BAB 3 METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan yaitu seperangkat teori, prosedur dan asumsi yang diyakini

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Wimmer & Dominick dalam Rachmat Kriyantono (2012: 48) menyebutkan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. cukup lama digunakan sehingga mentradisi sebagai metode untuk penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswi Prodi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode kuantitatif.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas. 1 Penelitian ini bersifat kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. kausal. Sugiyono (2010, hal.13) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi pada PT.Telkom Pekanbaru yang terletak di jalan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan metode penelitian yang menekankan pada fenomenefenomena

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Commercial Park CBD BSD Lot VIII No. 3 BSD City

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Promosi Jabatan dan

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari

BAB III METODE PENELITIAN. terakhir mengenai lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kinerja

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto,

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. verifikatif. Sugiyono (2012:206) menyatakan bahwa Statistik deskriptif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagai berikut: Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan literatur, yang terkait dengan tema yang diajukannya sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini dapat digolongkan penelitian asosiatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang

BAB III METODE PENELITIAN. Bumiputera Muda 1967 yang berlokasi di Komp ITC Roxy Mas Blok E2/17,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

BAB III METODE PENELITIAN. angka-angka dan analisis menggunakan statistik. subjek dari mana data dapat diperoleh. 30

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan variabel (Y) Kepuasan Pelanggan Pada Bengkel Honda di PT Istana Kebon

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN. tentang manajemen sumber daya manusia dan perilaku organisasi yang relevan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kolektif dari responden dengan mempergunakan kuesioner. Penelitian survei adalah

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan Objektif 3.2 Tipe Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB 3. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori, dan konseptualisme. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian

Transkripsi:

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Berdasarkan buku Teknik Praktis Riset Komunikasi (Kriyantono, 2010 : 54) pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan kekuatan di luar kemauan mereka sendiri. Manusia dianggap sebagai produk lingkungan di luar diri manusia. Rangsangan dalam lingkungan tersebut mempengaruhi mereka untuk memberi respons dan bereaksi terhadap suatu objek dengan cara cara yang teratur dan karena itu dapat diramalkan. Meskipun manusia mempunyai inisiatif untuk bertindak, menusia lebih dianggap merespons situasi dengan suatu cara yang berdasarkan hukum objektif yang nyaris seperti yang berlaku dalam dunia fisik atau ilmu alam. Lebih lanjut, manusia manusia dalam merespons lingkungan dipengaruhi oleh struktur sosial, seperti peran, sosialisasi, dan reference group serta pola pola hubungan sosial (Mulyana, 2001 : 27) dalam buku Teknik Praktis Riset Komunikasi, Rachmat Kriyantono (2010 : 54). 3.1.2 Metodologi Kuantitatif Rachmat Kriyantono dalam bukunya Teknik Praktis Riset Komunikasi (2010 : 55-56), riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman atau analisis. Periset lebih 29

mementingkan aspek keleluasaan data sehingga data atau hasil riset dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi. 30 3.2 Pengukuran Variabel a. Variabel bebas (Independent Variable) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri (Priyatno, 2010 : 8). Dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan yaitu citra perusahaan. b. Variabel terikat (Dependent Variabel) adalah variable yang dipengaruhi oleh variabel lain yang sifatnya tidak dapat berdiri sendiri (Priyatno, 2010 : 8). Dalam penelitian ini variabel terikatnya yaitu minat pengunjung dalam menyelenggarakan resepsi pernikahan di Balai Sidang. 3.2.1 Skala Pengukuran Variabel Dalam menguji variabel yang akan diteliti, pengukuran variabel penelitian ini menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono (2007 : 86) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan. Untuk keperluan kuantitatif maka jawaban tersebut diberi skor, dengan susunan kategori jawaban sebagai berikut :

31 Kategori Jawaban Skor Sangat Setuju (SS) 5 Setuju (S) 4 Ragu-Ragu (R) 3 Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju 1 (STS) Tabel 3.1 Kategori Jawaban Skor dalam kuisioner tersebut dapat memberikan dan menentukan hasil penelitian yang akan dilaksanakan nantinya. Sehingga skor dalam kuisioner ini menjadi data yang harus diolah untuk menjadi sebuah pernyataan penelitian. 3.3 Operasionalisasi Konsep Variabel Indikator Deskripsi Nomer Pernyataan Skala Pengukuran Skala Instrumen Citra Perusahaan (x) 1. Stimulus Balai Sidang memuat iklan dalam majalah untuk mengubah persepsi masyarakat 1,2 Interval Likert Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-ragu (R) Tidak Setuju (TS) 2. Persepsi Pengunjung memiliki penilaian terhadap Balai Sidang 3,4 Sangat Tidak Setuju (STS)

