BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah para masyarakat yang bekerja atau bertempat tinggal di daerah KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk Satu. Objek penelitian dipilih berdasarkan karena banyak terdapat berbagai macam kalangan orang yang tinggal atau bekerja di daerah KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk Satu mulai dari golongan menengah keatas sampai menengah kebawah. Dan penulis ingin tau bagaimana wawasan yang dimiliki oleh masyarakat di lingkungan tersebut mengenai perpajakan. 3.2. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk meneliti jenis masalah berupa pengaruh antara dua atau lebih variabel dengan mengidentifikasikan fakta atau peristiwa tersebut sebagai variabel yang mempengaruhi (variabel independen). Sehingga penelitian ini merupakan studi empiris berbentuk kausalitas yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh sosialisasi di dalam menambah pengetahuan masyarakat untuk membantu Wajib Pajak memenuhi kewajiban perpajakannya. 3.2.1 Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data penelitian merupakan data primer yaitu data yang diperoleh langsung oleh pengumpul data dari objek risetnya. Data primer dalam penelitian ini adalah berupa data pengisian kuesioner. Sumber data berasal dari jawaban para wajib pajak yang berdomisisli di wilayah kantor KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk Satu 41
42 3.2.2. Penentuan Jumlah Sampel Populasi merupakan keseluruhan unsur yang menjadi subjek penelitian,sedangkan sampel adalah bagian dari populasi itu sendiri. Penelitian sampel merupakan penelitian yang dilakukan terhadap sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi di wilayah KPP Jakarta Kebon Jeruk Satu. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknikpemilihan sampel secara acak (Random Sampling). Menurut Aritonang (2007:98) metode pemilihan secara acak disebut juga metode probabilistik karena pelaksanaanya didasarkan pada asumsi mengenai adanya probabilitas (peluang, kemungkinan) yang sama dari tiap unsur populasi untuk terpilih menjadi sampel. Ukuran sampel merupakan banyaknya unsur populasi yang dijadikan sampel penelitian. Dalam penelitian ini, sampel yang yang digunakan sebanyak 40 60 responden. Hal ini dikarenakan jumlah populasi yang sangat besar dan peneliti tidak mungkin untuk mempelajari semua karena keterbatasan akan waktu. Dalam penelitian ini jumlah variabel yang digunakan ada 3 variabel yang terdiri dari 2 variabel independent dan 1 variabel dependent, yaitu: X 1 = Pengetahuan perpajakan X 2 = Sosialisasi perpajakan X3 = Sistem administrasi pajak Y = Kepatuhan Wajib Pajak 3.2.3. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuisoner Dalam melakukan suatu penelitian, perlu dilakukan pengumpulan data yang nantinya akan digunakan untuk memperlancar proses penelitian. Keseluruhan data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer atau data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dengan cara penyebaran kuesioner kepada Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk Satu. Kuesioner atau angket
43 itu sendiri merupakan sehimpunan pertanyaan atau pernyataan mengenai suatu variabel yang diajukan kepada dan untuk memperoleh tanggapan dari subjek. Bentuk pertanyaan mengacu pada kombinasi pilihan jawaban yang berpedoman pada skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Fenomena sosial yang dimaksud adalah variabel penelitian yaitu pengetahuan pajak, sosialisasi pajak, dan kepatuhan dalam pemenuhan kewajiban pajak penghasilannya. Bentuk penilaian jawaban kuisioner menggunakan pembobotan dengan 5 buah skala. Bobot dan kategori pengukuran atas tanggapan responden diuraikan dalam tabel berikut dibawah ini: Tabel 3.1 Bobot Kuesioner Keterangan Penilaian SS = Sangat Setuju 5 S = Setuju 4 R = Ragu-Ragu 3 TS = Tidak Sutuju 2 STS = Sangat Tidak Setuju 1 2. Studi Pustaka Teknik pengumpulan data lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research). Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari berbagai buku, jurnal, litelatur, dan sumber-sumber yang relevan dengan topik yang dibahas untuk memperoleh landasan teori dalam penyusunan skripsi ini. 3.2.4. Metode Analisis data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linier sederhana untuk menguji masing-masing variabel kemudian dilanjutkan dengan analisis regresi linier berganda untuk menguji semua variabel secara bersama. Dalam
44 mengolah dan menganalisis data, penelitian ini menggunakan Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) versi 20. Data dalam penelitian ini berupa ordinal dimana jawaban dari setiap pertanyaan bernilai 1,2,3,4,dan 5 sebagai frekuensinya. Data yang telah didapat dari responden akan diuji kedalam pengujianinstrument berupa uji validitas dan reliabilitas, setelah itu pengujian asumsi klasik untuk memenuhi asumsi regresi sederhana dan berganda agar dapat menjawab hipotesis penelitian. 3.2.4.1 Pengujian Instrumen Pengumpulan Data Pengujian instrumen pengumpulan data harus dilakukan sebagai langkah awal untuk memastikan bahwa kuesioner tersebut layak digunakan untuk mendapatkan data yang diinginkan dari responden. Uji instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 3.2.4.1.1. Uji Validitas Menurut Priyatno (2010:90) validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrument dalam mengukur apa yang ingin diukur. Teknik pengujian yang akan digunakan dalam uji validitas ini adalah menggunakan korelasi Bivariate Pearson. Pengujian validitas ini menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05. Kriteria pengujianya adalah sebagai berikut : 1) Jika r hitung r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total pertanyaan(dinyatakan valid) 2) Jika r hitung r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total pertanyaan (dinyatakan tidak valid)
45 3.2.4.1.2. Uji Reliabilitas Menurut Priyatno (2010:97) reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Dalam uji reliabilitas ini akan digunakan metode Cronbach Alpha. a. Jika nilai Cronbach Alpha > 0,60 maka pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel tersebut adalah reliabel b. Jika nilai Cronbach Alpha < 0,60 maka pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel tersebut adalah tidak reliabel 3.2.4.1.3 Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan metode yang berkaitan dengan pengumpulandan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi berguna. Dalam penelitian ini, statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan atas mendeskripsikan variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian. Statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif yang standar dan biasa digunakan dalam penelitian, antara lain : a. Rata-rata (mean) Adalah total semua data dibagi dengan jumlah data. b. Nilai maksimum (max) dan nilai minimum (min) Merupakan nilai data dari minimum ke maksimum yang disampling. c. Standar deviasi/ simpangan baku Adalah ukuran sebaran statistik yang mengukur bagaimana nilai-nilai data tersebar. 3.2.4.2. Pengujian asumsi klasik Dalam menguji hipotesis yang akan digunakan, pertama-tama harus dilakukan terlebih dahulu pengujian asumsi klasik terhadap data dari kuesioner yang digunakan. Secara teoritis, penelitian akan menghasilkan nilai parameter yang lebih sah bila terpenuhi uji asumsi klasik. Dengan terpernuhi asumsi-asumsi klasik yang ada, maka suatu variabel layak digunakan untuk tujuan memprediksi variabel lainya. Uji asumsi
46 klasik yang digunakan dalam penelitian ini antara uji normalitas, uji heterokedatisitas, uji multikorelasi, uji linearitas, dan uji autokorelasi. 3.2.4.2.1 Uji Normalitas Menurut Priyatno (2010:71), Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Jika analisis menggunakan metode parametric, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi, yaitu data berdasar dari distribusi yang normal. Jika data tidak berdistribusi normal, maka metode alternatif yang bisa digunakan adalah statistic non parametric. Uji normalitas dalam peneltian ini menggunakan uji kolmogorov-smirnov. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan nilai P-value pada kolom Asimp. Sig(2- tailed) yang dihasilka, dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Jika P-value pada kolom Asimp. Sig (2-tailed) < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain, data tidak terdistribusi normal. 2) Jika p-value pada kolom Asimp. Sig (2-tailed) > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan kata lain, data terdistribusi normal. 3.2.4.2.2. Uji Multikolinearritas Menurut Priyatno (2010:81), multikolinearitas adalah keadaan dimana terjadi hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna antar variabel independen dalam model regresi. Uji multikolineritas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Ada beberapa metode pengujian yang bisa digunakan diantaranya: a. Dengan melihat nilai Inflation Factor (VIF) pada model regresi, b. Dengan membandingkan nilai koefisien determinasi individual (R 2 ) dengan nilai determinasi secara serentak (R 2 ), dan c. Dengan melihat nilai Eigenvalue dan Condition Index. Pada pembahasan ini akan dilakukan uji multikolinearitas dengan melihat nilai Inflation Factor (VIF) pada model regresi. Menurut Santoso (2001) dalam Priyatno,
47 pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5. Maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolineritas dengan variabel bebas lainya. 3.2.4.2.3. Uji Heteroskedastisitas Menurut Priyatno (2010:83) heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadi ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Ada beberapa metode pengujian yang bisa digunakan diantaranya yaitu, Uji Spearman s rho, Uji Glester, Uji Park, dan melihat pola grafik regresi. Pada pembahasan ini akan dilakukan uji heteroskedastisitas dengan menggunakan Uji Spearman s rho, yaitu mengkorelasikan nilai residual (understandardized residual) dengan masing-masing variabel independen. Jika signifikansi korelasi kurang dari 0,05 maka pada model regresi terjadi masalah heterokedastisitas. 3.2.4.2.4. Uji Linearitas Pengujian linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang kita miliki sesuai dengan garis linear atau tidak (Apakah hubungan antara variabel independent dan variabel dependent mengikuti garis lurus atau tidak). Pengujian linearitas merupakan salah satu uji asumsi klasik yang harus dipenuhi agar hubungan antara variabel dependent dan variabel independent harus linearitas. Dalam melihat linearitas, dapat dilihat dari grafik hubungan antara variabel independent dan variabel dependent. Hal ini dapat dilihat dari pergerakan yang bersifat searah antara variabel independent dan variabel dependent. 3.2.4.2.5. Uji Autokorelasi Menurut Priyatno (2010:87) autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan yang lain pada model
48 regresi. Prasyarat yang harus dipenuhi adalah tidak adanya autokorelasi pada model regresi. Metode pengujian menggunakan uji Durbin-Watson (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut : a. Jika d lebih kecil dari dl atau lebih besar dari (4-dl), maka hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi. b. Jika d terletak antara du dan (4-du), maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi. c. Jika d terletak antara dl dan du atau diantara (4-du) dan (4-dl), maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti. Nilai du dan dl dapat diperoleh dari tabel statistic Durbin Watson yang bergantung banyaknya observasi dan banyaknya variabel yang menjelaskan. 3.2.4.3. Teknik Pengujian Hipotesis Dalam proses untuk mengambil kesimpulan atas hipoteis yang akan diuji harus dilakukan pengamatan dengan pertimbangan nilai-nilai berikut ini : 3.2.4.3.1. Uji Korelasi Menurut Purwoto (2007:97) analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih variabel independen (X1,X2,...Xn) terhadap variabel dependen (Y) secara serentak Koefisien ini menujukan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel independen (X1, X2,...Xn) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Nilai R berkisar anara 0 sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya nilai semakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah. Pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi adalah sebagai berikut : 0,00 0,199 = sangat rendah 0,20 0,399 = rendah 0,40 0,599 = sedang 0,60 0,799 = kuat 0,80 1,000 = sangat kuat
49 3.2.4.3.2. Uji t Uji statistik t pada dasarnya menujukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini secara parsial digunakan uji t dengan tingkatsignifikansi 5%. Pada penelitian ini, hipotesis 1 sampai dengan hipotesis 3 diuji dengan menggunakan uji t. Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut : 1. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas : a. Jika signifikan < tingkat kesalahan (α = 0,05), maka Ho ditolak b. Jika signifikan > tingkat kesalahan (α = 0,05), maka Ho diterima 2. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai t-hitung : a. Jika t-hitung > t-tabel, maka Ho ditolak b. Jika t-hitung < t-tabel, maka Ho diterima 3.2.5. Operasionalisasi Variabel Definisi operasional variabel merupakan penjelasan pengertian dari teori variabel yang didasarkan pada beberapa sumber atau referensi yang digunakan dalam penelitian ini, sehingga dapat diamati dan diukur dengan menentukan hal-hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu 3.2.5.1. Variabel Independen Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Sosialisasi Pajak Sosialisasi pajak adalah kegiatan penyuluhan pajak yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak ke seluruh wajib pajak agar mereka dapat lebih memahami tentang hukum pajak yang berlaku di Indonesia. Indikator dalam penelitian ini yaitu, wajib pajak memperoleh informasi pajak dari media cetak atau media lainnya, informasi yang diberikan telah cukup jelas, dan keefektifan dari sosialisasi yang telah dilakukan oleh fiskus. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin 2. Pengetahuan Perpajakan Pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan merupakan penalaran dan penangkapan makna tentang peraturan perpajakan sesuai dengan ketentuan yang
50 berlaku. Indikator dalam peneliti ini yaitu, pengetahuan dan pemahaman tentang hak dan kewajiban wajib pajak, pengetahuan dan pemahaman tentang sanksi jika melakukan pelanggaran perpajakan, pengetahuan dan pemahaman mengenai NPWP, PKP dan tarif pajak, dan pengetahuan dan pemahaman peraturan pajak melalui sosialisasi. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin 3. Sistem administrasi pajak Pelayanan fiskus dapat diartikan sebagai cara petugas pajak dalam membantu mengurus atau menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan wajib pajak. Indikator dalam peneliti ini, yaitu fiskus (aparat pajak) bekerja secara transparan, fiskus sukarela membantu kesulitan wajib pajak (bersedia memberikan penyuluhan), fiskus senantiasa menjaga tutur katanya dengan baik dan bersikap sopan, fiskus memberikan pelayanan dengan cepat dan tangkas untuk membantu kesulitan wajib pajak. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin 3.2.5.2 Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepatuhan wajib pajak. Kepatuhan wajib pajak adalah suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakan yang digunakan untuk membiayai pengeluaran umum negara dengan tidak mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) secara langsung. Indikator dalam peneliti ini, yaitu kepatuhan pajak sesuai dengan prinsip wajib pajak yang bersangkutan, perasaan bersalah apabila tidak melakukan kewajiban perpajakan, dan merelakan sejumlah nilai untuk membayar pajak. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin