BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian dan pengembangan (research

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian yang menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu produk representasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan salah satu rumpun bidang IPA yang fokus

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk baru berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan bagian dari metode

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan dalam bahasa Inggrisnya Research and development adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR TABEL.. A. Latar Belakang.. 1. B. Rumusan Masalah. 5. C. Tujuan Penelitian..

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan pada Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang standar isi, pendidikan

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Arin Ardiani, 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari research and development (penelitian

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

2014 PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN YANG MENGINTEGRASIKAN LEVEL MAKROSKOPIK, SUB- MIKROSKOPIK, DAN SIMBOLIK PADA MATERI POKOK LARUTAN PENYANGGA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003),

BAB I PENDAHULUAN. masuk dalam kurikulum pendidikan menengah di Indonesia. Ilmu kimia memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

I. PENDAHULUAN. Belajar sains harus sesuai dengan karakteristiknya yaitu belajar yang dimulai

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian dan pengembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode evaluatif.

BAB I PENDAHULUAN. Kimia merupakan salah satu pelajaran sains yang tidak hanya perlu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya kimia dibentuk dari berbagai konsep dan topik abstrak.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Skripsi ini merupakan bagian dari payung penelitian Research and

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan berupa fakta, teori, prinsip atau hukum-hukum saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

G 1 G 2 O 1 O 2 O 3 O 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berbasis augmented reality untuk menunjang promosi gedung Fakultas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Media pembelajaran berbasis android dengan program Construct 2 pada

BAB I PENDAHULUAN. Kimia merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari mengenai materi,

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Langkah langkah dalam memgembangkan e- modul menggunakan program

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptifevaluatif

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa penelitian terhadap pembelajaran kimia menunjukkan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODOLOGI. B. Pendekatan Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

BAB IV HASIL PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian. pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dalam penelitian ini

I. PENDAHULUAN. Pembaharuan sistem pendidikan nasional telah menetapkan visi, misi dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan modul elektronik berbasis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA kelas XI. Pengembangan menggunakan model ADDIE (Analysis,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (research and development). Metode. Penelitian Pengembangan memuat 3 komponen utama yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Hasil studi lima tahunan yang dikeluarkan oleh Progress in. International Reading Literacy Study (PIRLS) pada tahun 2006, yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Di dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Skripsi ini merupakan bagian dari payung penelitian strategi pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. mata pelajaran kimia merupakan bagian ilmu sains di SMA/MA yang bertujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan metode dekriptif. Adapun pengertian dari

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian dan pengembangan lembar kerja siswa elektronik (LKS)materi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari struktur, susunan, sifat dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang struktur, susunan,

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah bahan ajar kimia berbasis web pada materi ikatan kovalen kelas X yang disesuaikan dengan kurikulum 2013. B. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Departemen Pendidikan Kimia FPMIPA UPI. Uji coba produk yang dikembangkan, yakni bahan ajar kimia berbasis web pada materi konsep mol dilakukan di salah satu SMA di Bandung. C. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Metode penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggungjawabkan (Sukmadinata, 2005). Metode penelitian yang digunakan dibatasi hingga pengujian terbatas. Model yang digunakan pada pengembangan bahan ajar berbasis web ini adalah model pengembangan ADDIE. Model pengembangan ADDIE merupakan singkatan dari Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation. Model ADDIE ini dipilih dan digunakan untuk pengembangan bahan ajar berbasis web dengan alasan (a) model pengembangan ini bersifat universal, karena saat ini banyak peneliti menggunakan model ADDIE untuk penelitian yang bersifat pengembangan, (b) tahapan-tahapan pengembangannya sederhana dan mudah untuk dilaksanakan, (c) tahapan setiap langkahnya tersusun secara sistematis dan terperinci sehingga dalam pelaksanaannya dapat dikontrol dengan baik.

