III. METODE PENELITIAN. sebuah kelas secara bersama (Suharsimi Arikunto, 2009:3). Penelitian ini

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

I. PENDAHULUAN. (2012:5) guru berperan aktif sebagai fasilitator yang membantu memudahkan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

III. METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Menurut Suharsimi Arikunto penelitian tindakan

III.METODE PENELITIAN. Suharsimi Arikunto dkk (2009:) menjelaskan penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

III. METODE PENELITIAN. kelas. Suharsimi Arikunto dkk (2002:11) menjelaskan penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (PTK) atau disebut classroom action research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan pendapat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas biasanya masih berfokus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. juga teman sejawat yang bertindak sebagai observer. Penelitian ini hanya

BAB III METODE PENELITIAN. mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun 2013/2014 dari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tanjung Jaya Lampung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan 12 orang puteri dengan tingkat kemampuan dan daya pikir berbeda.

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GIRING QUESTION AND GETTING ANSWER

I. PENDAHULUAN. pelajaran geografi di SMA merupakan indikasi bahwa selama ini proses

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA3 SMA Perintis I Bandar Lampung

Jumlah 21

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classrom Action Reserch)

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga, peneliti berhasil

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

I. PENDAHULUAN. siswa secara fisik dan emosional dimana siswa diberi tugas untuk kemudian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Prambon kabupaten Sidoarjo pada semester genap tahun pelajaran 2014 / 2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII-A SMP Mathla ul

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. semester genap Tahun Pelajaran Kelas yang dijadikan subjek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.3

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Untuk itu guru harus menata kegiatan. sesuai dengan situasi dilingkungan siswa itu sendiri.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM

Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM

I. METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Talang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

III. METODE PENELITIAN. dan pembelajaran secara aktif profesional dan merupakan penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

III. METODE PENELITIAN. Lampung Tahun Ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN WAY TENONG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam peningkatan kualitas pendidikan yang juga tidak terlepas dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas IV Sekolah Dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB VI PENUTUP. 1. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Barisan dan Deret dengan. penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assited

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai. pada perbaikan pembelajaran yang berkesinambungan.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah siswa kelas XI IPS-1 SMA Negeri 2 Salatiga. Jumlah siswa kelas XI IPS-1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tujuan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa inggris dikenal dengan classroom Action Research. Karakteristik dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

Transkripsi:

29 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Suharsimi Arikunto, 2009:3). Penelitian ini digunakan untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe take and give untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi lingkungan hidup kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Way Tenong Tahun Pelajaran 2012-2013. Tindakan akan dilakukan di dalam kelas observer bersama guru mata pelajaran geografi sebagai guru mitra, yaitu Ibu Yustina. B. Lokasi, subjek, objek penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMAN 1 Way Tenong Lampung barat. 2. Subjek Penelitian

30 Berdasarkan observasi yang dilakukan pada bulan November Tahun 2012 Subjek yang diambil pada penelitian ini adalah siswa kelas XI 2 SMAN 1 Way Tenong Lampung Barat sebanyak 34 orang. Dilihat dari aktivitas dan hasil belajar siswa yang telah dilakukan oleh guru, hasil belajar siswa masih rendah. Dalam proses belajar mengajar guru masih menggunakan metode konvensional atau ceramah. Pada metode pembelajaran konvensional ini kegiatan belajar mengajar berpusat pada guru (teacher center). Penyampaian materi oleh guru dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional terlalu monoton dan tidak bervariasi. Hal ini membuat siswa merasa bosan dalam proses belajar mengajar. Penggunaan metode pembelajaran konvensional ini diduga menjadi salah satu penyebab rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa. 3. Objek Penelitian Objek penelitian adalah penggunaan model pembelajaran take and give pada semester genap tahun pelajaran 2012-2013 di SMAN 1 Way Tenong Lampung barat. C. Definisi Operasional Variabel (DOV) Definisi operasional variabel adalah definisi yang akan dioperasionalkan dan dapat diukur, setiap variabel akan dirumuskan dalam bentuk rumusan tertentu. Hal ini berguna untuk membatasi ruang lingkup yang dimaksud dan memudahkan pengukurannya, agar setiap variabel dalam penelitian ini dapat

