Studi Pembentukan Tata Ruang Kraton Mataram Islam Pleret The Study of Spatial Planning Formation of Kraton Mataram Islam Pleret

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

I. PENDAHULUAN. Kerajaan Mataram merupakan salah satu kerajaan berbasis agraris/pertanian

IDENTIFIKASI PEMANFAATAN ALUN-ALUN MALANG

PERSEBARAN SITUS DI KABUPATEN BANTUL DAN ANCAMAN KERUSAKANNYA 1 OLEH: RIRIN DARINI 2

Alkulturasi Budaya Hindu-Budha pada Arsitektur Masjid Gedhe Mataram

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak

IDENTIFIKASI KAWASAN CAGAR BUDAYA SITUS KERAJAAN ISLAM MATARAM DI PLERET, BANTUL DENGAN PENDEKATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

Lebih Dekat dengan Masjid Agung Kauman, Semarang

Jl. Tamansari No.1 Bandung

Kerajaan Mataram Islam. Dhani Ahmad K. ( 08 ) Fahira Rahma N. ( 11 ) Pradana Raditya ( 21 ) Qanita Ciesa ( 22 ) Rachmad Agung W.

Keberadaan Fungsi Bangunan Sekitar dalam Membentuk Pemanfaatan Ruang Koridor Jalan di Pusat Kota Pasuruan

KAJIAN BANDINGAN ORANG ORANG PAJANG DI KERAJAAN MATARAM ISLAM

KERAJAAN SAMUDERA PASAI

PASAR KOTAGEDE. Oleh : Theresiana Ani Larasati

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mendapatkan gambaran tentang pengertian DESAIN KAWASAN. WISATA PUSAT KERAJINAN PERAK, KAB. BANTUL, perlu diketahui

Procedia - Social and Behavioral Sciences 227 ( 2016 ) Surakarta 57169, Indonesia. Mobile phone

Lampiran 1. Peta Provinsi Banten Dewasa ini. Peta Provinsi Banten

BENTENG KRATON PLERET: Data Historis dan Data Arkeologi. FORTRESS OF THE PLERET PALACE: Historical and Archaeological Data

PERGESERAN PERAN DAN FUNGSI ALUN-ALUN KALIWUNGU SEBAGAI RUANG TERBUKA PUBLIK

, 2015 KOMPLEKS MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA DALAM SITUS MASYARAKAT KOTA CIREBON

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG HARI JADI KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

STUDI KOMPARATIF POLA MORFOLOGI KOTA GRESIK DAN KOTA DEMAK SEBAGAI KOTA PERDAGANGAN DAN KOTA PUSAT PENYEBARAN AGAMA ISLAM TUGAS AKHIR

Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota ISSN:

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. besar dari sejak awalnya berdirinya desa (kurang lebih 150 tahun yg lalu)

2015 ORNAMEN MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA FAKULTAS HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota ISSN:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

MODUL PERKULIAHAN. Sejarah Desain. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

DAFTAR INVENTARIS BCB TAK BERGERAK DI KABUPATEN BANTUL

Laporan Tugas Akhir Periode Ganjil 2012/2013

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 6. AKULTURASI BUDAYA INDONESIA DENGAN HINDU BUDHA DAN ISLAMLATIHAN SOAL BAB 6. Ksatria. Waisya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kraton Surakarta merupakan bekas istana kerajaan Kasunanan Surakarta

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Berkembangnya Islam di Nusantara tidak lepas dari faktor kemunduran

BAB I PENDAHULUAN. sustainable tourism development, village tourism, ecotourism, merupakan

STUDI PENENTUAN KAWASAN KONSERVASI KOTA TEGAL MELALUI PENDEKATAN MORFOLOGI KOTA TUGAS AKHIR. Oleh : PRIMA AMALIA L2D

BAB 3: TINJAUAN LOKASI

VI.7-1. Bab 6 Penataan Ruang dan Pembangunan Perkotaan Pembangunan Kota Baru. Oleh Suyono

KARAKTER INDIS KAWASAN SAGAN LAMA YOGYAKARTA

PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEWA DENGAN TEMA ARSITEKTUR TROPIS

area publik dan privat kota, sehingga dihasilkan ekspresi rupa ruang perkotaan khas Yogyakarta. Vegetasi simbolik ini dapat juga berfungsi sebagai

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap Budaya Lanskap budaya merupakan hasil interaksi antara manusia dan alam dari waktu ke waktu (Plachter dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Terlebih bila, sudah dihadapkan oleh beberapa orang ahli.