42 Model pengembangan ADDIE yang dilakukan dibatasi hingga tahap pengembangan. Berikut adalah tahapan-tahapan yang dilakukan dari model ADDIE : 1. Pada tahap analisis dilakukan analisis siswa dan analisis pembelajaran. Analisis siswa dilakukan melalui survei awal sehingga diketahui materi apa yang dapat dikembangkan menjadi bahan ajar berbasis web. Analisis pembelajaran dilakukan dengan studi pustaka pengembangan bahan ajar, studi pustaka materi ikatan kovalen, analisis Standar Isi Kurikulum 2013, dan studi pustaka fenomena ikatan kovalen. 2. Pada tahap desain dilakukan penyiapan file grafis, penyusunan konten web, dan pembuatan storyboard. 3. Pada tahap pengembangan dilakukan pembuatan web dan pembuatan instrumen untuk uji kelayakan konten dan web. Selain itu, dilakukan juga uji coba produk secara terbatas dan pengambilan data uji coba produk melalui angket sehingga dapat diperoleh kesimpulan penelitian. D. Definisi Operasional Berikut beberapa pengertian atau definisi terkait istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini : 1. Pengembangan adalah proses, cara, pembuatan, perbuatan mengembangkan sesuatu (KBBI, 2003). Dalam penelitian ini yang dilakukan adalah pengembangan bahan ajar berbasis web dengan menggunakan model pengembangan ADDIE. 2. Bahan ajar web merupakan bahan ajar yang disusun dan dikembangkan dengan menggunakan alat bantu web untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas (Kemendiknas, 2010). Dalam penelitian ini, bahan ajar berbasis web yang dikembangkan terintegrasi dengan pendekatan saintifik.

43 3. Representasi adalah suatu konfigurasi (bentuk atau susunan) yang dapat menggambarkan, mewakili, atau melambangkan sesuatu dalam suatu cara (Goldin, 2002). Dalam penelitian ini, representasi yang dimaksud adalah representasi kimia yang mencakup level makroskopik, submikroskopik, dan simbolik. 4. Level makroskopik adalah nyata, zat kimia yang terlihat dan nyata, termasuk di dalamnya pengalaman kehidupan sehari-hari siswa (Johnstone dalam Chittleborough, 2007). 5. Level submikroskopik merupakan representasi yang didasarkan pada teori partikel suatu zat yang digunakan untuk menjelaskan fenomena nyata dalam bentuk pergerakan dari suatu partikel seperti elektron, molekul, dan atom (Johnstone dalam Chittleborough, 2007). 6. Level simbolik merupakan representasi yang berupa simbol-simbol kimia, rumus, dan persamaan reaksi (Johnstone dalam Chittleborough, 2007). E. Alur Penelitian Alur penelitian merupakan langkah-langkah yang ditempuh untuk menjawab permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya. Alur penelitian yang dilakukan ditunjukkan dengan bagan berikut :

44 Survei Awal TAHAP ANALISIS Penentuan Materi Studi Pustaka Analisis Materi pada Studi Pustaka Studi Pustaka Pengembangan Bahan Standar Isi Kurikulum Materi Ikatan Fenomena untuk Ajar Berbasis Web 2013 Kimia Kelas X Kovalen Ikatan Kovalen Penyiapan File Grafis TAHAP DESAIN Penyusunan Konten Web Pembuatan Storyboard Uji Kelayakan Konten dan Revisi Uji Kelayakan Web Pembuatan Web Pembuatan Instrumen Validasi Revisi Uji Coba Produk Revisi TAHAP PENGEMBANGAN Analisis data Kesimpulan Gambar 3.1 Alur Penelitian

45 1. Tahap Analisis a. Survei Awal Survei ini dilakukan untuk mengetahui adanya potensi permasalahan dan kebutuhan di lapangan. Survei awal dilakukan pada guru-guru SMA yang mengajar mata pelajaran kimia. Survei ini berupa wawancara terstruktur mengenai kesulitan yang dihadapi guru-guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 terutama mengenai fenomena materi kimia yang sulit disampaikan dengan cara konvensional yang sebaiknya disampaikan dalam bahan ajar berbasis web. b. Penentuan Materi Penentuan materi yang akan dikembangkan menjadi bahan ajar berbasis web dilihat dari frekuensi kemunculan materi yang disebutkan dalam wawancara dengan mengacu pada banyaknya guru yang membutuhkan bahan ajar materi tersebut untuk pembelajaran. c. Studi Pustaka Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web Studi pustaka pengembangan bahan ajar web dilakukan dengan studi pustaka mengenai bagaimana teori-teori dasar pengembangan web, prosedur pengembangan web, dan evaluasi bahan ajar berbasis web. Hal ini akan menjadi acuan bagaimana selanjutnya bahan ajar web tersebut dikembangkan. d. Analisis Standar Isi Analisis Standar Isi dilakukan untuk menentukan batasan pengembangan bahan ajar yang disesuaikan dengan KI dan KD suatu materi yang tujuan pembelajarannya mampu dicapai dengan satu kali pertemuan di kelas. e. Studi Pustaka Materi Ikatan Kovalen Studi pustaka materi ikatan kovalen dilakukan dengan menganalisis beberapa textbook dan mengolahnya menjadi konten dalam web. Konsep-konsep pada materi ikatan kovalen ini disesuaikan