32 3. Kognisi Pengunjung memiliki kepercayaan terhadap Balai Sidang 5,6 4. Motivasi Balai Sidang terus melakukan inovasi untuk kepuasan konsumen 7,8 5. Sikap Respons pengunjung terhadap Balai Sidang 9 6. Perilaku Tindakan pengunjung terhadap rangsangan yang diberikan oleh Balai Sidang 10

33 Variabel Indikator Deskripsi Nomer Pernyataan Skala Pengukuran Skala Instrumen Minat Pengunjung Dalam Menyelengg arakan Resepsi Pernikahan (Y) 1. Attention 2. Interest Perhatian pengunjung terhadap iklan yang dibuat oleh Balai Sidang Pengunjung tertarik untuk menyelengg arakan resepsi pernikahan di Balai Sidang 1,2 3,4 Interval Likert Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-ragu (R) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) 3. Desire Pengunjung memiliki keinginan untuk menyewa venue di Balai Sidang 5,6,7 4. Action Pengunjung menyelengg arakan resepsi pernikahan di Balai 8,9,10

34 Sidang Tabel 3.2 Operasionalisasi Konsep 3.4 Perumusan Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini yaitu : H 0 : Tidak ada pengaruh citra perusahaan terhadap minat pengunjung dalam menyelenggarakan resepsi pernikahan pada Balai Sidang. H a : Ada pengaruh citra perusahaan terhadap minat pengunjung dalam menyelenggarakan resepsi pernikahan pada Balai Sidang. 3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi Menurut Sugiyono (2007 : 72) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian akan bersifat tidak bermanfaat dan hanya merugikan jika populasi tidak ditujukan secara tepat, yaitu bila data yang diperoleh dari orang, kejadian, atau objek yang tidak dapat memberikan jawaban yang tepat untuk memecahkan masalah dalam penelitian (Sekaran, 2006:121). Sehingga kita harus dapat menentukan

35 populasi secara benar dan tepat yang sesuai dengan penelitian akan dilakukan. Populasi pada penelitian ini adalah para pengunjung Balai Sidang. Jumlah populasi yang didapatkan dari data statistik jumlah pengunjung Balai Sidang yang terdapat di Marketing Communication Department adalah 17.629 yang merupakan pengunjung dari berbagai event yang diselenggarakan di Balai Sidang selama bulan Januari Mei 2013. Target populasi yang akan diteliti adalah masyarakat dengan berpenghasilan diatas 25 juta rupiah. 3.5.1.1 Unit Penelitian Unit penelitian dalam penelitian ini yaitu para pengunjung Balai Sidang Covention. 3.5.1.2 Wilayah Penelitian Balai Sidang yang beralamat Jl. Jend. Gatot Subroto, 10270. 3.5.1.3 Periode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada periode bulan Februari 2013 sampai dengan Mei 2013. 3.5.2 Sampel Menurut Sugiyono (2007 : 73) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel menjadi hal yang penting dan harus bersifat representatif, yang dapat menggambarkan secara keseluruhan populasi dalam penelitian dengan tujuan untuk mempermudah

36 penelitian. Pada penelitian ini penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling, dikarenakan jenis usaha pengunjung yang berada di Balai Sidang bersifat heteregon (berbeda). Oleh sebab itu, penentuan sampel ini dilakukan dengan cara menghitung secara proposional random dari tiap-tiap jumlah populasi yang ada di Balai Sidang. Untuk menentukan ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya. Rumus yang digunakan adalah rumus slovin (Kriyantono, 2010:164) : n = N 1 + Ne 2 n N = Ukuran Sampel = Populasi e = Kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir, yaitu 10 % kemudian dikuadratkan. n = 17.629 1 + 17.629 ( 10% ) 2 n = 99,43 = 100 Sehingga jumlah sampel yang dia ambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 pengunjung.

37 3.6 Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan buku Teknik Praktis Riset Komunikasi karya Rachmat Kriyantono (2010 : 95), metode pengumpulan data adalah teknik atau cara cara yang dapat digunakan periset untuk mengumpulkan data. Ada beberapa teknik atau metode pengumpulan data yang biasanya dilakukan periset. Metode pengumpulan data ini sangat ditentukan oleh metodologi riset, apakah kuantitatif atau kualitatif. Instrumen pengumpulan data atau disebut saja sebagai instrumen riset adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh periset dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan itu menjadi sistematis dan diubah olehnya (Arikunto, 1995 : 134) dalam buku Teknik Praktis Riset Komunikasi, Rachmat Kriyantono (2010 : 96). Beda dengan metode pengumpulan data yang masih bersifat abstrak, maka instrumen riset ini merupakan sarana yang bisa diwujudkan dalam bentuk benda. Instrumen riset ini merupakan sebuah alat ukur untuk mengukur data di lapangan. Alat ukur adalah alat bantu yang menentukan bagaimana dan apa yang harus dilakukan dalam mengumpulkan data. Karena pada dasarnya kegiatan pengumpulan data adalah kegiatan untuk melakukan pengukuran terhadap data mana yang sesuai dan mana yang tidak. Dengan kata lain, alat ukur ini sangat penting untuk mencari data dengan cara membatasi kebenaran dan kebenaran dan ketepatan indikator variabel yang sudah ditetapkan dari data lapangan, sehingga data yang terkumpul adalah sesuai dengan masalah dan tidak meluas. Pada penelitian ini, metodologi riset yang digunakan yaitu kuantitatif dengan metode pengumpulan data berupa kuesioner. Rachmat Kriyantono dalam bukunya Teknik Praktis Riset Komunikasi (2010 : 97), kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden, disebut juga angket. Kuesioner bisa dikirim melalui pos atau periset mendatangi secara langsung responden. Bisa diisi saat periset datang

38 sehingga pengisiannya didampingi periset, bahkan periset bisa bertindak sebagai pembaca pertanyaan dan responden tinggal menjawab berdasarkan jawaban yang disediakan. Kuesioner bisa diisi sendiri oleh responden tanpa bantuan atau kehadiran periset. Kemudian hasilnya bisa dikirim atau diambil sendiri oleh periset. Tujuan penyebaran angket adalah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu : 1. Tahap Studi Kepustakaan Mencari dan memperoleh data yang diperlukan serta dibutuhkan dalam penelitian ini, dengan cara mengumpulkan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti sebagai referensi serta data yang berhubungan dengan jumlah populasi Balai Sidang yang digunakan dalam menentukan jumlah responden yang akan dibagikan kuesioner. 2. Tahap Uji Coba Kuisioner Tahap penelitian dengan melakukan uji coba kuesioner yang telah dibuat. Dimana pernyataan-pernyataan yang terdapat di dalam kuisioner tersebut diuji kepada pengunjung Balai Sidang. 3. Tahap Penelitian Lapangan Dalam tahap penelitian ini dilakukan pembagian langsung kuesioner yang telah diuji coba kepada para pengunjung Balai Sidang, yang nantinya akan diisi dan dikembalikan kembali kepada penulis sebagai sumber data primer penelitian.