31 diukur atau diamati, maka perumusan definisi operasional variabel tersebut sebagai berikut: 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Take and Give Take and give dalam model pembelajaran ini adalah dimana siswa menerima dan memberi pelajaran pada siswa yang lainnya. Mengajar teman sebaya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari sesuatu yang baik pada waktu yang sama ketika siswa menjadi nara sumber bagi yang lain dengan tujuan agar siswa tersebut saling mendapat informasi. Model pembelajaran kooperatif tipe take and give, siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran, dengan cara siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan menyampaikan bagianbagian materi yang dipelajarinya. Dengan adanya interaksi dalam pembelajaran tersebut maka diharapkan keaktifan belajar peserta didik akan meningkat. Pada akhir pembelajaran dengan mengggunakan model pembelajaran kooperatif tipe take and give maka akan diadakan tes secara individu yang berisi soal yang harus dijawab siswa, sehingga akan diperoleh hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe take and give. 2. Aktivitas Belajar Pelaksanaan tindakan ini terdapat aktivitas yang diamati yaitu aktivitas guru dan aktivitas belajar siswa, kadua aktivitas ini dilakukan melalui observasi. Aktivitas guru diukur dengan menggunakan Alat Penilaian Kinerja Guru (APKG), yang digunakan untuk menilai kemampuan guru dengan merencanakan dan

32 pelaksanakan pembelajaran. Sedangkan untuk aktivitas belajar siswa dalam pelaksanaanya, setiap siswa diamati aktivitasnya dalam setiap pertemuan. Dalam penelitian ini yang menjadi indikator keaktifan siswa sebagai berikut: a. Memperhatikan apa yang disampaikan guru b. Diskusi antara peserta didik dan guru c. Diskusi antar peserta didik dalam kelompok d. Bertanya/ menanggapi pertanyaan dalam diskusi e. Mengerjakan latihan yang diberikan Setelah selesai observasi maka dilakukan penghitungan guna mengetahui jumlah aktivitas yang dilakukan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk persen dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sudjana, 2002:69) : Na % Ai x100% N Keterangan: %Ai Na N = Persentase aktivitas peserta didik = Banyaknya aktivitas yang terkategori aktif = Banyaknya aktivitas yang diamati Sedangkan untuk keaktifan siswa belajar di kelas yaitu tergolong aktif jika sudah mencapai 70% atau lebih. Selanjutnya, untuk menentukan persentase peserta didik aktif digunakan rumus: As % As x 100% N

33 Keterangan: % As = Persentase peserta didik aktif. As = Banyaknya peserta didik yang aktif. N = Banyaknya peserta didik yang hadir. 3. Hasil Belajar Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe take and give diambil dari persentase ketuntasan belajar siswa setelah diadakan tes pada setiap akhir siklus. Siswa dikatakan tuntas jika nilai siswa sesuai kriteria KKM yaitu 75 dinyatakan tuntas dan <75 tidak tuntas. Untuk menentukan persentase peserta didik tuntas setiap siklusnya digunakan rumus sebagai berikut (Sudjana, 2001:69): At % At x 100% N Keterangan : % At = Persentase peserta didik tuntas belajar At = Banyaknya peserta didik yang tuntas belajar N = Banyaknya peserta didik yang hadir Selanjutnya, rata-rata kelas dikatakan tuntas apabila sudah mencapai 70% atau lebih. Untuk menentukan rata-rata kelas digunakan rumus: Ns x N

