ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BPK-RI BERDASARKAN BAKU MUTU ISO 9001:2000

dokumen-dokumen yang mirip
Membuat spesifikasi kebutuhan sistem berdasarkan ISO 9001:2000. Mendesain sistem informasi sesuai spesifikasi kebutuhan yang dihasilkan

ANALISA DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KEUANGAN PADA PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK DENGAN UML (Studi Kasus: SMP N 1 Jambi)

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

ANALISA DAN DESAIN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BARANG DAERAH STUDI KASUS: BAGIAN PERLENGKAPAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO

ANALISIS SISTEM PELELANGAN TENDER

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

Kata kunci : Sistem informasi, UML, Penggajian

PEMODELAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN (STUDI KASUS: DOSEN TIDAK TETAP STIKOM DINAMIKA BANGSA JAMBI)

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan dari suatu sistem informasi. Hasil akhir dari analisis sistem

DAFTAR ISI... LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kurikulum sekolah. kreativitas dan imajinasinya.

RANCANGAN PEMBELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. memasuki berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah semakin banyak

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. universitas maka dibutuhkan pula sebuah sistem untuk mendukung proses

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL ABSTRAK BAB I PENDAHULUAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

PERANCANGAN SISTEM MARKETING EXPENSES REQUEST PADA PT. DIPA PHARMALAB

APLIKASI SISTEM PENGELUARAN KAS PADA PT ITHACA RESOURCES

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

ABSTRAK. Kata kunci : voucher elektronik SMS (Short Message Service)

DAFTAR ISI... LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

STIKOM SURABAYA DAFTAR ISI. Halaman. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN...

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis

PEMBUATAN DESAIN SISTEM CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT UNTUK MEMPERTAHANKAN DAN MEMPERLUAS HUBUNGAN DENGAN PELANGGAN PADA SEKURITAS ABC

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS WEB

Unified Modeling Language (UML) Model

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis merupakan suatu tindakan untuk mengetahui lebih

SISTEM PENILAIAN RAPOT DI SEKOLAH MENENGAH ATAS YADIKA 2

ANALISA DAN DESAIN SISTEM. pertama kali dilakukan yaitu menganalisis kebutuhan sistem. Di dalam tahapan

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis Sistem yang Sedang Berjalan. Untuk merancang sebuah aplikasi mobile pelajaran Kimia dasar untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Data Siswa (Studi Kasus SMK Negeri 1 Karawang)

PEMODELAN BERORIENTASI OBYEK

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEGIATAN ADMINISTRASI SERTIFIKASI PADA PT. PLN (PERSERO) PUSDIKLAT UNIT SERTIFIKASI

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI ASTI OFFSET

PEMODELAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI TATA USAHA (STUDI KASUS: SMP NEGERI 7 JAMBI)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISIS DAN PROSES BISNIS YANG BERJALAN

BAB IV ANALISIS, PERANCANGAN, DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK

Aplikasi Pendokumentasian Sumber Data ISO untuk Penjaminan Mutu Proses Program Studi

MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP)

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PADA LABORATORIUM KIMIA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4.1: Use Case Diagram Plafon Mingguan. Tabel 4.1: Deskripsi Use Case Diagram Plafon Mingguan

Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Dan Pengendalian Bahan Baku Pada Home Industri

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

APLIKASI SISTEM INVENTARIS LABORATORIUM KOMPUTER FTIK UNIVERSITAS SEMARANG

SURAT PERNYATAAN ABSTRACT ABSTRAK KATA PENGANTAR

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER

Class Diagram Activity Diagram Entity Relationship Diagram (ERD) MySQL CodeIgniter

SISTEM INFORMASI MONITORING PROYEK FURNITURE DI PT. XYZ

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PERTAMA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI


BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat dan persaingan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di lingkungan kelompok kerja saat ini, kebutuhan akan informasi dirasakan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai analisis sistem informasi rental mobil

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

PENGEMBANGAN APLIKASI PENJUALAN SPAREPART DI BENGKEL ANUGRAH JAYA MOTOR BERBASIS DESKTOP

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR TABEL...xxi. DAFTAR SIMBOL... xxii

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMODELAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT PADA PT. SRIKANDI MULTI RENTAL

SEJARAH UML DAN JENISNYA

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... xi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Universitas Padjadjaran yang beralamat di Jl. Ir H. Djuanda No 4 Bandung.

ANALISA KEBUTUHAN DAN DESAIN SISTEM INFORMASI PRODUK BERBASIS WEB DI PT. ANGHAUZ INDONESIA

Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP)

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang

PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN MATERIAL PT ALSTOM POWER ESI SURABAYA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab 3 Metodologi Penelitian

BAB I Pendahuluan. 1

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi

SESI PERTAMA. 1.1 UML sebagai standarisasi. 1.2 UML, asal usul INFORMATION SYSTEM DESIGN USING UML YUDHO

PRAKTIKUM REKAYASA PERANGKAT LUNAK MODUL KE - 2 PENGENALAN UML dengan RATIONAL ROSE OLEH: ANISA ISTIQOMAH (KELAS 5 B)

Transkripsi:

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BPK-RI BERDASARKAN BAKU MUTU ISO 9001:2000 Rakhmat Dwi Cahyono dan Aries Tjahyanto Manajemen Teknologi Informasi Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS E-mail: rakhmatdc@gmail.com ABSTRAK Saat ini Pusdiklat BPK-RI telah memiliki sistem informasi bernama SISDIKLAT, untuk membantu mengelola data-data diklat. Sehubungan dengan adanya rencana pihak Pusdiklat untuk menerapkan ISO 9001:2000, maka diperlukan juga rencana pengembangan terhadap sistem informasi yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan sistem yang memenuhi persyaratan ISO 9001:2000, lalu mendesain sistem sesuai dengan spesifikasi tersebut. Metodologi menggunakan pendekatan Object-Oriented dengan UML, yang dibagi kedalam 4 tahap, yaitu Analisis Bisnis, Analisis Model, Desain Model dan Verifikasi. Analisis Bisnis meliputi analisa sistem berjalan, interpretasi ISO 9001:2000 dan menentukan spesifikasi sistem. Analisis Model meliputi analisa diagram use case dan activity. Desain Model meliputi desain diagram sequence, class dan user-interface. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa kebutuhan minimal dari ISO 9001:2000 adalah pemenuhan persyaratan dalam 6 prosedur wajib, yang dimunculkan dalam desain sistem, yaitu pada diagram class, form input dan output. Kata kunci: Sistem Informasi Diklat, Analisis & Desain, UML, ISO 9001:2000 PENDAHULUAN Pusdiklat adalah unit kerja BPK-RI dengan tugas pokok melaksanakan diklat dalam rangka peningkatan kompetensi pegawai. Untuk membantu mengelola data diklat, saat ini Pusdiklat memiliki sistem informasi yang bernama SISDIKLAT v.1.0. Selanjutnya, dengan adanya tuntutan terhadap Pusdiklat untuk meningkatkan kualitas diklat, maka Pusdiklat berencana menerapkan ISO 9001:2000 pada proses diklat. Untuk itu diperlukan juga rencana pengembangan terhadap sistem informasi yang ada, dengan terlebih dulu menentukan bagaimana spesifikasi kebutuhan sistem baru dan bagaimana mendesain sistem yang sesuai dengan spesifikasi tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan spesifikasi kebutuhan yang diperlukan bagi pengembangan sistem, yang memiliki fitur untuk perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi diklat serta memenuhi persyaratan ISO 9001:2000, lalu menghasilkan suatu desain sistem yang sesuai dengan spesifikasi tersebut. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan acuan bagi Pusdiklat dalam pengembangan sistem kedepan serta mendukung upaya penerapan ISO 9001:2000. Gambaran Umum SISDIKLAT v.1.0 SISDIKLAT v.1.0 dikembangkan oleh BPK-RI dengan pihak ketiga pada tahun 2003, dan secara efektif digunakan pada Oktober 2004. SISDIKLAT diposisikan sebagai sebuah alat bantu, yang dapat digunakan antara lain untuk:

Pembuatan rencana program diklat dan kurikulum. Pemeliharaan data mata pelajaran, instruktur dan peserta diklat. Pemeliharaan data pelaksanaan diklat dan pembuatan laporan hasil evaluasi diklat. Gambaran Umum ISO 9001:2000 ISO 9001:2000 merupakan standar internasional untuk sistem manajemen mutu (SMM) dan bukan merupakan standar dari suatu produk. Standar ini bersifat fleksibel serta dapat diterapkan pada berbagai jenis bidang dan organisasi. Standar ini berisi persyaratan/rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu SMM, untuk menjamin bahwa organisasi akan memberikan produk (barang/jasa) yang memenuhi persyaratan. Interpretasi ISO 9001:2000 Struktur ISO 9001:2000 terdiri dari 8 (delapan) klausul. Dari kedelapan klausul tersebut, yang bersifat wajib adalah klausul 4 s/d 8. Interpretasi persyaratan yang ditetapkan dalam klausul-klausul tersebut antara lain adalah : Adanya komitmen dan tanggung jawab manajemen dalam menetapkan sasaran & kebijakan mutu disertai dengan pengelolaan sumberdaya yang dibutuhkan; Adanya satu set prosedur yang mencakup semua proses penting dalam bisnis. Prosedur minimal yang harus ada dan terdokumentasi adalah : pengendalian dokumen, pengendalian rekaman, audit internal, pengendalian ketidaksesuaian, tindakan korektif & pencegahan; Tersimpannya dokumen dan rekaman mutu dengan baik; Adanya pemeriksaan terhadap produk yang telah dihasilkan, untuk mencari kemungkinan adanya ketidaksesuaian terhadap mutu produk yang dipersyaratkan disertai dengan tindakan korektif & pencegahan yang dibutuhkan. Enam Prosedur Wajib ISO 9001:2000 Ada 6 (enam) buah prosedur yang secara spesifik disyaratkan oleh standar, yaitu: 1. Prosedur Pengendalian Dokumen (Klausul ), menetapkan pengendalian terhadap seluruh dokumen yang beredar, revisi, distribusi, penarikan, sosialisasi dan approval, serta pemberian nomor/kode untuk kemudahan telusur dari dokumen. 2. Prosedur Pengendalian Rekaman (Klausul ), menetapkan pengendalian atas rekaman mutu yang beredar. Penetapan masa simpan (retensi) serta pemberian nomor/kode untuk kemudahan telusur rekaman. 3. Prosedur Audit Mutu Internal/AMI (Klausul 8.2.2), menetapkan bagaimana melaksanakan AMI, mulai perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan. 4. Prosedur Pengendalian Ketidaksesuaian (Klausul 8. 3), menetapkan bagaimana mengidentifikasi ketidaksesuaian yang terjadi dan tindakan penanganannya. 5. Prosedur Tindakan Korektif (Klausul 8.5.2), menetapkan bagaimana melaksanakan tindakan perbaikan atas ketidaksesuaian yang terjadi, mulai dari identifikasi masalah, akar masalah dan penetapan solusi perbaikan. 6. Prosedur Tindakan Pencegahan (Klausul 8.5.3), menetapkan bagaimana meningkatkan kinerja SMM secara terus menerus lewat identifikasi potensi masalah (ketidaksesuaian) dan usulan perbaikan untuk antisipasi. Selanjutnya, Tricker (2005) menyebutkan bahwa hanya keenam prosedur tersebut yang diminta oleh standar sebagai kebutuhan minimum bagi organisasi untuk memenuhi persyaratan ISO 9001:2000. C-6-2

METODOLOGI Metodologi penelitian menggunakan pendekatan Object-Oriented dengan UML, yang dibagi kedalam 4 tahap, seperti dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini. Gambar 1. Alur Tahapan Penelitian Penjelasan setiap tahap dalam metodologi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Analisis Bisnis, terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut: 1.1. Analisa Sistem Yang Berjalan, terdiri dari aktifitas : - Penelitian terhadap proses bisnis penyelenggaraan diklat di Pusdiklat untuk mengetahui model proses bisnis yang akan diimplementasikan. - Melakukan analisa terhadap sistem informasi yang berjalan untuk mengetahui spesifikasi sistem berjalan beserta alur prosesnya. 1.2. Analisa Persyaratan ISO 9001:2000, terdiri dari aktifitas : - Melakukan interpretasi klausul - klausul utama ISO 9001:2000. - Mengidentifikasi kebutuhan minimal ISO 9001:2000. 1.3. Spesifikasi Kebutuhan Sistem Sesuai ISO 9001:2000, yaitu memetakan kebutuhan minimal ISO 9001:2000 kedalam spesifikasi sistem berjalan untuk kemudian membuat spesifikasi sistem baru sesuai ISO 9001:2000. 2. Analisis Model, bertujuan untuk membuat pemetaan awal mengenai prilaku yang disyaratkan dalam sistem aplikasi kedalam elemen-elemen pemodelan, terdiri dari: 2.1. Analisa Use Case, yaitu membuat model use case dari proses-proses dalam suatu diklat dan interaksi antar berbagai aktor/pelaku yang terlibat. 2.2. Analisa Activity Diagram, yaitu membuat activity diagram dari masing masing use case yang ada untuk memahami alur kerja dan aktifitas yang terjadi. 3. Desain Model, merupakan abstraksi dari implementasi suatu sistem, terdiri dari: 3.1. Desain Sequence Diagram, yaitu menggambarkan realisasi dari setiap use case kedalam bentuk interaksi antar objek yang disusun dalam suatu urutan waktu. 3.2. Desain Class Diagram, yaitu menggambarkan realisasi dari setiap use case kedalam bentuk hubungan antar kelas serta propertinya pada Class Diagram, dengan berpatokan pada Sequence Diagram. 3.3. Desain User-Interface, yaitu mendesain tampilan form input dan output. C-6-3

4. Verifikasi, yaitu membuat suatu checklist untuk memeriksa bahwa desain sistem yang dihasilkan telah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan sistem yang ditentukan. HASIL DAN DISKUSI Proses Bisnis Diklat Gambar 2. Model Proses Bisnis Diklat Gambar 2 diatas merupakan pemodelan dari proses bisnis di Pusdiklat BPK-RI. Proses bisnis dikelompokkan menjadi Proses Utama dan Pendukung, sebagai berikut : 1. Proses Utama, dikelompokkan kedalam 3 proses, yaitu : a) Perencanaan Diklat, dilakukan oleh Perencanaan dan terdiri dari tahap : - Analisis Kebutuhan Diklat, bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelaksanaan diklat dari setiap unit kerja di BPK-RI. - Penyusunan Kalender Diklat, yaitu merekapitulasi daftar kebutuhan diklat untuk kemudian disusun jadwal rencana pelaksanaannya kedalam bentuk kalender diklat, yang menampilkan jadwal rencana diklat dalam 1 tahun. - Penyusunan Program Diklat & Kurikulum. Pusdiklat selanjutnya akan menyusun program diklat yang antara lain berisi : latar belakang & tujuan, tanggal rencana sesuai kalender diklat, unit kerja & jumlah peserta, serta kurikulum yang berisi susunan materi & jumlah jam pelajaran. - Penyusunan Modul Materi Diklat. Untuk setiap materi diklat akan dilakukan penyusunan & penyempurnaan modul sebagai buku pegangan peserta. b) Pelaksanaan Diklat, dilakukan oleh Pelaksanaan dan terdiri dari tahap : - Persiapan Diklat, terdiri dari kegiatan: penyusunan daftar peserta, daftar instruktur, pembentukan panitia, penyiapan perlengkapan dan lain-lain. - Pelaksanaan Diklat, terdiri dari kegiatan: pembukaan diklat, proses belajarmengajar, monitoring kedisiplinan peserta, pelaksanaan ujian, penyebaran kuesioner evaluasi diklat, pengumuman kelulusan peserta dan penutupan diklat. - Tahap Akhir Diklat, terdiri dari kegiatan : pengembalian peserta ke unit kerja asal, serta Penyerahan STTPP (Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan). c) Diklat, dilakukan oleh Pusdiklat, terdiri dari tahap : C-6-4

- Pelaksanaan Diklat (Level 1). Dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada para peserta, yang terdiri dari: Kuesioner Instruktur, Materi dan Penyelenggara. - Peserta Diklat (Level 2). Dilakukan untuk menentukan kelulusan peserta, dengan menggunakan kriteria : nilai minimum ujian untuk setiap mata pelajaran serta tingkat kehadiran peserta, yaitu minimal 80% untuk setiap sesi mata pelajaran atau keseluruhan sesi diklat. - Paska Diklat (Level 3). Dilakukan dengan mengirimkan kuesioner ke unit kerja asal peserta, untuk menilai penerapan atas pengetahuan yang diperoleh selama diklat oleh peserta. Untuk tahap ini tidak akan dibahas lebih lanjut. 2. Proses Pendukung, terdiri dari komponen-komponen yang diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan diklat, meliputi: Fasilitas Pembelajaran, Kepegawaian, Keuangan, Pemeliharaan Gedung & Lingkungan. Sebagian besar komponen proses pendukung merupakan tanggung jawab dari Sekretariat Pusdiklat BPK-RI. Untuk proses pendukung ini tidak akan dibahas lebih lanjut dalam penelitian. Sistem Informasi Berjalan (SISDIKLAT v.1.0) Secara garis besar, fitur-fitur yang ada pada sistem mencerminkan proses bisnis utama, serta dikelompokkan sesuai dengan peran/fungsi tiap di Pusdiklat, yaitu kelompok fitur untuk Perencanaan, Pelaksanaan serta. Kelompok fitur tersebut diuraikan secara lebih detail lagi pada Tabel 1 dibawah. Untuk fitur dengan prioritas kebutuhan sedang tidak akan dibahas lebih lanjut. Tabel 1. Spesifikasi Kebutuhan Sistem Berjalan No. Kebutuhan Pengguna Solusi Fitur Prioritas 1. Membuat rencana diklat. Perencanaan Rencana Diklat 2. Menyusun modul diklat atau kurikulum. Perencanaan Kurikulum 3. Menyimpan detil informasi mata pelajaran. Perencanaan Data Mata Pelajaran 4. Menampilkan kalender diklat yang berisi Perencanaan View/Print Sedang daftar susunan rencana diklat. Kalender Diklat 5. Menyimpan detil informasi para Instruktur. Perencanaan Data Sedang Instrukutur 6. Memasukkan & menyimpan data realisasi Pelaksanaan diklat. Realisasi Diklat 7. Memasukkan & menyimpan hasil kuesioner penilaian peserta terhadap instruktur. Instruktur 8. Memasukkan & menyimpan hasil kuesioner evaluasi materi diklat. Materi 9. Memasukkan & menyimpan hasil kuesioner evaluasi pihak penyelenggara. Penyelenggara 10. Menetapkan kriteria penentuan kelulusan. Input Kriteria Kelulusan 11. Memasukkan & menyimpan data absensi peserta per mata pelajaran. 12. Memasukkan & menyimpan data evaluasi peserta berupa nilai ujian, yang digunakan untuk menentukan kelulusan. Analisa Persyaratan ISO 9001 Absensi Peserta Peserta Berdasarkan analisa yang telah dilakukan serta referensi sumber pustaka, dapat disimpulkan bahwa ISO 9001:2000 memiliki persyaratan minimal berupa ditetapkan dan diterapkannya kebutuhan dalam 6 prosedur wajib, antara lain: C-6-5

1. Prosedur Pengendalian Dokumen & Rekaman : pemberian nomor/kode identifikasi untuk memudahkan penelusuran, pencatatan tanggal pembuatan/perubahan. 2. Prosedur Audit Mutu Internal : - membuat rencana audit yang meliputi lingkup, tujuan & tanggal rencana; - mengelola pelaksanaan audit, termasuk penyusunan anggota tim; - membuat laporan audit, meliputi temuan audit dan tindak lanjut. 3. Prosedur Pengendalian Ketidaksesuaian, Tindakan Korektif & Pencegahan : - mengidentifikasi ketidaksesuaian serta tindakan penanganannya; - melaksanakan tindakan korektif & pencegahan terhadap ketidaksesuaian; - menunjukkan & memelihara rekaman dari penanganan yang sudah dilakukan. Spesifikasi Kebutuhan Sistem Sesuai ISO 9001:2000 Contoh kebutuhan pada 6 prosedur wajib diatas selanjutnya akan diterapkan sebagai fitur-fitur tambahan pada sistem, sehingga akan menghasilkan Spesifikasi Kebutuhan Sistem Baru, seperti pada Tabel 2 dibawah. Perubahan/penambahan dari spesifikasi kebutuhan sistem sebelumnya, ditandai dengan tulisan berformat tebal. Tabel 2. Spesifikasi Kebutuhan Sistem Baru Sesuai ISO 9001:2000 No. Kebutuhan Pengguna Klausul Solusi Fitur Prioritas 1. Membuat perencanaan diklat. Pemberian nomor/kode identifikasi rekaman. Perencanaan Rencana Diklat 2. Menyusun modul diklat atau kurikulum. Pemberian nomor/kode dokumen. 3. Menyimpan detil informasi mata pelajaran. Pemberian nomor/kode dokumen. 4. Memasukkan & menyimpan data realisasi diklat. Pemberian nomor/kode rekaman. 5. Memasukkan & menyimpan hasil kuesioner evaluasi instruktur. Pemberian nomor/kode rekaman. Menampilkan hasil kuesioner yang rendah. 6. Memasukkan & menyimpan hasil kuesioner evaluasi materi diklat. Pemberian nomor/kode rekaman. Menampilkan hasil kuesioner yang rendah. 7. Memasukkan & menyimpan hasil kuesioner evaluasi pihak penyelenggara. Pemberian nomor/kode rekaman. Pencatatan user & tanggal input. Menampilkan hasil kuesioner yang rendah. 8. Menetapkan kriteria penentuan kelulusan Pencatatan user dan tanggal input. 9. Memasukkan & menyimpan data absensi peserta. Pemberian nomor/kode rekaman. Menampilkan persentase tingkat kehadiran peserta yang rendah. 10. Memasukkan & menyimpan data evaluasi peserta berupa nilai ujian, yang digunakan untuk menentukan kelulusan. Pemberian nomor/kode rekaman. Pencatatan user & tanggal input. Pilihan untuk menampilkan : Nilai Ujian/Her, Peserta yang Her, Peserta yang lulus/tidak lulus diklat. Perencanaan Perencanaan Pelaksanaan Kurikulum Data Mata Pelajaran 8.3 8.3 8.3 Realisasi Diklat Instruktur Materi Penyelenggara Input Kriteria Kelulusan Absensi Peserta 8.3 8.5.3 8.3 8.5.2 8.5.3 Peserta C-6-6

11. Menyusun rencana audit meliputi : kode & nama program audit, lingkup, tujuan & tanggal rencana audit. Pemberian nomor/kode rekaman. Pencatatan user & tanggal input. 12. Mengelola data pelaksanaan audit meliputi: jumlah anggota tim dan tanggal pelaksanaan audit. Pemberian nomor/kode rekaman. 13. Membuat laporan audit meliputi temuan dan tindak lanjut. Pemberian nomor/kode rekaman. Wakil Manajemen Mutu Wakil Manajemen Mutu Wakil Manajemen Mutu 8.2.2 8.2.2 8.2.2 Rencana Audit Internal Pelaksanaan Audit Internal Pelaporan Audit Internal Analisa Use Case Analisis use case diperlukan untuk memahami area permasalahan dan menjelaskan spesifikasi apa saja yang diperlukan serta memodelkan interaksi antara pengguna (aktor) dengan sistem. Kebutuhan yang ada dalam spesifikasi kebutuhan sistem dimodelkan dalam use case diagram seperti pada Gambar 3 berikut ini : Analisa Activity Diagram Gambar 3. Use Case Diagram SISDIKLAT Activity Diagram digunakan untuk menggambarkan urutan aktivitas yang terjadi dalam suatu use case. Gambar 4 berikut merupakan activity diagram salah satu use case yaitu Mengevaluasi Peserta. Diagram lainnya selengkapnya dilampirkan dalam tesis. C-6-7

Gambar 4. Activity Diagram untuk Use Case Mengevaluasi Peserta Desain Sequence Diagram Sequence diagram merealisasikan perilaku sistem pada suatu use case kedalam bentuk interaksi antar kelas objek berdasarkan urutan waktu. Diagram tersebut menunjukkan sejumlah objek dan pesan-pesan ( message) yang melewatinya dalam suatu use case. Gambar 5 berikut merupakan sequence diagram untuk use case Mengevaluasi Peserta. Untuk diagram lainnya selengkapnya dilampirkan dalam tesis. Gambar 5. Sequence Diagram untuk Use Case Mengevaluasi Peserta C-6-8

Desain Class Diagram Kelas-kelas objek pada sequence diagram selanjutnya digambarkan kedalam class diagram. Diagram ini menampilkan kelas-kelas yang berinteraksi dalam suatu use case, dan menampilkan atribut serta operasi yang dimiliki. Gambar 6 berikut menampilkan class diagram berdasarkan layout use case view Mengevaluasi Peserta. Gambar 6. Class Diagram (Use Case view) Mengevaluasi Peserta Pada kelas-kelas entity terdapat atribut khusus yaitu TglUpdate dan UserUpdate, yang ditambahkan untuk memenuhi kebutuhan pengendalian dokumen/rekaman. Desain Form Input Desain form input berfungsi untuk menggambarkan secara jelas antar muka pengguna ketika melakukan penginputan data. Gambar 7 berikut ini merupakan contoh desain form input untuk use case Mengevaluasi peserta. Selanjutnya, untuk contoh desain form input lainnya dapat dilihat pada tesis. Gambar 7. Desain Form Input Use Case Mengevaluasi Peserta C-6-9

