ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN BALITA KE POSYANDU DI PUSKESMAS MINASATE NE KABUPATEN PANGKEP IRSAL Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar Program Studi Ilmu Keperawatan Data kunjungan balita ke posyandu oleh balita per triwulan tahun 2013, menunjukkan bahwa pada bulan Januari sampai Maret sebanyak 600 kunjungan, bulan April sampai Juni sebanyak 506 kunjungan dan pada bulan Juli sampai September sebanyak 585 kunjungan (Data Puskesmas Minasate ne). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan balita ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Minasa Te ne Kabupaten Pangkep. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan metode survei deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran informasi yang jelas tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan balita ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Minasa Te ne Kabupaten Pangkep, kemudian hasilnya diuji dengan cara Fisher s Exact Test dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil dari penelitian ini didapatkan ada hubungan yang bermakna tingkat pengetahuan ibu dengan kunjungan balita ke Posyandu (p=0,014), peran petugas kesehatan dengan kunjungan balita ke Posyandu (p=0,013), peran kader dengan kunjungan balita ke Posyandu (p=0,023) dan kunjungan balita ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Minasa Te ne Kabupaten Pangkep (p=0,049). Variabel yang paling dominan atau yang paling berhubungan dengan kunjungan balita di posyandu adalah tingkat pengetahuan ibu. Kesimpulan yaitu dari hasil penelitian mengenai faktor mengenai kunjungan balita menunjukkan bahwa ada hubungan Pengetahuan ibu, Peran Petugas kesehatan, peran kader terhadap kunjungan balita Saran dari hasil penelitian ini adalah perlunya perhatian dari petugas kesehatan tentang penyuluhan kesehatan kepada masyarakat khususnya ibu yang mempunyai anak balita tentang pentingnya berkunjung ke posyandu. Kata Kunci : Tingkat pengetahun, Peran serta kader, Peran petugas kesehatan, dan Kunjungan balita di Posyandu. PENDAHULUAN Salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan adalah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang dibentuk oleh dan untuk masyarakat itu sendiri. Posyandu merupakan salah satu upaya pelayanan kesehatan yang dikelola oleh masyarakat dengan dukungan tekhnis petugas Puskesmas. Kegiatan Posyandu meliputi 5 program pelayanan kesehatan dasar, yaitu Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Page 1
Imunisasi, Keluarga Berencana (KB), Perbaikan Gizi dan Penanggulangan Diare (Firyadi, 2008). Posyandu merupakan wadah untuk mendapatkan pelayanan dasar terutama dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana yang dikelola oleh masyarakat, penyelenggaraanya dilaksanakan oleh kader yang telah dilatih dibidang kesehatan dan KB, dimana anggotanya berasal dari PKK, tokoh masyarakat dan pemudi. Kader kesehatan merupakan perwujutan peran serta aktif masyarakat dalam pelayanan terpadu, dengan adanya kader yang dipilih oleh masyarakat, kegiatan diperioritaskan pada lima program dan mendapat bantuan dari petugas kesehatan terutama pada kegiatan yang mereka tidak kompeten memberikannya (Zulkifli, 2003). Posyandu sebagai upaya kesehatan berbasis masyarakat apabila kita amati akhir-akhir ini seperti telah kehilangan keterpaduannya, sehingga persepsi masyarakat bahwa posyandu hanya sebagai pos penimbangan balita. Hal ini cukup beralasan karena keberadaan posyandu di tengah-tengah masyarakat hanya dapat dimanfaatkan untuk mengetahui tumbuh kembang anak secara dini (Nain, 2008). Salah satu upaya untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian anak balita adalah dengan melakukan pemeliharaan kesehatannya. Pemeliharaan kesehatan anak balita dititik beratkan kepada upaya pencegahan peningkatan kesehatan dan pada pengobatan dan rehabilitasi. Pelayanan kesehatan anak balita ini dapat dilakukan dipuskesmas, puskesmas pembantu, polindes terutama di posyandu. Saat ini posyandu sangat primadona. Pemerintah Indonesia dengan kebijakan Kemenkes mengupayakan untuk mengaktifkan kembali kegiatan di posyandu, karena posyandulah tempat paling cocok untuk memberikan pelayanan kesehatan pada balita secara menyeluruh dan terpadu. Salah satu upaya untuk mengetahui kondisi gizi balita adalah dengan membawa anak ke posyandu untuk dilakukan penimbangan walaupun sudah tidak lagi mendapatkan imunisasi dan makanan tambahan dari petugas kesehatan. Penimbangan balita dilakukan setiap bulan mulai umur 1 tahun sampai 5 tahun di Posyandu (Haryamin, 2009). Kesadaran masyarakat yang kurang akan pentingnya peran posyandu menyebabkan terhambatnya proses pelayanan kesehatan yang baik bagi para balita, karena posyandu di Indonesia banyak yang tidak berfungsi sehingga menyebabkan temuan balita bergizi buruk (Trihono, 2005). Puskesmas Minasate ne merupakan salah satu puskesmas di kabupaten pangkep yang telah melaksanakan program revitalisasi posyandu dengan jumlah 6 posyandu. Adapun data jumlah balita pada tahun 2011 sebanyak 1378, tahun 2012 sebanyak 1641 orang, dan pada bulan maret tahun 2013 sebanyak 2135 orang anak balita, Sedangkan rata-rata jumlah kunjungan balita ke posyandu pada tahun 2011 sebanyak 652 (47,3%) anak balita tiap bulannya, tahun 2012 sebanyak 912 (55,6%) orang anak balita setiap bulannya, dan pada tahun 2013 sampai pada bulan Oktober sebanyak 1686 (88,3%) tiap bulannya. Data kunjungan balita ke posyandu oleh balita per triwulan tahun 2013, menunjukkan bahwa Page 2
pada bulan Januari sampai Maret sebanyak 600 kunjungan, bulan April sampai Juni sebanyak 506 kunjungan dan pada bulan Juli sampai September sebanyak 585 kunjungan (Data Puskesmas Minasate ne). Dari data tersebut di atas memberikan gambaran bahwa jumlah kunjungan balita ke posyandu terus meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun dan dari bulan ke bulan. Oleh karena itu peneliti merasa tertarik untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan balita ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Minaste ne. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti memfokuskan rumusan masalah sebagai berikut: faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi kunjungan balita ke posyandu di wilayah kerja puskesmas minasate ne kabupaten pangkep. METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan adalah deskriktif analitik dengn metode cross sectional, yaitu jenis penelitian yang menekan pada waktu pengukuran atau observasi data variable independen dan dependen hanya satu kali, pada satu saat/pengukuran dilakukan pada saat bersamaan dan pada sample yang representative. Yang menjadi populasi dalam penelitian yaitu semua ibu yang mempunyai balita yang berumur 1-5 tahun dan berkunjung ke posyandu yaitu sebanyak 500 orang di wilayah kerja Puskesmas Minasate ne kabupaten Pangkep. Jumlah sampel sebanyak 120 yang diperoleh dengan tekhnik Purposive sampling HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu mulai tanggal 10 Maret sampai dengan 31 maret 2014. Hasil penelitian ini di peroleh melalui penyebaran kuesioner yang memuat pertanyaan pertanyaan tentang pengetahuan ibu, peran serta kader, peran serta petugas kesehatan, dan kunjungan balita ke posyandu. Karakteristik Responden a. Umur Tabel 1 Distribusi berdasarkan umur ibu di Puskesmas Minasa Te ne Kabupaten Pangkep Umur (Tahun) n % 20 4 3,3 21 30 62 51,7 31 54 45,0 Sumber : Data Primer 2014 karakteristik demografi yang meliputi umur. Umur tertinggi yaitu 21-30 sebanyak 62 (96,7%) sedangkan yang terendah sebanyak 4 (3,3). Page 3
b. Pendidikan Tabel 2 Distribusi berdasarkan pendidikan ibu di Puskesmas Minasa Te ne Kabupaten Pangkep Pendidikan n % Perguruan Tinggi 4 3,3 SMU 29 24,2 SMP 53 44,2 SD 34 28,3 karakteristik demografi yang meliputi pendidikan. Tertinggi yaitu SMP sebanyak 53 (44,2%) sedangkan yang terendah sebanyak 4 (3,3). c. Pekerjaan Tabel 3Distribusi berdasarkan pekerjaan ibu di Puskesmas Minasa Te ne Kabupaten Pangkep Pekerjaan n % Swasta 116 96,7 Irt 4 3,3 karakteristik demografi yang meliputi Pekerjaan. Pekerjaan Swasta 116 (96,7) sedangkan IRT sebanyak 4 (3,3). 1. Analisa Univariat a. Tingkat Pengetahuan Ibu Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Di Posyandu Minasa te ne kabupaten pangkep Pengetahuan Ibu n % 112 93,3 8 6,7 tingkat pengetahuan ibu di Posyandu Minasa te ne sebagaian besar ibu pengetahuannya baik 112 (93,3%. b. Peran serta kad b. Peran Serta Kader Tabel.5 Distribusi Responden Berdasarkan Peran Serta Kader Di Posyandu Minasa te ne kabupaten pangkep Peran Serta Kader n % 97 80,8 23 19,2 peran serta kader di Posyandu Minasa te ne sebagian besar ibu telah menganggap peran serta kader baik 97 (80,8%). c. Peran petugas kesehatan Tabel 6 Distribusi Responden Berdasarkan Peran Petugas Kesehatan di Posyandu Minasa te ne kabuapten pangkep Peran Petugas n % Kesehatan 103 85, 8 17 14, 2 Jumlah 120 10 0,0 Page 4
Peran Petugas Kesehatan di Posyandu Minasa te ne kabupaten pangkep menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengganggap Peran petugas kesehatan baik 103 (85,8%). d. Kunjungan Balita di Posyandu Tabel 7 Distribusi Responden Berdasarkan Kunjungan Balita di Posyandu Minasa te ne kabupaten pangkep Kunjungan Balita n % di Posyandu 111 92,5 9 7,5 Sumber Data Primer 2014. Responden berdasarkan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Minasa te ne kabupaten pangkep menunjukkan kunjungan balita di posyandu telah baik 111 (92,5%). 2. Analisa Bivariat Analisa bivariate berfungsi untuk melihat hubungan variabel bebas terhadap variabel independen dengan menggunakan program komputer SPSS dimana hubungan antar variabel. a. Hubungan Tingkat pengetahuan ibu dengan kunjungan balita di Posyandu. Tabel 8.Hubungan Tingkat Tingkat Pengetahuan Ibu dengan kunjungan balita di Posyandu Minasa te ne kabupaten pangkep Tingkat Pengetah uan Ibu Kunjungan Balita di Posyandu n % n % n % 106 5 88,3 4,2 6 3 hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan kunjungan balita di Posyandu Minasa te ne kunjungan balita ke posyandu yang baik pada ibu yang tingkat pengetahuan baik sebanyak 106 (88,3%) dan yang pengetahuannya kurang sebanyak 5 (4,2%). Berdasarkan rumus Fisher s Exact Test dan α(0,05) diperoleh nilai p=0,014. Hal ini berarti ada hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan kunjungan balita di Posyandu Minasa te ne kabupaten Pangkep Hubungan peran serta kader dengan kunjungan balita di Posyandu. b. Hubungan Peran Kader dengan Kunjungan Balita di Posyandu. Tabel 9 Hubungan Peran Serta Kader dengan kunjungan balita di Posyandu Minasa te ne kabupaten pangkep 5,0 2,5 112 8 93,3 111 92,5 9 7,5 120 100,0 Peran Serta Kader Kunjungan Balita di Posyandu 6,7 n % n % n % 93 77,5 4 3,3 97 80.8 p Value 0,014 p Value 18 15,0 5 4,2 23 19.2 0,013 11 1 92,5 9 7,5 120 100,0 Page 5
hubungan peran serta kader dengan kunjungan balita di Posyandu Minasa te ne kabupaten pangkep menunjukkan bahwa kunjungan balita ke posyandu yang baik pada responden yang menganggap peran serta kader baik sebanyak 93 (77,5%) dan yang menganggap peran serta kader kurang sebanyak 18 (15,0%). Berdasarkan rumus Fisher s Exact Test dan α(0,05) diperoleh nilai p=0,013. Hal ini berarti ada hubungan peran serta kader dengan kunjungan balita di Posyandu Minasa te ne kabupaten pangkep. c. Hubungan peran petugas kesehatan dengan kunjungan balita di Posyandu. Tabel 10.Hubungan Peran Petugas Kesehatan dengan kunjungan balita ke Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Minasa Te ne Kabupaten Pangkep Peran Petuga s Keseh atan Kuran g Kunjungan Balita di Posyandu n % n % n % 98 13 81,7 10,8 5 4 4,2 3,3 hubungan peran petugas kesehatan dengan kunjungan balita di Posyandu Minasa te ne kunjungan balita ke posyandu yang baik pada responden yang menganggap peran petugas kesehatan baik sebanyak 98 (81,7%) dan yang menganggap peran petugas kesehatan kurang sebanyak 13 (10,8%). 103 17 85,8 14,2 111 92,5 9 7,5 120 100, 0 p Va lue 0,0 23 Berdasarkan rumus Fisher s Exact Test dan α(0,05) diperoleh nilai p=0,023. Hal ini berarti ada hubungan peran petugas kesehatan dengan kunjungan balita di Posyandu Minasa te ne kabupaten pangkep. DAFTAR PUSTAKA Adisasmito, W 2007, Sistem kesehatan, PT Raja Grafindo Persada, Dahlan, M S 2008, Statistik untuk kedokteran dan kesehatan, Salemba Medika, Departemen Kesehatan RI, 2006, Buku kader posyandu : dalam usaha perbaikan gizi, Departemen Kesehatan, Departemen Kesehatan RI, 2006, Pedoman umum pengelolaan posyandu, Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan Sul-Sel, 2007, Profil kesehatan provinsi Sulawesi Selatan 2006, diakses 13 Februari 2014. Ferizal, Y & Hasanbasri, M 2007, Proses pelaksanaan manajemen pelayanan posyandu terhadap intensitas posyandu : analisis data sakerti 2000, KMPK Universitas Gadjah Mada, diakses 14 Februari 2014. Firyadi, I (2008) Evaluasi Penimbangan Balita di Kota Tanjung Pinang, Diakses 14 Februari 2014. Haryamin (2009) Timbanglah Balita anda Setiap Bulan, Diakses 14 Februari 2014. Haryono, 2006, Membangun posyandu mandiri, Damandiri, diakses 14 Februari 2014. Hermawan, D 2007, Posyandu mendesak direvitalisasi, Jurnal keluarga ; Informasi KB dan kependudukan, p.21-22. Page 6
Hidayat, A.A, 2007, Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data, Salemba Medika, Zulkifli, 2003, Posyandu dan kader kesehatan, USU Digital Library, diakses 15 Februari 2014. Kresno, M. (2008) Laporan Penelitian Studi Pemanfaatan Posyandu di Kelurahan Cipinang Kec. Jatinegara Kodya Jakarta Timur, FKM Universitas Indonesia, Mendagri, 2001, Pedoman umum revitalisasi posyandu, Wordpress, diakses 14 Februari 2014. Nain, U 2008, Posyandu : upaya kesehatan berbasis masyarakat, Kareso, Yogyakarta. Notoatmodjo, S 2003, Ilmu kesehatan masyarakat : Prinsip-prinsip dasar cetakan ke dua, PT Rineka Cipta, Notoatmodjo, S 2005, Metodologi penelitian kesehatan, PT Rineka Cipta, Nursalam, 2008, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian ilmu Keperawatan, Edisi II, Salemba Medika, Saryono, 2008, Metodologi Penelitian Kesehatan, Mitra Cendikia Press, Sembiring, N, 2004, Posyandu sebagai saran peran serta masyarakat dalam usaha peningkatan kesehatan masyarakat, USU Digital Library, diakses 15 Februari 2014. Pratiknya, A.W. 2008, Dasar-Dasar Metodologi penelitian Kedokteran dan Kesehatan, Raja Grafindo Persada, Sugiyono, 2008, Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R &D, Alfabeta, Bandung. Tim Pengajar, 2008, Keperawatan Komunitas, Trans Info Media, Trihono, 2005, Arrimes Manajemen Puskesmas Berbasis Paradigma sehat, Sagung Seto, Page 7