34 Keterangan: x = Nilai rata-rata kelas Ns = Jumlah nilai tes seluruh peserta didik N = Banyaknya peserta didik yang hadir D. Prosedur Penelitian Penelitian ini rencananya akan dibuat dalam 2 siklus. Prosedur penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas yang langkah-langkahnya dari rancangan Penelitian Tindakan Kelas oleh Suharsimi Arikunto dkk (2009:16) sebagai berikut: Perencanaan Refleksi I SIKLUS 1 Pelaksanaan 1 Pengamatan perencanaan Refleksi II SIKLUS II Pelaksanaan II Pengamatan Siklus selanjutnya Gambar 2. Siklus Tindakan Kelas Sumber: Suharsimi Arikunto dkk (2009:16) Setiap siklus dalam penelitian ini yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi dan setiap silus dapat dijabarkan sebagai berikut:

35 1. Perencanaan (Planing) Perencanaan adalah persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan penelitian ini. Adapun persiapan yang dilaksanakan dalam penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe take and give dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan kompetensi dasar dan materi pembelajaran yang akan disampaikan. b. Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu pada Standar Kompetensi menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup, pada kompetensi dasar mendeskripsikan pemanfaatan lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan dan menganalisis pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan. c. Membentuk peserta didik ke dalam beberapa kelompok yang heterogen. d. Mempersiapkan lembar latihan yang diberikan kepada peserta didik saat pembelajaran. e. Membuat lembar pengamatan dan catatan lapangan untuk melihat tindakan pada saat pembelajaran berlangsung. f. Mempersiapkan tes akhir pada tiap siklus yang berupa soal yang diberikan kepada seluruh peserta didik.

36 2. Pelaksanaan tindakan (acting) Tindakan, yaitu deskripsi kegiatan perlakuan yang akan digelar, skenario kerja perbaikan dan prosedur tindakan yang akan diterapkan. Adapun langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran take and give adalah sebagai berikut: a. Penyampaian Tujuan dan Memotivasi Pembelajaran Sebelum pembelajaran dimulai, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan, agar siswa mengetahui tujuan dari pembelajaran tersebut. Guru memberikan motivasi sebelum pembelajaran dimulai, hal ini bertujuan agar siswa termotivasi mengikuti pembelajaran dan fokus selama pembelajaran berlangsung. Salah satunya dengan memberikan apersepsi sesuai dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan. Sehingga menarik perhatian siswa untuk mengikuti pembelajaran. Guru memperkenalkan model pembelajaran take and give. Guru menyampaikan bahwa semua proses saat pembelajaran berlangsung akan dinilai sehingga siswa akan benar-benar menyimak dan melaksanakan pembelajaran yang akan disampaikan. b. Pelaksanaan Pembelajaran Sesuai dengan Model Pembelajaran yang Digunakan. Tahap ini guru melakukan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran yaitu take and give. Sebelum pembelajaran dimulai guru dapat menyiapkan kelas sedemikian rupa yang disesuaikan dengan kondisi kelas. Kemudian guru menjelaskan materi yang akan disamapaikan. Disela-sela penjelasan materi guru dapat melakukan semacam menunjuk siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dengan memberi pertanyaan kepada siswa tersebut agar semua siswa tetap

37 terfokus pada penjelasan materi yang disampaikan guru. Guru sudah mempunyai kartu yang akan diberikan kepada siswa-siswanya, di mana dalam kartu tersebut adalah mengenai materi yang guru sampaikan dalam kelas tersebut. Setelah penjelasan materi guru cukup, kartu yang telah disiapkan guru diberikan kepada masing-masing siswa, dimana masing-masing kelompok siswa mendapatkan submateri yang berbeda-beda. Masing-masing siswa diberikan kesempatan untuk berpikir sejenak 5-10 menit. Bila kondisi kelas sebelum materi pelajaran dimulai sudah dibentuk seperti kelas saat diskusi maka setelah itu penerapan model pembelajaran kooperatif tipe take and give dimulai. Siswa menjelaskan tentang sub materi yang siswa dapat dalam kartu kepada teman-teman sekelompoknya dan juga teman-teman kelompok lain dengan berdiri ke depan atau cukup di tempat, bila kondisi kelas sebelum materi pelajaran dimulai belum dibentuk seperti kelas diskusi maka penerapan metode pembelajaran take and give dapat dilaksanakan dengan cara siswa disuruh maju ke depan untuk menceritakan kembali materi pelajaran kepada siswa lain sesuai dengan sub materi yang siswa dapatkan dalam kartu. Jika semua siswa sudah menceritakan kembali materi pelajaran, maka guru dapat melaukan evaluasi akhir pada para siswa dngan memberikan pertanyaan mengenai materi yang telah siswa sampaikan dalam kegiatan proses belajar mengajar. Jika model pembelajaran yang siswa gunakan berhasil, maka guru memberikan pertanyaan akhir kepada siswa dan siswa dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan tepat sesuai harapan guru.