Forum Bina Prestasi DI UNDUH DARI YUDHISTIRA LEARNING CENTER. Anggota Ikapi

Perpaduan Elemen Arsitektur Tradisional dan Eropa pada Masjid Agung Manonjaya

BAB I PENDAHULUAN. memberikan manfaat bagi masyarakat pada sebuah destinasi. Keberhasilan

PENGARUH KERAJAAN ISLAM TERHADAP POLA BENTUK KOTA PASURUAN

PENGEMBANGAN MAKET PUSAT-PUSAT PEMERINTAHAN KERAJAAN MATARAM ISLAM SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

BAB III DATA OBSERVASI LAPANGAN 3.1. TIJAUAN UMUM KOTA TEGAL

GAMBARAN UMUM SUKU BANJAR

SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP EKONOMI ISLAM DALAM PENGELOLAAN INSTITUSI MASJID DI KOTA MEDAN OLEH: MHD TAGOR SALEH HRP

OLEH ADE WIDIA NINGSIH NIM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1435 H/2014 M

Pengaruh Hindu pada Atap Masjid Agung Demak

BAB I PENDAHULUAN. To live in the future, one must first understand their history by. anonymous. Pernyataan ini menjelaskan tentang mengapa manusia

Kata kunci: Alluvial, Amblesan, Genangan, PLAXIS, GIS ISBN

SILABUS MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA MADYA

Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia

ABSTRAK. Kata kunci: Pertemuan budaya, Mesjid Raya Cipaganti, Kolonial, Schoemaker. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Museum selalu mengalami perubahan dari masa ke masa. Keberadaan

Penyusunan Data Master Referensi Kebudayaan Kab. Demak, Provinsi Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN. makam yang merupakan tempat disemayamkannya Ngabei Loring Pasar

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa kini kota-kota di Indonesia telah banyak mengalami. perkembangan dan perubahan yang sangat pesat. Pembangunan massa dan

TEORI PERANCANGAN KOTA. Pengantar Perancangan Perkotaan

ANALISIS SPASIAL PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN PERTANIAN MENJADI PERMUKIMAN DI KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN

SKRIPSI ANALISIS EFEKTIVITAS BANTUAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KOTA MEDAN OLEH FITRIA NAQIYYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping

UNIT LAYANAN PENGADAAN

Sirkulasi Bangunan Rumah Tinggal Kampung Kauman Kota Malang

STUDI POLA MORFOLOGI KOTA DALAM PENENTUAN KAWASAN KONSERVASI KOTA DI KABUPATEN KENDAL TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SENTRA BATIK & TENUN DI PEKALONGAN DENGAN PENEKANAN DESAIN SUSTAINABLE SETTLEMENT

SKRIPSI EKSISTENSI PENERAPAN ASAS CABOTAGE DI PERAIRAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI PEMBERLAKUAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

Jurnal Geodesi Undip Januari 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. utama sebagai tempat bernaung. Pada tahap selanjutnya, bangunan berfungsi

PERAN PELAYANAN SEKOLAH DASAR DALAM MENDUKUNG KOTA LAYAK ANAK DI SURAKARTA

Kajian Kelayakan Kecamatan Tanjungpandan Menjadi Kota Tanjungpandan

Tatanan Alun-alun Terhadap Pola Ruang Spasial Masjid Jami Kota Malang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang tentu memerlukan tanah, bahkan bukan hanya dalam

PRAKTIK PEMBATASAN PEMBALIKAN BEBAN PEMBUKTIAN DALAM PENGADILAN TIPIKOR

ABSTRAK. Kata Kunci : Ruang publik, Yaroana Masigi, Pelestarian

BAB I PENDAHULUAN. pesat, termasuk dunia pendidikan. Pendidikan merupakan hal yang sangat

KOTA YOGYAKARTA SEBAGAI KAWASAN PUSAKA BUDAYA POTENSI DAN PERMASALAHANNYA )

Sejarah Pembangunan dan Renovasi pada Masjid Agung Bandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gambar 1-3 Gambar 1. Geger Pecinan Tahun 1742 Gambar 2. Boemi Hangoes Tahun 1948 Gambar 3.

