BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis Pekerjaan Pada Siswa Kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Dengan masing-masing

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian tentang Peningkatan Hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi jenisjenis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebenarnya di lapangan sebagai data awal siswa sebelum peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dari empat tahap yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (action),

BAB IV HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS. yang berjudul Peningkatan Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil tes pada tiap siklus. Selanjutnya data yang diperoleh diuraikan dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sumber Energi Panas Mata Pelajaran IPA Kelas II-B MI Darun Najah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penerapan metode Bamboo Dancing pada mata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian Penggunaan Strategi Question

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pekerjaan siswa kelas III di MI Al-Hikmah Kalidawir Tanggulangin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siklus. Berikut ini paparan dari tiap siklus :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan guru untuk meningkatkan keterampilan memeragakan dinamika lagu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. motivasi belajar siswa dengan metode billboard ranking pada pelajaran

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penigkatan pemahaman materi mempertahankan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Perencanaan Pembelajaran. dipersiapkan diantaranya:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Penggunaan Metode Word Square Dalam Peningkatan

INSTRUMEN IMPLEMENTASI RPP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS II DENGAN METODE KARTU BILANGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemahaman siswa sebelum maupun sesudah diterapkannya strategi Everyone

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini akan diuraikan dalam tahapan tahapan pada setiap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian Peningkatan Keterampilan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang minat belajar IPA setelah pembelajaran IPA selesai. Akan tetapi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran berlangsung 2 x 35 menit, selama 2 x pertemuan yang diikuti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. eksperimen dapat dideskripsikan sebagai berikut.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan Februari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran matematika di kelas IIIa MI Daarul Aitam Palembang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Tematik Tema Lingkungan Sekitar Pada Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan guru mata pelajaran Matematika terkait dengan strategi dan metode

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. guru mata pelajaran IPS kelas III di MI Nurul Huda I Kepatihan Gresik. Selain proses

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peninggalan-peninggalan Sejarah Hindu-Budha di Indonesia dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB ӏv HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tanggal 21 Februari 2015, dengan subjek terkait yaitu model, metode, atau

BAB IV. pembelajaran secara langsung di kelas I, wawancara terhadap guru. matematika dan wawancara pada siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 1 : MIS Al Khairiyah Pengampelan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

siswa kurang memahami materi yang disampaikan guru,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berikut ini merupakan penjelasan tiap siklusnya.

H S A I S L I PE P N E E N L E I L T I I T A I N A DA D N A PE P M E B M A B H A A H S A A S N

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis data digunakan untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian Peningkatan Keterampilan Sosial Dengan Menggunakan Strategi Permainan Jeopardy Mata Pelajaran IPS Materi Jenis- Jenis Pekerjaan Pada Siswa Kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya. A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Strategi Permainan Jeopardy dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial 1. Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa pada Siklus I a. Hasil observasi aktivitas guru Aspek penilaian yang akan diamati pada observasi aktivitas guru yaitu Persiapan, Pelaksanaan, Pengelolaan Waktu dan Suasana Kelas. Dari beberapa aspek penilaian yang digunakan peneliti, diperoleh hasil observasi aktivitas guru secara keseluruhan dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus I tergolong (sangat baik) dengan mendapatkan skor sebesar 103 sedangkan skor maksimumnya sebesar 124 sehingga diperoleh nilai akhir 83,06. (Hasil observasi aktivitas guru siklus I terlampir pada lampiran nomor 5) Dengan adanya perolehan hasil tersebut, maka pembelajaran sesuai dengan harapan karena indikator kinerja tercapai jika skor aktivitas guru sekurang-kurangnya 75. 39 39 Hasil Observasi Aktivitas Guru, Taufiq, Senin, 11 April 2016, MI Darussalam Pagesangan- Surabaya. 25