38 3. Pengamatan (observasi) Pengamatan atau observasi dalam penelitian yang dilakukan oleh observer. Dalam hal ini yang dimaksud observer adalah peneliti. Penelitian ini tidak hanya dilakukan oleh observer tetapi dibantu oleh guru mata pelajaran. Dalam penelitian yang melakukan tindakan adalah guru, sedangkan yang melakukan pengamatan berlagsungnya proses tindakan adalah peneliti. Karena penelitian ini dilakakukan secara kolaborasi antara peneliti dan guru. pengamatan dilakukan dengan cara bergantian dalam mengamati, ketika guru sedang mengajar peneliti sebagai pengamat, ketika peneliti sedang mengajar guru yang mangamati. Pengamatan yang dilakukan adalah ketika kegiatan pembelajaran berlangsung terhadap aktivitas belajar siswa melalui lembar aktivitas belajar siswa dan lembar kinerja guru. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui kekurangan pada saat siklus tersebut dan dilanjutkan pada siklus selanjutnya serta melakukan evaluasi. 4. Tahap Refleksi Refleksi merupakan kegiatan mengamati, memahami, menganalisis dan membuat kesimpulan terhadap tindakan yang telah dilakukan berdasarkan hasil observasi. Refleksi dilakukan setelah siklus I selesai dengan menganalisis hasil observasi yang digunakan untuk menentukan perkembangan dan kelemahan serta kekurangan sebagai dasar untuk memperbaiki siklus berikutnya. Tahap-tahap dari siklus dapat diuraikan sebagai berikut:

39 Siklus I 1. Tahap perencanaan Pada tahap perencanaan tahap-tahap yang dilakukan adalah: a) Menentukan kompetensi dasar dan materi pembelajaran yang akan disampaikan. b) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu pada Standar Kompetensi menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup, pada Kompetensi Dasar mendeskripsikan pemanfaatan lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan dan Menganalisis pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan. c) Membentuk siswa ke dalam beberapa kelompok yang berjumlah enam orang berdasarkan nilai ulangan yang sudah diperoleh sebelumnya. d) Membuat lembar pengamatan dan catatan lapangan untuk melihat tindakan pada saat pembelajaran berlangsung. e) Mempersiapkan tes akhir pada tiap siklus yang berupa soal yang diberikan kepada seluruh peserta didik. 2. Tahan Pelaksanaan Tindakan Pada tahap pelaksanaan tindakan tahap-tahap yang dilakukan adalah: a. Guru membuka pelajaran dengan memberikan motivasi dan apersepsi. b. Guru peneliti menyampikan materi pelajaran yang akan disampikan yaitu dengan materi lingkungan hidup.