KAJIAN KARAKTER VISUAL KORIDOR

ARTIKEL PUBLIKASI PENGEMBANGAN KAWASAN KAMPUS UMS SEBAGAI DESTINASI WISATA KREATIF BERBASIS EDUKASI

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Air digunakan untuk kebutuhan sehari-hari (minum, mandi

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak ini, Indonesia mempunyai potensi kekayaan yang sangat beraneka

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dominan adalah Suku Dayak bukit sebagai penduduk asli kesamaan itu

ANALISIS LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS MAN 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017

PROSES PRODUKSI VIDEO KLIP DI PRODUCTION HOUSE X-CODE FILMS YOGYAKARTA

BAB I MENGENAL ARSITEKTUR KOTA, BENTUK DAN DINAMIKANYA

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SEJARAH KOTA BANDUNG. AGUS MULYANA Universitas Pendidikan Indonesia

Transkripsi:

Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota ISSN: 2460-6480 Studi Pembentukan Tata Ruang Kraton Mataram Islam Pleret The Study of Spatial Planning Formation of Kraton Mataram Islam Pleret 1 Albin Mus Pratomo, 2 Bambang Pranggono 1,2 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No.1 Bandung 40116 email: 1 albinmuspratomo@gmail.com Abstract. Around 16-17 of the Islamic Empire in control of power in the archipelago, one of the Islamic Mataram Sultanate located on the island of Java. The Sultanate of Mataram Islam is the ground Prize awarded by the Sultan of Pajang, because it has been helpful in the war between the Demak and Pajang. The land of the Alas Mentaok. Gedhe Pamanahan Ki is the person who was given the land and built a Sultanate was named the Islamic Mataram Sultanate located in Gedhe, Yogyakarta, a special region of Yogyakarta. During the trip the Sultanate of Mataram Islam, changing the location of the Palace. The location of the first, namely the city, then moved toward GedheKerto and moved towards Pleret. The displacement in the lead by Raden Mas Said(Sultan Agung), but until now there has never been that examines the concept of Spatial Kraton Islamic Mataram Pleret and anything that becomes the background of the formation of concepts and patterns of space from the Palace of Mataram Islam Pleret. Of the above problems in a penilitian question whether the conclusion that being a Spatial concept of the Palace of Mataram Islam Pleret? The purpose of this study is an understanding and an introduction to the elements that became the shaperspatial Kraton Islamic Mataram so a concept of spatial bercirikhas. The results of this research are the Palace of Mataram Islam Kingdom Pleret is a Spatial concept, theconcept of a Gatra Chess consists of governmental, religious, social, and economic issues. In the Palace of Islamic Mataram Spatial concept of the make in shape, Kedhaton, Mosque, town square and marketplace. Keywords: Kraton, Mataram Islam Kingdom, Catur Gatra Abstrak. Sekitar abad 16-17 Kerajaan Islam memegang kendali dalam kekuasaan Nusantara, salah satunya Kesultanan Mataram Islam yang berada di Pulau Jawa. Kesultanan Mataram Islam merupakan tanah hadiah yang diberikan oleh Sultan Pajang, karena telah membantu dalam perang antara Demak dan Pajang. Tanah tersebut berada di Alas Mentaok. Ki Gedhe Pamanahan merupakan orang yang diberi tanah tersebut, dan membangun sebuah kesultanan yang diberi nama Kesultanan Mataram Islam yang berlokasi di Kota Gedhe, Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam masa perjalanan Kesultanan Mataram Islam, terjadi perubahan lokasi Kraton. Lokasi pertama, yaitu Kota Gedhe, selanjutnya pindah menuju Kerto, dan berpindah menuju Pleret. Perpindahan tersebut di pimpin oleh Raden Mas Said (Sultan Agung), namun hingga saat ini belum pernah ada yang meneliti mengenai Konsep Tata Ruang Kraton Mataram Islam Pleret tersebut dan apa saja yang menjadi latar belakang terbentuknya konsep dan pola ruang dari Kraton Mataram Islam Pleret. Dari permasalahan diatas di simpulkan suatu pertanyaan penilitian apakah yang menjadi konsep Tata Ruang Kraton Mataram Islam Pleret? Tujuan dari penelitian ini adalah pemahaman dan pengenalan terhadap unsur-unsur yang menjadi pembentuk Tata Ruang Kraton Mataram Islam sehingga terjadi suatu konsep tata ruang yang bercirikhas tersendiri. Hasil dari penelitian ini adalah Kraton Mataram Islam Pleret merupakan Kraton yang mempunyai Konsep Tata Ruang Catur Gatra, konsep tersebut terdiri dari pemerintahan, religi, sosial, dan ekonomi. Dalam Tata Ruang Kraton Mataram Islam konsep tersebut di wujudkan dalam bentuk, Kedhaton, Masjid, Alun-alun dan Pasar. Kata Kunci: Kraton, Mataram Islam, Catur Gatra A. Pendahuluan Sekitar abad 16-17 Masehi Kerajaan Islam di Indonesia atau Nusantara memegang kendali atas kekuasaan. Dalam "Babad Tanah Jawi" yang telah didialihaksarakan dan diterjemahkan oleh Sudibjo Z.H, disebutkan bahwa Ki Ageng Pemanahan dan Ki Ageng Giring merupakan dua orang yang bersahabat. Ki Ageng Pemanahan mendapatkan hadiah dari Sultan Pajang berupa wilayah hutan Mataram. Hadiah itu diberikan oleh Sultan Pajang karena Ki Ageng Pemanahan berhasil mengalahkan Arya Penangsang. ketahuilah, siapa yang minum air degan itu habis 227