26 b. Hasil observasi aktivitas siswa Hasil observasi aktivitas siswa siklus I diperoleh dari 2 aspek penilaian yaitu persiapan dan pelaksanaan. Pada tahap persiapan terdapat beberapa hal yang dinilai diantaranya yaitu : (1) Persiapan fisik siswa dalam mengikuti pembelajaran; (2) Persiapan perlengkapan belajar dan (3) Persiapan performansi siswa. Untuk tahap pelaksanaan dibagi 3 kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Pada kegiatan awal terdapat 7 penilaian yaitu: Bagaimana (1) Siswa menjawab salam; (2) Siswa berdoa sebelum belajar; (3) Siswa menjawab kabar dengan semangat dan ceria; (4) Siswa mendengarkan saat di absen; (5) Siswa merespon pertanyaan yang diberikan guru dalam kegiatan apersepsi dan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa pada materi kerjasama di lingkungan rumah dan sekolah; (6) Siswa memperhatikan guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran; dan (7) Siswa mendengarkan penyampaan materi pelajaran dari guru dikelas. Pada kegiatan inti terdapat 11 penilaian yaitu Bagaimana (1) Siswa membentuk kelompok beranggotakan 5-6 orang; (2) Siswa menunjuk 1 ketua kelompok dan 1 pencatat nilai dalam 1 kelompok yang terbentuk; (3) Siswa mewakili timnya bergantian memilih kartu bernomor 1-12 pada kertas karton Strategi Permainan Jeopardy, setiap kartu terdapat jawaban terkait materi tentang jenis-jenis

27 pekerjaan (4) Siswa membuat pertanyaan yang sepadan dengan jawaban ada pada kertas skor; (5) Siswa mencari informasi pada lembaran materi jenis-jenis pekerjaan yang sudah disediakan guru dalam waktu 1 menit; (6) Siswa yang bertugas sebagai ketua kelompok menyampaikan pertanyaan yang sepadan dengan jawaban pada kartu skor yang dipilih; (7) Siswa yang bertugas sebagai pencatat nilai menulis pada selembar kertas, skor yang diperoleh anggota kelompoknya; (8) Siswa dan guru mengoreksi bersamasama pertanyaan yang sepadan pada Strategi Permainan Jeopardy tentang materi jenis-jenis pekerjaan; (9) Siswa mendengarkan penyampaan materi pelajaran dari guru dikelas; (10) Siswa melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang mungkin belum jelas dan (11) Siswa dibimbing untuk menyimpulkan hasil pembelajaran pada pertemuan hari itu tentang materi jenis-jenis pekerjaan. Pada kegiatan akhir terdapat 2 penilaian yaitu Bagaimana (1) Siswa mengerjakan post test 5 soal dengan tujuan agar mengetahui hasil belajar siswa dan (2) Siswa menjawab salam dan berdoa. Untuk skor maksmalnya yaitu 115. Dari beberapa aspek penilaian yang digunakan peneliti, diperoleh hasil observasi aktivitas siswa secara keseluruhan dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus I tergolong (baik) dengan mendapatkan skor sebesar 1966 sedangkan skor maksimumnya sebesar 2668 sehingga diperoleh nilai akhir 73,68.

28 (Hasil observasi aktivitas siswa siklus I terlampir pada lampiran nomor 6). Dengan adanya perolehan hasil tersebut, maka pembelajaran tidak sesuai dengan harapan karena indikator kinerja tercapai jika skor aktivitas siswa sekurang-kurangnya 75. 2 2. Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa pada Siklus II a. Hasil observasi aktivitas guru Aspek penilaian yang akan diamati pada observasi aktivitas guru yaitu Persiapan, Pelaksanaan, Pengelolaan Waktu dan Suasana Kelas. Dari beberapa aspek penilaian yang digunakan peneliti, diperoleh hasil observasi aktivitas guru secara keseluruhan dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus II tergolong (sangat baik) dengan mendapatkan skor sebesar 111 sedangkan skor maksimumnya sebesar 124 sehingga diperoleh nilai akhir 89,51. (Hasil observasi aktivitas guru siklus II terlampir pada lampiran nomor 8). Dengan adanya perolehan hasil tersebut, maka pembelajaran sesuai dengan harapan karena indikator kinerja tercapai jika skor aktivitas guru sekurang-kurangnya 75. 3 2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa, Taufiq, Senin, 11 April 2016, MI Darussalam Pagesangan- Surabaya. 3 Hasil Observasi Aktivitas Guru, Taufiq, Senin, 25 April 2016, MI Darussalam Pagesangan- Surabaya.