40 c. Guru peneliti membagi siswa dalam berkelompok dengan jumlah 5-6 orang. d. Guru memberikan kartu kepada siswa yang berisi sub materi dimana sub materi tersebut berbeda-beda dengan kelompok lainnya. e. Masing-masing siswa diberi kesempatan selama 15 menit untuk memikirkan dan memahami materi yang ada di dalam kartu. f. Kemudian masing-masing kelompok dapat berdiskusi untuk menyimpulkan inti sari materi atau soal yang siswa dapat.mengenai materi yang diberikan. g. Siswa menjelaskan dengan menggunakan model kooperatif tipe take and give, tentang sub materi yang siswa dapat dalam kartu kepada teman-teman sekelompoknya dan juga teman-teman kelompok lain dengan berdiri ke depan atau cukup di tempat dan dilakukan kegiatan tanya jawab. h. Guru dan siswa dapat menyimpulkan hasil diskusi. i. Guru peneliti memberikan post test untuk melihat ketecapaian kompotensi belajar siswa. 3. Observasi Pengamatan atau observasi dilakukan oleh observer pada saat penelitian berlangsung sehingga observer mengetahui kekurangan pada saat siklus tersebut dan untuk dilanjutkan pada siklus selanjutnya dan melakukan evaluasi. 4. Refleksi Refleksi merupakan kegiatan mengamati, memahami, menganalisis dan membuat kesimpulan terhadap tindakan yang telah dilakukan berdasarkan hasil observasi. Refleksi dilakukan setelah siklus I selesai dengan menganalisis hasil observasi

41 yang digunakan untuk menentukan perkembangan dan kelemahan serta kekurangan sebagai dasar untuk memperbaiki siklus berikutnya. Siklus II 1. Perencanaan a. Guru peneliti menyiapkan rencana pembelajaran. b. Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu pada Standar Kompetensi menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup, pada Kompetensi Dasar Mendeskripsikan pemanfaatan lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan dan menganalisis pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan. c. Mempersiapkan lembar latihan yang diberikan kepada siswa saat pembelajaran. d. Membuat lembar pengamatan dan catatan lapangan untuk melihat tindakan pada saat pembelajaran berlangsung. e. Mempersiapkan tes akhir pada tiap siklus yang berupa soal yang diberikan kepada seluruh peserta didik. 2. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap pelaksanaan tindakan tahap-tahap yang dilakukan adalah: a. Guru membuka pelajaran dengan memberikan motivasi dan apersepsi. b. Guru peneliti menyampikan materi pelajaran yang akan disampikan yaitu dengan materi lingkungan hidup.

42 c. Guru peneliti membagi siswa dalam berkelompok dengan jumlah 5-6 orang d. Guru memberikan kartu kepada siswa yang berisi sub materi dimana sub materi tersebut berbeda-beda dengan kelompok lainnya. e. Mempersiapkan kartu kerja kelompok yang akan digunakan ketika pembelajaran berlangsung. f. Guru menyiapkan kartu yang akan diberikan kepada siswa. g. Guru membagikan penomoran kelompok diskusi yang berbeda. h. Guru menggantikan ketua tim pada setiap kelompok i. Kartu yang telah disiapkan guru diberikan kepada masing-masing kelompok siswa, dimana masing-masing mendapatkan kelompok mendapat sub materi maupun tugas yang berbeda. Masing-masing siswa diberikan kesempatan untuk berpikir sekitar 15 menit. j. Siswa dalam kelompok menjelaskan tentang sub materi maupun tugas yang siswa dapat dalam kartu kepada teman-teman sekelompoknya dan juga temanteman kelompok lain dengan berdiri untuk menceritakan kembali materi dan hasil diskusi mereka kepada siswa lain sesuai dengan sub materi yang didapatkan dalam kartu. k. Guru Memanggil salah satu nomor kelompok siswa dengan nomor yang dilakukan secara acak. l. Siswa mempersentasikan hasil diskusi. m. Siswa saling memberikan dan menerima soal maupun materi pembelajaran. n. Siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang didiskusikan. o. Guru meminta siswa untuk mengembalikan kartu.