228 Albin Mus Pratomo, et al. seketika, kelak seanak turunnya akan menjadi Raja Agung di tanah Jawa," Pada masa Sultan Agung Mataram Islam mengalami masa kejayaan dimana perekonomian Mataram Islam berkembang dengan begitu pesat. Pada tahun 1618 Sultan Agung menetapkan bahwa Kota Gede sebagai Kota Ekonomi, dimana semua perekonomian dilakukan di Kota Gede. Dan saat itu juga pusat pemerintahan dipindahkan menuju Kerto, 5 KM menuju selatan Kota Gede. Beberapa tahun kemudian, pada tahun 1644 Sultan Agung berinisatif untuk membangun sebuah bendungan yang berjarak 2 KM menuju timur Kerto, daerah tersebut diberi nama Segoroyoso yang berarti segaran dalam bahasa jawa, Segoroyoso merupakan suatu waduk atau danau yang dibendung dari Sungai Opak. Danau tersebut digunakan untuk latihan armada perang yang diusung oleh Sultan Agung dan dilanjutkan oleh Anaknya yaitu Sunan Amangkurat I. Kraton Pleret berhasil dibangun dengan luas wilayah 34 HA. Sultan Agung dan Sunan Amangkurat I mengerahkan pekerja kurang lebih 300,000 orang. Menurut pendapat Prof. Dr. Inajati Adrisijanti dalam Buku Arkeologi Perkotaan Mataram Islam (2008: ix) Dalam perjalanan sejarahnya, Kerajaan Mataram Islam yang merupakan Kerajaan Demak dan kemudian Pajang, mula-mula beribukota Kota Gede, sekitar 6 km di selatan Kota Yogyakarta. Sekitar 70 tahun kemudian (1648 TU) ibukota dipindahkan kearah tenggara Kota Gede, yaitu Pleret. Tiga puluh tiga tahun kemudian, Pleret juga ditinggalkan untuk pindah ke Kartasura yang berjarak 70 km di arah timur Pleret. Akhirnya, pada tanggal 20 Februari 1746 TU, ibukota kerajaan Mataram Islam dipindahkan lagi dari Kartasura ke Surakarta. Tempat untuk mengatur kegiatan pemerintahan zaman dahulu disebut dengan kraton. Dalam kalimat lain kraton dapat diartikan lingkungan seluruh struktur dan bangunan wilayah kraton yang mengandung arti tertentu yang berkaitan dengan salah satu pandangan hidup jawa yang sangat esensial. Pandangan hidup tersebut adalah Sangkan Paraning Dumadi (bahasa jawa) yang berarti dari mana asalnya manusia dan kemana akhirnya manusia setelah mati. Kraton Mataram Islam penuh dengan arti yang disebut di atas. Hal tersebut dapat dilihat dari segi arsitektur bangunan, letak bangsal-bangsal, ukiran-ukiran, hiasan, dan warna gedung-gedungnya yang memiliki arti. Di samping itu juga dapat dilihat dari pohan yang tertanam di dalam kraton. Semua hal tersebut mengandung pesan tersembunyi yaitu memberi nasehat kepada kita untuk cinta dan menyerahkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, berlaku sederhana dan tekun, berhati-hati dalam tingkah laku kita sehari-hari dll. Adapun arti kraton menurut (Soeratmnan, 1989: 1) yaitu: Tempat kediaman Ratu (Raja) Negara atau Kerajaan/Kraton Pekarangan raja meliputi wilayah di dalain Cepuri (Tembok yang mengelilingi halaman) disebut Baluwarti dan Alun-Alun Wilayah di dalam Cepun dinamakan Kedhaton Kriteria fisik kraton sebagai berikut: Mempunyai alun-alun Mempunyai bangunan yang unik karena ukurannya paling luas merupakan monopoli Raja Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: apakah yang menjadi konsep Tata Ruang Volume 3, No.1, Tahun 2017

