Wosing tembung: gagrag basa, hip hop, Jogja hip hop foundation

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi diri (Chaer, 2007:33). Oleh karena itu, bahasa merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pengarang karya sastra tentu mempunyai berbagai ciri khas dalam

BAB I PENDAHULUAN. perasaannya, kemudian hanya sekadar mendengarkannya saja atau meminta ke. stasiun radio untuk memutarkan lagu tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. metaforis, lokalitas merupakan sebuah wilayah tempat masyarakatnya secara

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

I. PENDAHULUAN. Dalam pembahasan bab ini, peneliti akan memaparkan sekaligus memberikan

TEMA DAN GAYA BAHASA KARYA HAJI ABDUL MALIK

BAB I PENDAHULUAN. keinginan, memberikan saran atau pendapat, dan lain sebagainya. Semakin tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi anggota

untuk dibicarakan. Hal ini dikarenakan bahasa telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Bahasa adalah alat komunikasi manusia untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Analisis Gaya Bahasa pada Lirik Lagu Grup Band Noah dalam Album Seperti Seharusnya (Edi Yulianto, 2015)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Unsur utama karya sastra adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari sastra. Pemakaian bahasa dalam karya sastra mempunyai

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa yang digunakan untuk memahami hal-hal yang lain (KBBI, 2003: 588).

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO. Jurnal Publikasi Skripsi

Gaya Bahasa dalam Karangan Bahasa Jawa Siswa Kelas VI SDN 2 Carat Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo Tahun Pelajaran 2011/2012

ANALISIS GAYA BAHASA CALON PRESIDEN PADA ACARA DEBAT DALAM PEMILIHAN UMUM 2014 SKRIPSI. Oleh: Ahmad Rizal Arafat NIM

BAB I PENDAHULUAN. Desa Karangsari memiliki beberapa upacara adat Jawa, salah satu di

GAYA BAHASA DALAM CERITA MADRE KARYA DEWI LESTARI

Novel Selamat Tinggal Jeanette merupakan novel yang mempunyai latar belakang adatistiadat

BAB 1 PENDAHULUAN. Unsur utama karya sastra adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan. Hubungan bahasa

PENGGUNAAN GAYA BAHASA DALAM IKLAN DI RCTI. E- mail : ABSTRAK

ANALISIS GAYA BAHASA IKLAN ELEKTRONIK PRODUK KOSMETIK. Fadlun Al fitri

BAB 2 GAYA BAHASA IKLAN

ARTIKEL PENELITIAN. Diksi dan Gaya Bahasa Novel Moga Bunda Disayang Allah Karya Tere Liye. Oleh: ROSA MAULIDYA

GAYA BAHASA MARIO TEGUH DALAM ACARA GOLDEN WAYS SEBAGAI ALTERNATIF KAJIAN PENGEMBANGAN

Gaya Bahasa pada Lirik Lagu dalam Album Gajah Karya Tulus dan Implikasinya. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan

INTISARI A. LATAR BELAKANG

SATIRE DALAM LIRIK LAGU BAHASA JAWA KARYA JOGJA HIP-HOP FOUNDATION (Analisis Semiotika Michael Riffaterre)

KONTRIBUSI MINAT BACA PUISI DAN PENGUASAAN GAYA BAHASA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. sastra yang bahasanya terikat oleh irama, rima, mantra serta penyusunan larik dan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI. curahan perasaan pribadi, (2) susunan sebuah nyanyian (Moeliono (Peny.), 2003:

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan zaman, tentu masyarakat Jawa mengalami perubahan-perubahan. Hal

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MACAM-MACAM MAJAS (GAYA BAHASA)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi. kehidupan masyarakat. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan bahasa ringkas, pilihan kata yang konotatif, banyak penafsiran, dan

BAB I PENDAHULUAN. manfaat, serta definisi operasional yang berkaitan dengan penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan sastra yaitu tentang gaya bahasa pada novel. Penelitian itu yang dilakukan

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan novel Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer. Pertama,

GAYA BAHASA KOMENTATOR SEPAK BOLA DALAM ACARA INDONESIA SUPER LEAGUE DI STASIUN TELEVISI ANTV

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut berjudul Gaya Bahasa Sindiran pada Rubrik Kartun Terbitan Kompas Edisi

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian Analisis Gaya Bahasa pada Album Musik Lethologica Karya Band Letto dan

BAB I PENDAHULUAN A. Bahasa Karya Sastra

MAJAS DALAM PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

POLA GAYA BAHASA DALAM TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA MAARIF LAWANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013. Dianti Setia Dharma 1 Sumadi 2 Titik Harsiati 3

KARAKTERISTIK PEMAKAIAN GAYA BAHASA DALAM WACANA STIKER KENDARAAN BERMOTOR (TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK)

GAYA BAHASA DALAM LIRIK LAGU BAND COKELAT ALBUM UNTUKMU INDONESIAKU SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pada Acara Indonesia Lawak Klub Di Trans 7 ini membutuhkan penelitian yang

BABII LANDASAN TEORI. secara indah (Keraf, 2002: 112). Secara singkat (Tarigan, 2009:4) mengemukakan bahwa

BAB II LANDASAN TEORI. Lirik itu mempunyai dua pengertian yaitu (1) karya sastra (puisi) yang berisi curahan

Luthfi Muhyiddin Fakultas Tarbiyah Institut Studi Islam Darussalam Gontor Abstrak

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS GAYA BAHASA NOVEL LA GRANDE BORNE KARYA NH. DINI

ANALISIS GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN CERPEN RECTOVERSO KARYA DEWI LESTARI

PEMANFAATAN GAYA BAHASA DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE LIYE. SKRIPSI Oleh :

Bab 1. Pendahuluan. struktural maupun jenisnya dalam kebudayaan.musik dapat mendamaikan hati yang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah salah satu kebudayaan dalam kehidupan manusia.

MAJAS DALAM KUMPULAN PUISI DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. oleh Prof. Dr. Soerjono Soekanto dalam bukunya berjudul Sosiologi Suatu Pengantar

ANALISIS MAKNA KIAS DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS X

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa puisi berasal dari bahasa Yunani poeima membuat atau

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang

ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA SMA DI YOGYAKARTA SKRIPSI

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD

GAYA BAHASA NOVEL SAAT UNTUK MENARUH DENDAM DAN SAAT UNTUK MENABURKAN CINTA KAYRA JULIUS R. SIYARANAMUAL

MAJAS DALAM KUMPULAN PUISI SETIAP BARIS HUJAN KARYA ISBEDY STIAWAN ZS ARTIKEL ILMIAH RANI FUJIATI NINDRI NPM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Tinjauan Pustaka

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 3, Nomor 3, Desember 2015 ANALISIS GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN NOVEL MIMPI BAYANG JINGGA KARYA SANIE B.

BAHASA KIASAN PADA LIRIK LAGU BERTEMAKAN ALAM DARI SEMBILAN GRUP BAND DAN PENYANYI SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat

BAB II LANDASAN TEORI. penelitian dengan menggunakan kajian stilistika yaitu:

KARAKTERISTIK PEMAKAIAN BAHASA JAWA DALAM NASKAH DRAMA LENG DAN TUK KARYA BAMBANG WIDOYO SP

PEMAKAIAN GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU IWAN FALS DALAM ALBUM SARJANA MUDA. FKIP Universitas Bung Hatta.

BAB I PENDAHULUAN. sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyusun sebuah karya ilmiah, diperlukan sebuah konsep guna

PENGGUNAAN GAYA BAHASA DALAM DEBAT CALON GUBERNUR DAN CALON WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Werren, 1993:14). Oleh karena itu Nurgiyantoro (2007:2), mengatakan bahwa

GAYA BAHASA IKLAN PRODUK KESEHATAN DAN KOSMETIK PADA HARIAN PAGI POSMETRO PADANG

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN PAK KASUR

GAYA BAHASA RETORIS PADA LIRIK LAGU-LAGU DALAM ALBUM WALI BAND SKRIPSI. Oleh: Vivi Ayu Dwi Agustin

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Pada bab ini akan dipaparkan tentang metode penelitian, sumber data dan

GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN PUISI DOA UNTUK ANAK CUCU SEBAGAI BAHAN AJAR Oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. fiksi yaitu cerita rekaan atau cerita khayalan. Hal ini disebabkan fiksi merupakan karya naratif

STRUKTUR TEKS SERAT PANITIBAYA

PEMAKAIAN MAJAS DALAM RUBRIK GAGASAN PADA SURAT KABAR SOLOPOS DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 3 SRAGEN

ANALISIS GAYA BAHASA DALAM NOVEL TERJEMAHAN SANG PENGEJAR LAYANG-LAYANG (THE KITE RUNNER) KARYA KHALED HOSSEINI (KAJIAN STILISTIKA)

PEMAKAIAN GAYA BAHASA DALAM IKLAN KORAN SINGGALANG

BAB II LANDASAN TEORI

I. KAJIAN PUSTAKA. yakni bentuk novel lebih pendek dibanding dengan roman, tetapi ukuran

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Karya sastra terbagi menjadi dua yaitu, karya sastra nonfiksi dan fiksi. Karya

Transkripsi:

PATHISARI Hip hop inggih punika satunggaling wujud musik asalipun saking Amerika. Genre musik punika mekar ing saindenging bawana dumugi tlatah Indonesia. Musik kasebat ing Indonesia tumangkar kanthi landhesan kearifan budaya daerah ing Ngayogyakarta. Lirik musik hip hop migunakaken basa Jawi saha karinengga kanthi iringan gangsa. Satemah wujud musik punika kawentar kanthi tetenger hip hop Jawi. Skripsi kanthi irah-irahan "Analisis Gaya Bahasa Pada Lirik Lagu Hip Hop Berbahasa Jawa. Panaliten punika njlentrehaken pigunanipun gagrag basa salebeting lirik sekar basa Jawi ingkang karipta dening Jogja Hip Hop Foundation utawi kaserat ringkes JHF adhedhasar langsung saha mboten langsungipun teges. Sagunggung wilangan lirik sekar badhe dipunpermati migunakaken teori Diiksi dan Gaya Bahasa Gorys Keraf. Salajengipun panaliten punika ugi badhe njlentrehaken bab citraan saha pitutur ingkang kakandhut salebetipun lirik sekar JHF. Asil panaliten paring pitedah bilih salebetipun lirik sekar JHF sampun kapanggihaken mapinten-pinten bahasa retoris inggih punika aliterasi, asonansi, pleonasme, hiperbola ingkang kaginakaken kagem ngronce tetembungan ingkang ngresepaken manah saha nandhesaken prekawis panyaruwe ing salebeting bebrayan agung. Kejawi punika ugi wonten bahasa kiasan inggih punika simile, metafora, fabel, personifikasi, eponim, metonimia, antonomasia, sarkasme, inuendo. Gagrag basa kasebut kaginakaken pinangka wujud kaendahan sastra saha nglendhepaken menawi badhe ngudaraken panyaruwe. Wosing tembung: gagrag basa, hip hop, Jogja hip hop foundation xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata puisi berasal dari bahasa Yunani poiesis yang berarti penciptaan. Namun lama kelamaan semakin dipersempit ruang lingkupnya menjadi hasil seni sastra, yang kata-katanya disusun menurut syarat-syarat tertentu dengan menggunakan irama, sajak, dan kadang-kadang kata kiasan (Ensiklopedia Indonesia dalam Tarigan, 1984:4). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, kata, rima serta penyusun lirik dan bait (KBBI, 1989:706). Teks yang dikatakan sebagai puisi ialah teks-teks monolog yang isinya tidak pertama-tama sebagai alur. Puisi tidak hanya mencakup jeni-jenis sastra melainkan mencakup ungkapan bahasa yang bersifat pepatah, pesan iklan, semboyan politik, lirk lagu pop dan doa-doa (Luxemburg, 1984:175). Lirik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan karya sastra yang berisi curahan perasaan pribadi berupa susunan kata yang membentuk sebuah nyanyian (1989:528). Sedangkan lagu merupakan ragam suara yang berirama (KBBI, 1989:486). Jadi lirik lagu merupakan karya seni yang berisi tentang curahan perasaan yang berirama dan dapat dinyanyikan. Lagu terdiri dari dua unsur, yaitu unsur musik dan syair. Jika salah satu unsur dihilangkan yaitu musik maka syair atau lirik dapat berdiri sendiri menjadi sebuah puisi dan puisi tersebut dapat dinamakan sebagai puisi bebas (Okky, 2012:4). Lirik lagu dapat dikatakan sebagai puisi bebas karena dalam 1

2 penciptaannya tidak terikat oleh aturan-aturan seperti rima, metrum, jumlah baris dalam setiap bait. Termasuk lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Jogja Hip Hop Foundation yang selanjutnya akan disebut JHF. Hip hop merupakan suatu genre musik yang berkembang pada tahun 1970-an. Hip hop berasal dari kata hip sedang in dan hop melompat (Martinez dalam Rahman, 2012:32). Musik ini muncul sebagai media berekspresi atau pergerakan kebebasan bagi ras kulit hitam sebagai kaum termarjinalkan di Amerika, tepatnya di daerah Bronx (Emmett G. Price III dalam Rahman, 2012:39). Walaupun hip hop berasal dari Amerika namun berkembang di seluruh dunia. Hip hop telah berkembang dalam komunitas global dari segala umur, gender, agama, kelas ekonomi, bahkan ras. Komunitas hip hop muncul ketika anak-anak muda mulai mengadopsi, meniru, dan mengasimilasi ekspresi nilai hip hop yang ada di Amerika Serikat ke dalam situasi serta lingkungan mereka (Rahman, 2012:37). Jadi dalam perkembangannya hip hop telah tumbuh menjadi genre musik yang global tidak hanya milik orang termarginalkan seperti pada awal kemunculannya, namun menjadi salah satu media untuk mengungkapkan rasa frustasi dan kekesalan terhadap sesuatu atau kondisi tertentu. Hip hop muncul di daerah pinggiran Amerika yang kumuh dengan tingkat sosial yang rendah. Hip hop terdiri atas empat elemen salah satunya adalah rapp. Rapp merupakan teknik bernyanyi dengan cepat, sedangkan pelakunya disebut rapper (http://id.wikipedia.org/wiki/rapping). Menurut Janu Prihaminanto personil dari Rotra musik hip hop masuk ke Yogyakarta sekitar tahun 1988-1989.

3 Di Yogyakarta terdapat musisi hip hop yang bernyanyi dengan menggunakan lirik bahasa Jawa dan memasukan unsur musik tradisional Jawa ke dalam aransemen musik. Jenis musik tersebut di Yogyakarta dan sekitarnya dikenal dengan sebutan hip hop Jawa. Hip hop Jawa muncul pada tahun 1996. Menurut film dokumenter yang berjudul Hiphopdiningrat yang diproduksi oleh Jogja Hip hop Foundation pada tahun 2010, pionir dan kelompok hip hop berbahasa Jawa pertama di Yogyakarta bahkan di Indonesia adalah G-Tribe. Munculnya hip hop berbahasa Jawa pada awalnya Janu Prihaminanto atau yang terkenal dengan sebutan Anto Gantas pesonil dari G-Tribe sedang membawakan suatu acara radio ada seorang penelfon yang ngerap dengan menggunakan bahasa Jawa. Kemudia berfikir untuk ngerap menggunakan bahasa Jawa. Mulai saat itu G-Tribe membuat lagu-lagu berbahasa Jawa. Kemudian pada tahun 2000 muncul grup lain bernama Jahanam grup hip hop yang menggunakan bahasa Jawa. Pada tahun 2003 berdiri sebuah komunitas hip hop yang bernama Jogja Hip Hop Foundation yang selanjutnya akan disebut JHF. JHF merupakan komunitas musik di Yogyakarta yang mengusung genre hip hop. Komunitas ini didirikan oleh Marzuki Muhammad. JHF didirikan dengan tujuan memberikan wadah kepada para seniman hip hop berbahasa Jawa agar dapat berkembang. Pada awal berdirinya JHF mempunyai 50 anggota yang terdiri dari kelompok maupun solois. Seiring perjalanannya dan seleksi alam anggota komunitas ini hanya tersisa Kill The Dj, Rotra, dan Jahanam, kemudian tiga anggota ini yang bertahan kemudian sepakat JHF menjadi sebuah grup kolektif.

4 Lirik-lirik yang diciptakan dan didendangkan oleh JHF bertema tentang kritikan sosial, dan mengangkat isu-isu yang sedang berkembang dalam masyarakat. Dalam penciptaan lagu mereka tidak hanya menggunakan bahasa Jawa. Ada pula lagu-lagu yang diciptakan oleh JHF dengan menggunakan bahasa Jawa yang dikombinasikan dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Hal tersebut dilakukan karena keterbatasan bahasa Jawa untuk membuat ritme lirik rap serta sebagai variasi untuk menambah nialai keindahan. Selain menciptakan lagu sendiri komunitas ini juga menggunakan puisi salah satu budayawan Yogyakarta yaitu Romo Sindhunata, yang akrab dipanggil Romo Sindhu. Romo Sindhu adalah seorang pendeta yang berasal dari kota Batu, Malang. Sejak tahun 1980 Sindhunata menetap di Kolose Santo Ignatius Kota Baru Yogyakarta (http://tamanismailmarzuki.co.id/tokoh/sindhunata.html). Puisi yang digunakan oleh JHF sudah dibukukan sejak tahun 2003. Buku tersebut berjudul Air Kata-Kata yang diterbitkan oleh Galang Press. Puisi karya Romo Sindhu ini berbahasa Jawa dan beberapa puisi dikombinasikan dengan bahasa Indonesia. Gaya bahasa yang digunakan dalam lirik lagu yang dinyanyikan oleh JHF baik ciptaan JHF maupun dari puisi Romo Sindhu sangat menarik. Hal tersebut terlihat dari piihan diksi yang lugas dan mudah dimengerti oleh pembaca maupun pendengar, karena bahasa yang digunakan adalah bahasa percakapan atau tidak formal. Walaupun kata-kata tersebut merupakan bahasa tidak formal dan kata umpatan yang sering digunakan oleh masyarakat Jawa khususnya di Yogyakarta

5 tidak mengurangi nilai keindahan pada setiap bait lirik tersebut. Gaya bahasa yang digunakan dalam lirik lagu JHF sangat menarik. Gaya bahasa tersebut yang menarik untuk diteliti. Hal itulah yang melatarbelakangi penelitian ini. Untuk mengungkapkan keindahan serta makna dari katakata yang digunakan dalam lirik lagu JHF maka akan diteliti dengan menggunakan teori Gaya Bahasa menurut Gorys Keraf dalam buku yang berjudul Diksi dan Gaya Bahasa. Analisis ini akan dilihat dari aspek gaya bahasa khususnya kelangsungan dan ketidaklangsungan makna. Melihat karya JHF yang begitu banyak maka akan diambil enam lagu yang terdapat dalam album Poetry Battle1, Poetry Battle 2 dan album Hip hopdiningrat. Judul lagu yang diteliti adalah Jula Juli Lolipop, Ora Cucul Ora Ngebul, Jula Juli Jaman Edan, Gangsta Gapi, Kulonuwun, dan Ngilmu Pring. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah serta bahan dan data ditemukan berbagai permasalahan. Permasalahan tesebut diuraikan di bawah ini: 1. Gaya bahasa apa yang digunakan dalam lirik lagu hip hop berbahasa Jawa milik JHF? 2. Bagaimana isi dan pesan yang terkandung dalam lirik lagu hip hop berbahasa Jawa milik JHF?