29 b. Hasil observasi aktivitas siswa Hasil observasi aktivitas siswa siklus II diperoleh dari 2 aspek penilaian yaitu persiapan dan pelaksanaan. Pada tahap persiapan terdapat beberapa hal yang dinilai diantaranya yaitu : Bagaimana (1) Persiapan fisik siswa dalam mengikuti pembelajaran; (2) Persiapan perlengkapan belajar dan (3) Persiapan performansi siswa. Untuk tahap pelaksanaan dibagi 3 kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Pada kegiatan awal terdapat 7 penilaian yaitu: Bagaimana (1) Siswa menjawab salam; (2) Siswa berdoa sebelum belajar; (3) Siswa menjawab kabar dengan semangat dan ceria; (4) Siswa mendengarkan saat di absen; (5) Siswa merespon pertanyaan yang diberikan guru dalam kegiatan apersepsi dan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa pada materi jenis-jenis pekerjaan; (6) Siswa memperhatikan guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran; dan (7) Siswa mendengarkan penyampaan materi pelajaran dari guru dikelas. Pada kegiatan inti terdapat 11 penilaian yaitu Bagaimana (1) Siswa membentuk kelompok beranggotakan 5-6 orang; (2) Siswa menunjuk 1 ketua kelompok dan 1 pencatat nilai dalam 1 kelompok yang terbentuk; (3) Siswa mewakili timnya bergantian memilih kartu bernomor 1-12 pada kertas karton Strategi Permainan Jeopardy, setiap kartu terdapat jawaban terkait materi tentang jenis-jenis pekerjaan (4) Siswa membuat pertanyaan yang sepadan dengan

30 jawaban ada pada kertas skor; (5) Siswa mencari informasi pada lembaran materi jenis-jenis pekerjaan yang sudah disediakan guru dalam waktu 1 menit; (6) Siswa yang bertugas sebagai ketua kelompok menyampaikan pertanyaan yang sepadan dengan jawaban pada kartu skor yang dipilih; (7) Siswa yang bertugas sebagai pencatat nilai menulis pada selembar kertas, skor yang diperoleh anggota kelompoknya; (8) Siswa dan guru mengoreksi bersama-sama pertanyaan yang sepadan pada Strategi Permainan Jeopardy tentang materi jenis-jenis pekerjaan; (9) Siswa mendengarkan penyampaan materi pelajaran dari guru dikelas; (10) Siswa melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang mungkin belum jelas dan (11) Siswa dibimbing untuk menyimpulkan hasil pembelajaran pada pertemuan hari itu tentang materi jenis-jenis pekerjaan. Pada kegiatan akhir terdapat 2 penilaian yaitu Bagaimana (1) Siswa mengerjakan post test 5 soal dengan tujuan agar mengetahui hasil belajar siswa dan (2) Siswa menjawab salam dan berdoa. Untuk skor maksmalnya yaitu 115. Dari beberapa aspek penilaian yang digunakan peneliti, diperoleh hasil observasi aktivitas siswa secara keseluruhan dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus II tergolong (sangat baik) dengan mendapatkan skor sebesar 2354 sedangkan skor maksimumnya sebesar 2668 sehingga diperoleh nilai akhir 88,23.