Desain Form Output Pada desain output, ditampilkan informasi yang dapat dihasilkan oleh sistem berdasarkan data yang diinput. Gambar 8 berikut ini merupakan contoh desain tampilan output untuk use case Mengevaluasi peserta. Selanjutnya, untuk contoh tampilan desain output lainnya dapat dilihat pada tesis. No. Nama Laporan Keterangan 1. Laporan Daftar Rencana Diklat. Menampilkan daftar rencana diklat yang sudah dibuat. 2. Laporan Daftar Kurikulum Diklat. Menampilkan daftar kurikulum diklat yang sudah dibuat. 3. Laporan Daftar Mata Pelajaran. Menampilkan daftar mata pelajaran yang sudah dibuat. 3. Laporan Daftar Realisasi Diklat. Menampilkan diklat-diklat yang sudah di realisasi. 4. Laporan Daftar Kehadiran Peserta. Menampilkan daftar kehadiran peserta setiap harinya. 5. Laporan Rekap Kehadiran Peserta. Menampilkan hasil rekap dari kehadiran peserta. 6. Laporan Rekap Nilai Keseluruhan. Menampilkan daftar rekapitulasi nilai akhir keseluruhan. 7. Laporan Peserta Her. Menampilkan daftar Peserta HER 8. Laporan Nilai Peserta per Mapel. Menampilkan nilai ujian peserta per mata pelajaran. 9. Laporan Hasil evaluasi Materi Diklat. Menampilkan daftar rekapitulasi hasil kuesioner materi diklat. 10. Laporan Hasil evaluasi Instruktur. Menampilkan daftar rekapitulasi hasil kuesioner instruktur. 11. Laporan Hasil evaluasi Penyelenggara. Menampilkan daftar rekapitulasi hasil kuesioner penyelenggara. Gambar 8. Desain Form Output Use Case Mengevaluasi Peserta Pada form input/output terdapat fitur-fitur ISO 9001:2000 yang diterapkan, antara lain : - Pencantuman Kode rekaman, Tanggal Update dan Petugas Input, yang memenuhi kebutuhan dalam prosedur pengendalian dokumen/rekaman; - Pencantuman informasi peserta yang tidak lulus atau mengikuti ujian HER. Hal ini sudah memenuhi kebutuhan pengendalian ketidaksesuaian ISO 9001:2000, yaitu identifikasi atas ketidaksesuaian yang terjadi dan pemeliharaan rekamannya. Selanjutnya tabel 3 berikut merupakan daftar laporan yang dihasilkan oleh sistem : Tabel 3. Daftar Laporan (output) SISDIKLAT KESIMPULAN Untuk memperoleh spesifikasi kebutuhan sistem baru berdasarkan ISO 9001:2000, hal yang dilakukan adalah dengan mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang dipersyaratkan dalam klausul-klausul ISO 9001:2000. C-6-10

Dari penelitian ini diketahui bahwa kebutuhan minimal dari ISO 9001:2000 adalah pemenuhan terhadap persyaratan yang ada dalam 6 prosedur wajib, yang selanjutnya dijadikan sebagai usulan fitur-fitur tambahan dalam spesifikasi kebutuhan sistem. Spesifikasi kebutuhan berdasarkan ISO 9001:2000, yang ada pada 6 prosedur wajib, dimunculkan dalam desain sistem, baik pada class diagram, form input & output. DAFTAR PUSTAKA BPK-RI (2005), SOP Sistem Informasi Diklat (SISDIKLAT) versi 1.0. BPK-RI (2007), Keputusan BPK-RI Nomor 39/K/I-VIII.3/7/2007 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Pelaksana BPK-RI. Dennis, Alan, et.al (200 5), System Analysis and Design with UML Version 2.0, Edition, John Wiley & Sons Inc., USA. 2 nd Larman, Craig (2004), Applying UML and Patterns: An Introduction to Object-Oriented Analysis and Design and the Unified Process 3 rd Edition, Prentice Hall, USA ISO 9001:2000, Quality Management Systems Requirements. Tricker, Ray, et.al (2005), ISO 9001:2000 in Brief, 2 nd Edition, Elsevier Ltd., UK. C-6-11