6 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan tersebut penelitian dilakukan dengan tujuan sebagai berikut: 1. Mengetahui gaya bahasa yang digunakan oleh JHF. 2. Mendeskripsikan dan mengetahui pesan yang terkandung dalam lirik lagu JHF. 1.4 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian tentang lagu hip hop yang berlirik bahasa Jawa meliputi ruang lingkup data dan ruang lingkup pembahasan. 1.4.1 Ruang Lingkup Data. Data yang digunakan dalam penelitian ini hanya lirik lagu milik JHF. Lagu hip hop Jawa milik JHF kebanyakkan ada dalam dua bahasa atau lebih, biasanya dalam bahas Jawa dan Indonesia. Selain itu ada pula yang dikombinasikan dengan bahasa Inggris. Namun demikian dalam penelitian ini lirik lagu yang akan digunakan adalah lirik lagu yang paling dominan dalam penggunaan bahasa Jawa dan yang keseluruhan menggunakan bahasa Jawa. Dalam penelitian ini lirik yang akan diteliti hanya enam judul lirik lagu sebagai sampel yang terdapat dalam tiga album. Lagu-lagu yang akan diteliti berjudul Jula Juli Lolipop, Ora Cucul Ora Ngebul, Jula Juli Jaman Edan, Gangsta Gapi, Kulonuwun, Ngilmu Pring.

7 1.4.2 Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penelitian ini pembahasan akan dibatasi pada pembahasan gaya bahasa yang digunakan oleh pengarang dalam lirik lagu JHF menurut Gorys Keraf. Gaya bahasa yang akan dibahas dalam lirik lagu milik JHF berdasarkan langsung dan ketidaklangsungan makna. Selain itu penelitian ini akan mendiskripsikan isi serta mengungkapkan pesan yang terkandung dalam lirik lagu milik JHF. 1.5. Tinjauan Pustaka Penelitian dengan menggunakan lirik lagu sebagai obyek penelitiannya sudah banyak dilakukan dengan berbagai pendekatan. Berikut ini beberapa penelitian-penelitian yang sudah pernah dilakukan. Skripsi Danang Fitrianto (2011) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada berjudul Analisis Lirik Tembang Campursari Karya Cak Diqin. Dalam penelitian ini membahas tentang manipulasi kesamaan bunyi, makna yang terkandung dalam lirik lagu serta ciri khas karya dari Cak Diqin. Skripsi Okky Herwin Y. (2012) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada berjudul Makna Relasi Tematik Lirik-Lirik Lagu dalam Album Karya Padi Analisis Semiotik Riffatere. Penelitian ini membahas tentang hubungan antar lagu yang menjalin suatu makna dan tema dalam setiap lagu dengan pendekatan semiotik Riffaterre. Skripsi Rian Nugraheni (2009) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada berjudul Lagu-Lagu Guerilla Poubelle Tinjauan Segi Semantik-Stilistika,

8 penelitian ini membahas tentang makna langsung maupun tidak langsung yang terkandung serta gaya bahasa yang terkandung dalam lirik lagu milik Guerilla Poubelle. Sejauh pengetahuan peneliti, sudah cukup banyak penelitian yang menggunakan lirik lagu sebagai obyek penelitian, namun sejauh ini belum ada yang meneliti lirik lagu karya JHF dari sudut pandang gaya bahasa berdasarkan langsung dan tidaknya makna milik Gorys Keraf. 1.6. Landasan Teori Gaya merupakan ciri-ciri, standar bahasa, gaya juga merupakan cara berekspresi (Ratna, 2009:05). Walaupun demikian gaya diartikan sebagai istilah khusus dan dimanfaatkan dalam bidang tertentu, dalam bidang akademis digunakan pada bidang bahasa dan sastra. Bidang akademis ini sebagai data atau bahan penelitian tentang gaya yaitu karya sastra, karena karya sastra merupakan curahan emosi dan isi hati selain itu mementingkan unsur estetik. Pada perkembangannya penelitian gaya dibatasi pada karya sastra yang berbentuk puisi. hal tersebut dikarenakan puisi dianggap yang paling banyak menggunakan bahasa yang khas (Ratna, 2009:05). Lirik lagu jika dipisahkan dari musik yang menjadi salah satu komponen didalamnya maka akan menjadi puisi bebas yang menggunakan bahasa tertentu untuk mengungkapkan atau menyampaikan sesuatu yang terkandung didalamnya. Dalam bukunya Gorys Keraf yang berjudul Diksi dan Gaya Bahasa, gaya bahasa dikenal dalam retorika dengan istilah style. Kata style merupakan kata

9 turunan dari stillus yang berarti alat untuk menulis pada lempengan lilin. Seiring perkembangannya style menjadi perkembangan kemampuan dan keahlian menulis dengan menggunakan kata-kata yang indah. Setelah itu berkembang lagi menjadi masalah atau bagian dari pilihan kata yang mempermasalahkan cocok atau tidaknya pemakaian kata, frasa atau klausa untuk menghadapi situasi tertentu (Keraf, 2007:112). Gorys Keraf (2007:117) mengelompokkan gaya bahasa dalam beberapa bagian yaitu gaya bahasa berdasarkan pilihan kata yang didalamnya meliputi gaya bahasa resmi, gaya bahasa tak resmi, serta gaya bahasa percakapan. Gaya bahasa resmi, gaya bahasa dalam bentuk yang lengkap pada umumnya digunakan pada kesempatan-kesempatan yang resmi dan gaya ini dipergunakan oleh mereka yang diharapkan mempergunakannya dengan baik dan terpelihara (Keraf, 2007:117). Gaya bahasa tak resmi merupakan gaya bahasa yang dipergunakan dalam bahasa standar, khususnya pada kesempatan-kesempatan yang tidak formal (Keraf, 2007:118). Gaya bahasa percakapan, gaya ini menggunakan kata-kata yang populer (Keraf, 2007:120). Gaya bahasa berdasarkan nada dibagi menjadi tiga, yaitu gaya sederhana, gaya mulia dan bertenaga, serta gaya menengah. Gaya sederhana pada umumnya digunakan unuk memberikan interupsi, perintah, pelajaran (Keraf, 2007:121). Gaya mulia dan bertenaga gaya ini penuh dengan vitalitas dan energi dan biasanya dipergunakan untuk menggerakkan sesuatu (Keraf, 2007:122). Gaya menengah merupakan gaya yang diwujudkan untuk menimbulkan rasa senang dan damai.

10 Gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat, yang dimaksud dari gaya bahasa ini yaitu bagaimana tempat sebuah unsur kalimat yang dipentingkan dalam kalimat tersebut. Kalimat bersifat periodik apabila mendapat tekanan di awal, bersifat kendur jika penekanan terletak di belakang serta kalimat berimbang jika terdapat dua atau lebih bagian kalimat yang mempunyai kedudukan sederajat (Keraf, 2007:124). Berdasarkan struktur tersebut akan mendapat berbagai gaya yang disebut dengan klimaks, antiklimaks, paralelisme, antitesis, dan repetisi. Gaya bahasa yang terakhir menurut Keraf yaitu gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna biasanya disebut trope atau figur of speech (Keraf, 2007:129). Gaya bahasa ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu gaya bahasa retoris dan gaya bahasa kiasan. Gaya bahasa retoris meliputi aliterasi, asonansi, anastrof, apofasis, apostrof, asindeton, polisindeton, kiasmus, elipsis, eufemismus, lilotes, histeron protetron, pleonasme dan tautologi, perifrasis, prolepsis, erotesis, silepsis dan zeugma, koreksio, hiperbola, paradoks serta yang terakhir oksimoron. Gaya bahasa kiasan meliputi persamaan atau simile, metafora, algori, parabel, fabel, personifikasi, alusi, eponim, epitet, sinekdoke, metonimia, antanamasia, hipalase, ironi, sinisme, sarkasme, satire, inuendo, antifrasis, dan paranomania. Dalam penelitian ini akan digunakan terjemahan agar mempermudah pembaca dalam mengerti tentang isi lirik lagu JHF. Menerjemahkan secara umum merupakan suatu proses pengalihan ide atau gagasan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran (Nadar, 2007:5). Menurut Larson dalam buku karangan Nadar yang berjudul Paham dan Terampil Menerjemahkan (2007:11) terjemahan dibedakan menjadi terjemahan yang mengutamakan