46 juga dengan Standar Isi pada kurikulum 2013. Studi pustaka ini bertujuan untuk mengetahui kedalaman dan keluasan materi atau konsep. f. Studi Pustaka Fenomena untuk Ikatan Kovalen Pada kurikulum 2013 siswa dan guru dituntut menggunakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Salah satu tahapan dalam pendekatan saintifik adalah tahapan mengamati. Pengamatan yang dilakukan merupakan pengamatan terhadap data hasil eksperimen, fenomena alam, ataupun analogi yang disajikan guru. Studi pustaka untuk fenomena diperlukan agar diperoleh suatu fenomena yang paling cocok untuk disajikan dan dapat menggiring siswa menemukan permasalahan dan memulai pembelajaran. 2. Tahap Desain a. Penyiapan File Grafis File-file grafis dibutuhkan untuk merepresentasikan materi ke dalam media web yang akan dikembangkan. Pemilihan file grafis dilakukan dengan bersama-sama mendiskusikannya dengan dosen pembimbing. File grafis yang digunakan ini dapat berupa gambar, tabel, video, animasi, dan simulasi. Setiap representasi dari materi dengan file grafis yang berbeda akan memiliki pengaruh dan keefektifan yang berbeda dalam penyampaiannya sehingga pemilihan file grafis dilakukan dengan banyak pertimbangan. Adanya lebih banyak pilihan untuk merepresentasikan materi dengan berbagai file grafis merupakan salah satu kelebihan pembelajaran berbasis web. b. Penyusunan Konten Web Penyusunan konten web dilakukan setelah melakukan studi pengembangan bahan ajar berbasis web, analisis standar isi, studi pustaka baik pada materi ikatan kovalen, maupun fenomena. Konten web yang disusun pun disesuaikan dengan kompetensi inti dan

47 kompetensi dasar yang ingin dicapai. Konten web yang disusun berisi teks dan gambar. c. Uji Kelayakan Konten Web Uji kelayakan dilakukan untuk mengetahui kesesuaian ide pokok dari setiap paragraf pada konten web dengan teks atau gambar, ketepatan konsep kimia dalam teks dan juga kesesuaian gambar dengan isi teks. Uji kelayakan konten web dilakukan oleh satu orang dosen kimia. Hasil dari uji kelayakan akan memperlihatkan mengenai kelayakan isi teks untuk dijadikan konten web dan beberapa masukan dari dosen. Hasil uji kelayakan konten web ini akan direvisi. Revisi diperlukan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada dalam konten web. Hasil dari revisi inilah yang nantinya menjadi isi dari web yang dikembangkan. d. Pembuatan Storyboard Storyboard merupakan cetak biru dari web yang akan dibuat. Storyboard dibuat untuk menentukan letak judul, letak teks, letak gambar, serta jumlah halaman web. Storyboard yang telah dibuat kemudian direvisi karena masih dimungkinkan terdapat kesalahan. Hasil dari revisi inilah yang kemudian akan dijadikan rancangan web yang dikembangkan. 3. Tahap Pengembangan a. Pembuatan Web Web dibuat berdasarkan hasil revisi konten web dan storyboard. Pembuatan web menggunakan software seperti Notepad dan Dreamweaver. Desain yang digunakan dalam web berasal dari template yang telah ada. Template ini digunakan untuk membuat tampilan web lebih menarik, dan mempermudah pengerjaan. b. Uji Kelayakan Web

48 Web yang sudah dibuat harus melalui tahap uji kelayakan oleh dosen ahli media. Tahapan ini untuk menentukan apakah bahan ajar berbasis web ini sudah layak untuk digunakan atau belum. Hasil dari uji kelayakan web akan menunjukkan kekurangan dari bahan ajar berbasis web yang telah dibuat. Setelah diuji kelayakannya, web direvisi sehingga web siap untuk diunggah. c. Pembuatan Instrumen Instrumen penelitian digunakan sebagai alat mengumpulkan data untuk rumusan masalah penelitian. Dalam penelitian ini, terdapat empat rumusan masalah penelitian sehingga diperlukan minimal empat instrumen. Instrumen tersebut antara lain berupa human instrument, angket uji kelayakan konten dan web, angket tanggapan guru dan angket tanggapan siswa. Instrumen-instrumen tersebut dibuat beriringan dengan pembuatan web. Penjelasan lebih lanjut mengenai pembuatan instrumen akan dibahas pada bagian instrumen penelitian. d. Validasi Instrumen Sebelum digunakan untuk mengambil data, instrumen harus divalidasi agar data yang diambil benar-benar merupakan data yang diperlukan. Validasi ini dilakukan dengan memberikan instrumen yang telah dibuat pada dosen pembimbing. Instrumen kemudian diperiksa untuk mengetahui kesalahan yang ada, seperti kalimat yang ambigu atau tidak lengkap. Instrumen kemudian melalui tahap revisi untuk diperbaiki. Hasil dari revisi yang telah valid kemudian akan digunakan untuk mengambil data. 4. Tahap Implementasi Pada tahap implementasi web yang telah direvisi diujicobakan kepada siswa SMA yang telah mempelajari materi ikatan kovalen, serta guru mata pelajaran kimia. Setelah uji coba web, dilakukan pengambilan data tanggapan guru dan siswa terhadap bahan ajar berbasis web menggunakan instrumen yang telah divalidasi.

49 5. Tahap Evaluasi a. Analisis Data Data yang telah diambil kemudian dianalisis untuk mengetahui kualitas dari bahan ajar berbasis web yang dikembangkan. Teknik analisis data yang digunakan dalam pengembangan bahan ajar berbasis web dicantumkan pada bagian teknik analisis data. b. Kesimpulan Dari hasil analisis data akan diperoleh kesimpulan mengenai bagaimana kualitas bahan ajar kimia berbasis web pada materi yang telah dikembangkan. F. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, instrumen utama yang digunakan adalah human instrument dimana peneliti sebagai instrumen itu sendiri. Human instrument berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, menganalisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya sendiri (Sugiyono, 2009). Oleh karena itu, peneliti harus mampu mengevaluasi diri seberapa jauh pemahaman terhadap metode penelitiannya, penguasaan teori dan wawasan terhadap objek yang diteliti serta kesiapan dan bekal memasuki lapangan. Instrumen dan teknik pengumpulan data dalam penelitian disesuaikan dengan fokus penelitian (Sugiyono, 2009). Terdapat empat fokus penelitian yang diperoleh dari rumusan masalah, sehingga dalam penelitian ini dibutuhkan minimal empat instrumen yang digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian. Berikut penjelasan mengenai instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Lembar Catatan Pengembangan Web (dokumentasi) Lembar catatan pengembangan web digunakan untuk menjawab rumusan masalah penelitian yang pertama yaitu mengidentifikasi bentuk

50 elemen-elemen media yang akan ditampilkan untuk merepresentasikan level makroskopik, mikroskopik, dan simbolik pada materi ikatan kovalen. Lembar catatan pengembangan web dapat membantu peneliti dalam mengorganisir data apa saja yang dibutuhkan, sekaligus mengecek data apa saja yang sudah tersedia dan belum, dan data apa saja yang harus dianalisis kembali untuk diperbaiki. 2. Angket Uji Kelayakan Materi dan Web Angket uji kelayakan materi dan web digunakan untuk membantu menjawab rumusan permasalahan kedua yaitu mengenai kualitas bahan ajar berbasis web. Uji kelayakan ini bertujuan untuk merevisi baik materi maupun web yang dikembangkan. Angket uji kelayakan materi berisi tanggapan terhadap materi ikatan kovalen pada aspek kesesuaian ide pokok, ketepatan konsep kimia dalam teks, dan kesesuaian isi gambar dengan teks. Uji kelayakan materi ini dilakukan oleh dosen ahli materi di luar KBK Media. Angket kelayakan web berisi tanggapan terhadap web ikatan kovalen pada aspek desain visual, navigasi dan bahasa. Uji kelayakan web ini dilakukan oleh dosen ahli di luar tim KBK Media disertai akses online web. 3. Angket Tanggapan Guru Angket tanggapan guru digunakan untuk menjawab rumusan masalah penelitian ketiga mengenai tanggapan guru terhadap bahan ajar berbasis web yang dikembangkan. Angket yang dibuat untuk guru dibuat menjadi dua bagian, yaitu : a. Angket berupa pilihan ganda dengan adanya tambahan pilihan berupa catatan yang dapat diisi oleh guru jika tanggapan yang ingin disampaikan tidak terdapat pada pilihan yang tersedia. Angket ini memuat pertanyaan mengenai aspek konten web, desain dan visual, bahasa, dan desain instruksional. b. Angket yang berupa uraian memuat pertanyaan mengenai bahasa dan desain visual.

