawit

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MICROCONTROLLER PADA AL AZHAR PLANT WATERING AUTOMATION (APWA)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT. persiapan komponen, dan peralatan yang dipergunakan untuk melakukan

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN HUBUNGAN ANTARA JUMLAH STOMATA DENGAN KECEPATAN TRANSPIRASI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

SISTEM MONITORING KELEMBABAN TANAH MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7.0 DAN MySQL TUGAS AKHIR. Oleh: Berlian Asmarani J0D

IV. PEMBAHASAN. 4.1 Neraca Air Lahan

PENYERAPAN AIR OLEH AKAR TANAMAN

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman membutuhkan air dalam proses evapotranspirasi, fotosintesis, aktivitas metabolisme, dan tubuh tanaman itu sendiri. Menurut Foth (1998), untuk menghasilkan 1 gram bahan kering tanaman dibutuhkan sekitar 500 gram air. Satu persen dari air tersebut akan mengisi setiap unit sel tanaman, dan sisanya dikeluarkan melalui stomata pada daun-daun. Kecepatan kehilangan air dan jumlah air yang dibutuhkan tanaman dipengaruhi oleh kondisi atmosfer seperti kelembaban dan suhu. Iklim mikro berperan penting dalam laju pertumbuhan dan perkembangan tanaman, terutama dalam faktor suhu dan kelembaban udara. Kondisi atmosfer (iklim mikro) tersebut saling terkait. Semakin tinggi suhu udara maka akan semakin besar pula kapasitas udara untuk menampung uap air per satuan volume udara. Suhu udara berpengaruh terhadap laju proses-proses biokimia seperti mineralisasi, respirasi mikroorganisme dan akar, serta penyerapan air dan hara oleh akar tanaman. Sedangkan kelembaban udara mempengaruhi besar kapasitas udara untuk menampung uap air sehingga berpengaruh pula terhadap laju transpirasi (Handoko,1994).

2 Kondisi iklim sangat erat hubungannya dengan radiasi matahari. Radiasi matahari yang memancar dan mencapai permukaan bumi akan diserap oleh permukaan bumi. Radiasi tersebut lalu dipancarkan kembali ke udara dan memanaskan udara, sehingga suhu udara dipengaruhi oleh keadaan permukaan bumi. Perbedaan suhu udara menyebabkan perbedaan tekanan udara, sehingga terjadi pergerakan angin yang menyebabkan perbedaan musim. Radiasi matahari juga menyebabkan terjadinya evaporasi yang mempengaruhi kelembaban udara. Selain itu cahaya matahari pun sangat penting bagi pertumbuhan tanaman. Kita mengetahui bahwa cahaya matahari berperan penting dalam proses fotosintesis. Menurut Handoko (1994), permukaan bumi dan atmosfer akan menyerap radiasi matahari yang kemudian akan digunakan untuk proses-proses fisika atmosfer, seperti pemanasan udara dan penguapan, serta kurang dari 5% nya menjadi sumber energi dalam proses fotosintesis. Namun ketiga hal tersebut belum terlalu diperhatikan oleh petani. Hal tersebut disebabkan oleh sulitnya mendapatkan data suhu, kelembaban udara, dan cahaya matahari secara kontinyu, sedangkan ketiga hal tersebut sangat rentan untuk berubah. Selain itu penelitian yang membutuhkan kontrol terhadap suhu, kelembaban udara, dan cahaya matahari masih jarang dilakukan akibat terkendala dalam melakukan monitoring terhadap hal tersebut. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem akuisisi data iklim mikro untuk mengatasi masalah tersebut. Akuisisi data adalah proses perubahan data dari sensor menjadi sinyal-sinyal listrik yang kemudian dikonversi menjadi bentuk digital yang digunakan untuk pemrosesan dan analisis oleh komputer (Bolton, 2006). Sehingga dengan adanya sistem tersebut dapat mempermudah kita untuk mendapatkan data iklim mikro

