Penerapan Pembelajaran Kooperatif

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PROSIDING ISBN :

BAB VI PENUTUP. semester 1 di MTsN 1 Model Palangka Raya di peroleh nilai rata-rata 3,12

BAB I PENDAHULUAN. pikiran/rasio, sehingga manusia mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

Oleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING

ABSTRAK. Oleh: Risma Zuraida, Muhammad Zaini, Bunda Halang

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN I PALOPO

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

Endang Susilowati SMP N 3 Semarang. Abstrak

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam

JURNAL APLIKASI FISIKA VOLUME 10 NOMOR 2 OKTOBER 2014

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL TAKE AND GIVE PADA SISWA KELAS IX G SMP NEGERI 3 CIAMIS. Oleh: TETI MARYATI Guru SMP Negeri 3 Ciamis

Antonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi Surel :

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING SISWA KELAS VIII SMP AL ISHLAH TAHUN AJARAN 2011 / Nugroho Adi Prayitno

BAB III METODE PENELITIAN

JEMBER TAHUN PELAJARAN

Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran STAD pada Siswa Kelas V SD Inpres 1 Birobuli

Alumnus S1 Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 JIWAN KARANGNONGKO KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

Siska Puspita Dewi, Wartono, dan Hartatiek Universitas Negeri Malang

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Kata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENERAPAN MODEL PAIKEM DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKTI TRANSAKSI KEUANGAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETUNTASAN BELAJAR SISWA

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1

Titi Solfitri 1, Indah Rahmania 2 Program Studi Pendidikan Matematika 1,2 Universitas Riau, Pekanbaru 1,2 1

BAB V PENUTUP. konvensional, seperti metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab, siswa

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY YANG MENERAPKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan (action research) yang bertujuan untuk memecahkan problematika

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

Jurnal Biologi & Pembelajarannya, Vol.4, No.2, Oktober 2017, pp e-issn:

PENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS V SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

Volume 17, Nomor 2, Hal ISSN: Juli Desember 2015

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Naomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang, Jl. SK Lerik, Kota Baru Kupang

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diperoleh

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Lensa Vol. 2 No. 2, ISSN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPAMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER SMP NEGERI 7 MEDAN

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan kualitas. pembelajaran IPS di kelas IVB SDN Nanggulan Sleman.

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 3, No. 1, September 2016, Hal ISSN : Copyright 2016 by LPPM UPI YPTK Padang

ABSTRAK. Kata Kunci: Kualitas Pembelajaran IPS, Model Kooperatif Tipe Jigsaw, Media Visual.

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

NICO SATYA YUNANDA A54F100019

BAB I PENDAHULUAN. dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkan berfungsi untuk memenuhi dalam kehidupan, masyarakat,

Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 2 BURAU

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

Mohamad Muhazir MTs NU Miftahul Ulum Margasari. Agus Sudarmanto Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo. Abstrak

PENERAPAN THE LEARNING CELL PADA POKOK BAHASAN PETA DAN BENTUK POLA POLA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR (IPS) SISWA SMP

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR FIQH DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DI MADRASAH

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII A SMP PGRI BAGELEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTORIAL RIDDLE

BAB III METODE PENELITIAN

Muhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak

Jurnal Media Pendidikan Matematika J-MPM Vol. 3 No. 2, ISSN

Penerapan LKS Melalui Metode Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII a SMP Negeri 3 Madapangga Tahun Pelajaran 2017/2018

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

Transkripsi:

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX PUZZLE MATCH PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA-6 DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SIDOARJO Ida Fithria Guru Biologi SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ida.fitriabio@gmail.com ABSTRAK Hasil dari pengamatan dan wawancara di kelas XI IPA6 pada SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo diperoleh kenyataan banyak siswa kurang antusias dan kurang bergairah belajar materi Jaringan pada Tumbuhan. Masalah tersebut mempengaruhi hasil belajar siswa. Sebagai barometer keberhasilan dapat dilihat dari nilai ulangan harian mereka yang rendah yaitu rerata nilai siswa sebesar 69 dan ketuntasan kelas sebesar 53% sedangkan nilai KKM =77 dan ketuntasan kelas minimal 85%. Melalui diskusi dengan tim MGMP biologi diputuskan untuk menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe index puzzle match. Metode ini dilaksanakan dalam 3 siklus melalui tahapan: (1) mencari pasangan kartu, (2) menyusun potongan puzzle, (3) menjawab pertanyaan di LKS, (4) mempresentasikan materi sesuai dengan puzzle dan LKS yang diterima, (5) menjawab pertanyaan, (6) menyimpulkan, (7) menjawab evaluasi post-tes dan ulangan harian. Hasil dari penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe index puzzle match pada materi Jaringan pada Tumbuhan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus I, hasil aktivitas siswa rerata sebesar 75%, tes formatif rerata nilai siswa sebesar 71 dan persentase ketuntasan kelas sebesar 53%. Pada siklus II mengalami peningkatan hasil aktivitas siswa rerata sebesar 87,5%, tes formatif rerata nilai siswa sebesar 81 dan persentase ketuntasan kelas sebesar 84%. Pada siklus III juga mengalami peningkatan hasil aktivitas siswa rerata sebesar 95%, tes formatif rerata nilai siswa sebesar 83 dan persentase ketuntasan kelas sebesar 95%. Demikian pula hasil ulangan harian rata-rata nilai kelas sebesar 89 dan semua siswa tuntas %. Kata kunci: hasil belajar siswa, metode pembelajaran kooperatif tipe index puzzle match PENDAHULUAN Materi Jaringan Tumbuhan untuk pelajaran Biologi di kelas XI IPA semester ganjil ini sebenarnya tidaklah memiliki cakupan yang kompleks seperti materimateri lain. Cakupan materi ini meliputi macam-macam jaringan tumbuhan, struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Menurut pengamatan guru, banyak siswa yang meremehkan materi pelajaran ini. Hal ini terlihat dari sikap siswa yang terlihat kurang antusias dan kurang bergairah dalam proses belajarnya. Banyak siswa yang berbicara kurang fokus atau gaduh saat proses pembelajaran berlangsung. Keadaan tersebut kurang baik bagi guru dalam mengelola kelas, dan khususnya bagi siswa kelas XI IPA6 mendapat hasil belajar yang rendah saat diambil penilaian berupa post-tes dan ulangan harian. Diperoleh rata-rata nilai hasil ulangan harian siswa sebesar 69 dan ketuntasan kelas sebesar 53% sedangkan indikator keberhasilan yang ditetapkan untuk nilai rata-rata kelas minimal 77 (= KKM) dan ketuntasan kelas minimal 85%. Waktu itu diterapkan metode ceramah bervariasi dengan media power point. Hasil analisa dan refleksi guru serta diskusi dengan tim MGMP Biologi di sekolah ditemukan beberapa faktor penyebab kegagalan dalam proses pembelajaran pada materi Jaringan Tumbuhan sehingga hasil belajar siswa menurun, antara lain: 1) siswa kurang antusias dan kurang bergairah belajar materi Jaringan Tumbuhan, 2) metode yang diterapkan kurang tepat dan tidak menarik perhatian siswa yang berakibat suasana kelas gaduh dan siswa kurang konsentrasi, 3) Guru kurang memeriksa pemahaman siswa dengan memberikan umpan balik, 4) Guru tidak memaksimalkan aktivitas siswa dalam pembelajaran, 5) guru tidak memperhatikan karakteristik gaya belajar siswa kelas XI IPA-6 (yang suka belajar dengan sentuhan permainan atau media). Berdasarkan beberapa fakta di atas, permasalahan muncul dikarenakan metode ceramah bervariasi menggunakan media power yang diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran Jaringan Tumbuhan kurang tepat. Oleh karena itu penulis berusaha mengganti dan memodifikasinya dengan model pembelajaran yang berorientasi lebih memotivasi siswa, menggairahkan belajar siswa dan memaksimalkan aktivitas siswa sehingga tujuan dan proses pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Untuk itu dipilihnya metode pembelajaran kooperatif tipe index puzzle match diterapkan pada materi Jaringan Tumbuhan dirasa sudah tepat karena sesuai dengan karakter belajar siswa kelas Prosiding Seminar Nasional Biologi 2016_ ISBN: 978 602 0951 11 9 481