31 (Hasil observasi aktivitas siswa siklus II terlampir pada lampiran nomor 9). Dengan adanya perolehan hasil tersebut, maka pembelajaran sesuai dengan harapan karena indikator kinerja tercapai jika skor aktivitas siswa sekurang-kurangnya 75. 4 B. Hasil Penelitian tentang Peningkatan Keterampilan Sosial dengan Strategi Permainan Jeopardy 1. Hasil Penelitian tentang Peningkatan Keterampilan Sosial pada Siklus I a. Perencanaan Pada tahap perencanaan siklus I ini, kegiatan yang dilakukan adalah: menyusun rencana pembelajaran atau RPP, menyiapkan instrument, dan menyiapkan strategi permainan jeopardy b. Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 11 April 2016. Siklus I dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Materi yang dibahas adalah jenis-jenis pekerjaan dengan menggunakan strategi permainan jeopardy. Pelaksanaan siklus ini dimulai dengan menyapa siswa dengan salam, menanyakan kabar siswa, mengabsen kehadiran siswa, apersepsi dengan cara guru mengaitkan pembelajaran sebelumnya yaitu materi kerjasama di 4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa, Taufiq, Senin, 25 April 2016, MI Darussalam Pagesangan- Surabaya.

32 lingkungan rumah dan sekolah. Dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa pada materi kerjasama di lingkungan rumah dan sekolah dan menjelaskan tujuan pembelajaran. Selanjutnya guru menyampaikan materi pelajaran tentang jenisjenis pekerjaan dengan menyediakan lembaran materi jenis-jenis pekerjaan kepada siswa. Ketika guru menyampaikan materi pelajaran guru juga melakukan tanya jawab dengan siswa, pertanyaan yang diajukan terkait dengan materi jenis-jenis pekerjaan dengan baik dan benar.elaborasi dilaksanakan dengan membentuk 5 kelompok terdiri 5-6 siswa. Dalam kelompok siswa menunjuk 1 ketua kelompok dan 1 pencatat nilai. Disini strategi permainan jeopardy diterapkan dengan durasi 40 menit dengan beberapa ketentuan yang harus ditaati siswa agar penugasan secara berkelompok berjalan dengan baik. Guru memberikan kesempatan salah satu tim secara bergantian memilih kartu bernomor 1-12 pada kertas karton Strategi Permainan Jeopardy, setiap kartu terdapat jawaban terkait materi tentang jenis-jenis pekerjaan. Untuk tahap eksplorasi, Setiap kelompok yang sudah memilih satu kartu pada kertas karton Strategi Permainan Jeopardy, harus membuat pertanyaan yang sepadan dengan jawaban yang ada pada kertas skor. Mereka mendapat kesempatan melihat lembaran materi jenis-jenis pekerjaan yang disiapkan guru untuk mencari informasi agar siswa

33 bisa membuat pertanyaan yang sepadan dengan jawaban yang ada pada kartu dengan durasi 1 menit untuk membuat soal. Ketua kelompok menyampaikan pertanyaan yang sepadan dengan jawaban pada kartu skor yang dipilih. Guru memberikan skor 0-100 sesuai kriteria penskoran pada Strategi Permainan Jeopardy. Guru melempar jawaban ke kelompok lain untuk membuat pertanyaan yang sepadan dengan jawaban yang ada pada kertas skor. Pencatat nilai menulis pada selembar kertas, skor yang diperoleh anggota kelompoknya. Guru dan siswa mengoreksi bersama-sama pertanyaan yang sepadan pada Strategi Permainan Jeopardy tentang materi jenis-jenis pekerjaan. Pada tahap konfirmasi, Guru menjelaskan kembali materi jenis-jenis pekerjaan. Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang mungkin belum jelas. Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan dari materi pelajaran yang baru saja dipelajari. Selanjutnya Guru memberikan post test 5 soal menjodohkan kepada siswa. c. Observasi Sesuai dengan yang direncanakan, observasi yang dilakukan pada siklus I, terhadap pengamatan keterampilan sosial di kelas dengan strategi permainan jeopardy dan tes hasil belajar siswa. Pada siklus I siswa diamati oleh guru selama proses diskusi dengan penerapan strategi permainan jeopardy pada materi jenis-jenis pekerjaan. Dari beberapa aspek penilaian yang digunakan peneliti,

