Singgih Adhiyatma et al., Analisis Penambahan Distributed Generation (DG) Dengan Metode Backward Forward...

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENAMBAHAN DISTRIBUTED GENERATION

Algoritma Aliran Daya untuk Sistem Distribusi Radial dengan Beban Sensitif Tegangan

ALGORITMA ALIRAN DAYA UNTUK SISTEM DISTRIBUSI RADIAL DENGAN BEBAN SENSITIF TEGANGAN

Algoritma Aliran Daya Untuk Sistem Distribusi Radial Dengan Beban Sensitif Tegangan

Tabarok et al., Optimasi Penempatan Distributed Generation (DG) dan Kapasitor... 35

Analisis Aliran Daya Tiga Fasa Tidak Seimbang Menggunakan Metode K-Matrik dan Z BR pada Sistem Distribusi 20 kv Kota Surabaya

ANALISIS DAMPAK PEMASANGAN DISTIBUTED GENERATION (DG) TERHADAP PROFIL TEGANGAN DAN RUGI-RUGI DAYA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS

Analisis dan Evaluasi Kestabilan Tegangan dengan Metode Continuation Power Flow (CPF) pada Sistem Microgrid

PENDAHULUAN. Kata Kunci: Rugi-rugi daya, DG (Distributed Generation), GA (Genetic Algorithm).

Analisis Aliran Daya Harmonisa Dengan Metode ZBR Pada Sistem Distribusi Tiga Fasa Weakly Meshed

OPTIMASI PENEMPATAN DG (DISTRIBUTED GENERATION) PADA JARINGAN DISTRIBUSI SISTEM RADIAL MENGGUNAKAN GA (GENETIC ALGORITM) DI PENYULANG WATU ULO JEMBER

ANALISIS HUBUNG SINGKAT 3 FASA PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN ADANYA PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION (DG)

Yanuarta et al., Rekonfigurasi Jaringan... 6

SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN METODA ALGORITMA KUANTUM PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) Analisis Minimalisasi Rugi Jaringan pada Desain Smartgrid menggunakan Pembangkitan Tersebar

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print)

SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA SISTEM TENAGA. LISTRIK 20 kv REGION CILACAP MENGGUNAKAN METODE NEWTHON RAPSHON

PENGARUH DISTRIBUTED GENERATION (DG) TERHADAP IDENTIFIKASI LOKASI GANGGUAN ANTAR FASA PADA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)

STUDI ALIRAN DAYA PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG PM.6 GI PEMATANG SIANTAR)

: Distributed Generation, Voltage Profile, Power Losses, Load Flow Analysis, EDSA 2000

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Studi Penempatan dan Kapasitas Pembangkit Tersebar terhadap Profil Tegangan dan Rugi Saluran pada Saluran Marapalam

Analisis Aliran Daya Tiga Fasa Tidak Seimbang Menggunakan Metode K-Matrik dan Z BR pada Sistem Distribusi 20 kv Kota Surabaya

PENENTUAN TITIK INTERKONEKSI DISTRIBUTED GENERATION

STUDI PENGATURAN TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERHUBUNG DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG TR 5 GI TARUTUNG)

BAB II DASAR TEORI. Universitas Sumatera Utara

PENGARUH PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION (DG) TERHADAP RESPON GANGGUAN PADA SISTEM DISTRIBUSI

Abstrak. Kata kunci: kualitas daya, kapasitor bank, ETAP 1. Pendahuluan. 2. Kualitas Daya Listrik

OPTIMASI PENEMPATAN DISTRIBUTED GENERATION PADA IEEE 30 BUS SYSTEM MENGGUNAKAN BEE COLONY ALGORITHM

Penentuan Kualitas Daya Untuk Kondisi Unbalanced Dan Nonsinusoidal Pada Jaringan Distribusi Tenaga Listrik Dengan Metode Harmonic Load Flow 3 Fasa

SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT

STUDI ALIRAN DAYA AKTIF 3 FASA PADA SISTEM DISTRIBUSI RADIAL DENGAN PENENTUAN LOKASI DAN KAPASITAS DG OPTIMAL MENGGUNAKAN METODE K-MEANS CLUSTERING

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS HUBUNG SINGKAT TIGA PHASE

Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia.

KARYA ILMIAH ANALISIS HUBUNG SINGKAT LINE TO GROUND

Rekonfigurasi jaring distribusi untuk meningkatkan indeks keandalan dengan mengurangi rugi daya nyata pada sistem distribusi Surabaya.

MODUL PRAKTIKUM SISTEM TENAGA LISTRIK II

ANALISIS MINIMALISASI RUGI JARINGAN PADA DESAIN SMARTGRID MENGGUNAKAN PEMBANGKITAN TERSEBAR

Penempatan Dan Penentuan Kapasitas Optimal Distributed Generator (DG) Menggunakan Artificial Bee Colony (ABC)

Analisis Aliran Daya Pada Sistem Distribusi Radial 20KV PT. PLN (Persero) Ranting Rasau Jaya

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

STUDI RUGI DAYA SISTEM KELISTRIKAN BALI AKIBAT PERUBAHAN KAPASITAS PEMBANGKITAN DI PESANGGARAN

STUDI KESTABILAN SISTEM BERDASARKAN PREDIKSI VOLTAGE COLLAPSE PADA SISTEM STANDAR IEEE 14 BUS MENGGUNAKAN MODAL ANALYSIS

REKONFIGURASI RELAI PROTEKSI SETELAH PENAMBAHAN PEMBANGKIT TERSEBAR PADA JARINGAN DISTRIBUSI

Penempatan Dan Penentuan Kapasitas Optimal Distributed Generator (DG) Menggunakan Artificial Bee Colony (ABC)

SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4.

Kata Kunci : Pembangkit Tersebar, Rugi Daya, Profil Tegangan, Faktor Sensitivitas Rugi-Rugi, Artificial Bee Colony. ABSTRACT

Jurnal Emitor Vol.16 No. 01 ISSN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN PRAKATA DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

PERENCANAAN PEMASANGAN TRANSFORMATOR SISIPAN GARDU DISTRIBUSI I.2014 DENGAN MENGGUNAKAN ETAP 12.6 LAPORAN AKHIR

1. BAB I PENDAHULUAN

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

PEMODELAN SISTEM DISTRIBUSI RADIAL UNTUK STUDI ALIRAN DAYA HARMONISA TIGA FASA

REKONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI DAYA LISTRIK PADA PENYULANG PAKUSARI UNTUK MENGURANGI RUGI-RUGI DAYA DENGAN METODE ANT COLONY OPTIMIZATION (ACO)

STUDI PENGARUH PEMASANGAN STATIC VAR COMPENSATOR TERHADAP PROFIL TEGANGAN PADA PENYULANG NEUHEN


OPTIMASI PENEMPATAN DAN PENENTUAN KAPASITAS PEMBANGKIT KECIL TERSEBAR UNTUK MENGATISIPASI PERTUMBUHAN BEBAN DI APP JEMBER DENGAN ALGORITMA GENETIK

BAB IV HASIL DAN ANALISA. IEEE 30 bus yang telah dimodifikasi. Sistem IEEE 30 bus ini terdiri 30 bus,

ANALISIS KONTINGENSI PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN METODE ALIRAN DAYA

ANALISA KESEIMBANGAN BEBAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV PADA PENYULANG KUTILANG SUPPLY DARI GI SEDUDUK PUTIH MENGGUNAKAN ETAP 12.6

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS

ANALISIS TEGANGAN JATUH PADA JARINGAN DISTRIBUSI RADIAL TEGANGAN RENDAH oleh : Fitrizawati ABSTRACT

Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia

Penerapan Model Beban Zip Untuk Analisa Aliran Daya Tiga Fasa pada Penyulang Katu GI Menggala

Analisis Rugi Daya Pada Jaringan Distribusi Penyulang Barata Jaya Area Surabaya Selatan Menggunakan Software Etap 12.6

Studi Perbaikan Stabilitas Tegangan Kurva P-V pada Sistem Jawa-Bali 500kV dengan Pemasangan Kapasitor Bank Menggunakan Teori Sensitivitas

ANALISIS TEORITIS PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MENURUT JATUH TEGANGAN DI PENYULANG BAGONG PADA GARDU INDUK NGAGEL

SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4.

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK

OPTIMASI KAPASITAS DG PADA SISTEM DISTRIBUSI UNTUK MENGURANGI RUGI DAYA MENGGUNAKAN ANT COLONY OPTIMIZATION

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE LINE TO GROUND

Analisis Sistem Pengaman Arus Lebih pada Penyulang Abang Akibat Beroperasinya PLTS pada Saluran Distribusi Tegangan Listrik 20 Kv di Karangasem

Gunawan Hadi Prasetiyo, Optimasi Penempatan Recloser pada Penyulang Mayang Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Jember Menggunakan Simplex Method

Optimisasi Injeksi Daya Aktif dan Reaktif Dalam Penempatan Distributed Generator (DG) Menggunakan Fuzzy - Particle Swarm Optimization (FPSO)

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN...

Pengaruh Pemasangan Pembangkit Terdistribusi (Distributed Generation) Terhadap Magnitude Arus Gangguan pada Sistem Distribusi Tenaga Listrik

Jurnal Media Elektro Vol. V No. 2 ISSN: ANALISIS RUGI-RUGI DAYA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv PADA SISTEM PLN KOTA KUPANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Energi listrik merupakan suatu element penting dalam masyarakat

EFFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA SISTEM INTERKONEKSI 150 kv NANGGROE ACEH DARUSSALAM MENGGUNAKAN DISTRIBUTED GENERATION (DG)

EVALUASI DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH PADA GARDU DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MARIANA

PENEMPATAN DG PADA JARINGAN SISTEM DISTRIBUSI UNTUK MENINGKATKAN STABILITAS TEGANGAN

Analisis Kontingensi Sistem Tenaga Listrik dengan Metode Bounding

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.

OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR PADA SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK DENGAN METODE CLONAL SELECTION (STUDI KASUS DI PENYULANG WATU ULO JEMBER) SKRIPSI.

ANALISIS TEKNIS EKONOMIS TERHADAP PERTUMBUHAN BEBAN MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION TAHUN DI PENYULANG MAYANG

ANALISIS RUGI DAYA AKIBAT PENAMBAHAN PENYULANG BARU GI MASARAN

ANALISA PENGGUNAAN GARDU SISIPAN PADA PENYULANG DOMBA DI GARDU I DENGAN SOFTWARE ETAP 7.5 DI PT.PLN RAYON RIVAI PALEMBANG

Analisa Pengaruh Pemasangan Distributed Generation Terhadap Profil Tegangan Pada Penyulang Abang Karangasem

DAMPAK PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION TERHADAP RUGI-RUGI DAYA

ANALISIS RUGI DAYA SISTEM DISTRIBUSI DENGAN PENINGKATAN INJEKSI JUMLAH PEMBANGKIT TERSEBAR. Publikasi Jurnal Skripsi

ANALISA EFISIENSI JARINGAN PADA SISTEM DISTRIBUSI PRIMER 20 KV DI GARDU INDUK TALANG KELAPA PT. PLN (PERSERO) TRAGI BORANG

ANALISA PENEMPATAN KAPASITOR BANK UNTUK PERHITUNGAN DROP VOLTAGE PADA FEEDER BATANG 02 TAHUN DENGAN SOFTWARE ETAP 7.0.0

TEKNIK MANAJEMEN LOSSES ALA KOLONI SEMUT UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI SALURAN DISTRIBUSI 20 KV

REKONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI MENGGUNAKAN BINARY PARTICLE SWARM OPTIMIZATION UNTUK MENAIKKAN NILAI INDEKS STABILITAS TEGANGAN

ANALISA DISTORSI HARMONISA PADA PENYULANG ABANG KARANGASEM SETELAH TERPASANGNYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS)

Studi Gangguan Hubung Tanah Stator Generator Menggunakan Metoda Harmonik Ketiga di PT. Indonesia Power UP. Saguling

Studi Optimasi Penentuan Lokasi Penempatan Distributed Generation pada Sistem Distribusi Tiga Fasa dengan Metode Binary Linear Programming (BLP)

Penentuan Kapasitas dan Lokasi Optimal Penempatan Kapasitor Bank Pada Penyulang Rijali Ambon Menggunakan Sistem Fuzzy

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

2.2.6 Daerah Proteksi (Protective Zone) Bagian-bagian Sistem Pengaman Rele a. Jenis-jenis Rele b.

Transkripsi:

1 ANALISIS PENAMBAHAN DISTRIBUTED GENERATION (DG) DENGAN METODE BACKWARD FORWARD SWEEP PADA SISTEM DISTRIBUSI RADIAL TERHADAP RUGI DAYA DAN PROFIL TEGANGAN (STUDI KASUS PADA PENYULANG WATU ULO JEMBER) (ANALYSIS OF ADDITIONAL DISTRIBUTED GENERATION (DG) USING BACKWARD FORWARD SWEEP METHOD IN RADIAL DISTRIBUTION SYSTEM WITH IMPACT OF POWER LOSS AND VOLTAGE PROFILE (CASE STUDY ON FEEDERS WATU ULO JEMBER)) Singgih Adhiyatma, Azmi Saleh, Suprihadi Prasetyono Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Jember (UNEJ) Jln. Kartini 4/2 Rambipuji, Jember 68152 E-mail: sadhiyatma@gmail.com Abstrak Restrukturalisasi pasar listrik, perbaikan dalam teknologi produksi energi dan krisis energi telah membuka jalan untuk instalasi pembangkit distribusi tersebar atau sering dinamakan Distributed Generation (DG). Instalasi unit DG memiliki dampak positif diantaranya perbaikan profil tegangan, penurunan rugi-rugi daya dan dampak negatif seperti peningkatan tingkat terjadinya arus pendek. Dampak-dampak ini tergantung pada jenis, kapasitas dan penempatan sumber daya tersebut. Sehingga pada tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisis aliran daya sebelum dan sesudah penempatan DG serta melihat dampaknya terutama pada perubahan profil tegangan serta rugi daya. Analisa dan evaluasi aliran daya sangatlah penting untuk diteliti. Begitu pula pada jaringan distribusi radial. Dalam sistem distribusi radial ini banyak permasalahan yang terjadi salah satunya adalah ketidakstabilan beban. Pada tugas akhir ini, beban mengalami perubahan sehingga diperlukan metode aliran daya yang sesuai dengan adanya perubahan tegangan. Sudah banyak algoritma aliran daya daya yang dipakai seperti metode gauss siedel, metode newton raphson maupun metode fast decoupled. Manum metode-metode tersebut tidak selalu dapat dipakai terutama pada sistem distribusi radial yang memiliki perbandingan R/X yang tinggi serta memiliki perubahan beban yang tinggi. Sehingga metode Backward Forward Sweep sangatlah cocok untuk menganalisa perubahan beban yang setiap saat berubah. Kata Kunci: Distributed Generation, Backward Forward Sweep, aliran daya, beban sensitif, system distribusi radial. Abstract The restructuring electricity market, improvements in the technology of energy production and energy crisis has paved the way for the installation of dispersed generation or distribution is often called the Distributed Generation (DG). Installation of DG units have such a positive impact improved voltage profile, reduction in power losses and negative impacts such as increased levels of short circuit. These effects depend on the type, capacity and placement of such resources. So at this thesis aims to analyze the power flow before and after placement of DG and see its effects mainly on changes in the voltage profile and power losses. Analysis and evaluation of power flow is very important to study. Similarly, the radial distribution network. In radial distribution system, many problems occurred one of which is the instability of the load. In this thesis, the burden of the necessary changes so that the power flow method in accordance with the change in voltage. There have been many power load flow algorithm is used as siedel Gauss method, Newton Raphson method and Fast Decoupled methods. Manum these methods can not always be used especially on radial distribution system which has a ratio R / X high and has a high load changes. So the Backward Forward Sweep method is suitable for analyzing the load change at any time change. Keywords: Distributed Generation, Backward Forward Sweep, power flow, sensitive load, radial distribution system. PENDAHULUAN Restrukturalisasi pasar listrik, perbaikan dalam teknologi produksi energi dan krisis energi telah membuka jalan untuk instalasi pembangkit distribusi tersebar atau sering dinamakan Distributed Generation (DG) [1]. Instalasi unit DG memiliki dampak positif diantaranya perbaikan profil tegangan, penurunan rugi-rugi daya dan dampak negatif seperti peningkatan tingkat terjadinya arus pendek. Dampakdampak ini tergantung pada jenis, kapasitas dan penempatan sumber daya tersebut [2]. Sehingga pada tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisis aliran daya sebelum dan sesudah penempatan DG serta melihat dampaknya terutama pada perubahan profil tegangan serta rugi daya. Analisa dan evaluasi aliran daya sangatlah penting untuk diteliti [3].

2 Begitu pula pada jaringan distribusi radial. Dalam sistem distribusi radial ini banyak permasalahan yang terjadi salah satunya adalah ketidakstabilan beban. Pada tugas akhir ini, beban mengalami perubahan sehingga diperlukan metode aliran daya yang sesuai dengan adanya perubahan tegangan. Sudah banyak algoritma aliran daya daya yang dipakai seperti metode gauss siedel, metode newton raphson maupun metode fast decoupled. Manum metode-metode tersebut tidak selalu dapat dipakai terutama pada sistem distribusi radial yang memiliki perbandingan R/X yang tinggi serta memiliki perubahan beban yang tinggi. Sehingga metode Backward Forward Sweep sangatlah cocok untuk menganalisa perubahan beban yang setiap saat berubah [4]. METODE PENELITIAN Pada metode penelitian kali ini disajikan flowchart diagram sebagai berikut : daya kompleks dan tegangan pada setiap bus, seperti persamaan dibawah ini : Pi+ jqi Vi(k) Ii(k )=conj Ii(k) = arus pada bus i saat iterasi ke-k Vi(k)= tegangan pada bus i saat iterasi ke-k Sebelum mengimplementasikan metode forward backward sweep diperlukan memdofikasi perhitungan untuk memudahkan dalam membentuk persamaan dan proses iterasi. Salah satunya adalah dengan membentuk matrik BIBC (Bus Injection to Branch Current). Matrik BIBC (Bus Injection to Branch Current) adalah matrik hubungan antara arus dan saluran pada sistem distribusi [5]. Contoh gambar single line diagram untuk pembentukan matrik untuk persamaan aliran daya adalah sebagai berikut : Gambar 2. Single Line Diagram Sistem 6 Bus Dari gambar single line diagram diatas didapatkan persamaan untuk membentuk matrik BIBC, dengan menggunakan hukum Kirchoff untuk arus (Kirchoff Current Law). Arus cabang I terhadap bus/saluran B. Maka persamaan yang didapat adalah seperti berikut : Kemudian didapatkan persamaan untuk drop tegangan pada setiap bus adalah sebagai berikut : Gambar 1. Diagram Alir Penelitian Pada Gambar 1 metodologi penelitian yang dilakukan ialah menganalisis aliran daya sebelum penambahan DG dengan menggunakan metode Backward Forward Sweep sebagai berikut : Untuk menghitung arus cabang didapatkan dari hubungan Dengan didapatkan matrik BIBC, BCBV dan ΔV kita dapat menghitung nilai tegangan pada setiap bus. Persamaan untuk menghitung nilai tegangan pada setiap bus adalah sebagai berikut : Metode Backward Forward Sweep digunakan untuk menganilis aliran daya sebelum penambahan DG, setelah DG mulai ditambahkan maka akan terjadi perubahan pada sistem seperti pada gambar berikut :

3 Gambar 3. Sistem Setelah Penambahan DG Sehingga akan terjadi perubahan pada sistem, dari gambar tersebut dapat diperoleh persamaan rugi dayanya sebagai berikut [6]. r = resitansi per saluran (ohm) g = panjang saluran (km) S L = Daya nyata beban (VA) S DG = Daya Nyata DG (VA) Untuk persamaan profil tegangannya adalah sebagai berikut : DG 0.3 DG 0.1 DG 0.21 3 ke 5 0.0000167 0.00000822 0.99967 5 ke 6 0.0000125 0.00000615 0.99961 1 ke 2 0.0000091 0.0000045 0.99995 2 ke 3 0.0000071 0.0000035 0.99991 3 ke 4 0.0000028 0.0000014 0.99988 3 ke 5 0.0000167 0.0000017 0.99991 5 ke 6 0.0000167 0.0000017 0.99991 1 ke 2 0.00003235 0.00001587 0.99990 2 ke 3 0.00002777 0.00001362 0.99980 3 ke 4 0.00000281 0.00000138 0.99977 3 ke 5 0.00000698 0.00000343 0.99975 5 ke 6 0.00000405 0.00000199 0.99972 1 ke 2 0.0000518 0.00002540 0.99987 2 ke 3 0.0000459 0.00002251 0.99975 3 ke 4 0.0000028 0.00000135 0.99972 3 ke 5 0.0000167 0.00000822 0.99967 5 ke 6 0.0000125 0.00000615 0.99961 r = resitansi per saluran (ohm) g = panjang saluran (km) X = reaktansi per saluran S DG = Daya Nyata DG (VA) HASIL PENELITIAN Dalam penelitian ini akan disajikan data-data sebelum penambahan DG dengan sistem 6 dan sistem 75 bus kemudian setelah penambahan DG akan dibagi lagi menjadi 3 bagian yaitu yang pertama penambahan DG dengan daya aktif yang melebihi daya aktif beban, yang kedua adalah penambahan DG dengan daya aktif kurang dari daya aktif beban dan yang ketiga adalah penambahan DG dengan daya aktif sama dengan daya aktif beban. Lalu daridata-data yang diperoleh akan dibandingkan kondisi sebelum dan sesuda penambahan DG dalam bentuk grafik. Tabel 1. Data sebelum dan setelah penambahan DG Kasus Sebelum Penamba han DG Bus x ke Bus y PLoss () QLoss (MVar) Tegangan (V) 1 ke 2 0.0000518 0.00002540 0.99987 2 ke 3 0.0000459 0.00002251 0.99975 3 ke 4 0.0000028 0.00000135 0.99972 Gambar 4. Grafik Perbandingan Profil Tegangan Selanjutnya akan disajikan grafik hubungan antara rugi daya sebelum dan setelah penambahan DG. Gambar 5. Grafik Rugi Daya sebelum dan sesudah penambahan DG Analisis Sistem 75 Bus Sebelum Penambahan DG Menggunakan MATLAB Setelah dilakukan run program dari MATLAB didapatkan total power losses pada daya aktif (P) pada system 75 bus sebesar 529.3289 kw sedangkan total power losses pada daya reaktif (Q) sebesar 534.4494 kvar. Dari hasil losses daya aktif dan daya reaktif didapatkan bahwa nilai rugi daya terbesar terletak pada bus 20 dengan rugi

4 daya mencapai 249.2220 kw dan 227.8950 kvar, nilai rugi daya terbesar pada bus 20 disebabkan karena impedansi dan reaktansi terbesar terletak pada bus 20 terutama pada bus 1 ke bus 21 yaitu dengan resistansi sebesar 0.9781 pu dan reaktansi sebesar 0.8944. Jika kita menghitung secara manual maka total power losses pada daya aktif (P) dan daya reaktif (Q) didapatkan perubahan rugi daya yang disajikan pula dalam bentuk grafik pada workspace MATLAB berikut: Gambar 8. Perubahan rugi daya aktif (P losses) dengan sistem 75 bus setelah penambahan DG KESIMPULAN Gambar 6. Perubahan rugi daya aktif (P losses) dengan sistem 75 bus Dari hasil run program MATLAB di atas didaptkan bahwa untuk mendapatkan profil tegangan digunakan elapsed time sebesar 0.207704 detik dengan iterasi sebanyak 4 kali dan power mismatch sebesar 0.0001. Hasil dari perubahan profil tegangan disajikan pula dalam bentuk grafik workspace MATLAB sebagai berikut : Gambar 7. Perubahan profil tegangan pada sistem 75 bus Analisis Sistem 75 Bus Setelah Penambahan DG Menggunakan MATLAB Setelah dilakukan run program dari MATLAB pada didapatkan total power losses pada daya aktif (P) pada system 75 bus sebesar 489.2468 kw sedangkan total power losses pada daya reaktif (Q) sebesar 496.6131 kvar. Dari hasil losses daya aktif dan daya reaktif didapatkan bahwa nilai rugi daya terbesar terletak pada bus 20 dengan rugi daya mencapai 236.2678 kw dan 216.2835 kvar, nilai rugi daya terbesar pada bus 20 disebabkan karena impedansi dan reaktansi terbesar terletak pada bus 20 terutama pada bus 1 ke bus 21 yaitu dengan resistansi sebesar 0.9781 pu dan reaktansi sebesar 0.8944. Jika kita menghitung secara manual maka total power losses pada daya aktif (P) dan daya reaktif (Q). Untuk hasil perubahan rugi disajikan pula dalam bentuk grafik pada workspace MATLAB berikut : Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh beberapa kesimpulan Hasil pengujian menunjukkan bahwa metode backward forward sweep dapat digunakan untuk menganalisis aliran daya pada sistem distribusi dengan beban sensitif tegangan maupun rugi-ruginnya. Pengujian validasi antara MATLAB dengan metode backward forward simulasi Powersim didapatkan hasil dengan tujuan yang sama yaitu terjadinya penurunan losses dan peningkatan profil tegangan. Dengan Penambahan DG dengan daya 0.3 mengalami penurunan rugi daya terbesar dan mengalami kenaikan profil tegangan yang lebih bagus daripada DG dengan daya 0.21 maupun 0.1. Sedangkan dengan menggunakan metode backward forward sweep pada MATLAB, terdapat 2 bus yang mengalami rugi daya terbesar yang dikarenakan impedansi antar saluran yang tinggi yaitu antara bus 1-2 dengan nilai urgi daya mencapai 20.3308 kw 18.6238 kvar dengan nilai impedansi antar saluran mencapai 0.9826 + i0.9001 pu dan yang kedua adalah antar saluran bus 1-21 dengan nilai rugi daya mencapai 249.220 kw 227.8950 kvar dengan nilai impedansi saluran mencapai 0.9781 + i0.8944 pu. Penurunan rugi daya terkecil dan kenaikan profil tegangan terkecil terjadi pada saat penambahan DG denga kapasitas kurang dari daya aktif beban yaitu 0.1. Semakin besar kapasitas DG yang ditambahkan maka akan semakin bagus pula peningkatan profil tegangannya dan memperkecil rugi daya akan tetapi kapasitas DG yang ditambahkan pada penelitian ini dibatasi hanya sampai 1. Model sistem setelah penambahan DG yang telah disimulasikan melalui Powesim, menempatkan DG pada ujung bus yaitu pada bus 6, sehingga dengan penambahan DG pada ujung bus akan terlihat perubahan arus, tegangan maupun rugi dayanya. DAFTAR PUSTAKA [1] Coster,E.J., 2010, Distribution Grid Operation Including Distributed Generation, Eindhoven University of Technology. [2] Martinez, L., Gallery, T., Klopotan, D., Impact of Distributed Generation on Distribution Network Protection, ESBI Engineering and Faculty Management, Ireland. [3] Ahmad Memaripour, Power Flow in Distribution System with Consideration of Distributed Generation [4] Paulo M. De Oliveira-De Jesus, Member IEEE. The Standart Backward / Forward Sweep Power Flow

5 [5] Sivkumar Mishra, A Simple Algorithm For Unbalanced Radial Distribution System Load Flow [6] P.P. Barker, R.W. de Mello, Determining the impact of distributed generation on power systems. Part 1. Radial distribution systems, in: IEEE PES Summer Meeting, vol. 3, 2000, pp. 1645 1656