XI IPA6 yang menyenangi belajar sambil bermain. Salah satu kelebihan metode pembelajaran kooperatif tipe index puzzle match mengandung unsur belajar sambil bermain menyusun puzzle. Berdasarkan permasalahan di atas, maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: (1) Bagaimanakah menerapkan metode kooperatif tipe index puzzle match dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa?, (2) Apakah hasil belajar siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan metode kooperatif tipe index puzzle match dapat meningkat? METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian ini meliputi, (1) seting penelitian yang terdiri dari: a) tempat penelitian, b) waktu penelitian, c) siklus PTK; (2) rancangan/ desain penelitian yang meliputi: a. rencana, b. kegiatan dan pengamatan (observasi), c. refleksi dan d. revisi; (3) teknik dan instrumen penelitian; (4) metode pengumpulan data ; (5) prosedur penelitian, dan (6) teknik analisa data. Rancangan dalam penelitian ini meliputi rangkaian tahapan penelitian dari awal hingga akhir penelitian. Setiap tindakan menunjukkan peningkatan indikator keberhasilan yang dirancang dalam satu unit sebagai siklus. Tindakan yang diberikan kepada siswa kelas XI IPA6 semester ganjil tahun pelajaran 2011-2012, dirancang dalam satu siklus yang dapat berlanjut pada siklus selanjutnya hingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Batasan ketercapaian hasil belajar siswa bila memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: (1) perencanaan awal, (2) kegiatan/ action dan pengamatan/ observasi, (3) refleksi/ analisis, dan (4) revisi. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi dua sumber data, yakni meliputi: (1) metode observasi, yang diperoleh dari dua sumber yaitu data hasil observasi aktivitas guru selama melaksanakan proses pembelajaran yang dinilai oleh dua teman sejawat, dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung yang dinilai oleh guru/ peneliti, (2) metode tes, berupa tes tertulis yang diberikan di akhir proses pembelajaran sehingga diperoleh data hasil belajar seluruh siswa kelas XI IPA6 Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa teknik analisis deskriptif komparatif atau persentase (%). Teknik analisis deskriptif komparatif digunakan untuk membandingkan hasil antar siklus. Analisis pertama, peneliti membandingkan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah proses pembelajaran di setiap siklus dengan mengacu kepada kriteria keberhasilan yang telah ditentukan oleh tim perumus (terdiri dari peneliti sendiri, teman sejawat, tim MGMP). Siswa dianggap tuntas jika daya serap siswa mencapai 77. Secara klasikal, suatu kelas telah tuntas belajarnya bila di kelas tersebut telah terdapat 85% siswa yang telah tuntas. Pada analisis kedua, peneliti bersama dengan teman sejawat membandingkan hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa tiap siklusnya. Kegiatan aktivitas guru (pengelolaan pembelajaran) di kelas dinyatakan berhasil jika mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Indikator keberhasilan pengelolaan pembelajaran (aktivitas guru) ditetapkan dengan nilai minimal 87,5% dengan kategori sangat baik. Aktivitas siswa yang meliputi 10 aspek/ kegiatan yang dinilai dikatakan berhasil jika telah mencapai minimal 90% dengan kategori sangat baik. HASIL Setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan metode kooperatif tipe index puzzle match, siswa menjadi lebih termotivasi dan bergairah mengikuti proses pembelajaran pada materi Jaringan Tumbuhan sehingga hasil belajar siswa meningkat dan sudah mencapai keberhasilan minimal yang ditetapkan, baik rata-rata nilai post-tes (formatif) pada siklus I, II, III dan ulangan harian hingga nilai rata-rata ketuntasan kelas. Keberhasilan metode pembelajaran kooperatif tipe index puzzle match dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA-6 pada materi Jaringan Tumbuhan mata pelajaran Biologi dapat dilihat dari indikatorindikator yang telah dicapai sebagai berikut. 1. Hasil penilaian tes tulis Tes tulis meliputi tes formatif (post-tes) I, II dan III serta ulangan harian. Pada siklus pertama diperoleh hasil tes formatif I rata-rata nilai siswa sebesar 71 dan ketuntasan kelas 53%, lalu mengalami peningkatan pada siklus kedua yaitu rata-rata nilai siswa sebesar 81 dan ketuntasaan kelas sebesar 84%, kemudian pada siklus ketiga mengalami peningkatan kembali dengan memperoleh rata-rata nilai siswa 83 serta ketuntasan kelas sebesar 95%. Demikian pula hasil ulangan harian rata-rata nilai kelas sebesar 89 dan semua siswa tuntas %. Hasil penilaian tersebut telah memenuhi kriteria keberhasilan proses pembelajaran yang telah ditetapkan yaitu minimal sebesar 77 untuk rata-rata nilai siswa dan 85% untuk persentase ketuntasan kelas. Hasil belajar siswa pada putaran I, II, dan III dapat dilihat pada Gambar1 berikut ini. Prosiding Seminar Nasional Biologi 2016_ ISBN: 978 602 0951 11 9 482

Persentase Nilai/ Persentase Penerapan Pembelajaran Kooperatif 120 80 60 40 20 0 53 71 84 81 Siklus I Siklus II Siklus III U.H Gambar 1. Diagram ketuntasan dan rata-rata nilai kelas pada tes formatif siklus I, II, III serta ulangan harian 2. Hasil aktivitas siswa selama proses pembelajaran Aktivitas siswa yang dimaksud adalah berbagai macam kegiatan mulai dari merakit puzzle menjadi gambar bermakna (jaringan tumbuhan) hingga mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan menyimpulkannya. Ada sepuluh aspek kegiatan presentasi yang diamati dan dinilai menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan pada tiap siklusnya. Adapun ke-sepuluh aspek kegiatan siswa yang diamati adalah sebagai berikut. a) Antusias/ bergairah saat kegiatan belajar dengan index puzzle match Yang dimaksud kalimat diatas adalah kegairahan atau termotivasinya siswa dalam kelompoknya saat memainkan dan mencocokkan puzzle hingga cocok, bermakna gambarnya. Indikator termotivasi dan bergairahnya siswa bisa diamati dari seluruh kelompok terlihat bergembira/ senang saat mencocokkan potongan puzzle, dominan siswa terlihat ingin selesai lebih dulu memecahkan masalah dalam permainan index puzzle match. b) Pemahaman siswa tentang belajar dengan index puzzle match. Indikatornya apabila lebih dari 50% kelompok tidak mampu memasangkan puzzle tersebut maka dapat dikatakan siswa tidak paham belajar dengan pembelajaran index puzzle match. c) Siswa/ kelompok bekerja sesuai prosedur yang diberikan guru. d) Siswa dalam kelompoknya terlibat aktif berdiskusi dan bekerja dalam kelompoknya. e) Siswa terlibat aktif bertanya baik dengan gurunya maupun dengan temannya saat presentasi. 83 95 89 Ketuntasan Rerata Nilai 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 f) Siswa menuliskan jawaban beserta cara penyelesaiannya secara jelas dan benar di lembar LJK. g) Siswa mampu melaksanakan presentasi dengan baik dan benar. h) Siswa terlibat aktif bertanya kepada temannya saat presentasi. i) Siswa mampu menjawab/ menjelaskan pertanyaan dari temannya dengan benar saat presentasi. j) Siswa mampu menyimpulkan materi Jaringan Tumbuhan yang baru diperolehnya dengan baik dan benar. Dari hasil penelitian di siklus I sampai dengan siklus III diperoleh data kemajuan aktivitas siswa dari siklus I sebesar 75% meningkat menjadi 87,5% pada siklus II dan menjadi 95% pada siklus III. 75 Gambar 2. Diagram tentang perbandingan aktivitas siswa tiap siklus PEMBAHASAN 87,5 Siklus I Siklus II Siklus III Selama menerapkan metode kooperatif tipe index puzzle match pada proses pembelajaran ditemukan beberapa kekurangan pada siklus I seperti rendahnya aktivitas siswa menjawab pertanyaan dari kelompok lain saat presentasi, dan menyimpulkan materi pelajaran sehingga berpengaruh pada hasil belajar siswa yang kurang dari target/ indikator keberhasilan yang ditetapkan. Namun kekurangan tersebut segera diantisipasi oleh guru dengan memberikan beberapa arahan dan masukan yang konstruktif pada beberapa kelompok siswa yang kurang. Beberapa kelemahan juga ada pada diri guru antara lain: 1) guru kurang terampil menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe index puzzle match karena kurang pengalaman dalam mengatasi hal-hal yang tidak terduga dalam proses belajar mengajarnya; 2) Dalam melaksanakan kegiatan yang telah disusun secara terstruktur, guru ada yang alpa dalam menjalankannya; 3) 95 Aktiv. siswa III Aktiv. siswa II Aktiv. siswa I Prosiding Seminar Nasional Biologi 2016_ ISBN: 978 602 0951 11 9 483

percaya diri guru kurang maksimal sehingga dalam memotivasi siswa kurang sempurna; 4) guru kurang efisien dalam memberikan materi sehingga beberapa siswa masih belum faham. Tetapi masalah tersebut bisa diatasi dengan aktif berdiskusi dengan tim pengamat/ observer juga aktif bertanya dengan siswa-siswa kelas XI IPA-6 untuk menemukan perbaikan pada siklus II dan seterusnya. Secara keseluruhan dari hasil penelitian diperoleh gambaran mengenai penilaian terhadap hasil belajar siswa dalam menerapkan metode kooperatif tipe index puzzle match pada materi Jaringan Tumbuhan. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan, yakni ratarata siswa mendapat nilai 71 dan ketuntasan kelas 53% pada siklus pertama, lalu mengalami peningkatan pada siklus kedua yaitu rata-rata nilai siswa sebesar 81 dan ketuntasaan kelas sebesar 84%, kemudian pada siklus ketiga mengalami peningkatan kembali dengan memperoleh rata-rata nilai siswa 83 serta ketuntasan kelas sebesar 95%. Demikian pula hasil ulangan harian rata-rata nilai kelas sebesar 89 dan semua siswa tuntas %. Selain dari pada itu aktivitas siswa pada siklus I diperoleh rata-rata 75%, meningkat menjadi menjadi 87,5% pada siklus II dan menjadi 95% dengan kategori sangat baik pada siklus III. Dengan demikian metode kooperatif tipe index puzzle match sangat tepat diterapkan pada materi Jaringan Tumbuhan dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA-6 di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo. SIMPULAN Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, (1) model pembelajaran kooperatif tipe index puzzle match yang diterapkan seperti: a) mencari pasangan kartu, b) menyusun potongan puzzle, c) menjawab pertanyaan di LKS, d) mempresentasikan materi sesuai dengan puzzle dan LKS yang diterima, e) menjawab pertanyaan dari temannya, f) menyimpulkan materi, inilah yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa; (2) hasil belajar siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan model kooperatif tipe index puzzle match dapat mengalami peningkatan melalui kegiatan seperti: a) mengikuti tes formatif I, II, dan III serta; b) mengikuti ulangan harian. Hasil tes formatif menunjukkan peningkatan dari rata-rata nilai kelas 71 menjadi 81 pada formatif kedua dan 83 pada formatif ketiga. Sedangkan ketuntasan secara klasikal mengalami peningkatan dari 53% menjadi 84% pada formatif kedua dan 95% pada formatif ketiga. Demikian pula dengan ulangan harian ketuntasan kelas mencapai % dan nilai rata-rata kelas mencapai 89. SARAN Saran yang diajukan dalam artikel ini adalah: (1) Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe index puzzle match pada materi Struktur Jaringan Tumbuhan sebagai suatu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa, (2) Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi guru dan siswa, maka diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan dalam mata pelajaran Biologi kelas XI IPA maupun mata pelajaran lain oleh teman-teman guru yang tergabung dalam MGMP. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Kurikulum 2004 SMA Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penelitian Biologi. Jakarta: Depdiknas. Djamarah, Syaiful Bahri, dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Haryati, Mimin. 2009. Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press. Imaningtyas, Sri Ayu. 2010. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. Iskandar.2009. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press. Kunandar. 2007. Guru Profesional. Jakarta: Rajawali Pers. Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajawali Pers. Mulyasa. 2003. Dasar Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya. Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press. Nasution, S. 2009. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Nurhayati, Nunung. 2008. Biologi Bilingual Untuk SMA/ MA Kelas XI Semester 1. Bandung: Yrama Widya. Puskur. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Mata Pelajaran Biologi. Jakarta: Balitbang Depdiknas. Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Saktiyono.2007. Seribu Pena Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. Prosiding Seminar Nasional Biologi 2016_ ISBN: 978 602 0951 11 9 484

Shaffat Idri. 2009. Optimized Learning Strategy. Jakarta: Prestasi Pustaka. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Prosiding Seminar Nasional Biologi 2016_ ISBN: 978 602 0951 11 9 485