34 diperoleh hasil pengamatan keterampilan sosial di kelas secara keseluruhan dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus I tergolong (baik) dengan mendapatkan skor sebesar 589 sedangkan skor maksimumnya sebesar 870 sehingga diperoleh nilai akhir 67,70. (Hasil pengamatan keterampilan sosial siklus I di kelas terlampir pada lampiran nomor 7). Dengan adanya perolehan hasil tersebut, maka pembelajaran tidak sesuai dengan harapan karena indikator kinerja tercapai jika skor pengamatan keterampilan sosial di kelas sekurang-kurangnya 75. 5 Pada siklus I siswa diberi Lembar Soal Post Test untuk mengetahui hasil belajar materi jenis-jenis pekerjaan. Dengan menerapkan Strategi Permainan Jeopardy dalam pembelajaran keterampilan sosial pada siklus I, diperoleh nilai rata-rata kelas adalah 68,27 ini masih (baik) dan ketuntasan belajar mencapai 62 % dengan jumlah siswa yang tuntas belajar 18 siswa. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara klasikal nilai yang dapat dicapai siswa belum tuntas karena siswa yang memperoleh nilai 75 hanya sebesar 62 % sangat lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 72%. Dari perolehan persentase ketuntasan belajar di atas, menurut tabel tingkat keberhasilan belajar menunjukkan bahwa keterampilan sosial siswa sudah dikategorikan 5 Hasil Pengamatan Keterampilan Sosial Di Kelas, Taufiq, Senin, 11 April 2016, MI Darussalam Pagesangan-Surabaya.

35 (tinggi). 6 (Hasil nilai rata-rata kelas dan persentase ketuntasan belajar siklus I terlampir pada lampiran nomor 11). d. Refleksi Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I, hasil observasi aktivitas guru diperoleh skor sebesar 83,06 dengan kriteria sangat baik. Namun ada yang harus diperbaiki dalam mempersiapkan strategi permainan jeopardy, penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi dan pengelolaan waktunya pada siklus II. Sedangkan untuk hasil observasi aktivitas siswa diperoleh skor sebesar 73,68 dengan kriteria baik. Oleh sebab itu perlu diperbaiki dalam pelaksanaan kegiatan awal dan kegiatan inti pada siklus II. Dan juga hasil pengamatan keterampilan sosial dikelas diperoleh skor sebesar 67,70 dengan kriteria baik. Sehingga ada yang harus diperbaiki dalam mendengarkan penjelasan kelompok diskusi tentang materi jenis-jenis pekerjaan, mengompromikan berbagai pendapat dari anggota kelompok, menunjukkan peran sebagai anggota kelompok dan mempertanyakan materi jenis-jenis pekerjaan pada siklus II. Pada hasil nilai rata-rata kelas diperoleh nilai sebesar 68,27 dengan kriteria baik. Sedangkan untuk hasil ketuntasan belajar diperoleh persentase sebesar 62% dengan kriteria tinggi. Perolehan 6 Hasil Tes Hasil Belajar Siswa, Taufiq, Senin, 11 April 2016, MI Darussalam Pagesangan- Surabaya.

36 hasil nilai rata-rata kelas dan persentase ketuntasan belajar bisa ditingkatkan lagi dengan mengubah jenis soal uraian pada siklus II. 2. Hasil Penelitian tentang Peningkatan Keterampilan Sosial pada Siklus II a. Perencanaan Pada tahap perencanaan siklus II ini, kegiatan yang dilakukan adalah menyusun rencana pembelajaran atau RPP, menyiapkan instrumen sesuai hasil refleksi siklus 1 dengan memberikan 5 soal post test uraian dan menyiapkan strategi permainan jeopardy b. Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 25 April 2016. Siklus I dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Materi yang dibahas adalah jenis-jenis pekerjaan dengan menggunakan strategi permainan jeopardy. Pada siklus ke II ini, kegiatan yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan siklus I, akan tetapi pada siklus ke II ini pembagian kelompok berubah agar siswa terlatih berinteraksi dengan siswa lain pada saat penugasan kelompok dengan strategi permainan jeopardy. Pada siklus ke II ini, para siswa sudah mulai faham dengan strategi permainan jeopardy saat penugasan secara berkelompok dikelas sehingga dapat terlihat sekali bahwa materi yang diterima sudah difahami secara menyeluruh. Selanjutnya Guru memberikan post test 5 soal uraian