43 p. Mempersiapkan lembar observasi aktivitas belajar peserta didik dan alat penilaian kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran. q. Siswa menjelaskan tentang sub materi yang ia dapat dalam kartu kepada teman-teman sekelompoknya dan juga teman-teman kelompok lain dengan berdiri ke depan dan melakukan tanya jawab. r. Guru dan siswa dapat menyimpulkan materi yang dipelajari. s. Guru peneliti memberikan post test untuk melihat ketecapaian kompotensi belajar siswa. 3. Observasi Pengamatan atau observasi dilakukan oleh observer pada saat penelitian berlangsung sehingga observer mengetahui kekurangan pada saat siklus tersebut melakukan evaluasi. 4. Refleksi Refleksi merupakan kegiatan mengamati, memahami, menganalisis dan membuat kesimpulan terhadap tindakan yang telah dilakukan berdasarkan hasil observasi. Refleksi dilakukan setelah siklus II selesai dengan menganalisis hasil observasi yang digunakan untuk menentukan perkembangan dan kelemahan serta kekurangan pembelajaran yang dilakukan. Apabila pembelajaran telah mecapai kompotensi dasar dan model pembelajaran kooperatif tipe take and give telah mencapai tujuan yang diinginkan, maka penelitian tindakan berhenti disiklus kedua jika belum mencapai kompotensi dasar maka siklus dilanjutkan kesiklus selanjutnya.

44 D. Teknik Pengumpulan Data Mengumpulkan data merupakan kegiatan penting dalam sebuah penelitian. Data yag diperoleh peneliti dianalisis, dibahas dan disimpulkan. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Teknik observasi Teknik observasi yaitu suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung melalui proses belajar mengajar dengan siswa pada kelas X1 IPS 2 SMAN 1 Way Tenong. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui perubahan siswa dalam kelas dan ketepatan dalam penggunaan model pembelajran kooperatif tipe take and give. 2. Teknik Tes Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data berupa hasil belajar siswa dengan memberikan tes yang berupa soal setelah pelaksanaan siklus. Tes sebagai salah satu alat pengumpulan data memegang peranan penting. Dengan tes akan diperoleh informasi tentang hasil belajar siswa keberhasilan siswa dalam menyerap pembelajaran yang telah dilakukan. Tes dilakukan pada akhir siklus setelah proses pembelajaran selesai. 3. Teknik Kuesioner Kuesioner digunakan untuk mengetahui respon siswa tehadap penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe take and give dan yang mengisi kuesioner adalah siswa kelas XI IPS 2 SMAN 1 Way Tenong pada akhir penelitian.

45 E. Teknik Analisis Data Penelitian ini dalam teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisa deskriptif (Descriptive Analysis) karena penelitiaan tindakan merupakan penelitian tentang proses (tindakan) atau hasil dari proses tersebut. Analisis deskriptif yang dimaksud adalah suatu analisis terhadap suatu keadaan atau gejala yang diuraikan mulai dari awal pada saat penelitian dilakukan hingga akhir penelitian. Analisis deskriptif kualitatif yang ditujukan untuk mendapatkan informasi tentang kondisi di lapangan yang bersifat tanggapan dan pandangan terhadap pelaksanaan tindakan. Hasil analisis kualitatif berupa perbandingan kondisi riil di lapangan yang diperoleh dari berbagai pendapat. Data deskriptif kualitatif sering hanya dianalisis menurut isinya, oleh karena itu disebut dengan analisis isi (content analysis). Penelitian deskriptif ini, memungkinkan memudahkan peneliti untuk menyimpulkan yang berhubungan dengan variabel yang diteliti. Apabila penelitian telah dilakukan guru hanya berhenti pada penjelasan masalah dan upaya pemecahan masalahnya yang telah dilakukan, setelah disajikan data hasil observasi dan tes, maka selanjutnya dianalisis atau dibahas dan diberi makna atau kesimpulan atas data yang disajikan tersebut. G. Indikator Keberhasilan 1) Siswa yang aktif dalam proses pembelajaran mencapai > 70% atau lebih. 2) Siswa yang tidak aktif dalam proses pembelajaran mencapai< 70%. 3) Siswa yang tuntas mencapai (dengan nilai 75) > 70% atau lebih. 4) Siswa tidak tuntas apabila nilai tes < 75 atau tidak mencapai < 70%.

46