51 4. Angket Tanggapan Siswa Angket tanggapan siswa digunakan untuk menjawab rumusan masalah penelitian keempat mengenai tanggapan siswa terhadap bahan ajar berbasis web yang dikembangkan. Angket untuk siswa berupa pilihan ganda, dan disertai dengan alasan apabila siswa memilih pernyataan yang negatif. Angket ini memuat pertanyaan mengenai aspek konten, bahasa, desain visual, navigasi, dan motivasi belajar. G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data disesuaikan dengan jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian. Terdapat empat jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Catatan Pengembangan Web Catatan pengembangan web merupakan pedoman data yang dimiliki peneliti dalam mengembangkan elemen-elemen web. Teknik pengumpulan data pengembangan yang tertulis pada lembar catatan pengembangan web dilakukan dengan studi dokumentasi. Dokumendokumen yang dapat digunakan untuk mengembangkan web antara lain berupa data hasil analisis standar isi untuk mengetahui konsep pokok yang terdapat dalam pembelajaran, data hasil studi pustaka fenomena dan studi pustaka buku teks sebagai acuan untuk mengembangkan bahan ajar, data hasil studi pustaka pengembangan bahan ajar berbasis web untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah pengembangan bahan ajar, dan data hasil diskusi dengan dosen pembimbing selama penyusunan web sebagai saran dan masukan. Dokumen-dokumen tersebut ditulis peneliti dalam lembar catatan pengembangan. Proses pengumpulan catatan pengembangan web dilakukan selama proses pengembangan web berlangsung. 2. Data Hasil Uji Kelayakan Materi dan Web

52 Data hasil uji kelayakan materi digunakan untuk mengetahui kelayakan materi yang selanjutnya akan digunakan menjadi konten web. Data hasil uji kelayakan materi digunakan untuk mengetahui apakah web yang dikembangkan sudah layak untuk diujicobakan dan menjadi produk akhir atau perlu direvisi. Teknik pengumpulan data penilaian materi web dilakukan dengan memberikan lembar uji kelayakan materi. Teknik pengumpulan data penilaian web dilakukan dengan memberikan lembar penilaian dan alamat web yang dapat diakses secara online. 3. Data Hasil Tanggapan Guru Data hasil tanggapan guru digunakan untuk mengetahui tanggapan guru terhadap bahan ajar berbasis web. Teknik pengumpulan data guru dilakukan dengan memberikan angket tanggapan guru dan panduan penggunaan bahan ajar berbasis web disertai dengan akses online pada web. 4. Data Hasil Tanggapan Siswa Data hasil tanggapan siswa digunakan untuk mengetahui tanggapan guru sebagai pengguna bahan ajar berbasis web. Teknik pengumpulan data siswa dilakukan dengan memberikan angket tanggapan siswa setelah dilakukan uji coba pada web. Data ini dikumpulkan pada tahap implementasi uji coba terbatas. H. Teknik Analisis Data Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan: 1. Data Catatan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web Hasil data catatan pengembangan digunakan untuk menarik kesimpulan mengenai bentuk elemen media seperti apa yang sesuai untuk merepresentasikan level makroskopik, mikroskopik, dan simbolik pada materi ikatan kovalen. 2. Data Hasil Uji Kelayakan Materi dan Web

53 Data hasil uji kelayakan materi dan web akan diolah menggunakan cara statistik desktiptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sudjino, 2009). Hasil uji kelayakan tersebut menghasilkan data berupa saran dan komentar. Data tersebut digunakan sebagai acuan untuk merevisi web sehingga dapat menjadi produk akhir. 3. Data Hasil Angket Guru Data hasil angket tanggapan guru dibahas untuk memperoleh kesimpulan mengenai tanggapan guru setelah menggunakan bahan ajar kimia berbasis web pada materi ikatan kovalen ini. 4. Data Hasil Angket Siswa Data hasil angket siswa digunakan untuk memperoleh kesimpulan mengenai tanggapan siswa setelah menggunakan bahan ajar berbasis web pada materi ikatan kovalen ini. Data hasil angket tanggapan siswa akan dibuat persentase untuk setiap pernyataan pada angket. Rumus persentase sebagai berikut : Keterangan : P = persentase f = jumlah jawaban n = jumlah responden Nilai persentase yang diperoleh selanjutnya akan diinterpretasikan sesuai dengan Tabel 3.1. Tabel 3.1 Interpretasi Persentase Data Angket Siswa P = 0 Persentase Kriteria Tak seorangpun siswa

54 0 < P < 25 Sebagian kecil siswa 25 P 50 Hampir setengah siswa P = 50 Setengah siswa 50 P 75 Sebagian besar siswa 75 P 100 Hampir seluruh siswa P = 100 Seluruh siswa (Koentjaraningrat, 1990)