BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan oleh penelitian dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek Penelitian ini adalah sense of humor dan penyesuaian diri pada remaja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 2000). Maksud korelasional dari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Variable- variabel yang digunakan penelitian ini adalah Variabel (X) : kecerdasan emosional

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dopelajari dan akan diambil kesimpulannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70 sampel ibu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan suatu desain penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu menemukan, mengembangkan atau mengkaji kebenaran suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (X) dengan perilaku caring perawat sebagai variabel terikat (Y). Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (komperatif).menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparasi, di mana penelitian komparasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuatitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2014). Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian maka penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitaif dengan tujuan penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Dalam hal ini menjelaskan ada tidaknya hubungan antara regulasi emosi dengan kecemasan. 3.2. Identifikasi Variabel Variabel (dikutip dalam Siregar, 2014) adalah konstruk yang sifat-sifatnya telah di beri angka (kuantitatif) atau dapat juga diartikan variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai, berupa kuantitatif maupun kualitatif yang dapat berubah-ubah nilainya. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil judul Hubungan Antara Regulasi Emosi dengan Kecemasan 30

Menghadapi Ujian Nasional (Studi pada Siswa Kelas IX di SMPN 60 Jakarta Pusat) Variabel Bebas (X) : Regulasi Emosi Varianel Terikat (Y) : Kecemasan 3.3. Definisi Konseptual Adapun definisi konseptual variabel penelitian ini adalah : a. Kecemasan adalah situasi efektif yang dirasa tidak menyenangkan yang diikuti oleh sensasi fisik yang memperingatkan seseorang akan bahaya. Kecemasan melibatkan reaksi emosional yang lebih umum atau melebihi ketakutan sederhana. b. Regulasi emosi adalah kemampuan yang dimiliki individu untuk menilai, mengatasi, mengelola, dan mengungkapkan emosi yang tepat dalam rangka mencapai keseimbangan emosional atau mengatur emosi sesuai dengan tuntutan lingkungan. 3.4. Definisi Operasional Menurut Azwar (dikutip dalam Sugiyono, 2014 ) definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati. 31

Adapun definisi operasional dari penelitian ini adalah : a. Kecemasan adalah penilaian terhadap situasi efektif yang dirasa tidak menyenangkan yang diikuti oleh sensasi fisik yang memperingatkan seseorang akan bahaya yang mengancam. Aspek-aspek kecemasan meliputi kekhawatiran, emosionalitas, dan perilaku. b. Regulasi emosi adalah penliaian terhadap kemampuan yang dimiliki individu untuk menilai, mengatasi, mengelola, dan menungkapkan emosi yang tepat dalam rangka mencapai keseimbangan emosional atau mengatur emosi sesuai dengan tuntutan lingkungan. Regulasi emosi dapat diatasi dengan beberapa tahap yaitu modifikasi situasi, situation selection, attention deployement, perubahan kognitif, dan modulasi respon. 3.5. Subjek Penelitian Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX yang akan menghadapi ujian nasional di SMPN 60 Jakarta Pusat. Subjek berjumlah 151 siswa, yang terdiri dari 5 kelas. 3.6. Prosedur Penelitian 3.6.1. Tahap Pra-lapangan Pada tahap pra lapangan ini peneliti melakukan hal-hal berikut: (a) Peneliti menentukan lokasi penelitian dan melakukan perizinan. Peneliti 32

menentukan lokasi penelitian di SMPN 60 Jakarta Pusat. Kemudian, peneliti melakukan perizinan kepada pihak sekolah dengan menemui kepala sekolah SMPN 60. Perizinan ini dilakukan agar pihak sekolah mengetahui maksud dan tujuan peneliti datang ke SMPN 60. (b) Peneliti menggali permasalahan dengan melakukan wawancara kepada beberapa siswa kelas IX mengenai permasalahan yang menyangkut topik penelitian. Kemudian, peneliti mencari teori pendukung dan jurnal-jurnal yang relevan yang berhubungan dengan topik permasalahan yang di angkat peneliti untuk melaksanakan penelitian. (c) Peneliti menyusun rancangan penelitian yang berisi latar belakang masalah dan alasan peneliti melakukan penelitian. (d) Peneliti melakukan pengambilan data. Peneliti mulai mempersiapkan alat ukur atau instrumen penelitian yang akan digunakan dalan pengambilan data penelitian. 3.6.2. Tahap Lapangan Pada tahap ini peneliti melakukan hal-hal berikut: (a) Peneliti memasuki lapangan penelitian. Peneliti melakukan pendekatan kepada subjek penelitian yaitu siswa kelas IX agar terjalin hubungan yang baik antara peneliti dengan subjek. (b) Peneliti memberikan kuesioner penelitian kepada siswa, kemudian siswa mengisi kuesioner penelitian tersebut. (c) Peneliti melakukan analisa data yang telah terkumpul. Kemudan, peneliti melihat hasil dan hubungan antar variabel secara kuantitatif. (d) Peneliti membuat saran dan kesimpulan terhadap data yang telah diteliti. 33

