BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti melakukan survei untuk mendapatkan data primer. Data primer diperoleh dengan cara memberikan kuesioner secara langsung kepada responden yang bersangkutan, serta memberikan penjelasan secara singkat sebelum responden menjawab pertanyaan dalam kuesioner. Penelitian ini berlangsung selama 6 bulan dimulai dari bulan Agustus 2015 sampai dengan bulan Januari 2016. Data yang digunakan hanya pada Kantor SKPD Provinsi DKI Jakarta yang terdiri dari: Inspektorat, Kantor, Dinas, dan Badan. B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kausal merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independent variabel) terhadap variabel terikat (dependent variabel). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan kuat tidaknya fenomena dalam bentuk pengaruh variabel, maka tujuan studi ini disebut uji hipotesis. Jenis penyelidikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebab akibat antara dua variabel atau lebih. 37
38 C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai, oleh karena itu variabel harus didefinisikan dengan jelas agar dapat diukur. Menurut Anwar Sanusi (2011:50) variabel terikat (dependent variabel) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain, sedangkan variabel bebas (independen variabel) adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Y) Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yaitu kemampuan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami, memenuhi kebutuhan pemakainya dalam pengambilan keputusan, bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material serta dapat diandalkan, sehingga laporan keuangan tersebut dapat dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya. Variabel kualitas laporan keuangan pemerintah daerah dilihat dari karakteristik kualitatif laporan keuangan berdasarkan PP No. 71 Tahun 2010 yaitu: relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami. Indikator yang digunakan dalam pengukuran kualitas laporan keuangan, yaitu : a. Relevan b. Andal c. Dapat dibandingkan d. Dapat dipahami Variabel ini diukur dengan instrumen penelitian Zeyn (2011)
39 Dalam instrumen ini pengukuran menggunakan skala Likert dengan skor 1 sampai 5. Skala 1 STS (Sangat Tidak Setuju), artinya kualitas laporan keuangan sangat rendah. Skala 2 TS (Tidak Setuju), artinya kualitas laporan keuangan rendah. Skala 3 N (Netral), artinya kualitas laporan keuangan telah cukup. Skala 4 S (Setuju), artinya kualitas laporan keuangan baik. Skala 5 SS (Sangat Setuju), artinya kualitas laporan keuangan sangat baik. 2. Kapasitas Sumber Daya Manusia (X1) Sumber daya manusia adalah penyangga untuk dapat mencapai tujuan dari organisasi. Kemampuan sumber daya manusia dalam suatu organisasi atau lembaga dapat dilihat dari pencapaian tujuan dan efektivitas serta efisiensi kinerja yang menghasilkan outcomes. Indikator yang digunakan dalam mengukur variabel kapasitas sumber daya manusia, yaitu : a. Pendidikan b. Pelatihan c. Pengalaman Variabel ini diukur dengan instrumen penelitian Yosefrinaldi (2013). Dalam instrumen ini pengukuran menggunakan skala Likert dengan skor 1 sampai 5. Skala 1 STS (Sangat Tidak Setuju), artinya kapasitas sumber daya manusia sangat rendah. Skala 2 TS (Tidak Setuju), artinya kapasitas sumber daya manusia rendah. Skala 3 N (Netral), artinya kapasitas sumber daya manusia telah cukup. Skala 4 S
40 (Setuju), artinya kapasitas sumber daya manusia tinggi. Skala 5 SS (Sangat Setuju), artinya kapasitas sumber daya manusia sangat tinggi. 3. Pemanfaatan Teknologi Informasi (X2) Pemanfaatan teknologi informasi mencakup adanya pengolahan data, pengolahan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara elektronik serta pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik dapat diakses dengan mudah. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel pemanfaatan teknologi informasi, yaitu : a. Komputer b. jaringan internet. Variabel ini diukur dengan instrumen penelitian Yosefrinaldi (2013). Dalam instrumen ini pengukuran menggunakan skala Likert dengan skor 1 sampai 5. Skala 1 STS (Sangat Tidak Setuju), artinya pemanfaatan teknologi informasi sangat rendah. Skala 2 TS (Tidak Setuju), artinya pemanfaatan teknologi informasi rendah. Skala 3 N (Netral), artinya pemanfaatan teknologi informasi telah cukup. Skala 4 S (Setuju), artinya pemanfaatan teknologi informasi tinggi. Skala 5 SS (Sangat Setuju), artinya pemanfaatan teknologi informasi sangat tinggi. 4. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (X3) Pengendalian intern adalah suatu proses untuk memberikan arahan dan pengawasan serta memberikan keyakinan dan jaminan yang memadai atas tercapainya tujuan organisasi secara efektif dan efisien
41 serta ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel sistem pengendalian intern pemerintah, yaitu: a. Lingkungan pengendalian b. Penilaian resiko c. Kegiatan pengendalian d. Informasi dan komunikasi e. Pemantauan Variabel ini diukur dengan instrumen penelitian Yosefrinaldi (2013). Dalam instrumen ini pengukuran menggunakan skala Likert dengan skor 1 sampai 5. Skala 1 STS (Sangat Tidak Setuju), artinya sistem pengendalian intern pemerintah sangat rendah. Skala 2 TS (Tidak Setuju), artinya sistem pengendalian intern pemerintah rendah. Skala 3 N (Netral), artinya sistem pengendalian intern pemerintah telah cukup. Skala 4 S (Setuju), artinya sistem pengendalian intern pemerintah tinggi. Skala 5 SS (Sangat Setuju), artinya sistem pengendalian intern pemerintah sangat tinggi. D. Pengukuran Variabel Skala pengukuran yang digunakan variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen) dalam penelitian ini menggunakan pengukuran skala likert. Skala likert adalah skala yang dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan. Skala Likert merupakan suatu skala
42 psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei Djaali (2008). Sebelum alat ukur ini digunakan maka uji coba alat ukur untuk menguji vasilidas datanya. Uji coba dilakukan pada responden-responden yang dipilih. TABEL 3.1 SKALA PENGUKURAN Operasional Variabel Kapasistas Sumber Daya Manusia Pemanfaatan Teknologi Informasi 1. Pendidikan 2. Pelatihan 3. Pengalaman Dimensi Indikator Skala Yosefrinaldi (2013) 1. Minimal staf subbagian keuangan/akuntansi merupakan lulusan D3 akuntansi. 2. Pegawai yang ahli dibidangnya ditempatkan pada bagian yang sesuai dengan keahlian. 3. Pegawai yang memiliki kemampuan dibidangnya dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik. 4. Metode pelatihan dapat menunjang kapasitas staf bagian keuangan/akuntansi. 5. Materi pelatihan yang diberikan mudah dipahami oleh pegawai. 6. Materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pemakai. 7. Pengalaman dibutuhkan untuk menentukan spesifikasi pekerjaan. 8. Pegawai yang mempunyai prestasi kerja sebelumnya, tidak terlalu sulit untuk ditempatkan pada bagian lain yang sesuai. 9. Pengalaman yang lama dalam suatu bidang dapat mengurangi kesalahan. 1. Komputer 1. Subbagian akuntansi/keuangan anda memiliki komputer yang cukup untuk melaksanakan tugas. 2. Proses akuntansi sejak awal transaksi hingga pembuatan laporan keuangan dilakukan secara komputerisasi. 3. Pengolahan data transaksi keuangan menggunakan software yang sesuai dengan peraturan perundangundangan. Interval Interval
43 Sistem Pengendalian Intern Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah 2. Jaringan Yosefrinaldi (2013) 1. Lingkungan Pengendalian 2. Penilaian resiko 3. Kegiatan pengendalian 4. Informasi dan komunikasi 5. Pemantauan Yosefrinaldi (2013) 4. Laporan akuntansi dan manajerial dihasilkan dari sistem informasi yang terintegrasi. 5. Adanya jadwal pemeliharaan peralatan secara teratur. 6. Peralatan yang usang/rusak didata dan diperbaiki tepat pada waktunya. 7. Jaringan Internet telah terpasang di unit kerja anda. 8. Jaringan internet telah dimanfaatkan sebagai penghubung antar unit kerja dalam pengiriman data dan informasi yang dibutuhkan. 1. Mempunyai kode etik pegawai instansi pemerintah secara tertulis. 2. Pimpinan telah memberikan contoh dalam berperilaku patuh terhadap peraturan. 3. Struktur organisasi telah menggambarkan pembagian kewenangan 4. Sebagai tindak lanjut dari penilaian terhadap kualitas pengendalian internal, telah melakukan perbaikan pengendalian internal. 5. Setiap transaksi yang terjadi harus didukung dengan bukti transaksi yang valid. 6. Transaksi tidak dapat dilakukan tanpa adanya otorisasi dari pihak yang berwenang. 7. Ada pemisahan tugas yang jelas. 8. Telah mencatat transaksi keuangan pada buku jurnal pada setiap transaksi keuangan terjadi. 9. Mencatat semua penyesuaian pada jurnal penyesuaiannya. 10. Dalam waktu yang tidak ditentukan Pimpinan melakukan pemeriksaan mendadak terhadap catatan akuntansi. 1. Relevan 1. Memiliki manfaat unpan balik (feedback value). 2. Informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil dimasa yang lalu dan kejadian masa kini (Memiliki manfaat prediktif/predictive value). 3. Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan Interval Interval
44 2. Andal 3. Dapat dibandingkan 4. Dapat dipahami Zeyn (2011) berguna dalam penambilan keputusan (tepat waktu). 4. Informasi akuntansi keuangan pemerintah disajikan selengkap mungkin, mencakup semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dengan memperhatikan kendala yang ada (lengkap). 5. Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan. 6. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji, dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya tetap menimbulkan kesimpulan yang tidak berbeda jauh (verifiability). 7. Informasi tidak berpihak pada kebutuhan pihak tertentu (Netralitas). 8. Dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya. 9. Dapat dibandingkan dengan entitas pelaporan lain pada umumnya. 10. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna. 11. Informasi dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna. E. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah SKPD yang berada di Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta dengan jumlah populasi sebanyak 48 SKPD. Dari populasi sebanyak 48 tersebut akan diambil sejumlah sampel dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 1 + Ne 2
45 Dimana: n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = ukuran kelonggaran karena ketidakpastian yang masih ditolerir 5% Untuk menentukan berapa sampel yang diambil, digunakan rumus slovin (Husein, 2011:77) dengan menggunakan rumus sebagai berikut. n = 48 1 + 48 (0.05) 2 n = 48 1 + 48 (0.0025) n = 43 n = 43 SKPD Sedangkan pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling karena informasi yang akan diambil berasal dari sumber yang sengaja dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan peneliti (Sekaran, 2003 dalam Desi dan Ertambang 2008). Kriteria responden dalam penelitian ini adalah: 1. Para pegawai yang melaksanakan fungsi akuntansi/tata usaha keuangan pada SKPD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 2. Kepala dan staf subbagiann akuntansi/penatausahaan keuangan, sehingga tiap SKPD ditetapkan secara cluster sampling sebanyak 4 orang yang menjadi responden. Penentuan kriteria sampel didasarkan pada alasan bahwa kepala bagian dan staf bagian keuangan/akuntansi merupakan pihak yang terlibat
46 langsung secara teknis dalam pencatatan transaksi keuangan SKPD dan penyusunan pelaporan keuangan pemerintah daerah. Penentuan responden dengan jumlah 172 untuk 43 SKPD dengan masing-masing tiap SKPD 4 responden didasarkan pada alasan : 1. Maksimal 4 responden pada tiap SKPD supaya unit analisis bersifat heterogen dan persepsi responden dapat menyebar secara merata di SKPD. 2. Penentuan 4 responden pada tiap SKPD karena hanya akan melihat persepsi kepala bagian, dan staf subbagian akuntansi/penatausahaan keuangan. 3. Penentuan 4 responden pada tiap SKPD didasarkan pada asumsi bahwa persepsi kepala bagian, dan staf subbagian akuntansi/penatausahaan keuangan yang mengetahui secara pasti mengenai laporan keuangan pada tiap SKPD. TABEL 3.2 Daftar SKPD Provinsi DKI Jakarta No. Unit Kerja Kota Alamat Kantor 1. Badan Kepegawaian Daerah Jl. Medan Merdeka Selatan No.8 9 2. 3. 4. 5. 6. Biro Hukum Jl. Medan Merdeka Selatan No.8 9 blok G Lt.9 Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri Jl. Medan Merdeka Selatan No.8 9 Blok F Lt.1 Biro Kesejahteraan Sosial Jl. Medan Merdeka Selatan No.8 9 Blok G Lt.19 Biro Organisasi dan Tata Laksana Biro Pendidikan dan Mental Spritual Jl. Medan Merdeka Selatan No.8 9 Blok G Lt.16 Jl. Medan Merdeka Selatan No.8 9 Blok G Lt.19
47 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Biro Perekonomian Jl. Medan Merdeka Selatan No.8 9 Blok G Lt.12 Biro Prasarana dan Sarana Perkotaan Jl. Medan Merdeka Selatan No.8 9 Blok G Lt.11 Biro Tata Pemerintahan Jl. Medan Merdeka Selatan No.8 9 Blok G Lt.10 Badan Pengelola Keuangan Daerah Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan Jl. Medan Merdeka Selatan No.8 9 Jl. Medan Merdeka Selatan No.8 9 Jl. Medan Merdeka Selatan No.8 9 Lt.13 Inspektorat Jl. Medan Merdeka Selatan No.8 9 Satuan Polisi Pamong Praja Jl. Merdeka Selatan No.8 9 Blok G Lt.8 15. 16. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Jl. Merdeka Selatan No.8 9 Blok H Lt.14 Jl. Abdul Muis No. 66 17. 18. 19. 20. Dinas Pelayanan Pajak Jl Abdul Muis No 66 Dinas Tata Ruang / Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Jl. Abdul Muis No. 66 Dinas Perhubungan Jl. Taman Jatibaru No.1 Tanah Abang Dinas Perindustrian dan Energi Jl. Taman Jatibaru No.1 (Komp. Perkantoran Dinas Teknis DKI Jakarta) 21. Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah Jl. Taman Jatibaru No.1 Tanah Abang 22. Dinas Pekerjaan Umum Jl. Taman Jatibaru No. 1 Tanah Abang 23. Kota Administrasi Jakarta Pusat Jl. Tanah Abang I No.1 24. Dinas Sosial Jl. Gunung Sahari II/6 25. Dinas Kelautan dan Pertanian Jl. Gunung Sahari Raya No.11 Lantai 7 26. Dinas Kesehatan Jl. Kesehatan Raya No.10
48 27. 28. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jl. K.H. Zainul Arifin 71 Jl. Aipda KS Tubun No.1 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Badan Penanaman Modal dan Promosi Badan Pendidikan dan Pelatihan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Jl. Prapatan No. 52 Jl. Kebon Sirih No.18 Jakarta Selatan Jl. Let Jen MT. Haryono Kav. 45 46 Jakarta Selatan Jakarta Selatan Jakarta Selatan Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C 23 Kuningan Jl. Kuningan Barat No.2 Jl. Casablanca Kav. I Kuningan Dinas Pendidikan Jakarta Selatan Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav.40 41 Kota Administrasi Jakarta Selatan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Administrasi Jakarta Barat Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Utara Jakarta Selatan Jl. Prapanca Raya No.9 Blok P Kebayoran Baru Jakarta Barat Jl. S. Parman No. 7 Jakarta Barat Jl. Raya Kembangan No.2 Jakarta Utara Jl. Perintis Kemerdekaan BGR I No. 3 Jakarta Utara Jl. Laksda Yos Sudarso 27 29 Tanjung Priok Dinas Kebersihan Jakarta Timur Jl. Mandala V No.76 Cililitan Besar 42. 43. Dinas Olahraga dan Pemuda Kota Administrasi Jakarta Timur Sumber: http://dokumen.tips Jakarta Timur Jakarta Timur Jl. Jatinegara Timur No.55 E Jl. Dr. Sumarno Pulo Gebang
49 F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik survei, untuk mendapatkan opini individu. Metode pengambilan data yang digunakan adalah field research. Penelitian lapangan (field research) adalah penelitian yang dilakukan langsung pada objek yang diteliti, dalam hal ini yaitu para pegawai yang bekerja pada Kantor SKPD Provinsi DKI Jakarta. Sementara itu untuk mendukung penelitian ini dengan menggunakan metode kepustakaan (library research), Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data diperoleh melalui kuesioner yang langsung disebarkan kepada Staf bagian keuangan pada SKPD Provinsi DKI. G. Metode Analisis Analisis data adalah cara mengolah data yang telah terkumpul untuk dapat memberikan interprestasi yang hasilnya dapat digunakan untuk menjawab masalah yang telah dirumuskan. Metode pengujian hipotesis adalah regresi linear berganda, dengan menggunakan SPSS versi 21. 1. Statistik deskriptif Statistik memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang terlihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi). (Ghozali, 2013:19)
50 2. Uji kualitas Data a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013:52). Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor, masing-masing butir pertanyaan dengan total skor, sehingga didapat nilai Pearson Correlation. kriteria pengambilan keputusan untuk menentukan valid atau tidaknya suatu data: Jika rhitung>rtabel, maka data dinyatakan valid Jika rhitung<rtabel, maka data dinyatakan tidak valid b. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas data ini digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013:47). Reabilitas instrument penelitian dalam penelitian ini di uji dengan menggunakan koefesien cronbachs Alpha. Jika nilai koefesien alpha lebih besar dari 0,70 maka disimpulkan bahwa instrument penelitian tersebut handal atau reliabel.
51 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel (penggangu) dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2013:160). Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Teknik pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One-Sample Kolmogorov Sminory Test. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan melalui metode grafik dan statistik. Metode grafik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melihat normal probability plot. Normal probability plot adalah membandingkan distribusi kumulatif data yang sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Dasar pengambilan keputusan dari analisis ini, jika data menyebar disekitar garis diagonal sebagai representasi pada distribusi normal, berarti model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolinieritas Uji multikofinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak mendapat korelasi antar variabel independen. Uji multikofinieritas dapat dilakukan dengan2 cara yaitu dengan melihat 1) nilai tolerance dan lawannya 2) VIF
52 (variance inflation factors). Jika tolerance< 0,10 dan nilai VIF >10 maka terjadi gejala multikofinieritas (Ghozali, 2013:105). c. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah nilai dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedasitas dapat dilakukan dengan uji Glejser yang dilakukan dengan meregresikan semua independen dari model regresi dengan nilai mutlak residualnya. Jika variabel independen secara signifikan mempengaruhi variabel dependen maka indikasi terdapat problem heterodastisitas ada 2 cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya adanya heterodastisitas yaitu dengan cara melihat melihat grafik plot nilai prediksi variabel dependen (ZPRED) dengan residu (SRESID). Dasar analisis, (Ghozali, 2013:147). i. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka terjadi heterokedastisitas. ii. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka terjadi homoskedastisitas (Ghozali, 2013:139)
53 4. Uji Kesesuaian Model a. Uji R 2 (Koefesien Determinasi) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh keterikatan atau keeratan variabel, antar variabel dependen kualitas laporan keuangan daerah dengan variabel independen yaitu: kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, dan sistem pengendalian intern pemerintah (Ghozali, 2013:97). Koefesien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengetahui presentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X) semakin tinggi. Jika R 2 semakin kecil, maka presentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X) semakin rendah. Hasil Koefesien Determinasi (R 2 ) didapat dengan melihat angka pada tampilan output SPSS pada kolom adjusted R squere. Secara sistematis jika nilai R2 = 1, maka adjusted R2 = R2 = 1 sedangkan jika nilai R2 = 0, maka adjusted R2 = (1-k)/(n-k), jika k > 1 maka adjusted akan bernilai negatif. b. Uji F (Uji Regresi Secara Bersama-Sama) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen (kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, dan sistem pengendalian intern pemerintah) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 0,05 (Ghozali, 2013:98)
54 Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak Jika Fhitung< Ftabel, maka H0 diterima Selain itu uji F juga dapat dilihat dari besarnya probabilitas value (p value) dibandingkan dengan 0,05, kriteria yang digunakan sebagai berikut: Jika p value < 0,05 maka H0 ditolak Jika p value > 0,05 maka H0 diterima H. Uji Hipotesis 1. Uji Statistik t (Uji Regresi Parsial) Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen seacara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Selain itu digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel dependen secara parsial dengan drajat signifikansi yang digunakan adalah 0,05 (Ghozali, 2013:98). Jika thitung> ttabel maka H0 ditolak Jika thitung< ttabel maka H0 diterima Selain itu uji t juga dapat dilihat dari besarnya probabilitas value (p value) dibandingkan dengan 0,05. Kriteria yang digunakan sebagai berikut: Jika value< 0,05 maka H0 ditolak Jika value> 0,05 maka H0 ditolak
55 2. Uji Analisis Regresi Linier Berganda Penelitian ini menggunakan analisi regresi linier berganda dengan persamaa sebagai berikut: y = α + β1x1 + β2x2 + β3x3 + e keterangan : y α : Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah : Nilai Konstanta β1-3 : Koefesien Determinasi x1 x2 x3 e : Kapasitas sumber daya manusia : Pemanfaatan teknologi informasi : Sistem pengendalian intern pemerintah : eror