39 3.7 Teknik Analisis dan Interpretasi Data Rachmat Kriyantono dalam bukunya Teknik Praktis Riset Komunikasi (2010 : 167), pada tahap analisis data peneliti membaca data melalui proses pengkodingan data sehingga mempunyai makna. Proses pengkodingan ini mencakup proses mengatur data, mengorganisasikan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Sedangkan interpretasi data adalah memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian, dan mencari hubungan diantara dimensi dimensi uraian. Setelah data-data terkumpul, kemudian data tersebut diolah sehingga menjadi sebuah data yang valid. Analisis data dimaksudkan untuk memahami apa yang terdapat di balik semua data tersebut, mengelompokannya sehingga menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami. Analisis data memiliki 3 tujuan utama dalam suatu penelitian yaitu mendapatkan perasaan terhadap data (feel for the data), menguji kualitas data (goodness of data), dan menguji hipotesis penelitian. Perasaan terhadap data akan memberi ide awal mengenai seberapa baik skala yang dibuat, seberapa baik pengodean dan pemasukan data yang dilakukan, dan seterusnya. Tujuan kedua yaitu menguji kualitas data, dapat dilakukan dengan memasukan data untuk analisis faktor, memperoleh Alfa Cronbach atau keandalan, dan lainnya. Sedangkan tujuan ketiga yaiu menguji hipotesis penelitian, dicapai dengan memilih menu program peranti lunak yang sesuai (SPSS) dalam menguji setiap hipotesis dengan menggunakan uji statistika yang relevan (Sekaran, 2006 : 175). Hasil pengujian tersebut akan menentukan apakah hipotesis terbukti atau tidak. Sehingga alat analisis yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan program SPPS versi 17.00 for windows. 40 3.8 Uji Reliabilitas dan Uji Validitas Dalam suatu penelitian reliabilitas dan validitas merupakan suatu pengukuran yang memperlihatkan kedekatan ilmiah yang melekat dalam studi penelitian (Sekaran, 2006 : 39). Dua kriteria tersebut sangat penting dalam mendukung hasil penelitian dimana validitas berkaitan dengan apakah kita sudah mengukur konsep dengan tepat dan apakah kita sudah mengukur reliabilitas dengan stabilitas serta konsistensi pengukurannya. 3.8.1 Uji Reliabilitas Menurut Priyatno (2010 : 98) ada beberapa metode pengujian reliabilitas diantaranya metode tes ulang, formula belah dua dari Spearman-Brown formula Rulon, formula Flanagan, Cronbach s Alpha, metode formula KR- 20, KR-21, dan metode Anova Hoyt. Dalam penelitian ini metode pengujian realibilitas yang digunakan adalah metode Alpha Croncbach. Alpha Cronbach adalah koefisien keandalan yang menunjukan seberapa baik item dalam suatu kumpulan secara positif berkorelasi satu sama lain (Sekaran, 2006 : 177). Pengujian dengan metode Alfa Croancbach ini menunjakan bila semakin dekat koefisien keandalan dengan nilai 1,0 maka itu semakin baik. Secara umum, keandalan kurang dari 0,60 dianggap buruk, keandalan dalam kisaran 0,7 bisa diterima, dan lebih dari 0,80 adalah baik (Sekaran, 2006 : 182).

41 3.8.2 Uji Validitas Menurut Priyatno (2010 : 94 95) pengujian validitas dapat dilakukan dengan menggunakan dua teknik yaitu korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson) dan Corrected Item-Total Correlation. Dalam penelitian ini pengujian validitas yang digunakan adalah Corrected Item-Total Correlation dengan menggunakan uji satu sisi dan taraf signifikansi 0,05. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut : a. Jika r hitung r tabel (uji 1 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid). b. Jika r hitung < r tabel (uji 1 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid). 3.9 Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini bertujuan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan dan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif. Rumus regresi linear sederhana sebagai berikut : Y = a + bx

42 Keterangan : Y = Variabel dependen X = Variabel independen a = konstanta (nilai Y apabila X=0) b = koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan) 3.9.1 Uji Korelasi Analisis korelasi sederhana (Bivariate Correlation) digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi. Ada tiga metode korelasi sederhana di antaranya Pearson Correlation, Kendall s tau-b, dan Spearmans rho. Pearson Corellation digunakan untuk data berskala interval atau rasio, sedangkan Kendall s tau-b, dan Spearmans rho lebih cocok untuk berskala ordinal. Menurut Sugiyono (2007) dalam Priyatno (2010 : 16), pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut : 0,00 0,199 = sangat rendah 0,20 0,399 = rendah 0,40 0,599 = sedang 0,60 0,799 = kuat 0,80 1,000 = sangat kuat Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi

43 3.9.2 Uji Determinasi Menurut Priyatno (2010:66) analisis determinasi digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen (X 1, X 2,.X n ) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Koefisien ini menunjukan seberapa besar persentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model, sehingga mampu menjelaskan variasi variabel dependen. Berikut keterangan yang harus diperhatikan dalam mengetahui persentase dianalisis determinasi : 1. R 2 = 0, maka tidak ada sedikit pun persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikit pun variasi variabel dependennya. 2. R 2 = 1, maka persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model menjelaskan 100 % variasi variabel dependen. Hasil analisis determinasi tersebut, dapat dilihat pada output model summary dari hasil analisis regresi berganda. 3.9.3 Uji Koefisien Regresi Menurut Priyatno (2010:68) uji koefisien regresi secara parsial (uji t) digunakan untuk mengetahui apakah dalam regresi variabel independen (X 1, X 2.X n ) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y). Kriteria yang digunakan untuk mengetahui pengaruh signifikan secara

44 parsial dari variabel independen dan variabel dependen dalam pengujian t yang harus diperhatikan adalah : 1. Tingkat signifikan menggunakan 0,05 2. H 0 diterima jika t hitung > t tabel