3 (dalam hal ini suhu, kelembaban udara dan cahaya matahari) secara kontinyu dan akurat. Mikrokontroler Arduino menjadi basis dalam pembuatan rancang bangun sistem akuisisi data iklim mikro ini. Menurut Djuandi (2011), Arduino merupakan sebuah platform physical computing yang bersifat open source. Arduino adalah kombinasi dari hardware, bahasa pemrograman dan integrated development environment (IDE). IDE merupakan software yang digunakan untuk menulis program, mengkompilasi menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memori mikrokontroler. Mikrokontroler yang digunakan dalam penelitian ini adalah Arduino UNO. Arduino jenis ini menggunakan USB sebagai antar muka pemrograman atau komunikasi komputernya. Arduino memiliki bahasa pemograman sendiri yang mirip dengan bahasa C. Menurut Nugroho (1992), bahasa C mempunyai sifat portable yaitu dengan sedikit atau tanpa perubahan. Program yang ditulis dalam bahasa C pada suatu komputer dapat dijalankan pada komputer lainnya. Selain itu, keunggulan bahasa C lainnya adalah prosesnya yang cepat. Program yang ditulis dengan bahasa C apabila dijalankan kira-kira akan 50 kali lebih cepat dibandingkan dengan program yang ditulis dengan bahasa BASIC. Aplikasi sistem akuisisi ini tentunya tidak bisa dilakukan disembarang tempat, mengingat perlu adanya pengkondisian terhadap sistem ini agar dapat bekerja sesuai harapan. Kondisi tempat yang terbuka dan dalam cakupan yang luas membutuhkan sistem akuisisi yang lebih besar dan moderen. Oleh karena itu, pembuatan akusisi ini dibatasi aplikasinya, yaitu di dalam greenhouse.

4 Greenhouse atau rumah tanaman sekarang sudah sangat popular digunakan oleh petani dan peneliti baik di luar ataupun di dalam negeri. Di daerah tropis, seperti Indonesia, greenhouse digunakan untuk melindungi tanaman dari kondisi lingkungan luar yang buruk. Namun karena kondisi iklim tropis yang panas, dibutuhkan sistem pengaturan kelembaban (pendingin), biasanya berupa ventilasi. Penggunaan sistem pengaturan seperti ini belum cukup efesien, karena pada kenyataannya kondisi suhu dan kelembaban udara di dalam greenhouse, terutama pada siang hari, masih terlalu tinggi yang akhirnya berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman di dalamnya. Dengan adanya sistem akuisisi data iklim mikro di dalam greenhouse, data yang diperoleh dapat menjadi acuan bagi petani dan peneliti dalam menyikapi hasil pertumbuhan tanamannya. 1.2. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem akuisisi data iklim mikro (suhu, kelembaban udara dan cahaya matahari) secara real time dan data tersebut tersimpan dalam memori komputer dalam bentuk data digital. 1.3. Urgensi Penelitian Kesulitan melakukan perekaman data dan pengontrolan iklim mikro (suhu, kelembaban udara dan cahaya matahari) bagi petani modern maupun peneliti menjadi salah satu faktor penyebab belum optimalnya pertumbuhan dan produksi pertanian. Oleh karena itu, memerlukan sistem instrumentasi modern yang dapat

5 membantu dalam menyediakan data yang akurat dan kontinyu untuk mencapai produktivitas yang optimal. 1.4. Luaran Luaran yang diharapkan dalam penelitian ini adalah paket teknologi sistem akuisisi data iklim (suhu, kelembaban udara dan cahaya matahari) yang kontinyu secara real time menggunakan mikrokontroler Arduino dan software LabVIEW. 1.5. Manfaat Manfaat dari kegiatan ini adalah : 1. Dapat diperoleh sistem instrumentasi modern berupa akuisisi data iklim mikro (suhu, kelembaban udara dan cahaya matahari) yang dapat menunjang hasil produksi petani dan mempermudah penelitian yang berhubungan dengan hal tersebut. 2. Hasil pengerjaan sistem instrumentasi modern ini (sistem monitoring) dapat menjadi rujukan dalam pengembangan sistem lebih lanjut.