37 kepada siswa. Diawal siklus 1 siswa bingung dengan soal menjodohkan yang akan dikerjakannya, namun untuk siklus II siswa dengan teliti menjawab pertanyaan berupa soal uraian yang diberikan guru dikelas. c. Observasi Sesuai dengan yang direncanakan, observasi yang dilakukan pada siklus II, terhadap pengamatan keterampilan sosial di kelas dengan strategi permainan jeopardy dan tes hasil belajar siswa. Pada siklus II siswa diamati oleh guru selama proses diskusi dengan penerapan strategi permainan jeopardy pada materi jenis-jenis pekerjaan. Dari beberapa aspek penilaian yang digunakan peneliti, diperoleh hasil pengamatan keterampilan sosial di kelas secara keseluruhan dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus II tergolong (sangat baik) dengan mendapatkan skor sebesar 688 sedangkan skor maksimumnya sebesar 870 sehingga diperoleh nilai akhir 79,08. (Hasil pengamatan keterampilan sosial siklus II di kelas terlampir pada lampiran nomor 10).Dengan adanya perolehan hasil tersebut, maka pembelajaran sesuai dengan harapan karena indikator kinerja tercapai jika skor pengamatan keterampilan sosial di kelas sekurang-kurangnya 75. Pada siklus II siswa diberi Lembar Soal Post Test untuk mengetahui hasil belajar materi jenis-jenis pekerjaan. Dengan menerapkan Strategi Permainan Jeopardy dalam pembelajaran

38 keterampilan sosial pada siklus II, diperoleh nilai rata-rata kelas adalah 79,58 ini (baik) dan ketuntasan belajar mencapai 76 % dengan jumlah siswa yang tuntas belajar 22 siswa. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara klasikal nilai yang dapat dicapai siswa sudah tuntas karena siswa yang memperoleh nilai 75 hanya sebesar 76 % sangat lebih tinggi dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 72%. Dari perolehan persentase ketuntasan belajar di atas, menurut tabel tingkat keberhasilan belajar menunjukkan bahwa keterampilan sosial siswa sudah dikategorikan (tinggi). 7 (Hasil nilai rata-rata kelas dan persentase ketuntasan belajar siklus II terlampir pada lampiran nomor 12). d. Refleksi Pada pelaksanaan pembelajaran siklus II, hasil observasi aktivitas guru diperoleh skor sebesar 89,51 dengan kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil observasi aktivitas guru yang sangat signifikan. Sedangkan untuk hasil observasi aktivitas siswa diperoleh skor sebesar 88,23 dengan kriteria sangat baik. Ini menunjukkan bahwa penerapan strategi permainan jeopardy dalam kegiatan pembelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan di kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya berjalan dengan baik. 7 Hasil Tes Hasil Belajar Siswa, Taufiq, Senin, 25 April 2016, MI Darussalam Pagesangan- Surabaya.