11 struktur dan bentuk (from based translation) dan terjemahan yang mengutamakan makna atau pesan (meaning based translation). Contoh dari terjemahan yang mengutamakan struktur dan bentuk adalah terjemahan literal. Terjemahan literal merupakan terjemahan kata demi kata dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Sedangkan yang terjemahan yang mengutamakan makna atau pesan adalah terjemahan idiomatis. Terjemahan idiomatis merupakan terjemahan hasil karya penerjemah yang berusaha sedemikian rupa agar hasil terjemahan dapat mengomunikasikan pesan dalam bahasa sasaran yang dapat diterima secara mudah dan wajar oleh pengguna bahasa sasaran tersebut. Teori terjemahan tersebutlah yang akan digunakan dalam menerjemahkan lirik lagu JHF 1.7. Metode Penelitian Pengumpulan data yang dilakukan pada langkah awal ialah mencari lagulagu hip hop Jawa. Adapun pencarian lagu-lagu hip hop tersebut melalui www.google.com. Setelah menemukan lagu-lagu hip hop Jawa lalu dilakukan pemilihan terhadap lagu-lagu yang keseluruhan lirik lagunya menggunakan bahasa Jawa terkumpul. Kemudian dilanjutkan mencari lirik dari lagu-lagu yang telah dipilih melalui blog fans JHF dengan alamat www.jogjahip hopfoundation.com. Lirik-lirik yang telah kumpul dicocokkan kembali dengan lagu yang sudah ada untuk meyakinkan bahwa lirik-lirik tesebut benar. Setelah lagu dan liriknya sudah cocok, lirik-lirik tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia serta dilakukan analisis. Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian:

12 1. Memilih, menetapkan, mencari lagu dan lirik lagu hip hop berbahasa Jawa milik JHF yang akan dijadikan objek penelitian. 2. Menulis lirik yang telah didapatkan kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Terjemahan yang digunakan adalah terjemahan kata perkata dan terjemahan bebas. 3. Menentukan permasalahan 4. Menentukan teori yang akan digunakan untuk menganalisis data sesuai dengan permasalahan yang telah ditemukan dan ditetapkan. 5. Menganalisis data berdasarkan teori yang telah ditetapkan 6. Menyajikan hasil analisis dan membuat kesimpulan berdasarkan analisis yang sudah dilakukan. 1.8 Sistematika Penyajian. Penelitian ini akan disajikan dengan empat pengelompokan atau empat bab, berikut ini adalah sistematika penyajiannya: Bab I adalah Pendahuluan meliputi latar belakang masalah yang ingin di analisis. Kemudian rumusan masalah yang ditemukan, lalu tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian dan sistematika penyajian. Bab II adalah profil dan lirik lagu Jogja Hip Hop Foundation yang berisi penjelasan tentang lirik-lirik lagu hip hop Jawa yang akan dianalisis. Bagian ini meliputi, profil dan sejarah singkat tentang JHF serta lirik-lirik lagu yang digunakan dalam penelitian ini beserta terjemahannya.

13 Bab III Berisi tentang analis gaya bahasa berdasarkan langsung dan ketidaklangsungan makna memuat pengantar, kemudian uraian gaya bahasa berdasarkan kelangsungan dan ketidaklangsungan makna, kemudian citraan yang ada dalam lirik lagu JHF. Terakhir akan dibahas tentang isi dan pesan yang terkandung dalam lirik lagu JHF. Bab IV berisi tetang uraian kesimpulan berdasarkan penelitian mulai dari bab I sampai bab III.