Hubungan Iklan Le Minerale dengan Kesadaran Merek 229 Kraton Mataram Islam Pleret? Selanjutnya, tujuan dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi apa yang melatarbelakangi Tata Ruang Kraton Mataram Islam Pleret. B. Landasan Teori Konsep Philosopie Raja merupakan titisan atau keturunan dewa yang mempunyai kekuasaan. Menurut Heine (1963:1-2) mengatakan konsep kuno tentang kekuasaan raja di Asia Tenggara dengan melihat kerajaan-kerajaan sebagai Mikrokosmos, dengan raja sebagai prilaku utamanya yang bertugas mempertahankan keserasian anata mikro kosmos dan makro kosmo. Konsepsi ini sudah sagat tua dan dibuktikan keberadaanya di babilonia, masuk ke asia tenggara melalui India dan China. Makro Kosmos (Jagad Raya) Surga (Heaven) Mikro Kosmos (Jagad Kecil) Earth, King Manusia Catur Gatra Gambar 1. Konsep Philosopie Catur Gatra merupakan sebuah konsep pencampaian kesejahteraan dalam kehidupan di kerajaan atau yang disebut 4 pilar utama: 1. Pemerintahan 2. Religi 3. Ekonomi 4. Kerakyatan Ke empat aspek diatas tersebut di aplikasikan kepada tata ruang Kraton Mataram Islam. Wujud dari empat aspek tersebut di terapkan kepada pilar-pilar yang terdapat dalam wujud tata ruang kraton, seperti aspek pemerintahan di wujudkan dalam konsep kedaton sebagai kediaman raja dan pusat pemerintahan, religi di wujudkan dalam konsep masjid tempat peribadatan raja, tamu dan rakyat, ekonomi diwujudkan dalam konsep pasar perdagangan hasil alam dan kerakyatan diwujudkan dalam konsep alun-alun ruang terbuka multifungsi sebagai tempat pertemuan raja, rakyat dan tamunya. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Menurut Prof. Inajati Adrisijanti Berdasarkan konsep kraton pendahulunya yaitu Kotagedhe dan Kraton Majapahit, maka Kraton Mataram Islam Pleret pun mengikuti tatanan keruangannya. Sedangkan Kotagedhe pun mengikuti tata ruang dari Kerajaan Majapahit. Secara tidak langsung Mataram Islam Kotagedhe dan Mataram Islam Pleret mengikuti konsep tatanan keruangan Kerajaan Majapahit. Catur Gatra merupakan sebuah konsep pencampaian kesejahteraan dalam kehidupan di kerajaan atau yang disebut 4 pilar utama, yaitu: 1. Pemerintahan 2. Religi Perencanaan Wilayah dan Kota, Gelombang 1, Tahun Akademik 2016-2017

230 Albin Mus Pratomo, et al. 3. Ekonomi 4. Kerakyatan Ke empat aspek diatas tersebut di aplikasikan kepada tata ruang Kraton Mataram Islam. Wujud dari empat aspek tersebut di terapkan kepada pilar-pilar yang terdapat dalam wujud tata ruang kraton, seperti aspek pemerintahan di wujudkan dalam konsep kedaton sebagai kediaman raja dan pusat pemerintahan, religi di wujudkan dalam konsep masjid tempat peribadatan raja, tamu dan rakyat, ekonomi diwujudkan dalam konsep pasar perdagangan hasil alam dan kerakyatan diwujudkan dalam konsep alun-alun ruang terbuka multifungsi sebagai tempat pertemuan raja, rakyat dan tamunya. D. Kesimpulan Gambar 2. Konsep Catur Gatra Gambar 3. Konsep Catur Gatra Gambar 4. Rekontruksi Kraton Pleret Volume 3, No.1, Tahun 2017

Hubungan Iklan Le Minerale dengan Kesadaran Merek 231 Gambar 5. Alun-alun Mataram Islam Pleret Daftar Pustaka Departemen Agama RI. 1999. Al-Qur an dan Terjemahan. CV. AsySyifa. Semarang. RTRW Kabupaten Bantul. Arkeologi Perkotaan Mataram Islam, Inajatai. 2000. Penerbit Jendela, Erlangga. Yogyakarta. Hamid Shirvani. 1985. The Urban Design Process, Van Nostrand Reinhold. New York. Herusutato. 2000. Simbolisme Dalam Budaya Jawa, Graha Widia. Yogyakarta. Simuh. 1995. Sufisme Jawa, Yayasan Bentang Budaya. Yogyakarta.. Perencanaan Wilayah dan Kota, Gelombang 1, Tahun Akademik 2016-2017