39 Dan juga hasil pengamatan keterampilan sosial dikelas diperoleh skor sebesar 79,08 dengan kriteria sangat baik. Ini menunjukkan bahwa penerapan strategi permainan jeopardy dalam kegiatan pembelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan di kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya mampu meningkatkan keterampilan sosial siswa. Pada hasil nilai rata-rata kelas diperoleh nilai sebesar 79,58 dengan kriteria baik. Sedangkan untuk hasil ketuntasan belajar diperoleh persentase sebesar 76% dengan kriteria tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil nilai rata-rata kelas dan persentase ketuntasan belajar mengalami peningkatan. C. Pembahasan Berdasarkan pengamatan pada pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Aktivitas Guru dan Siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar pada Siklus I dan Siklus II Dalam proses kegiatan belajar mengajar aktivitas guru dan siswa tiap siklus mengalami peningkatan. Dari gambar grafik dapat dijelasakan bahwa pada saat siklus I aktivitas guru diperoleh skor sebesar 83,06 dikarenakan beberapa kendala yang dirasakan guru selama proses pembelajaran yaitu guru kesulitan mempersiapkan strategi permainan jeopardy dikelas, guru terkadang lupa menyampaikan beberapa tujuan pembelajaran kepada siswa, guru kurang jelas dalam menyampaikan

40 materi dikelas dan guru banyak menggunakan waktu melebihi waktu yang ditetapkan pada mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan. Sedangkan untuk aktivitas siswa diperoleh skor 73,68 disebabkan adanya kendala yang dialami siswa yaitu pada kegiatan awal sebagian siswa tidak merepon ketika guru saat mengucapkan salam, siswa tidak mendengarkan pada saat guru mengabsen siswa dikelas, pada kegiatan inti siswa masih kesulitan menyelesaikan tugas yang diberikan guru saat penugasan secara kelompok. 100 80 60 40 20 Siklus 1 Siklus 2 0 Observasi Aktivitas Guru Observasi Aktivitas Siswa Gambar Diagram 4.1 Diagram Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Pada pelaksanaan siklus II aktivitas guru meningkat dengan perolehan skor sebesar 89,51. Peningkatan tersebut disebabkan guru mampu mempersiapkan strategi permainan jeopardy dengan baik, guru menyampaikan secara lengkap tujuan pembelajaran dikelas, guru menggunakan suara keras sehingga materi bisa tersampaikan dengan jelas dan guru mampu mengelola waktu dnegan baik selama proses pembelajaran.

41 Selain itu pada siklus II aktivitas siswa meningkat dengan perolehan skor sebesar 88,23. Peningkatan tersebut disebabkan pada saat kegiatan awal, siswa cepat merespon salam yang disampaikan guru dan segera mengacungkan tangan ketika guru mengabsen siswa dikelas serta pada kegiatan inti siswa sudah tidak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru pada penugasan secara berkelompok. Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru dan aktivitas siswa pada pembelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan dengan strategi permainan jeopardy mengalami peningkatan mulai dari siklus I ke siklus II. 2. Hasil Pengamatan Keterampilan Sosial di Kelas pada 2 Siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II Dari gambar grafik dapat dijelaskan bahwa pada saat siklus I untuk pengamatan keterampilan sosial di kelas diperoleh skor 589 dengan nilai akhir sebesar 67,70 disebabkan adanya kendala yang dialami siswa yaitu masih saja ada siswa yang mendengarkan penjelasan kelompok diskusi tentang materi jenis-jenis pekerjaan, ketua kelompok tidak mengompromikan berbagai pendapat dari anggota kelompoknya, siswa tidak menunjukkan peran sebagai anggota kelompok dan siswa kesulitan dalam membuat pertanyaan tentang materi jenis-jenis pekerjaan.

42 80 75 70 65 Siklus 1 Siklus 2 60 Pengamatan Keterampilan Sosial di Kelas Gambar Diagram 4.2 Diagram Pengamatan Keterampilan Sosial di Kelas Pada pelaksanaan siklus II pengamatan keterampilan sosial di kelas diperoleh skor 688 dengan nilai akhir sebesar 79,08. Peningkatan tersebut disebabkan siswa selalu mendengarkan penjelasan kelompok diskusi tentang materi jenis-jenis pekerjaan, ketua kelompok selalu mengompromikan berbagai pendapat dari anggota kelompoknya, siswa selalu menunjukkan peran sebagai anggota kelompok dengan baik dan siswa sudah tidak mengalami kesulitan dalam membuat pertanyaan tentang materi jenis-jenis pekerjaan. Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa pengamatan keterampilan sosial di kelas pada pembelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan dengan strategi permainan jeopardy mengalami peningkatan mulai dari siklus I ke siklus II.