3.7. Jadwal Penelitian Penelitian yang dilakukan peneliti di bagi menjadi tiga tahapan yaitu: Tabel. I Tahapan Penelitian Tahapan Penelitian Tahap Perencanaan Kegiatan Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan penyusunan proposal penelitian. Mengajukan perizinan kepada pihak sekolah SMPN 60. Membuat alat ukur atau instrument penelitian berupa skala regulasi emosi dan skala kecemasan menghadapi ujian Nasional. Melakukan uji coba alat ukur kepada 30 siswa kelas IX. Tahap ini dilaksanakan oleh peneliti pada bulan Maret 2017 Tahap Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, peneliti melakukan pengambilan data penelitian pada hari Kamis, 06 April 2017 berlangsung selama satu hari. Pengambilan data dilakukan di SMPN 60. Peneliti yang di bantu dengan guru kelas memberikan kuesioner penelitian kepada siswa kelas IX sebagai teknik pengambilan data. Tahap Penyelesaian Pada tahap penyelesaian, peneliti melakukan proses analisa data dan penyusunan laporan. Peneliti juga 34

membuat kesimpulan dan saran penelitian. Tahap ini dilakukan pada bulan Mei 2017. 3.8. Populasi, Sampel, Teknik Sampling 3.8.1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya. ( Sugiyono,2014 ) Dalam penelitian ini untuk mempermudah jalannya penelitian, yang menjadi populasi adalah siswa kelas IX di SMPN 60 Jakarta Pusat yang akan menghadapi ujian Nasional. Populasi kelas IX berjumlah 151 siswa, terdiri dari 73 siswa laki-laki dan 78 siswi perempuan Tabel. II Penyebaran Jumlah Siswa Kelas L P Jumlah 9A 14 16 30 9B 15 15 30 9C 14 16 30 9D 15 16 31 9E 15 15 30 Jumlah Total 151 35

3.8.2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul mewakili (Sugiyono, 2014). Berdasarkan jumlah populasi yang terdapat di SMPN 60 Jakarta Pusat yaitu sebanyak 151 orang, maka sampel yang digunakan peneliti adalah sebanyak 151 orang. 3.8.3. Teknik Sampling Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, dengan menggunakan teknik sampling. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik total sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi (Sugiyono,2014). Peneliti menggunakan total sampling karena jumlah sampel yang digunakan peneliti sama dengan jumlah populasi yaitu 151 orang. 36

3.9. Sumber Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer. Data primer adalah data yang langsung di peroleh dari sumber aslinya. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari hasil kuesioner yang di isi oleh subjek yaitu siswa kelas IX dan di peroleh dari hasil wawancara awal yang dilukakan oleh beberapa siswa kelas IX. 3.10. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian (dikutip dalam Siregar, 2014). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode skala untuk mengukur variabel yang hendak ditetiliti. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan skala likert. Skala likert merupakan suatu butir item. Responden hanya memberikan kesuaian atau ketidaksesuaian terhadap butir item tersebut. Skala ini dimaksudkan untuk mengukur sikap individu dalam dimensi yang sama dan individu menempatkan dirinya kearah satu kontinuitas dari butir item. Skala dalam penelitian ini terdiri dari skala regulasi emosi dan skala kecemasan menghadapi ujian Nasional. Skala yang digunakan dalam penelitian ini langsung di berikan kepada subjek. Subjek diminta untuk menjawab item-item pernyataan yang dirumuskan secara favourable dan unfavourable tentang suatu variabel, yakni variabel regulasi emosi dan variabel kecemasan. Jawaban di dalam skala dinyatakan dalam lima kategori, 37

yaitu sangat sesuai, sesuai, kadang-kadang, tidak sesuai dan sangat tidak sesuai. Cara subyek memberikan jawaban pada setiap skala likert yaitu dengan memberikan chek list ( ) pada salah satu jawaban yang berkisar antara 1-5. Tabel. III Sebaran Skor Setiap Item NILAI SKOR SETIAP ITEM Jawaban Favourable Unfavourable Sangat Setuju 5 1 Setuju 4 2 Kadang-kadang 3 3 Tidak Setuju 2 4 Sangat Tidak Setuju 1 5 Alat ukur dalam penelitian ini yaitu : a. Regulasi Emosi Alat ukur dalam regulasi emosi ini yaitu, skala hasil modifikasi dari Buric, Soric dan Penezic (2016) yaitu skala AERQ (Academic Emotional Regulation Questionnaire). Skala regulasi emosi berisi tahapan regulasi emosi yaitu situation selection, developing competences, redirection attention, reappraisal, suppression, respiration, venting, dan social support. Skala ini terdiri dari 35 item pernyataan, dimana 23 pernyataan favourable dan 12 pernyataan unfavourable. Adapun sebaran item-item dalam alat ukur ini dapat dilihat sebagai berikut: 38

Tabel. IV Blue Print Skala Regulasi Emosi Tahapan Regulasi Emosi No Item Jumlah Favourable Unfavourable Favourable Unfavourable Situasion Selection - 1,9,17,25-4 Developing Competences 2,10,18,26-4 - Redirection Attention 3,11,19,27,32-5 - Reappraisal 4,20 12,28,33 2 3 Supperession 5,13,21,29,34-5 - Respiration 6,14,22-3 - Venting - 7,15,23,30,35-5 Social Support 8,16,24,31-4 - Jumlah 23 12 Jumlah Total 35 b. Kecemasan Kecemasan menghadapi ujian Nasional di ukur berdasarkan aspek-aspek kecemasan dari Hazaleus. Seluruh pernyataan berasal dari aspek-aspek kecemasan yang meliputi kekhawatiran, emosionalitas, dan perilaku. Alat ukur ini terdiri dari 35 pernyataan, 14 pernyataan Favourabel dan 21 pernyataan Unfavourable. Adapun sebaran item-item dalam alat ukur ini sebagai berikut: 39

Tabel. V Blue Print Skala Kecemasan Aspek No Item Jumlah Favourable Unfavourable Favourable Unfavourable Kekhawatiran 6,8,9,10,15,22,30,31 1,2,13,17,18,20,27,28 8 8 Emosionalitas 7,14,21,23,29,33 3,4,11,16,19,26,32 6 7 Perilaku - 5,12,24,25,34,35-6 Jumlah 14 21 Jumlah Total 35 3.11. Validitas dan Reliabilitas 3.11.1. Validitas Menurut Arikunto (dikutip dalam Mustadifah & Taniredja, 2014), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Arikunto juga menjelaskan, bahwa secara mendasar, validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur. Suatu instrumen yang valid atau sah mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diingikan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya 40

validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Analisa rasional dalam penelitian ini dilakukan dengan meminta evaluasi dari para ahli (expert judgement) yang di dasari subjektivitas masing-masing, kesepakatan mengenai kualitas suatu item menjadi dasar yang kuat untuk menegakkan validitas ketika item-item tersebut telah menjadi satu skala. Para ahli dalam penelitian ini adalah dosen pembimbing peneliti dan para ahli lainnya yang memberikan masukan bagi peneliti. Menurut Azwar (2015) kriteria pemilihan item berdasarkan korelasi item total, biasanya digunakan batasan 0,30. Item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan, namun jika korelasi item dibawah 0,30 memiliki daya beda rendah dan dianggap gugur. 3.11.2. Reliabilitas Menurut Sudjana (dikutip dalam Mustadifah & Taniredja, 2014) reliabilitas adalah ketepatan kejekan alat ukur dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapan pun alat ukur tersebut akan digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama.suatu alat ukur dikatakan reliabel bila alat itu dalam mengukur suatu pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukan hasil yang sama. Jadi alat yang reliabel secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama. 41

Menurut Azwar (2015) Koenfisien reliabilitas berada dalam rentang angka dari 0 sampai 1,00. Semakin tinggi tingkat reliabilitas maka koenfisien reliabilitas mendekati angka 1,00. 3.12. Analisa Data 3.12.1. Uji Asumsi Menurut Sugiyono (2014) terdapat dua macam uji asumsi, yaitu uji normalitas dan uji linearitas. a. Uji normalitas, uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebaran X dan Y bersifat normal atau tidak. Metode yang digunakan adalah One Sampel Kolmogorov Smirnov. b. Uji linearitas, uji yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variable X dan variablel Y merupakan hubungan haris lurus atau tidak. 3.12.2. Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk mengukur sejauh mana hipotesis penelitian ini bisa diterima. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan statistik uji korelasi Spearman, dengan alat bantu yang digunakan untuk analisis adalah program SPSS 20.00 for Windows. Menggunakan uji korelasi Spearman karena untuk mengukur hubungan antara kedua variabel penelitian dan kedua variabel bersifat kuantitatif 42

namun kondisi normal tidak terpenuhi. Pedoman yang dipakai dalam uji hipotesis : a. Bila rxy dengan P < 0,05 korelasinya signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis di terima, ada hubungan yang signifikan antar variabel penelitian. b. Bila rxy dengan P > 0,05 korelasinya tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian ditolak, tidak ada hubungan yang signifikan antar variabel penelitian. 43