BAB II DASAR SISTEM. Masing- masing besaran diatas menentukan persamaan tenaga, sehingga hukum kekekalan tenaga adalah sebagai berikut:

dokumen-dokumen yang mirip
GETARAN DAN GELOMBANG

Distribusi Tekanan pada Fluida

BAB III PERANCANGAN ALAT

Fluida atau zat alir adalah zat yang dapat mengalir. Zat cair dan gas adalah fluida. Karena jarak antara dua partikel di dalam fluida tidaklah tetap.

GETARAN DAN GELOMBANG

GERAK HARMONIK SEDERHANA

PENGGUNAAN LOGGER PRO UNTUK ANALISIS GERAK HARMONIK SEDERHANA PADA SISTEM PEGAS MASSA

Fisika Dasar I (FI-321)

Momen Inersia. distribusinya. momen inersia. (karena. pengaruh. pengaruh torsi)

Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana

FISIKA. Sesi GELOMBANG BERJALAN DAN STASIONER A. GELOMBANG BERJALAN

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

GERAK HARMONIK. Pembahasan Persamaan Gerak. untuk Osilator Harmonik Sederhana

Treefy Education Pelatihan OSN Online Nasional Jl Mangga III, Sidoarjo, Jawa WhatsApp:

DEPARTMEN IKA ITB Jurusan Fisika-Unej BENDA TEGAR. MS Bab 6-1

KARAKTERISTIK GERAK HARMONIK SEDERHANA

Osilasi Harmonis Sederhana: Beban Massa pada Pegas

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013

Gelombang FIS 3 A. PENDAHULUAN C. GELOMBANG BERJALAN B. ISTILAH GELOMBANG. θ = 2π ( t T + x λ ) Δφ = x GELOMBANG. materi78.co.nr

Pembahasan Simak UI Fisika 2012

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan

Gambar 1. Bentuk sebuah tali yang direnggangkan (a) pada t = 0 (b) pada x=vt.

Gejala Gelombang. gejala gelombang. Sumber:

Prinsip ketetapan energi dan ketetapan t momentum merupakan dasar penurunan persamaan aliran saluran. momentum. Dengan persamaan energi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SOAL TRY OUT FISIKA 2

MEKANIKA FLUIDA. Ferianto Raharjo - Fisika Dasar - Mekanika Fluida

OSILASI ELEKTROMAGNETIK & ARUS BOLAK-BALIK

MODUL KULIAH : MEKANIKA FLUIDA DAN HIROLIKA

SASARAN PEMBELAJARAN

1/24 FISIKA DASAR (TEKNIK SIPIL) FLUIDA. menu. Mirza Satriawan. Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta

INTERFERENSI GELOMBANG

ALAT PERAGA OSCILLATING WATER COLUMN UNTUK MATA KULIAH ENERGI BARU DAN TERBARUKAN. oleh Wang Darmasin Gunadi NIM:

Catatan Kuliah MEKANIKA FLUIDA

3.11 Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang stasioner dan gelombang berjalan pada berbagai kasus nyata. Persamaan Gelombang.

KAJIAN POTENSI TENAGA GELOMBANG LAUT SEBAGAI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DI PERAIRAN MALANG SELATAN

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1

HAND OUT FISIKA DASAR I/GELOMBANG/GERAK HARMONIK SEDERHANA

Catatan Kuliah FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #8: Osilasi

MEKANIKA FLUIDA DI SUSUN OLEH : ADE IRMA

PERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA

Antiremed Kelas 11 FISIKA

PEMBAHASAN SOAL PRA UAN SOAL PAKET 2

BINOVATIF LISTRIK DAN MAGNET. Hani Nurbiantoro Santosa, PhD.

Pendahuluan Gelombang

2. FLUIDA STATIS (FLUID AT REST)

Rumus Minimal. Debit Q = V/t Q = Av

BERKAS SOAL BIDANG STUDI : FISIKA

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

II. TINJAUAN PUSTAKA

menganalisis suatu gerak periodik tertentu

KATA PENGANTAR. Semarang, 28 Mei Penyusun

DERET FOURIER. n = bilangan asli (1,2,3,4,5,.) L = pertemuan titik. Bilangan-bilangan untuk,,,, disebut koefisien fourier dari f(x) dalam (-L,L)

BAB GEJALA GELOMBANG

BAB FLUIDA. 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis

BAB GEJALA GELOMBANG

GERAK HARMONIK SEDERHANA. Program Studi Teknik Pertambangan

BAB V USAHA DAN ENERGI

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA

LATIHAN UJIAN NASIONAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. maka dari hukum Newton diatas dapat dirumuskan menjadi: = besar dari gaya Gravitasi antara kedua massa titik tersebut;

Integral yang berhubungan dengan kepentingan fisika

BAB II DASAR TEORI. Aliran hele shaw..., Azwar Effendy, FT UI, 2008

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAHAN AJAR PENERAPAN HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Pemodelan Matematika dan Metode Numerik

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PRAKATA... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL...

MATERI PELATIHAN GURU FISIKA SMA/MA

DAFTAR NOTASI. A : sebuah konstanta, pada Persamaan (5.1)

SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA

Wardaya College SAINS - FISIKA. Summer Olympiad Camp Sains SMP

Fisika UMPTN Tahun 1986

Uji Kompetensi Semester 1

BAB III ALAT PENGUKUR ALIRAN BERDASARKAN WAKTU TEMPUH GELOMBANG ULTRASONIK. Gelombang ultrasonik adalah salah satu jenis gelombang akustik atau

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Fluida

Gambar 3. (a) Diagram fasor arus (b) Diagram fasor tegangan

Jenis Gaya gaya gesek. Hukum I Newton. jenis gaya gesek. 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik.

Pembahasan soal latihan dari buku fisika 3A Bab 1 untuk SMA, karangan Mikrajuddin Abdullah. 1. perhatikan gambar gelombang pada disamping.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

Xpedia Fisika. Soal Mekanika

ENERGI POTENSIAL. dapat dimunculkan dan diubah sepenuhnya menjadi tenaga kinetik. Tenaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi

FISIKA I. OSILASI Bagian-2 MODUL PERKULIAHAN. Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik sederhana

Bab 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Penurunan Persamaan Air Dangkal

( v 2 0.(sin α) 2. g ) 10 ) ) 10

Sumber AC dan Fasor. V max. time. Sumber tegangan sinusoidal adalah: V( t) V(t)

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

FLUIDA DINAMIS. 1. PERSAMAAN KONTINUITAS Q = A 1.V 1 = A 2.V 2 = konstanta

TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA

BAB V ZAT CAIR DALAM KESATIMBANGAN RELATIF

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

3. ORBIT KEPLERIAN. AS 2201 Mekanika Benda Langit. Monday, February 17,

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

USAHA DAN ENERGI. W = F.s Satuan usaha adalah joule (J), di mana: 1 joule = (1 Newton).(1 meter) atau 1 J = 1 N.m

Antiremed Kelas 11 FISIKA

Transkripsi:

BAB II DASAR SISTEM Pada bab ini akan dibahas beberapa teori yang mendukung skripsi ini sebagai acuan dalam merealisasikan sistem. Pada sub bab 2.1 akan dijelaskan mengenai Prinsip Bernoulli, sub bab 2.2 akan dijelaskan mengenai Wave Motion, sub 2.3 akan dijelaskan mengenai Wave Energy and Power, sub bab 2.4 akan dijelaskan mengenai ACS712 5A dan sub bab 2.5 akan dijelaskan PCDUINO sebagai pengendali utama pada bagian skripsi ini. 2.1. Prinsip Bernoulli Kolom udara Oscillating Water Column memiliki prinsip kerja yang hampir sama dengan prinsip Bernoulli. Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah didalam mekanika fluida yang menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut. Definisi persamaan fluida menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik didalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama. Tekanan didalam pipa adalah tekanan yang tegak lurus terhadap penampang. Pada umumnya tekanan itu tidak akan tetap biarpun cairan tidak mengalir. Sebab telah diketahui dalam hidrostatika bahwa tekanan itu bergantung pada ketinggian. Oleh sebab itu, dapat diambil kesimpulan bahwa didalam pipa aliran ada 3 (tiga) besaran yang saling berhubungan yaitu: 1. Kecepatan (u), besaran ini berkaitan dengan tenaga gerak. 2. Tekanan (p), besaran ini berkaitan dengan usaha dari luar. 3. Ketinggian (z), besaran ini berkaitan dengan tenaga potensial/tempat. Masing- masing besaran diatas menentukan persamaan tenaga, sehingga hukum kekekalan tenaga adalah sebagai berikut: Perubahan tenaga gerak dan tenaga potensial adalah sama dengan usaha yang dikerjakan dari luar. [1] Energi yang seimbang pada fluida adalah: 5

Potential energy lost + work done by pressure forces = gain in kinetic energy + heat losses due to friction Sehingga dapat ditulis sebagai berikut : mg z 1 z 2 + p 1 A 1 u 1 t p 2 A 2 u 2 t = 1 2 m u 2 2 2 u 1 + E f (2.1) Dimana gaya tekanan p 1 A 1 melalui u 1 t dan juga untuk p 2 A 2 dan E f adalah gesekan[2]. Gambar 2.1. Ilustrasi konservasi energi: aliran naik dari z 1 ke z 2 [2]. E f, gesekan fluida diabaikan, persamaan sebagai berikut[3,h.31]: p 1 ρ + gz 1 + 1 2 u 1 2 = p 2 ρ + gz 2 + 1 2 u 2 2 p u2 + z + ρg 2g = konstan (2. 2) (2. 3) Penurunan persamaan diatas akan dijabarkan sebagai berikut[3,h33]: 6

Work done = kinetic energy + potential energy W = E K + E P (2.4) Ditinjau pada pipa ke 1, rumus W sebagai berikut: W = F 1 x 1 (2.5) Diketahui bahwa rumus tekanan p pada hukum Pascal adalah: p = F A atau F = p A (2.6) Sehingga didapat W sebagai berikut: W = p 1 A 1 x 1 (2.7) A 1 x 1 dapat dikatakan sebagai Volume, sehingga persamaan dapat disederhanakan menjadi: W = p V (2.8) Untuk rumus E K, energi kinetik adalah: E K = 1 2 m(u 2 2 u 2 1 ) (2.9) Karena ditinjau pipa ke 1, maka u 2 2 = 0, kecepatan pada pipa ke 2 dianggap tidak bergerak/diam dan tanda negatif yaitu usaha dari sistem, sehingga didapat persamaan sebagai berikut: E K = 1 2 mu 1 2 (2.10) Diketahui bahwa ρ adalah kerapatan air, dengan rumus sebagai berikut: ρ = m V atau m = ρ V (2.11) Subtitusi persamaan (2.11) ke (2.10) sehingga didapat persamaan baru untuk E K : E K = 1 2 ρ Vu 1 2 (2.12) Untuk rumus U, energi potensial adalah E P = mg(z 2 z 1 ) (2.13) Karena ditinjau pipa ke 1, maka z 2 = 0,tinggi pipa ke 2 diasumsikan bernilai 0, tanda negatif berarti usaha yang dilakukan oleh sistem, sehingga didapat persamaan sebagai berikut: E P = mgz 1 (2.14) Dengan menggunakan persamaan (2.11),sehingga E P diperoleh: E P = ρ Vgz 1 (2.15) 7

Setelah diketahui untuk rumus W, E K, dan E p yang dapat dilihat pada persamaan (2.8), (2.10) dan (2.15). Apabila ketiga persamaan tersebut disubtitusikan ke persamaan (2.4), maka : p 1 V = 1 2 ρ V u 1 2 ρ V g z 1 (2.16) Apabila ditinjau pada pipa ke 2 akan sama hasilnya maka: p 1 V + 1 2 ρ V u 1 2 + ρ V g z 1 = konstan (2.17) Apabila persamaan tersebut dibagi dengan ρ V maka: p 1 ρ + 1 2 u 1 2 + g z 1 = konstan (2.18) Sehingga hasil persamaan (2.18) sama dengan persamaan (2.2). Apabila persamaan (2.18) dibagi dengan g, maka akan menghasilkan persamaan ke (2.3) 2.2. Wave Motion Resultan gaya F pada massa permukaan partikel air m yang ditunjukkan pada Gambar 2.2. Permukaan air tegak lurus terhadap resultan dari gaya gravitasi dan sentrifugal yang bekerja pada elemen air massa m. Permukaan air membutuhkan posisi yang dihasilkan oleh resultan ini, sehingga bersinggungan dengan permukaan tegak lurus terhadap F. Sebuah Partikel diatas puncak pada posisi P1, mengalami gaya sentrifugal mrw 2. Sesaat partikel menurun, dan posisi yang dipuncak adalah partikel yang berdekatan. Pergeseran ini dengan fase yang tertunda[2,h403]. Gambar 2.2. Permukaan Gelombang air [2,h403]. 8

Gambar 2.3. Karakteristik Gelombang [2,h403]. Gambar 2.4. Gaya Resultan pada permukaan partikel [2,h403]. P2 adalah posisi partikel pada tingkat air rata-rata, dan permukaan air berorientasi tegak lurus dengan gaya F yang dihasilkan. Pada posisi palung P3, gaya ke bawah yaitu gaya maksimal. Pada P4, partikel hampir mencapai siklus penuh pada pergerakannya[2,h.404]. Gambar 2.5. Percepatan dan kecepatan dari partikel permukaan air (a) permukaan air. (b) percepatan partikel, derivasi umum. (c) kecepatan partikel [2,h404]. 9

Pada awal t = 0, partikel pada tingkat air rata-rata, dan seterusnya adalah: φ = π 2 ωt (2. 19) Rumus ketinggian permukaan air diatas rata-rata yaitu: Diketahui pada gambar bahwa; tan s = dh = tan s dx aω 2 sin φ g + aω 2 cos φ aω2 sinφ g (2. 20) (2. 21) Karena g aω 2, sehingga dianggap g, terlihat pada persamaan (2.21) Dari persamaan (2.19), (2.20) dan (2.21) didapat persa,aan sebagai berikut: dh dx = aω2 sin φ g dh dx = aω2 g cos π 2 φ Pada Gambar 2.4(c), kecepatan partikel vertical adalah: dh dx = aω2 cos ωt (2. 22) g Dari persamaan (2.22) dan (2.23) yaitu: dh = aω sin φ dt dh = aω cos ωt dt (2. 23) h = a sin ω2 x g ωt (2. 24) Dengan membandingkan persamaan umum gelombang yang berjalan dengan panjang gelombang λ dan kecepatan c, didapat sebagai berikut[2,h.405]: h = a sin 2π λ (x ct) (2. 25) Diketahui bahwa k = 2π λ dan c = λ/t, sedangkan ω = 2π T [4,h.14], sehingga diperoleh : h = a sin 2π λ x 2π λ λ T t h = a sin 2π λ x 2π T t h = a sin kx ωt (2. 26) 10

dimana: Hal ini terlihat bahwa gerakan permukaan merupakan gelombang yang berjalan, λ = 2πg ω 2 Dari persamaan (2.24), k = ω2 g dan k = 2π λ, sehingga diperoleh pada (2. 27) persamaan (2.27). Hubungan antara periode gelombang dengan panjang gelombang pada kedalaman permukaan air, sehingga dapat diperoleh: T = 2π ω Dengan persamaan (2.27) akan didapatkan T, sebagai berikut: T = 2π (2πg) 1 2 Kecepatan partikel pada puncak gelombang adalah: Dari persamaan (2.27) diperoleh: v = aω v = a 2πg λ Untuk kecepatan permukaan gelombang dalam ranah x adalah[2,h.405]: 1 2 (2. 28) (2. 29) (2. 30) (2. 31) berikut: c = g λ 2πg 1 2 (2. 32) Penurunan rumus kecepatan permukaan gelombang dalam ranah x adalah sebagai c = λ T (2. 33) Telah diketahui bahwa T = 2π ω, sehingga: c = λ 2π ω c = ωλ 2π Dengan menggunakan rumus k = 2π λ, diperoleh persamaa sebagai berikut: (2. 34) c = ω k 2. 35 11

Diketahui bahwa k = ω2 g, maka: c = ω ω 2 g c = g ω (2. 36) Dengan menggunakan persamaan (2.27) didapatkan: 1 ω = ( λ 2 )1 2πg (2. 37) Setelah subtitusi dengan persamaan (2.37) ke (2.36) maka akan didapat persamaan (2.32). Kecepatan c disebut kecepatan fase gelombang berjalan yang dilakukan oleh gerakan permukaan. Perhatikan bahwa kecepatan fase c tidak tergantung pada amplitudo a, dan belum tentu berkaitan dengan kecepatan partikel v[2,h.406]. c = gλ 2π 1 2 (2. 38) adalah 100m. Contoh perhitungan: Berapa periode dan kecepatan fase gelombang air dalam, panjang gelombang Dari persamaan (2.27), Sehingga, ω 2 = 2πg λ ω 2 = 2π (10 ms-2 ) 100m ω = 0. 8 rad s -1 Dari persamaan (2.38) T = 2π ω T = 2π 0. 8 T = 8. 0 s c = 10 ms 2 100m 2π 1 2 12

c = 13 ms -1 Sehingga diperoleh nilai λ, T, dan c sebagai berikut [2,h.406]: λ = 100 m T = 8 s c = 13 ms 1 (2. 39) 2.3. Wave Energy and Power Gambar 2.6.Dasar gerakan air, menunjukkan penurunan eksponensial amplitude dengan kedalaman[2,h.407]. Teori dasar dari kedalaman gelombang air yang memperhatikan satu gelombang regular. Partikel-partikel air di dekat permukaan akan bergerak dalam orbit melingkar, di berbagai tahap, di arah perambatan sumbu x. Pada kolom vertikal, amplitudo sama dengan setengah puncak ke puncak palung di permukaannya[2,h.406]. Pada Gambar 2.3(b), terlihat cuplikan unsur air di seluruh suatu luasan muka gelombang. Volum pada suatu luasan muka gelombang dari kerapatan air dan massa m adalah: d V = dx dz 2. 40 dm = ρ dv 2. 41 Dengan persamaan (2.40), maka: dm = ρ dx dz (2. 42) Energi kinetik dari total gerakan gelombang ke bawah laut terhadap satuan panjang dalam ranah x dan satuan luasan muka gelombang. Total energi kinetik terhadap panjangnya gelombang dari dx adalah E K dx. Setiap unsur air dari tinggi dz, panjang dx dan lebar gerakan melingkar pada kecepatan angular yang konstan ω, radius orbit melingkar r dan kecepatan u = rω pada Gambar 2.3(b). Energi kinetik pada kolom 13

vertikal dari dasar laut ke permukaan adalah δe K dx. δe K adalah perubahan derivatif Energi kinetik dalam hal ini perubahan derivatif yang terjadi pada sumbu x sehingga persamaan energi kinetik terhadap lintasan x sebagai berikut: δe K dx = 1 2 mu2 2. 43 Karena m, gerakan gelombang pada kolom vertikal menyebabkan perubahan pada m, dan u = rω, akibat gerakan melingkar, sehingga persamaan akan menjadi: δe K dx = 1 2 ρ dx dz r2 ω 2 (2. 44) Setelah persamaan diatas diintegral/penjumlahan cuplikan unsur air tersebut dalam ranah x. δe K = 1 2 ρr2 ω 2 dz Radius dari orbit melingkar adalah [3,h.407]: r = ae kz Subtitusi persamaan (2.46) ke persamaan (2.45), maka: δe K = 1 2 ρ a2 e 2kz ω 2 dz (2. 45) (2. 46) 2. 47 Total Energi kinetik pada kolom vertikal adalah: E K dx = Setelah proses integral, akan diperoleh: z=0 z= ρω 2 a 2 2 E K dx = 1 4 ρ ω2 a 2 dx k e 2kz dz dx (2. 48) (2. 49) Diketahui bahwa k = 2π λ dan ω2 = 2πg λ, Energi kinetik setiap luas muka gelombang dan panjang gelombang adalah: E K = 1 2πg ρa2 4 2π λ 2π E K = 1 4 ρa2 g (2. 50) Energi potensial setiap luas muka gelombang dan panjang gelombang adalah: E P = 1 4 ρa2 g 2. 51 14

Dengan demikian, pada gerakan harmonik, rata-rata energi kinetic dan energi potensial adalah sama/ekivalen, Sehingga total energi setiap luas muka gelombang dan panjang gelombang adalah: total energi = energi kinetik + energi potensial E = E K + E P 2. 52 E = 1 4 ρa2 g + 1 4 ρa2 g E = 1 2 ρa2 g 2. 53 Apabila root mean square amplitude adalah a 2 2, sehingga; E = ρg(root mean square amplitude) 2 (2. 54) Energi setiap unit panjang gelombang dan setiap unit lebar muka gelombang adalah: E λ = Eλ E λ = 1 2 ρa2 gλ (2. 55) Diketahui bahwa λ = 2πg ω 2, sehingga [2,h.408]; E λ = 1 2 ρa2 g 2πg ω 2 Diketahui bahwa T = 2π ω, diperoleh [2,h.409]; E λ = πρa2 g 2 ω 2 2. 56 E λ = πρa2 g 2 2π T 2 E λ = 1 4π ρa2 g 2 T 2 2. 57 15

2.4. ACS712 ACS712 merupakan sensor arus AC maupun DC yang memiliki 3 macam kategori yaitu 5A, 20A dan 30A dengan sensitivitas yang berbeda-beda sesuai dengan ketentuan pada datasheet. Gambar 2.7. Tabel sensitivitas keluaran pada ACS712[5,h.2] Gambar 2.8. Block Diagram ACS712[5,h.3] 16

Gambar 2.9. Deskripsi pin-out ACS712[5,h.3] Gambar 2.10. Grafik keluaran tegangan ACS712 terhadap arus yang mengalir[5,h.6] 17

Gambar 2.11. Grafik sensitivitas tegangan keluaran terhadap arus pada ACS712[5,h.6] 2.5. PCDUINO3 PcDuino3 memiliki performance yang tinggi, efektif biaya karena satu board dengan komputer. pcduino3 ini berjalan pada system operasi seperti Ubuntu Linux dan Android. pcduino3 memiliki HDMI output antar muka layar desktop grafis. pcduino3 mendukung multi-format 1080p 60fps decoder video 1080p 30fps dan H.264 dan video MPEG4 encoder dengan mesin pemrosesan video hardware built-in. pcduino merupakan target khusus tuntutan yang berkembang dengan cepat dari komunitas open source. pcduino3 memberikan rantai alat yang mudah digunakan dan kompatibel dengan ekosistem Arduino populer seperti Arduino Shields. Spesifikasi pcduino3[6]: 100% kompatibel dengan Arduino Shields 100% kompatibel dengan Linux dan Android Support untuk C, C++ dengan GNU tool Support Java dengan standar Android SDK Phython Arduino pin header, Slot pada Arduino UNO: 14x GPIO, 6x PWM, 6x ADC, 1x UART, 1x SPI, 1x I2C Dilengkapi dengan Ethernet 10M/100Mbps, WiFi, SATA 18

Gambar 2.12. Perangkat pcduino3 tampak depan Gambar 2.13. Perangkat pcduino3 tampak belakang[6] 19