43 3. Nilai rata-rata kelas pada 2 Siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II a. Nilai rata-rata kelas Dari gambar grafik dapat dijelaskan bahwa pada saat siklus I untuk nilai rata-rata kelas nilai sebesar 68,27 disebabkan adanya kendala yang dialami siswa dalam mengerjakan post test jenis soal menjodohkan tentang mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan. 85 80 75 70 65 60 Nilai rata-rata kelas Siklus 1 Siklus 2 Gambar Diagram 4.3 Diagram Nilai rata-rata kelas Pada pelaksanaan siklus II nilai rata-rata kelas diperoleh nilai sebesar 79,58. Peningkatan tersebut disebabkan siswa lebih mudah mengerjakan post tes jenis soal uraian tentang mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan dibandingkan post test jenis soal menjodohkan tentang mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan. Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata kelas pada pembelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan dengan strategi permainan jeopardy mengalami peningkatan mulai dari siklus I ke siklus II.

44 b. Ketuntasan belajar siswa (%) pada siklus I dan siklus II diperoleh data sebagai berikut: Dari gambar grafik dapat dijelaskan bahwa pada saat siklus I untuk ketuntasan belajar siswa diperoleh persentase sebesar 62% disebabkan hanya 18 siswa yang mampu mencapai nilai 75 ketika guru memberi post test jenis soal menjodohkan tentang mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan sedangkan 11 siswa lainnya mendapatkan nilah dibawah 75. 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Ketuntasan Belajar Siswa Siklus 1 Siklus 2 Gambar Diagram 4.4 Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Pada pelaksanaan siklus II ketuntasan belajar siswa diperoleh persentase sebesar 76%. Peningkatan tersebut disebabkan siswa lebih mudah mengerjakan post test jenis soal uraian yang diberikan guru. Sehingga terdapat 22 siswa yang tuntas mencapai nilai 75 sedangkan 7 siswa mendapatkan nilai dibawah 75. Hasil tersebut sudah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan yaitu jika

45 sekurang-kurangnya persentase ketuntasan belajar sebesar 72% dari jumlah siswa telah mencapai KKM 75. Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar siswa pada pembelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan dengan strategi permainan jeopardy mengalami peningkatan mulai dari siklus I ke siklus II. c. Hasil Penelitian Peningkatan Keterampilan Sosial Dengan Menggunakan Strategi Permainan Jeopardy Mata Pelajaran IPS Materi Jenis-Jenis Pekerjaan Dari diagram di atas dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian peningkatan keterampilan sosial dengan menggunakan strategi permainan jeopardy mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan terjadi peningkatan dalam lima aspek: yakni (1) aspek aktivitas guru siklus I dan siklus II terjadi peningkatan sebesar 6,45. (2) aspek akitivitas siswa siklus I dan siklus II juga mengalami peningkatan sebesar 14,55. (3) aspek pengamatan keterampilan sosial di kelas dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 11,38. (4) aspek rata-rata kelas dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 11,31. (5) aspek ketuntasan belajar dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan persentase sebesar 14%. Dapat disimpulkan bahwa dari penelitian ini strategi permainan jeopardy dapat diterapkan dalam semua mata pelajaran, tetapi strategi permainan jeopardy ini paling tepat untuk pelajaran yang tidak diperoleh secara pasif oleh

46 seseorang, melainkan melalui tindakan sehingga perkembangan pengetahuan anak bergantung pada seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan berinteraksi dengan lingkungannya serta penelitian ini bisa digunakan oleh semua guru untuk mengaplikasikan strategi permainan jeopardy pada mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan.